06ILMU. Komunikasi Pemasaran Politik. Product Development and Political Branding. Dr. Achmad Jamil M.Si KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

02ILMU. Komunikasi Pemasaran Politik. From Party Politics to Mass Marketing. Dr. Achmad Jamil M.Si KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

Model-Model Political Marketing.

Voter Segmentatipon dan Positioning.

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. ini didukung dengan berdirinya bermacam-macam partai politik. Diawali

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis Ringkasan

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

BAB V Penutup KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kehidupan politik di Indonesia sangat dinamis. Ini dapat

Integrated Marketing Communication I

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1998, Indonesia mengawali Era Reformasi. Sejak itu telah

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan aplikasi berbagai disiplin ilmu manajemen seperti marketing. Hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

ANALISIS PRODUK LAYANAN RUMAH SAKIT WAHYU SULISTIADI 2011

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DEFINISI DAN PERANAN PRODUK BARU JENIS PRODUK BARU 1. LINE EXTENSION DEFINISI PRODUK BARU: KHARAKTERISTIK PRODUK BARU:

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN BRAND. Pokok Bahasan 1. IMC dan Merek 2. Positioning 3. Ekuitas dan Strategi Merek. Dr. Inge Hutagalung, M.Si. Modul ke:

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

BAB V PENUTUP. ekonomi, kultural, sosial, dan modal simbolik. mampu untuk mengamankan kursi Sumenep-1 kembali.

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau seringkali

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

ANALISIS PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP CITRA KONSUMEN PADA PT. BATIK SERLYTHA AYU SOLO

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya mengenai perubahan pata perilaku terhadap. Penggunaan Perceived Fit dalam penelitian mengenai Brand

Integrated Marketing Communication 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum melalui penggunaan media berbayar (surat kabar, radio, TV, dll)

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut. Tidak hanya top management

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

Bab V. Kesimpulan. 1. Product tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilih, dengan. persentase pengaruh sebesar -0,0029 atau -0.

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

PENGARUH BIAYA SALURAN DISTRIBUSI DAN BIAYA PERIKLANAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. AIR MANCUR KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kekuasaan. Bahasa-bahasa para politisi tersebut yang. pesan yang disampaikan dapat sampai pada sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

ZULHEFI Berubah untuk Menang? Strategi Pemasaran yang Digunakan Partai Buruh Brazil pada Pemilu Tahun Josiane Cotrim-Macieira

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

MUHAMMAD ARIF SYUHADA Program Studi Magister

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong

Pertemuan 5. Merancang Strategi Isi Pesan (What To Say)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

Template for Microsoft PowerPoint

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan sebuah bisnis. Salah satu strategi pemasaran yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan produsen kendaraan bermotor dewasa ini semakin

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

Segmentasi, Targeting, Positioning, dan Branding di Pasar Internasional -Global

Transkripsi:

Komunikasi Pemasaran Politik Modul ke: Fakultas 06ILMU KOMUNIKASI Product Development and Political Branding Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi MAGISTER KOMUNIKASI

Sumber: Lilleker and Less-Marshment, 2005: 8

Sumber Bacaan JenniferLees-Marshment, Political Marketing. Principles and Applications, Chapter V.

Brand (merek) adalah persepsi konsumen tentang suatu produk. Persepsi yang melekat di benak konsumen, yang menunjukkan relasi antara konsumen dengan produk. Apa itu Brand?

Produk Sesuatu yang dibuat di pabrik Produk dapat ditiru oleh kompetitor Cepat kadaluarsa Brand Sesuatu yang dibeli oleh konsumen Unik, tidak bisa atau sulit ditiru oleh kompetitor Relatif lebih panjang umurnya.

Identifikasi Merek (Brand Identifications) Merek (brand) tidak sekedar nama---logo, simbol, desain dsb. Merek adalah persepsi produk dalam benak konsumen. Pandangan yang pertama kali diingat oleh konsumen ketika mengingat nama produk. Mercedes Benz bukan sekedar mobil. Tetapi juga jaminan akan prestise, kualitas baik dsb.

Konsep brand juga bisa dipakai dalam politik. Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar nama Golkar, Demokrat atau PDIP? Persepsi itu merujuk kepada merek politik (political brand). Golkar PPP PKB PDIP Partai Orde baru Partai Islam Partai NU Partai wong cilik Partai pemerintah Partai-nya pegawai negeri Partai Soeharto dsb Partai mendukung syariat Islam Partai warga desa Partai orang desa dsb Partai keluarga Soekarno Partai nasionalis dsb.

Dalam brand (merek), terkandung di dalamnya diferensiasi produk politik dengan produk lain, dan segmentasi dari produk. Mengapa? Karena konsumen (pemilih) secara sederhana akan membedakan produk politik satu dengan produk politik lain. Partai atau kandidat harus merumuskan apa yang ingin diingat orang tentang partai atau kandidat. Brand Partai atau kandidat ungin dipersepsi sebagai apa?

Political Branding

Political branding adalah upaya atau segala proses yang dilakukan oleh aktor (kandidat atau partai) untuk menciptakan persepsi di benak pemilih. Proses tersebut mulai dari konsep, riset, pemetaan pemilih, membuat pesan kampanye, logo, slogan, hingga iklan.

Political branding yang dibuat oleh Obama berhasil mengkomunikasikan kekuatan kandidat dan kelemahan kompetitor, sekaligus harapan / janji mengatasi persoalan yang terjadi. Salah satu ilustrasi yang baik adalah pesan kampanye Barack Obama dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat 2008. Pesan kampanye Obama berpusat pada kata Change ---yang dilontarkan dalam iklan media, internet dan sebagainya. Pesan kampanye ini mengkomunikasikan janii adanya perubahan sekaligus menjawab kegelisihan pemilih di Amerika. Selama 8 tahun di bawah pemerintahan George W. Bush, pemilih Amerika tidak puas. Kondisi ekonomi yang buruk, kebencian dunia yang tinggi pada Amerika. Bush membawa Amerika pada dunia yang tidak stabil karena lebih mengutamakan perang dibandingkan diplomasi. Obama menjanjikan adanya perubahan ekonomi yang lebih baik, kebijakan internasional yang lebih bersahabat. Pesan Change ini sekaligus mengkomunikasikan perlu adanya perubahan kebijakan, perlunya orang dengan visi baru yang membawa Amerika lebih baik.

Brand sebagai tokoh perubahan ini dieksekusi oleh Obama lewat berbagai medium, di antaranya iklan. Obama juga membuat diferensiasi dengan McCain. McCain tidak akan mengubah apapun empat tahun ke depan. McCain akan membuat kesalahan sama seperti yang dibuat oleh pendahulunya, George W. Bush.

The Product Life Cycle Introductory Stage Growth Stage Maturity Stage Decline Stage Product Category Sales Dollars 0 Product Category Profits Time

(a) Introduction Stage BISNIS Biaya tinggi Volume penjualan rendah POLITIK Biaya tinggi (iklan, pendirian kantor dan cabang, merekrut anggota dan pengurus dsb) Umumnya suara masih rendah Demokrat 2001 Kompetisi rendah Permintaan harus dibuat (dikreasi) Konsumen mencoba produk Umumnya masih rugi Belum menjadi sasaran partai atau kandidat lain Mencari ceruk pemilih baru yang belum dilirik oleh partai atau kandidat lain (Mis. Perempuan, anak muda dsb) Banyaknya pemilih yang wait and see Umumnya belum menang Pemilu

(b) Growth Stage BISNIS Biaya bisa dikurangi, terutama untuk iklan Volume penjualan naik Mulai mendatangkan untung POLITIK Biaya lebih rendah dri pada saat pendirian Suara naik signifikan Diperhitungkan dalam Pemilu Demokrat 2004 7,45% Muncul kesadaran publik Mulai kompetisi, kompetitor mulai memperhatikan Harga murah untuk memperluas penjualan Dikenal publik Menjadi sasaran serangan kandidat atau partai lain Menurunkan kualitas untuk menjangkau pasar pemilih (Mis. Merekrut caleg dari artis meski tidak berkualitas, caleg yang punya modal dsb)

(c) Maturity Stage BISNIS Biaya menjadi murah, efesien, tidak dibutuhkan publisitas Kompetitor makin banyak, banyak follower meniru produk sejenis Harga makin murah untuk mempertahankan pangsa pasar POLITIK Biaya politik murah, partai bahkan mendapat sumbangan dari anggota. Menjadi sasaran serangan kompetitor Banyak kompromi dengan keinginan pemilih Demokrat 2009 20,4% Diferensiasi produk dan diversifikasi Sangat menguntungkan Memperluas pasar, misalnya duduk di pemerintahan, bisnis dsb. Memenangkan Pemilu

(d) Decline Stage BISNIS Biaya menjadi optimal Penjualan ada tred turun Harga menjadi tidak terkontrol. Agar tetap bisa bersaing, harga dipangkas tajam. POLITIK Partai membesar tanpa disertai dengan proses rekruitmen yang baik. Kecenderungan penurunan suara Kualitas makin buruk. Makin banyak kader terlibat kasus korupsi, skandal dsb. Demokrat 2014? Keuntungan terpakai untuk produksi. Tenaga banyak terpakai untuk menangkis serangan dari kompetitor.

Apa yang harus dilakukan pada saat maturity stage? Diversifikasi produk, untuk mencegah masuknya kompetitor baru. Repositioning: membuat posisi dan segmentasi baru di mata konsumen. Co-branding: membuat produk baru yang mengacu ke merek lama. Repackaging: membuat kemasan baru agar lebih segar Rebranding: membuat perubahan drastis citra produk di mata konsumen.

Repackaging mempertahankan positioning lama, memperkuat dengan simbol-simbol baru. Efektif untuk mempertahankan suara, tetapi tidak efektif dalam menambah jumlah suara dari pemilih. Dilakukan diantaranya oleh PKB, PAN.

Repositioning Membuat posisi baru untuk meningkatkan kesukaan pemilih. Jika dilakukan dengan berhasil akan bisa meningkatkan syara. Strategi ini relatif berhasil dilakukan oleh PDIP. PDIP dipersepsikan sebagai partai keluarga Soekarno (feodal) dan partai oposisi (melawan pemerintah). Megawati menelurkan banyak tokoh anak muda dan dicalonkan dalam berbagai kepala daerah (Jokowi, Risma, Ganjar dsb). Citra yang ditanamkan ke khalayak, kader PDIP juga mampu memerintah. Kader PDIP juga banyak anak muda dsb.

Rebranding Partai secara radikal mengubah persepsi pemilih. Umumnya dilakukan ketika pasar pemilih tidak bisa naik. Di Indonesia belum pernah dilakukan. Mis. Apakah barani partai Islam berubah menjadi partai nasionalis? Pasar pemilih Islam makin turun dari. Di tahun 1999, pemilih partai Islam adalah 37,5%, naik seidkit menjadi 38,33% (2004) dan turun menjadi 29,43% (2009). Apakah PKB berani mengubah brand bukan lagi sebagai partai NU. Atau PAN mengubah brand dari keterkaitannya dengan Muhammadiyah. Atau PPP berubah menjadi partai terbuka.

(a) Introduction Stage BISNIS (PRODUK KOMERSIL) POLITIK Biaya tinggi Volume penjualan rendah Kompetisi rendah Permintaan harus dibuat (dikreasi) Konsumen mencoba produk Umumnya masih rugi Biaya tinggi (iklan, pendirian kantor dan cabang, merekrut anggota dan pengurus dsb) Umumnya suara masih rendah Belum menjadi sasaran partai atau kandidat lain Mencari ceruk pemilih baru yang belum dilirik oleh partai atau kandidat lain (Mis. Perempuan, anak muda dsb) Banyaknya pemilih yang wait and see Umumnya belum menang Pemilu Demokrat 2001

(b) Growth Stage BISNIS (PRODUK KOMERSIL) POLITIK Biaya bisa dikurangi, terutama untuk iklan Volume penjualan naik Mulai mendatangkan untung Muncul kesadaran publik Mulai kompetisi, kompetitor mulai memperhatikan Harga murah untuk memperluas penjualan Biaya lebih rendah dri pada saat pendirian Suara naik signifikan Diperhitungkan dalam Pemilu Dikenal publik Menjadi sasaran serangan kandidat atau partai lain Menurunkan kualitas untuk menjangkau pasar pemilih (Mis. Merekrut caleg dari artis meski tidak berkualitas, caleg yang punya modal dsb) Demokrat 2004 7,45%

(c) Maturity Stage BISNIS (PRODUK KOMERSIL) POLITIK Biaya menjadi murah, efesien, tidak dibutuhkan publisitas Kompetitor makin banyak, banyak follower meniru produk sejenis Harga makin murah untuk mempertahankan pangsa pasar Biaya politik murah, partai bahkan mendapat sumbangan dari anggota. Menjadi sasaran serangan kompetitor Banyak kompromi dengan keinginan pemilih Demokrat 2009 20,4% Diferensiasi produk dan diversifikasi Sangat menguntungkan Memperluas pasar, misalnya duduk di pemerintahan, bisnis dsb. Memenangkan Pemilu

(d) Decline Stage BISNIS (PRODUK KOMERSIL) POLITIK Biaya menjadi optimal Penjualan ada tred turun Harga menjadi tidak terkontrol. Agar tetap bisa bersaing, harga dipangkas tajam. Partai membesar tanpa disertai dengan proses rekruitmen yang baik. Kecenderungan penurunan suara Kualitas makin buruk. Makin banyak kader terlibat kasus korupsi, skandal dsb. Demokrat 2014? Keuntungan terpakai untuk produksi. Tenaga banyak terpakai untuk menangkis serangan dari kompetitor.

Apa yang harus dilakukan pada saat maturity stage? Diversifikasi produk, untuk mencegah masuknya kompetitor baru. Repositioning: membuat posisi dan segmentasi baru di mata konsumen. Co-branding: membuat produk baru yang mengacu ke merek lama. Repackaging: membuat kemasan baru agar lebih segar Rebranding: membuat perubahan drastis citra produk di mata konsumen.

Repackaging dalam produk politik mempertahankan positioning lama, memperkuat dengan simbol-simbol baru. Efektif untuk mempertahankan suara, tetapi tidak efektif dalam menambah jumlah suara dari pemilih. Dilakukan diantaranya oleh PKB, PAN.

Repositioning Membuat posisi baru untuk meningkatkan kesukaan pemilih. Jika dilakukan dengan berhasil akan bisa meningkatkan suara. Strategi ini relatif berhasil dilakukan oleh PDIP. PDIP dipersepsikan sebagai partai keluarga Soekarno (feodal) dan partai oposisi (melawan pemerintah). Megawati menelurkan banyak tokoh anak muda dan dicalonkan dalam berbagai kepala daerah (Jokowi, Risma, Ganjar dsb). Citra yang ditanamkan ke khalayak, kader PDIP juga mampu memerintah. Kader PDIP juga banyak anak muda dsb.

Rebranding Partai secara radikal mengubah persepsi pemilih. Umumnya dilakukan ketika pasar pemilih tidak bisa naik. Di Indonesia belum pernah dilakukan. Mis. Apakah barani partai Islam berubah menjadi partai nasionalis? Pasar pemilih Islam makin turun dari. Di tahun 1999, pemilih partai Islam adalah 37,5%, naik seidkit menjadi 38,33% (2004) dan turun menjadi 29,43% (2009). Apakah PKB berani mengubah brand bukan lagi sebagai partai NU. Atau PAN mengubah brand dari keterkaitannya dengan Muhammadiyah. Atau PPP berubah menjadi partai terbuka, bukan lagi sebagai partai Islam.

Terima Kasih Dr. Achmad Jamil. M.Si