BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Toyota Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung sebagai merk perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia yang sangat tidak menentu,

PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin komplek menuntut suatu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. kontra prestasi berupa upah atau gaji yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai faktor produksi yang paling penting bagi perusahaan.salah satu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan karena hal tersebut menyangkut tenaga-tenaga. pelaksana yang berupaya untuk memajukan usaha perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan inti dari sifat biologis, kognitif, dan aturan-aturan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kompetitif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perusahaan di dalam menggelolah usaha diharapkan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. unit sosial yang terkoordinasi secara berkesinambungan, gabungan dari dua

BAB I PENDAHULUAN. tersebut harus memiliki SDM yang berkualitas. seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki loyalitas yang tinggi,

BAB 1 : PENDAHULUAN (1, 2)

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang partisipatif dan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, kompetisi antar perusahaan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. aspek penting seperti kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja, kinerja dan aspekaspek

BAB I PENDAHULUAN. segala sumber daya yang ada. Manusia yang bekerja dalam sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. adalah asset suatu organisasi karena tanpa adanya sumber daya manusia maka

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh fungsi fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) saat ini berkembang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan, teknologi dan perekonomian berkembang sangat pesat di jaman era

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan-perkembangan lain yang terjadi seperti kemajuan teknologi, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kendaraan. Meskipun pemerintah telah melakukan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. memotivasi dan mendorong semangat kerja karyawan. Beberapa alat motivasi meliputi: (1) Materiil Insentif: Alat motivasi yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian dan kerugian tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia adalah penggerak dari seluruh sarana perusahaan yang tersedia. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Obyek Kerja Praktek. baik pada perusahaan besar, menengah maupun kecil pada bentuk yang

PENGARUH UPAH DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNIE TEXTINDO INDUSTRI DI BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, sehingga perusahaan di dalam mengelola usaha diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan baik dan benar. Sumber daya manusia merupakan bagian yang cukup penting dalam pencapaian tujuan organisasi baik itu perusahaan besar maupun kecil, suatu perusahaan memiliki peralatan yang modern dengan teknologi tinggi. Sumber daya manusia merupakan salah satu motor penggerak utama bagi setiap operasi perusahaan, sehingga upaya dalam pengembangan SDM tersebut merupakan strategi yang utama untuk menegakkan kompetisi global. Mengingat semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dewasa ini menuntut perusahaan mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain, salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat. Peranan sumber manusia daya dalam perusahaan sangatlah penting kerena sebagai penggerak utama seluruh kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya, baik untuk memperoleh keuntungan maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan kegiatannya dimulai dari manusia itu sendiri dalam mempertahankan perusahaan dalam meningkatkan kinerja secara maksimal. 1

2 Sehubungan dengan itu, kegiatan pertama dalam manajemen sumber daya manusia mendapatkan orang orang berkualitas melalui penerimaan karyawan yang dilakukan dengan berbagai seleksi agar memperoleh para karyawan yang berkualitas. Karyawan hendaknya ditempatkan pada jabatan yang dapat mendorong dia untuk mengembangkan diri dan setiap terdapat suatu permasalahan yang timbul pemimpin berperan untuk memotivasi karyawannya agar kinerja karyawannya tetap optimal dikarenakan motivasi merupakan dorongan atau semangat yang biasa timbul dalam diri seseorang. Motivasi pada suatu organisasi atau perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan sehingga karyawan bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan demi terwujudnya suatu organisasi. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja keras. Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi sangat penting jika hasil-hasil kinerja yang tinggi ingin dicapai secara konsisten. Motivasi karyawan dilakukan dengan memberikan imbalan yang lebih atas kinerja yang diraih. Semakin tinggi kinerja karyawan semakin besar imbalan (gaji) yang akan diterimanya. Pelaksanaan sistem gaji dimaksudkan untuk mempertahankan agar para karyawan termotivasi untuk tetap optimal dalam bekerja. Selain itu motivasi berupa fasilitas tempat kerja yang nyaman dan pemberian penghargaan atas prestasi kerja yang dicapai akan meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

3 Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan ketrampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Karyawan juga akan lebih termotivasi bila perusahaan memperhatikan keamanan dan kesehatannya, dengan adanya program ini akan menguntungkan karyawan secara materiil. Karena mereka akan jarang mangkir atau absen dan bekerja dengan baik karena lingkungan kerja dan situasi kerja yang menyenangkan sehingga secara keseluruhan mereka akan termotivasi dan perstasi kerja karyawan akan lebih baik. Motivasi sangat berperan penting dalam peningkatan kinerja karyawan, motivasi merupakan pendorong untuk bergerak dan memotivasi yang berasal dari kata motif yang berarti penggerak, sehingga pengertian motivasi dapat dikatakan suatu keadaan yang menggerakan dan mengarahkan seseorang untuk melaksanakan tindakan tersebut. PT. Mitra Abadi Bandung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang didirikan pada tanggal 5 November 2008. PT. Mitra Abadi Bandung terdiri atas tiga bagian yaitu bagian penjualan (sales), bagian perawatan (service), dan bagian suku cadang (sparepart). Perusahaan ini berawal dari perusahaan bersama pemilik PT. Mitra Abadi Bandung yaitu Lilies Suliyanti, Dodik Parulian dan Citra saridia sirohana yang membuka perusahaannya di

4 Bandung. PT. Mitra Abadi Bandung ini menggunakan motivasi sebagai pemicu untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan kinerja karyawan bagian service PT. Mitra Abadi Bandung masih rendah. Hal ini di tunjukan dengan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Kualitas dalam hasil pengerjaan karyawan bagian service PT. Mitra Abadi Bandung kurang maksimal sehingga muncul keluhan dari pelanggan yang belum teratasi keluhannya. Contohnya: Pada pengerjaan service berkala 10,000 km terdapat keluhan bunyi bunyi saat jalan jelek dan kopling terlalu keras, setelah pelanggan gunakan dalam rentang waktu tiga hari, keluhan tersebut masih belum teratasi. 2. Kecepatan atau ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan perbaikan kendaraan di PT. Mitra Abadi Bandung seringkali tidak sesuai dengan perjanjian yang di janjikan PT. Mitra Abadi Bandung. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah kendaraan yang masuk sehingga timbul keterlambatan penyerahan kendaraan yang telah di service. Contohnya: Bagian penerimaan service memberikan estimasi waktu pengerjaan untuk service kendaraan kepada pelanggan sekitar dua jam pengerjaan, tetapi kendaraan tersebut selesai hampir sekitar tiga jam sehingga muncul keterlambatan penyerahan kendaraan.

5 Tabel 1.1 Jumlah Keluhan Pelanggan Service selama tiga bulan terakhir No. Keterangan Juni Juli Agustus 1. Kualitas pengerjaan 34 39 27 2. Ketepatan waktu 47 41 35 Sumber: PT. Mitra Abadi Bandung, 2015 Berdasarkan indikator indikator di atas bahwa rendahnya kinerja karyawan bagian service disebabkan oleh kurangnya motivasi yang dilaksanakan oleh PT. Mitra Abadi Bandung sebagai berikut: 1. Kebutuhan Keamanan Perusahaan belum memberikan fasilitas tunjangan hari tua. Dengan belum adanya fasilitas tunjangan hari tua maka akan mempengaruhi terhadap kinerja dan produktivitas karyawan. 2. Kebutuhan Sosial dan Kasih Sayang Di beberapa unit sering terjadi kurangnya komunikasi dan koordinasi antar bagian/unit sering tidak saling mendukung dan membantu dalam penyelesaian tugas terutama yang saling berhubungan sehingga pekerjaan yang semestinya cepat terselesaikan menjadi terlambat penyelesaiannya padahal pekerjaan itu semestinya dapat diselesaikan tepat waktu, apalagi tugas yang berhubungan langsung dengan pelayanan pelanggan.

6 Berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan yang hasilnya di tuangkan dalan bentuk skripsi dengan judul: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVICE DI PT. MITRA ABADI BANDUNG B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka untuk membatasi permasalahan yang akan di bahas, maka peneliti mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan motivasi karyawan bagian service pada PT. Mitra Abadi Bandung. b. Bagaimana pelaksanaan kinerja karyawan bagian service pada PT. Mitra Abadi Bandung. c. Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan bagian service pada PT. Mitra Abadi Bandung. d. Hambatan apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan motivasi karyawan PT. Mitra Abadi Bandung dan usaha apa saja yang telah dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut.

7 2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap peningkatan prestasi kinerja karyawan pada PT. Mitra Abadi Bandung C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sebenarnya tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan bagian service pada PT. Mitra Abadi Bandung. Tujuan Penelitian ini adalah: a. Untuk Mengetahui bagaimana pelaksanaan motivasi karyawan bagian service pada PT. Mitra Abadi Bandung. b. Untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan bagian service pada PT. Mitra Abadi Bandung. c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan bagian service pada PT. Mitra Abadi Bandung. d. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan motivasi karyawan PT. Mitra Abadi Bandung dan usaha apa saja telah dilakukan dalam mengatasi hambatan hambatan tersebut.

8 2. Kegunaan Penelitian 2.1 Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian ilmu yang berguna bagi pengembangan Ilmu Administrasi Bisnis, khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia mengenai motivasi meningkatkan kinerja karyawan. 2.2 Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak berkepentingan antara lain bagi: 1. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini dapat memperdalam wawasan dan pengetahuan dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), selain itu dapat memperoleh informasi dan gambaran maupun masukan terhadap peneliti dalam motivasi dan kinerja karyawan. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, menambah sumber pemikiran dan sebagai pertimbangan untuk kegiatan kepegawaian serta peningkatan motivasi dan kinerja kerja karyawan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. 3. Bagi Pembaca Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau sumbang pikiran yang bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian lebih lanjut.

9 D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1. Kerangka Pemikiran Pengaruh motivasi penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan karyawan sehingga sangat produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam perusahaan harus di kelola agar terwujud kesinambungan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Perkembangan perusahaan sangatlah bergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada pada perusahaan, maka dari itu karyawan harus termotivasi agar kinerja kerja dapat maksimal. Menurut Lawler yang diterjemahkan dalam buku Sutanto Wijono (2010:20) motivasi adalah perilaku yang dikontrol oleh pengontrolan pusat manusia yang mengarahkan individu untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi kerja suatu kondisi yang menggerakan manusia ke arah tujuan tertentu. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri. Menurut jenjang hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow dalam Sutanto Wijono Bahwa motivasi dapat dilakukan apabila kita memperhatikan: Pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan fundamen yang mendasari perilaku kerja pegawai, kita tidak mungkin memotivasi mereka tanpa memperhatikan indikatornya meliputi: a. Kebutuhan Fisiologi, yaitu kebutuhan makan, minum, pernapasan, tidur, dan seks. b. Kebutuhan keamanan, yaitu kebutuhan ketergantungan, perlindungan, bebas dari rasa takut dan ancaman. c. Kebutuhan sosial dan kasih sayang, yaitu kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain dalam kelompok kerja, membutuhkan teman dan perhatian.

10 d. Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan terhadap keyakinan diri, kemampuan, dan pemenuhan diri. Kebutuhan akan reputasi, status, dan pengakuan dari orang lain. e. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mempunyai kemampuan yang ada dalam diri untuk menunjukan potensi yang ada dalam diri, kebutuhan untuk mengemukakan ide, kritik, dan berprestasi (2010:28). Dikalangan para teoritikus dan praktisi manajemen telah lama diketahui bahwa motivasi bukanlah masalah yang mudah, baik memahaminya apalagi menerapkannya. Tidak mudah karena berbagai alasan dan pertimbangan. Akan tetapi yang jelas bahwa dengan motivasi yang tepat para karyawan akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya karena meyakini bahwa dengan keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, kepentingan kepentingan pribadi para anggota organisasi tersebut akan terpelihara. Dengan pentingnya teori motivasi maka tanpa motivasi terhadap kerja, keahlian atau usaha untuk bekerja dari seorang individu tersebut, tidak dapat meningkatkan kinerja kerjanya. Selain itu juga jika motivasi untuk bekerja tidak disertai dengan keahlian untuk bekerja, maka motivasi tersebut tidak akan meningatkan kinerja karyawan. Menurut Wirawan (2008:5) kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi fungsi indikator indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Ada beberapa unsur yang dapat kita lihat dari kinerja karyawan. Menurut Wirawan secara umum kinerja dapat dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu: a. Hasil Kerja Yaitu keluaran kerja dalam bentuk barang dan jasa yang dapat dihitung dan diukur kuantitas dan kualitasnya. Misalnya hasil kerja seorang teknisi adalah seberapa banyak kendaraan yang diperbaiki. Sementara itu, kualitasnya adalah seberapa tepat teknisi tersebut dapat mengatasi keluhan atau seberapa puas pelanggan yang teratasi keluhannya.

11 b. Perilaku Kerja Yaitu perilaku karyawan yang ada hubungannya dengan pekerjaan, misalnya kerja keras dan ramah terhadap pelanggan. Perilaku kerja diperlukan karena merupakan persyaratan dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan berperilaku kerja tertentu, karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan menghasilkan kinerja yang diharapkan perusahaan. c. Sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan Yaitu sifat pribadi karyawan yang diperlukan dakam melaksanakan pekerjaannya. Suatu pekerjaan dapat dikerjakan oleh seorang karyawan jika mempunyai sifat pribadi tertentu. Misalnya, seorang service advisor disyaratkan mempunyai sifat bersih, tidak kotor, ramah, dan wajahnya selalu ceria ketika melayani para pelanggan (2008:55). Motivasi memberi pertimbangan utama dalam manajemen saat ini, hal ini memberi sumbangan besar terhadap kinerja dan produktivitas kerja. Hal ini memberi implikasi bahwa tanpa motivasi terhadap kerja, keahlian atau usaha untuk bekerja dari individu tersebut tidak meningkatkan kinerja kerja. Berdasarkan uraian diatas maka diketahui bahwa kurangnya motivasi yang diberikan oleh pimpinan dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 2. Hipotesis Berdasarkan pokok permasalahan yang diuraikan, mengarah hipotesis sebagai berikut: Terdapat pengaruh positif motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Mitra Abadi Bandung E. Lokasi dan Lamanya Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Mitra Abadi Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta 153 Bandung

12 2. Lama Penelitian Lamanya penelitian yang dilakukan kurang lebih enam bulan mulai dari bulan 21 Juli 2015 sampai November 2016.