Sejarah Kambing. Klasifikasi Kambing. Filum : Chordota (Hewan Tulang Belakang) Kelas : Mamalia (Hewan Menyusui)

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA Klasifkasi Kambing

II. TINJAUAN PUSTAKA

BANGSA-BANGSA KAMBING PERAH

KAMBING. Oleh : Tatok Hidayatul Rohman. Linnaeus, 1758

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang telah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi

DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk Ordo Artiodactyla, Subordo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

TINJAUAN PUSTAKA. Kambing

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi. oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. sangat populer di kalangan petani di Indonesia. Devendra dan Burn (1994)

II. TINJAUAN PUSTAKA. berkuku genap dan memiliki sepasang tanduk yang melengkung. Kambing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan adalah ternak kambing. Kambing merupakan ternak serba guna yang

LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

BANGSA-BANGSA KERBAU PERAH

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 359/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PENETAPAN RUMPUN KAMBING SABURAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi. Sapi Bali

DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

TINJAUAN PUSTAKA Kambing Kambing Perah

POTENSI KERAGAMAN SUMBERDAYA GENETIK KAMBING LOKAL INDONESIA

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Ettawa (asal india) dengan Kambing Kacang yang telah terjadi beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak Kambing. ini maka pengembangan usaha peternakan skala kecil perlu mendapat perhatian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia dengan populasi yang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

TINJAUAN PUSTAKA Kabupaten Kaur, Bengkulu. Gambar 1. Peta Kabupaten Kaur

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkuku genap dan termasuk sub-famili Caprinae dari famili Bovidae. Semua

TEKNIK PEMILIHAN BIBIT KAMBING DAN DOMBA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Persebaran Kambing Peranakan Ettawah (PE) galur lainnya dan merupakan sumber daya genetik lokal Jawa Tengah yang perlu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boerawa merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Boer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutfah (Batubara dkk., 2014). Sebagian dari peternak menjadikan kambing

TINJAUAN PUSTAKA Asal Usul dan Klasifikasi Domba Bangsa Domba di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kambing tipe dwiguna yaitu sebagai penghasil daging dan susu (tipe

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kambing Perah Kambing perah merupakan jenis kambing yang dapat memproduksi susu

I. PENDAHULUAN. penting di berbagai agri-ekosistem. Hal ini dikarenakan kambing memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Chen et al., 2005). Bukti arkeologi menemukan bahwa kambing merupakan

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1055/Kpts/SR.120/10/2014 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba Ekor Tipis

Pada kondisi padang penggembalaan yang baik, kenaikan berat badan domba bisa mencapai antara 0,9-1,3 kg seminggu per ekor. Padang penggembalaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak Kambing. penghasil daging, susu, maupun keduanya (dwiguna) dan kulit. Kambing secara

TINJAUAN PUSTAKA Bangsa-Bangsa Sapi

KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan hewan pegunungan hidup dilereng-lereng yang curam yang meiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boerawa merupakan hasil persilangan antara kambing Boer jantan

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

I. PENDAHULUAN. atau peternak kecil. Meskipun bukan sebagai sumber penghasilan utama, kambing

TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Indonesia. Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak Domba. karena pakan utamanya adalah tanaman atau tumbuhan. Meski demikian domba

PEMOTONGAN TERNAK (KAMBING)

TINJAUAN PUSTAKA. Populasi sapi bali di Kecamatan Benai sekitar ekor (Unit Pelaksana

PENGANTAR. Latar Belakang. khususnya masyarakat pedesaan. Kambing mampu berkembang dan bertahan

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai

I. PENDAHULUAN. Lampung (2009), potensi wilayah Provinsi Lampung mampu menampung 1,38

SKRIPSI JANUARDI NIM Oleh: S A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kambing

EKTERIOR, PENENTUAN UMUR, PENANDAAN, PENDUGAAN BOBOT BADAN DAN EVALUASI TERNAK POTONG. Oleh: Suhardi, S.Pt.,MP

SNI 7325:2008. Standar Nasional Indonesia. Bibit kambing peranakan Ettawa (PE)

KAJIAN KEPUSTAKAAN. (tekstil) khusus untuk domba pengahasil bulu (wol) (Cahyono, 1998).

II. TINJAUAN PUSTAKA. dibedakan dari bangsa lain meskipun masih dalam spesies. bangsa sapi memiliki keunggulan dan kekurangan yang kadang-kadang dapat

Gambar 2.1. Kambing yang terdapat di Desa Amplas

Grade Kambing Peranakan Ettawa pada Kondisi Wilayah yang Berbeda

Barat pada kurun waktu SM. Jadi sebagai ternak, kambing lebih tua

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. terutama untuk daerah pedalaman pada agroekosistem rawa dengan kedalaman air

HASIL DAN PEMBAHASAN. Performans Bobot Lahir dan Bobot Sapih

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu (Bligon) merupakan kambing hasil persilangan antara

II. TINJAUAN PUSTAKA Keadaan Umum Lokasi Penelitian di Koto Kampar Hulu dan XIII Koto Kampar Kecamatan XIII Koto Kampar dengan luas lebih kurang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha diversifikasi pangan dengan memanfaatkan daging kambing

I. PENDAHULUAN. Kambing merupakan salah satu ternak yang banyak dipelihara dan dikembang

BAB VIII PEMBIBITAN TERNAK RIMINANSIA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum PT Widodo Makmur Perkasa Propinsi Lampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi yang menyebar di berbagai penjuru dunia terdapat kurang lebih 795.

CROSSBREEDING PADA SAPI FH DENGAN BANGSA SAHIWAL. Oleh: Sohibul Himam Haqiqi FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 2841/Kpts/LB.430/8/2012 TENTANG PENETAPAN RUMPUN SAPI PERANAKAN ONGOLE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Susilorini, dkk (2010) sapi Bali memiliki taksonomi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Fahrul Ilham ABSTRAK PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK BANGSA DOMBA EKOR TIPIS (DET) DAN KODISINYA SAAT INI DI INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Karakteristik Domba Lokal di Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Penggolongan sapi ke dalam suatu bangsa (breed) sapi, didasarkan atas

I. PENDAHULUAN. Praktis Beternak Kambing/ Domba 1

II. TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Kabupaten Kuantan Singingi. Pembentukan Kabupaten Kuantan Singingi didasari dengan Undang-undang

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari pulau Bali. Asal usul sapi Bali ini adalah banteng ( Bos

TINJAUAN PUSTAKA Kambing Kambing Etawah

TINJAUAN PUSTAKA. Qurban

SKRIPSI. MORFOMETRIK KAMBING PERANAKAN ETTAWA (Capra Sp) UNTUK QURBAN DI KOTA PEKANBARU RIAU ELWIZAR

TINJAUAN PUSTAKA. dunia dengan hidup yang sangat beragam dari yang terkecil antara 9 sampai 13 kg

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Peranakan Ettawa (PE) merupakan hasil perkawinan antara kambing

TINJAUAN PUSTAKA. menurut Pane (1991) meliputi bobot badan kg, panjang badan

TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi selama periode kehidupan lembah Indus, kira-kira 4500 tahun yang

Transkripsi:

Sejarah Kambing Kambing lokal (Capra aegagrus hircus) adalah sub spesies dari kambing liar yang tersebar di Asia Barat Daya dan Eropa. Kambing merupakan suatu jenis binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu. Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini di pimpin oleh kambing betina yang paling tua. Kambing jantan berfungsi sebagai penjaga keamanan rombongan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan. Kambing berbeda dengan domba. (Wikipedia) Klasifikasi Kambing Filum : Chordota (Hewan Tulang Belakang) Kelas : Mamalia (Hewan Menyusui) Ordo : Artiodactyla (Hewan Berkuku Genap) Famili : Bovidae (Hewan Memamah Biak) Sub Famili : Caprinae Genus : Capra Spesies : C. aegagrus Sub Species : Capra aegagrus hircus Perkembangbiakan Kambing berkembang biak dengan melahirkan. Kambing bisa melahirkan dua hingga tiga ekor 1 / 5

anak, setelah bunting selama 150 hingga 154 hari. Dewasa kelaminnya dicapai pada usia 8 bulan-1 tahun. Dalam setahun, kambing dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun Jenis Kambing Kambing Kacang Kambing Kacang adalah kambing yang pertama kali ada di Indonesia. Badannya kecil. Tinggi gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga 65 sentimeter. Sedangkan yang betina 56 sentimeter. Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang pendek. Jenis ini merupakan yang terbanyak dan disebut juga kambing lokal. Bekembangbiak cepat karena umur 15-18 bulan sudah bisa menghasilkan keturunan, cocok penghasil daging karena sangat prolifik (sering lahir kembar) bahkan lahir tiga setiap induknya. Mudah dipelihara bahkan dilepas mencari pakan sendiri, kawin dan beranak tanpa bantuan pemiliknya. Ciri-ciri utama: o Bulu pendek dan satu warna (coklat,hitam,putih) atau kombinasi dari ketiga warna tersebut o Jantan betina bertanduk, telinga pendek dan menggantung o Bobot yang jantan dewasa rata-rata 25 kg, tinggi tubuh gumba 60-65 cm dan betina 20 kg, tinggi tubuh 56 cm. o Peluang induk lahir kembar 52%, kembar tiga 2.6% dan tunggal 44.9% o Dewasa kelamin jantan umr 135-173 hari, betina 153-454 hari. Rata-rata betina beranak umur 12-13 bulan o Prosentase karkas 44-51% Rata-rata betina beranak umur 12-13 bulan dengan bobot lahir 3.28 kg dan Bobot Sapih 10.12 kg Kambing Ettawa Kambing Etawa disebut juga kambing Jamnapari karena kambing ini berasal dari wilayah Jamnapari India. Tepatnya Kambing Jumna Pari atau Jamnapari mengambil nama sungai Jamna (Jamna par) di Uttar Pradesh, India dimana kambing ini banyak terdapat. Kambing Jamnapari juga banyak terdapat di Agra, Mathura dan daerah Etawa di Uttar Pradesh, Bhind dan daerah Morena di Madhya Pradeshi. 2 / 5

Kambing etawa dikenal di Asia Tenggara sebagai kambing tipe dwiguna yaitu penghasil susu dan penghasil daging. Jamnapari di impor pertama kali ke Indonesia sejak 1953 dari daerah Etawa, India. Tetapi dipercayai menurut Balitnak kambing PE masuk di Indonesia sekitar 1931 pada masa penjajahan Belanda. Di Indonesia kambing Etawa disilangkan untuk perbaikan mutu kambing lokal, hasil persilangan disebut kambing PE (Peranakan Etawa). Ciri-cirinya postur tubuh besar, telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, hidung melengkung, bulu bagian paha sangat lebat,. baik jantan maupun betina bertanduk, telinga panjang terkulai sampai 30 cm. Kaki panjang dan berbulu panjang pada garis belakang kaki. Warna bulu belang hitam putih atau merah dan coklat putih. Produksi susu yang baik sebanyak 3 liter/ekor/hari atau produksi susu mencapai 235 kg/ms laktasi. hal ini didukung oleh ambing yang besar dan panjang. Tinggi badan jantan dewasa mencapai 90-127 cm, sedangkan yang betina dewasa 76-92 cm. Bobot badan jantan dewasa 68-91 Kg dan yang betina dewasa 36-63 Kg. Sentra terbesar kambing PE adalah di Kaligesing Purworejo Jawa Tengah. Purworejo (Jateng), Girimulyo, Kulonprogo dan Turi, Sleman (Yogyakarta). Kambing PE juga telah berkembang di Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Bali dan Jawa Tengah. Di Indonesia kambing PE disilangkan dengan kambing Saanen untuk menghasilkan persilangan penghasil susu yang untuk menghasilkan 1.5 ke 3 liter susu sehari. PE juga disilangkan dengan jenis kambing lokal seperti Kambing Kacang dan Kambing Jawa dan di namakan Kaplo (Koploh), Kaprindo, Bligon, Jawa Rando (Jawa Randu / Jawarandu). Jenis kambing yang sesuai untuk jenis kambing pedaging. Ukuran tubuh lebih kecil dari PE dan mudah diternak. Kambing Alpin Berasal dari Pegunungan Alpen Swiss, Keberadaan kambing jenis ini menebar ke seluruh daratan eropa. Ciri-ciri kambing Alpen telinga berukuran sedang dan megarah ke atas dengan warna bulu dominan putih, hitam, coklat.tanda-tandanya adalah mempunyai warna bulu bermacam-macam dari putih sampai kehitam-hitaman. Warna muka ada garis putih di atas hidung. Ada yang bertanduk dan ada juga yang tidak bertanduk. Besar dan tingginya sama dengan kambing saanen. Termasuk kambing penghasil susu yang banyak. BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 65 kg. Produksi susu 600 kg/ms laktasi. Kambing Saanen Berasal dari lembah Saanen Swiss bagian barat. Merupakan jenis kambing terbesar di Swiss.Sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Ciri-ciri telinga tegak dan mengarah ke depan, bulu dominant putih, kadang2 ditemui bercak hitam pada 3 / 5

hidung, telinga atau ambing. Tidak bertanduk dan termasuk tipe dwiguna. Produksi susu 740 kg/ms laktasi. Kambing Toggenburg Berasal dari Toggenburg Valley (wilayah timur laut Swiss). Ciri-ciri telinga tegak menghadap ke depan, hidung agak cembung, warna bulu merah tua/coklat dengan bercak putih. BB jantan 80 kg betina 60 kg. Yang paling menonjol adalah kehalusan bulunya. Produksi susu 600 kg/ms laktasi. Kambing Aglo Nugian Berasal dari Wilayah Nubia (Timur Laut Afrika). Ciri-ciri telinga menggantung dan ambing besar, warna bulu hitam, merah, coklat, putih atau kombinasi warna2 tersebut. BB jantan 90 kg, betina 70 kg. Produksi susu 700 kg/ms laktasi. Kambing Beetal Berasal dari Punjab India, Rawalpindi dan Lahore (Pakistan). Diduga merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing local karena cirri fisiknya sangat menyerupai Etawa. Produksi susu 190 kg/ms laktasi. Kambing Gembrong Jenis kambing ini hana ada di Desa Bugbug, Culik dan Bunutan Pantai Timur Bali. Diperkirakan berasal dari keturunan kambing Anggora, atau dari kambing kashmir berbulu putih. Tinggi 58-65 cm. Bobot dewasa 32-45 kg, bulunya dapat mencapai 25 cm. Kambing jantan diambil bulunya yang panjang,putih, halus seperti sutra. Pencukuran dilakukan setiap 1.5 tahun sekali. Pemeliharaan dilakukan secara semi intensif. Kambing Boer Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang ter-registrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata "Boer" artinya petani. Kambing Boer merupakan satu-satunya kambing pedaging yang sesungguhnya, yang ada di dunia karena pertumbuhannya yang cepat. Kambing ini dapat mencapai berat dipasarkan 35-45 kg pada umur 5-6 bulan, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02-0,04 kg per hari. Keragaman ini tergantung pada 4 / 5

banyaknya susu dari induk dan ransum pakan sehari-harinya. Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40% - 50% dari berat tubuhnya. Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari. Disarikan dari berbagai Sumber : Materi pelatihan dasar kambing domba Kampoeng Ternak Wikipedia Hasil browsing yang Penulis dapatkan di beberapa situs dan Blog Dari berbagai sumber Dr. Ted dan Linda Shipley, Mengapa Harus Memelihara Kambing Boer "Daging Untuk Masa Depan" dalam http://www.indonesianboergoat.com 5 / 5