BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penilaian tindakan kelas (PTK). PTK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Sutrisno hadi dalam (Narbuko dan Ahmadi, 2008) yang mengatakan. menguji suatu kebenaran pengetahuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berusaha merefleksikan secara kritis dan kolaboratif pendekatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan (Januari s/d Maret 2013). Waktu. semester II tahun pelajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dengan jumlah siswa sebanyak 17

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

III. METODE PENELITIAN. (Dassroom Action Researah), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Kedaton Bandar lampung semester 1 tahun ajaran pada materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom. praktis pembelajaran. (Depdikbud, 2002:3).

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas 2 SDN Salatiga 08

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitia tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012

I. METODE PENELITIAN. Lampung Timur 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa yang. Faktor yang diteliti dalam tindakan kelas ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODE PENELITIAN. III SD Negeri 017 Tampan Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga

BAB III METODE PENELITIAN

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR. Oleh SUHARNI L G2G

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 5 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

Transkripsi:

22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penilaian tindakan kelas (PTK). PTK sagat bermanfaat bagi guru untuk meningatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan soluisi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, yaitu dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Menurut Aqib, dkk (2009 : 27), Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitain yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat Karakteristik PTK adalah sebagai berikut : 1. Penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya 2. Metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidan penelitian. 3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran 4. Tujuannya memperbaiki pembelajaran

23 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di SDN 1 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 3.3 Sarana Penelitian Sasaran penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Candimas yang berjumlah 26 orang yaitu laki-laki berjumlah 13 orang dan perempuan berjumlah 13 orang siswa. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Perubahan peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa ke arah yang cukup baik melalui media realia 2. Perubahan kemampuan guru dalam menggunakan media-media pembelajaran. 3.4 Prosedur Tindakan 1. Perencanaan tindakan pada penelitian sebagai berikut : a. Merencanakan perbaikan pembelajaran pada tindakan siklus I 1) Menentukan jadwal kegiatan PTK 2) Membuat instrumen penelitian b. Pelaksanaan tindakan siklus 1 1) Mengikuti sesuai rencana tindakan 2) Menerapkan tindakan 1 c. Pengamatan observasi dan pengumpulan data 1) Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada format observasi

24 2) Melakukan penilaian hasil tindakan pada format evaluasi d. Refleksi 1) Menilai dan membahas hasil evaluasi dan observasi tindakan yang telah dilakukan 2) Menentukan kelebihan dan kekurangan dari tindakan 1 3) Membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya Adapun siklus tindakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Siklus I Permasalaha Planing I Acting I Reflecting I Obaserving I Siklus II Permasalaha n baru hasil reflecting Planing II Acting II Reflecting I Obaserving I Gambar 3.1 Tahap-Tahap Penelitian Tindakan Kelas, Aqib, dkk (2009) 2. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 Pada siklus pertama kegiatan ini dilakukan dengan diawali pembuatan perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti sebagai berikut : a. Merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran pada sillus 1, menentukan jadwal PTK, menetapkan pokok bahasan Gaya

25 Mengubah Gerak dan Bentuk Benda sebagai materi yang akan digunakan dalam PTK. Membuat instrumen penelitian, yaitu : (1) rencana perbaikan pembelajaran, (2) kisi-kisi soal, (3) lembar soal, dan (4) lembar observasi aktivitas guru dan siswa. b. Tindakan, menerapkan tindakan dengan mengacu pada perencanaan tindakan yang telah ditetapkan dengan tahap-tahap pembelajaran adalah sebagai berikut : 1) Kegaitan awal sebagai berikut : 1. Guru mempesiapkan materi ajar 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Guru menanyakan kepada siswa kesiapan benda-benda / bahan dan perlengkapan untuk praktek yang telah ditugaskan kepada siswa untuk dibawa pada pertemuan hari ini. 4. Guru menunjukkan benda-benda yang telah disiapkan (bola, benang/tali, mobil-mobilan, papan luncur, balok kayu) 5. Guru menanyakan apa yang menyebabkan benda-benda dapat bergerak 2) Kegiatan inti sebagai berikut : 1. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok 2. Siswa melakukan percobaan tentang pengaruh gaya Kegiatan 1 a. Siswa metakkan balok kayu di atas meja! b. Siswa menggelindingkan bola tenis diatas meja menuju ke arah balok kayu!

26 c. Setelah bola tenis menubruk kayu, siswa mengamati apa yang terjadi? d. Siswa membuat kesimpulan berdasarkan kegiatan yang dilakukan dan diamati! Kegiatan 2 a. Siswa meletakkan mobil-mobilan diatas meja! b. Siswa mendoronglah mobil-mobilan tersebut dari belakang! c. Siswa mengamati apa yang terjadi pada kegiatan yang mereka lakukan d. Menemukan jawaban apakah kedudukan mobil-mobilan berubah? e. Ssiwa membuatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini! 3) Kegiatan penutup sebagai berikut : 1. Membuat kesimpulan dari materi yang telah digali 2. Guru melakukan tanya jawab seputar materi 3. Memberikan tugas kepada siswa untuk membawa bahan perlengkapan praktek untuk pertemuan berikutnya (Mobilmobilan, papan luncur, tiang penyanggah, tali/benang,bola tenes, balok kayu, meja, pensil, pulpen) c. Pengamatan dan pengumpulan data, melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi, melakukan penilaian hasil tindakan pada lembar analisa dan refleksi

27 d. Refleksi : menganalisis, menilai dan membahas seluruh pelaksanaan tidnakan I berdasarkan hasil analisis dan refleksi serta observasi tindakan yang telah dilakukan. Mengetahui dengan jelas kelebihankelebihan dan kekurangan-kekuarangan dari tindakan I, membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya. 3. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II Pada siklus pertama kegiatan ini dilakukan dengan diawali pembuatan perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti sebagai berikut : a. Merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran pada sillus II, menentukan jadwal PTK, menetapkan pokok bahasan Gaya Mengubah Gerak dan Bentuk Benda sebagai materi yang akan digunakan dalam PTK. Membuat instrumen penelitian, yaitu : (1) rencana perbaikan pembelajaran, (2) kisi-kisi soal, (3) lembar soal, dan (4) lembar observasi aktivitas guru dan siswa. b. Tindakan, menerapkan tindakan dengan mengacu pada perencanaan tindakan yang telah ditetapkan dengan tahap-tahap pembelajaran adalah sebagai berikut : 1) Kegaitan awal sebagai berikut : 1. Guru mempesiapkan materi ajar 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Guru menanyakan kepada siswa kesiapan benda-benda / bahan dan perlengkapan untuk praktek yang telah ditugaskan kepada siswa untuk dibawa pada pertemuan hari ini.

28 4. Guru menunjukkan benda-benda yang telah disiapkan (karet gelang dan lilin mainan/plastisin) 5. Guru menanyakan apa yang menyebabkan benda-benda dapat berubah bentuk 2) Kegiatan inti sebagai berikut : 1. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok 2. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok 3. Siswa melakukan percobaan tentang pengaruh gaya a. Mainkan karet gelang pada jari-jari tangamu hingga bentuknya dapat berubah-ubah! b. Buatlah bermacam-macam benda dari lilin mainan! c. Bagaimana bentuk karet gelang mula-mula? d. Bagaiman bentuk karetb gelang pada saat dimainkan dengan jari? e. Bagaimana bentuk plastisin mula-mula? f. Bagaimana bentuk plastisin sesudah dibuat mainan? g. Butalah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini! 3) Kegiatan penutup sebagai berikut : 1. Membuat kesimpulan dari materi yang telah digali 2. Guru melakukan tanya jawab seputar materi 3. Memberikan tugas kepada siswa untuk membawa bahan perlengkapan praktek untuk pertemuan berikutnya (plastisin, pegas dan balon karet)

29 c. Pengamatan dan pengumpulan data, melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi, melakukan penilaian hasil tindakan pada lembar analisa dan refleksi d. Refleksi : Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan aktivitas yang telah ditetapkan, yaitu keberhasilan aktivitas belajar 65% dan ketuntasan klasikal 65%. Pada kegiatan refleksi yang menjadi acuan keberhasilan a) apakah dalam proses pembelajaran tersebut tujuan dan kompetensi dasar sudah teracapai? b) dan bagaimana hasil dari proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik?. Jika siklus kedua pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan telah terjadi peningatan dibanding dengan siklus sebelumnya, maka penelitian dianggap cukup. Namun jika masih terdpat kekurangan, penelitian akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya. 3.5 Alat pengumpul Data 1. Observasi Observasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Narbuko dan Ahmadi, 2008 : 176) Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan cara mengisi lembar observasi (terlampir) yang dilakukan oleh observer yaitu teman

30 sejawat. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan setiap siklus. 2. Tes Formatif Tes ini digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis model isian (uraian singkat). Data yang diperoleh dalam bentuk tes ini adalah nilai tes akhir dari siswa. Tes akhir dilakukan setelah penerapan media gambar dilakukan dalam setiap siklus. Tes ini digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa. 3.6 Teknik Analisa Data Penentuan bentuk analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitataif. Data Kualitataif berupa aktivitas siswa setiap siklus I dan II yang diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa menggunakan lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif berupa nilai-nilai yang diperoleh dari hasil tes belajar pada setiap akhir siklus. Analisis data kuantitatif dan kualitataif diuraikan sebagai berikut : 1. Analisa data Kualitataif Analisa data kualitatif pada penelitian tindakan kelas ini, menggunakan analisis deskripsi kualitataif yaitu, suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa setiap siklus dan diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa pada lembar observasi dan hasil belajar siswa yang dicapai dalam setiap siklus (Khotimah, 2009).

31 2. Analisis data Kuantitatif Pada analissi data kuantitaif dilakukan melalui penggunaan statistik sederhana berupa nilai-nilai yang diperoleh dari hasil aktivitas belajar setiap siswa per siklus dan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus menggunakan rumus sebagai berikut : a. Analisis Aktivitas Siswa Data aktivitas siswa diambil pada setiap pertemuan dengan menggunakan lembar pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa. Data aktivitas siswa yang akan dimunculkan adalah aktivitas yang relevan dengan bertumpu pada empat aspek kegiatan pembelajaran yang diamati. Tabel 3.1 Analisis Aktivitas Siswa No 1 Nama Siswa Aspek aktivitas yang diamati A B C D E Skor Nilai Aktivitas Ketegori 2 3 4 Aktivitas yang diamati : A. Membawa alat peraga B. Penggunaan alat peraga C. Kerjasama kelopok

32 D. Membuat kesimpulan E. Ketercapaian waktu b. Penilaian Prestasi Belajar (rata-rata) Untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif diambil dari rata-rata nilai tes yang diperoleh setiap akhir siklus (Khotimah, 2009) Keterangan : = Nilai rata-rata = Jumlah semua nilai siswa = Jumlah siswa Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut : 3.7 Kriteria Keberhasilan Indikator keberhasilan pembelajaran pada penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Siswa secara individu dalam mengerjakan soal tes mendapat niali > 7,0 2. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa 3. Kesimpulan yang diperoleh sesuai degan hipotesa

33 4. Setiap tahapan siklus menunjukkan peningkatan aktivitas belajar terlaksana dengan baik 5. Siswa termotivasi belajar pembelajaran melalui media realia