PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JANUARI 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JULI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

BERITA RESMI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU DESEMBER 2016


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOPEMBER 2008

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN AGUSTUS 2017


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

Transkripsi:

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JANUARI 2015 No. 03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) JANUARI 2015 SEBESAR 101,53 ATAU NAIK 0,11 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan Januari 2015 mengalami kenaikan 0,11 persen, yaitu dari posisi 101,41 pada bulan Desember menjadi 101,53. Hal ini disebabkan karena peru indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dari pada peru indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami penurunan 0,44 persen, dari posisi 119,75 pada bulan Desember 2014 menjadi 119,23 pada bulan Januari 2015. Sementara Ib juga mengalami penurunan 0,55 persen, dari posisi 118,09 menjadi 117,44. Dari 5 (lima) subsektor pertanian komponen penyusun NTP, 2 subsektor mengalami penurunan indeks yaitu subsektor hortikultura turun 0,28 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,18 persen. Sedangkan 3 subsektor lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu : subsektor tanaman pangan naik 0,12 persen, subsektor peternakan naik 0,55 persen, dan subsektor perikanan naik 0,67 persen. Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,44 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan It dipengaruhi oleh penurunan It pada 4 subsektor yaitu : subsektor tanaman pangan sebesar 0,49 persen, hortikultura sebesar 0,88 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,10 persen serta peternakan sebesar 0,10 persen. Sedangkan yang mengalami kenaikan It hanya subsektor perikanan sebesar 1,69 persen Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Januari mengalami penurunan 0,55 persen. Penurunan indeks dipengaruhi oleh penurunan Indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,06 persen dan kenaikan Biaya Produksi dan Penam Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,44 persen. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 1,06 persen. Deflasi terjadi disebabkan turunnya indeks harga di 4 kelompok, meliputi : kelompok makanan sebesar 2,26 persen, kelompok makanan jadi sebesar 0,32 persen, kelompok kesehatan 0,86 persen, kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,62 persen. Sedangkan kelompok lainnya yang mengalami kenaikan yaitu kelompok perumahan 0,56 persen, kelompok sandang 2,54 serta, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,08 persen. Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 Hal.1

1. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penam pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Mulai Januari 2014 dilakukan peru tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan peru/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum (NTNP) yang dihitung, Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) dan Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Kabupaten Semarang pada bulan Januari 2015, NTP Kabupaten Semarang mengalami kenaikan indeks 0,11 persen dibanding NTP Desember 2014 yaitu dari 101,41 menjadi 101,53. Kenaikan indeks NTP tersebut disebabkan karena peru indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih tinggi dibanding kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani. Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 Hal.2

Tabel 1. NTP Month To Month Kabupaten Semarang Tahun 2014-2015 (2012 = 100) Bulan NTP 2014 NTP 2015 (1) (2) (3) Januari 101,58 101,53 Pebruari 102,35 Maret 100,96 April 100,89 Mei 99,04 Juni 99,19 Juli 100,76 Agustus 100,35 September 101,89 Oktober 101,32 November 101,31 Desember 101,41 Rata-rata 100,92 Kenaikan NTP pada bulan Januari 2015 juga disebabkan oleh kenaikan 3 (tiga) subsektor NTP yaitu : NTP subsektor tanaman pangan naik 1,22 persen, NTP subsektor peternakan naik 0,55 persen, dan NTP subsektor perikanan naik 0,67 persen. Sedangkan NTP yang mengalami penurunan yaitu: NTP subsektor hortikultura mengalami penurunan sebesar 0,28 persen dan NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,18 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani Per Subsektor Kabupaten Semarang Serta nya Bulan Desember 2014 Januari 2015 Prosentase Nilai Tukar Petani (NTP) 101,41 101,53 0,11 Tanaman Pangan (NTPP) 100,26 100,37 0,12 Hortikultura (NTPH) 104,16 103,87-0,28 Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 101,15 100,96-0,18 Peternakan (NTPT) 100,16 100,70 0,55 Perikanan (NTNP) 95,40 96,04 0,67 a. Perikanan Tangkap (NTN) 93,39 94,29 0,96 b. Perikanan Budidaya (NTPi) 97,39 97,78 0,40 Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 Hal.3

109,37 111,22 116,03 115,91 118,50 117,93 119,99 119,86 125,47 124,36 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Januari 2015, secara umum It mengalami penurunan indeks sebesar 0,44 persen dibandingkan dengan It Desember 2014, yaitu: dari 119,75 menjadi 119,23. penurunan It terjadi pada 3 (tiga) subsektor, yaitu : subsektor tanaman pangan sebesar 0,49 persen, hortikultura sebesar 0,88 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,10 persen serta petrenakan sebesar 0,10 persen. Sedangkan yang mengalami kenaikan It hanya subsektor perikanan sebesar 1,69 persen Grafik 1. Indeks yang Diterima Petani Kabupaten Semarang Per Subsektor 130,00 125,00 120,00 115,00 110,00 105,00 100,00 TP HORTI TPR TRK IKAN DES'14 JAN'15 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Januari 2015, Ib tercatat turun sebesar 0,55 persen bila dibandingkan Desember 2014, yaitu dari 118,09 menjadi 117,44. Penurunan Ib terjadi pada 3 subsektor penyusun NTP yaitu: Ib subsektor tanaman pangan turun 0,61 persen; Ib subsektor hortikultura turun 0,61 persen; Ib subsektor peternakan turun 0,64 persen. Sedangkan kenaikan Ib terjadi pada sub tanaman perkebunan rakyat sektor naik 0,08 persen dan Ib subsektor perikanan naik 1,01 persen. Grafik 2. Indeks yang Dibayar Petani Kabupaten Semarang Per Subsektor 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00-0,20-0,40-0,60-0,80 TP HORTI TPR TRK IKAN -0,61-0,61 0,08-0,64 1,01 Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 Hal.4

4. NTP subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan Januari 2015 NTPP mengalami kenaikan indeks sebesar 0,12 persen. Kenaikan NTPP disebabkan karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,49 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,61 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,84 persen dan naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penam Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,14 persen. Tabel 3. NTP Subsektor Tanaman Pangan Kabupaten Semarang dan nya I. Indeks Diterima Petani 118,50 117,93-0,49 1. Padi 113,05 112,58-0,42 2. Palawija 133,10 132,24-0,64 II. Indeks Dibayar Petani 118,20 117,49-0,61 1. Konsumsi Rumah Tangga 121,97 120,95-0,84 2. BPPBM 107,56 107,71 0,14 III. Nilai Tukar Petani (NTPP) 100,26 100,37 0,12 b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan Januari 2015 NTPH mengalami penurunan indeks sebesar 0,28 persen. Penurunan NTPH disebabkan karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,88 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani juga mengalami penurunan sebesar 0,61 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,23 persen dan naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penam Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,92 persen. Tabel 4. NTP Subsektor Hortikultura Kabupaten Semarang dan nya I. Indeks Diterima Petani 125,47 124,36-0,88 1. Sayur-sayuran 138,28 135,85-1,76 2. Buah-buahan 111,01 111,47 0,41 3. Tanaman Obat 109,10 108,51-0,54 II. Indeks Dibayar Petani 120,46 119,73-0,61 1. Konsumsi Rumah Tangga 121,34 119,84-1,23 2. BPPBM 118,40 119,49 0,92 III. Nilai Tukar Petani (NTPH) 104,16 103,87-0,28 Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 Hal.5

c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Januari 2015 NTPR mengalami penurunan indeks sebesar 0,18 persen, hal ini disebabkan oleh penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,10 persen, lebih rendah dibanding kenaikan indeks yang dibayar petani, yaitu sebesar 0,08 persen. Kenaikan pada Ib terjadi karena turunnya indeks sub kelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,14 persen dan naiknya indeks Biaya Produksi dan Penam Barang Modal (BPPBM) sebesar 2,73 persen. Tabel 5. NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Semarang dan nya I. Indeks Diterima Petani 119,99 119,86-0,10 1. TPR 119,99 119,86-0,10 II. Indeks Dibayar Petani 118,63 118,72 0,08 1. Konsumsi Rumah Tangga 123,99 122,57-1,14 2. BPPBM 108,47 111,42 2,73 III. Nilai Tukar Petani (NTPR) 101,15 100,96-0,18 d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP subsektor Peternakan pada bulan Agustus 2014 dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 0,55 persen. Kenaikan ini terjadi karena peru Ib yang lebih rendah dibandingkan dengan peru It. Indeks harga yang diterima petani turun 0,10 persen sementara indeks harga yang dibayar petani juga turun sebesar 0,64 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok Unggaas sebesar 0,32 persen serta turunnya kelompok ternak besar sebesar 0,29 persen. Kelompok ternak kecil dan hasil ternak stabil tidak ada peru. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena penurunan pada IKRT sebesar 1,12 persen yaitu dari 122,50 menjadi 121,13. Indeks BPPBM juga turun 0,29 persen yaitu dari 111,38 menjadi 111,07. Tabel 6. NTP Subsektor Peternakan Kabupaten Semarang dan nya I. Indeks Diterima Petani 116,03 115,91-0,10 1. Ternak Besar 114,32 113,99-0,29 2. Ternak Kecil 110,91 110,91 0,00 3. Unggas 116,14 116,52 0,32 3. Hasil Ternak 127,99 127,99 0,00 II. Indeks Dibayar Petani 115,84 115,10-0,64 1. Konsumsi Rumah Tangga 122,50 121,13-1,12 2. BPPBM 111,39 111,07-0,29 III. Nilai Tukar Petani (NTPT) 100,16 100,70 0,55 Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 Hal.6

e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Januari 2015, NTPN mengalami kenaikan indeks sebesar 0,67 persen. Kenaikan indeks NTNP ini disebabkan karena indeks yang diterima petani naik sebesar 1,69 persen lebih tinggi dari pada indeks yang dibayar petani naik sebesar 1,01 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh peru indeks harga pada kelompok penangkapan ikan yang turun 2,83 persen dan kelompok budidaya ikan mengalami kenaikan sebesar 6,44 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena turunnya IKRT sebesar 0,06 persen dan naiknya BPPBM sebesar 2,41 persen. Tabel 7. NTP Subsektor Perikanan Kabupaten Semarang dan nya I. Indeks Diterima Petani 109,37 111,22 1,69 1. Perikanan Tangkap 112,02 108,85-2,83 2. Perikanan Budidaya 106,71 113,59 6,44 II. Indeks Dibayar Petani 114,64 115,80 1,01 1. Konsumsi Rumah Tangga 114,38 114,31-0,06 2. BPPBM 114,97 117,75 2,41 III. Nilai Tukar Petani (NTNP) 95,40 96,04 0,67 5. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/ deflasi di wilayah perdesaan. Pada Januari 2015, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK di daerah perdesaan di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan atau terjadi deflasi sebesar 1,06 persen. Deflasi dipicu oleh turunnya kelompok makanan sebesar 2,26 persen, makanan jadi turun sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan naik 0,56 persen, kelompok sandang naik 2,54 persen, kelompok kesehatan turun 0,86 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,08 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi turun 1,62 persen. Tabel 8. IHK Perdesaan Kabupaten Semarang dan nya () Konsumsi Rumah Tangga 121,98 120,69-1,06 a. Bahan Makanan 128,91 125,99-2,26 b. Makanan Jadi 117,28 116,91-0,32 c. mahan 117,31 117,97 0,56 d. Sandang 107,07 109,79 2,54 e. Kesehatan 110,91 109,96-0,86 f. Pendidikan,Rekreasi&Olahraga 105,62 105,71 0,08 g. Transportasi & Komunikasi 130,94 128,81-1,62 Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.03/02/3322/Th.I, 17 Februari 2015 Hal.7