Reka Racana Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2014 Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung RANDY NURSANDY ARDIYAN 1, SOFYAN TRIANA 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Bandung 2 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Bandung Email: randynursandy@yahoo.com ABSTRAK Hambatan samping merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kapasitas ruas jalan. Hambatan samping dapat berupa pejalan kaki, kendaraan parkir/berhenti, kendaraan bergerak lambat dll. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil kasus di depan Kampus Institut Teknologi Nasional (Itenas) dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan P.K.H. Mustafa Kota Bandung. Kajian kinerja ruas jalan tersebut menggunakan peraturan Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 (MKJI 1997), dengan membandingkan dua kondisi derajat kejenuhan pada saat ada aktifitas mahasiswa dan tidak adanya aktifitas mahasiswa. Hasil yang diperoleh secara berurutan untuk nilai tingkat derajat kejenuhan (DS) untuk adanya aktifitas mahasiswa dan tidak ada aktifitas mahasiwa yaitu, pada waktu pagi 0,89 dan 0,8 sedangkan pada waktu sore hari didapat 1,18 dan 1,06. Kata Kunci: Hambatan Samping, Kinerja, Itenas. ABSTRACT Side Friction is one of some factor that could cause decreased the roadway capacity. Side Friction are pedestrian, parked or stopped vehicles, slow-moving vehicles etc.the case for thin experiment has taken in front of Institut Teknologi Nasional (Itenas) to observing how much Side Friction affect the roadway capacity at P.K.H. Mustafa Street in Bandung. The study of roadway performance using Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 (MKJI 1997), comparing two condition saturation degrees when there are college student activity and without college student activity. The continous result of saturation degrees value (DS) with the condition of college student activity and without college student activity are Rekaracana 0,89 and 0,8 in the morning, 1,18 and 1,16 in the afternoon. Keywords: Side Friction, Performance, Itenas. Reka Racana -1
Randy Nursandy Ardiyan, Sofyan Triana 1. PENDAHULUAN Kampus Institut Teknologi Nasional (Itenas) merupakan perguruan tinggi yang terletak di Jalan P.K.H. Mustafa Kota Bandung. Jalan P.K.H. Mustafa adalah jalan Negara dengan fungsi jalan arteri primer. Perkembangan aktivitas pendidikan yang tinggi menimbulkan bangkitan dan tarikan pergerakan yang berpengaruh langsung pada kelancaran arus lalulintas dan tingkat pelayanan jalan, oleh karena itu butuh studi khusus mengenai dampak akibat adanya kampus Itenas terhadap lalulintas Jalan P.K.H. Mustafa. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengevaluasi dampak lalulintas tersebut diharapkan bahwa perencanaan jangka panjang suatu sistem jaringan jalan akan menjadi lebih baik sehingga permasalahan kemacetan dapat dikurangi. 2. TINJAUAN PUSTAKA Kemampuan ataupun kinerja jalan dalam melayani arus lalulintas harus merupakan suatu besaran yang dapat diukur, sehingga dapat digunakan untuk tindakan penanganan baik berupa pengaturan arus lalulintas maupun perancangan jalan. Pada penelitian ini dilakukan survei volume lalu lintas selama satu jam untuk mengetahui volume total kendaraan (Q) yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk mendapatkan derajat kejenuhan yang merupakan faktor utama dalam penentuan perilaku lalu lintas pada suatu ruas jalan. Setelah mendapatkan volume total kendaraan kemudian hasilnya dibagi dengan (C) yang merupakan kapasitas. Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut. C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS..(1) Dengan: C Co FCW FCSP FCSF FC CS = Kapasitas (smp/jam) = Kapasitas dasar (smp/jam) = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu-lintas = Faktor penyesuaian pemisahan arah = Faktor penyesuaian hambatan samping = Faktor penyesuaian ukuran kota Untuk mendapatkan kapasitas perlu diperhatikan beberapa faktor koreksi seperti yang tercantum dalam persamaan dasar di atas. Tabel 1 sampai Tabel 5 menunjukkan beberapa faktor koreksi yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kapasitas (Prasetyanto, D., 2008, Sukirman, S., 1997). Reka Rekaracan Racana - 2
Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Jalan P.K.H. Mustafa Bandung Tipe Jalan Empat lajur terbagi atau Jalan satu arah Empat lajur tak-terbagi Tabel 1. Kapasitas Dasar Kapasitas dasar (smp/jam) 1650 1500 Catatan Per lajur Per lajur Dua-lajur tak-terbagi 2900 Total dua arah Tabel 2. Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu-lintas Lebar jalur lalu lintas efektif (Wc) Tipe jalan (m) Per lajur 3,00 Empat-lajur terbagi atau 3,25 Jalan satu-arah 3,50 3,75 4,00 Per lajur 3,00 3,25 Empat-lajur tak-terbagi 3,50 3,75 4,00 Total dua arah 5 6 7 Dua-lajur tak-terbagi 8 9 10 11 FCw 0,96 1,04 1,08 0,91 1,05 1,09 0,56 0,87 1,14 1,25 1,29 1,34 Tabel 3. Faktor Penyesuaian Pemisahan Arah Pemisahan arah SP 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30 %-% Dua-lajur 2/2 0,94 0,91 0,88 FCsp Empat-lajur 4/2 0,985 5 0,94 Reka Racana - 3
Randy Nursandy Ardiyan, Sofyan Triana Tabel 4. Kelas Hambatan Samping Untuk Jalan Perkotaan Kelas hambatan Kode Jumlah berbobot kejadian per 200 m/jam Kondisi khusus samping (dua sisi) Sangat rendah VL <100 Daerah pemukiman, jalan dengan jalan samping. Rendah L 100-299 Daerah pemukiman, beberapa kendaraan umum,dsb. Sedang M 300-499 Daerah industri, beberapa toko disisi jalan. Tinggi H 500-899 Daerah komersial, aktifitas sisi jalan yang tinggi Sangat tinggi VH >900 Daerah komersial dengan aktifitas pasar di samping jalan. Tipe jalan 4/2 D 4/2/UD 2/2 UD Atau jalan satu arah Kelas hambatan samping VL L M H VH VL L M H VH VL L M H VH Tabel 5. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan jarak Kereb-penghalang FCsf Jarak :kereb-penghalang Wk <0,5 1,0 1,5 >2,0 0,94 0,91 0,86 0,81 0,93 0,84 0,77 0,93 0,86 0,78 0,68 0,96 0,93 0,89 0,85 0,87 0,81 0,88 0,81 0,72 0,99 0,98 0,88 0,99 0,85 0,91 0,84 0,77 1,01 0,98 1,01 0,93 0,99 0,94 0,88 0,82 Reka Rekaracan Racana - 4
Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Jalan P.K.H. Mustafa Bandung Tabel 6. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota Ukuran kota (juta penduduk) Faktor penyesuaian untuk ukuran kota <0,1 0,86 0,1-0,5 0,5-1,0 0,94 1,0-3,0 >3,0 1,04 3. ANALISIS DATA 3.1 Volume Total Kendaraan Pengambilan data yang dilakukan di Lapangan untuk data jumlah kendaraan diambil dalam interval waktu 15 menitan selama 2 jam, Survei dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pagi dan sesi sore selama dua jam. Sesi pagi dimulai jam 06:30-08:30 WIB sedangkan sesi sore diambil pada jam 16:00-18:00 WIB hasilnya dinyatakan dalam satuan smp/jam diperlihatkan pada Tabel 6. Tabel 6. Rekapitulasi Volume Lalulintas Volume (smp/jam) Dari simpang Dari simpang Cikutra Pahlawan Total 07:15-08:15 2920 1588 4508 17:00-18:00 2199 3739 5938 3.2 Perhitungan Faktor Penyesuai Hambatan Samping Frekuensi tiap kejadian hambatan samping di cacah dalam rentang 200 meter ke kiri dan kanan potongan melintang yang diamati kapasitasnya lalu dikalikan dengan bobotnya masing-masing. Frekuensi kejadian terbobot menentukan kelas hambatan samping. Tabel 8. Perhitungan Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Pagi Tipe Kejadian Hambatan Faktor Frekuensi Frekuensi Samping Bobot Kejadian Berbobot Pejalan Kaki 0,5 267 134 07:00-08:00 Kendaraan Parkir / Berhenti 1 199 199 Kendaraan keluar / masuk dari /ke sisi jalan 0,7 351 246 Kendaraan bergerak lambat 0,4 101 41 Total 620 Reka Racana - 5
Randy Nursandy Ardiyan, Sofyan Triana Tabel 9. Perhitungan Faktor Penyesuai Hambatan Samping Sore Tipe Kejadian Hambatan Faktor Frekuensi Frekuensi Samping Bobot Kejadian Berbobot 17:00-18:00 Pejalan Kaki 0,5 531 266 Kendaraan Parkir / Berhenti 1 189 189 Kendaraan keluar / masuk dari /ke sisi jalan 0,7 355 249 Kendaraan bergerak lambat 0,4 146 59 Total 763 3.2 Kapasitas Jalan Kapasitas ruas didefinisikan sebagai arus lalulintas maksimum yang dapat dipertahankan dengan stabil pada suatu bagian jalan dalam kondisi (geometrik, pemisah arah, komposisi lalu lintas, lingkungan) tertentu (Prasetyanto, D., 2008, Sukirman, S., 1997). Persamaan dasar untuk menentukkan kapasitas ditunjukkan pada rumus 1. Kapasitas untuk tipe jalan dua-lajur dua-arah ditentukan berdasarkan Total 2 arah tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, kapasitas ditentukan per lajur. Kapasitas untuk masingmasing ruas jalan diperlihatkan pada Tabel 7 sampai Tabel 10. Tabel 7. Kapasitas Pada Ruas Jalan PHH Mustafa dengan Adanya Aktifitas Mahasiswa dan Tidak Adanya Aktifitas Mahasiswa Adanya Aktifitas Mahasiwa Tidak ada aktifitas Mahasiswa Kapasitas Dasar (Co) (1 Arah)(smp/jam/arah) 4*1500 4*1500 Faktor Penyesuaian Lebar Jalan (Fcw) 0,99 0,99 Faktor Pemisahan Arah (FCsp) 5 5 Faktor penyesuaian untuk hambatan samping jalan 0,888 0,982 perkotaan FCsf (kereb) Faktor penyesuaian ukuran kota FCcs 1 1 (1-2 jt) Kapasitas (C) (smp/jam/total 2 arah) 5040 5570 Reka Rekaracan Racana - 6
Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Jalan P.K.H. Mustafa Bandung 3.3 Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation, DS) Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio volume (Q) terhadap kapasitas (C), digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan perilaku lalulintas pada suatu ruas jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan apakah ruas jalan akan mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Berikut ini hasil perhitungan derajat kejenuhan pada ruas jalan P.K.H. Mustafa, yang ditunjukan pada Tabel 8 (Prasetyanto, D., 2008, Sukirman, S., 1997). Tabel 8. Perbandingan Kinerja Jalan Derajat Kejenuhan dengan adanya Derajat Kejenuhan tanpa adanya Itenas Itenas Pagi 0,89 0,8 Sore 1,18 1,06 3.4 Analisis Kecepatan Rata-Rata Hasil Survei Survei ini dilakukan untuk mencatat kecepatan kendaraan di depan Kampus Itenas. Frekuensi pencataan dicacah per 1 menit selama 2 jam. Pengamatan dilakukan 2 arah. Lokasi titik pengamatan dilakukan dalam rentang 50 meter dari gerbang utama kampus Itenas ke arah simpang cikutra. Berikut rekapitulasi kecepatan rata-rata kendaraan yang ditunjukan pada Tabel 9. Tabel 9. Rekapitulasi Kecepatan Kendaraan Kecepatan rata-rata (Km/jam) Dari simpang pahlawan Dari simpang cikutra Pagi 34 32 Sore 24 27 4. KESIMPULAN 1. Dari hasil survei lalulintas yang dilakukan pada Jalan P.K.H. Mustafa didapat pada waktu pagi hari pukul 06:30-08:30 sebesar 4508 smp/jam sedangkan pada waktu sore pukul 16:00-18:00 sebesar 5938 smp/jam. 2. Tingkat hambatan samping di Jalan P.K.H. Mustafa yang diakibatkan oleh adanya aktifitas mahasiswa Itenas termasuk tinggi karena pada hasil survei hambatan samping di depan Kampus Itenas didapat pada waktu pagi pukul 06:30-08:30 WIB sebanyak 620 frekuensi berbobot sedangkan pada waktu sore pukul 16:00-18:00 WIB terdapat 763 frekuensi berbobot, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas hambatan samping termasuk tinggi karena pada berada pada rentang 500-899 frekuensi berbobot. 3. Berdasarkan pengolahan data dan analisis karakteristik arus lalulintas kinerja jalan P.K.H. Mustafa didapat nilai derajat kejenuhan untuk adanya aktifitas mahasiswa dan tidak ada aktifitas mahasiwa secara berurutan yaitu, pada waktu pagi 0,89 dan 0,8 sedangkan pada waktu sore hari didapat 1,18 dan 1,06. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi jalan sudah jenuh baik adanya Itenas maupun tidak. Reka Racana - 7
Randy Nursandy Ardiyan, Sofyan Triana 4. Dari hasil survei untuk kecepatan jalan akibat aktifitas Itenas didapat kecepatan ratarata kendaraan dari arah simpang pahlawan pada pagi hari 34 km/jam dan pada waktu sore 24 km/jam sedangkan dari arah simpang cikutra pada waktu pagi 32 km/jam dan pada waktu sore 27 km/jam. DAFTAR RUJUKAN Direktorat Jendral Bina Marga, Februari, Direktorat Pembinaan Jalan Kota, 1997, Manual Kapasitas jalan Indonesia, PT. Bina Marga, Jakarta. Prasetyanto, D., 2008, Buku Ajar Rekayasa Lalulintas, ITENAS, Bandung. Sukirman, S., Diklat Rekayasa Lalulintas, Bandung, 1997. Reka Rekaracan Racana - 8