Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

BAB III METODE PENELITIAN

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU ANTARA PENGGUNA AIR BOR DENGAN PENGGUNA AIR TADAH HUJAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. π = f (Py; Pxi; ;Pzj)

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penelitian oleh Pamasu dkk, (2013) dengan judul Analisis Produksi dan

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHATANI

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENCATATAN USAHATANI PADI

III KERANGKA PEMIKIRAN

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

Ekonomi Pertanian HASIL PRODUKSI & BIAYA PRODUKSI

III KERANGKA PEMIKIRAN

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang tidak mengalami kelangkaan pupuk dilihat berdasarkan produktivitas dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB II. KERANGKA TEORITIS

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

III. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi opersional ini mencakup pengertian yang digunakan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau pemasaran hasil pertanian. Padahal pengertian agribisnis tersebut masih jauh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

BAB 6 TEORI BIAYA ISLAM

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

II. TINJAUAN PUSTAKA. input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena memengaruhi hajat hidup orang banyak kurang lebih 114 Kilogram per kapita per tahun. Angka ini berkurang

BAB III METODE PENELITIAN. Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung

LAMPIRAN. Pendidikan Terakhir. B. Karakteristik dan Pendapatan Rumah Tangga Responden. Status Penguasaan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV METODE PENELITIAN

VIII. DAMPAK PERUBAHAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Peternakan adalah kegiatan usaha dalam memanfaatkan kekayaan alam biotik

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

Copyright: ejournalunigoro.com

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

Transkripsi:

Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani

I. Pendahuluan Setiap kegiatan pada proses produksi dalam usahatani menimbulkan pengorbanan hasil yg diperoleh Korbanan yang dicurahkan dalam proses produksi ini, yang semula fisik, kemudian diberikan nilai rupiah diberi istilah biaya Petani mengharapkan produksi yang lebih besar lagi agar memperoleh pendapatan yang besar pula TK, modal, saprodi Usahatani dikatakan berhasil dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga kerja luar keluarga, serta sarana produksi yang lain termasuk kewajiban terhadap pihak ketiga dan menjaga kelestarian usahataninya.

Faktor yg mempengaruhi biaya produksi Pertanyaan-pertanyaan dimana, kapan, berapa, bagaimana dan apa yang diproduksi jelas akan berpengaruh terhadap aspek biaya Dimana terkait struktur dan fungsi lahan Kapan terkait dgn musim Berapa terkait luas lahan, berapa banyak produksinya Bagaimana cara dan teknologi

Definisi Biaya Biaya dapat dikatakan sebagai pengorbanan yang dikeluarkan oleh pihak produsen untuk menghasilkan produk. Terdapat beberapa biaya dalam aktivitas produksi, namun pada intinya biaya produksi terdiri atas dua bagian utama, yakni biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Dengan menambah jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya produksi akan ikut bertambah. Bertambahnya jumlah produk menyebabkan biaya per satuan menjadi semakin rendah karena beban biaya tetap dibagi atas banyaknya jumlah produk, sehingga hasilnya menjadi lebih kecil

Biaya Usahatani 1. Biaya Investasi Merupakan biaya awal yang dikeluarkan oleh petani sebelum menjalankan proses usahataninya. Menurut Ibrahim (2003), untuk menentukan jumlah biaya investasi secara keseluruhan disesuaikan dengan aspek teknis produksi, antara lain : Lahan, Gedung, Mesin, Peralatan, Biaya Lain, Biaya lain meliputi biaya studi kelayakan

Lanjutan... 2. Biaya produksi Merupakan keseluruhan biaya yang dilakukan selama proses produksi tanaman. Biaya produksi terdiri dari : 1. Biaya Tetap Biaya yang jumlahnya relatif tetap, dan secara tetap dikeluarkan meskipun jumlah produksi banyak atau sedikit. Sehingga besarnya biaya tetap tidak terpengaruh oleh besar kecilnya produksi yang dijalankan. TFC Xi Pxi n = total biaya tetap (Rp) = jumlah fisik dari input = harga input (Rp) = jumlah atau banyaknya input

2. Biaya Variabel Untuk tujuan perencanaan dan pengawasan, biaya variabel dibedakan menjadi : Engineered variabel cost biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu atau biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan yang erat dan nyata. Contohnya : biaya bahan baku. Discretionary cost biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan sebagai akibat kebijakan manajemen. Misalnya adalah pengeluaran untuk pembelian bahan baku. Semakin banyak barang yang dihasilkan, maka semakin besar pula pengeluaran untuk pembelian bahan baku.

Kesimpulannya ialah Jika jumlah produksinya sedikit, maka nilai biaya yang diperlukan rendah. Sehingga dalam hal ini, antara biaya variabel dan jumlah produksi merupakan suatu hubungan yang sifatnya searah. Dalam usahatani, yang termasuk biaya variabel adalah pengeluaran untuk pembelian pupuk, bibit, benih, pestisida, biaya persiapan dan persewaan lahan, serta biaya pengolahan lahan

3. Biaya Total Biaya total (total cost) dapat diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel, dapat dirumuskan sebagai berikut : TC = TFC + TVC TC = Total Cost (Biaya total (Rp)) TFC = Total Fixed Cost (Biaya tetap total (Rp)) TVC = Total Variable Cost (Biaya variabel total (Rp)) Q = Quantitas Produk

Biaya (Cost) Hubungan Biaya dengan Jumlah Produksi (Q) Q TFC TVC TC 0 60 0 60 1 60 30 90 2 60 40 100 3 60 45 105 4 60 55 115 5 60 75 135 6 60 120 180 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7 Quantity (Q) Q TFC TVC TC

PENDAPATAN DALAM USAHATANI 1. Penerimaan Kadarsan (1993) menyatakan, bahwa usahatani pada akhirnya akan menghasilkan produk atau output yang merupakan penerimaan bagi petani jika dikalikan dengan harga produk Kelebihan penerimaan dari total biaya merupakan keuntungan usahatani Besar kecilnya keuntungan yang diperoleh tergantung pada tinggi rendahnya biaya produksi, harga komoditas, dan jumlah produk yang dihasilkan

PENERIMAAN : Menurut Soekartawi (1995), penerimaan merupakan merupakan perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual, TR = P x Q Keterangan: TR = Penerimaan Total (Rp) P = Harga Produk (Rp/ unit) Q = Jumlah Produksi (unit)

2. Pendapatan Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dengan total biaya yang digunakan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan terus berkembang dengan baik karena pada prinsipnya, tujuan perusahaan secara umum adalah mencari laba maksimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani, antara lain: luas lahan, tingkat produksi, pilihan dan kombinasi cabang usaha, intensitas pengusaha pertanaman, dan efisiensi tenaga kerja (Hernanto, 1991).

Sedangkan menurut Mulyadi (1992), pendapatan merupakan keuntungan yang diperoleh para pengusaha sebagai pembayaran dari melakukan kegiatan sebagai berikut : 1. Menghadapi resiko ketidakpastian dimasa yang akan datang. 2. Melakukan inovasi/pembaharuan di dalam kegiatan ekonomi. 3. Mewujudkan kekuasaan monopoli di dalam pasar.

Pendapatan Pd = TR TC Keterangan: Pd = Pendapatan (Rp) TR = Total Revenue (Penerimaan total (Rp)) TC = Total Cost (Biaya total (Rp)) Keuntungan : Pendapatan-Biaya-biaya implisit

Dalam menghitung penerimaan usahatani, perlu diperhatikan : Hati-hati dalam menghitung produksi pertanian, karena tidak semua produk pertanian bisa dipanen secara serentak. Contoh : Menghitung produksi padi per ha mudah karena proses panennya serentak Menghitung produksi tomat relatif sulit karena tomat dipanen bisa dipanen tidak berbarengan sesuai tingkat kematangan tomat. Hati-hati dalam menghitung penerimaan : Produksi mungkin dijual beberapa kali, sehingga diperlukan data frekuensi penjualan Produksi mungkin dijual beberapa kali pada harga jual yang berbeda

Cara memperhitungkan pendapatan; menurut hadisapoetro (1973) 1. Pendapatn kotor atau penerimaan adalah seluruh pendapatan diperoleh dari usahatani selama satu periode diperhitungkan dari hasil penjualan a. Biaya alat-alat luar Semua korbanan yang dipergunakan untuk menghasilkan pendapatan kotor kecuali upah tenaga keluarga, bunga seluruh aktiva yang dipergunakan dan biaya untuk si pengusaha sendiri b. Biaya mengusahakan merupakan biaya alat-alat luar ditambah upah tenaga keluraga sendiri diperhitungkan berdasarkan upah pada umumnya c. Pendapatan bersih selisih dari pendapatan kotor dengan biaya mengusahakan

d. Biaya Menghasilkan Merupakan biaya mengusahakan ditambah bunga dari aktiva yang dipergunakan dalam usahatani e. Pendapatan petani Meliputi upah tenaga keluarga sendiri, upah petani sebagai manager, bunga modal sendiri, dan keuntungan. f. Pendapatan tenaga keluarga merupakan selisih dari pendapatan petani dikurangi dengan bunga modal sendiri g. Keuntungan atau kerugian petani selisih pendapatan petani dikurangi dengan upah keluarga dan bunga modal sendiri

Faktor yang mempengaruhi biaya dan pendapatan

No. Jenis Input Sebelum Program PMI Padi 1. 2. 3. 4. Benih (Kg) Pupuk - Urea (kg) - SP-36 (kg) - Kcl (kg) - Atonik (btl) Obat-Obatan - Round Up (ltr) - Saber (btl) - Baycarb (btl) - Rodentisida (btl) - Furadan (bks) - -Matador (ltr) Tenaga Kerja (HKSP) 51.25 103.75 85.00 30.00-0.375 0.2 1.25-1.35 0.9 32 Setelah Program PMI Padi 60.00 250.00 150.00 75.00-6.00 6.00 4.00 6.00 6.00 41

No Jenis Biaya Sebelum Program PMI Padi A. 1. 2. 3. 4. B 5. Benih Pupuk Obat-obatan Tenaga Kerja Alat dan Mesin Rp. 103.500 Rp. 323.775 Rp. 144.137,50 Rp. 103.500 Rp. 396.971,30 Setelah Program PMI Padi Rp. 300.000 Rp. 865.000 Rp. 720.000 Rp. 818.125 Rp. 439.155,60 Total Biaya Rp. 1.546.258 Rp. 3.142.280 No. Jenis Usahatani Luas Lahan (ha) Produksi (Kg) 1 2.. Sebelum Program PMI Padi Setelah Program PMI Padi 1,00 1,00 1059,61 2595,125

Biaya, penerimaan, dan pendapatan dalam satu tahun No. Keterangan Sebelum Mengikuti Program PMI Padi Setelah Mengikuti Program PMI Padi 1. Biaya Total (Rp/Ha) Rp 1.546.258.75 Rp 3.142.280.63 2. Produksi (Kg/Ha) 1059.61 2595.125 3. Harga Rp 2000,00 Rp 2000,00 4. Penerimaan (Rp/Ha) Rp 2.119.237.50 Rp 5.190.250.00 5. Pendapatan (Rp/Ha) Rp 572.978.75 Rp 2.047.969.38