VARIETAS PADI. Deskripsi Sederhana. tahun

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009)

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit

Lampiran 1 Deskripsi varietas Inpari 6 Jete

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III S1 S2 S3 V1 V2 V3 V2 V1 V cm V3 V3 V1 S2 S3 S1 V cm. 50 cm V1. 18,5 m S3 S1 S2.

LAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

Sumber : Deskripsi Varietas Padi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Reagen (PA) Konsentrasi mg/l CaCl 2.2H 2 O K 2 SO mm. 195 mg/l MgSO 4.7H 2 O. 12 mg/l Ket: 1 mm = 300 mg/l.

Varietas Unggul Baru Padi Gogo Toleran Naungan untuk Budidaya Padi sebagai Tanaman Sela di Perkebunan

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 130/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA. Polietilen Glikol atau dengan nama IUPEC Alpha-Hydro-Omega- (inert) dengan berat molekul antara Da (Jecfa,1987).

II.TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi tanaman padi menurut Tjitrosoepomo (2004) adalah sebagai

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

: Kasar pada sebelah bawah daun

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 34 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 5 CEVA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 72/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 36 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 6 JETE

PADI VARIETAS UNGGUL SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO. Materi Pendampingan SL-PTT. 50 Padi Varietas Unggul & Sistem Tanam Jajar Legowo

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 377/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

INPARI 38, 39, DAN 41: VARIETAS BARU UNTUK LAHAN SAWAH TADAH HUJAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

Varietas Padi Unggulan. Badan Litbang Pertanian. Gambar 1. Varietas Inpari 19 di areal persawahan KP. Sukamandi, Jawa Barat.

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 533/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA ZY-64 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA ADIRASA-64

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 119/Kpts/TP.240/2/2003 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIBRINDO R-2

Mutu beras mendapat perhatian penting dalam perakitan

TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi

BAB I PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia. Di samping

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 131/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

Lampiran I. Lay Out Peneltian

Kumpulan DESKRIPSI VARIETAS PADI. PENANGGUNGJAWAB Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si Kepala BPTP Jawa Tengah

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 517/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 133/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

PREFERENSI KONSUMEN KALIMANTAN SELATAN TERHADAP BERAS DAN RASA NASI VARIETAS UNGGUL

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benih Pengertian 2.2. Klasifikasi Umum Tanaman Padi

I. PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok lebih dari separuh penduduk dunia. Berdasarkan

Hampir seluruh penelitian yang menyangkut perakitan varietas unggul

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 163/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG

Lampiran 2. Analisis ragam tinggi tanaman umur 40 HST setelah aplikasi pupuk organik padat

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 519/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

Produktivitas Galur Harapan Padi di Lahan Pasang Surut dan Rawa Lebak. Bambang Kustianto

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

BAHAN DAN METODE. I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 531/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Keragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan

Urgensi Pemilihan Varietas untuk Meningkatkan Produktivitas Padi di Lahan Rawa

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hasanah (2007) padi merupakan tanaman yang termasuk genus

Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan Produktivitas Padi di Indonesia dan Permasalahannya

Penampilan dan Produktivitas Padi Hibrida Sl-8-SHS di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan

Deskripsi Varietas Unggul Tanaman Pangan Deskripsi Varietas Unggul Tanaman Pangan

Kata kunci: Varietas Unggul Baru (VUB), Inpari, produksi dan adopsi petani

a. Judul Penelitian : Persilangan Genotipe Padi yang Tahan Gambut dengan Varietas Padi Unggul

POTENSI VARIETAS PADI SAWAH LOKAL TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK DI NAGARI SARIAK, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari di Subak Dlod Sema Badung Bali

PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRACT. PENDAHULUAN Indonesia diperkirakan masih akan menghadapi defisit beras untuk beberapa tahun mendatang (Erwidodo dan Pribadi

INOVASI TEKNOLOGI Menduku. Swasembada PADI, Jagung Dan Kedelai Di Provinsi Bengkulu

Varietas unggul padi sawah

I. PENDAHULUAN. kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi

POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

KACANG TUNGGAK

Preferensi Petani terhadap Varietas Padi Unggul di Lahan Rawa

Ketahanan Beberapa Varietas terhadap Penyakit Tungro di Sulawesi Selatan

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

Transkripsi:

Deskripsi Sederhana VARIETAS PADI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2 0 1 1

Deskripsi Sederhana PENANGGUNG JAWAB Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan PENYUSUN Rina Dirgahayu Ningsih PENYUNTING Agus Supriyo DESAIN DAN SETTING M. Isya Ansari Sumber utama buku ini berasal dari Buku Deskripsi Varietas Padi terbitan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi-Jawa Barat. 2010 Pencentakan buku ini sebanyak 2.000 eksemplar dengan Sumber dana : DIPA BPTP Kalimantan Selatan TA. 2011 pada Kegiatan Pengawalan/Pendampingan Program SL - PTT melalui Inovasi Teknologi Padi, Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah di Kalsel. Daftar Pustaka Cagampang, et al. 1973. A gel consistency test eating quality of rice (Oryza sativa L). Sci. Food Agric. No 24. p.1594 Choudhary, R.C., D.V. Seshu, K. Alluri, F. Cuevas-Perez, V.C. Lopez, and G.S. Khush : INGER- derived rice varieties directly released in various countries. IRRI, Philippines. Pp. 37 IBGRI-IRRI Rice Advisory Committee. 1980. Descriptors for Rice (Oryza sativa. L). International Rice Research Institute and International Board for Plant Genetic Resources. Philippines. 21 p. Indrasari, S.D., E.Y. Purwani,P. Wibowo dan Jumali.2008. Nilai Indeks Glikemik (IG) Beras Beberapa Varietas Padi. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 27(3): 127-134 IRRI 1996. Standard Evaluation System for Rice. IRRI, P.O.Box 933, 1099. Manila, Philippines. Pp. 52 Lesmana Ooy S.,Husin M. Toha, Irsal Las dan B. Suprihatno. 2004. Deskripsi Varietas Purwani, E. Y., S. Yuliani, S. Dewi Indrasari, S. Nugraha dan R. Thahir. 2007. Sifat fisiko kimia beras dan indeks glikemiknya. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol XVIII (1): 59-66. Rimbawan dan A. Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Jakarta: Penebar Swadaya Steen, Edwin B. 1971. Dictionary of Biology. Barners & Noble Books Publishers. New York. Page: 42, 279-280 Surat Keputusan Menteri PertanianTentang Pelepasan Varietas Padi Unggul Baru Widowati, S. B.A., Susila Santosa dan A. Budiyanto. 2008. Karakterisasi Mutu dan Indeks Glikemik Beras Beramilosa Rendah dan Tinggi. Dalam B. Suprihatno dkk. (Penyunting) Prosiding Seminar Apresiasi Hasil Penelitian Padi Menunjang P2BN. Buku 2. BB Padi. Sukamandi. P: 759-773. Widowati, S., B.A. Susila Santosa dan M. Astawan. 2008. Evaluasi Mutu dan Indeks Glikemik Beras Beramilosa Sedang. Makalah pada Seminar Nasional dan Kongres PATPI. 113

Skala Gejala Luas daun terinfeksi (%) Tingkat Kelas Ketahanan Ketahanan 1 Tidak ada gejala Tahan T 3 Tinggi tanaman memendek 1 10 %, Tahan T perubahan warna daun (kuning- oranye) tidak jelas 5 Tinggi tanaman memendek 11 30 %, Agak Tahan AT perubahan warna daun (kuning- oranye) tidak jelas 7 Tinggi tanaman memendek 31 50 %, Agak Rentan AR perubahan warna daun (kuning- oranye) jelas 9 Tinggi tanaman memendek > 50 %, perubahan warna daun (kuning- oranye) jelas Rentan R d. Penyakit Blas : Ketahanan padi gogo terhadap penyakit blas diuji terhadap sejumlah ras Pyricularia grisea yang dominan pada berbagai sentra produksi padi gogo (ras 033, 041, 073, 133 dan 173). Galur yang diuji ditanam pada pot plastik berukuran 20x10x10 cm, masingmasing 10 tanaman per galur/pot. Inokulasi dilakukan dengan cara penyemprotan larutan spora yang berkonsentrasi 2 x 105 spora/ml pada tanaman berumur 18-21 hari atau stadia 4-5 daun dengan pengamatan ketahanan dilakukan mulai hari ke-7 setelah inokulasi dengan menggunakan baku pengamatan sebagai berikut: Skala Gejala Luas daun terinfeksi (%) Tingkat Kelas Ketahanan Ketahanan 0 Tidak ada gejala - 1 Terdapat bercak-bercak sebesar ujung Tahan T jarum 2 Bercak lebih besar dari ujung jarum Tahan T 3 Bercak nekrotik keabu-abuan, Agak Tahan AT berbentuk bundar dan agak lonjong, panjang 1-2 mm dengan tepi coklat 4 Bercak khas blas panjang 1-2 mm luas Agak Rentan AR daun terserang kurang dari 2% luas daun 5 Bercak khas blas, luas daun terserang Agak Rentan AR 2-10% 6 Bercak khas blas, luas daun terserang Agak Rentan AR 10-25% 7 Bercak khas blas, luas daun terserang Rentan R 26-50% 8 Bercak khas blas, luas daun terserang Rentan R 51-75% 9 Bercak khas blas, luas daun terserang 76-100% Sangat Rentan SR Pengantar Buku Deskripisi Varietas Padi ini diperbanyak karena tingginya permintaan terhadap informasi Varietas Unggul Baru (VUB) padi, baik dari petani, petugas lapang dan instansi terkait di daerah. Juga untuk penyebarluasan informasi tentang VUB Padi yang telah dirilis oleh Balai Besar Penelitian Padi. Buku Deskripsi Varietas Padi ini telah dilengkapi dengan beberapa Varietas Unggul Baru (VUB) untuk lahan rawa seperti: INPARA 1 sampai dengan INPARA 6, yaitu varietas unggul baru untuk lahan sawah pasang surut/lebak dan beberapa varietas unggul baru untuk lahan sawah irigasi, seperti: INPARI 1 sampai dengan INPARI 13 dan VUB untuk lahan kering (Gogo) seperti INPAGO 4, INPAGO 5 DAN INPAGO 6. Perlu kami sampaikan bahwa untuk pelepasan VUB sejak tahun 2008 tidak lagi menggunakan nama sungai, tetapi menggunakan INPA (INBRIDA PADI), hal ini disepadankan dengan varietas hibrida yang telah menggunakan HIPA (Hibrida Padi). Pencerminan ekosistem ditunjukkan tambahan kata pada ujungnya, seperti: INPARA=Inbrida Padi Rawa (pasang surut/lebak), INPARI=Inbrida Padi Sawah Irigasi, INPAGO=Inbrida Padi Gogo. Disamping itu, ditambahkan uraian keunggulan spesifik mengapa varietas itu dilepas. Beberapa varietas telah dilengkapi dengan data Indeks Glikemik (IG) yang berguna bagi penderita diabetes dalam melaksanakan diit. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pengguna, khususnya petani dan petugas lapang serta pelaku agribisnis di perdesaan. Kami menghimbau agar pengguna secara aktif 112 - i -

mengindentifikasi sejumlah varietas yang cocok dengan kondisi lingkungan daerahnya, sehingga pergiliran varietas dapat terlaksana tanpa menimbulkan akses penurunan produktivitas. Kritik dan saran kami harapkan guna penyempurnaan penyusunan buku ini. Banjarbaru, Mei 2011 Kepala Balai, Dr. Agus Supriyo, MS NIP. 19561224 198203 1 001 Skala Gejala Luas daun terinfeksi (%) Tingkat Kelas Ketahanan Ketahanan 1 1 5 Tahan T 3 6-12 Agak tahan AT 5 13 25 Agak Rentan AR 7 26 50 Rentan R 9 51 100 Sangat Rentan SR c. Penyakit Tungro : Infeksi buatan untuk penyakit tungro dilakukan dengan memberi kesempatan imago wereng hijau yang mengandung virus (viruli virus) menginokulasikan galurgalur yang diuji. Bibit berumur 10 hari setelah sebar yang dinokulasi oleh wereng hijau viruli virus, kemudian ditanam secara barisan (masing-masing dua baris/galur). Setiap baris terdiri dari 10 bibit, diantara 10 barisan galur yang diuji di sela oleh varietas TN-1 sebagai pembanding rentan, dan varietas Utri merah sebagai pembanding tahan. Pangamatan ketahanan tungro dilakukan pada umur dua minggu setelah inokulasi buatan. Pengamatan insiden penyakit tungro dikerjakan atas semua rumpun tanaman, sedangkan tingkat keparahan penyakit dievaluasi berdasarkan rumus : Di = [ n (1) + n (3) + n (5) + n (7) + n (9) ] / tn ; dimana Di = indeks penyakit tungro n = jumlah tanaman yang terserang tungro dengan skala tertentu tn = total rumpun yang diskor Kriteria ketahanan penyakit tungro d i g o l o n g k a n b e r d a s a r k a n h a s i l pengamatan 6 dan 8 minggu setelah tanam dengan kelas ketahanan sebagai berikut: - ii - 111

18. : Hasil tertinggi yang pernah dicapai pada suatu daerah tertentu 19. Gabah kering giling : Gabah kering giling dengan kadar air 14%. 20. Ketahanan : Respon tanaman terhadap serangan terhadap hama hama dan penyakit yang saat ini diklasipenyakit utama fikasi sebagai hama atau penyakit yang paling destruktif merusak tanaman padi. Penilaian ketahanan termaksud didasarkan atas hasil pengujian dilaboratorium, yang dilakukan sebagai berikut: a. Wereng coklat : Bibit dinfestasi nimfa wereng coklat (yang dipelihara pada TN1 (biotipe-1), IR26 (biotipe-2), dan IR42 (biotipe-3), instar 2-3 sebanyak 4 ekor per tanaman. Penilaian tingkat ketahanan dilakukan setelah tanaman kontrol yang rentan (TN-1, IR26, dan IR42) mati Skala Gejala Tingkat Kelas Ketahanan Ketahanan 0 Tidak ada kerusakan Sangat tahan ST 1 Daun pertama kuning sebagian Tahan T 2 Daun pertama dan kedua kuning sebagian Agak tahan AT 5 Tanaman kunin g dan kerdil atau 25 % Agak rentan AR jumlah tanaman menjadi layu atau mati 7 Lebih dari separuh tanaman menjadi layu dan tanaman menjadi kerdil atau mati Rentan R b. Hawar Daun Bakteri: Ujung daun galur yang diuji diinokulasi (HDB) d e n g a n c a r a p e n g g u n t i n g a n o l e h g u n t i n g yang mengandung suspensi biakan murni Xanthomonas oryzae pv oryzae (HDB) dengan konsentrasi 109 sel/ml. Inokulasi dilakukan pada saat tanaman mencapai umur 50 hari sesudah tanam. Penilaian respon tanaman dilakukan 2-3 minggu setelah tanam dengan cara menilai luas gejala infeksi penyakit, kelas ketahanan dikelompokkan sebagai berikut: Daftar Isi Halaman PENGANTAR... i PADI SAWAH... 1 PADI TIPE BARU... 57 PADI HIBRIDA... 61 PADI KETAN... 72 PADI GOGO... 76 PADI RAWA PASANG SURUT... 88 DAFTAR ISTILAH... 106 DAFTAR PUSTAKA... 113 110 - iii -

b. Konsistensi gel digunakan sebagai indeks kelunakan (softness) dari beras. Data ini sangat diperlukan untuk memperjelas kelas tekstur nasi dari varietas-varietas yang berkadar amilosa > 22 % Pengelompokkan Konsistensi gel tinggi (< 36 mm) Keras Konsistensi gel sedang (36-50 mm) Sedang Konsistensi gel rendah (> 50 mm) Lunak Sumber : Cagampang et al, 1973. 14. Rasa nasi : Ditentukan secara subjektif dengan uji organoleptik dengan menyajikan nasi pada 10-12 orang panelis terlatih. Pemasakan nasi dilakukan dengan cara aron kemudian dikukus. Kepada panelis dimintakan penilaian terhadap kepulenan, aroma, warna dan rasa nasi berdasarkan derajat kesukaannya (skala hedonik). 15. Indeks glikemik (IG) : Tingkatan pangan menurut efeknya terhadap gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan cepat memiliki IG tinggi. Sebaliknya, pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan lambat memiliki IG rendah. Nilai IG pangan dikelompokkan menjadi IG rendah (<55), sedang (55-70) dan tinggi (>70). Beras IG rendah baik dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam melaksanakan diit. Sumber: Miller et al. 1992 dalam Rimbawan dan Siagian 2004 16. Bobot 1000 butir : Bobot 1000 butir gabah bernas pada kandungan air gabah 14% 17. Rata-rata hasil : Hasil rata-rata dari berbagai lokasi pengujian yang pernah dilaksanakan - iv - 109

11. : Ukuran mudah tidaknya gabah rontok ketika malai digenggam dengan tangan a. Sulit: apabila hanya beberapa gabah atau tidak ada gabah yang rontok, b. Sedang apabila 25-50% gabah rontok, c. Mudah apabila lebih dari 50% gabah rontok. 12. : Diukur pada fase masak biji untuk melihat posisi ketegakan tanaman pada seluruh plot. Diklasifikasikan berdasarkan skor yaitu : a. Tahan (tidak ada yang rebah) b. Agak tahan (sebagian tanaman condong/tidak tegak lagi) c. Agak rentan (sebagian besar tanaman agak rebah) d. Lemah (sebagian besar tanaman rebah, hampir rata dengan tanah) e. Sangat lemah (seluruh tanaman rebah, rata dengan tanah) 13. : Umumnya dinyatakan dalam bentuk pernyataan pulen atau pera. Secara fisik - kimia sifat tekstur nasi tersebut dicirikan oleh a. Kadar amilosa Kadar amilosa : merupakan salah satu sifat fisikokimia beras yang ditentukan oleh sifat pati (beras mengandung 80% pati) yang berantai lurus. P e n e t a p a n k a d a r a m i l o s a menggunakan metode Sun-hun dan Matheson (1990). Kadar amilosa 0-2% : Ketan 2-10% : Ketan 10-20% (amilosa rendah) : Sangat pulen 20-25% (amilosa sedang) >25% (amilosa tinggi) : Pera Sumber : Juliano, 1993. Padi Sawah IR-36 (1978) Asal persilangan : IR1561-228//4*IR24/O. nivara///cr94-13 Umur tanaman : 110-120 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 70-80 cm Anakan produktif : 14-19 batang Warna daun : Hijau Daun bendera : Agak panjang-ramping, ujung gabah sewarna : Mudah rontok : Pera Kadar amilosa : 25% Indeks Glikemik : 45 Bobot 1000 butir : 24 g Rata-rata hasil : 4,5 t/ha : 5,8 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1, 2 ; Tahan wereng hijau ; Tahan terhadap virus kerdil rumput dan hawar daun bakteri ; Cukup tahan terhadap blas ; Agak rentan terhadap hawar pelepah daun dan bakteri daun bergaris : Introduksi dari IRRI 108 1

CISADANE (1980) Asal persilangan : Pelita I-1/B2388 Umur tanaman : 135-140 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 105-120 cm Anakan produktif : 15-20 batang Daun bendera : Miring sampai mendatar : Gemuk, ujung gabah sewarna : Agak tahan Kadar amilosa : 20% Indeks glikemik : 68 Bobot 1000 butir : 29 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1 dan 2 ; Rentan terhadap wereng coklat biotipe 3 ; Tahan HDB ; rentan terhadap blas dan hawar pelepah, rentan terhadap virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput : Z. Harahap dan Adiyono P. (sudut kurang dari 45 ), 2. datar (sudut daun mendekati 90 ) dan 3. terkulai (sudut daun lebih dari 90 ) 6. Daun bendera : Daun yang terakhir keluar dari batang, membungkus malai atau bunga padi pada saat fase bunting 7. Sudut daun bendera : Sudut daun yang diukur dari titik pelekatan daun bendera terhadap tangkai malai, dikelompokkan menjadi empat yaitu (1) tegak (kurang dari 30 ), 2. agak tegak/ sedang (45 ), 3. mendatar (90 ), dan 4. terkulai (descending) (lebih dari 8. Leher malai : Dinilai dari proporsi leher malai yang keluar dari pelepah, dengan kelas penampil an: muncul sempurna, muncul-muncul sempurna, muncul, muncul sebagian, tidak muncul/tertutup. 9. Bentuk Gabah : Hasil pengamatan terhadap panjang dan lebar gabah. bentuk gabah dikelompokkan berdasarkan rasio antara panjang dan lebar gabah, dapat dikelompokkan menjadi : bulat (p/l = 1), agak bulat (1.1-2.0), sedang (2.1-3.0) ramping/panjang (lebih dari 3.0) 10. Warna Gabah : Warna palea dan lemma pada saat biji masak. Diklasifikasikan ke dalam 11 kelas: a. kuning jerami b. keemasan dan atau bergaris keemasan dengan latar belakang warna jerami c. kuning jerami berbecak coklat d. kuning jerami dengan garis-garis coklat e. coklat kekuningan f. kemerahan sampai ungu muda g. bercak -bercak ungu h. bergaris ungu I. ungu j. hitam k. putih 2 107

DAFTAR ISTILAH 1. Asal persilangan : Penjelasan tentang asal-usul materi genetik dan atau cara persilangan yang telah dilakukan dalam perakitan varietas yang bersangkutan 2. Golongan : Pengelompokan varietas ke dalam klasifikasi taksonomi "sub spesies" padi antara lain: 1. Indica, 2. Japonica, 3. Javanika atau japonica tropis, 4. Intermediate (tipe tanaman berada antara indica dan japonica). Cere sepadan dengan indica, sedangkan bulu sepadan dengan Javonica 3. Umur Tanaman : Umur varietas sejak sebar sampai matang fisiologis (±75% biji dalam semua malai matang) 4. Bentuk Tanaman : Penampakan tegakan rumpun tanaman yang didasarkan atas besar sudut yang dibentuk antara batang-batang anakan dengan garis imaginer yang berada di tengah-tengah rumpun dan tegak lurus dengan bidang permukaan tanah. a. Tegak : Besar sudut yang dibentuk batang kurang dari 30 b. Agak tegak : Batang membentuk sudut > 300 dan <450 c. Terbuka : Batang membentuk sudut > 450 dan <60 d. Berserak : Batang membentuk sudut >60 tetapi tidak menyentuh tanah e. Menjalar (tidak teratur) : Batang dari r u m p u n t a n a m a n m e n d e k a t i permukaan tanah. 5. Posisi Daun : Dinyatakan oleh sudut yang terbentuk pada titik pelekatan helaian daun pertama setelah daun bendera dengan batang, dikelompokkan menjadi tiga yaitu 1. tegak IR-42 (1980) Asal persilangan : IR2042/CR94-13 Umur tanaman : 135-145 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 90-105 cm Anakan produktif : 20-25 batang Daun bendera : Ramping, ujung gabah sewarna : Pera Kadar amilosa : 27% Indeks Glikemik : 58 Bobot 1000 butir 23 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1 dan 2; rentan wereng coklat biotipe 3 ; Tahan terhadap HDB ; virus tungro dan kerdil rumput ; rentan terhadap hawar pelepah daun ; Toleran terhadap tanah masam Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi, pasang surut dan rawa : Introduksi dari IRRI 106 3

CISOKAN (1985) INPARA 6 (2009) Asal persilangan : PB36/Pelita I-1 Umur tanaman : 110-120 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 90-100 cm Anakan produktif : 20-25 batang Daun bendera : Miring mendatar : Lonjong - sedang : Pera Kadar amilosa : 26% Indeks Glikemik : 34 Bobot 1000 butir : 22 g Rata-rata hasil : 4,5 t/ha : 6,0 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1, 2 ; rentan wereng coklat biotipe 3 Agak tahan hawar daun bakteri Anjuran tanam : Cukup baik sebagai padi sawah di dataran rendah sampai ketinggian sampai 500 m dpl. : Soewito T, Susanto T.W., Adijono P., dan Z. Harahap Asal persilangan : IR64/IRBB21//IR51672 Umur tanaman : 117 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 99 cm Anakan produktif : 13 anakan Daun bendera : tegak Warna batang : Hijau : tahan : Ramping Jumlah gabah Per malai: 124 butir Rata-rata hasil : 4,68 t/ha : 5,98 t/ha Berat 1000 butir : 26 g : sedang Kadar amilosa : 24 % : Penyakit blas, agak tahan terhadap HDB strain IV Cekaman lingkungan : Toleran terhadap keracuna Fe Anjuran tanam : Baik ditanam didaerah rawa pasang surut sulfat masam potensial dan rawa lebak : Aris Hairmansis, Bambang Kustianto, Supartopo, dan Suwarno Peneliti : Bambang Suprihatno, Sudarmaji, Hajrial Aswidinnoor, Anggiani Nasution, Santoso, Erwina Lubis, Yullianida, dan Rini Hernanasari Pengusul : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi Alasan utama dilepas : Toleran keracunan besi, tahan blas 4 105

INPARA 5 (2009) IR-64 (1986) Asal persilangan : Introduksi dari IRRI Umur tanaman : 115 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 92 cm Anakan produktif : 18 anakan Leher malai Warna batang : Hijau : Ramping : Kuning Jumlah gabah Per malai : 102 butir Rata-rata hasil : 4,45 t/ha : 7,2 t/ha Berat 1000 butir : 25 g : sedang Kadar amilosa : 25 % Hama dan Penyakit : Agak tahan WCK Biotipe 3; Tahan terhadap HDB strain IV dan VIII Cekaman lingkungan : Toleran terendam selama 14 hari pada fase vegetatif Anjuran tanam : Baik ditanam didaerah rawa lebak dangkal dan sawah rawan banjir : D.J. Mackill, A.M. Pamploma (IRRI), Aris Hairmansis, Bambang Kustianto, Supartopo, dan Suwarno Peneliti : Hamdan Pane, R. Manghirang, A.M. Ismail, S. Heuer B.C.Y. Collard, E.M. Septiningsih, G. Vergara, D.Sanches, C.N. Neeraja (IRRI), Made Oka Adnyana, Karim Makarim, Hasil Sembiring, Nafisah, Widyantoro. Pengusul : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi Alasan utama dilepas : Hasil tinggi dan toleran rendaman Asal persilangan : IR5657/IR2061 Umur tanaman : 110-120 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 115-126 cm Anakan produktif : 20-35 batang Daun bendera : Ramping, panjang Kadar amilosa : 23% Indeks Glikemik : 70 Bobot 1000 butir : 24,1 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 6,0 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1, 2 dan agak tahan biotipe 3 ; Agak tahan hawar daun bakteri strain IV ; Tahan virus kerdil rumput Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai sedang : Introduksi dari IRRI 104 5

DODOKAN (1987) INPARA 4 (2009) Asal persilangan : IR36/IR10154-2-3-3-3//IR9129-209- 2-2-2-1 Umur tanaman : 100-105 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 80-95 cm Anakan produktif : sedang : Miring Daun bendera : Miring : Ramping : Kuning jerami : Agak tahan Kadar amilosa : 20,7% Bobot 1000 butir : 23,3 g : 5,1 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1 dan 2 ; Cukup tahan hawar daun bakteri ; Cukup tahan terhadap blas Anjuran tanam : Bisa ditanam secara gogo rancah dan di sawah : Haerudin Taslim, Taryat T., BambangS., dan A.M. Fagi Asal persilangan : Introduksi dari IRRI Umur tanaman : 135 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 94 cm Anakan produktif : 18 anakan Leher malai Warna batang : Hijau tua : Kuning Jumlah gabah Per malai : 136 butir Rata-rata hasil : 4,69 t/ha : 7,63 t/ha Indeks glikemik : 50,9 Berat 1000 butir : 19 g : Pera Kadar amilosa : 29 % Ketahanan terhada Hama dan Penyakit : Agak tahan WBC Biotipe 3; Tahan terhadap HDB strain IV dan VIII Cekaman lingkungan : Toleran terendam selama 14 hari pada fase vegetatif Anjuran tanam : Baik ditanam didaerah rawa lebak dangkal dan sawah rawan banjir : D.J. Mackill, A.M. Pamploma (IRRI), A. Hairmansis, B. Kustianto, Supartopo Peneliti : H. Pane, R. Manghirang, A.M. Ismail, S. Heuer B.C.Y. Collard, E.M. Septiningsih, G. Vergara, D.Sanches, C.N. Neeraja (IRRI), Made Oka Adnyana, Karim Makarim, Hasil Sembiring, Nafisah, Widyantoro.. Pengusul : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi Alasan utama dilepas : Hasil tinggi dan toleran rendaman 6 103

INPARA 3 (2009) CILIWUNG (1988) Asal persilangan : IR69256/IR43524-55-1-3-2 Umur tanaman : 127 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 108 cm Anakan produktif : 17 anakan bendera Warna batang : Hijau Leher malai : Kuning Jumlah gabah per malai : 136 butir Rata-rata hasil : 4,6 t/ha : 5,6 t/ha Berat 1000 butir : 25, 7 g : Pera Kadar amilosa : 28,6 % Hama dan Penyakit : Agak tahan WBC Biotipe 3; Tahan terhadap Blas ras 101,123,141, 373; peka terhadap HDB Keterangan : Agak toleran rendaman selama 6 hari pada fase vegetative, agak toleran keracunan Fe dan Al. Baik ditanam di daerah lebak, di pasang surut potensial dan di sawah irigasi yang rawan terhadap banjir. : A. Hairmansis, B. Kustianto, Supartopo, Suwarno, I. Khairullah, S. Sarkarung (IRRI) Peneliti : H. Pane, I. Abdelbagi (IRRI), E. Septiningsih (IRRI), Made Oka Adnyana, E. Lubis, A. Nasution, Santoso, A. Kartoharjono. Pengusul Alasan utama dilepas : B. B. Padi, Sukamandi : Hasil tinggi dan toleran rendaman dilahan sawah irigasi yang rawan banjir Asal persilangan : IR38//2*Pelita I-1/IR4744-128-4-1-2 Umur tanaman : 117-125 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 114-124 cm Anakan produktif : 18-25 batang Muka daun : Kasar Daun bendera : Miring sampai tegak sampai ramping Kadar amilosa : 22% Indeks Glikemik : 86 Bobot 1000 butir : 23 g Rata-rata hasil : 4,8 t/ha : 6,5 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1, 2 dan rentan wereng coklat biotipe 3 Agak tahan terhadap HDB strain IV Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan irigasi sampai ketinggian 550 m dpl : I. Sahi, Taryat T., dan H. Maknun 102 7

IR-66 (1989) INPARA 2 (2009) Asal persilangan : IR13240-108-2-2-3/IR9129-209-2-2-2-1 Umur tanaman : 110-120 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 90-99 cm Anakan produktif : 14-17 batang Daun bendera, sempit dan panjang : Ramping, ujung sewarna : Pera Kadar amilosa : 25% Bobot 1000 butir : 25 g Rata-rata hasil : 4,5 t/ha : 5,5 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1, 2 dan 3 ; tahan wereng hijau dan agak tahan wereng punggung putih. Tahan hawar daun bakteri ; tahan Anjuran tanam tungro dan agak tahan blas : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Baik ditanam sebagai padi gogorancah /Peneliti : Sriwidodo, O. Suherman, A. Hasanuddin, Mustari Basir dan Shagir Sama Asal persilangan : Pucuk/Cisanggarung/Sita Umur tanaman : 128 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 103 cm Anakan produktif : 16 batang bendera Warna batang : Hijau Tipe malai : Kompak Leher malai : Kuning Rata-rata hasil Di rawa lebak : 5,49 t/ha Di rawa Pasang surut : 4,82 t/ha : 6,08 t/ha Berat 1000 butir : 25, 66 g Kadar amilosa : 22,05 % Hama dan Penyakit : Agak tahan WBC Biotipe 2; Tahan terhadap penyakit HDB Toleransi cekaman : Toleransi keracunan Fe dan Al. Keterangan : Baik ditanam di rawa lebak dan pasang surut : B. Kustianto, A. Hairmansis, Supartopo dan Suwarno. Peneliti : E. Lubis, A. Nasution, Santoso, H. Safitri. Pengusul : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi. Alasan utama dilepas : Hasil tinggi, toleran Fe dan sesuai untuk daerah yang menyukai nasi pulen 8 101

INPARA 1 (2009) MEMBERAMO (1995) Asal persilangan : Batang Ombilin Umur tanaman : 131 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 111 cm Anakan produktif : 18 batang bendera Warna batang : Hijau Tipe malai : Kompak Leher malai : Kuning Rata-rata hasil Di rawa lebak : 5,65 t/ha Di rawa Pasang surut : 4,45 t/ha : 6,47 t/ha Berat 1000 butir : 23, 25 g : Pera Kadar amilosa : 27,93 % Hama Penyakit : Agak tahan WBC Biotipe 1 dan 2; Tahan terhadap penyakit HDB dan Blas Toleransi cekaman : Toleransi keracunan Fe dan Al. Keterangan : Baik ditanam di daerah rawa lebak dan pasang surut : B. Kustianto, A. Hairmansis, Supartopo dan Suwarno. Peneliti : E. Lubis, A. Nasution, Santoso, H. Safitri. Pengusul : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi Alasan utama dilepas : Hasil tinggi, toleran Fe dan sesuai untuk daerah yang menyukai nasi pera Asal persilangan : B6555B-199-40/Barumun Umur tanaman : 115-120 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 126-140 cm Anakan produktif : 17-20 batang Gabah isi per malai : ± 145 biji Daun bendera : Ramping : Kuning Kadar amilosa : 19 % Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 6,5 t/ha : 7,5 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1,2 dan agak tahan biotipe 3 ; Tahan hawar daun bakteri strain III ; agak tahan tungro Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan irigasi berelevasi kurang dari 550 m dpl : Suwito T., B. Kustianto, Alidawati, Adijono P, Susanto T.W. dan Z. Harahap Alasan utama dilepas : Padi sawah, hasil tinggi, tahan WBC 1,2 dan 3, mutu beras baik 100 9

CIBODAS (1995) MENDAWAK (2001) Asal persilangan : B7004D-MR-10-1/B6992F-MR-26 Umur tanaman : 117-126 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 105-115 cm Anakan produktif : 10-15 batang Gabah isi per malai : ± 125 biji Kadar amilosa : 24% Bobot 1000 butir : 34 g Rata-rata hasil : 6,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1 dan rentan terhadap biotipe 2 dan 3 ; Tahan hawar daun bakteri strain III Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi daratan sedang (200-600 m dpl) : Adijono P, Allidawati, Sularjo, Suwarno, dan Z. Harahap Alasan dilepas : Padi sawah hasil tinggi Asal persilangan : Mahsuri/Kelara Umur tanaman : 113-117 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 87-100 cm Anakan produktif : 11-15 batang Daun bendera sampai miring Kadar amilosa : 22, 9% Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 3, 98 t/ha : 5,0 t/ha Hama dan Penyakit : Rentan terhadap wereng coklal biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3; Agak tahan blas, agak tahan bercak coklat Cekaman lingkungan : Toleran keracunan Fe, agak toleran keracunan Al, tetapi agak rentan kegaraman Anjuran tanam : Baik untuk lahan rawa potensial, bergambut dan sulfat masam : B. Kustianto, Suwarno, Soewito T. dan Rini H. Alasan utama dilepas : Padi rawa, toleran keracunan Fe, Al, tahan WBC biotipe 1 dan 2, tahan blas, nasi pulen 10 99

LAMBUR (2001) Asal persilangan : Cisadane/lR9884-54-3 Umur tanaman : 113-117 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 98-105 cm Anakan produktif : 12-16 batang Daun bendera sampai miring Kadar amilosa : 23, 4 % Bobot 1000 butir : 28 g Rata-rata hasil : 4,0 t/ha : 5,0 t/ha : Hama dan Penyakit : Rentan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Tahan terhadap blas daun, agak tahan bercak daun coklat Cekaman lingkungan : Toleran keracunan Fe, agak toleran keracunan Al, dan agak toleran kegaraman Anjuran tanam : Baik untuk lahan rawa di lahan potensial, bergambut dan sulfat masam /peneliti : Suwarno, B. Kustianto, dan T. Suhartini Alasan utama dilepas : Padi rawa, toleran keracunan Fe, Al, dan salinitas, tahan blas, nasi pulen DIGUL (1996) Asal persilangan : IR19661/IR64//IR19661 Umur tanaman : 115-125 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 95-100 cm Anakan produktif : 10-15 batang Daun bendera : Panjang ramping : Pera Kadar amilosa : 27 % Bobot 1000 butir : 25 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 : Agak tahan hawar daun bakteri strain IV Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 550 m dpl., di daerah jenis tanah PMK, Aluvial, Latosol dan Grumusol : Z. A. Simanulang, E. Sumadi, Taryat T. dan Aan A. Daradjat Alasan dilepas : Padi sawah hasil tinggi 98 11

MAROS (1996) MARGASARI (2000) Asal persilangan : Markoti/IR64 Umur tanaman : 110-120 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 110-115 cm Anakan produktif : 10-20 batang Gabah isi per malai : ± 200 biji Daun bendera : Ramping : Cukup tahan Kadar amilosa : 23 % Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 6,3 t/ha : 9,0 t/ha Hama dan Penyakit : Agak tahan wereng coklat biotipe 2 dan 3 ;Tahan hawar daun bakteri strain III Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 500 m dpl dengan jenis tanah Grumusol dan Latosol : Soewito T, B. Kustianto, Allidawati, Adijono, Susanto T.W. dan Z. Harahap Teknisi : Sularjo, Supartopo, Sail Hanafi, Juanda, Gusnimar A. dan Ade Santika Alasan utama dilepas : Padi sawah, hasil tinggi, tahan HDB Asal persilangan : Siam Unus/Cisokan Umur tanaman : 120-125 hari Bentuk tanaman : Serak Tinggi tanaman : 120-130 cm (antara varietas unggul dan lokal) Anakan produktif : 10-19 batang Warna daun : Hijau : Agak terkulai (± 45 ) Daun bendera : Sebagian datar-miring : Ramping : Mudah rontok Tangkai malai : Keluar penuh : Agak rentan : Pera Kadar amilosa : 27% Indeks glikemik : 39 Bobot 1000 butir : 21 g Rata-rata hasil : 3,5 t/ha : 4,5 t/ha Hama dan Penyakit : Agak rentan wereng coklat biotipe 2 Agak rentan hawar pelepah daun, tahan blas leher Anjuran tanam : Cocok untuk padi pasang surut (ph 4), toleran keracunan besi : S. Sulaiman, M. Imberan, Sutami S., dan Izhar K. Muhammad Alasan utama dilepas : Beras mirip siam unus, umur lebih genjah 12 97

AIR TENGGULANG (2001) Asal persilangan : Batang Ombilin/Siam 29//Batang Ombilin Umur tanaman : 123-127 hari Bentuk tanaman Tinggi lanaman : 118-122 cm Anakan produktif : 15-20 batang Warna daun : Hijau Daun bendera : Gemuk : Agak tahan : Agak tahan : Pera Kadar amilosa : 26 % Indeks glikemik : 50 Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 6,0 t/ha : Hama dan Penyakit terhadap wereng coklat biotipe 2 dan rentan biotipe 3; Tahan terhadap penyakit blas daun dan blas leher, agak tahan bercak daun coklat, tahan hawar daun bakteri strain III, dan agak tahan terhadap strain IV. Anjuran tanam : Sesuai untuk padi rawa pasang surut lahan sulfat masam dan bergambut. : B. Kustianto, Suwarno, T. Suhartini., dan Adijono P. Alasan utama dilepas : Padi rawa, toleran keracunan Fe dan Al, tahan blas CILAMAYA MUNCUL (1996) Nomor seleksi : Pemutihan Asal persilangan : Pelita I-1/B2388 Umur tanaman : 126-130 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 90-105 cm Anakan produktif : 15-20 batang Daun bendera : Bulat besar : Agak tahan Kadar amilosa : 21 % Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 6,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1 dan 2, rentan biotipe 3 ;Tahan hawar daun bakteri Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai sedang (<600 m dpl) : Susanto T.W., Z. Harahap, Asep Abdie, Dadan S., Nazifah Umar dan Sulaeman 96 13

WAY APO BURU (1998) SIAK RAYA (2001) Asal persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/3*IR19661-131- 3-1-3//4*IR64 Umur tanaman : 115-125 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 105-113 cm Anakan produktif : 15-18 batang Daun bendera : Panjang ramping Kadar amilosa : 23 % Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 5,5 t/ha : 8,0 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 2 dan rentan biotipe3 ; Tahan hawar daun bakteri strain III dan IV Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai sedang (600 m dpl) : Z. A. Simanulang, E. Sumadi, Taryat T., Aan A. Daradjat dan B. Suprihatno Alasan utama dilepas : Lebih tahan WBC dibanding IR64 Asal persilangan : Batang Ombilin/Kelara Umur tanaman : 115-124 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 118-122 cm Anakan produktif : 15-20 batang Warna daun : Hijau Daun bendera : Gemuk sedang : Agak tahan : Agak tahan : Pera Kadar amilosa : 26 % Bobot 1000 butir : 26 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 6,0 t/ha Hama dan Penyakit : Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan rentan terhadap biotipe 3; Agak tahan terhadap hawar daun bakteri strain III, dan agak tahan terhadap strain IV, tahan penyakit blas daun maupun blas leher, dan bercak daun coklat. Anjuran tanam : Sesuai untuk padi rawa pasang surut lahan sulfat masam dan bergambut, dan tahan keracunan Fe dan Al : B. Kustianto, Suwarno, dan Soewito T. Alasan utama dilepas : Padi rawa, toleran keracunan Fe dan Al, tahan WBC biotipe 1 dan 2, tekstur nasi pera 14 95

MARTAPURA (2000) Asal persilangan : Siam Unus/Dodokan Umur tanaman : 120 - l25 hari Bentuk tanaman : Serak Tinggi tanaman : 120-130 crn (antara varietas unggul dan lokal) Anakan produktif : 10-19 batang Warna daun : Hijau : Agak terkulai. (± 45o) Daun bendera : Agak lebar, sebagian besar datarmiring : Panjang ramping : Mudah rontok Tangkai malai : Keluar penuh : Agak rentan : Pera Kadar amilosa : 28 % Indeks glikemik : 50 Bobot 1000 butir : 21 g Rata-rata hasil : 4,0 t/ha : 5,0 t/ha Hama dan Penyakit : Agak rentan wereng coklat biotipe 2 Agak rentan hawar pelepah daun, tahan sampai agak rentan blas leher. Anjuran tanam : Cocok untuk padi pasang surut (ph 4), toleran keracunan besi : S. Sulaiman, M. Imberan, Sutami S, dan Izhar K. Muhammad. Alasan utama dilepas : Beras mirip siam unus, umur lebih genjah WIDAS (1999) Asal persilangan : Sentani/Singkarak Umur tanaman : 115-125 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 90-117 cm Anakan produktif : 17-20 batang Daun bendera : Ramping Kadar amilosa : 23% Indeks glikemik : 71 Bobot 1000 butir : 26 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1, 2 dan rentan biotipe 3 ; Agak tahan penyakit hawar daun bakteri strain III dan strain IV Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai sedang (600 m dpl), dan baik untuk Tabela : Z. A. Simanullang, Tarjat T., Aan A. Daradjat dan E. Sumadi Alasan utama dilepas : Produktivitas lebih baik dari IR64 94 15

CIHERANG (2000) PUNGGUR (2000) Asal persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/3*IR19661-131- 3-1-3//4*IR64 Umur tanaman : 116-125 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 107-115 cm Anakan produktif : 14-17 batang Daun bendera : Panjang ramping Kadar amilosa : 23% Indeks Glikemik : 54 Bobot 1000 butir : 28 g Rata-rata hasil : 6,0 t/ha : 8,5 t/ha Hama dan Penyakit terhadap wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3. Tahan terhadap HDB strain III dan IV Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 500 m dpl. : Tarjat T, Z. A. Simanullang, E. Sumadi dan Aan A. Daradjat Alasan utama dilepas : Lebih tahan HDB dibanding IR64, produktivitas tinggi, mutu dan rasa nasi setara IR64, indeks glikemik rendah Asal persilangan : BKNFR76106-16-0/Kapuas Umur tanaman : 115-119 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 98-104 cm Anakan produktif : 15-20 batang Daun bendera : Miring : Kuning Kadar amilosa : 23 % Bobot 1000 butir : 26 g Rata-rata hasil : 4,5 t/ha : 5,5 t/ha Hama dan Penyakit terhadap wereng coklat biotipe 2 dan rentan biotipe 3; Tahan terhadap blas Cekaman lingkungan : Toleran terhadap keracunan Fe dan Al Anjuran tanam : Baik ditanam pada lahan potensial, gambut dan sulfat masam : Suwarno, B. Kustianto, dan T. Suhartini Alasan utama dilepas : Padi rawa, tahan blas, toleran keracunan Fe dan Al, tahan BPH 1 dan 2, tekstur nasi sedang 16 93

INDRAGIRI (2000) Asal persilangan : B6256-MR-3-5P/Barumun//Rojolele/IR68 Umur tanaman : 115-119 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 98-105 cm Anakan produktif : 15-20 batang Daun bendera : Miring Kadar amilosa : 23,5% Bobot 1000 butir : 25 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 6,0 t/ha Hama dan Penyakit terhadap wereng coklat biotipe 2 Tahan terhadap blas, tahan terhadap hawar daun strain III Cekaman lingkungan : Toleran terhadap keracunan Fe dan Al Anjuran tanam : Baik ditanam pada lahan potensial, gambut dan sulfat masam : B. Kustianto, Suwarno dan Soewito T. Alasan utama dilepas : Padi rawa, tahan blas, toleran keracunan Fe dan Al, tahan WBC biotipe 2, tekstur nasi sedang CISANTANA (2000) Asal persilangan : IR64/IR54742-1-19-11-8 Umur tanaman : 118 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 124-133 cm Anakan produktif : 15-20 batang Daun bendera : Ramping Kadar amilosa : 23,0% Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit : Agak tahan wereng coklat biotipe 2 dan 3 ; Tahan terhadap HDB III dan rentan strain IV Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 500 m dpl., dan pada lahan irigasi kurang subur : Suwito T. B. Kustianto, Allidawati, Teknisi Adijono P. dan Suwarno : Supartopo, Sularjo, dan Gusnimar Aliawati Alasan dilepas : Padi sawah, tahan WBC biotipe 2 dan 3, mutu beras baik 92 17

TUKAD PETANU (2000) DENDANG (1999) Asal persilangan : IR52256-84-2-3/IR72//2*IR1561-228- 3/Utri Merah Umur tanaman : 115-125 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 115-120 cm Anakan produktif : 17-20 batang Daun bendera : Ramping : Kuning jerami : Mudah rontok : Agak tahan Kadar amilosa : 23% Bobot 1000 butir : 24 g Rata-rata hasil : 4,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit : Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 3 ; Agak tahan hawar daun bakteri strain?viii ; tahan terhadap Anjuran tanam penyakit tungro : Baik ditanam di daerah endemik penyakit tungro, khususnya daerah Bali dan Nusa Tenggara Barat /Peneliti : Aan A. Daradjat, A. Rohim, I N. Widiarta, Ng. Astika, Suprapto, Triny S. Kadir, Putu O. Darmawan dan I Gst. Ngr. Gede Alasan dilepas virus tungro, produktivitas, mutu, dan rasa nasi setara IR64 Asal persilangan : Osok/IR5657-33-2 Umur tanaman : 123-127 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 90-100 cm Anakan produktif : 15-20 batang Daun bendera : Miring : Ramping Kadar amilosa : 19,5 % Bobot 1000 butir : 24 g Rata-rata hasil : 4,0 t/ha : 5,0 t/ha : Hama dan Penyakit : Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 1 dan 2; Agak tahan terhadap blas dan bercak coklat, rentan terhadap hawar daun bakteri strain III dan IV Cekaman lingkungan : Cukup toleran terhadap Fe dan salinitas, toleran terhadap keracunan Al. Anjuran tanam : Baik ditanam pada lahan gambut dan sulfat masam : Suwarno, T. Suhartini, B. Kustianto, dan Adidjono P. Alasan utama dilepas : Padi rawa, tahan blas, tahan BPH 1 dan 2, nasi pulen 18 91

BATANGHARI (1999) Asal persilangan : Cisadane/IR19661-131-1-3-1-3 Umur tanaman : 122-128 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 105-112 cm Anakan produktif : 10-15 batang Daun bendera : Miring : Pera Kadar amilosa : 26 % Bobot 1000 butir : 24 g Rata-rata hasil : 5,5 t/ha : 6,5 t/ha Hama dan Penyakit : Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 1 dan 2; Agak tahan hawar daun bakteri strain III dan tahan blas Cekaman lingkungan : Toleran terhadap keracunan Fe. Anjuran tanam : Baik ditanam pada lahan gambut dan sulfat masam : B. Kustianto, Suwarno, T. Suhartini, dan Teknisi Soewito T. : Sudarna, Basaruddin Nasution, Supartopo, Sularjo, dan Gusnimar A. Alasan utama dilepas : Padi rawa, tahan WBC biotipe 1 dan 2, toleran keracunan Fe. TUKAD BALIAN (2000) Asal persilangan : IR48613-54-3-3-1/IR28239-94-2-3-6-2 Umur tanaman : 105-115 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 95-115 cm Anakan produktif : 16-22 batang Daun bendera : Ramping : Kuning jerami : Mudah rontok : Agak tahan Kadar amilosa : 21% Bobot 1000 butir : 24 g Rata-rata hasil : 4,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit : Agak tahan wereng coklat biotipe 3 ; Agak tahan hawar daun bakteri strain VIII, dan tahan terhadap penyakit tungro Anjuran tanam : Baik ditanam di daerah endemik penyakit tungro, khususnya daerah Bali dan Nusa Tenggara Barat /Peneliti : Aan A. Daradjat, Abdul Rohim, I N. Widiarta, Ng. Astika, Suprapto, Triny S. Kadir, Putu Oka Darmawan dan I Gst. Ngr. Gede Alasan utama dilepas virus tungro, produktivitas, mutu, dan rasa nasi setara IR64 90 19

TUKAD UNDA (2000) Asal persilangan : Balimau Putih /4*IR64 Umur tanaman : 105-115 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 100-123 cm Anakan produktif : 18-25 batang Daun bendera : Ramping Bulu gabah : Pendek : Kuning jerami : Mudah rontok : Agak tahan : Pera Kadar amilosa : 25% Bobot 1000 butir : 24 g Rata-rata hasil : 4,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit : Agak tahan wereng coklat biotipe 3 ; Agak tahan HDB strain VIII ; tahan terhadap penyakit tungro Anjuran tanam : Baik ditanam di daerah endemik penyakit tungro, khususnya daerah Bali dan Nusa Tenggara Barat /Peneliti : Aan A. Daradjat, Abdul Rohim, I N. Widiarta, Ng. Astika, Suprapto, Triny S. Kadir, Putu Oka Darmawan, I Gst. Ngr. Gede Alasan dilepas virus tungro, produktivitas, mutu, dan rasa nasi setara IR64 BANYUASIN (1997) Asal persilangan : Cisadane/Kelara Umur tanaman : 118-122 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 98-105 cm Anakan produktif : 10-15 batang samapi agak miring bulat : Mudah : Cukup tahan Kadar amilosa : 22 % Bobot 1000 butir : 26 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 6,0 t/ha Hama dan Penyakit : Agak tahan wereng coklat biotipe 3 Tahan blas, penyakit bercak coklat dan agak tahan terhadap hawar daun bakteri strain III Cekaman lingkungan : Agak toleran keracunan Fe (10 ppm) dan Al (5,4 me/100g) Anjuran tanam : Lahan pasang surut potensial, gambut (sampai ketebalan 60 cm) dan sulfat masam (ph 4) Regosol : Suwarno, T. Suhartini, Basaruddin Nasution, Sudarno, B. Kustianto, dan Z. Harahap Alasan utama dilepas : Padi rawa, hasil tinggi, tahan blas,toleran keracunan Fe dan Al 20 89

Padi Rawa Pasang Surut TAPUS (1986) Asal persilangan : IR36/Leb Mue Nahng III Umur tanaman : 120-140 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 95 cm (sawah) 130-240 cm (genangan dalam) Anakan produktif : 10-40 batang : Miring sampai tegak Daun bendera : tegak : Ramping sedang : Pera Kadar amilosa : 26,3 % Bobot 1000 butir : 23-24 g : 2,0-2,5 t/ha Hama : Peka wereng hijau, cukup tahan penggerek batang kuning Penyakit bakteri hawar daun,peka busuk pelepah, agak peka terhadap Cercospora sp Keterangan : Mampu membentuk tunas buku Anjuran tanam : Cukup baik pada lahan rawa dalam dengan genangan maksimum 150cm, kenaikan genangan 1-3,5 cm/hari /peneliti/teknisi : Suhaimi Sulaiman, Sutami Wibowo, H. Anwarhan, dan T. Suhartini CELEBES (2000) Asal persilangan : Tetep/IR2415-90-4-3-2//IR19661-131-1-2 Umur tanaman : 105-110 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 90-100 cm Anakan produktif : 14-18 batang : Agak miring Daun bendera : Panjang ramping : Kuning emas : Mudah rontok Kadar amilosa : 20% Indeks glikemik : 95 Bobot 1000 butir : 25 g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 6,5 t/ha Hama dan Penyakit terhadap wereng coklat biotipe 1 dan 2, rentan biotipe 3 ; Tahan terhadap penyakit tungro dan blas ; agak rentan terhadap hawar daun bakteri Sifat khusus : Wangi dipertanaman (jerami, gabah, beras/ nasi) Anjuran tanam : Baik ditanam di Maros, Sidrap, Wajo dan Takalar /Peneliti : Shagir Sama, Oman Suherman, Djamaluddin, Djalil Djauhari 88 21

KALIMAS (2000) Asal persilangan : PSBRC2/IR39292-142-3-2-3 Umur tanaman : 120-130 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 98-116 cm Anakan produktif : 16-23 batang Daun bendera : Ramping Kadar amilosa : 20,6% Bobot 1000 butir : 26,5 g Rata-rata hasil : 6,0 t/ha : 9,0 t/ha Hama dan Penyakit : Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 3 ;Tahan terhadap tungro Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 550 m dpl /Peneliti : S. Roesmarkam, Aan A Daradjat, Suwono, G. Kustiono, Suyamto dan Widarto YP. Teknisi : Rokaib, Wigati, Suliyanto dan Mardjuki Alasan utama dilepas virus tungro, produktivitas, mutu, dan rasa nasi setara IR64 INPAGO 5 (2009) Asal Persilangan : TB177E-TB-28-D-3/B10384E-MR-1-8- 3//IR60080-23///TB177E-TB-28-D- 3/B10386E-KN-36-2//BL245 Umur tanaman : 118 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 132 cm Anakan produktif : 14 batang : Miring Daun bendera : Miring : Ramping : Kuning : Sangat pulen Jumlah gabah per malai : 148 butir Kadar amilosa : 18 % Bobot 1000 butir : 26 g Rata-rata hasil : 4,04 t/ha : 6,18 t/ha Penyakit beberapa ras penyakit blas Cekaman abiotik : Toleran kekeringan, agak toleran terhadap keracunan Al (60 ppm) Anjuran tanam : Baik ditanam dilahan kering subur, lahan kering podsolik merah kuning dengan tingkat keracunan aluminium sedang : Erwina Lubis, Aris Hairmansis, B. Kustianto, S. Supartopo, Suwarno Peneliti : Santoso, Anggiani Nasution, Husin M. Toha Pengusul Alasan utama dilepas : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi blas, toleran Al dan kekeringan, Mutu beras baik, nasi sangat pulen 22 87

INPAGO 6 (2009) Asal Persilangan : Introduksi, IRAM2165/NC1281 Umur tanaman : 113 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 117 cm Anakan produktif : 11 batang -miring Daun bendera -miring : Ramping : Kuning jerami Jumlah gabah per malai : 135 butir Kadar amilosa : 22 % Bobot 1000 butir : 25 g Rata-rata hasil : 3,9 t/ha : 5,81 t/ha Penyakit terhadap beberapa ras penyakit blas Cekaman abiotik : Agak toleran terhadap keracunan Al (60 ppm) Anjuran tanam : Baik ditanam dilahan kering subur, lahan kering podsolik merah kuning dengan tingkat keracunan aluminium sedang : Erwina Lubis, Aris Hairmansis, B. Kustianto, S. Supartopo, Suwarno Peneliti : Santoso, Anggiani Nasution, Husin M. Toha Pengusul : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Alasan utama dilepas blas, toleran Al, Mutu beras baik BONDOJUDO (2000) Asal persilangan : IR72/IR48525-100-1-2 Umur tanaman : 110-120 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 97-116 cm Anakan produktif : 15-22 batang Daun bendera pendek, malai kelihatan : Ramping : Mudah Rasa nasi Kadar amilosa : 20,4% Bobot 1000 butir : 21,3 g Rata-rata hasil : 6,0 t/ha : 8,4 t/ha Hama dan Penyakit : Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 3 ; Tahan terhadap tungro Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 550 m dpl /Peneliti : S. Roesmarkam, Aan A. Daradjat, Suwono, G. Kustiono, Suyamto, dan Widarto YP. Teknisi : Rokaib, Wigati, Suliyanto dan Mardjuki Alasan utama dilepas virus tungro, produktivitas, mutu, dan rasa nasi setara IR64 86 23

SILUGONGGO (2001) Asal persilangan : IR9129-209-2-2-2/IR19774-23-2-2 //IR9729-67-3 Umur tanaman : 85-90 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 80-85 cm Anakan produktif : 9-11 batang Daun bendera : Ramping : Kuning jerami : Agak pulen Kadar amilosa : 23 % Bobot 1000 butir : 25 g Rata-rata hasil : 4, 5 t/ha : 5,5 t/ha Hama dan Penyakit wereng coklat biotipe 1 dan 2 ; Tahan terhadap penyakit blas ; tidak tahan hawar daun bakteri Anjuran tanam : Dapat dikembangkan sebagai padi sawah atau gogo, dapat tumbuh baik pada tanah regosol, mediteran dengan kahat Kalium dan Fosfat, cocok ditanam pada daerah di bawah 500 m dpl. : Ismail BP., B. Suprihatno, ZA. Simanullang, Y. Samaullah, Atito DS., Hadis S., E. Sumadi, Aan A. Daradjat, Poniman, Taryat T. Peneliti : D. Suardi, Rasyid M., A. Ichwan, H. Toha, M. Amir, H. Pane dan Irsal L. Alasan dilepas : Umur sangat genjah, cocok untuk pertanaman gogo rancah INPAGO 4 (2009) Asal Persilangan : Batulegi/Cigeulis//Ciherang Umur tanaman : 124 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 134 cm Anakan produktif : 11 batang : Mendatar Daun bendera : Mendatar : Lonjong : Kuning jerami Kadar amilosa : 21 % Bobot 1000 butir : 25 g Rata-rata hasil : 4,15 t/ha pada lahan kering : 6,08 t/ha Penyakit terhadap beberapa ras penyakit blas Cekaman abiotik : Toleran terhadap keracunan Al (60 ppm) Anjuran tanam : Baik ditanam dilahan kering subur, lahan kering podsolik merah kuning dengan tingkat keracunan aluminium sedang : Erwina Lubis, Aris Hairmansis, B. Kustianto, S. Suharsono, Suwarno Peneliti : Santoso, Anggiani Nasution, Husin M. Toha Pengusul Alasan utama dilepas : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi beberapa blas, toleran Al, Mutu beras baik 24 85

SITU BAGENDIT (2003) Asal Persilangan : Batur/2*S2823-7D-8-1-A Umur tanaman : 110-120 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 99-105 cm Anakan produktif : 12-13 batang Daun bendera : Panjang ramping Kadar amilosa : 22 % Bobot 1000 butir : 27,5 g Rata-rata hasil : 4,0 t/ha pada lahan kering 5,5 t/ha pada lahan sawah : 6,0 t/ha Penyakit : Agak tahan terhadap blas; Agak tahan terhadap hawar daun bakteri strain III dan IV Anjuran tanam : Cocok ditanam di lahan kering maupun ditanam di lahan sawah : Z.A. Simanullang, Aan A. Daradjat, Ismail BP, dan N. Yunani, Tim peneliti : Mukelar Amir, Atito D., dan Y. Samaullah, Pengusul : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Alasan utama dilepas : Bersifat amfibi, toleran kekeringan SINGKIL (2001) Asal persilangan : IR35432-33-2/IR19661-131-3-1 //Ciliwung///IR64 Umur tanaman : 115-125 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 100-110 cm Anakan produktif : 17-20 batang Daun bendera : Panjang ramping Rasa nasi : Enak Kadar amilosa : 23% Bobot l000 butir : 27g Rata-rata hasil : 5,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit terhadap WC biotipe 2, agak tahan biotipe 3 ; Tahan terhadap hawar daun bakteri strain III, dan strain IV Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 550 m dpl. : Z. A. Simanullang, Taryat Tjubaryat, Ending Sumadi dan Aan A. Daradjat Alasan utama dilepas : Mutu dan rasa nasi setara ciherang 84 25

SINTANUR (2001) Asal persilangan : Lusi/B7136C-MR-22-1-5 (Bengawan Solo) Umur tanaman : 115-125 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 115-125 cm Anakan produktif : 16-20 batang sampai miring Daun bendera : Agak tahan Kadar amilosa : 18% Indeks glikemik : 91 Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 6,0 t/ha : 7,0 t/ha Hama dan Penyakit terhadap wereng coklat biotipe 1 dan 2 ; Rentan terhadap wereng coklat biotipe 3 ; Tahan terhadap hawar daun bakteri strain III, rentan terhadap strain IV dan VIII Sifat khusus Anjuran tanam : Wangi mulai dipertanaman : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 550 m dpl. : Adijono P., Soewito T., Suwarno, B. Kustianto, Allidawati B.S., Shagir Sama Teknisi Alasan utama dilepas : Sularjo, Supartopo, Pantja HS, Indarjo, M.A. Barata dan Koesnang : Aromatik SITU PATENGGANG (2003) Asal persilangan : Kartuna / TB47H-MR-10 Umur tanaman : 110-120 hari Bentuk tanaman Tinggi tanaman : 100-110 cm Anakan produktif : 10-11 batang Daun bendera : Menyudut 35-50 derajat : Agak gemuk : Kuning kotor Kadar amilosa : 24 % Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 4, 6 t/ha : 6,0 t/ha Penyakit blas Sifat khusus : Aromatik, respon terhadap pemupukan, mampu dikembangkan di sawah. Anjuran tanam : Lahan kering musim hujan, tumpang sari, lahan tipe tanah Aluvial dan Podsolik ketinggian tidak lebih dari 300 m dpl : Ismail BP, Yamin S., Z.A. Simanullang, dan A.A. Daradjat Tim peneliti : Atito D, Husin Toha, Irsal L., dan Mukelar A. Pengusul : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Alasan utama dilepas : Aromatik, produktivitas tinggi 26 83