PENILAIAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. (Studi Kasus pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta) Ole SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya menurut Jean Piaget bahwa

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) di Fakultas Agama Islam

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. spesifik lagi dalam Islam pendidikan tidak hanya dipandang pada batas

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB I PENDAHULUAN. dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir dan menyertai. perubahan-perubahan dan perkembangan umat manusia.

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi,

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metode-metode. penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan sains memberikan pengaruh

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif (deskriptif kualitatif). Menurut Bogdan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan sumber daya yang dimiliki yang dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini merupakan analisis yaitu berupa data-data yang dikumpulkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN PEMBELAJARAN AQIDAH BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI SDIT AL- FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh: DWI ERNAWATI NIM : G

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada PT Duta Bangsa Mandiri bertempat di JI. Raya Bromo Desa Rejo

BAB II LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DIMTs NEGERI 1 CILEGON

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN. narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta dilakukan di Kepolisian Resort

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENILAIAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (Studi Kasus pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta) Ole SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) pada Program studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh : ARIF MARZUKY G 000 060 051 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan yang terjadi terus menerus ini menuntut sikap suatu bangsa untuk segera membangun melalui berbagai macam cara antara lain melalui pendidikan untuk melakukan kualitas mental, intelektual, emosional, sosial, fisik serta ekonomi sebagai sumber kesejahteraan. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumberdaya manusia sementara itu kualitas sumberdaya manusia tergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting untuk menciptakan sumberdaya yang berkualitas, cerdas, damai terbuka, demokratis, dan mampu bersaing serta dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia. Untuk itu pembaharuan pendidikan di Indonesia perlu terus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap perubahan jaman. Kurikulum hanya sebuah alat untuk mencapai tujuan pendidikan, Sebuah kurikulum yang tidak memadai lagi perlu disempurnakan. Guna menjawab permasalahan kehidupan tersebut, maka Puskur Balitbang Depdiknas mengadakan perubahan kurikulum dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

2 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini memberi peluang bagi kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah, berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktifitas, kreaatifitas, dan profesionalisme yang dimiliki. Pelibatan masyarakat dalam pembangunan kurikulum mendorong sekolah untuk lebih terbuka, demokratis, dan bertanggungjawab. Pemberian kebebasan yang lebih luas memberi kemungkinan kepada sekolah untuk dapat menemukan jati dirinya dalam membina peserta didik, guru, dan petugas lainya yang ada di lingkungan sekolah. Dengan demikian, sekolah diharapkan dapat melakukan proses pembelajaran yang efektif, dapat mencapai tujuan yang diharapkan, materi yang diajarkan relevan dengan kebutuhan masyarakat, berorientasi pada hasil, dan dampak, serta melakukan penilaian, pengawasan, dan pemantauan berbasis sekolah secara terus menerus dan berkelanjutan. Hal tersebut diperlukan terutama untuk menjamin mutu secara menyeluruh, dan menciptakan proses perbaikan yang berkesinambungan, karena perbaikan tak kenal kata berhenti. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 57 menyatakan bahwa (1) evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, (2) evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Sementara dalam

3 pasal 58 ayat (1) menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Isi undang-undang tersebut mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran tidak lepas dari penilaian hasil belajar. Penilaian terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif berdasarkan kinerja peserta didik dengan bukti penguasaan mereka terhadap pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap hasil belajar. Dengan demikian dalam pembelajaran yang dirancang berdasarkan kompetensi, penilaian tidak dilakukan berdasarkan pertimbangan yang subjektif. Penilaian dalam pembelajaran berperan dalam memberikan gambaran keberhasilan siswa secara keseluruhan. Karena itu, penilaian yang dimaksud tidak sebatas pengukuran daya pikir, melainkan penilaian yang benar-benar otentik, sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya ( Jihad & Haris, 2008 : 52). Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan kompetensi. Penilaian dilakukan oleh pendidik secara berkesinambuangan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian kenaikan kelas (Mulyasa, 2008:209). Penilaian kelas sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam pelaksanaan penilaian kelas guru berwenang untuk menentukan kriteria keberhasilan, cara dan jenis penilaian.

4 Bahasa Arab merupakan bahasa istimewa dari bahasa-bahasa lain, di samping sebagai alat komunikasi antar sesama juga sebagai komunikasi manusia yang beriman kepada Allah, yang terwujud dalam sholat dan dzikir. Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur an, oleh karena itu mempelajarinya adalah syarat wajib dalam mempelajari Al-Qur an, sehingga bahasa Arab menjadi sangat penting bagi umat Islam. SMP Muhammadiyah 1 Surakarta merupakan lembaga pendidikan yang mewajibkan bagi para siswanya untuk mempelajari bahasa Arab. Dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar, SMP Muhammadiyah 1 Surakarta menggunakan penilaian berbasis kelas, yang mana penilaian berbasis kelas ini dilaksakan oleh guru dan diketahui oleh para orang tua siswa, setiap hasil belajar siswa baik dari ulangan harian, ulangan tengah semester maupun ulangan kenaikan kelas di laporkan kepada orang tua siswa, sehingga orang tua dapat mengatahui perkembangan anak-anaknya di sekolah dan proses belajar-mengajar pun menjadi efektif. Dalam pelaksanaanya, penilaian yang saat ini dilakukan diharapkan sudah mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di mana pembelajaran dan penilaian sudah sesuai standar kompetensi. Siswa diharapkan mampu menyelesaikan standar kompetensi yang telah ditetapkan dan juga siswa diharapkan aktif dalam pembelajaran mengingat pembelajaran dalam KTSP lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan nyata. Siswa diharapkan mampu menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan

5 terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggungjawab atas terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Penilaian dirasa peting karena penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan penguasaan kompetensi. Atas dasar alasan alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam dan mangambil judul PENILAIAN KELAS PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (Studi Kasus pada kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010). B. Penegasan Istilah Ada beberapa istilah yang terdapat dalam judul yang perlu dipahami agar tidak terjadi salah penafsiran. Beberapa istilah tersebut yaitu: 1. Penilaian Kelas Beberapa teori yang mendifinisikan penilaian kelas, diantaranya adalah Asep Jihad dan Abdul Haris (2008: 93), Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran tertentu. Menurut Nana Sudjana (2009: 111), penilaian kelas adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Menurut Griffin dan Nix (dalam Haryati, 2007: 15), penilaian kelas adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu.

6 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Penilaian adalah proses, cara, perbuatan menilai pemberian nilai (KBI, 1988 : 65), dan kelas adalah ruang tempat belajar di sekolah (KBI, 1988:408). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kelas adalah suatu proses dalam pemberian nilai berdasarkan sejumlah fakta dan kriteria tertentu terhadap hasil belajar siswa di dalam kelas. 2. Pembelajaran bahasa Arab Pembelajaran adalah suatu proses yang tediri dari kombinasi dua aspek, yaitu : belajar tertuju pada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran ( Jihad & Haris, 2008 : 11). Menurut Ghuyalani (Sukria, 2008 : 5) bahasa Arab yaitu ungkapan yang digunakan oleh bangsa Arab untuk menyatakan maksud dan tujuan tertentu. Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Arab adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam membelajarkan siswa untuk belajar bahasa Arab 3. SMP Muhammadiyah 1 Surakarta SMP Muhammadiyah 1 Surakarta adalah salah amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di bidang pendidikan pada tingkat lanjutan pertama yang berada di kota Surakarta. SMP Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki 22 ruang kelas, masing-masing kelas VII, VIII dan IX. Kelas VII

7 terdiri dari 8 ruang yaitu : VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, VIIF, VIIG, VIIH. Kemudian kelas VIII terdiri dari 7 ruang yaitu : VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF, VIIIG. Selanjutnya kelas IX terdiri dari 7 ruang yaitu : IXA, IXB, IXC, IXD, IXE, IXF, IXG. Dari kelas VII sampai kelas IX yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kelas VIII. Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penilaian kelas pada pembelajaran bahasa Arab (Studi Kasus pada kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/20010) adalah penelitian tentang proses penilaian yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Arab terhadap peserta didik tentang pencapaian hasil belajar yang yang telah dicapai peserta didik setelah mengikuti pembelajaran bahasa Arab dikelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. C. Rumusan Masalah Memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah : Bagaimanakah pelaksanaan penilaian kelas dalam pembelajaran bahasa Arab pada kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan pelakasanaan penilaian kelas dalam pembelajaran bahasa Arab pada kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

8 Sedangkan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis Diharapkan mampu menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya mengenai penilaian kelas pada mata pelajaran bahasa Arab tingkat SMP. 2. Secara praktis a. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan yang lebih kongkrit apabila nantinya berkecimpung dalam dunia pendidikan, khususnya pengembangan penilaian kelas pada mata pelajaran bahasa Arab bagi SMP. b. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai rujukan dan pertimbangan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. c. Bagi pembaca umumnya, dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan mengenai materi dan metode dalam penilaian kelas pada mata pelajaran bahasa Arab bagi SMP. E. Kajian Pustaka Fungsi kajian pustaka adalah mengemukakan secara sistematis tentang hasilhasil penelitian yang diperoleh peneliti terdahulu dan ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

9 Sejauh pengetahuan penulis, bahwa penelitian mengenai penilaian kelas pada pelajaran bahsa Arab di SMP belum banyak dilakukan, namun demikian penulis telah mencatat beberapa penelitian yang relevan untuk mendukung penelitian ini. Sebelum penelitian ini memang sudah ada penelitian-penelitian yang sejenis, akan tetapi dalam hal tertentu penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan. Berikut ini diantara penelitian sebelumnya yang penulis dokumentasikan sebagai tinjauan pustaka : 1. Roli Abdul Rokhman (UMS, 2002) dalam tesisnya yang berjudul Keefektifan Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Agama Islam. Penilaian ini memfokuskan pada masalah penilaian portofolio dalam pembelajaran agama islam. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa penilaian portofolio berkorelasi dengan pembelajaran agama Islam. Semakin baik penerapan penilaian portofolio, maka akan semakin baik pula proses dan hasil pembelajaran agama Islam. 2. Erva Triyana (UNNES, 2005) dalam skripsinya yang berjudul Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Subah Kabupaten Batang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa di SMA Negeri 1 Subag Kabupaten Batang melaksanakan penilaian dengan berbagai tahap yaitu :1) tahap persiapan yang meliputi menetapkan indikator, menentukan SKBM dan

10 menentukan alat penilaian yang akan dipakai, 2) guru dalam menetapkan indikatorkeberhasilan siswa berdasarkan dari hasil tes tiap indikator, 3) pertimbangan guru dalam menentukan alat penilaian disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dasar, 4) proses penilaian dilakukan apa adanya disesuaikan dengan kemampuan siswa, 5) pelaporan hasil belajar yang dilakukan guru dalam bentuk raport. 3. Eny Sudaryanti (UNNES, 2007) dalam skripsinya yang berjudul Pemahaman Guru IPS Terhadap Penilaian Kelas Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Negeri Kecamatan Jepara. Penelitian ini memfokuskan pada pemahaman guru yang mengajar IPS di SMP Negeri kecamatan Jepara terhadap penilaian berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan Depdiknas (2006) penilaian kelas merupakan kegiatan guru tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik. pelaksanaan penilaian kelas dilaksanakan dengan berbagai macam teknik penilaian yang meliputi : penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio, dan penilaian diri. Langkah-langkah pelaksanaan penilaian kelas terdiri dari : 1. Tahap persiapan a. Menentukan indikator dari pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

11 b. Melakukan pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan pencapaian indikator. c. Menyiapkan alat penilaian dengan berbagai macam teknik penilaian yang meliputi : penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio, dan penilaian diri. 2. Tahap pelaksanaan Penilaian kelas dilakukan pada waktu pembelajaran berlangsung atau setelah pembelajaran berlangsung dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sudah disiapkan sebelumnya. 3. Pengolahan penilaian kelas Pengolahan penilaian kelas dilakukan dengan mengolah data-data nilai dari pelaksanaan penilaian kelas yang telah dilaksanakan pada proses pembelajaran berlangsung dan setelah proses pembelajaran berlangsung. Pengolahan penilaian kelas dilakukan untuk mengetahui kemudian menafsirkan apakah peserta didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi mengacu ke indikator. F. Metode Penelitian Sebuah penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh sebab itu diperlukan metode-metode yang dapat dipergunakan selama penelitian

12 berlangsung dari awal sampai akhir untuk mendukung kevalidan data. Uraianuraian mengenai metode-metode penelitian yang digunakan meliputi : Jenis Penelitian, Subjek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Sumber Data, Metode Analisis Data. 1. Jenis penelitian. Jenis penelitian ini adalah field research, karena yang diteliti adalah sesuatu yang ada di lapangan secara langsung. Dalam hal ini, objek yang diteliti adalah SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Penelitian lapangan ini bersifat kualitatif, yaitu berupa penelitian yang prosedurnya mengasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis/lisan dari orang orang dan pelaku yang diamati ( Robert Begnan dan Steven yang dikutip Lexy Moleong, 2000 : 35). Adapun pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pendekatan deskriptif kulaitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam kehidupan seharihari dalam situasi yang wajar, berinteraksi dengan mereka, melakukan wawancara dengan mereka serta berusaha memaknai bahasa, kebiasaan dan perilaku yang berhubungan dengan fokus penelitian (Moleong, 1995 : 31). Kondisi di atas mengakibatkan kehadiran peneliti dalam kehidupan subjek peneliti menjadi suatu tuntutan yang tidak dapat dihindari. Ditegaskan oleh Noeng Muhadjir ( 1992 : 127) bahwa dengan melibatkan diri dalam kehidupan subjek penelitian (informan), peneliti akan dapat menjalin

13 hubungan akrab dengan informan, melakukan wawancara mendalam dengna baik serta memahami subjek dengan latar yang alami. 2. Subjek penelitian dan Sumber Data a. Subjek Penelitian Tatang (1986: 93) memberikan pengertian bahwa, subjek penelitian adalah sumber tempat memperoleh informasi, yang dapat diperoleh dari seseorang maupun sesuatu, yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Dalam hal ini, yang menjadi subjek penelitian adalah guru mata pelajaran bahasa Arab dan siswa yang mengikuti pelajaran bahasa Arab di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. b. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh ( Suharsimi, 1998 : 114). Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian awal, penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif berupa kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 2005 : 157). Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan guru bahasa Arab dalam melakukan kelas. 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam penilitian ini data dikumpulkan oleh peneliti sendiri. Ada dua data yang diharapkan dapat dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu Pertama,

14 data yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Kedua, data yang berkaitan dengan pelaksanaan penilaian kelas pada pelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Data yang diambil di lapangan tidak terlepas dari teknik pengumpulan data, sehingga dalam penelitian ini akan digunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah percakapan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviwer) yang mengajukan pertanyaan dan diwawancarai (inteviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2005 :186). Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan wawancara tak berstruktur yaitu wawancara dilakukan secara informal, di mana pertanyaan-pertanyaan tentang pandangan sikap, keyakinan subjek atau tentang keterangnan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan penilaian kelas pada mata pelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta dapat diajukan secara bebas kepada subjek. Di samping itu wawancara dilakukan dengan membuat instrument dan pedoman pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas, wawancara ini dapat dikembangkan apabila diperlukan untuk melengkapi data-data yang masih kurang.

15 Sedangkan yang menjadi fokus wawancara yaitu pelaksanaan penilaian kelas pada mata pelajaran bahasa Arab pada kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Melalui wawancara ini diharapkan peneliti akan menadapatkan gambaran mengenai pelaksanaan penilaian kelas di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. b. Observasi Observasi yaitu cara-cara menghimpun dara dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang sedang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung ( Hadi, 1989 :136). Observasi menurut Guba dan Lincoln menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif itu, pengamatan itu harus dimanfaatkan sebesarbesarnya karena didasarkan oleh pengalaman langsung, dapat mencatat perilaku/kejadian yang terjadi sebenarnya, memungkinkan peneliti mencatat situasi dan pengetahuan yang langsung diperoleh data, dan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi yang rumit (Moleong, 2000:65). Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan pencatatan yang dilakukan pada waktu tertentu yang tidak dilakukan secara terus-menerus melainkan pada jangka waktu yang ditetapkan untuk tiap-tiap kali pengamatan.

16 Berkaitan dengan observasi dalam penelitian yang digunakan adalah observasi langsung yaitu di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta yang meliputi : a. Keadaan fisik sekolah b. Sarana dan prasarana c. Media dan alat pembelajaran d. Pelaksanaan penilaian kelas pada kelas VIII. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, prasasti, notulen surat legger, agenda dan lain-lain (Suharsimi, 1998:236). Sepadan dengan hal tersebut, Hadari Nawawi ( 1990 : 133) mengemukakan bahwa teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang sejarah, letak geografis, fasilitas, keadaan guru, karyawan, siswa, struktur organisasi yang dapat mendukung dalam penelitian. 4. Analisis Data Menurut Patton analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

17 Sedangkan Bogdan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipoteses (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu (Moleong, 2000:103). Lexy J Moleong (2000 : 103) berkaitan dengan analisis data mengatakan bahwa yang dimaksud analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja sepeti yang disarankan oleh data. Analisis data dalam penelitian teknis dilaksanakan secara induktif yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta verifikasi data. (Miles Huberman, 1992 : 20) 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah mengumpulkan data yang diperoleh di lapangan, gambar, dokumen dan lainnya diperiksa kembali, diatur kemudian diurutkan. 2. Reduksi Data Hasil penelitian dari lapangan sebagai bahan mentah dirangkum, direduksi kemudian disusun supaya lebih sistematis, yang difokuskan pada pokok pokok dari hasil hasil penelitian yang disusun secara sistematis untuk mempermudah penelitian didalam mencari kembali data

18 yang diperoleh apabila diperlukan kembali. Dari data data tersebut peneliti membuat catatan atau rangkaian yang disusun secara sistematis. 3. Sajian Data Sajian data ini membantu peneliti untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian bagian tertentu dari hasil penelitian. 4. Verifikasi Data Dari data data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi. Dan dokumentasi kemudian peneliti mencari makna dari hasil penelitian atau dari hasil yang terkumpul. Peneliti berusaha mencari pola hubungan serta hal hal yang sering timbul. Dari hasil penelitian atau data yang diperoleh peneliti membuat kesimpulan - kesimpulan kemudian diverifikasi. G. Sistematika Penulisan Sebuah skripsi akan lebih sistematis jika disusun dengan sistematika yang baik. Adapun sistematika dalam penyusunan skripsi ini sebagaimana dipaparkan berikut: BAB I Pendahuluan, pembahasan dalam bab ini meliputi : Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II Penilaian Kelas, pembahasan pada bab ini melitputi : Pengertian penilaian kelas, Jenis penilaian kelas, Prinsip penilaian kelas, Tujuan penilaian kelas, Langkah langkah pelaksanaan penilaian kelas.

19 BAB III Gambaran umum SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan Pelaksanaan Penilaian kelas meliputi : A. Gambaran Umum SMP Muhamadiyah 1 Surakarta, yang meliputi letak geografis, sejarah berdirinya SMP Muhammadiyah 1 surakarta, Visi dan Misi, Keadaan Guru, karyawan dan siswa, prestasi SMP Muhammadiyah 1 Surakarta, struktur organisasi, sarana dan prasana. B. Pelaksaan Penilaian Kelas pada pembelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta meliputi : persiapan guru sebelum menilai siswa, guru dalam menetapkan indikator keberhasilan siswa, pertimbangan guru dalam menentukan alat penilaian, proses penilaian yang dilakukan guru dan pelaporan hasil belajar siswa selama dalam pembelajaran di kelas BAB IV Analisa Data, dalam bab ini akan dibahas metode penilaian kelas yang diterapkan dalam SMP Muhammadiyah 1 Surakarta meliputi persiapan guru sebelum menilai siswa, guru dalam menetapkan indikator keberhasilan siswa, pertimbangan guru dalam menentukan alat penilaian, proses penilaian yang dilakukan guru dan pelaporan hasil belajar siswa selama dalam pembelajaran di kelas. BAB V Penutup, meliputi kesimpulan, saran dan penutup. Dari bab penutup ini diharapkan dapat disajikan sebagai penghubung antara bab di atas sehingga tampak lebih sistematis sekaligus merupakan penutup dari seluruh uraian dalam penelitian ini.