PENERAPAN METODE PERT DAN CPM PADA SUATU JARINGAN KERJA (NETWORK) SERTA MENGOPTIMALKAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB

: Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

BAB V ANALISA HASIL. kritis, artinya aktivitas tersebut merupakan aktivitas non kritis.

LAPORAN RESMI MODUL VI PERT & CPM

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui berbagai macam proyek

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da

Operations Management

PEMODELAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMBANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK

MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK TUJUAN

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

Manajemen Proyek CPM (Critical( PERT (Program( Evaluation and Review Technique

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Operations Management

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

ANALISIS PENERAPAN METODE JALUR KRITIS PADA PROSES PEMBUATAN PRODUK ALBUM PHOTO PT ALDIAN CITRASETIA SEMARANG

TEKNIK PENGAWASAN ATAU PENGENDALIAN MANAJEMEN

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

MANAJEMEN PROYEK (PERT)

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

CRITICAL PATH METHOD (CPM)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MANAJEMEN PROYEK (PERT)

Project Management PROJECT EVALUATION & REVIEW TECHNIQUE (PERT) Boldson S.Kom., MMSI

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

NETWORK (Analisa Jaringan)

Time Chart of Project

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

22/09/2007. Manajemen Waktu Proyek

Crashing Project. Bahan Kuliah

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

ANALISA DAN PEMBAHASAN

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan.

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MATERI 8 MEMULAI USAHA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Pertemuan 3 ANALISIS JARINGAN DENGAN PERT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Penjadwalan Proyek Dengan Menggabungkan Metode PERT Dan CPM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal.

BAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Solihin, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

Bahan Kuliah. Manajemen Operasi & Produksi. Bab 9 : Manajemen Proyek. (Bagian 3 : Mengorganisasikan Sistem Konversi)

TUGAS AKHIR. ANALISA PENJADWALAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PERT (Studi Kasus PT. FPI) Disusun oleh : Riska Luthfia Yediana

Analisa Network Sapta Candra Miarsa, ST.,MT.

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi berbeda dengan kegiatan proyek lainnya. mencapai tujuan proyek. Metode PERT (Program Evaluation and Review

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015.

Gambar 1. Grafik Waktu Biaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CPM DAN PERT (Studi Kasus Fly Over SKA Pekanbaru, Riau)

Tri Kairo Suwarsono, Udisubakti C.M., Ahmadi

TUGAS AKHIR NOMOR: 951/WM/FT.S/SKR/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mendasar yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Gambar 1. Grafik Waktu Biaya

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS

BAB II STUDI PUSTAKA

CPM DAN PERT CRITICAL PATH METHOD AND PROGRAM EVALUATION REVIEW TECHNIQUE. Pertemuan Copyright By Nurul Adhayanti

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan sektor industri dewasa ini, pembangunan ekonomi

Transkripsi:

Media Informatika Vol. 6 No. 2 (2007) PENERAPAN METODE PERT DAN CPM PADA SUATU JARINGAN KERJA (NETWORK) SERTA MENGOPTIMALKAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK Yenita Juandy Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail: yjuandy@yahoo.com Abstrak Dalam menyelesaikan suatu proyek (jaringan kerjaataunetwork), maka seorang manajer harus merencanakan, menjadwalkan dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan atau pekerjaan agar seluruh proyek dapat selesai tepat waktu. Jika sebuah proyek ingin diselesaikan lebih cepat dari waktu normalnya maka haruslah dipertimbangkan segala keterbatasan sumber daya (manusia, mesin, dana, dan lain-lain). Pada umumnya percepatan waktu penyelesaian proyek diimbangi dengan penambahan biaya. Dengan pertimbangan dan perhitungan atas sumber daya yang tersedia maka akan diketahui berapa lama proyek tersebut sebaiknya diselesaikan dengan biaya yang seminimum mungkin. Kata-kata kunci: network, proyek, kegiatan kritis, jalur kritis, crashing. 1. PENDAHULUAN Dalam menangani sebuah proyek, terlebih dahulu harus dijadwalkan seluruh kegitan yang ada mulai dari kegiatan awal yang merupakan awal dimulainya proyek hingga kegiatan akhir yang merupakan akhir dari proyek tersebut. Seluruh kegiatan dideklarasikan secara rinci, termasuk kegiatan mana saja yang menjadi prasyarat bagi kegiatan selanjutnya, berapa lama setiap kegitan-kegiatan itu dapat diselesaikan. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu kegitan tertentu. Pada umumnya suatu proyek dapat dipercepat waktu penyelesaiannya tetapi ada tambahan biaya yang harus dikeluarkan. Kita bisa saja mempercepat seluruh kegiatan tapi tentunya biaya tambahan yang dikeluarkan pun teramat besar. Permasalahannya adalah bagaimana kita dapat mempercepat waktu penyelesaian proyek dengan tambahan biaya yang seminimum mungkin. 2. METODE PERT dan CPM Ada dua metode yang umum dipakai dalam merencanakan, menjadwalkan dan mengontrol kegiatan-kegiatan yang ada dalam suatu jaringan kerja (proyek atau network), yaitu [1]: 53

Media Informatika Vol. 6 No. 2 (2007) 54 a. PERT (Program Evaluation and Review Technique) Metode ini digunakan untuk menangani masalah dengan ketidakpastian waktu penyelesaian kegiatan. b. CPM (Critical Path Method) Metode ini digunakan untuk menjadwalkan dan mengontrol pekerjaan atau kegiatan yang waktu penyelesaiannya diketahui. Juga memberikan penyelesaian untuk mengurangi waktu penyelesaian kegiatan dengan menambah pekerja atau sumber daya lainnya termasuk di dalamnya penambahan biaya. Dalam menyusun kegiatan-kegiatan dalam sebuah proyek, terlebih dahulu dideklarasikan kegiatan-kegiatan mana saja yang menjadi prasyarat bagi kegiatan selanjutnya, dan berapa lama kegiatan tersebut dapat diselesaikan. Ada 4 istilah waktu, yaitu: 1. Waktu optimis (a) Waktu atau lama penyelesaian suatu kegiatan jika segalanya berjalan secara ideal. 2. Waktu pesimis (b) Waktu atau lama penyelesaian suatu kegiatan jika terjadi penundaan. 3. Waktu normal (m) Waktu atau lama penyelesaian suatu kegiatan yang paling mungkin (dalam kegiatan normal) 4. Waktu ekspektasi (t) a + 4m + b Dapat dihitung dengan rumus t = 6 Perhitungan waktu ekspektasi diatas mengandung asumsi bahwa waktu atau lama penyelesaian suatu kegiatan berdistribusi beta. Rumus σ 2 diperoleh dari kuadrat standard deviasi yang nilainya mendekati 1atau6 selisih nilai ekstrim distribusi = 1 (b-a) 2 6 (digunakan untuk menghitung berapa kemungkin proyek diselesaikan dalam jangka waktu tertentu). Ada 2 istilah yang sering dipakai yaitu jalur kritis dan kegiatan kritis [2]. Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari kegiatan-kegiatan kritis. Kegiatan kritis adalah kegiatan yang tidak boleh terlambat waktu penyelesaiannya. Suatu proyek dapat dipercepat waktu penyelesaiannya dengan menambah sumber daya manusia atau kerja lembur yang disebut dengan crashing waktu kegiatan [2]. Karena penambahan sumber daya tersebut maka akan meningkat pula biaya proyek. Untuk itu diperlukan informasi berikut [2]:

55 Yenita Juandy/ Penerapan Metode PERT dan CPM pada Suatu Jaringan Kerja (Network) a. Estimasi biaya kegiatan dalam kondisi waktu penyelesaian normal (waktu ekspektasi kegiatan) b. Waktu penyelesaian kegiatan dalam kondisi percepatan maksimum (waktu penyelesaian kegiatan tersingkat) c. Estimasi biaya kegiatan dalam kondisi percepatan maksimum. Misalnya: Γ = waktu kegiatan normal Γ = waktu kegiatan setelah dipercepat maksimum C n = Biaya kegaitan normal C c = Biaya kegiatan yang dipercepat maksimum = crashed activity cost Jadi maksimum waktu penyelesaian bagi kegiatan yang dipercepat adalah M = Γ - Γ dengan penambahan biaya sebesar C c - C n Jika K = penambahan biaya per unit waktu, maka: Cc - Cn K = M Misalnya kegiatan X memiliki waktu penyelesaian normal = 6 minggu dengan biaya Rp 600.000,00 dan dapat dipercepat menjadi 4 minggu dengan biaya Rp 900.000,00, sehingga kegiatan X maksimum dipercepat sebesar M X = 6 4 = 2 minggu dengan biaya tambahan per minggu: 900.000 600.000 300.000 K X = = = 150.000 2 2 Untuk jelasnya akan diberikan ilustrasi sebagai berikut: Kegiatan Kegiatan Prasyarat Waktu Optimis (a) Waktu paling mungkin (m) Waktu pesimis (b) Waktu normal (t) A - 4 minggu 6,5 minggu 12 minggu 7 minggu B - 4 5,5 10 6 C A 3 4 5 4 D A 6 7 14 8 E A 2 9 10 8 F B 2 3 10 4 G C 4 5 6 5 H E,F 5 6 13 7 I E,F 8 9 10 9 J G 4 4,5 8 5 K D,H,G 5 6 7 6 L I 4,5 5 11,5 6 M J,K,L 7 8 9 8 Diketahui variabel cost perminggu Rp 100.000,00

Media Informatika Vol. 6 No. 2 (2007) 56 Waktu normal dihitung dengan rumus t = a + 4m + b. Untuk mempermudah 6 perhitungan kita dapat membuat sub program atau suatu prosedur dengan algoritma sbb [2]&[3]: Nama Algoritma: Hitung waktu t Deklarasi a,m,b,t : real Deskripsi Read(a,m,b) T (a+4m+b) / 6 Write(t) Pertanyaannya: 1. Gambarkanlah jaringan kerjanya (networknya)! 2. Tentukanlah jalur kritisnya. 3. Estimasi waktu penyelesaian proyek 4. Jika proyek ingin diselesaikan 5 minggu lebih cepat, berapakah tambahan biaya crash minimumnya? 5. Sebaiknya proyek diselesaikan dalam jangka waktu berapa minggu agar total biaya proyeknya minimum? 6. Gambarkanlah grafiknya! Penyelesaian:

57 Yenita Juandy/ Penerapan Metode PERT dan CPM pada Suatu Jaringan Kerja (Network) 1. A C E D G H K J M B F I L 2. Tentukanlah dahulu jalur yang mungkin mulai dari awal proyek sampai akhir proyek. Jalurnya adalah: ACGJM = 7 + 4 + 5 + 5 + 8 = 29 minggu ACGd KM = 7 + 4 + 5 + 0 + 6 + 8 = 30 minggu ADKM = 7 + 8 + 6 + 8 = 29 minggu AEHKM = 7 + 8 + 7 + 6 + 8 = 36 minggu AEILM = 7 + 8 + 9 + 6 + 8 = 38 minggu jalur kritis BFHKM = 6 + 4 + 7 + 6 + 8 = 31 minggu BFILM = 6 + 4 + 9 + 6 + 8 = 33 minggu 3. Waktu penyelesaian proyek adalah 38 minggu 4. Jika dalam suatu proyek terdapat beberapa kegiatan yang dapat dipercepat, maka kita harus memutuskan kegiatan mana saja yang dapat dipercepat agar proyek dapat diselesaikan dalam waktu yang diinginkan dengan biaya yang seminimum mungkin. Langkah pertama adalah kita harus melihat pada kegiatan-kegiatan kritis, pilihlah diantara kegiatan tersebut mana yang dapat dieprcepat dengan penambahan biaya yang paling kecil. Tapi harus diingat jika mempercepat kegiatan yang termasuk dalam jalur kritis, maka mungkin saja jalur lain menjadi kritis. Jadi harus diperiksa dahulu jalur kritis pada jaringan yang telah diperbaharui tersebut [2].

Media Informatika Vol. 6 No. 2 (2007) 58 Kegiatan Waktu normal (t) Waktu crash Max waktu crash Biaya normal (Rp) Biaya crash (Rp) Biaya crash per minggu (Rp) A 7 minggu 5 minggu 2 minggu 150.000 250.000 50.000 B 6 5 1 130.000 200.000 70.000 C 4 4 0 140.000 140.000 0 D 8 6 2 80.000 200.000 60.000 E 8 6 2 75.000 335.000 130.000 F 4 3 1 300.000 350.000 50.000 G 5 5 0 200.000 200.000 0 H 7 6 1 140.000 220.000 80.000 I 9 8 1 120.000 190.000 70.000 J 5 4 1 100.000 140.000 40.000 K 6 6 0 275.000 275.000 0 L 6 4 2 180.000 300.000 60.000 M 8 7 1 500.000 640.000 140.000 Max waktu crash dihitung dari waktu normal dikurangi dengan waktu crash. 5. Alternatif 1 Jalur Waktu yang dibutuhkan Kegiatan yang dipercepat waktu penyelesaiannya 1 minggu A A L L I H ACGJM 29 28 27 27 27 27 27 ACGdKM 30 29 28 28 28 28 28 ADKM 29 28 27 27 27 27 27 AEHKM 36 35 34 34 34 34 33 AEILM 38 37 36 35 34 33 33 BFHKM 31 31 31 31 31 31 30 BFILM 33 33 33 32 31 30 30 Penambahan Biaya 50.000 50.000 60.000 60.000 70.000 80.000 Total Penambahan biaya = 50.000+50.000+60.000+60.000+70.000+80.000=370.000 Lihat pada saat kegiatan L dipercepat sebanyak 2 minggu, jalur kritisnya menjadi 2 yaitu AEHKM dan AEILM. Karena ada 2 jalur kritisnya maka harus dipertimbangkan semua kegiatan tersebut mana yang paling murah biayanya. Untuk jalur AEHKM, kegitan H yang dipercepat (paling murah) dan untuk jalur AEILM. Kegitan I yang dipercepat (paling murah) Jadi ada 2 kegiatna yang dipercepat.

59 Yenita Juandy/ Penerapan Metode PERT dan CPM pada Suatu Jaringan Kerja (Network) Alternatif 2 Jalur Waktu yang dibutuhkan Kegiatan yang dipercepat waktu penyelesaiannya 1 minggu A A L L E ACGJM 29 28 27 27 27 27 ACGdKM 30 29 28 28 28 28 ADKM 29 28 27 27 27 27 AEHKM 36 35 34 34 34 33 AEILM 38 37 36 35 34 33 BFHKM 31 31 31 31 31 31 BFILM 33 33 33 32 31 31 Penambahan Biaya 50.000 50.000 60.000 60.000 130.000 Total penambahan biaya = 50.000+50.000+60.000+60.000+130.000=350.000 Sama seperti hal di atas, jalur kritisnya menjadi 2. Ada alternatif cara lain yaitu carilah kegitan yang sama yang ada di setiap jalur kritis tersebut, percepatlah 1 minggu, dalam hal ini adalah kegiatan E. Dengan alternatif 2 ini maka total penambahan biayanya paling minimum Perincian biayanya: Diselesaikan dalam waktu: 38 minggu: 38 x 100.000 = 3.800.000 37 minggu 37 x 100.000 = 3.700.000 1 x 50.000 = 50.000 3.750.000 36 minggu 36 x 100.000 = 3.600.000 2 x 50.000 = 100.000 3.700.000 35 minggu 35 x 100.000 = 3.500.000 2 x 50.000 = 100.000 1 x 60.000 = 60.000 3.660.000 34 minggu 34 x 100.000 = 3.400.000 2 x 50.000 = 100.000 2 x 60.000 = 120.000 3.620.000 33 minggu 34 x 100.000 = 3.400.000 2 x 50.000 = 100.000 2 x 60.000 = 120.000 1 x 130.000 = 130.000 3.650.000 Jadi sebaiknya proyek diseelsaikan dalam waktu 34 minggu dengan total biaya minimumnya Rp 3.620.000

Media Informatika Vol. 6 No. 2 (2007) 60 5. Grafiknya: XI 3800 3750 3700 3650 3600 38 37 36 35 34 33 XE 3. KESIMPULAN: Setelah menelusuri permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengoptimalan waktu penyelesaian suatu proyek (jaringan kerja) harus dipertimbangkan beberapa faktor, diantaranya keterbatasan sumber daya manusia, penambahan biaya, dan lain-lain. Terdapat minimal satu jalur kritis dalam suatu proyek. Dengan adanya proses percepatan waktu penyelesaian proyek memungkinkan bertambahnya jalur kritis atau berpindahnya jalur kritis ke jalur yang lain. Dengan percepatan waktu penyelesaian proyek biasanya menyebabkan adanya pengurangan biaya pada awalnya, tetapi jika dipercepat terus menerus, maka akan tercapai titik optimum dimana penambahan biayanya adalah yang paling minimum (lihat grafiknya). Ketika percepatan proyek dipercepat 1 minggu (proyek selesai dalam waktu 37 minggu) biaya nya berkurang, dipercepat 1 minggu lagi, berkurang lagi, tapi pada minggu ke-34 tercapai biaya proyek yang paling minimum, tetapi jika dipercepat 1 minggu lagi, maka biayanya akan kembali naik (bertambah). 4. DAFTAR PUSTAKA 1. Subagyo Pangestu, Dasar-dasar Riset Operasi, BPFE, Yogyakarta. 2. Taha Hamdy, Operations Research, 3. Bazaraan Mokhtar, Linear Programming and Network Flows, John and sons Inc, Canada.