KALIBRASI PARAMETER KAMERA DENGAN MENGGUNAKAN PROJECTOR UNTUK REKONSTRUKSI 3D BERBASIS METODE STRUCTURED LIGHT

dokumen-dokumen yang mirip
KALIBRASI PARAMETER KAMERA DENGAN PROYEKSI PATERN MENGGUNAKAN PROJECTOR PADA PROSES REKONSTRUKSI 3D BERBASIS STRUCTURED LIGHT

KALIBRASI PARAMETER KAMERA DENGAN PLATE CALIBRATION PADA 3D LASER SCANNER

REKONSTRUKSI 3D PADA PATUNG PURBAKALA DENGAN SCANNER BERBASIS OPTIK. Fendik Eko P

Analisa Pengaruh Perbedaan Medium Air dan Udara Terhadap Kalibrasi Kamera Dengan Menggunakan Metode Zhang

REKONSTRUKSI OBYEK 3D DARI GAMBAR 2D DENGAN METODE GENERALIZED VOXEL COLORING

Swakalibrasi Kamera Menggunakan Matriks Fundamental

Oleh : Umar Maksum Dosen Pembimbing : Ahmad Zaini, ST, M.T. Dr. I Ketut Eddy Purnama.ST.,MT

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan diri pada suatu lingkungan baru, sedangkan mapping merupakan

KAJI PENGARUH PARAMETER KAMERA TERHADAP REKONTRUKSI BENDA 3D MENGGUNAKAN TEKNIK DIGITAL PHOTOGRAMMETRY STUDI KASUS: REKONTRUKSI SAYAP TENGAH CN-235

TUGAS AKHIR KI1391. Penyusun Tugas Akhir : (NRP : ) Dosen Pembimbing :

Rekontruksi Citra 3 Dimensi Menggunakan Voxel Coloring Umar maksum 1 Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh November

Rekonstruksi Model Dimensi Tiga pada Objek Museum Menggunakan Metode Cahaya Strip Berpola

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI I (Individu)

MODEL KALIBRASI KAMERA UNTUK PENGUKURAN JARAK OBJEK DAN NAVIGASI ROBOT

Patria Rachman Hakim 1), A. Hadi Syafrudin, Wahyudi Hasbi, Abdul Rahman Peneliti Pusat Teknologi Satelit, Lapan ABSTRACT

BROSUR INTERAKTIF BERBASIS AUGMENTED REALITY

1.1 Latar belakang Di awal abad 21, perkembangan teknologi komputer grafis meningkat secara drastis sehingga mempermudah para akademisi dan industri

BAB 2 LANDASAN TEORI

SWA-KALIBRASI KAMERA MULTIVIEW MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

PENILAIAN OTOMATIS LEMBAR JAWABAN KOMPUTER (LJK) SECARA REAL TIME DENGAN MEMANFAATKAN WEBCAM

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

Analisis Kesalahan Pengukuran Kecepatan Akibat Distorsi Lensa

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris

II.1. Persiapan II.1.1. Lokasi Penelitian II.1.2. Persiapan Peralatan Penelitian II.1.3. Bahan Penelitian II.1.4.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL DAN TEKNIK KALIBRASI CITRA UNTUK SISTEM AUTONOMOUS ROBOT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAMERA NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN PEMODELAN BANGUNAN

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Jenis Peta menurut Skala. Secara umum, dasar pembuatan peta dapat dinyatakan seperti Gambar 2.1

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL FOTOGRAMETRI DASAR ACARA II DIGITAL

Visualisasi Bentuk Ruangdari Gambar Denah dan Dinding

BAB III REKONTRUKSI 3D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PHOTOMODELER.

BAB II LANDASAN TEORI

PELAKSANAAN PENGUKURAN DAN HITUNGAN VOLUME METODE FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT DAN METODE TACHYMETRI

HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4-1 Hasil kalibrasi kamera Canon PowerShot S90

Perancangan Sistem dan Algoritma Identifikasi Obyek 3 Dimensi dengan Pemanfaatan Laser Pointer sebagai Pembangkit Berkas

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

KOREKSI GEOMETRIK. Tujuan :

Perspective & Imaging Transformation

BAB 2 LANDASAN TEORI. Reference frames atau kerangka acuan adalah suatu sistem koordinat atau

METODE KALIBRASI IN-FLIGHT KAMERA DIGITAL NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN CLOSE- RANGE PHOTOGRAMMETRY

PEMODELAN OBYEK TIGA DIMENSI DARI GAMBAR SINTETIS DUA DIMENSI DENGAN PENDEKATAN VOLUMETRIC. Efani Desi

KALIBRASI KAMERA NON METRIK DIGITAL PADA KEGIATAN FOTOGRAMETRI BAWAH AIR. Abstrak. Abstract

PAGI. SOAL PILIHAN GANDA : No

BAB I PENDAHULUAN. defleksi pada baja, pada besi maupun kayu. Oleh sebab itu, dalam perancangan

Design and Implementation Automatic Scoring Computation System for Shooting Sport with Template Matching Algorithm

Patria Rachman Hakim, Abdul Rahman, Suhermanto, Elvira Rachim Peneliti Pusat Teknologi Satelit, Lapan

Pendahuluan Pengantar Pengolahan Citra. Bertalya Universitas Gunadarma, 2005

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Analisa Kalibrasi Kamera Sony Exmor Pada Nilai Orientasi Parameter Interior untuk Keperluan Pemetaan (FUFK)

PENANGKAPAN GERAK MANUSIA 3D BERDASAR PADA PENANDA AKTIF DENGAN KAMERA MURAH

APLIKASI REKONSTRUKSI OBJEK 3D DARI KUMPULAN GAMBAR 2D DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENERALIZED VOXEL COLORING

Transformasi Datum dan Koordinat

ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE

Interior Design in Augmented Reality Environment

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia

PEMBENTUKAN CITRA PANORAMA 360 DENGAN IMAGE MOSAICING

ANALISA DEFORMASI PELAT LOGAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE MOIRE PROYEKSI

SOFTWARE TESTING UNTUK MOTION CAPTURE YANG DITERAPKAN PADA TARI PENDET

Sistem Akuisisi Citra Stereo menggunakan Matlab

REKONSTRUKSI/RESTORASI REKONSTRUKSI/RESTORASI. Minggu 9: TAHAPAN ANALISIS CITRA. 1. Rekonstruksi (Destripe) SLC (Scan Line Corrector) off

APLIKASI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY UNTUK PERHITUNGAN VOLUME OBJEK

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK REKONSTRUKSI CITRA 3 DIMENSI DARI LEMBARAN CITRA HASIL REKONSTRUKSI 2 DIMENSI

Perancangan dan Implementasi Pengukuran Jarak dan Tinggi Objek Berbasis Kamera pada Perangkat Mobile

Rekonstruksi Objek 3D dari Multiple Images

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENENTUAN JARAK OBJEK DARI KAMERA DENGAN MENGGUNAKAN STEREO VISION PADA MOBILE PHONE

Pengukuran jarak objek pejalan kaki terhadap kamera menggunakan kamera stereo terkalibrasi dengan segmentasi objek histogram of oriented gradient

Pengertian. Transformasi geometric transformation. koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan

Pengembangan Program Simulator Frame Kacamata Secara Real-Time 3D Face Tracking dengan Menggunakan Augmented Reality

UJICOBA PENENTUAN UNSUR-UNSUR ORIENTASI DALAM KAMERA DIGITAL NON-METRIK DENGAN METODE PENDEKATAN SEDERHANA STUDI KASUS : Kamera Nikon Coolpix 7900

BAB I PENDAHULUAN. robotika dan otomatisasi dalam kehidupan manusia seiring dengan meningkatnya dunia

Least Square Estimation

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER

Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Digital

PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMNETED REALITY UNTUK PENGENALAN HEWAN

Pengembangan Perangkat Lunak Pembangun G-Code dengan Masukan Data 3 Dimensi Benda

LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR. Disusun Oleh : JOSSY KOLATA ( ) KELOMPOK 5

PEMODELAN OBYEK TIGA DIMENSI DARI GAMBAR SINTETIS DUA DIMENSI DENGAN PENDEKATAN VOLUMETRIC

Human Motion Capture Berbasis Bebas-Model Menggunakan Penanda Fitur Multi Warna Terparameter

Fourier Descriptor Based Image Alignment (FDBIA) (1)

Swa-kalibrasi kamera multiview menggunakan metode algoritma genetika dengan algoritma simplex

KONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR

Sistem Koordinat 3D. +y +y

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

BAB-7 TRANSFORMASI 2D

Grafik Komputer : Konsep 3 Dimensi

Pertemuan 3 & 4 INTERPRETASI GEOMETRI DAN GENERALISASI VARIANS. Interpretasi Geometri pada Sampel. Generalisasi varians

Aplikasi Kamera Web Untuk Mengukur Luas Permukaan Sebuah Obyek 3D

Aminudin NRP Dosen Pembimbing Dr. Ronny Mardiyanto, ST., MT. Dr.Ir. Djoko Purwanto, M. Eng.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Umum Teknologi Pemetaan Tiga Dimensi

Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan diteruskan ke bagian retina mata.

Interior Design in Augmented Reality Environment

Penerapan Teknologi Augmented Reality pada Aplikasi Perancangan Interior Ruangan Menggunakan FLARToolkit

Transkripsi:

KALIBRASI PARAMETER KAMERA DENGAN MENGGUNAKAN PROJECTOR UNTUK REKONSTRUKSI 3D BERBASIS METODE STRUCTURED LIGHT R Dimas Adityo Jurusan Teknik Informatika, Universitas Bhayangkara Surabaya Jl. A.Yani 114 Surabaya 60231 Telp. 031-8285602, 8291055 E-mail:dimas@ubhara.ac.id Abstrak Sebelum melakukan proses rekonstruksi 3D, Parameter kamera dan karakteristik kamera harus diketahui dengan cara melakukan Kalibrasi,proses kalibrasi biasanya menggunakan media checkerboard yang diletakkan pada sebuah papan. Pada percobaan, Patern checker board yang dijadikan acuan ditampilkan dengan cara melakukan proyeksi patern menggunakan LCD Projector. Tujuan dari Kalibrasi ialah untuk mendapatkan parameter instrinsik dan extrinsik, Parameter intrinsik meliputi geometri internal kamera dan paramter optik seperti, focal length, koefisien distorsi lensa. Parameter ekstrinsik meliputi orientasi posisi kamera terhadap sistem koordinat dunia.teknik dalam pengiriman patern atau pola menggunakan projector disebut dengan Structured Light.Hasil dari penelitian yang dilakukan diperoleh nilai extrinsic kamera sebesar 0.56540 Kata Kunci: Kalibrasi, Focal Length. Intrinsict 1. PENDAHULUAN Rekonstruksi 3D Merupakan salah ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dalam dunia komputasi Geometri. Sebelum melakukan proses Rekonstruk 3D Kalibrasi kamera perlu dilakukan untuk mendapatkan beberapa parameter dari kamera digital yang digunakan. Parameter ini meliputi matriks intrinsik dan ekstrinsik Pembahasan mengenai teknik Rekonstruksi 3D telah lama menjadi topic penelitian yang sangat menarik untuk dipelajari. Beberapa Teknik metode untuk mendapatkan titik titik 3D dari sebuah obyek / benda yang akan di rekonstruksi antara lain dengan menggunakan teknik Laserline, dan Structured Light. Pada paper ini teknik kalibrasi kamera yang pada umumnya menggunakan papan checkerboard. Diganti dengan cara melakukan proyeksi pola checkerboard menggunakan LCD Proyektor, sesuai dengan gambar 1. Melalui program kalibrasi didapatkan Parameter dari matriks intrinsik meliputi 4 unsur yaitu : A. Focal Length, yaitu jarak antara pusat optik lensa dengan titik focus yang terletak pada sensor film. B. Principel Point, yaitu lokasi titik tengah Dari bidang gambar dalam koordinat Pixel. C. Ukuran pixel efektif. D. Koefisien distorsi, yaitu koefisien tingkat kelengkungan lensa meliputi radial dan tangensial distorsi. Sedangkan parameter ekstrinsik ini terdiri dari dua buah matriks, yaitu matriks translasi dan matriks rotasi. Parameter ekstrinsik ini menggambarkan orientasi posisi dari kamera terhadap sistem koordinat sebenarnya dalam ruang 3 dimensi atau world coordinate. 309

Gambar 1: Design Percobaan Gambar 1, merupakan design dari percobaan yang akan kami gunakan dalam penelitian, kemudian pada Gambar 2. merupakan implementasi dengan menggunakan peralatan projector dan kamera. Untuk percobaan menggunakan 2 unit PC, PC pertama digunakan sebagai pembangkit pola patern yang akan diproyesikan kedalam bidang gambar, kemudian PC kedua berfungsi sebagai penangkap citra yang dihubungkan dengan perangkat kamera.untuk bidang gambar yang akan menerima pola proyeksi menggunakan kertas dengan warna dasar hitam. Gambar 2: Susunan Rangkaian Peralatan 310

1.1 LATAR BELAKANG Latar belakang dari penelitian ini, ialah membantu menciptakan sebuah teknik persiapan kalibrasi yang mudah tanpa membutuhkan papan checkerboard pada saat kita melakukan proses 3D scanning menggunakan metode Strcutured Light sehingga melalui methode ini parameter kalibrasi dari sebuah kamera dapat diperoleh dengan cepat. 2. METODOLOGY Untuk mendapatkan data yang inginkan, dilakukan langkah percobaan sesuai dengan flowchart pada Gambar. 3. Gambar 3: Flowchart 3. TEORI PENUNJANG 3.1 MODEL KAMERA Kamera dapat menghasilkan gambar 2 D berasal dari gambar nyata (word coordinat) 3D. kamera mentransformasi media 3D (word plane ) menjadi 2D (image plane) Richard Hartley(2003). Model kamera salah satunya adalah pinhole camera, Gambar yang dihasilkan adalah 311

gambar perespektif yang mana Kamera merupakan pusat proyeksi. Semua sinar yang datang akan dikumpulkan menjadi satu pada pusat kamera. Gambar 4. pinhole kamera Z= f = image plane atau focal plane Pusat proyeksi adalah pusat kamera Garis pusat kamera tegak lurus ke bidang gambar = principal axis atau principal ray Titik pertemuan principal axis dan bidang image disebut principal point. Bidang yang melewati pusat kamera ke bidang image secara parallel disebut bidang principal camera Dapat dihitung bahwa titik di (X, Y, Z) T dapat di mappingkan ke (fx/z, fy/z, f) T sehingga didapat pesamaan (X, Y, Z) T (fx/z, fy/z, f) T (1) Sehingga akan didapat matrik 2) 3.2 KALIBRASI KAMERA Kalibrasi kamera dibagi menjadi dua bagian yaitu : 3.2.1 KALIBRASI PARAMETER INTERNAL Langkah pertama yang harus diambil sebelum melakukan kalibrasi kamera adalah mengambil beberapa gambar dari chessboard pattern, dalam percobaan diambil 20 sample gambar. Kemudian melakukan proses deteksi tepi pada chessboard pattern dari citra yang telah diproyeksikan. Dengan mengetahui letak titik titik pada world coordinate dan pixel coordinate 312

maka dapat ditemukan matriks yang menghubungkan keduanya. Matriks inilah yang disebut sebagai matriks intrinsik. Gambar5. chessboard pattern. Setelah dilakukan proses kalibrasi maka didapatkan matriks intrinsik dan ektrinsik dari kamera. Matriks intrinsik (W) terdiri atas focus kamera,titik tengah proyeksi atau principal point, ukuran pixel efektif dan koefisien distorsi radial dan tangensial. Matriks intrinsik adalah matriks yang menyatakan geometri dari kamera itu sendiri. Wint = (3) 3.2.2 KALIBRASI PARAMETER EKSTERNAL Selain matriks intrinsik, kalibrasi kamera juga menghasilkan matriks ekstrinsik yang merupakan orientasi posisi dari kamera terhadap world coordinate. Matriks ekstrinsik ini terdiri atas matriks rotasi (R) dan matriks translasi (T). (4) (5) Matriks rotasi sebenarnya adalah gabungan dari rotasi terhadap sumbu X, Y dan Z yang masing-masing berotasi dengan sudut (ψ,θ,φ). 313

4. METODOLOGY PENELITIAN Langkah pertama yang harus diambil sebelum melakukan kalibrasi kamera adalah mengambil beberapa gambar dari chessboard pattern dengan menggunakan software pembangkit checkerboard, Sesuai gambar 6, Nilai Jarak Objek dan Focal length telah ditentukan melalui software. Gambar 6: Software Chessboard Pattern Dalam percobaan diambil 11 sample citra Checkerboard dengan berbagai posisi, seperti pada gambar 7. Kemudian melakukan pencarian titik-titik chessboard pattern pada gambar. Dengan mengetahui letak titik titik pada world coordinate dan pixel coordinate maka dapat dicari matriks yang menghubungkan keduanya. Matriks inilah yang disebut sebagai matriks intrinsik. Untuk mendapatkan matrik extrinsik dari kamera, dilakukan dengan cara memproyeksikan model virtual chessboard dari layar komputer ke bidang Gambar hingga diperoleh nilai Translasi dan Rotasi pada bidang Nyata (X,Y,Z) Gambar 7: Beberapa sample proyeksi patern checker board pada bidang Gambar. 4.1 Mendapatkan Nilai Parameter Intrinsik Untuk mendapatkan parameter intrinsik kamera, dilakukan dengan menggunakan beberapa langkah procedure, yang pertama ialah dengan melakukan deteksi tepi / extrasi kornet dari bidang checkerboard sebanyak 11 kali sesuai dengan gambar 8 314

Gambar 8: Deteksi Tepi Checkerboard Tujuan dari deteksi tepi untuk mendapatkan nilai X, Y pada Bidang Gambar. Setelah beberapa gambar di Extrak nilai cornernya akan didapat nilai dari parameter Internal Camera Antara lain sbb: Focal Length: fc = [ 829.60744 800.79599 ] ± [ 71.15948 62.92107 ] Principal point: cc = [ 314.34458 181.76288 ] ± [ 26.50983 41.26414 ] Skew: alpha_c = [ 0.00000 ] ± [ 0.00000 ] => angle of pixel axes = 90.00000 ± 0.00000 degrees Distortion: kc = [ 0.18889-2.98662-0.00309-0.00102 0.00000 ] ± [ 0.15406 2.69919 0.01934 0.01228 0.00000 ] 4.2. Mendapatkan Nilai Parameter Extrinsik Setelah mendapatkan matrik intrinsik, langkah berikutnya mencari nilai parameter Extrinsik. Nilai parameter Extrinsik merupakan orientasi posisi dari kamera terhadap world coordinate. Matriks ekstrinsik ini terdiri atas matriks rotasi (R) dan matriks translasi (T). Gambar 9: Pencarian Parameter Extrinsik Pada Koordinat Dunia 315

Gambar 10: Hasil Visualisasi Pada Koordinat Dunia (X,Y,Z) 5. HASIL PERCOBAAN Dari Serangkaian Ujicoba diperoleh hasil percobaan nilai parameter Intrisik dan Extrensik kamera. 5.1 Parameter Intrinsik Secara visualisasi nilai parameter intrinsik kamera dari dijelaskan pada gambar Gambar 11: Visualisasi nilai parameter extrinsik 316

Dari hasil percobaan, nilai Error Proyeksi Parameter Matrix intrinsik : Gambar 12: Hasil Error Kalibrasi Internal Kamera 5.2 Paramater Ekstrinsik: Translation vector: Tc_ext = [ -27.291101 272.000036 1704.563516 ] Rotation vector: omc_ext = [ 2.891396-0.051299 0.442488 ] Rotation matrix: Rc_ext = [ 0.954170-0.066688 0.291740-0.001829-0.976137-0.217150 0.299259 0.206664-0.931522 ] Pixel error: err = [ 0.56540 0.50234 ] 6. KESIMPULAN Dari hasil percobaan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Dengan Metode ini, Kalibrasi kamera dapat dilakukan dengan mudah tanpa perlu menggunaka Papan Checker Board, sehingga melalui proses ini parameter kalibrasi intrinsik maupun extrinsik bisa diperoleh dengan cepat, hal ini tentunya sangat mendukung bila digunakan dalam teknik rekontruksi 3D menggunakan Structured Light. DAFTAR PUSTAKA Zhang, Zhengyou (1999). Flexible Camera Calibration by Viewing aplane from Unknown Orientation. In International Conf. on Computer Vision Janne Heikkilla and Olli silven(1997). A four-step Calibration procedure with Implicit Image Correction, Infotech Oulu and Departement Electrical of Enginerring University of Oulu. finland 317

Roger Y. Tsai(1987). A Versatile Camera Calibration Technique for High-Accuracy 3D Machine Vision Metrology Using Off-the- Shelf TV Camera and Lenses. IEEE Journal of Robotics and Automation, Vol. RA-3, No. 4, August Richard Hartley and andrew zisserman (2003). Multiple View Geometry in computer vision. Cambridge University pers. Elena Stoykova,Jane Harizanova, Venteslav Sainov (2008). Pattern Projection Profilometry for 3D Coordinates Measurement of Dynamic Scenes. in Three Dimensional Television, Springer,,ISBN 978-3-540-72531-2 Tsioukas, P.Patias, P.F. Jacobs. A Novel System For The 3d Reconstruction Of Small Archaeological Objects. Mississippi State University, Cobb Institute of Archaeology 318