BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global menyebabkan terjadinya persaingan yang semakin kompleks. Oleh karena itu setiap perusahaan terus berpacu untuk meningkatkan desain produknya agar dapat diterima dan menjadi pilihan bagi konsumen. Desain suatu produk tidak hanya ditentukan oleh perusahaan, tetapi juga oleh pihak konsumen. Karena ini menyangkut keinginan dan kepuasan konsumen terhadap suatu produk yang dipilihnya. Dalam rangka untuk meningkatkan volume penjualan dan menarik pelangganan yang sebanyak-banyaknya perusahaan dituntut untuk menerapkan kebijaksanaan yang tepat dan efektif. Dalam pemasaran juga sangat diperlukan adanya suatu strategi dan teknik atau cara yang paling tepat bagi perusahaan untuk menentukan kombinasi macam apakah yang paling tepat dan menguntungkan dalam usaha mencapai pasar yang dituju atau sudah ditentukan sehingga dalam strategi ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahan dalam menilai pasar mana yang berpotensi untuk pemasaran barang produksinya. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan peralatan transportasi sebagai sarana penunjang transportasinya, sepeda motor telah menjadi pilihan utama 1
2 masyarakat sebagai sarana transportasi, selain karena harganya lebih murah, lebih lincah, dan lebih irit bahan bakar, sepeda motor lebih mudah dalam penggunaanya dibandingkan mobil. Hingga saat tahun 2010 ini, jumlah sepeda motor yang beredar di Jakarta sudah mencapai angka 8 juta unit sepeda motor (Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Mei 2010 via www.kompas.com). Hal ini merupakan angka yang fantastis dimana jumlah ini hampir menyamai jumlah penduduk Jakarta itu sendiri. Saat ini dipasaran telah banyak merek-merek sepeda motor yang telah berkecimpung selama 30 tahun lebih. Semua merek tersebut memiliki ciri tersendiri dan saling bersaing mendapatkan simpati dari kalangan masyarakat banyak. Dalam persaingan yang ketat ini perusahaan perlu mengetahui secara rinci hal-hal yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk yang mereka buat. Pemahaman tentang atribut yang dipertimbangkan dalam memilih dan membeli suatu produk sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu memperbaiki dan meningkatkan keberadaan mereknya dalam bersaing di pasar. Untuk memenangkan persaingan perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan produk yang lebih baik atau nilai tambah daripada para pesaingnya. Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab kalau mereka tidak puas akan meninggalkan produk kita dan memilih produk pesaing. Hal ini yang akan menyebabkan penurunan penjualan dan dampaknya tentu saja akan menurunkan pendapatan perusahaan. Maka dari itu, pimpinan perusahaan harus berusaha melakukan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan atas desain produknya agar segera mengetahui atribut apa dari suatu produk yang bisa membuat pelanggan tidak puas.
3 Tanpa adanya tindakan untuk melakukan koreksi atau perbaikan, hasil pengukuran keinginan pelanggan akan desain produk menjadi tidak bermanfaat. Padahal tujuan pengukuran tingkat desain produk dari pelanggan ialah untuk dapat segera mengetahui faktor-faktor yang membuat para pelanggan tidak puas dan untuk itu harus sesegera mungkin diperbaiki, sehingga pelanggan tidak kecewa, tetap menjadi pelanggan perusahaan yang bersangkutan bahkan menjadi pelanggan yang loyal, yang dapat meningkatkan penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan. Menurut Cross (1994), fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan perusahaan besar yang sudah berkecimpung dalam industri kendaraan roda dua selama lebih dari 30 tahun yang lalu. Saat ini Honda merupakan salah satu merek yang menguasai pangsa pasar kendaraan roda dua dan bersaing ketat dengan merek-merek kendaraan roda dua lainnya yang sama-sama berasal dari jepang. Untuk mengevaluasi kepuasan konsumen akan produknya diperlukan adanya survey secara mendalam untuk mengetahui apa kekurangan dan kelebihan produk mereka menurut konsumen yang menggunakan produk Honda. Pada tahun 2006 AHM mengeluarkan produk skuter matiknya ke pasar yang diberi nama Honda Vario. Honda vario memiliki desain yang menarik serta dilengkapi dengan teknologi terkini. Direktur pemasasaran AHM memaparkan bahwa konsep utama Hoda dalam mengembangkan produk vario adalah mengembangkan unsur kenyamanan dan irit bahan bakar namun tetap bertenaga (SWA edisi 19/2006,
4 7 September 2006). Bila dilihat dari segi penampilan, Vario diperkenalkan dengan ukuran lebih besar dan lebih futuristik dibandingkan dengan Yamaha Mio yang merupakan skuter matik yang paling laku dpasaran saat itu. Selain itu, vario juga menawarkan variasi warna dan striping yang lebih beragam. Harga yang ditawarkan vario tergolong mahal, namun Honda tetap berharap dapat merebut pasar skutik di tanah air dari tangan yamaha. Seiring dengan perkembangan tahun, persaingan semakin ketat. Masingmasing produsen motor terus mengembangkan dan menelurkan produk-produk skutik yang penuh inovasi. Tidak terlepas dengan AHM, Honda terus melakukan inovasiinovasi baru dengan produk vario-nya. Dengan mengganti warna dan striping yang lebih menarik, juga dengan menciptakan produk Honda Vario baru, yaitu Vario Techno yang merupakan perkembangan dari Honda vario. Honda Vario Techno adalah skuter Automatic Transmission (AT) dengan konsep Hi-Tech & Hi-Grade Sporty memiliki desain futuristik, dilengkapi fitur berteknologi tinggi dan performa yang unggul, menjadikannya sebagai trend baru skuter matik di Indonesia. Dirilisnya Vario Techno tak lepas dari suara konsumen yang mengatakan desain Vario Techno CBS sangat menarik. Melihat hal tersebut Astra Honda Motor memutuskan untuk memberikan apresiasi kepada Vario CBS dengan merilis Vario Techno, kata Julius Aslan, Direktur Pemasaran Astra Honda Motor. Pada tahun 2008 AHM kembali meluncurkan skuter matik yang menjadi andalannya, yaitu Honda Beat. Honda beat merupakan versi kecil dari Honda Vario. Dimensinya sedikit lebih kecil dari Vario, mesin yg digunakan 108cc, 4tak,
5 bertransmisi CVT, basisnya sama seperti mesin Vario minus pendingin radiator serta sejumlah fitur lain. Diluncurkannya produk Honda terbaru ini adalah untuk menyaingi Yamaha Mio di kisaran harga yang sama. Penjualan Honda beat bisa dibilang berhasil dan merupakan salah satu produk motor Honda yang paling laris saat ini. Volume penjualannya mencapai 66.598 unit atau tumbuh 98 persen dibandingkan penjuaian Juli tahun sebelumnya. Sementara Honda Vario CW dan Vario Techno masing-masing terjual sebanyak 49.751 unit dan 25.876 unit (www.astra-honda.com). Gambar 1.1 Penjualan Skutik 2005-2010 Semenjak kehadiran skuter matik Honda vario, penjualan skutik AHM terus menerus meningkat dari tahun ke tahun. Terlebih saat dikeluarkannya skutik terbaru Honda, yaitu Honda beat ke pasaran. Pangsa pasar merek-merek motor lain semakin tergerogoti. Terlihat dari data AISI mengenai pangsa pasar skutik dari tahun 2006 hingga 2010.
6 Gambar 1.2 Penguasaan Pangsa Pasar Skutik 2006-2010 Umumnya life-cycle produk kendaraan roda dua di Indonesia rata-rata berkisar antara 3-5 tahun tergantung dari minat dan tingkat kejenuhan konsumen terhadap produk tersebut. Untuk produk Honda Vario adalah 3 tahun dimana pada tahun 2009 Honda telah mengeluarkan Honda Vario terbaru. Untuk itu, dalam pengembangan produk kedepannya dirasa penting untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan produk dimata konsumen. Hal ini dapat dimanfaatkan perusahaan untuk pengambangan produk kedepannya agar semakin dapat mendekati keinginan dan kebutuhan konsumen akan produknya. Melihat dari potensi suara konsumen yang dapat menjadi solusi bagi perkembangan desain produk perusahaan kedepan seperti yang telah berhasil atas varian Honda Vario terbaru, suara konsumen dirasa sangat bermanfaat untuk pengembangan produk Honda Beat selanjutnya. Untuk itu dilakukanlah Analisis Pengembangan Produk Honda Beat Berdasarkan Suara Konsumen (Studi
7 Kasus Pengguna Honda Beat Jakarta Selatan). Penelitian ini dilakukan guna mengetahui seperti apa keinginan konsumen untuk kelanjutan pengembangan desain produk honda kedepannya, khususnya untuk produk Honda Beat. 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan kondisi yang telah digambarkan pada bagian sebelumnya dan latar belakang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Hal-hal apa saja yang akan menjadi perbaikan untuk perkembangan desain produk sepeda motor honda Beat berikutnya? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal apa saja yang akan menjadi perbaikan untuk pengembangan desain produk sepeda motor honda Beat berikutnya. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, yaitu : 1. Bagi perusahaan dapat digunakan sebagai input dalam proses pengembangan produk selanjutnya.
8 2. Sebagai hasil evaluasi produk yang sudah ada di pasaran. 3. Bagi peneliti untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan serta sebagai penyelesaian tugas akhir sebagai syarat kelulusan 1.5 BATASAN MASALAH Untuk mempermudah pembahasan dan menghindari meluasnya permasalahan, maka perlu adanya batasan masalah yang akan di teliti. Adapun batasan yang digunakan adalah: 1. Penelitian dilakukan terhadap sikap pengguna sepeda motor Honda Beat terhadap atribut motornya. 2. Jenis motor yang dijadikan sampel didalam penelitian ini adalah sepeda motor Honda Beat. 3. Penelitian ini dilakukan di wilayah Jakarta Selatan. 1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN Sistematika penulisan penelitian adalah sebagai berikut : 1. BAB 1 PENDAHULUAN Berisi latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika peneltian.
9 2. BAB 2 LANDASAN TEORI Berisi dasar-dasar teori yang berhubungan dengan materi penelitian yang membahas mengenai teori-teori produk, desain produk, pengembangan produk, Quality Function Deployment, dll 3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berisi metode penelitian yang akan dilakukan, hipotesis, populasi, sampel, data dan sumber data, metodologi pengumpulan data, definisi operasional variabel, pengukuran dan instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas, metode Quality Function Deployment, dan kerangka pemecahan masalah. 4. BAB 4 PERHITUNGAN DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi perhitungan data dari mulai perhitungan data berdasarkan kuesioner, uji validitas, reliabilitas, Analisis House of Quality, Metode Quality Function Deployment, serta implementasi hasil penelitian. 5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah didapat, saran dari peneliti, implikasi manajerial, dan keterbatasan penelitian dan agenda penelitian mendatang.