SPIRITUALITAS LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT PELAYANAN TEKNIS PANTI SOSIAL LANJUT USIA (UPT PSLU) MAGETAN

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT SPIRITUALITAS LANSIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA (UPT PSLU) MAGETAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kombinasi yang kuat antara penurunan angka kelahiran dan

PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. istilah lanjut usia atau yang lebih dikenal sebagai lansia (Tamher dan

GAMBARAN TINGKAT SPIRITUALITAS LANSIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA (UPT PSLU) MAGETAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. spiritual merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi kualitas hidup. yang optimal (Optimum Aging). (Hurlock, 1992).

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA SUMBERGONDO KECAMATAN GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa, sesuai Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 Bab I pasal 11 ayat 11

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Judul: FAKTOR YANG MENYEBABKAN NYERI SENDI PADA LANSIA DI UPT PSLU KABUPATEN MAGETAN Oleh:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari proses menua. Proses

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

Gambaran Diri Tidak Berhubungan dengan Tingkat Depresi pada Lansia di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan populasi penduduk lanjut usia (lansia) di dunia terus bertambah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lansia didunia sebesar 400 juta berada di Asia (Data Informasi &

Abstrak. Anih Kurnia, M.Kep., Ners Program Studi D III Keperawatan STIKes BTH Tasikmalaya

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN PETUGAS PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia adalah masa dimana seseorang mengalami masa

BAB I PENDAHULUAN. killer) diantara pembunuh lainnya seperti diabetes, hiperkolesterolemia dan

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur

HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

HUBUNGAN STATUS SPIRITUAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN. definisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Remaja

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

Jurnal Care Vol. 3, No. 3, Tahun 2015 HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KEJADIAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI PADA LANSIA. Endang Mei Yunalia

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode survey cross sectional yaitu suatu

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG JATUH DENGAN MOTIVASI MENCEGAH JATUH PADA LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti mengalami fase fase perkembangan sejak. menjelaskan bahwa perkembangan bergerak secara berangsur angsur tapi

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. dua miliar pada tahun 2050 (WHO, 2013). perkiraan prevalensi gangguan kecemasan pada lanjut usia, mulai dari 3,2 %

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70 tahun dan pada

BAB I PENDAHULUAN. Padahal deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap depresi dapat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kelompok usia lain dan diperkirakan pada tahun 2015 populasi lanjut usia di

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

IRMA MUSTIKA SARI J

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA POLENG GESI SRAGEN

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis (Maramis, 2009). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-faktor yang

SRI REJEKI J

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANJUT USIA DESA TEGALGIRI NOGOSARI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah lanjut usia akan

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERGANTUNGAN DALAM ADL (ACTIVITY OF DAILY LIVING) PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DARMA BHAKTI PAJANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lanjut usia bertambah, sedangkan proporsi penduduk berusia muda

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

umur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan darah arteri lebih dari normal. Tekanan darah sistolik

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak ditemukan di Indonesia maupun di dunia. Penderita hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang. menurun. Menurut World Health Organization (WHO) lansia

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun. Pada tahun 2010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH TERAPI MUSIK JAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA MAGETAN SKRIPSI

DISUSUN OLEH: ANDINI WIDANTI A006

Transkripsi:

SPIRITUALITAS LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT PELAYANAN TEKNIS PANTI SOSIAL LANJUT USIA (UPT PSLU) MAGETAN Agus Sudaryanto 1, Yensi Nikma Agustin 2 1 Dosen Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan 2 Alumni Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jln A Yani Pabelan Kartasura email agussudar@yahoo.com Abstrak Pada beberapa penelitian terdahulu telah diperoleh kesimpulan bahwa keagamaan dan spiritual adalah bahan utama untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di usia uzurnya. Oleh karena itu sangatlah penting peran perawat atau pemandu agama dalam membantu lansia mendapatkan kebutuhan spiritualnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat spiritualitas lansia di UPT PSLU Magetan. Yang meliputi dua komponen yaitu vertical dan horizontal. Komponen vertical meliputi hubungan individu dengan Tuhan. Komponen horizontal meliputihubungan individu dengan sesama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah lansia di UPT PSLU Magetan sejumlah 87 lansia dengan teknik total sampling. Kemudian didapatkan sampel akhir sejumlah lansia. Instrument penelitian berupa kuesioner Spiritual assessment tool by Anandarajah & Hight. Teknik analisis data menggunakan uji deskriptif. Hasil yang didapatkan masih terdapat lanjut usia dengan tingkat spiritual yang rendah. Sehingga saran yang bisa diberikan adalah instansi layanan kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan lanjut usia seyogyanya memberikan dukungan dan fasilitasi spiritual lanjut usia Kata Kunci : lanjut usia, panti sosial, spiritual, PENDAHULUAN Indonesia mengalami populasi penduduk lansia yang amat pesat dari 4,48% pada tahun 1971 (5,3 juta jiwa) menjadi 9,77% pada tahun 2010 (23,9 juta jiwa). Bahkan pada tahun 2020 diprediksi akan ada ledakan jumlah penduduk lansia sebesar 11,34% atau sekitar 28,8 juta jiwa (Sanusi 2006 dalam Fatmah, 2010). Karakteritik sistem kepercayaan dan aktivitas lansia merupakan bentuk kepatuhan terhadap komponen spiritual dalam terapi (Stanley et. all, 2011). Adaptasi merupakan sebuah tugas spiritual dan memerlukan bantuan untuk proses penuaan mereka. Sedangkan tugas perawat adalah memberikan perawatan dengan baik untuk mendukung kapsitas adaptasi dikedua bidang tersebut. Cara yang paling tepat untuk melakukannya adalah dengan terlibat dalam mencari makna dan mengadopsi metode praktikpraktik spiritual (Mowat et. all, 2010). Hasil studi pendahuluan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PSLU) Magetan diperoleh informasi data dari pengurus UPT PSLU terdapat sejumlah 87 lansia yang terdiri dari 38 lansia putra dan 49 adalah lansia putri. Menurut salah satu petugas PSLU, sebagian besar lansia yang di rawat di PSLU adalah lansia yang mengalami gangguan psikologi serta lansia yang tuna wisma atau yang sudah tidak mempunyai keluarga. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehata, ISSN : 2338-2694 179

Tujuan penelitian ini adalah, memperoleh gambaran tentang tingkat spiritualitas lansia di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia (UPT PSLU) Magetan. METODE PENELITIAN Penelitian ini digolongkan dalam penelitian kuantitatif deskriptif yaitu mengambarkan fenomena yang ada dengan bantuan angka. Variabel penelitian adalah tingkat spiritualitas lansia yang diukur menggunakan kuesioner The HOPE Approach to Spiritual Assessment dari Anandarajah dan Hight Kuisioner HOPE, terdiri dari : Source of Hope, Organized Religion, Personal Spirituality dan Effect on Medical Services and End life Issues ( Hefner, 2008). Hasil jawaban tentang pengetahuan selanjutnya dibagi dalam tiga kategori yaitu tingkat spiritualitas kurang, cukup, dan baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden menurut usia menunjukkan bahwa distribusi tertinggi lansia terendah adalah kurang dari 65 tahun sebanyak 2 responden (6,7%). Karakteristik responden menurut jenis kelamin menunjukkan distribusi tertinggi adalah perempuan sebanyak 22 responden (73,3%) dan laki-laki sebanyak 8 responden (26,7%). Tabel 1 Karakteristik Responden No Karakteristik Frekuensi Persentase (%) N 1 Umur lansia a. < 65 tahun 2 6,7 b. 65 75 tahun c. > 75 tahun 10 18 33,3 60,0 2 Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 8 22 26,7 73,3 3 Agama a. Islam 100 4 Pendidikan a. Tidak sekolah 22 73,3 b. SD 4 13,3 c. SMP 3 10,0 d. SMA 1 3,33 5 Status pernikahan a. Kawin 28 93,3 b. Tidak kawin 2 6,7 Karakteristik responden menurut usia menunjukkan bahwa distribusi tertinggi lansia 180 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehatan, ISSN: 2338-2694

terendah adalah kurang dari 65 tahun sebanyak 2 responden (6,7%). Karakteristik responden menurut jenis kelamin menunjukkan distribusi tertinggi adalah perempuan sebanyak 22 responden (73,3%) dan laki-laki sebanyak 8 responden (26,7%). Karanteristik responden menurut agama menunjukkan semua responden (100%) beragama Islam. Distribusi tingkat pendidikan responden menunjukkan distribusi tertinggi adalah tidak sekolah yaitu sebanyak 22 responden (73,3%) dan distribusi terendah adalah SMA sebanyak 1 responden (3,3%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat spiritualitas lansia di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia (UPT PSLU) Magetan. Pengukuran tingkat spiritualitas menggunakan diukur menggunakan kuesioner The HOPE Approach to Spiritual Assessment dari Anandarajah. Berdasarkan jawaban responden, selanjutnya tingkat spritualitas lansia dibagi dalam tiga kategori, yaitu kurang, cukup dan baik. Selengkapnya distribusi tingkat kecemasan lansia adalah pada grafik 1. Kuesioner tingkat spiritualitas lansia berdasarkan kuesioner The HOPE Approach to Spiritual Assessment dari Anandarajah dan Hight terdiri dari 18 pertanyaan dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak. Selanjutnya berdasarkan skor jawaban responden, maka tingkat spiritualitas lansia berdasarkan kuesioner The HOPE Approach to Spiritual Assessment dari Anandarajah dan Hight adalah sebagai berikut: Tingkat Spiritualitas Hope Persentase (%) 80.0% 70.0% 60.0% 50.0% 40.0%.0% 20.0% 10.0% 0.0% 70.0% 16.7% 13.3% Kurang Cukup Baik Tingkat Spiritualitas Grafik. 1. Tingkat Spiritualitas Lansia Berdasarkan The HOPE Approach to Spiritual Assessment dari Anandarajah dan Hight Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehata, ISSN : 2338-2694 181

Karakteristik responden menurut usia menunjukkan bahwa distribusi tertinggi lansia terendah adalah kurang dari 65 tahun sebanyak 2 responden (6,7%). Karakteristik umur responden menunjukkan semua responden merupakan lansia yang memiliki usia antara 65 hingga 74 tahun (elderly). Penelitian dilakukan pada panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta, dimana panti ini menampung lansia dengan usia diatas 50 tahun keatas. Proporsi tersebut menunjukkan bahwa semua responden merupakan kelompok orang yang memiliki resiko hipertensi yang tinggi. Hubungan lansia dengan umur adalah, semakin tua umur, maka timbul berbagai kelemahan fungsi fisik dan datangnya penyakit. Salah satu penyakit yang sering menghampiri lansia adalah dengan kejadian hipertensi merupakan hasil dari proses penuaan manusia, dimana pada proses penuaan yang dialami oleh lansia menyebabkan terjadinya penurunan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer yang bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah salah satunya menyebabkan terjadinya hipertensi (Smeltzer & Barre, 2002). Distribusi jenis kelamin responden menunjukkan distribusi yang sama antara laki-laki dan perempuan. Sama-sama memiliki nilai kategori baik di kuesioner Anandarajah & Hight Distribusi tingkat pendidikan responden menunjukkan distribusi tertinggi adalah tidak sekolah yaitu sebanyak 22 responden (73,3%) dan distribusi terendah adalah SMA sebanyak 1 responden (3,3%). Tingkat pendidikan responden yang rendah berkaitan dengan masa ketika responden berada pada usia sekolah. Rata-rata responden berusia 70 tahun, dengan asumsi mereka menginjak usia sekolah adalah 7 tahun, maka masa itu adalah pada tahun 1950an. Pada masa tersebut Indonesia merupakan negara yang berada dalam masa awal membangun setelah terjadi peperangan. Pada masa itu ditandai pula dengan minimnya fasilitas pendidikan pada masyarakat. Minimnya tingkat pendidikan menyebabkan kesempatan anak-anak waktu itu untuk memperoleh pendidikan relatif rendah, sehingga tingkat pendidikannya menjadi rendah. Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat spiritualitas pada lansia menurut Koenig, setelah mencapai usia 70 tahun, maka lansia ada pada level dimana penyesalan dan tobat berperan dalam penebusan dosa-dosa. Tobat dan pengampunan dapat mengurangi kecemasan yang muncul dari rasa bersalah atau ketidaktaatan dan menumbuhkan kepercayaan dan kenyamanan pada tahap awal iman. Hal ini memberikan pandangan baru bagi lansia terhadap 182 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehatan, ISSN: 2338-2694

kehidupan yang berhubungan dengan orang lain dan penerimaan yang positif terhadap kematian (Hefner, 2008). Berdasarkan hasil studi dari Perinotti-Molinatti (2004) menyatakan bahwa spiritualitas memiliki peran penting dalam kehidupan lansia. Terlepas dari sejarah keluarga seseorang, pendidikan, dan latar belakang agama memainkan peran utama dalam kehidupan lansia, bahwa ada kekuatan spiritual yang sangat kuat berpengaruh yang membimbing lansia selama mereka dalam periode kesepian, menderita perasaan atau terisolasi dari dunia luar. SIMPULAN Lansia di UPT PSLU Magetan sebagian besar berumur lebih dari 75 tahun yaitu sebanyak 18 responden (60,0%). Tingkat pendidikan lansia di UPT PSLU Magetan sebagian besar tidak sekolah yaitu sebanyak 22 responden (73,3%). Tingkat spiritualitas lansia di UPT PSLU Magetan diukur dengan menggunakan spiritual assessment dari Anandarajah & Hight menunjukkan sebagian besar memiliki tingkat spiritualitas yang baik yaitu sebanyak 21 lansia (70,0%). Dinas sosial UPT PSLU Magetan supaya lebih sering dalam memberikan intervensi terkait tingkat spiritualitas lansia khususnya yang terkait dengan hubungan dengan orang lain misalnya seperti diadakan terapi aktifitas kelompok atau diskusi kerohanian. Bagi peneliti lain hendaknya ada tindak lanjut dari hasil penelitian tersebut misalnya memberikan terapi aktifitas kelompok pada lansia di UPT PSLU Magetan. DAFTAR PUSTAKA Fatmah, N. 2009. Gizi Usia Lanjut. Jakarta, Erlangga Hefner, L. 2008. Comparing, Discussing Two Spiritual Assessment Tool. Counseling Older Adults. http://www.lorihefner.com/spiritualassessmenttools2.pdf Mowat, H et all 2010. The Spiritual care of Older People: The Raport of A group research study. Scotish Journal Of Health Care Chaplain Vol 13 no 1 2010 Perinotti-Molinatti, J. 2004. The Significance Of Spirituality In the Elderly. Boca Raton Florida. Disertation.com Stanley, M B,and Beare, P.G. Gerontological Nursing : Promoting Successful Aging With Older Adult (3th edition) Philadhelphia. F.A. Davis Company. Http://dc2082shared.com/download/Bjm4jwYH/GerontologicalNursingpromo.pdf?tsid=20120913-081718-14c79a77 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehata, ISSN : 2338-2694 183