MENERAPKAN HIGIENE SANITASI

dokumen-dokumen yang mirip
10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

Untuk menjamin makanan aman

MENERAPKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK HEWAN

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

MENERAPKAN TEKNIK PENYEMBELIHAN HEWAN

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

MENGKOORDINASIKAN PEKERJAAN

MENYIAPKAN PERALATAN PENYEMBELIHAN

terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan. 2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda ( ) pada jawaban yang

MENETAPKAN KESIAPAN HEWAN UNTUK DISEMBELIH

Keberadaan mikroorganisme patogen pada makanan umumnya tidak menyebabkan perubahan fisik

MENETAPKAN STATUS KEMATIAN HEWAN

MEMERIKSA KELAYAKAN PROSES PENYEMBELIHAN

MENERAPKAN PRINSIP KESEJAHTERAAN HEWAN

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH POTONG UNGGAS

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

PENANGANAN DAGING KURBAN

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

HASIL DAN PEMBAHASAN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

Produksi Daging Unggas yang Sehat dan Higienis

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

KUESIONER PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

Modul Pelatihan PEDOMAN PERSONAL HYGIENE

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

BAB I PENDAHULUAN. media pertumbuhan mikroorganisme. Daging (segar) juga mengandung enzim-enzim

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

TINJAUAN PUSTAKA Pangan Asal Hewan Keamanan Pangan Asal Hewan

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X

BAB II CUCI TANGAN PAKAI SABUN UNTUK CEGAH PENYAKIT

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

PENDAPAT SUPERVISOR TENTANG PENERAPAN SANITASI HIGIENE OLEH MAHASISWA PADA PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN MEMILIH DAGING ASUH ( AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL )

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Pedagang Daging

Analisa Mikroorganisme

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

BAB IX SANITASI PABRIK

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

PERANAN NOMOR KONTROL VETERINER (NKV) SEBAGAI PERSYARATAN DASAR UNTUK PRODUKSI PANGAN HEWANI YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL (ASUH)**

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi

1 Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

EVALUASI PELAKSANAAN GOOD SLAUGHTERING PRACTICES DAN STANDARD SANITATION OPERATING PROCEDURE DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN KELAS C SKRIPSI DIANASTHA

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) untuk Industri Rumah Tangga

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

Sanitasi Penyedia Makanan

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

ANALISA SANITASI DAN HIGIENE PENYAJIAN MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk

Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini?

1. Pentingnya patient safety adalah a. Untuk membuat pasien merasa lebih aman b. Untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diharapkan Suatu

LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Limba U I Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo. Pasar sental Kota Gorontalo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

PERANAN HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN UNTUK MENJAGA KUALITAS MAKANAN HOTEL. Oleh: Nama : I Wayan Lingga Dwi Prabawa Kelas : XI IPA 2 No : 15

26 Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, P

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

Lampiran 1. Kuesioner Higiene Perorangan Pedagang KUESIONER

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

Transkripsi:

BAHAN AJAR PELATIHAN JURU SEMBELIH HALAL KODE UNIT KOMPETENSI : A. 016200.006.01 MENERAPKAN HIGIENE SANITASI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 1

DAFTAR ISI I II III IV V VI VII VIII IX JUDUL KOMPETENSI DASAR IDIKATOR KOMPETENSI LANGKAH KEGIATAN GAMBAR Teori Fungsioal A. Pisau sebagai media kontaminan B. Peran dan fungsi higiena C. Peran dan fungsi sanitasi ALAT DAN BAHAN ASPEK YANG DINILAI KEAMANAN KERJA DAFTAR PUSTAKA LEMBAR EVALUASI KUNCI JAWABAN TIM PENYUSUN Halaman 2

I. JUDUL : MENERAPKAN HIGIENE SANITASI II. KOMPETENSI DASAR : Setelah selesai mengikuti proses berlatih, peserta diharapkan mampu memahami penerapan higiene sanitasi dengan benar. III. INDIKATOR KOMPETENSI Setelah selesai mengikuti proses berlatih, peserta mampu : a. menjelaskan higiene sanitasi sesuai dengan ketentuan b. m e n g i d e n t i f i k a s i a spek-aspek higiene sanitasi sesuai dengan ketentuan c. menyiapkan tempat, alat, dan bahan sesuai standar d. melakukan prosedur dan tata cara penerapan higiene sanitasi sesuai standar higiene sanitasi IV. LANGKAH KEGIATAN No URUTAN URAIAN 1. Melakukan identifikasi aspekaspek higiene sanitasi sesuai ketentuan Identifikasi aspek-aspek higiene sanitasi : a. Lakukan pemeriksaan kebersihan terhadap : 1. lantai 2. saluran air 3. saluran pembuangan darah 4. bak sanitaiser 5. alat pelindung diri b. Lakukan pemeriksaan higiene personil terhadap : 1. Perlengakapan yang digunakan personil 2. Kesehatan kerja 2. Menyiapkan tempat, alat dan bahan sesuai standar a. Lakukan persiapan perlengkapan alat pelindung diri : - tutup kepala - apron - sepatu boot b. Siapkan bahan sanitaiser 3

No URUTAN URAIAN 3 Melakukan prosedur dan tata cara penerapan higiene sanitasi sesuai standar higiene sanitasi Lakukan prosedur cuci tangan : - buka kran - basahi tangan dengan air - basahi tangan dengan sabun - gosokkan sabun ke seleuruh permukaan tangan - bilas dengan air bersih - matikan air Lakukan prosedur sanitasi peralatan ( pisau ) : - Bersihkan pisau dari sisa-sisa darah dengan menggunakan air mengalir - Celupkan pisau ke dalam bak air panas, jika pisau tersebut masih digunakan untuk penyembelihan berikutnya - Masukkan pisau ke dalam sarung pisau - Celupkan pisau kedalam sanitaiser setelah proses penyembelihan berakhir - Simpan pisau pada tempat yang ditentukan V. GAMBAR 4

Juru sembelih lengkap dengan perlengkapan kerja Perlengkapan kerja juru sembelih 5

Langkah Cuci Tangan Contoh penerapan personal higiene di RPH VI. TEORI FUNGSIONAL Pisau sebagai media kontaminan Penyembelihan hewan adalah proses mematikan hewan dengan memutus tiga saluran (pembuluh darah, saluran nafas dan saluran makan) sekaligus dengan sekali tarikan. Penyembelihan dilakukan dengan pisau yang tajam, bersih dan ukuran yang sesuai. Sebaiknya pisau senantiasa dibersihkan dan didisinfeksi menggunakan air panas (suhu >82 o C). Dalam proses penyembelihan, sebaiknya setiap pekerja yang menangani daging memiliki dua pisau, pisau pertama digunakan dan pisau kedua direndam dalam air panas >82 o C, kemudian ditukar, sehingga memperkecil terjadinya pencemaran silang pada daging. 6

Terdapat empat titik kendali kritis dalam proses penyembelihan di RPH, yaitu (1) pelepasan kulit, (2) eviserasi atau pengeluaran jeroan, (3) pemisahan sumsum tulang belakang (pada daerah tidak bebas penyakit sapi gila atau mad cow), dan (4) pendinginan. Pada pelepasan kulit, yang perlu diperhatikan adalah ketajaman dan kebersihan pisau. Sebaiknya pisau senantiasa dibersihkan dan didisinfeksi menggunakan air panas (suhu terdapat empat titik kendali kritis dalam proses penyembelihan di RPH, yaitu (1) pelepasan kulit, (2) eviserasi atau pengeluaran jeroan, (3) pemisahan sumsum tulang belakang (pada daerah tidak bebas penyakit sapi gila atau mad cow), dan (4) pendinginan. Pada pelepasan kulit, yang perlu diperhatikan adalah ketajaman dan kebersihan pisau. Sebaiknya pisau senantiasa dibersihkan dan didisinfeksi menggunakan air panas (suhu >82 o C). Daging merupakan bahan makanan yang mengandung gizi tinggi yang baik untuk tubuh manusia. Karena kandungan zat gizinya tersebut, daging juga merupakan media atau tempat yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan kuman-kuman, baik kuman yang dapat menyebabkan pembusukan daging ataupun kuman yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia. Kuman-kuman pada daging tersebut dapat berasal dari hewan masih hidup ( karena hewan hidup telah mengandung kuman) atau berasal dari pencemaran mulai hewan disembelih sampai saat daging siap dikonsumsi. Sumber pencemaran kuman-kuman tersebut antara lain hewan hidup, tangan manusia, insekta, air, peralatan dan udara, oleh sebab itu, penanganan produk daging tersebut harus higienis. Peran dan Fungsi Higiena Pengertian higiena Higiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan kesehatan. Higiena merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu. Penerapan higiena sangat berguna dalam 7

kehidupan sehari-hari dalam menjaga kebersihan seseorang yang menerapkannya. Penerapan higiena oleh seseorang dalam kehidupan pribadinya disebut sebagai higiene personal. Higiena personal merupakan salah satu tindakan pencegahan primer. Perilaku higiene personal yang baik akan meminimalkan pintu masuk mikroorganisme sehingga mencegah individu terkena penyakit. Contoh higiena yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti mencuci tangan, mandi, mencuci baju, dan alat-alat rumah tangga lain setelah digunakan. Membuang bagian makanan yang rusak demi menjaga keutuhan makanan, juga merupakan suatu contoh praktik higiena yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Higiena yang diterapkan sehari-hari bertujuan untuk menjaga kebersihan individu dan lingkungan sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan individu tersebut. Syarat Higiena Persyaratan praktik higiena di RPH adalah sebagi berikut : a. Pekerja yang menangani daging harus dalam kondisi sehat, terutama dari penyakit pernafasan dan penyakit menular seperti tuberculosis, hepatitis A, tipus dan lain-lain b. Harus menggunakan alat pelindung diri (hair net, sepatu boot, dan pakaian kerja) c. Selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan/atau sanitizer sebelum dan sesudah menangani produk dan setelah keluar dari toilet d. Tidak melakukan tindakan yang dapat mengkontaminasi produk (bersin, merokok dan meludah) di dalam bangunan utama rumah potong Peran dan fungsi sanitasi Pengertian sanitasi Sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut 8

Higiene dan sanitasi memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Higiene dan sanitasi merupakan usaha kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada manusia Peran dan fungsi sanitasi Sanitasi termasuk pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik dengan sabun, dimana praktek ini dapat mencegah penyebaran penyakit diare. Beberapa manfaat sanitasi yang dapat dirasakan jika kita menjaga sanitasi lingkungan antara lain : a. Mencegah penyakit menular b. Mencegah kecelakaan c. Mencegah timbulnya bau tidak sedap d. Menghindari pencemaran e. Mengurangi jumlah persentase kasus penyakit f. Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman Syarat sanitasi Syarat sanitasi tentang Persyaratan RPH dan Unit Penanganan Daginga adalah : a. Setiap pintu masuk bangunan utama harua memiliki fasilitas untuk mencuci sepatu boot yang dilengkapi dengan sikat sepatu dan fasilitas untuk menyucihamakan sepatu boot yang dilengka;pi desinfektan b. Rumah Pemotongan Hewan harus memiliki fasilitas cuci tangan yang dilengkapi dengan air hangat, sabun dan desinfektan yang dirancang agar pengoperasiannya tidak menggunakan tangan atau tidak kontak langsung dengan telapak tangan c. Fasilitas cuci tangan harus dilengkapi dengan fasilitas pengering tangan apabila menggunakan kertas tisu maka harus disediakan tempat sampah tertutup yang tidak dioperasikan dengan tangan 9

d. Pisau dan peralatan yang digunakan harus dicuci dengan air, suhu >82 o C yang memenuhi persyaratan baku mutu air bersih e. Tidak menggunakan bahan kimia berbahaya yang tidak diperbolehkan digunkan untuk pangan f. Setiap selesai proses pemotongan dan produksi karkas, daging dan jeroan harus dilakukan proses pembersihan dan desinfeksi secara menyeluruh g. Kebersihan di lingkungan sekitar bangunan utama dalam area komplek RPH dan atau penanganan daging harus dipelihara secara berkala Higiene personal Higiene personal (kebersihan pribadi) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang. Penerapan kebersihan pribadi menjamin orang yang berhubungan dengan daging tidak mencemari bahan makanan, melalui menjaga kebersihan diri, perilaku dan kerja sesuai prosedur. Petugas, jagal, penjual, pembeli sebagai pencemar melalui ; rambut, janggut, kumis, hidung, mulut, tangan dan jari, pakaian, perhiasan, peralatan dan alas kaki. Bentuk pencemaran ke bahan pangan melalui merokok, meludah, bersin, batuk, menjilat jari, mengunyah, makan, dan lain-lain. Selama menangani pangan, tinggalkan kebiasaan yang dapat mencemari pangan, tanggalkan perhiasan dan tidak menyentuk wajah, muka, dan rambut. Pegawai yang sakit tidak diperkenankan kontak dengan pangan, peralatan dan fasilitas yang digunakan untuk proses produksi. Penyakit manusia yang dapat ditularkan melalui pangan adalah penyakit saluran nafas seperti demam, radang tenggorok, pneumonia, scarlet fever, dan tuberkulosis; gangguan pencernaan; disentri; demam tifoid; serta hepatitis inkfesius. Pada beberapa penyakit, mikroorganisme penyebab penyakit masih dapat bertahan/tinggal pada penderita setelah sembuh. Orang dengan kondisi demikian disebut carrier. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air, yang berfungsi sebagai bahan emulsifikasi untuk melarutkan lemak dan minyak pada tangan, akan menghilangkan bakteri transien. Peningkatan friksi melalui penggosokan kedua 10

tangan atau penggunaan sikat dengan sabun akan mengurangi jumlah bakteri transien dan residen dibandingkan dengan cuci tangan yang cepat. VII. ALAT DAN BAHAN Peralatan : Bak penyuci hama (sanitizer) Penyemprot air bertekanan (water sprayer) Alat pelindung diri Bahan : Sabun Air Panas Bahan penyuci hama (sanitizer) VIII. ASPEK YANG DINILAI Ketepatan melakukan prosedur dan tata cara pelaksanaan penerapan higiene sanitasi IX. ASPEK KEAMANAN KERJA Penerapan higiene sanitasi yang tidak mengikuti prosedur akan membahayakan pekerja X. DAFTAR PUSTAKA Anonimus. 2015. http://informasitips.com/wp-content/uploads/ TANGAN.png. [1 Juli 2015] CUCI- [Kementan] Kementerian Pertanian. 2012. Peraturan Pemerintah No 95 Tahun 2012 Tentang Kesehatan MasyarakatVeteriner Dan Kesejahteraan Hewan. Jakarta Marriott NG.1999. Principles of Food Sanitation. 4th Ed. Gaithersburg, Maryland: Aspen 11

TIM PENYUSUN 1. Drh. Dwi Windiana, MSi 2. Drh. Iskandar Muda, MSc 3. Drh. Reni Indarwati 4. Drh. Wisnu Wasisa Putra, MP 5. Drh. Supratikno, MSi 6. Drs. Asnawi 12