HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR KONTRIBUSINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS BERPINDAH PADA KELAS XII SMAN 3 SEMARANG

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

SURAKARTAA ABSTRAKSI

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Oleh YULIYANTO A

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Kata kunci : Kesesakan, Konsentrasi Belajar, Siswa SMP Negeri 6 Semarang

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT DAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KEJENUHAN BELAJAR SISWA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

INDAH TRI SUBEKTI A

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN SIKAP SISWA, MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh: SIS SUBAGYO SAMPUR PRASETYO ( )

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Dedy Kintaka Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2016, Volume 9 No 2, ISSN:

ISSN Anggit Grahito Wicaksono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Slamet Riyadi Surakarta

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOUR ON SMA N 7 SEMARANGSTUDENTS

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH KONSEP DIRI DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

: FETI UTAMININGSIH NIMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

Keywords: teacher competence and performance; organizational culture

STUDI TENTANG DISIPLIN BELAJAR PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN STUDY ON LEARNING DISCIPLINE SANTRI IN COTTAGE BOARDING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Aprilian Pratamadewi, 2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

ARTIKEL PUBLIKASI PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI ADE RIZA RAHMA RAMBE

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. ABSTRAK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN QUALITY CONTROL PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL SEMARANG

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG Nugraheni Eka Prasstianingrum, Diana Rusmawati * ) Fakulltas Psikologi, Universitas Diponegoro Jalan Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, 50329, telp/fax: (024)746005 nugraheniep@gmail.com, Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara quality of school life dengan motivasi belajar pada siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang yang berjumlah 226 siswa dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 70 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan skala quality of school life (45 aitem valid α = 0,916) dan skala motivasi belajar (29 aitem valid α = 0,884). Data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana menunjukan hasil koefisien korelasi antara quality of school life dengan motivasi belajar sebesar 0,773 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis penelitian, yaitu terdapat hubungan positif antara quality of school life dengan motivasi belajar pada siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang dapat diterima. Nilai koefisiensi korelasi positif menunjukan bahwa arah hubungan kedua variabel adalah positif, artinya semakin positif quality of school life siswa maka akan semakin tinggi motivasi belajar, dan sebaliknya semakin negatif quality of school life yang dimiliki siswa maka akan semakin rendah pula motivasi belajar. Quality of school life memberikan sumbangan efektif sebesar 59,8% terhadap motivasi belajar dan sisanya sebesar 40,2% ditentukan oleh faktor-faktor lain. Kata kunci : Quality of School Life, Motivasi Belajar, Kelas XI SMA Abstract The purpose of this study was to determine the relationship between quality of school life and motivation to learn in class XI SMA Islam Sultan Agung Semarang 1. The study population was a class XI student of Sultan Agung Islamic

SMA 1 Semarang, amounting to 226 students by the number of study subjects were 70 students. The sampling technique used was cluster random sampling. Retrieval of data using a scale of quality of school life (45 aitem valid α = 0.916) and learning motivation scale (α = 29 valid aitem 0.884). Data obtained by simple linear regression analysis showed the correlation coefficient between the quality of school life and motivation to learn of 0.773 with p = 0.000 (p <0.05). The results showed that the research hypothesis, ie there is a positive relationship between the quality of school life and motivation to learn in class XI SMA Islam Sultan Agung Semarang acceptable 1. Positive correlation coefficient value indicate that the direction of the relationship between the two variables is positive, meaning that the positive quality of school life, the higher the student motivation to learn, and conversely the negative quality of school life of the students it will also lower the motivation to learn. Quality of school life contribute effectively amounted to 59.8% of the motivation to learn and the remaining 40.2% is determined by other factors. Keywords: Quality of School Life, Motivation, Class XI High School PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian integral dari pembangunan kehidupan negara. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, dalam pasal 3 disebutkan: Fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah dinilai memiliki tanggung jawab besar atas sistem pendidikan yang ada di negara Indonesia. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang mengatur peranan dan tanggung jawab seseorang dalam memenuhi kebutuhan

pendidikannya. Hasil pendidikan seharusnya memberikan dampak positif bagi mutu pendidikan dan kehidupan bangsa. Menurut data Mendikbud kurang lebih terdapat 8250 siswa dari 1.581.286 siswa peserta Ujian Nasional (UN) 2013 untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat dinyatakan tidak lulus. Angka ini dinilai sangat memprihatinkan karena ditinjau kembali bahwa di negara ini sarana dan prasarana sudah cukup memadai. Dibandingkan dengan presentasi kelulusan tahun 2012, tahun ini presentasi kelulusan tersebut mengalami penurunan sebesar 0,02 persen. Winkel (1996, h. 150) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan. Kenyatannya menurut Winkel (1996, h. 166), banyak sekali siswa sekolah menengah yang belum sepenuhnya memiliki motivasi belajar untuk menambah ilmu pengetahuan bagi diri mereka sendiri secara stabil. Winkel (1996, h. 175) menambahkan bahwa di sekolah menengah banyak terjadi masalah krisis motivasi belajar. Gejala krisis tersebut antara lain kurangnya perhatian siswa pada waktu pelajaran, kelalaian dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, belajar musiman (hanya ketika ulangan atau ujian), dan pandangan asal lulus saja. Kalau tingkah laku tersebut sudah menjadi pola umum, sulitlah bagi siswa untuk memberikan sumbangan positif dalam proses belajar mengajar di kelas. Menurut hasil penelitian Pujadi (2007, h.40) faktor-faktor yang diduga memiliki hubungan dengan motivasi belajar mahasiswa, empat diantaranya yaitu faktor intrinsik dalam diri mahasiswa, kualitas dosen, bobot materi kuliah, dan metode perkuliahan terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi belajar mahasiswa, sedangkan hubungan motivasi belajar mahasiswa dengan dua faktor lainnya, yaitu kondisi dan suasana ruang kuliah dan fasilitas perpustakaan ternyata tidak signifikan. Atmosfer di lingkungan sekolah penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Penyediaan fasilitas yang diperlukan juga akan sangat membantu pembentukan motivasi belajar siswa. Adanya persepsi positif dari lingkungan

akan membuat siswa lebih mudah untuk belajar karena lingkungan dianggap memberikan dukungan dalam proses belajar. Quality of school life memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Pandangan dan perasaan siswa terhadap sekolah ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang dialami di sekolah. Pengalaman yang positif akan menimbulkan pandangan yang positif, sebaliknya pengalaman-pengalaman negatif akan menimbulkan pandangan dan perasaan yang negatif pula. (Karatzias et al., 2001, h.271) Linnakyla (1996, h.70) mendefinisikan quality of school life sebagai derajat kesejahteraan siswa pada kehidupan di sekolah berdasarkan pandangannya terhadap pengalaman positif dan pengalaman negatif siswa di sekolah dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan di sekolah. Quality of school life sangat berkaitan dengan iklim sekolah yaitu bagaimana karakteristik sekolah mempengaruhi perasaan siswa (Karatzias et al., 2001, h.271). Setiap siswa akan mempersepsikan sekolahnya sesuai dengan pola pikirnya, meliputi pemahaman siswa terhadap sekolahnya, mengenai orang-orang yang berada di dalam sekolah, pelajaran dan tugas-tugas sekolah serta aturan-aturan yang berlaku di sekolah. Siswa akan memperoleh sikap yang positif terhadap sekolah apabila ia merasa senang berada di sekolah namun sekolah dapat menjadi tempat yang penuh tekanan bagi siswa, dengan berbagai tuntutan akan prestasi yang harus diraih, umumnya prestasi akademis yang menjadi patokan apakah seorang anak sukses sebagai siswa (Leonard, 2002, h.57). Siswa yang tidak mempunyai prestasi apapun di sekolahnya malas untuk bersekolah sehingga motivasi siswa untuk belajar rendah. Willian dan Batten (dikutip dalam Kwong, 2006, h. 2-3) mengidentifikasi lima dimensi spesifik dari quality of school life dan dua dimensi umum school experience. Dimensi spesifik meliputi hubungan dengan guru, sense of achievement (perasaan yakin akan memperoleh kesuksesan) di sekolah, peluang (opportunity) siswa menghadapi masa depan, pembentukan identitas siswa di sekolah (integrasi sosial), serta adventure (tingkat kenyamanan dan motivasi yang diperoleh dari sekolah). Sedangkan dimensi umum meliputi kepuasan siswa

secara umum terhadap sekolahnya dan perasaan negatif siswa terhadap sekolahnya. Pengalaman negatif yang diperoleh siswa dan membuatnya kurang nyaman dapat berimbas langsung kepada kondisi psikologis. Gridner (dikutip dalam Octyvera, 2006, hal.13), menyatakan bahwa interaksi di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan faktor yang berpengaruh pada perkembangan diri seseorang. Kondisi, pengalaman, dan juga sistem yang ada di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan diri siswa. Pengukuran terhadap pengalaman sosial, aspek formal dan informal dari sekolah, pengalaman yang berhubungan dengan tugas, dan hubungan individu dengan figur otoritas dan dengan temanteman di sekolah didefinisikan oleh Leonard (2002, h.142) sebagai quality of school life. Quality of school life yang dimiliki secara positif oleh siswa menunjukan pandangan dan perasaan yang positif terhadap sekolah akan berhubungan positif dengan penerimaan siswa terhadap nilai-nilai pendidikan, motivasi belajar, dan komitmen di dalam sekolah (Goodenow dan Grady, dalam Karatzias et al.,2001, hal. 91), sebaliknya, pandangan dan perasaan negatif akan membuat siswa merasa tidak puas terhadap sekolah. Ketidakpuasan siswa terhadap sekolah memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar yang buruk dan perilaku bermasalah di sekolah (Baker, dalam Karatzias et al., 2001, hal. 91) Berdasarkan uraian diatas, tampak bahwa sekolah mempunyai andil besar dalam motivasi belajar siswanya. Sekolah adalah tempat untuk belajar ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman sehingga akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga siswa tersebut mendapat hasil yang memuaskan. Kondisi tersebut dipandang menarik dikaji lebih lanjut untuk mengkaji secara empiris apakah ada hubungan antara quality of school life dan motivasi belajar pada siswa SMA. Rumusan Masalah Apakah terdapat hubungan antara quality of school life dan motivasi belajar pada siswa SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang?

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara quality of school life dan motivasi belajar pada siswa SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan psikologi, khususnya psikologi pendidikan dan perkembangan serta kajian ilmu yang terkait dengan quality of school life dengan motivasi belajar. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian dapat menjadi sumber informasi dan acuan bagi peneliti selanjutnya yang hendak mengembangkan penelitian tentang quality of school life dengan motivasi belajar. METODE Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Kriterium : Motivasi Belajar 2. Variabel Prediktor : Quality of School Life Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Quality of School Life Quality of school life adalah penilaian siswa mengenai dimensi-dimensi dari sekolah. Dimensi-dimensi tersebut meliputi, perasaan-perasaan siswa selama berada di sekolah, hubungan dengan guru, sense of achievement (perasaan yakin akan memperoleh kesuksesan) di sekolah, peluang (opportunity) siswa menghadapi masa depan, pembentukan identitas siswa di sekolah (identitas atau biasa disebut integrasi sosial), dan adventure (tingkat kenyamanan dan motivasi yang diperoleh dari sekolah).

2. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah daya penggerak yang ada di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, mempertahankan kegiatan belajar, dan mengarahkan kegiatan belajar itu kepada tujuan tertentu. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Sampel adalah sebagian dari populasi, maka sample harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki populasinya. Karakteristik subjek penelitian ini adalah: terdaftar sebagai siswa SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang dan Siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode cluster random sampling. Teknik sampel kluster disebut juga teknik kelompok atau rumpun dilakukan dengan jalan memilih sampel yang didasarkan pada kelompoknya bukan pada individunya, sehingga kesimpulan pada teknik kluster tidak digeneralisasikan pada individu-individu melainkan pada kluster atau kelompoknya (Winarsunu, 2002, h. 15-16). Metode Pengumpulan Data Motivasi belajar diungkap menggunakan skala motivasi belajar yang disusun berdasarkan aspek-aspek motivasi belajar yang diungkapkan oleh winkel yaitu menimbulkan kegiatan belajar, mempertahankan kegiatan belajar, dan mengarahkan kegiatan belajar Quality of school life diungkap menggunakan Skala quality of school life yang disusun berdasarkan aspek quality of school life yang diungkapkan oleh William dan batten yaitu general satisfaction, negative affect, teacher, sense of achievement, opportunity, social integration, dan adventure. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang menghasilkan koefisien Kolmogorov Smirnov sebesar 0,649 dengan p = 0,793 (p > 0,05) untuk Quality of School Life, dan 0,696 dengan p = 0,718 (p > 0,05) untuk Motivasi Belajar menunjukan bahwa kedua

variabel dalam penelitian ini memiliki distribusi normal. 2. Uji Linieritas Uji linieritas dari hubungan antara variabel motivasi belajar dengan variabel quality of school life menghasilkan F lin = 101,040 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05). 3. Uji Hipotesis Persamaan regresi pada hubungan kedua variabel tersebut adalah Y = 18.468 + 0,773X. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar (Y) akan berubah sebesar 0,773 untuk setiap unit perubahan yang terjadi pada variabel quality of school life(x). Koefisien korelasi antara quality of school life dengan motivasi belajar adalah r xy = 0,598 dengan signifikansi korelasi 0,000 (p<0,05). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan positif antara quality of school life dengan motivasi belajar dapat diterima. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,598 memiliki arti bahwa kecerdasan finansial memberikan sumbangan efektif sebesar 59,8% pada motivasi berwirausaha. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara quality of school life dengan motivasi belajar pada siswa SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Hasil yang diperoleh dari pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara quality of school life dengan motivasi belajar pada siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Hubungan yang siginifikan tersebut terlihat dari angka koefisien korelasi sebesar r xy = 0,773 dengan tingkat signifikansi korelasi sebesar p = 0,000 (p < 0,005). Nilai positif pada koefisien korelasi menunjukan arah hubungan yang positif antara quality of school life dengan motivasi belajar pada siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Kondisi tersebut berarti bahwa semakin positif quality of school life yang dimiliki siswa maka semakin positif motivasi belajarnya, sebaliknya semakin negatif quality of school life yang dimiliki siswa maka semakin negatif motivasi belajarnya. Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Terbuktinya hipotesis

dalam penelitian ini juga menunjukan bahwa quality of school life merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Subjek dalam penelitian ini, rata-rata memiliki quality of school life yang tinggi dan motivasi belajar yang tinggi. Quality of school life memberikan sumbangan efektif sebesar 59,8% terhadap motivasi belaajr pada siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Artinya masih terdapat 40,2% faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar yang tidak diungkap secara empirik dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Henning, dkk (2010) yang membuktikan bahwa quality of life pada mahasiswa kedokteran dapat mempengaruhi motivasi belajar di universitasnya. Mahasiswa yang memiliki quality of life yang baik akan memiliki motivasi untuk belajar yang tinggi. Kwong (2006) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat quality of school life pada siswa, yaitu background characteristics (jenis kelamin, tingkatan kelas), karakteristik kepribadian (achievement responsibility, self esteem, locus of control, affectivity) dan pengalaman siswa terhadap lingkungan sekolahnya. Karakteristik kepribadian memiliki peran penting dalam mempengaruhi penilaian siswa terhadap kemampuan yang dimilikinya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada saat dilakukan penelitian sebanyak 49 siswa dari 70 siswa (70%) di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang yang menjadi subjek penelitian memiliki tingkat quality of school life yang tinggi dengan mean empirik 138,82 lebih tinggi dari mean hipotetik 112,5. Tingginya quality of school life menunjukan bahwa siswa SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang memiliki pandangan yang positif terhadap sekolahnya, sehingga siswa akan lebih senang terlibat dalam aktivitas pembelajaran dan terdorong untuk berprestasi. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukirman (2011) semakin tinggi pemberian bimbingan guru kepada siswa dalam bidang belajar dan semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka akan semakin tinggi prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga mengungkapkan siswa yang memiliki motivasi belajar yang

tinggi maka akan memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang baik dan akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah, seperti yang dijelaskan dalam penelitian Hamdu (2011). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 55 dari 70 siswa (78,57%) di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang memiliki motivasi belajar yang tinggi, sebanyak 11,43 % (8 siswa) berada pada kategori sangat tinggi dan yang berada pada kategori rendah sebanyak 10% (7 siswa). Keadaan ini mengindikasikan bahwa siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang memiliki motivasi belajar yang tinggi mengarah ke sangat tinggi. Keadaan ini menggambarkan bahwa subjek penelitian memiliki semangat belajar yang tinggi untuk meraih prestasi yang ingin dicapai dalam bidang akademik. Rendahnya motivasi belajar yang rendah yang dimiliki beberapa siswa disebabkan antara lain cita-cita siswa, kemampuan siswa, dan kondisi siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara quality of school life dengan motivasi belajar pada siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Hubungan yang positif mengindikasikan bahwa semakin positif quality of school life yang dimiliki siswa maka semakin positif motivasi belajarnya, sebaliknya semakin negatif quality of school life yang dimiliki siswa maka semakin negatif motivasi belajarnya. Saran 1. Bagi siswa Siswa diharapkan dapat mempertahankan quality of school life yang dimiliki, karena dari hasil penelitian ditemukan bahwa quality of school life turut mempengaruhi motivasi belajar pada siswa. Cara yang dapat ditempuh antara lain dengan mempertahankan persepsi positif yang dimiliki terhadap sekolah dengan siswa lebih serius meningkatkan prestasi dengan cara lebih banyak belajar dan berlatih sehingga siswa merasa bangga terhadap sekolah seperti

prestasi dalam bidang olahraga, olimpiade mata pelajaran dan siswa teladan. Dengan cara tersebut maka siswa memiliki keterikatan dan komitmen dengan sekolah sehingga dapat mengarahkan siswa meningkatkan motivasi belajar. 2. Bagi Sekolah dan Guru Mengingat pentingnya mengembangkan quality of school life yang positif bagi siswa, sekolah dan guru disarankan untuk: a. Sekolah memelihara dan meningkatkan fasilitas yang terdapat di sekolah, menjaga hubungan baik antara guru dengan siswa dan meningkatkan kenyamanan siswa dalam beraktivitas dan mengerjakan tugas di sekolah. b. Pihak guru, hendaknya guru bisa mempertahankan persepsi positif quality of school life yang sudah dimiliki oleh siswa dengan cara guru lebih aktif dalam membantu siswa melaksanakan kegiatan belajar sehingga dapat menignkatkan motivasi belajar siswa. Guru diharapkan lebih dapat membangun hubungan yang baik dengan siswa antara lain dengan cara memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, bersedia menjadi pendengar yang baik ketika siswa mengutarakan kesulitan yang dialami. 3. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang quality of school life disarankan untuk: a. Meneliti variabel lain yang diduga turut mempengaruhi motivasi belajar seperti kesesakan, iklim kelas, dan subjective well being. b. Memperluas ruang lingkup, tidak hanya di satu sekolah melainkan membandingkan beberapa sekolah baik antar SMA maupun SMK agar diperoleh hasil yang lebih spesifik.

DAFTAR PUSTAKA Hamdu, Ghulam., & Agustina, Lisa. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian pendidikan. 12 (1), 90-96. Henning, Marcus, dkk. (2010). Quality of Life and Motivation to Learn: A Study of Medical Students. Issues in Educational Research. 20 (3), 244-256. Karatzias, A., Power, K.G. & Swanson, V. (2001). Quality of School Life: Development and Preeliminary Standardization of an Instrument Based on Performance Indicators in Scottish Secondary School. School Effectiveness and School Improvement. 12. (3), 265-284. Kwong, K. C. (2006). Classroom Learning Experiences and Students Perceptions of Quality of School Life. Hongkong: The Chinese University of Hong Kong. Leonard, C. (2002). Quality of School Life and Attendance in Primary School. Newcastle: University of Newcastle. Linnakylä, Pirjo. (1996).Quality of School Life in the Finnish Comprehensive School: a comparative view. Scandinavian Journal of Educational Research. 40. (1), 69-85. Octyavera, R. M. (2006). Hubungan Kualitas Kehidupan Sekolah dengan Penyesuaian Sosial pada Siswa SMA International Islamic Boarding School Republic of Indonesia. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Pujadi, Arko. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa: Studi Kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia. Business & Management Journal Bunda Mulia, 3(2), 40-51. Sukirman. (2011). Peranan Bimbingan Guru dan Motivasi Belajar dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik SMA Negeri 1 Metro Tahun 2010. Guidena 1 (1), 23-34. Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran Edisi Revisi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Winarsunu, T. (2002). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.