BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pola hidup konsumtif kini menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

ANALISA Bank dan Lembaga Keuangan II

BAB 1 PENDAHULUAN. Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman dana, kliring, hingga settlement. Cara pembayaran yang

BAB I PENDAHULUAN. (non cash), yang diawali dengan alat pembayaran menggunakan kertas (paper

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Awal mulanya, kartu kredit muncul secara tidak sengaja. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. uang dari suatu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dapat dilakukan oleh pelaku dengan wilayah yang berdekatan

PRODUK-PRODUK BANK. Disusun Oleh : Tyas Krisnawati Anita Satriana Dewi Dina Martiningsih

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB I PENDAHULUAN. sedang pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pengguna kartu kredit yang terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif Pusat Program Transformasi Bank Indonesia 2015

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.02/2014 TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN PUNGUTAN OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

SEJARAH BANK INDONESIA : SISTEM PEMBAYARAN Periode

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TUGAS REVIEW KULIAH UMUM

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis jasa bank (service) yang ada di Indonesia adalah jasa kliring

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. transaksi. Untuk itu, perbankan dituntut untuk menyediakan berbagai. yang disediakan oleh jasa perbankan adalah Kliring.

BAB 1 PENDAHULUAN. pandai-pandai menganalisis pasar dengan menggunakan handphone sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Layanan Bebas Biaya Layanan perbankan yang cepat, mudah dan ekonomis

Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif Pusat Program Transformasi Bank Indonesia 2015

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

Lampiran I. Surat Edaran Nomor SE-121/PJ/2010 tentang Penegasan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Usaha Perbankan

pelayanan dan jasa yang diberikan oleh perusahaan juga merupakan daya tarik

BAB 1 PENDAHULUAN. Maraknya bisnis di Indonesia akhir-akhir ini via Internet diyakini memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 23 /PBI/2012 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya dalam dunia bisnis perbankan yaitu peran kartu kredit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembayaran yang digunakan oleh masyarakat. Seiring dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar (teknologi pangan, pembangunan, dan lain-lain) sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu alternatif pembayaran yang digunakan dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan aktifitas, khususnya dalam kegiatan sehari-hari. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Pemasaran dan edukasi pelayanan jasa perbankan berawal dari

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung kemajuan di bidang-bidang lainnya, seperti bidang perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga perputaran uang dalam pembayarannya diperlukan keamanan dan

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kartu kredit bisa dibilang sudah di mulai pada tahun 1900-an

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone

BAB I PENDAHULUAN. dan produk yang dibutuhkan. Penggunaan uang secara non tunai mulai meningkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan kartu kredit telah bergeser menjadi alat pembayaran sehari-hari, melebihi

BAB I PENDAHULUAN. Uang memiliki fungsi yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, sedangkan definisi sederhana

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/9/PBI/2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perbankan harus memiliki keunggulan kompetitif antara lain adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai produk layanan perbankan yang ditawarkan kepada nasabah muncul dengan

No. 4/12/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti ini dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup modern adalah

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pencegahan dan Penanganan Kejahatan. Pada Layanan Perbankan Elektronik. Ronald Waas 1

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Peran

S U R A T E D A R A N

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia sejak mulai zaman dahulu sudah mulai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit).

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi yang canggih. Kemajuan teknologi dalam sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik

Bab 1 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN FLEXIMAX

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pola hidup konsumtif kini menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Ini dapat ditandainya dengan fenomena yang terjadi salah satunya adalah kartu kredit sudah tidak lagi berperan sebagai alat pembayaran non-tunai saja namun kartu kredit sekarang sudah bergeser menjadi gaya hidup. Banyak orang memiliki tidak hanya satu, tapi lebih dari dua kartu kredit. Tuntutan sosial dan gaya hidup menjadi salah satu faktor yang memicu orang untuk memiliki kartu kredit, ditambah lagi banyaknya bank yang berlomba-lomba menawarkan produknya dengan berbagai keuntungan menarik, sehingga menjadikan kartu kredit semakin mudah untuk dimiliki. Dunia perbankan juga telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir ini. Fenomena yang terjadi adalah perbankan menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank sekarang menjadi lebih fleksibilitas pada layanan, jenis produk yang diciptakan hingga akses serta fitur yang menjadikan semuanya sistem perbankan menjadi lebih mudah. Masyarakat dihadapkan pada berbagai macam pilihan instrumen pembayaran, walaupun uang tunai tetap menjadi primadona dalam setiap kegiatan transaksi pembayaran namun instrumen pembayaran berbasis kertas paper based, card based serta electronic based juga tak kalah menariknya dan semakin menjadi pilihan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi. 1 1

Fenomena tren pergeseran dari penggunaan paper based instrument seperti cek dan bilyet giro ke penggunaan card based dan electronic based instrument terlihat dari semakin terbiasanya masyarakat menggunakan alat pembayaran seperti kartu kredit, kartu ATM/Debet, transfer elektronik melalui kliring, Real Time Gross Settlement (RTGS), pembayaran melalui saluran internet banking mobile payment dan fitur-fitur turunan lainnya. Tidak dapat dipungkiri ada segmen masyarakat tertentu yang masih atau lebih nyaman menggunakan cek/bilyet Giro (BG). Kartu kredit terkadang diartikan sebagai kartu hutang, namun orang-orang bisa berbangga karena memiliki kartu hutang tersebut. Hal tersebut karena pihak bank memang hanya mau memberikan kartu kredit kepada kalangan tertentu saja dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pemilik kartu kredit memang telah dipilih orang-orang yang dianggap mampu untuk kedepannya membayar iuran kartu kredit. Dalam kenyataannya orang-orang yang diberi kepercayaan oleh pihak bank tersebut ada yang ternyata tak mampu membayar tagihan kartu kreditnya. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan salah presepsi dan salah pakai kartu kredit itu sendiri. Keuntungan memiliki kartu kredit adalah masalah kepraktisannya. Kartu kredit dapat digunakan dalam keadaan darurat saat kita tidak memiliki uang cash dan juga jauh dari ATM. Kartu kredit bisa digunakan dalam berbisnis jika kita membutuhkan uang secepatnya untuk modal dalam menjalankan bisnis kita. Kartu kredit juga dapat memperlancar perjalananan kita saat kita berpergian ke luar negeri. Berikut data jumlah kartu kredit dan transaksi pada kartu kredit yang beredar di Indonesia. 2

Tabel 1.1 Angka pertumbuhan kartu kredit dari Tahun 2009-2014 Tahun Jumlah Kartu Kenaikan Nilai Transaksi Jumlah Transaksi (Unit) (%) (Rp Juta) 2009 12.259.295-177.817.542 132.651.567 2010 13.574.673 10,7 194.675.233 158.687.057 2011 14.785.382 8,9 205.303.560 178.160.763 2012 14.817.168 0,2 217.956.183 197.558.986 2013 15.091.684 1,8 235.695.969 219.026.985 April 3,7 15.280.906 2014 100.365.818 96.975.362 September 6,43 15.819.395 2014 185.167.743 182.300.369 www.akki.or.id Tahun 2014 Dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia yang berlaku pada Juli 2012 mengenai pengaturan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan menggunakan kartu (Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/ 17 /DASP) maka banyak bank penerbit kartu kredit mengalami penurunan perolehan pemasaran kartu kredit baru. Salah satu bank yang mengalami dampak penurunan kartu kredit ialah PT. Bank XXXX. PT. Bank XXXX adalah Bank pertama yang masuk ke kampus dengan mendirikan kantor cabang USU Medan pada 27 Agustus 1962, melalui kerjasama dengan tiap-tiap kampus tersebut PT. Bank XXXX telah meluncurkan produk kartu kredit yang namanya Bank XXXX Affinity Card. Bank XXXX Affinity Card adalah kartu kredit yang dikeluarkan oleh PT. Bank XXXX bekerja sama dengan lembaga-lembaga/institusi non profit. Nama dan logo institusi akan dicetak pada kartu sebagai simbol kebanggaan dan prestise dari institusi. 3

Affinity Card dapat dipergunakan sebagai kartu tanda pengenal asosiasi, alumni, perkumpulan dan lain-lain. Affinity Card ini telah dikembangkan sejak Tahun 2001 dengan 30 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Ketentuan mengenai Affinity card ini akan mengacu kepada kesepakatan bersama antara Bank Bank XXXX dan institusi yang bersangkutan. Beberapa persen (%) dari transaksi yang dilakukan dengan menggunakan Kartu Kredit Bank XXXX Affinity tertentu akan dikembalikan kepada Institusi/Organisasi yang bekerjasama. Affinity card ini juga dapat berlaku secara Internasional karena tetap menggunakan jaringan Visa/MasterCard sebagai jaringan kartunya. Kartu kredit berbasis komunitas sejenis ini mampu mendorong masyarakat memiliki kartu atau berpindah kartu karena faktor kedekatan. Pada Tahun ini PT. Bank XXXX menargetkan kartu kredit co-branding dan affinity berkontribusi 15% ke target transaksi kartu kredit dari 2.08 Juta kartu kredit dari total target kartu kredit PT. Bank XXXX Tahun 2013. Bank XXXX menargetkan bisa menerbitkan antara 3.000-5.000 kartu baru untuk setiap komunitas. Kerjasama tersebut untuk memaksimalkan potensi prospek calon pemegang kartu dalam upaya meningkatkan share jumlah kartu kredit PT. Bank XXXX. Pada daerah pemasaran wilayah Medan Bank XXXX memiliki 3 Perguruan Tinggi Negeri yang telah bekerjasama dalam affinity card ini yaitu; UNSYIAH, USU dan UNIMED. Kartu kredit affinity Bank XXXX-USU Launching pada tanggal 28 November 2012 di. Kartu Kredit affinity Bank XXXX-USU yang diterbitkan dalam dua jenis kartu yaitu emas dan platinum 4

mempunyai fungsi seperti kartu kredit Bank XXXX lainnya, yaitu untuk transaksi belanja di merchant bertanda VISA di seluruh dunia. Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini ialah tidak tampak signifikannya peningkatan jumlah kartu kredit yang dipasarkan pada kartu kredit affinity Bank XXXX-USU atau tidak sesuai dengan target yang diinginkan padahal pada saat launcingnya kartu kredit affinity Bank XXXX -USU diharapkan dapat dimanfaatkan maksimal oleh segenap civitas akademika dan alumni USU yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang. Selain itu demi mendukung target pemasaran kartu kredit Bank XXXX pada Tahun 2013 yang mencapai 16 ribu nasabah baru harusnya perolehan pemasaran kartu kredit atas affinity Bank XXXX -USU dapat sangat membantu. Perolehan pemasaran kartu kredit affinity perbulan September 2014 pada daerah pemasaran wilayah Medan berjumlah 886 kartu dari ketiga perguruan tinggi negeri yang bekerjasama dengan perincian 236 kartu dari Affinity USU, 305 kartu dari Affinity UNIMED dan 345 dari Affinity UNSYAH. Dengan bekerjasama 3 perguruan tinggi negeri seharusnya dihasilkan pencapaian yang tinggi dalam perolehan kartu kredit Affinity. Bank XXXX memiliki target perolehan 3000 kartu kredit baru perorganisasi dan itu bisa saja tercapai karena hal ini didukung dengan civitas akademika dan alumni yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang. Bank XXXX telah melakukan berbagai strategi dalam pemasaran kartu kreditnya namun belum mendapatkan hasil yang maksimal, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebabnya. Demi mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhan perbaikan strategi pemasaran kartu kredit yaitu dengan 5

memahami apa persepsi, sikap dan motivasi pelanggan potensial. Dalam hal ini diperlukan penelitian untuk mengetahui apa persepsi, sikap dan motivasi yang ada dari kosumen atau nasabah dalam penerbitan kartu kredit affinity Bank XXXX- USU sehingga dapat diperoleh strategi pemasaran kartu kredit affinity Bank XXXX-USU yang dapat meningkatkan perolehan kartu kredit affinity Bank XXXX-USU secara siginifikan. Dalam proses keputusan penggunaan suatu produk kartu kredit, konsumen tentu saja memiliki motivasi tertentu yang diharapkan akan tercapai setelah memiliki kartu kredit tersebut. Motivasi tidak dapat dilihat begitu saja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak, bahkan kadangkadang berlawanan dari yang tampak. Tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi dan dirangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan dan kepuasannya baik yang bersumber dari dalam (internal), maupun dari luar (eksternal). Jadi, setiap kegiatan yang dilakukan individu selalu ada motivasinya (Mowen, 2002) Selain motivasi, persepsi juga dapat mempengaruhi keputusan penggunaan produk. Menurut Dowling (1986) persepsi terhadap risiko (perceived risk) adalah persepsi negatif konsumen atas sejumlah akitivitas yang didasarkan pada hasil yang negatif dan memungkinkan bahwa hasil tersebut menjadi nyata. Hal ini merupakan masalah yang senantiasa dihadapi konsumen dan menciptakan suatu kondisi yang tidak pasti misalkan ketika konsumen menentukan penggunaan produk baru. Sikap juga dapat mempengaruhi keputusan penggunaan produk. Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen 6

(Dharmmesta dan Handoko, 1997). Dengan mempelajari keadaan pikir dari sikap seseorang diharakan dapat menentukan perilaku minat penggunaan produk oleh seseorang. Berdasar uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen berpengaruh terhadap minat penggunaan kartu kredit affinity Bank XXXX -USU. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang dijelaskan bahwa tidak tercapainya target peroleh kartu kredit berkaitan dengan persepsi, sikap dan motivasi konsumen terhadap minat penggunaan kartu kredit Affinity Bank XXXX - USU. Beberapa pertanyaan berkaitan dengan masalah ini adalah sebagai berikut 1. Bagaimana persepsi, sikap dan motivasi konsumen terhadap minat penggunaan produk kartu kredit Affinity Bank XXXX - USU pada daerah pemasaran wilayah Medan? 2. Bagaimana strategi pemasaran kartu kredit Affinity Bank XXXX - USU dalam meningkatkan perolehan kartu kredit bagi PT. Bank XXXX? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis persepsi, sikap, motivasi konsumen terhadap minat penggunaan kartu kredit Affinity Bank XXXX -USU pada daerah pemasaran wilayah Medan. 7

2. Merumuskan kebijakan-kebijakan yang efektif untuk dapat diimplementasikan guna meningkatkan perolehan kartu kredit Affinity Bank XXXX -USU pada daerah pemasaran wilayah Medan.. 3. Memberikan rekomendasi strategi pemasaran untuk PT. Bank XXXX pada pemasaran kartu kredit Affinity. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil geladikarya diharapkan memberi manfaat bagi: 1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi PT. Bank XXXX dalam memasarkan dan mengembangkan produk kartu kredit Affinitinya. 2. Bagi para akademisi, penelitian ini memiliki manfaat sebagai bahan pustaka dan pembanding untuk peneliti selanjutnya mengenai pemasaran kartu kredit terutama bagi Magister Manajemen USU. 3. Bagi peneliti, penelitian ini bagi peneliti sendiri diharapkan dapat menambah pengetahuan ilmiah dan pengalaman praktis tentang bagaimana menentukan strategi pemasaran suatu produk kartu kredit khususnya produk kartu kredit Affinity. 1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian Batasan dan ruang lingkup penelitian ini melingkupi: a. Penelitian ini dibatasi hanya pada produk kartu kredit Affinity Bank XXXX - USU yang dipasarkan pada daerah pemasaran wilayah Medan. 8

b. Ruang lingkup penelitian adalah menganalisis Persepsi, Sikap, Motivasi konsumen terhadap minat penggunaan produk kartu kredit Affinity Bank XXXX -USU. 9