DAFTAR PUSTAKAAN. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Saefudin Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam suatu pekerjaan atau usaha. melibatkan beberapa unsur atau komponen pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar: Untuk Fakultas. Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, implementasi metode Amṡāl Qur ānī pada

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara 1991).

PENGELOLAAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA DI SDN TEMAS 02 BATU. Oleh: ARI PURWONINGTIYAS NIM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka diajukan kesimpulan sebagai berikut: dilaksanakan dengan menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, Saifuddin Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA SK, KD DAN SILABUS DENGAN METODE SAINTIFIK PADA MATERI PAI DI SEKOLAH DASAR ALAM AR-ROHMAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994.

A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pengelolaan perpustakaan sekolah

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MI MUHAMMADIYAH BEJI KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan pembelajaran Al-Qur an di Madrasah Ibtidaiyah Zainul Yasin

DAFTAR PUSTAKA. Anonim, (t.th). Alqur an dan Terjemahannya. Yayaasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran Al-Qur an.

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Bin Ismail, Imam Abi, Hadist Shokhih Bukhori juz 1, Semarang : Toha Putra, tt

2. Pelaksanaan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mata

DAFTAR PUSTAKA. Al-Maraghi, Ahmad Musthafa Terjemah Tafsir Al-Maraghi Juz V, Semarang:

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai yang ada berlangsung suatu proses pendidikan sesuai dengan tujuan

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI MA ARIF NU 01 PURBASARI KECAMATAN KARANGJAMBU KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

DAFTAR RUJUKAN. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2007.

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di SMP N se-kecamatan Buayan yaitu

PEDOMAN OBSERVASI. NO INDIKATOR KETERANGAN 1 Sarana dan Prasarana

DAFTAR RUJUKAN. Ahmadi, Abu Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.


DAFTAR PUSTAKA. Aqib, Zainal Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung : CV. YRAMA WIDYA

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2013 M /1434 H

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak didik untuk menjadikan putra-putrinya sebagai manusia yang

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. IMPLEMENTASI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MTs AGUNG ALIM BLADO. A. Kriteria Ketuntasan Minimal di MTs Agung Alim Blado

DAFTAR PUSTAKA. Biologi Online aspek-kognitif-afektif-dan-psikomotor.

APLIKASI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( STUDI DI SDN BARENG 2 KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG )

BAB V PENUTUP. kepala madrasah terhadap guru di MTs Kudus, diperoleh kesimpulan sebagai

ii

PENERAPAN MEDIA KAHUBER (Kartu Huruf Bergambar) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman PPL terhadap

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 2 Agustus 1989

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Moch. Idochi, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan Teori, Konsep dan Isu, Bandung : Alfabeta, 2004.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR RUJUKAN. Ahmad, M., dkk, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Pustaka Setia 1998

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

BAB V PENUTUP. data, maka kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut: 1. Dalam pelaksaanaan program remedial teaching di SMA Swasta se

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Jenis

STUDI ANALISIS TENTANG KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK TINGKAT SEKOLAH DASAR SKRIPSI

Mardapi, Djemari, Penilaian Pendidikan Karakter, UNY, (tulisan tidak dipublikasikan), 2012 Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI CICIT ROSIDAH JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2013 M/1434 H

BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA. Al-Qur an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, Semarang,

BAB V PENUTUP. membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. SLB Wacana Asih Padang adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. dengan kesimpulan oleh guru. 2. hasil belajar siswa menggunakan metode diskusi ini tidak memuaskan

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 M/1436 H

PELAKSANAAN REKRUITMEN DAN SELEKSI TENAGA PENDIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MA ARIF NU SINGASARI KECAMATAN KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Hasil penelitian persepsi siswa kelas VIII terhadap media gambar dalam

Oleh : Teguh Karya Pamungkas Dosen Universitas Islam Jember

SKRIPSI. Disusun oleh : FIRDA HALAWATI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya, sehingga hal yang tidak dapat ditinggalkan manusia adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005.

ANALISIS PROFIL INTERAKSI GURU DAN SISWA DALAM PROSES TANYA JAWAB PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTS SALAFIYAH BODESARI PLUMBON

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

Setiana Solehah 1 dan Uyu Mu awwanah 2

Imam Muhammad Abu Zahroh, Ushul Fiqih, (Kairo : Dar al-fikr al-arobi, t.th).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya di atas dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GUNUNG JATI KABUPATEN CIREBON SKRIPSI

PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) MTs NEGERI 1 RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1

ANALISIS STANDAR PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MAJALENGKA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ANALISIS PEMBELAJARAN PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA SISWA KELAS 2 MI MIFTAHUL ULUM KEC.

DISUSUN OLEH : SITI MUSYAROFAH NIM

BAB III METODE PENELITIAN

PEDOMAN WAWANCARA. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kebondalem? Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kebondalem?

DAFTAR PUSTAKA. Abu Abdillah, Muhammad bin Ismail., Shahih Bukhori Daaru Annajah,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman Mas ud, Antologi Studi Agama dan Pendidikan Islam, Semarang: Aneka Ilmu, 2004

DAFTAR PUSTAKA. Aqib, Zainal Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. (Bandung: Yrama Widy).

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKAAN Arikunto Suharsimi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Jakarta: PT RajaGrafindoPersada,2003. Arikunto, Suharsimi. Manajemen an Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000. Basrowi dan Suwandi, Memahami an Kualitatif Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Basuki dkk, mengenal profil sekolah/madrasah Yogyakarta: Pustaka Felicha,2010. Danim Sudarwan, Profesionalisasi Dan Etika Profesi Guru Bandung: Afabeta,2010. Djohar, 2006. Guru Pendidik Dan Pembinaannya Yogyakarta: CV Grafika Indah. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1998. PBM-PAI Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Firdaus dan Saefudin A. Syafii, Modul Pelatihan Manajemen Berbasis Kinerja Madrasah Buku 2 Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI,2010. Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi Jakarta: Bumi Aksara. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan, Undang-Undang Bandung: Fokusmedia,2009. Guru Dan Dosen Khairil dan Danim Sudarwan, Profesi Kependidikan Bandung: Alfabeta, 2010. Modul Pelatihan, Manajemen Berbasis Kinerja Madrasah Buku 2 (Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI,2010. Moleong, Lexy. Metodologi an Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000. Mujib Abdul, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam Jakarta: Kencana Prenada Media,2006. Mujtahid, Pengembangan Profesi Guru Malang: UIN-Malang Press, 2009.

Purwanto Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002. Siswoyo Dwi dkk, Ilmu Pendidikan Yogyakarta: UNY press, 2008. Sugiono, Memahami an Kualitatif Bandung: Alfabeta, 2005. Ulum M. Miftahul, Basuki, 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam Ponorogo: STAIN Po Press.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Dwi Setiawan Tempat Tanggal Lahir : Pacitan, 19 Juni 1986 Alamat : RT/RW. 02/07 Dusun Jajar Desa Ngreco Kecamata Kabupaten Pactan Propinsi Jawa Timur. Nama Orang Tua : Ayah Ibu : Sukatno : Suyatin Riwayat Sekolah : Tingkat Sekolah Nama Sekolah Tahun Lulus MI MIM Ngreco 1999 MTs MTs.M Kasihan 2002 MA MAM 2005 Demikian riwayat hidup, kami buat dengan sebenarnya. Yang Memmbuat Dwi Setiawan

Kode : 01/1-W/F-1/2-V/2014 Nama : Ahmad Zaenudin, S.Pd.I Tanggal : 2 Mei 2014 Jam : 08.00-09.00 WIB Disusun Jam : 10.30-11.00 WIB Tempat Wawancara : Kantor MI Topik Wawancara : Sejarah berdirinya MI Informen Informen MateriWawancara Kapan berdirinya MI pacitan ini? Berawal dari pengajian malam yang telah dilaksanakan bertahun tahun oleh Mbah Abdul Shomad alias Mbah Shomad secara tradisional Mbah Shomad memberikan pelajaran agama tersebut setiap malam setelah shlat magrib. Dari sinilah Achmad Djahuri mengembangkan pendidikan tersebut menjadi lebih maju dan lebih baik sehingga siswanya lebih banyak. Maka pada tahun 1952 diubah menjadi sekolah diniah hal ini diharapkan agar pendidikan agama di Kasihan lebih efektif, efisien supaya mampu membendung Masyarakat Kasihan pada umumnya dan Glagahombo pada khususnya sebab diakui atau tidak pada saat peristiwa Clase Madain di Kasihan terdapat tokoh PKI yang sangat terpengaruh yaitu MISGIMIN. Bagaimana keadaannya pada waktu itu? Disamping itu masih banyak anak-anak dan orang dewasa yang belum dapat membaca menulis huruf latin maupun huruf Al Qur an daerah Kasihan masih sangat terpencil dan terisoler saat itu. Namun banyak potensi yang terdapat di Glagahombo yakni sudah ada orang-orang pulang dari belajar di Pondok-pondok pesantren, utamanya pondok Tremas. Dari Diniah inilah Achmad Djahuri terus berjuang mengibarkan bendera ajaran islam. Sehingga mendpat tanggapan positif dari masyarakat orang yang belajar semakin banyak, waktu belajarnya pun tidak malam hari tetapi diubah menjadi sore hari. Beginilah perjalanan Diniah hingga tahun 1957. Pada tahun 1957, Bapak sekolah SDN Kasihan I yakni Bapak Samadi mendatangi atau menemui Bapak Achmad Djahuri yang intinya menyarankan agar dirubah dijafikan madrasah yang disamping mengajarkan pendidikan agama juga pendidikan umum. Hal ini ditindak lanjuti oleh Bapak Achmad Djahuri dengan mengumpulkan temantemannya yaitu : Achmad Djahuri sendiri, Yahyo, M. Zaed, Idris (Almarhum), Palil (Almarhum). Setelah bermusyaarah menyatakan bahwa menyetujui saran dari bapak

Kepala SDN Kasihan I yang waktu itu dijabat olae bapak Samadi dan menetapkan bahawa Madrasah Diniah diuah menjadi madrasah Ibtidaiyah tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1957. Sebagai konsekwensi Madrasah yang baru lahir ini harus segera berubah yakni memberikan pelajaran umum, sehingga para pendiri juga harus menyediakan tenaga guru. Tenaga Guru yang mengajar adalah : Achmad Djahuri, Yahyo, M. Zaed, Idris, Palil, Daud, Toher. Bagaimana keadaannya untuk sekarang? Keadaan fisik MIM Kasihan I sekarang sudah lumanyan bagus dibanding saat lahir. Sekarang sudah maju pesat di bandingkan masa dulu, dari berbagai fasilitas pendidikan yang di sediakan oleh Madrasah Ibtidaiyah. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui sejarah berdirinya MIM Kasihan I sehingga dapat diketahui secara pasti sejarah berdirinya madrasah tersebut.

Kode : 02/2-W/F-1/3-V/2014 Nama : Samsul Hadi, S.Pd.I Tanggal : 3 Mei 2014 Jam : 09.00-10.00 WIB Disusun Jam : 11.00-11.30 WIB Tempat Wawancara : Kantor MI Topik Wawancara : Letak Geografis MI Pacitan informan MateriWawancara Dimana Letak Geografis MI? MI adalah sebuah lembaga pendidikan yang berdiri diatas tanah seluas 21.110 m, yang terletak di Jalan Pacitan. Bangunan yang digunakan adalah seluas 3019 m dengan hal 2991 m. Lapamgan olah raga dan keadaan seluas 7 x 18, adapun batas wilayah 7 x 9. Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut : Sebelah utara, perbatasan Bubakan kecamatan Tulakan sebelah timur bersebelahan dengan desa Ketro kecamatan Tulakan. Sebelah selatan, perbatasan dengan desa Ngrecokecamatan Glagahombo. Sebelah barat, Perbatasan Glagahombo kecamatan Tulakan. Dari data diatas dapat diketahui letak geografis di MI Muhammadiyah Kasihan I ini menunjukkan bahwa letaknya ditengah pedesaan.

Kode : 03/3-W/F-1/4-V/2014 Nama : A. Sadali, S.Pd.I Tanggal : 4 Mei 2014 Jam : 08.30-10.00 WIB Disusun Jam : 19.30 WIB Tempat Wawancara : Di kantor MI Topik Wawancara : Kompetensi guru di MI Pacitan MateriWawancara Bagaimana kompetensi guru di MI Pacitan? Kompetensinya bagus sesuai dengan latar belakang para pendidik yang sudah kebayakan menggelar sarjana S1, kurang lebih sekitar 95% gurunya sudah menggelar sarjana S1 kalu di madrasah sini mas. Bagaimana kompetensi guru PAI di MI Pacitan kalau masalah kompetensi guru PAI itu sudah baik karena kebanyakan dari alumni pondok pesantren, karena karena kebanyakan dari pondok pereantren tersebut mereka masalah keagamaanya sudah mampu kalu disuruh mengajar, karena mereka setiap hari di pondoknya belajar ilmu agama secara otomatis mereka sudah mampu kalau disuruh mengajar pelajaran agama, akan tetapi kebanyakan dari guru PAI itu sendiri sudah begitu banyak yang menyandang sarjana S1 walau ada yang belum menggelar sarjana S1 mereka mampu mengajar mata pelajaran yang di ampunya. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa kompetensi guru di MI tersebut sudah baik akan tetapi masalah kompetensi guru PAI sudah baik walau ada yang belum menggelar sarjana S1, karena latar belakang mereka yang kebanyakan dari lulusan pondok pesantren.

Kode : 04/4-W/F-1/5-V/2014 Nama : Ahmad Zaenudin, S. Pd.I Tanggal : 5 Mei 2014 Jam : 0900-09.30 WIB Disusun Jam : 20.30 WIB Tempat Wawancara : Di Ruang Guru Topik Wawancara : Pihak madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru di MI MateriWawancara Apa saja yang dilakukan Pihak madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru di MI? Yang dilakukan oleh madrasah selama ini dalam meningkatkan kompetensi guru yaitu dengan cara melakukan KKG/MGMP, FPMMI yang mana itu sebagai upaya peningkatan kompetensi guru, yang membahas tentang cara pembuatan silabus, RPP dan permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh para pendidik, kemudian pengadaan worskshop peningkatan mutu guru terutama pada mata pelajaran yang diampunya, Kalu kompetensi yang dilakukan oleh madrasah kepada para guru PAI apa saja? Kalu kepada guru PAI atau guru yang mengajar agama juga seperti yang kami terangkan tadi yaitu dengan pengadaan workshop peningkatan mutu guru mata pelajaran, melakukan KKG / MGMP, FPMMI sebagai peningkatan kompetensi kepribadian guru tersebut. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui upaya yang dilakukan oleh madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru yaitu dengan cara KKG / MGMP, FPMMI dan pengadaan workshop peningkatan kompetensi guru.

Kode : 05/5-W/F-1/6-V/2014 Nama : Rini Setiyani, S.Pd.I Tanggal : 6 Mei 2014 Jam : 10.00-11.00 WIB Disusun Jam : 16.00 WIB Tempat Wawancara : Di Ruang kantor MI Topik Wawancara : Faktor pendorong dalam meningkatkan kompetensi guru di MI Materi Wawancara Apa saja faktor pendorong dalam meningkatkan kompetensi guru di MI? faktor yang pendorong dalam peningkatan kompetensi di sini karena minimnya pengetahuan para guru tentang mata pelajaran itu sendiri, tuntutan profesi guru, untuk mengetahui strategi/metode pembelajaran yang diberikan kepada guru yang belum mengatahui setrategi pembelajaran, itulah faktor yang mendorong kepada para guru dalam meningkatkan kompetensi dalam mengajarnya. Dengan faktor pendukung tersebut bagaimana tanggapan para guru? Mereka sangat senang dengan adanya peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh madrasah, karena sangat membantu dalam peningkatan pengetahuan, pemahaman terhadap materi yang belum kami ketahui terutama yang berhubungan dengan strategi kegiatan belajar mengajar yang baik. Dari hasil wawancara dengan ibu Rini Setiyani dapat diketahui bahwa faktor pendorong bagi para guru untuk mengikuti peningkatan kompetensi karena tuntutan profesi dan minimnya pengetahuan tentang materi itu sendiri. TRANSKRIP WAWANCARA Kode : 06/6-W/F-1/7-V/2014 Nama : Nafi ah, S.HI

Tanggal : 7 Mei 2014 Jam : 11.30-12.00 WIB Disusun Jam : 15.00 WIB Tempat Wawancara : Di Ruang kantor MI Topik Wawancara : Faktor penghambat dalam peningkatan kompetensi guru di MI Pacitan Materi Wawancara Apa yang menjadi faktor penghambat dalam peningkatan kompetensi guru di MI Dalam peningkatan kompetensi ini yang menjadi faktor penghambat yaitu masalah minimnya dana yang dimiliki oleh sekolah sendiri, kuranya sarana dan prasarana yang mendukung dengan proses pembelajaran, latar belakang guru terutama bukan dari jurusannya, itulah yang menjadi penghambat dalam peningkatan kamampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan yang lain yang dibutuhkan oleh madrasah. Dari hasil wawancara tersebut bahwa yang menjadi faktor penghambat dalam peningkatan kompetensi yaitu karena minimnya dana, sarana dan prasarana pembelajaran, latar belakang guru yang jurusannya masih belum linier.

Kode : 07/7-W/F-1/8-V/2014 Nama : A. Sadali, S.Pd.I Tanggal : 8 Mei 2014 Jam : 08.30-10.00 WIB Disusun Jam : 17.00 WIB Tempat Wawancara : Di Ruang kantor MI Topik Wawancara : Motivasi kepada para guru untuk mengikuti peningkatan kompetensi guru tersebut Materi Wawancara Apa saja yang memberikan kepada para guru untuk mengikuti peningkatan kompetensi guru tersebut? Kalau yang member motivasi kepada para guru untuk mengikuti peningkatan kompetensi guru yaitu karena minimnya pengetahuan mereka jadinya mereka berusaha untuk semaksimal mungkin untuk mengikutinya supaya kaulitas gurunya bisa seimbang dalam kompetensinya, disisi lain yang member motivasi kepada mereka yaitu untuk mengetahui tugas guru yang sesuai dengan tujuan madrasah tersebut yaitu peningkatan kompetensi guru melalui MGMP sehingga semua guru harus mengikuti kegiatan yang diadakan oleh madrasah tersebut. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa yang member motivasi kepada guru untuk mengikuti peningkatan kompetansi yaitu karena minimnya pengatahuan dan tuntutan dari madrasah untuk mengikutinya.

Kode : 08/8-W/F-2/9-V/2014 Nama : Samsul Hadi, S.Pd.I Tanggal : 9 Mei 2014 Jam : 09.00-10.30 WIB Disusun Jam : 19.00 WIB Tempat Wawancara : Di kantor MI Topik Wawancara : Pihak madrasah dalam menyelesaikan faktor penghambat peningkatan kompetensi guru di MI MateriWawancara Apa yang dilakukan dari pihak madrasah dalam menyelesaikan faktor penghambat peningkatan kompetensi guru? Sematara ini yang dilakukan oleh pihak madrasah dalam menyelesaikan penghambat peningkatan kompetensi tersebut yaitu dengan cara mencari donator tetap yang berasal dari masyarakat serta mencari jalan lain yang lebih halal dan dapat mambantu dalam peningkatan kompetensi tersebut, selanjutnya merekrut guru yang memiliki sarjana S1 sesuai dengan jurusannya, supaya dalam proses kegiatannya bisa maksimal sesuai dengan jurusan yang mereka miliki, selanjutnya membuat fasilitas tempat praktek pembelajaran mata pelajaran PAI seperti mushola, pembelian al-qur an, Iqro, tarjamah dan buku pendukung yang berkaitan dengan pembelajaran yang di ampunya, yang selanjutnya sekolah menyekolahkan bagi guru yang belum mempunyai sarjana S1 melalui program MEDP (Madrasah Education Development Project) sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. penyelesaian faktor penghambat yang dilakukan madrasah yang sudah terrealisasi sekarang ini apa saja? Dari yang sudah kami jelaskan tadi diatas itu semua sudah dijalankan mas walaupun belum maksimal, karena itu semua adalah target yang dilakukan pihak madrasah supaya menjadi madrasah yang siap bersaing. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa yang dilakukan madrasah dalam menyelesaikan masalah penghambatnya yaitu dengan pencarian donator, merekrut guru sarjana S1, membuat fasilitas belajar, menyekolahkan melalui program MEDP (Madrasah Education Development Project). TRANSKRIP WAWANCARA Kode : 09/9-W/F-1/10-V/2014 Nama : Dewi Pianis Mariana, S.Pd.I Tanggal : 10 Mei 2014 Jam : 08.30-10.00 WIB

Disusun Jam : 19.30 WIB Tempat Wawancara : Di kantor MI Topik Wawancara : Kompetensi guru di MI Pacitan MateriWawancara Bagaimana kompetensi guru di MI Pacitan? Kompetensinya bagus sesuai dengan latar belakang para pendidik yang sudah kebayakan menggelar sarjana S1, kurang lebih sekitar 90% gurunya sudah menggelar sarjana S1 kalu di madrasah sini. kalau masalah kompetensi guru itu sudah baik karena kebanyakan dari alumni pondok pesantren, akan tetapi dari guru itu sendiri sudah begitu banyak yang menyandang sarjana S1 walau belum linier S1 mereka, akan tetapi mereka mampu mengajar mata pelajaran yang di ampunya. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa kompetensi guru di MI tersebut sudah baik akan tetapi masalah kompetensi guru sudah baik walaupun ada yang belum menggelar sarjana S1, karena latar belakang mereka yang kebanyakan dari lulusan pondok pesantren.

Kode : 10/10-W/F-1/11-V/2014 Nama : Ahmad Afifudin, S.Pd.I Tanggal : 11 Mei 2014 Jam : 0900-09.30 WIB Disusun Jam : 20.30 WIB Tempat Wawancara : Di Rumahnya Topik Wawancara : Pihak madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru di MI MateriWawancara Apa saja yang dilakukan Pihak madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru di MI? Yang dilakukan oleh madrasah selama ini dalam meningkatkan kompetensi guru yaitu dengan cara melakukan KKG/MGMP yang mana itu sebagai upaya peningkatan kompetensi guru, pengadaan KKM (Kelompok Kerja Madrasah) yang membahas tentang cara pembuatan silabus, RPP dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para pendidik, kemudian pengadaan worskshop peningkatan mutu guru terutama pada mata pelajaran yang diampunya, Kalu kompetensi yang dilakukan oleh madrasah kepada para guru PAI apa saja? Kalu kepada guru PAI atau guru yang mengajar agama juga seperti yang kami terangkan tadi yaitu dengan pengadaan workshop peningkatan mutu guru mata pelajaran, melakukan KKG / MGMP sebagai peningkatan kompetensi guru tersebut Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui upaya yang dilakukan oleh madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru yaitu dengan cara KKG / MGMP dab pengadaan workshop peningkatan kompetensi guru.

Kode : 11/11-W/F-1/12-V/2014 Nama : dewi yuliana kasih, S.Pd, SD. Tanggal : 12 Mei 2014 Jam : 10.00-11.00 WIB Disusun Jam : 16.00 WIB Tempat Wawancara : Di Ruang kantor MI Topik Wawancara : Faktor pendorong dalam meningkatkan kompetensi guru di MI Materi Wawancara Apa saja faktor pendorong dalam meningkatkan kompetensi guru di MI? faktor yang pendorong dalam peningkatan kompetensi di sini karena minimnya pengetahuan para guru tentang mata pelajaran itu sendiri, tuntutan profesi guru, untuk mengetahui strategi/metode pembelajaran yang diberikan kepada guru yang belum mengatahui setrategi pembelajaran, itulah faktor yang mendorong kepada para guru dalam meningkatkan kompetensi dalam mengajarnya. Dengan faktor pendukung tersebut bagaimana tanggapan para guru? Mereka sangat senang dengan adanya peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh madrasah, karena sangat membantu dalam peningkatan pengetahuan, pemahaman terhadap materi yang belum kami ketahui terutama yang berhubungan dengan strategi kegiatan belajar mengajar yang baik. Dari hasil wawancara dengan bapak kepala sekolah dapat diketahui bahwa factor pendorong bagi para guru untuk mengikuti peningkatan kompetensi karena tuntutan profesi dan minimnya pengetahuan tentang materi itu sendiri. TRANSKRIP WAWANCARA Kode : 12/12-W/F-1/13-V/2014 Nama : Rini Setiani, S.Pd.I

Tanggal : 13 Mei 2014 Jam : 11.30-12.00 WIB Disusun Jam : 15.00 WIB Tempat Wawancara : Di Ruang kantor MI Topik Wawancara : Faktor penghambat dalam peningkatan kompetensi guru di MI Materi Wawancara Apa yang menjadi faktor penghambat dalam peningkatan kompetensi guru di MI? Dalam peningkatan kompetensi ini yang menjadi faktor penghambat yaitu masalah minimnya dana yang dimiliki oleh sekolah sendiri, kuranya sarana dan prasarana yang mendukung dengan proses pembelajaran, latar belakang guru terutama bukan dari jurusannya, itulah yang menjadi penghambat dalam peningkatan kamampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan yang lain yang dibutuhkan oleh madrasah. Dari hasil wawancara tersebut bahwa yang menjadi faktor penghambat dalam peningkatan kompetensi yaitu karena minimnya dana, sarana dan prasarana pembelajaran, latar belakang guru bukan yang belum linier dalam mengajarnya sesuai dengan sarjana S1 yang di milikinya

Kode : 13/13-W/F-1/14-V/2014 Nama : Sri Winarti, S.Pd Tanggal : 14 Mei 2014 Jam : 08.30-10.00 WIB Disusun Jam : 17.00 WIB Tempat Wawancara : Di Ruang kantor MI Topik Wawancara : Motivasi kepada para guru untuk mengikuti peningkatan kompetensi guru tersebut Materi Wawancara Apa saja yang memberikan kepada para guru untuk mengikuti peningkatan kompetensi guru tersebut? Kalau yang member motivasi kepada para guru untuk mengikuti peningkatan kompetensi guru yaitu karena minimnya pengetahuan mereka jadinya mereka berusaha untuk semaksimal mungkin untuk mengikutinya supaya kaulitas gurunya bisa seimbang dalam kompetensinya, disisi lain yang member motivasi kepada mereka yaitu untuk mengetahui tugas guru yang sesuai dengan tujuan madrasah tersebut yaitu peningkatan kompetensi guru melalui KKG/MGMP dan FPMMI sehingga semua guru harus mengikuti kegiatan yang diadakan oleh madrasah tersebut. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa yang member motivasi kepada guru untuk mengikuti peningkatan kompetansi yaitu karena minimnya pengatahuan dan tuntutan dari madrasah untuk mengikutinya.

Lampiran JADWAL WAWANCARA No Tanggal dan Kode Waktu Topik Wawancara Tempat 1. 2 Mei 2014 01/1-W/F-1/2-V/2014 08.00-09.00 WIB Sejarah berdirinya MI 2. 3 Mei 2014 02/2-W/F-1/3-V/2014 09.00-10.00 WIB Letak Geografis MI 3. 4 Mei 2014 4. 5 Mei 2014 5. 6 Mei 2014 03/3-W/F-1/4-V/2014 04/4-W/F-1/5-V/2014 05/5-W/F-1/6-V/2014 08.30-10.00 WIB Kompetensi guru di MI Pacitan 09.00-09.30 WIB 6. 7 Mei 2014 06/6-W/F-1/7-/2014 11.30-12.00 WIB 7. 8 Mei 2014 07/7-W/F-1/8-V/2014 08.30-10.00 WIB Pihak madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru di MI 10.00-11.00 WIB Faktor pendorong dalam meningkatkan kompetensi guru di MI Faktor penghambat dalam peningkatan kompetensi guru di MI Motivasi kepada para guru untuk Kantor MI Muhammadiyah Kasihan I Kantor MI Muhammadiyah Kasihan I Di kantor MI Di Ruang kantor MI Di Ruang kantor MI Di Ruang kantor MI Di Ruang kantor MI

mengikuti peningkatan kompetensi guru tersebut 8. 9 Mei 2014 08/8-W/F-2/9-V/2014 09.00-10.30 WIB Pihak madrasah dalam menyelesaikan faktor penghambat peningkatan kompetensi guru di MI 9. 10 Mei 2014 09/9-W/F-2/10-V/2014 09.30-10.30 WIB Kompetensi guru di MI Pacitan 10 11 Mei 2014 10/10-W/F-2/11-V/2014 09.00-10.00 WIB Pihak madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru di MI 11. 12 Mei 2014 11/11-W/F-2/12-V/2014 08.00-09.00 WIB Faktor pendorong dalam meningkatkan kompetensi guru di MI 12. 13 Mei 2014 12/12-W/F-2/13-V/2014 09.00-10.00 WIB Faktor penghambat dalam peningkatan kompetensi guru di MI 13. 14 Mei 2014 13/13-W/F-2/14-V/2014 09.00-09.30 WIB Motivasi kepada para guru untuk mengikuti peningkatan kompetensi guru tersebut Di Rumahnya Di Ruang kantor MI Di Ruang kantor MI Di Ruang Perpustakaan MI Di Ruang Kantor MI Di Ruang Kantor MI