FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN INTERVAL PERSALINAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT ISLAM YAYASAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN ISLAM (YAKSSI) SRAGEN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian wanita yang disebabkan oleh karena kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD DR. SOESILO KABUPATEN TEGAL SKRIPSI

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

BAB I PENDAHULUAN. salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Di seluruh dunia, diperkirakan ibu meninggal karena komplikasi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu disebabkan karena abruptio plasenta, preeklampsia, dan eklampsia.

BAB I PENDAHULUAN. tak terpisahkan. Oleh sebab itu, seorang ibu hamil pada masa kehamilannya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di

Efektiitas Terapi Musik Klasik Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Bersalin Seksio Sesarea Di RSUD dr.pirngadi Medan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Millenium development goal (MDG) menargetkan penurunan AKI menjadi

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan data sekunder berupa rekam

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia lebih atau sama dengan 35 tahun. Kelompok usia ini sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

setiap tahun satu tiap 4 menit. Pendahuluan Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perdarahan postpartum merupakan kunci bagi kesehatan

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Preeklampsia/eklampsia merupakan salah satu penyebab. utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2015, terlihat

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya, kesejahteraan anak

BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan wanita. Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri. Preeklampsia adalah timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PE DAHULUA. setiap saat selama ibu hamil, pada waktu persalinan, pascapersalinan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena

KERJASAMA DEPARTEMEN OBGIN UNHAS DENGAN RS DAERAH BOMBANA KABUPATEN BOMBANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO tahun 2013, terdapat sekitar kasus kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. berkembang organ demi organ lengkap dengan segala fungsi masing-masing, dan

SURVEY ANALISI KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH NAMBANGAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan. terhambat di dalam Rahim, kematian janin di dalam rahim, solusio

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2006). Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2013 AKI

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

BAB 1. terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, pelayanan obstetri belum menyeluruh masyarakat dengan layanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Nursing error sering dihubungkan dengan infeksi nosokomial, salah

Transkripsi:

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana S-1 Keperawatan Oleh : ERNI WARDAYANTI LUKITA SARI J 220 060 041 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan obstetri, selain Angka Kematian Maternal (AKM) terdapat Angka Kematian Perinatal (AKP) yang dapat digunakan sebagai parameter keberhasilan pelayanan. Keberhasilan menurunkan Angka Kematian Maternal (AKM) di negara-negara maju saat ini menganggap Angka Kematian Perinatal (AKP) merupakan parameter yang lebih baik dan lebih peka untuk menilai kualitas pelayanan kebidanan. Hal ini mengingat kesehatan dan keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung pada keadaan serta kesempurnaan bekerjanya sistem dalam tubuh ibu, yang mempunyai fungsi untuk menumbuhkan hasil konsepsi dari mudigah menjadi janin cukup bulan. Salah satu penyebab kematian perinatal adalah preeklampsia (Sudhaberata, 2001). Penyakit hipertensi pada kehamilan berperan besar dalam morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal. Hipertensi diperkirakan menjadi komplikasi sekitar 7% sampai 10% seluruh kehamilan. Seluruh ibu yang mengalami hipertensi selama masa hamil, setengah sampai dua pertiganya didiagnosa mengalami preeklampsia (Bobak, 2004). Menurut Sudhaberata (2001) melaporkan angka kejadian preeklampsia di dunia sebesar 0-13 persen, di Singapura 0,13-6,6 persen. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab angka kesakitan dan kematian ibu dan janin yang cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan Laporan Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003 angka kematian ibu sebesar 307 kematian per 100.000 kelahiran hidup (BPS, 2003). Insiden preeklampsia di Indonesia diperkirakan 3,4 persen 8,5 persen, di RSU Hasan Sadikin Bandung sebesar 6,4 persen, RSU Palembang sebesar 5,1 persen, dan di RSU Dr. Sarjito Yogyakarta sebesar 3,63 persen (Suroso, 2003). Angka kejadian preeklampsia di RSU Tarakan sebesar 3,26 persen (Sudhaberata, 2001), di RSUD Dr. Pirngadi Medan sebesar 4,65 persen (Simanjuntak, 1999), RSUP Karyadi sebesar 2,85 persen (Wibisono, 1997) dan RS pendidikan di Makasar sebesar 2,61 persen (Rambulangi, 2003). Di RS Sanglah Denpasar sebesar 1,21% (Armanza, 2005). Salah satu upaya untuk menurunkan Angka Kematian Perinatal (AKP) akibat preeklampsia adalah dengan menurunkan angka kejadian preeklampsia. Angka kejadian dapat diturunkan melalui upaya pencegahan, pengamatan dini, dan terapi. Upaya pencegahan kematian perinatal dapat diturunkan bila dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempunyai nilai prediksi. Angka kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2007 sebesar 296 pasien. Sehubungan dengan upaya menurunkan angka kejadian preeklampsia, dilakukan upaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi karakteristik penderita preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dengan demikian nantinya dapat diambil langkah-langkah untuk pencegahan. Tindakan pencegahan dan diagnosis penyakit dilaksanakan lebih dini serta pengobatan sesegera mungkin. Usaha pencegahan dini dapat

dilakukan apabila dapat diidentifikasi faktor-faktor penyebab utama dan faktor-faktor resiko kejadian preeklampsia. Penyebab pasti dari preeklampsia masih belum diketahui (Prawiroharjo,1999), preeklampsia disebut sebagai the disease of theoris. Saat ini beberapa faktor resiko telah berhasil diidentifikasi, sehingga diharapkan dapat mencegah timbulnya preeklampsia. Menurut Duckitt dan Harrington (2005) faktor resiko preeklampsia meliputi usia, paritas, riwayat preeklampsia, riwayat keluarga dengan preeklampsia, kehamilan kembar, penyakit yang menyertai kehamilan dan jarak kelahiran. Peneliti memilih Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta sebagai tempat penelitian, karena RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit pemerintah yang dijadikan rujukan untuk kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan lain termasuk kasus preeklampsia. RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit pendidikan tipe B untuk dokter muda, residen, dan perawat. Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang peneliti lakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta selama periode 1 Januari sampai 31 Desember 2007 melalui pengkajian data sekunder dari rekam medis didapatkan jumlah pasien preeklampsia 296 dengan klasifikasi preeklampsia ringan 118 pasien dan preeklampsia berat 178 pasien. Penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi belum pernah dilakukan. Hal ini mendorong peneliti ingin mengetahui faktor-faktor

apa sajakah yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah yang harus peneliti jawab adalah Faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Membuktikan secara ilmiah tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui karakteristik preeklampsia yaitu preeklampsia ringan dan preeklampsia berat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. b. Mengetahui hubungan antara usia dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. c. Mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. d. Mengetahui hubungan antara kehamilan kembar dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

e. Mengetahui hubungan antara penyakit penyerta dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. f. Mengetahui kontribusi usia dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. g. Mengetahui kontribusi paritas dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. h. Mengetahui kontribusi kehamilan kembar dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. i. Mengetahui kontribusi penyakit penyerta dengan kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Rumah Sakit Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terutama dalam pengembangan program penyuluhan pada kasus tentang faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia. 2. Masyarakat Sebagai masukan agar lebih memahami upaya pencegahan preeklampsia sedini mungkin. 3. Institusi Pendidikan Perawatan Sebagai masukan bagi institusi pendidikan keperawatan dalam proses belajar mengajar yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia.

4. Penelitian Selanjutnya Sebagai bahan referensi atau sumber data untuk penelitian sejenis berikutnya yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan metode dan variabel yang lebih kompleks. E. Keaslian Penelitian Sejauh ini penulis belum menemukan judul penelitian yang sama, namun penulis menemukan penelitian yang mirip dengan penelitian ini yaitu : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sudhaberata (2001) yang berjudul Profil Penderita Preeklampsia-Eklampsia di RSU Tarakan Kaltim periode tahun 1996 sampai 1998. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik penderita preeklampsia-eklampsia di Tarakan periode 1 Januari 1996 sampai dengan 31 Desember 1998 adalah angka kejadian preeklampsia di RSU Tarakan 3,26% (110 kasus) dari 3370 persalinan. Kelompok usia terbanyak penderita adalah antara 20 sampai 35 tahun (76,27%). Status gravida penderita terbanyak adalah multigravida yaitu 54,24%. Cara persalinan terbanyak yang dilakukan adalah pervaginam. Perbedaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh penulis terletak pada metode penelitian, dimana penelitian yang akan dilakukan penulis adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional serta tempat dan waktu penelitiannya berbeda. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu sama-sama meneliti pasien

preeklampsia, pengambilan datanya sama-sama data sekunder dari rekam medis. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Lintang (2003) yang berjudul Gambaran Fraksi Protein Darah Pada Preeklampsia dan Hamil Normotensif di Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara RSUP. H. Adam Malik/RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Oktober 1998 sampai Oktober 1999. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi cross sectional (sekat silang). Hasil penelitian menunjukkan hasil protein total dalam darah bagi ketiga kelompok penelitian mempunyai hubungan yang tidak bermakna (p > 0,05). Pada penderita PE ringan dengan proteinuria kualitatif 2 + dijumpai 5,56% kasus, dan pada PE berat dijumpai 86,33% kasus, sedangkan pada hamil normotensif tidak dijumpai proteinuria. Fraksi a 1, a 2, β 1 dan globulin juga tidak berbeda bermakna pada ketiga kelompok yang diteliti (P > 0,05). Pada penderita preeklampsia berat dalam penelitian ini dijumpai 2 janin yang mengalami kematian (11,10%). Perbedaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh penulis terletak pada subjek penelitiannya yaitu pada penelitian ini subjek penelitiannya adalah ibu hamil dengan diagnosa preeklampsia ringan, preeklampsia berat dan normotensif yang berkunjung ke poliklinik atau kamar bersalin RSUP Dr. Pirngadi Medan periode Oktober 1998 sampai Oktober 1999, sedangkan pada penelitian yang dilakukan penulis yang menjadi subjek penelitiannya adalah semua pasien preeklampsia yang melahirkan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang

memenuhi kriteria inklusi periode 1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2007. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu sama-sama meneliti pasien preeklampsia.