BAB I PENDAHULUAN. serta dalam tingkah laku tertentu dan dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berdasarkan hasil kajian yang relevan sebelumnya penelitian tentang buku

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan agar peserta didik memiliki keterampilan (1) berkomunikasi secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini dikarenakan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang dapat mempermudah guru dan siswa. Buku teks berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia SD/ MI secara eksplisit dinyatakan. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) menuntut siswa

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa dan sastra.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VII D SMP PLUS DARUSSALAM TAHUN AJARAN 2012/2013

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan

TEKNIK INKUIRI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMP PLUS DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam aktivitas sehari-hari, manusia tidak lepas dari interaksi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan. untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar adalah dengan

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

Berbahasa dan Bersastr

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh siswa dari tingkat pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi. Pengajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II. Untuk membantu mengatasi berbagai persoalan tentang metode kependidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

latihan. Salah satu wujud pendidikan yang diterapkan di sekolah maupun di lingkungan keluarga sejak dini adalah pendidikan bahasa karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari harinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

PERBANDINGAN PENGUASAAN PEMBELAJARAN SASTRA ANTARA SISWA KELAS XI JURUSAN IPA DAN IPS DI SMAN 1 TAPA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berhenti. Usaha tersebut dilakukan untuk penyesuaian dan mengimbangi tuntutan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. atau kaidah kebahasaan. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas diarahkan

I. PENDAHULUAN. memjawab tantangan-tantangan yang terjadi dimasyarakat. Tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ruang yang tidak hanya mengantarkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila

KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI BACAAN DESKRIPSI SISWA KELAS V SDN LAMREUNG ACEH BESAR. Rahmi Masta, Adnan, M. Yamin ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Retno Friethasari, 2015 PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran di sekolah sangat mengharapkan keberhasilan peserta didik. Keberhasilan itu akan tercapai jika guru secara cermat melakukan proses pembelajaran secara optimal. Pembelajaran yang dimaksud adalah suatu proses lingkungan siswa secara sengaja dikelola untuk memungkinkan mereka turut serta dalam tingkah laku tertentu dan dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga menghasilkan respons-respon untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan (Corey, dalam Sagala 2012: 61). Salah satu tujuan pembelajaran dimaksud adalah pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. Selain itu, siswa memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia(BNSP,2006: 44).

2 Dalam mencapai tujuan di atas, pembelajaran bahasa Indonesia haruslah mengetahui prinsip-prinsip belajar bahasa Indonesia yang kemudian diwujudkan dalam kegiatan pembelajarannya, serta menjadikan aspek-aspek tersebut sebagai petunjuk dalam kegiatan pembelajarannya. Hal ini dikarenakan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia bukanlah menjadikan siswa sebagai ahli bahasa tetapi juga sebagai seorang yang bisa menggunakan bahasa untuk keperluannya. Selain prinsip-prinsip belajar bahasa Indonesia di atas, tujuan pembelajaran di kelas akan tercapai dengan baik jika guru harus memperhatikan komponen-komponen pendukung dalam pembelajaran tersebut. Komponen pendukung dalam pembelajaran tersebut antara lain perangkat pembelajaran, media yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dan buku pelajaran yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Dari berbagai komponen yang mendukung pembelajaran yang telah disebutkan di atas, salah satunya adalah buku teks. Buku teks dimaksud adalah buku teks yang digunakan oleh guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bacon (dalam Tarigan, 2009: 12) bahwa buku teks adalah buku yang dirancang dengan cermat oleh para pakar atau para ahli dalam bidang tertentu dan dilengkapi dengan saranasarana pengajaran yang sesuai dan serasi untuk digunakan di dalam proses pembelajaran di kelas.

3 Sehubungan dengan itu, Ibrahim (dalam Sayama dkk,2013: 1) mengemukakan peran penting dalam buku teks dari tiga sudut, yakni bagi siswa, bagi guru, dan bagi proses pembelajaran. Buku teks bagi siswa berperan (1) membantu belajar secara sistematis, mempertegas, dan mempermudah siswa mengikuti pembelajaran berikutnya, (2) merangsang kreativitas. Buku teks memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyegarkan ingatan yang dapat merangsang tumbuhnya kreativitas dalam diri siswa, (3) mengembangkan sikap ilmiah, sosial, dan kemantapan emosi siswa. Melalui buku teks, siswa dapat menyelesaikan tugas dan pelatihan yang diberikan. Tugas dan latihan itu pada gilirannya dapat memperdalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Buku teks bagi guru berperan sebagai (1) pengarah pelaksanaan pembelajaran. Melalui buku teks, guru dapat menentukan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan, pendekatan yang dianut, metode yang digunakan, teknik yang dipakai, (2) sumber dan pengarah dalam menyediakan bahan pembelajaran. Melalui buku teks, guru lebih mudah memperoleh sumber-sumber pembelajaran, (3) sebagai landasan dalam menyelenggarakan evaluasi hasil belajar siswa. Disisi lain, peran buku teks dalam pembelajaran adalah: (1) memudahkan pemilihan dan penyampaian materi pembelajran, (2) membantu kelancaran proses pembelajaran, (3) membantu kelancaran proses pengelolaan kelas, (4) memudahkan siswa mengikuti uraian materi pembelajaran dan (5) dapat digunakan untuk melatih belajar mandiri bagi siswa.

4 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kehadiran buku teks siswa dan guru sangat dibutuhkan. Tanpa adanya buku teks dalam kegiatan belajar mengajar tidak akan menghasilkan pembelajaran yang maksimal. Peran buku teks terhadap pembelajaran di kelas adalah untuk menyampaikan konsep ilmu yang ada dalam buku tersebut. Buku teks menuntun guru untuk menyampaikan materi ajar yang akan dipelajari oleh siswa. Dengan adanya buku teks, siswa dan guru akan lebih mudah memahami isi materi yang terdapat dalam buku teks. Keuntungan adanya buku teks sebagaimana dikemukakan oleh Buckhingman (dalam Tarigan, 2009 : 16) bahwa buku teks memberi kesempatan untuk mempelajarinya sesuai dengan kecepatan masing-masing, memberi kesempatan untuk mengulangi atau meninjaunya kembali, kemungkinan untuk mengadakan pemeriksaan atau pengecekan terhadap ingatan, kemudahan untuk membuat catatan-catatan bagi pemakai selanjutnya. Disisi lain, buku teks memberikan manfaat yang banyak untuk kemajuan siswa dalam kegiatan belajar mengajar antara lain: sebagai sarana kepastian tentang apa yang dipelajari, sebagai alat kontrol untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jauh ia menguasai materi pelajaran, sebagai alat belajar (di luar kelas buku teks berfungsi sebagai guru) untuk dapat menemukan petunjuk, teori, konsep, dan bahan-bahan latihan atau evaluasi (Krisanjaya 1997:86). Selain memberikan manfaat pada siswa buku teks juga memberikan manfaat pada guru yaitu sebagai pedoman untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh siswa, mengetahui urutan penyajian bahan ajar,

5 mengetahui teknik dan metode pengajarannya, memperoleh bahan ajar secara mudah, dan menggunakannya sebagai alat pembelajaran siswa di dalam atau di luar sekolah (Krisanjaya 1997:85). Mencapai manfaat mengenai buku teks di atas seharusnya penulis buku teks memperhatikan urutan penyajiannya berdasarkan prinsip-prinsip spiralisasi yang baik. Prinsip-prinsip itu adalah penjenjangan dan pembobotan (Abdussamad 2002:57). Prinsip penjenjangan mengharuskan materi diurutkan dari yang lebih mudah ke yang lebih sulit, dari yang harus dikuasai lebih dulu ke yang merupakan lanjutan, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. Tercapainya hal tersebut penulis buku teks harus memperhatikan beberapa komponen-komponen dalam penulisan buku teks. Komponen-komponen tersebut adalah: petunjuk pembelajaran, deskripsi kompetensi, tujuan pembelajaran, isi (materi) pembelajaran, ilustrasi, latihan dan rangkuman (Dick and carey, 1990 ;Suparman, 1991 dalam Malabar dkk : 4). Buku-buku yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran di SMA antara lain yaitu buku terbitan Yudistira, Erlangga, dan Intan Pariwara. Buku teks yang dianalisis dalam penelitian ini adalah buku teks mahir berbahasa Indoonesia yang ditulis oleh Paulus Tukan terbitan Yudistira. Dalam buku teks ini masih terdapat kekurangan yaitu tujuan pembelajaran, petunjuk pembelajaran, ilustrasi dan rangkuman. Agar pembelajaran di kelas bisa tercapai sesuai dengan yang dinginkan, penulis buku teks seharusnya menjabarkan tujuh komponen di atas dalam buku teks pelajaran. Kenyataannya, komponen-komponen yang harus ada dalam buku

6 teks tersebut, terdapat komponen-komponen yang belum dipaparkan secara jelas. Selain itu, buku teks tersebut kualitasnya masih perlu ditingkatkan. 1.2 Identifikasi Masalah Memperhatikan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut : a. Terdapat komponen-komponen tertentu dalam buku teks yang belum dideskripsikan secara jelas isinya. b. Penulis kurang memperhatikan urutan komponen-komponen yang ada dalam buku teks. c. Buku teks yang digunakan dalam pembelajaran masih kurang berkualitas. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XI SMAN Kota Gorontalo. Pembatasan ini dimaksudkan karena penelitian yang dilakukan pada salah satu aspek akan lebih akurat hasilnya, dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan pada semua aspek. Disamping itu, pembatasan ini juga dilakukan mengingat peneliti memiliki keterbatasan tenaga, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian penelitian ini. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Bagaimanakah komponen isi buku teks bahasa Indonesia kelas XI SMAN Kota Gorontalo?

7 b. Bagaimanakah kualitas setiap komponen isi buku teks bahasa Indonesia kelas XI SMAN Kota Gorontalo? 1.5 Definisi Operasional Memperhatikan masalah yang dikemukakan diatas, secara operasional istilah-istilah dalam judul penelitian dapat didefinisikan sebagai berikut : a. Analisis yang dimaksud pada penelitian ini adalah mengkaji komponenkomponen yang terdapat dalam isibuku teks bahasa Indonesia yaitu berupa deskripsi petunjuk pembelajaran, deskripsi kompetensi, tujuan pembelajaran, isi (materi), ilustrasi, latihan, rangkuman. b. Kualitas buku teks bahasa Indonesia yang dimaksudkan adalah kualitas isi buku teks bahasa Indonesia yang digunakan olehguru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar disman Kota Gorontalokhususnya buku teks Bahasa Indonesia terbitan Yudistira yang ditulis oleh Paulus Tukan yaitu buku teks mahir berbahasa Indonesia. 1.6 Tujuan Penelitian 1.6.1 Tujuan Umum Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan buku teks bahasa Indonesia kelas XI SMAN kota Gorontalo. 1.6.2 Tujuan Khusus Secara Khusus, penelitian ini bertujuan untuk : a. Mendeskripsikan komponen isi buku teks bahasa Indonesia kelas XI SMAN Kota Gorontalo

8 b. Mendeskripsikan kualitas isi komponen buku teks bahasa Indonesia kelas XI SMAN Kota Gorontalo 1.7 Manfaat Penelitian 1.7.1 Manfaat Teoretis Secara teoretis hasil penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan teori penulisan buku teks terutama penulisan buku teks bahasa Indonesia. 1.7.2 Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini memberikan manfaat pada: a. Peneliti Sebagai bahan pengetahuan bagi peneliti mengenai isi buku teks yang digunakan oleh guru untukmeningkatkan keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. b. Sekolah Sebagai masukan bagi tenaga pendidik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah agar lebih teliti menggunakan buku teks dalam pembelajaran. c. Pemerintah Sebagai masukkan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap sekolah.