STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR MUTU AKADEMIK IAIN MATARAM

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04.

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PRESTASI KERJA

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

BORANG BARU VS BORANG LAMA

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR MUTU STKIP PGRI BLITAR TAHUN

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

STANDAR MAHASISWA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN JAKARTA

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

PENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT

PENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR SUASAN AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR MUTU SM 01 PJM

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : ; Fax :

STANDAR KERJASAMA DALAM DAN LUAR NEGERI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR ISI PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

Oleh: Pembantu Rektor II UB

INSTRUMEN EVALUASI MUTU INTERNAL (EMI) PROGRAM STUDI PADA UNIVERSITAS / INSTITUT /SEKOLAH TINGGI

STANDAR PENDIDIKAN UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SAMUDRA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 73/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

Transkripsi:

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA TENGGARONG

DAFTAR ISI A. Standar Isi... 1 B. Standar Proses... 5 C. Standar Mahasiswa... 9 D. Standar Dosen Dan Tenaga Kependidikan... 10 E. Standar Suasana Akademik... 13 F. Standar Kompentensi Lulusan... 14 G. Standar Penilaian Pendidikan... 16 H. Standar Sistem Informasi... 18 I. Standar Kerjasama Dalam Dan Luar Negeri... 19 J. Standar Pembiayaan... 21 K. Standar Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat... 22 L. Standar Pengelolaan... 24 M. Standar Sarana Dan Prasarana... 27

A. STANDAR ISI 1. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar a. Dekan sebagai pimpinan fakultas. b. Ketua jurusan sebagai pimpinan jurusan dan ketua program studi sebagai pimpinan program studi. 2. Definisi Istilah a. Merancang standar adalah olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal yang dibutuhkan dalam sistem penjaminan mutu internal Fakultas Agama Islam Unikarta. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar sehingga standar dinyatakan berlaku. b. Studi pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari pemangku kepentingan internal dan atau eksternal sebagai bahan acuan untuk menentukan/ membuat draf standar. c. Uji publik merupakan proses pengujian atau sosialisasi kepada pemangku kepentingan internal dan atau eksternal dari draf standar sebelum ditetapkan sebagai standar. d. Standar isi berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 Ayat (5) adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. e. Standar isi berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 Bab III Pasal 5 Ayat (2) memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kalender akademik. f. Kerangka dasar dan struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran. g. Kurikulum sebagaimana yang tercantum pada PP Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 27 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. h. Kompetensi hasil didik suatu program studi berdasarkan PP Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 2 Ayat (1) terdiri atas: 1) kompetensi utama; 2) kompetensi pendukung; 3) kompetensi lain yang bersifat khusus dan singkron dengan kompetensi utama. i. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. j. Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri atas (Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 Pasal 7 Ayat (1)): 1) Kurikulum inti; 2) Kurikulum institusional. k. Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama (Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 Pasal 3 Ayat (1). l. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang Standar Mutu Akademik 1

merupakan bagian kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi. m. Kurikulum institusional di dalamnya terumuskan kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya, yang bersifat khusus dan singkron dengan kompetensi utama suatu program studi dan ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi. n. Kompetensi pendukung sebesar 20% sampai dengan 40% dari keseluruhan beban studi. o. Kompetensi lainnya sebesar 0% sampai dengan 30% dari keseluruhan beban studi. p. Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan Satuan Kredit Semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program. q. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas minimal empat belas (14) kali pertemuan. r. Satu satuan kredit semester, selanjutnya disebut 1 (satu) SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama 1 (satu) semester melalui 3 (tiga) kegiatan per minggu meliputi 50 (lima puluh) menit tatap muka terjadwal (perkuliahan), 60 (enam puluh) menit kegiatan terstruktur dan 60 (enam puluh) menit kegiatan mandiri, atau 100 (seratus) menit praktikum, atau 240 (dua ratus empat puluh) menit kerja lapangan. 3. Pernyataan Isi Standar a. ketua jurusan, ketua program studi dan tim kurikulum dalam menyusun kurikulum jurusan dan program studi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi sebagaimana yang diamanatkan pada PP Nomor 17 tahun 2010 Pasal 97 Ayat (1). b. Kompetensi hasil didik suatu program studi (berdasarkan Kepmendiknas Nomor 045/U Tahun 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi Pasal 2 Ayat (1) terdiri atas: 1) kompetensi utama; 2) kompetensi pendukung; 3) kompetensi lain yang bersifat khusus dan singkron dengan kompetensi utama. c. Ketua jurusan, ketua program studi dan tim kurikulum bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan menetapkan kurikulum inti program studi atau jurusan sebagaimana amanat Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 Pasal 6 Ayat (2). d. Kurikulum inti (Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 Pasal 3 Ayat (2)) suatu program studi bersifat: 1) dasar untuk mencapai kompetensi lulusan; 2) acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi; 3) berlaku secara nasional; 4) lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang; 5) kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi Standar Mutu Akademik 2

dan pengguna lulusan. e. Kompetensi berdasarkan pada SK Mendiknas Nomor 045/U/2002 yang diperkuat pada PP Nomor 17 tahun 2010 Pasal 97 Ayat (3) paling sedikit memenuhi elemen kurikulum sebagai berikut: 1) landasan kepribadian; 2) penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan atau olah raga; 3) Kemampuan dan ketrampilan berkarya; 4) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; 5) penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilhan keahlian dalam berkarya. f. Ketua jurusan, program studi dan tim kurikulum dalam menyusun kompetensi utama atau kurikulum inti program sarjana berkisar antara 40% - 80% dari jumlah SKS kurikulum program sarjana. Sedangkan untuk program diploma sekurang-kurangnya 40% dari kurikulum program diploma (Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 Pasal 8 Ayat (2) dan (3). g. Ketua jurusan, ketua program studi dan tim kurikulum dalam menyusun kerangka dasar dan struktur kurikulum sarjana Strata Satu (S1) dan diploma wajib memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa selama dalam periode pendidikan (UU No. 20 Sisdiknas 2003 Pasal 37 Ayat (2) h. Selain pada pernyataan ke satu, untuk kurikulum tingkat program sarjana (Strata Satu/ S1), wajib memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan serta mata kuliah Statistik. i. Ketua jurusan, ketua program studi dan tim kurikulum dalam menyusun beban studi kurikulum untuk program sarjana Strata Satu (S1) minimal 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan maksimal 160 (seratus enam puluh) SKS, dengan waktu tempuh studi yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan paling lama 14 (empat belas) semester. j. Ketua jurusan, program studi dalam menyusun penyelenggaraan pendidikan setiap tahun akademik dibagi dalam dua semester yang masing-masing terdiri atas minimal 14 (empat belas) tatap muka yang dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik fakultas. k. Ketua jurusan, program studi dan tim kurikulum perlu melaksanakan evaluasi dan pengembangan kurikulum agar tercapai tujuan kurikulum dalam kurun waktu maksimal 4 (lima) tahun; Unsur-unsur yang harus dievaluasi dalam kegiatan evaluasi kurikulum minimal adalah: tujuan kurikulum (relevansi dengan stakeholders), isi kurikulum, proses pembelajaran dan cara evaluasi hasil pembelajaran. 4. Strategi a. Ketua jurusan, program studi perlu membina hubungan dengan organisasi profesi, alumni, pemerintah dan dunia usaha. b. Menyelenggarakan pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran untuk dosen. Standar Mutu Akademik 3

5. Indikator Tingginya keterserapan fresh graduate (lulusan) di dunia kerja dan atau tingginya jumlah lulusan yang mampu menciptakan peluang usaha. 6. Dokumen Terkait Standar ini harus dilengkapi dengan form penyusunan kurikulum berbasis kompetensi. 7. Referensi a. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. b. Kepmendiknas Nomor 045/ U/ 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. f. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, 2010. 8. Penjelasan Standar Standar Akademik: Kurikulum Program Studi a. Isi 1) Kurikulum yang dikembangkan mengacu pada struktur keilmuan yang dikembangkan di Fakultas Agama Islam Unikarta, yaitu suatu struktur keilmuan yang memungkinkan terjadinya pengembangan dan pengintegrasian aspek keislaman, keilmuan, kemanusiaan, keindonesiaan dan peradaban. 2) Kurikulum disusun dengan mengacu kepada visi, misi, tujuan dan kompetensi lulusan Fakultas Agama Islam. 3) Kurikulum disusun berdasarkan struktur keilmuan yang dikembangkan oleh Fakultas Agama Islam. 4) Kurikulum mengandung: a) seperangkat mata kuliah sebagai materi (content); b) tujuan instruksional/ kompetensi yang dirumuskan secara baik; c) pengalaman belajar yang dirancang untuk mencapai tujuan instruksional/ kompetensi; d) pemanfaatan berbagai jenis dan cara membelajarkan yang mendukung terciptanya suasana akademik yang tinggi. b. Kompetensi 1) Kurikulum bersifat komprehensif, kompetitif, fleksibel dan adaptif. 2) Kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk menjamin kompetensi sesuai dengan program studi yang ditempuh. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. Tindakan cerdas meliputi: a) kemampuan di bidang tertentu; Standar Mutu Akademik 4

b) kemampuan melaksanakan; c) kemampuan memelihara kelangsungan hidup; d) kemampuan hidup bermasyarakat; e) kemampuan belajar lanjut. 3) Kurikulum dirancang secara efektif untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, dengan menyediakan sumber-sumber yang tersedia di lingkungan Fakultas Agama Islam Unikarta. 4) Kurikulum harus mengacu pada Sistem Kredit Semester (SKS). 5) Kurikulum harus berbasis kompetensi, yaitu program pendidikan dan atau pelatihan yang dirancang secara sistemik untuk memfasilitasi mahasiswa menguasai kompetensi yang dipersyaratkan untuk bidang dan jenjang tertentu. 6) Pembelajaran harus berbasis kompetensi, yaitu menekankan interaksi antara mahasiswa dengan lingkungan belajar yang dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. 7) Beberapa mata kuliah memiliki integrasi dengan mata kuliah lain. 8) Kurikulum memuat mata kuliah wajib dan praktikum. 9) Setiap mata kuliah dalam kurikulum dilengkapi dengan kompetensi inti, silabus dan SAP. 10) Rencana pelaksanaan kurikulum tertuang dalam kalender akademik. c. Evaluasi Kurikulum 1) Evaluasi kurikulum dilaksanakan untuk: a) merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; b) merespon perubahan sosial di luar sistem pendidikan; c) memenuhi kebutuhan mahasiswa; d) merespon perubahan sistem pendidikan nasional. 2) Evaluasi kurikulum dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak seperti pakar terkait, pejabat yang berkepentingan, dosen jurusan/ prodi, pemakai lulusan, alumni, pihak yang berminat dan masyarakat pada umumnya. 3) Evaluasi kurikulum dilaksanakan secara integratif dan monolitik. Integratif adalah perubahan/ pengembangan materi tidak secara menyeluruh (parsial). Sedangkan monolitik adalah perubahan pada tingkat mata kuliah. B. STANDAR PROSES 1. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar c. Dekan sebagai pimpinan fakultas. d. Ketua jurusan sebagai pimpinan jurusan dan ketua program studi sebagai pimpinan program studi. e. Dosen dan tenaga kependidikan. 2. Definisi Istilah a. Proses perubahan yang diharapkan dalam pembelajaran: b. Pengguna lulusan adalah dari sektor industri atau produksi, baik masyarakat luas, pemerintah, maupun kalangan perguruan tinggi. 1) Ranah kognitif: kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran, atau pikiran. 2) Ranah afektif: kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi dan Standar Mutu Akademik 5

reaksi-reaksi yang berbeda berdasarkan penalaran. 3) Ranah psikomotorik: kemampuan yang mengutamakan ketrampilan jasmani. 3. Pernyataan Isi Standar a. Rumusan standar perencanaan proses pembelajaran, meliputi: 1) Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran; 2) Jadwal dan tempat/ ruang kuliah; 3) Jadwal pendaftaran mata kuliah (rencana studi) oleh mahasiswa; 4) Dosen merencanakan proses pembelajaran sesuai dengan yang ditetapkan oleh fakultas, dalam hal ini jurusan atau prodi. b. Rumusan standar pelaksanaan proses pembelajaran, meliputi: 1) Laporan/ Jurnal Perkuliahan; 2) Jumlah maksimal mahasiswa per kelas; 3) Beban mengajar maksimal per dosen; 4) Rasio maksimal jumlah mahasiswa untuk setiap dosen; 5) Prasarana dan sarana perkuliahan c. Rumusan standar pengawasan proses pembelajaran. Adanya standar mutu pengawasan proses pembelajaran, yang mengatur tentang: 1) Pemantauan 2) Supervisi 3) Evaluasi 4) Pelaporan 5) Tindak lanjut 4. Strategi Dekan, ketua jurusan dan atau pimpinan lembaga dan unit terkait lainnya melakukan sosialisasi standar dan mengawasi serta mengevaluasi tahapan: a. Perencanaan proses pembelajaran b. Pelaksanaan proses pembelajaran c. Pengawasan proses pembelajaran 5. Indikator a. Proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana, yang dibuktikan oleh tingkat kehadiran mahasiswa maupun dosen yang tinggi dan Laporan Perkuliahan. b. Kelengkapan dokumen dan pengisian yang tertib serta teratur atau tersusun rapi. c. Rata-rata indeks prestasi kelulusan (IPK) meningkat. d. Rata-rata lama masa studi menurun dan terpenuhinya kompetensi lulusan seperti yang diharapkan. 6. Dokumen Terkait a. Standar dosen dan tenaga kependidikan b. Standar kemahasiswaan c. Standar isi (kurikulum) d. Standar suasana akademik e. Standar penilaian f. Standar kompetensi lulusan Standar Mutu Akademik 6

g. Standar sarana dan prasarana 7. Referensi a. Kepmendiknas Nomor 232/U/200 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. b. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. d. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Depdiknas, 2008. e. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, 2010. 8. Penjelasan Standar Standar Akademik: Proses Pembelajaran a. Tujuan Instruksional 1) Proses pembelajaran meliputi domain kognitif, psikomotorik dan afektif. 2) Tujuan pembelajaran bisa diukur dan tidak mengandung multi penafsiran. b. Tahapan Pembelajaran 3) Proses pembelajaran diarahkan agar mahasiswa mencapai high order thinking dan kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang berupa berpikir, berargumentasi, mempertanyakan, meneliti dan memprediksi, mengolah informasi menjadi pengetahuan dan mengomunikasikannya serta menggunakannya untuk menyelesaikan masalah. 4) Proses pembelajaran melibatkan mahasiswa secara aktif. 5) Proses pembelajaran dilakukan secara efektif dan efesien dengan memperhatikan semua kelompok mahasiswa, termasuk yang cacat fisik. 6) Proses pembelajaran diarahkan agar mahasiswa dapat mengembangkan belajar mandiri secara aktif dan belajar kelompok secara proporsional. 7) Proses pembelajaran diarahkan pada keberhasilan belajar mahasiswa secara konsisten, tepat waktu, berkualitas dan berkelanjutan. 8) Proses pembelajaran dimulai dengan tahap pendahuluan yang mencakup deskripsi ringkas materi kuliah dan penjelasan tujuan instruksional. 9) Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan mahasiswa bertanggung jawab dalam proses pembelajaran. 10) Merancang dan memberikan kegiatan yang merangsang keinginan tahu (curiosity) mahasiswa dalam proses pembelajaran. 11) Memberikan umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan dan respon yang benar dari mahasiswa. 12) Proses pembelajaran harus menyenangkan sehingga dapat memotivasi mahasiswa dalam belajar. 13) Proses pembelajaran diakhiri dengan tes formatif, umpan balik dan tindak lanjut yang penting untuk meningkatkan motivasi mahasiswa. c. Komponen Pembelajaran 1) Tiga (3) komponen pembelajaran yaitu komponen rutin, komponen pengayaan dan komponen motivasi harus dilaksanakan secara proporsional. 2) Komponen rutin terdiri dari: Standar Mutu Akademik 7

a) Uraian penjelasan baik konsep, prinsip maupun prosedur; b) Memberi contoh-contoh yang aktual relevan dan menarik, termasuk yang bukan contoh (non-example); c) Merancang/ melaksanakan latihan untuk mahasiswa. 3) Komponen pengayaan (enrichment) dilaksanakan dengan memberi penjelasan yang lebih baru sesuai isu terkini. 4) Komponen motivasi harus dilaksanakan dalam wujud munculnya perhatian, relevansi bahan ajar, menimbulkan percaya diri dan kepuasan di pihak mahasiswa. 5) Proses pembelajaran diperkaya melalui integrasi lintas kurikulum, hasil penelitian dan penerapannya. d. Partisipasi Mahasiswa dalam Pembelajaran 1) Mahasiswa dibuat aktif untuk memberi respon melalui metode diskusi, simulasi, bermain peran (role playing) dan penggunaan media pembelajaran. 2) Penyampaian kegiatan pembelajaran dilakukan dengan mengunakan metode yang bervariasi seperti diskusi, brainstorming, studi kasus, role playing, demonstrasi dan sebagainya. 3) Penyampaian kegiatan pembelajaran menggunakan berbagai media pembelajaran. 4) Fakultas/ jurusan menetapkan jumlah maksimal mahasiswa per kelas per mata kuliah. e. Materi Pembelajaran 1) Materi kuliah dirinci dalam bagian-bagian kecil mulai dari mata kuliah hingga pokok bahasan, sub-pokok bahasan dan sebagainya. 2) Penguasaan materi kuliah merupakan prasyarat sebelum mempelajari materi lanjutan dengan menggunakan cara belajar tuntas (mastery learning). f. Keterampilan Pembelajaran 1) Kegiatan pembelajaran harus memahami perbedaan peserta didik, sehingga ada perbedaan perlakuan melalui bimbingan dalam kelas, pemberian tugas, metode instruksional yang tepat dan sebagainya. 2) Proses pembelajaran dilengkapi dengan keterampilan bertanya. 3) Keterampilan pemberian penguatan (reinforcement) harus melalui penguatan verbal, penguatan non-verbal, hangat, antusias dan bermakna. 4) Proses pembelajaran adalah interaksi sejumlah sistem, yaitu tujuan pembelajaran, bahan, metode, dosen dan evaluasi. Proses pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk: a) Silabus; b) Satuan Acara Perkuliahan (SAP). g. Penilaian Pembelajaran 1) Satuan kredit semester (SKS) harus dilaksanakan sepenuhnya baik unsur tatap muka, tugas terstruktur maupun tugas mandiri. 2) Proses pembelajaran harus dievaluasi untuk meningkatkan kualitasnya. 3) Komponen dan bobot (weight) penilaian untuk memperoleh nilai akhir (final grade) harus diberitahukan kepada mahasiswa pada kuliah pertama tiap semester. 4) Semua tes sumatif harus mengacu pada tujuan instruksional. Standar Mutu Akademik 8

5) Semua tes harian, ujian tengah semester, makalah, tugas-tugas, ujian akhir semester harus diberitahukan penilaian dan komentarnya kepada mahasiswa. 6) Penilaian sumatif menggunakan pendekatan kombinasi penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan normatif (PAN). 7) Jurusan/ program studi mempunyai suatu kebijakan yang adil, bertanggung jawab dan berkesinambungan tentang evaluasi hasil studi. 8) Seluruh kebijakan evaluasi hasil studi disosialisasikan ke seluruh civitas akademika. 9) Kebijakan tentang evaluasi hasil studi ditinjau secara periodik, didasarkan pada data keberhasilan dan kegagalan/ kendala selama pengimplementasian kebijakan sebelumnya, dalam rangka mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil dan bertanggung jawab. 10) Jurusan/ program studi mempunyai program pembimbingan akademik dan konseling untuk mahasiswa. 11) Jurusan/ program studi mempunyai prosedur yang mengatur tentang mekanisme penyampaian ketidakpuasan mahasiswa. 12) Setiap tenaga pendidik memberikan umpan balik kepada mahasiswa. Jurusan/ program studi mempunyai prosedur yang mengatur tentang mekanisme penyampaian ketidakpuasan mahasiswa. C. STANDAR MAHASISWA 1. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar a. Dekan sebagai pimpinan fakultas. b. Ketua jurusan sebagai pimpinan jurusan dan ketua program studi sebagai pimpinan program studi. 2. Definisi Istilah a. Dosen adalah tenaga pendidik pada perguruan tinggi yang khusus diangkat dengan tugas utama melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap. b. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Fakultas Agama Islam Unikarta. 3. Pernyataan Isi Standar a. Fakultas mempunyai kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru berdasarkan kesempatan yang sama. b. Jurusan/ program studi mempunyai persyaratan tertentu untuk memastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan. c. Jurusan/ program studi menentukan jumlah mahasiswa baru yang dapat diterima, disesuaikan dengan kapasitas yang ada. d. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru terus-menerus direvisi secara reguler agar sesuai dengan kepentingan stakeholders dan kebutuhan masyarakat e. Jurusan/ program studi mempunyai program pembimbingan akademik untuk mahasiswa. f. Jurusan/ program studi mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa. Standar Mutu Akademik 9

4. Strategi a. Dekan menyelenggarakan koordinasi dengan wakil dekan bidang kemahasiswaan secara berkala. b. Ketua jurusan, ketua program studi menyelenggarakan koordinasi dengan perwakilan mahasiswa untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatankegiatan mahasiswa. 5. Indikator a. Seleksi mahasiswa baru dilaksanakan secara selektif b. Jumlah kegiatan dan jumlah mahasiswa yang terlibat semakin meningkat. 6. Dokumen Terkait a. Standar ini harus dilengkapi dengan peraturan akademik. b. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan kemahasiswaan. 7. Referensi a. Kepmendiknas Nomor 232/U/200 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. b. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. c. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. d. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Depdiknas, 2008. e. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, 2010. D. STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 1. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar a. Dekan sebagai pimpinan fakultas. b. Ketua jurusan sebagai pimpinan jurusan dan ketua program studi sebagai pimpinan program studi. c. Ketua lembaga atau unit-unit lainnya. d. Dosen dan tenaga kependidikan 2. Definisi Istilah a. Tenaga pendidik adalah seseorang yang diangkat dan ditempatkan oleh Rektor untuk melaksanakan tugas melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. Tenaga pendidik dapat merupakan dosen tetap dan dosen tidak tetap. b. Dosen tetap adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan Universitas sebagai tenaga dosen tetap di Fakultas Agama Islam Unikarta. c. Dosen tidak tetap adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan Universitas sebagai tenaga dosen tidak tetap di Fakultas Agama Islam Unikarta. d. Tenaga kependidikan adalah seseorang yang diangkat oleh Universitas untuk melaksanakan tugas di Fakultas Agama Islam Unikarta sesuai dengan bidang keahliannya. Tenaga kependidikan terdiri atas peneliti, Pustakawan, laboran, pegawai komputer, pegawai administrasi dan lain- lain. 3. Pernyataan Isi Standar Standar Mutu Akademik 10

a. Jurusan/ program studi menjamin hak dosen dan tenaga kependidikan atas: 1) penghasilan dan jaminan sosial yang pantas dan memadai; 2) penghargaan sesuai tugas dan prestasi kerja; 3) pembinaan karier; 4) perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; 5) kesempatan menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan. b. Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen berhak: 1) memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar dan sarana prasarana pembelajaran, penelitian dan pengabdian masysrakat; 2) memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan; 3) memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik; 4) memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/ keilmuan. c. Dosen dan tenaga kependidikan mempunyai kewajiban: 1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis; 2) mempunyai komitmen profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; 3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan. d. Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen mempunyai kewajiban: 1) melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; 2) merencanakan, melaksanakan pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; 3) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan kompetensi akademik; 4) bertindak obyektif dan tidak diskriminatif dalam pembelajaran; 5) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, kode etik, nilainilai agama dan etika. e. Jurusan/ program studi menetapkan kualifikasi minimum dosen yaitu lulusan proram magister untuk program sarjana; f. Jurusan/ program studi menetapkan 100 persen dosen tetap bergelar minimal magister. g. Jurusan/ program studi menetapkan lebih dari 5 persen dosen tetap memiliki jabatan Lektor. h. Jurusan/ program studi menetapkan beban kerja dosen sekurang-kurangnya sepadan 12 satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 satuan kredit semester. i. Jurusan/ program studi menetapkan rasio jumlah dosen tetap dan jumlah mahasiswa adalah 1 : 45 j. Jurusan/ program studi dalam perekrutan dosen harus menggunakan kualifikasi akademik, kompetensi dan pengalaman sebagai dasar perekrutan. k. Jurusan/ program studi dalam merekrut tenaga kependidikan harus menggunakan kualifikasi akademik dan kompetensi. 4. Strategi a. Mendorong dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi dosen dan tenaga Standar Mutu Akademik 11

kependidikan untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang doktor melalui program beasiswa internal maupun eksternal. b. Membuat blue print pembinaan karier dosen dan tenaga kependidikan dalam jangka panjang. c. Menyelenggarakan pelatihan secara periodik bagi dosen dan tenaga kependidikan untuk peningkatan kompetensi yang dibutuhkan. 5. Indikator a. Tercapainya rasio dosen mahasiswa=1 : 45. b. 100 persen dosen tetap minimal berkualifikasi Magister. 6. Dokumen Terkait a. Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar sarana dan prasarana. b. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan dosen dan tenaga kependidikan. 7. Referensi a. Kepmendiknas Nomor 232/U/200 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. b. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. d. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Depdiknas, 2008. e. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, 2010. 8. Lampiran a. Standar Akademik: SDM (dosen dan tenaga kependidikan) b. Pengadaan tenaga pendidik di Fakultas Agama Islam Unikarta didasarkan pada analisis kebutuhan dosen pada jurusan/ program studi dengan mengacu pada orientasi pengembangan jurusan/ program studi. c. Pengadaan tenaga kependidikan di Fakultas Agama Islam Unikarta didasarkan pada analisis kebutuhan pada masing- masing unit kerja di Fakultas Agama Islam Unikarta dengan berorientasi pada terpenuhinya tenaga kependidikan yang kompeten dan profesional pada masing- masing unit kerja. d. Proses rekruitmen dilaksanakan universitas berdasarkan kebutuhan fakultas, jurusan dan program studi. e. Standar kualifikasi dalam rekrutmen tenaga dosen ditingkatkan secara bertahap dan dilakukan oleh tim seleksi yang berkualitas dan akuntabel. f. Proses rekrutmen dilakukan secara luas, terbuka dan akuntabel. g. Komposisi dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan kurikulum dalam hal kualifikasi staf, pengalaman, bakat, umur, status dan sebagainya. h. Pengembangan kompetensi dilaksanakan antara lain melalui pelatihan, workshop, studi lanjut dan program pengembangan profesional lainnya yang memperkuat kompetensi profesinya. Standar Mutu Akademik 12

i. Promosi dosen dilakukan berdasarkan asas kemanfaatan dan kepatutan yang meliputi aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. j. Pengembangan dosen dan tenaga kependidikan diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan kelembagaan. k. Pengembangan dosen memperhatikan rasio dosen: mahasiswa. l. Manajemen waktu dan sistem insentif dikaitkan dengan kualitas pembelajaran. m. Evaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan dilakukan secara periodik sesuai dengan indikator yang ditetapkan. n. Dosen dan tenaga kependidikan diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas di luar kegiatan pembelajaran dan penelitian guna pengembangan diri secara akademis dan intelektual o. Dosen didorong dan dimotivasi untuk mencapai gelar pendidikan tertinggi (doktor) pada bidang keahliannya. p. Dosen didorong dan dimotivasi untuk mencapai jabatan akademik tertinggi (guru besar) sesuai bidang keahliannya q. Jumlah dosen di Fakultas/ Prodi memiliki rasio dosen mahasiswa 1 : 45. r. Beban dosen persemester untuk kegiatan tridarma pergurun tinggi sekurang kurangnya 12 sks dan sebanyak banyaknya 16 sks. s. Fakultas memiliki sistem sanksi dan penghargaan dalam kaitannya dengan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. t. Dosen mampu merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang rasional, sesuai dengan tuntutan kebutuhan. u. Dosen mampu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan memilih yang paling cocok untuk mencapai keluaran (outcome) pembelajaran yang diharapkan. v. Dosen mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam media pembelajaran. w. Dosen mampu memonitor dan mengevaluasi program pembelajaran yang dilakukan. E. STANDAR SUASANA AKADEMIK 1. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar a. Dekan sebagai pimpinan fakultas. b. Ketua Jurusan sebagai pimpinan jurusan atau ketua program studi sebagai pimpinan program studi. 2. Definisi Istilah Suasana akademik adalah suasana yang mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran 3. Pernyataan Isi Standar a. Dosen dan tenaga kependidikan menciptakan lingkungan sosial yang kondusif untuk terciptanya atmosfer akademik yang efektif dan efisien. b. Dosen dan tenaga kependidikan memberikan lingkungan psikologis yang baik kepada mahasiswa, sehingga mendukung proses pembelajaran. c. Dosen berusaha maksimal untuk mengembangkan intelektualitas, sikap dan perilaku mahasiswa. Standar Mutu Akademik 13

d. Kegiatan penelitian yang dilakukan dosen melibatkan mahasiswa. e. Mahasiswa diberi kesempatan untuk mempublikasikan karya ilmiah melalui media ilmiah. f. Mahasiswa diberi kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan, baik melalui perpustakaan maupun melalui media elektronik (internet). g. Mahasiswa diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang mampu meningkatkan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan dan mendorong mereka untuk menghasilkan karya ilmiah. h. Kegiatan seminar, diskusi kelompok dilakukan secara berkala bagi dosen maupun mahasiswa. 4. Strategi a. Pimpinan fakultas menyelenggarakan tersedianya sarana dan prasarana pendukung suasana akademik yang kondusif di tingkat fakultas. b. Dekan, ketua jurusan/ ketua program studi menyelenggarakan koordinasi dengan dosen dan perwakilan mahasiswa untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pendukung suasana akademik yang kondusif ditingkat Fakultas, jurusan dan program studi. 5. Indikator a. Meningkatnya jumlah karya ilmiah dosen dan mahasiswa. b. Meningkatnya jumlah kegiatan seminar, pelatihan dan workshop. c. Meningkatnya jumlah kegiatan dan jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian maupun pengabdian masyarakat. d. Meningkatnya sarana prasarana pendukung. 6. Dokumen Terkait Standar ini dilengkapi dengan Peraturan Peraturan yang mendukung. Seperti: manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan suasana akademik. 7. Referensi a. Kepmendiknas Nomor 232/U/200 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa b. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Depdiknas, 2008. d. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan tinggi, Bahan Pelatihan, Dirj en Dikti, 2010. F. STANDAR KOMPENTENSI LULUSAN 1. Subjek Yang Bertanggung Jawab Untuk Mencapai Standar a. Dekan sebagai pimpinan fakultas. b. Ketua jurusan/ program studi sebagai pimpinan jurusan dan atau program studi. c. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. 2. Definisi Istilah a. Merancang standar adalah olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal Standar Mutu Akademik 14

yang dibutuhkan dalam sistem penjaminan mutu internal Fakultas Agama Islam Unikarta. b. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar sehingga standar dinyatakan berlaku. c. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan (PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 4). d. Studi pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari pemangku kepentingan internal dan atau eksternal sebagai bahan acuan untuk menentukan/ membuat draf standar. e. Uji publik merupakan proses pengujian atau sosialisasi kepada pemangku kepentingan internal dan atau eksternal dari draf standar sebelum ditetapkan sebagai standar. f. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. 3. Pernyataan Isi Standar a. Ketua jurusan, ketua program studi dan tim kurikulum dalam menyusun kurikulum jurusan/ program studi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi sebagaimana yang diamanatkan pada PP Nomor 17 tahun 2010 Pasal 97 Ayat (1). b. Ketua jurusan atau program studi atas nama dekan atau direktur dalam menetapkan kompetensi jurusan atau progr am studi (berdasarkan Kepmendiknas Nomor 045/ UU Tahun 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi pasal 2 ayat (1)) terdiri atas: 1) Kompetensi utama; 2) Kompetensi pendukung; 3) Kompetensi lain yang bersifat khusus dan singkron dengan kompetensi utama. c. Ketua jurusan atau program studi bersama tim atas nama dekan atau direktur dalam menyusun kompetensi utama merupakan kompetensi yang harus dimiliki lulusan jurusan/ prodi yang membedakan dengan lulusan jurusan/ prodi lain. d. Standar kompetensi lulusan yang disusun oleh ketua jurusan atau ketua prodi beserta tim digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan mahasiswa Fakultas Agama Islam Unikarta. e. Standar kompetensi lulusan yang disusun oleh ketua jurusan atau ketua prodi beserta tim menetapkan kualifikasi kompetensi lulusan yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. f. Ketua jurusan atau ketua prodi beserta tim dalam menyusun kulifikasi kompetensi lulusannya melibatkan dosen dan pemangku kepentingan (stakeholders) yang relevan. g. Ketua jurusan atau prodi atas nama dekan/ direktur bertanggungjawab perlu melakukan berbagai upaya dalam rangka pemenuhan standar kompetensi. h. Perubahan kurikulum dilakukan melalui rapat fakultas/ jurusan/ prodi yang pesertanya melibatkan pejabat dan dosen di tingkat fakultas/ jurusan/ prodi. 4. Strategi Standar Mutu Akademik 15

a. Dekan dan ketua jurusan/ program studi perlu membina hubungan dengan organisasi profesi, alumni, pemerintah dan dunia usaha. b. Menyelenggarakan pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran untuk dosen. 5. Indikator a. Lulusan menyelesaikan studi tepat waktu. b. Tinggi keterserapan lulusan. 6. Dokumen Terkait Standar ini harus dilengkapi dengan Form penyusunan kompetensi lulusan 7. Referensi a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. d. Dirjen Dikti, Depdiknas, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, SPM-PT, 2008. e. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, 2010. G. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN 1. Subjek yang Bertanggung Jawab Untuk Mencapai Standar a. Dekan sebagai pimpinan fakultas. b. Ketua jurusan sebagai pimpinan jurusan. c. Ketua prodi sebagai pimpinan program studi. 2. Definisi Istilah a. Dosen adalah tenaga pendidik pada perguruan tinggi yang khusus diangkat dengan tugas utama melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. Dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap. b. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Fakultas Agama Islam Unikarta. c. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program. d. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas minimal 14 (empat belas) minggu. e. Indeks prestasi (IP) adalah ukuran kemampuan mahasiswa yang dapat dihitung berdasarkan jumlah SKS mata kuliah yang diambil pada semester tersebut. f. Indeks prestasi kumulatif (IPK) adalah ukuran kemampuan mahasiswa sampai pada periode waktu tertentu yang dapat dihitung berdasarkan jumlah SKS mata kuliah yang diambil sampai pada periode waktu tertentu dikalikan dengan nilai bobot masing-masing mata kuliah dibagi dengan seluruh SKS mata kuliah yang Standar Mutu Akademik 16

diambil. 3. Pernyataan Isi Standar a. Ketua jurusan, ketua prodi dan dosen dalam menyelenggarakan kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa dapat dilakukan secara terjadwal maupun secara tidak terjadwal. Apabila dilakukan secara terjadwal, harus tercantum dalam kalender akademik. b. Ketua jurusan, ketua program studi dan dosen dalam menyelenggarakan kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa atau penilaian hasil belajar mahasiswa harus mematuhi peraturan akademik yang berlaku. c. Ketua jurusan, ketua program studi dan dosen dalam menyelenggarakan kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa mencakup kemampuan dalam ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. d. Dalam penetapan instrumen penilaian, harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1) penetapan instrumen penilaian harus sesuai dengan tujuan pembelajaran; 2) pemilihan instrumen penilaian harus dikaitkan dengan apa dan siapa yang menjadi sasaran penilaian; 3) pemilihan instrumen penilaian harus mampu untuk menangkap peng alaman pembelajaran mahasiswa; 4) penetapan instrumen penilaian harus dapat mengakomodasi lingkup materi pembelajaran; e. penetapan instrumen penilaian harus mempertimbangkan ketersediaan media pembelajaran yang ada. 4. Strategi a. Pimpinan fakultas menyelenggarakan koordinasi dengan para pembantu dekan bidang akademik secara berkala. b. Dekan, ketua jurusan dan ketua prodi menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan untuk dosen yang berkaitan dengan metode dan mekanisme penilaian, prosedur penilaian dan instrumen penilaian. c. Mengintegrasikan data hasil penilaian ke dalam Sistem Informasi Akademik baik fakultas maupun Universitas. 5. Indikator a. IPK mahasiswa mencerminkan kompetensi yang diharapkan. b. IPK rata-rata lulusan yang semakin tinggi dan masa studi rata-rata lulusan tepat waktu (minimal 8 Smester). 6. Dokumen Terkait a. Standar ini harus dilengkapi dengan peraturan akademik. b. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan penilaian pendidikan. 7. Referensi a. Kepmendiknas Nomor 232/U/200 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa b. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. Standar Mutu Akademik 17

c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. d. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Depdiknas, 2008. e. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, 2010 8. Lampiran a. Standar Akademik: Penilaian Pembelajaran b. Satuan kredit semester (SKS) dilaksanakan sepenuhnya, baik unsur tatap muka, tugas terstruktur maupun tugas mandiri. c. Proses pembelajaran dievaluasi untuk meningkatkan kualitasnya. d. Komponen dan bobot (weight) penilaian untuk memperoleh nilai akhir (final grade) diberitahukan kepada mahasiswa pada kuliah pertama tiap semester. e. Semua tes sumatif mengacu pada tujuan instruksional. f. Semua catatan tentang semua tes sumatif disusun rapi agar dapat memberi penjelasan kepada mahasiswa yang memerlukan. g. Ujian tengah semester, makalah, tugas-tugas, ujian akhir semester harus diberitahukan penilaian dan komentarnya kepada mahasiswa. h. Fakultas, jurusan dan program studi mempunyai kebijakan yang adil, bertanggung jawab dan berkesinambungan tentang evaluasi hasil studi. i. Kebijakan tentang evaluasi hasil studi ditinjau secara periodik yang didasarkan pada data keberhasilan dan kegagalan/ kendala selama pengimplementasian kebijakan sebelumnya dalam rangka mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil dan bertanggung jawab. j. Fakultas, jurusan dan program studi mempunyai program pembimbingan akademik untuk mahasiswa. k. Fakultas, jurusan dan program studi mempunyai prosedur yang mengatur tentang mekanisme penyampaian ketidakpuasan mahasiswa. H. STANDAR SISTEM INFORMASI 1. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai standar a. Dekan sebagai pimpinan fakultas. b. Ketua jurusan sebagai pimpinan jurusan dan ketua program studi sebagai pimpinan program studi. 2. Definisi Istilah Sistem informasi manajemen (SIM) perguruan tinggi adalah sistem informasi akademik, keuangan dan perpustakaan. 3. Pernyataan Isi Standar a. Fakultas, jurusan, program studi, lembaga dan unit-unit yang lain memiliki dan menerapkan sistem informasi untuk semua bidang yang efektif dan efisien. b. Fakultas, jurusan, program studi, lembaga dan unit-unit yang lain memiliki dan menerapkan jaringan internet (Wide Area Network). c. Fakultas, jurusan, program studi, lembaga dan unit-unit yang lain menyediakan fasilitas informasi yang memadai dan mudah diakses. d. Fakultas, jurusan, program studi, lembaga dan unit-unit yang lain memelihara Standar Mutu Akademik 18

sistem informasi yang dimiliki. 4. Strategi Pimpinan fakultas menyelenggarakan tersedianya sarana dan prasarana sistem informasi. 5. Indikator Tersedia secara fungsional dan terpadu sistem informasi manajemen meliputi: akademik, sumberdaya manusia, keuangan, sarana prasarana, kemahasiswaan, alumni dan perpustakaan. 6. Dokumen Terkait a. Standar ini dilengkapi dengan peraturan-peraturan yang mendukung. b. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan sistem informasi. 7. Referensi a. Kepmendiknas Nomor 232/U/200 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. b. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti pendidikan Tinggi. c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Depdiknas, 2008. d. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, 2010. 8. Lampiran Tidak ada lampiran. I. STANDAR KERJASAMA DALAM DAN LUAR NEGERI 1. Subyek Yang Bertanggungjawab Untuk Mencapai Standar a. Dekan sebagai pimpinan fakultas. b. Ketua jurusan sebagai pimpinan jurusan. c. Ketua program studi sebagai pimpinan program studi. 2. Pernyataan Isi Standar a. Fakultas menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta baik dalam maupun luar negeri. b. Kegiatan kerjasama dikoordinasikan oleh Fakultas. c. Pelaksanaan kerjasama dilakukan oleh fakultas, lembaga dan unit. d. Kerjasama dilakukan untuk: 1) mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh fakultas; 2) meningkatkan kinerja fakultas, lembaga dan unit; 3) menyediakan akses bagi tenaga dosen untuk dapat mengembangkan diri; 4) mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; 5) mengembangkan citra fakultas. e. Kerjasama dilaksanakan untuk: 1) menyediakan akses bagi mahasiswa untuk berlatih/ praktikum; Standar Mutu Akademik 19

2) menciptakan peluang dan akses bagi mahasiswa/ lulusan dalam mendapatkan lapangan kerja. f. Kerjasama dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang meliputi: 1) kontrak manajemen; 2) penelitian; 3) pengabdian kepada masyarakat; 4) tukar menukar dosen dan atau mahasiswa dalam menyelenggarakan kegiatan akademik; 5) pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik; 6) penerbitan bersama karya ilmiah; 7) penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau kegiatan ilmiah 3. Strategi a. Pimpinan fakultas merencanakan, memutuskan dan menyepakati kerjasama dalam dan luar negeri dalam bentuk dokumen nota kesepakatan (memorandum of understanding). b. Pimpinan fakultas, program studi, lembaga dan unit yang terkait melakukan operasionalisasi kerja sama sesuai dengan nota kesepahaman yang telah disepakati. c. Kerjasama yang dilaksanakan saling menguntungkan kedua belah pihak dalam pengembangan pendidikan. 4. Indikator a. Meningkatnya secara kuantitas, kualitas dan variasi kerjasama dalam dan luar negeri yang dilaksanakan. b. Meningkatnya keterlibatan semua pihak dalam melaksanakan kerjasama baik dalam dan luar negeri. 5. Dokumen Terkait a. Standar ini dilengkapi dengan peraturan-peraturan yang mendukung. b. Adanya manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan kerjasama. 6. Referensi a. Kepmendiknas Nomor 232/ U/ 2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. b. Kepmendiknas Nomor 045/ U/ 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. d. Pedoman Peraturan Akademik Fakultas Agama Islam Unikarta. e. Pedoman Akademik Universitas Kutai Kartanegara. 7. Lampiran a. Rancangan draf MoU kerjasama dengan pihak lain baik dalam maupun luar negeri. b. Lembar monitoring dan evaluasi kegiatan kerjasama dalam dan luar negeri. c. Daftar nama lembaga sebagai target program kerjasama dalam dan luar negeri, dalam target waktu jangka pendek dan jangka panjang. Standar Mutu Akademik 20

J. STANDAR PEMBIAYAAN 1. Subjek Yang Bertanggungjawab untuk Mencapai Standar a. Dekan sebagai pimpinan Universitas. b. Dekan sebagai pimpinan fakultas. c. Ketua jurusan sebagai pimpinan jurusan. d. Ketua program studi sebagai pimpinan program studi. e. Ketua lembaga atau unit-unit lainnya 2. Definisi Istilah a. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, biaya pengembangan sumberdaya manusia dan modal kerja tetap. b. Biaya operasional meliputi: 1) gaji dosen dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; 2) bahan atau peralatan habis pakai; dan 3) biaya operasional pendidikan tak langsung berupa daya listrik, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan lain sebagainya. c. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. 3. Pernyataan Isi Standar a. Ketua jurusan, ketua program studi, ketua lembaga dan unit-unit lainnya sebagai pejabat pengguna anggaran atau pejabat kuasa pengguna anggaran dan atau pejabat pembuat komitmen dalam kebijakan pengelolaan keuangan harus berdasarkan karakteristik: partisipatif, taat hukum, transparan, efisien dan efektif dan akuntabel. b. Untuk menjamin kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Ketua jurusan, ketua program studi, ketua lembaga dan unitunit lainnya dalam proses pengelolaan keuangan berdasarkan pada ketentuan yang ditetapkan Universitas Kutai Kartanegara. c. Sumber dan jumlah dana yang dikelola disosialisasikan kepada civitas akademika Fakultas Agama Islam Unikarta untuk menjamin adanya pengelolaan dana yang akuntabel. d. Penentuan alokasi anggaran untuk masing-masing unit kerja mengacu pada program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Pimpinan (RAKERPIM) Fakultas Agama Islam Unikarta. e. Fakultas mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang memperhatikan masukan dari masing-masing unit kerja sehingga memungkinkan adanya subsidi silang dalam pengembangan fakultas dan jurusan di lingkungan Fakultas Agama Islam Unikarta. f. Fakultas mempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah direncanakan secara baik dan berkualitas. 4. Strategi Standar Mutu Akademik 21