Penurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L)

dokumen-dokumen yang mirip
PENAMBAHAN BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) UNTUK MENGHAMBAT LAJU PEMBENTUKAN PEROKSIDA DAN IODIUM PADA MINYAK CURAH

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS MUTU MINYAK GORENG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PENGARUH LAMA PENAMBAHAN BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM LINN.) DALAM MINYAK GORENG BEKAS PAKAI TERHADAP PENURUNAN BILANGAN PEROKSIDA

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

ORDE REAKSI PADA LAJU KETENGIKAN MINYAK KELAPA

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

PENENTUAN KUALITAS LEMAK PADA BAGIAN PERUT IKAN PATIN DJAMBAL (Pangasius djambal)

PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS. Korry Novitriani M.Si Iin Intarsih A.Md.Ak. Program Studi D-III Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmlaya

EFEKTIVITAS AIR PERASAN BUAH NANAS (Ananas comocus) PADA PENINGKATAN NILAI MUTU MINYAK KELAPA (Coconus nucifera)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BILANGAN PEROKSIDA MINYAK SAWIT HASIL GORENGAN TEMPE PADA BERBAGAI WAKTU PEMANASAN DENGAN TITRASI IODOMETRI

TUGAS ANALISIS AIR, MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS LEMAK

UJI KUALITAS MINYAK GORENG CURAH DAN MINYAK GORENG KEMASAN DI MANADO

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN KULIT JERUK BALI (Citrus maxima) TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG YANG MENGALAMI PEMANASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

PENGARUH GORENGAN DAN INTENSITAS PENGGORENGAN TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

PENGARUH PENGULANGAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN MINYAK KELAPA DENGAN METODE ASAM THIOBARBITURAT (TBA)

BAB 4 HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

TITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Yijk=^ + ai + )3j + (ap)ij + Iijk. Dimana:

PENETAPAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DAN BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK GORENG YANG DIGUNAKAN PEDAGANG GORENGAN DI JL. A.W SJAHRANIE SAMARINDA

MODUL 2 PENENTUAN KADAR ASAM ASKORBAT DALAM YOU C Kurnia Sandwika Henry Liyanto Ignatio Glory

BILANGAN PEROKSIDA, BILANGAN ASAM, DAN KADAR FFA BIODIESEL DENGAN PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DARI KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca Linn.

EFEK PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KULIT BUAH MANGGIS

PENINGKATAN ANGKA PEROKSIDA PADA MINYAK GORENG CURAH TERHADAP PENGGORENGAN BERULANG TEMPE

KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL DARI BEBERAPA METODE PEMBUATAN

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

PENGARUH BUBUR BUAH JAMBU METE(ANACARDIUM OCCIDENTALE L) TERHADAP ANGKA PEROKSIDA MINYAK KELAPA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI. KAMIS, 24 April 2014

LAMPIRAN A. Prosedur pembuatan larutan dalam penelitian pemanfaatan minyak goreng bekas. labu takar 250 ml x 0,056 = 14 gram maka

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

MODUL Dasar-Dasar Kimia Analitik. Kelompok 2 :

PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI

Analisis Pangan: Penentuan Angka Peroksida dan Asam Lemak Bebas Pada Minyak Kedelai Dengan Variasi Menggoreng

ANGKA PEROKSIDA PADA MINYAK KELAPA HASIL OLAHAN TRADISIONAL DAN HASIL OLAHAN DENGAN PENAMBAHAN BUAH NANAS MUDA

PENGARUH PERENDAMAN IRISAN GEL LIDAH BUAYA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui mutu kerupuk ikan Selais (Crytopterus bicirhis) hasil

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... iv ABSTRACT... KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. xiii DAFTAR LAMPIRAN..

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

Penentuan Sifat Minyak dan Lemak. Angka penyabunan Angka Iod Angka Reichert-Meissl Angka ester Angka Polenske Titik cair BJ Indeks bias

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KADAR KOEFISIEN DISTRIBUSI SELASA, 22 MEI 2014

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

ANALISIS KUALITAS MINYAK GORENG YANG DIGUNAKAN PEDAGANG AYAM GORENG KAKI LIMA DI SINGARAJA

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENRUAN KADAR VITAMIN C MENGGUNAKAN TITRASI IODOMETRI. Senin, 28 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH

Pelaksanaan Persiapan Instruktur melakukan pengecekan kelengkapan sarana-prasarana sebelum praktikum dimulai, meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BUNGA PUKUL EMPAT SORE (MIRABILIS JALAPA L.) DAN WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN MAKANAN GETUK LINDRI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan. Cipaganti, Kecamatan Coblong dan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom,

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

TITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

ANALISIS KLORIN PADA BERAS YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MANADO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

PENGARUH KONSENTRASI SANTAN TERHADAP PROSES EKSTRAKSI MINYAK KELAPA DENGAN PERLAKUAN GELOMBANG MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit adalah jenis minyak goreng yang paling mendominasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

MUTU MINYAK GORENG PADA PEDAGANG MAKANAN GORENGAN DI PERUMNAS TODDOPULI KOTA MAKASSAR

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENENTUAN SIFAT MINYAK DAN LEMAK. ANGKA PENYABUNAN ANGKA IOD ANGKA REICHERT-MEISSL ANGKA ESTER ANGKA POLENSKE TITIK CAIR BJ INDEKS BIAS

Widya Kusumaningrum ( ) Page 1

PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya jam aktivitas masyarakat serta meningkatnya kesadaran. terhadap makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan yang

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan sabun transparan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

Transkripsi:

Penurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L), Hairunisa, Adhisty Kharisma Justicia, Andhika Akademi Farmasi YARSI Pontianak Email : ferdin.nay@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan dari kulit buah pisang kepok (Musa normalis L.) dalam menurunkan bilangan peroksida. Penentuan bilangan peroksida dilakukan dengan cara iodometri. Hasil didapatkan nilai bilangan peroksida dengan waktu perendaman 1, 2, 3, dan 4 jam berturut-turut adalah 35,16; 30,60; 28,00; 23,11 meq/kg dengan persentase 0,25 % (1 jam), 17,54% (2 jam), 24,54% (3 jam) dan 37,27% (4 jam). kulit buah pisang kepok dapat menurunkan bilangan peroksida. Kata kunci : Kulit buah pisang kepok (Musa normalis L.), iodometri, bilangan peroksida. Abstract study was activity of bark kepok banana (Musa normalis L.) reducing the peroxide. Analysis peroxide by iodometry. obtained peroxide value with immersion time of 1, 2, 3, and 4 hours respectively 35.16; 30.60; 28.00; 23.11 meq/kg with percentage 0.25% (1 hour), 17.54% (2 hours), 24.54% (3 hours) and 37.27% (4 hours). kepok banana bark can reduce peroxide value. Keyword : Bark of Banana Kepok (Musa normalis L.), iodometric, value of peroxide. PENDAHULUAN Bilangan peroksida adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah mengalami oksidasi angka peroksida sangat penting untuk identifikasi tingkat oksidasi minyak. Minyak goreng yang memiliki angka peroksida melebihi batas yang telah ditentukan akan membentuk akrolein dan kandungan asam lemak bebas menjadi meningkat. Meningkatnya kandungan asam lemak bebas sangat berbahaya bagi kesehatan, seperti berpengaruh terhadap lemak dan darah yang kemudian dapat menimbulkan kegemukan (obesitas), mendorong penyempitan pembuluh darah arteri (arterioscelorosis) yang dapat mengakibatkan penyakit Artikel diterima: 23 Februari 2017 117 Diterima untuk diterbitkan: 23 Maret 2017 Diterbitkan: 30 Maret 2017

jantung (Winarno,1999). Kerusakan lemak atau minyak yang utama adalah karena peristiwa oksidasi. Hasil yang diakibatkan oksidasi lemak antara lain peroksida, asam lemak, aldehid dan keton. Bau tengik atau rancid terutama disebabkan oleh aldehid dan keton. Untuk mengetahui tingkat kerusakan minyak dapat dinyatakan sebagai angka peroksida atau angka asam thiobarbiturat (TBA) (Sudarmadji, 1996). Minyak yang mengandung asam- asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. Salah satu untuk menentukan angka peroksida adalah dengan metoda iodometri. Untuk mengatasi kerusakan minyak diperlukan zat atau senyawa yang mampu mencegah kerusakan dengan menggunakan kulit pisang diuji aktivitasnya melalui pengukuran bilangan peroksida sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan limbah kulit pisang kepok lebih optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas kulit pisang kepok dalam menurunkan bilangan peroksida dengan variasi waktu perendaman. METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat yang digunakan adalah satu set alat titrasi (buret, statif, klem, Erlenmeyer), gelas ukur, Pipet volume, beaker. Bahan Bahan yang digunakan Na2S2O3.5H2O 0,1 N, Larutan KIO3 0,1 N, Larutan KI Jenuh, Larutan KI 10%, Amilum 1%, H2SO4, Asam asetat-kloroform (3:2), Aquades, Sampel Minyak diambil dari sisa penggorengan Ibu rumah tangga, Sampel Kulit pisang kepok di Kecamatan Pontianak timur Kota Pontianak. Prosedur Kerja 1. Preparasi sampel dan penentuan angka peroksida awal dengan metode iodometri Kulit buah pisang kepok disortasi basah untuk menghilangkan kotoran- kotoran. Dicuci dengan air mengalir dan ditiriskan. Kemudian ditimbang sebanyak 100 gram. Minyak yang direndam ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan ke dalam 250 ml erlenmeyer tertutup kemudian ditambahkan 30 ml larutan asam 118

asetat- kloroform (3:2), dikocok sampai bahan terlarut semua, selanjutnya ditambahkan 0,5 ml larutan jenuh KI. Didiamkan selama 1 menit sambil digoyang, setelah itu ditambahkan 30 ml akuades. Campuran dititrasi dengan 0,1 N Na2S2O3.5H2O sampai warna kuning hampir hilang, ditambahkan 0,5 ml larutan pati 1 % dan dititrasi kembali sampai warna biru mulai hilang (AOAC, 1990). 2. Penentuan angka peroksida kulit pisang dengan variasi perendaman Penambahan 100 mg kulit pisang kepok dalam minyak goreng bekas pakai 1000 ml terhadap penurunan bilangan peroksida selama 1, 2, 3, dan 4 jam berturut - turut. Minyak yang direndam ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer tertutup kemudian ditambahkan 30 ml larutan asam asetat- kloroform (3:2), dikocok sampai bahan terlarut semua, selanjutnya ditambahkan 0,5 ml larutan jenuh KI. Didiamkan selama 1 menit sambil digoyang, setelah itu ditambahkan 30 ml akuades. Campuran dititrasi dengan 0,1 N Na2S2O3 sampai warna kuning hampir hilang, ditambahkan 0,5 ml larutan pati 1 % dan dititrasi kembali sampai warna biru mulai hilang (AOAC, 1990). Tiap variasi perendaman dilakukan 5 replikasi percobaan. 3. Analisa data Hasil titrasi dihitung meq/kg dan dipersentasekan Rumus : Bilangan Peroksida = (V.Titran V Blanko)X N.titran X 1000 Bobot Sampel (gram) HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan kulit buah yang masih baik yaitu kulit buah yang belum teroksidasi yang ditandai kulit buah berwana hitam. Kulit buah yang dikumpulkan kemudian dilakukan sortasi. Sortasi dilakukan untuk memisahkan kotoran yang ada pada kulit buah pisang kepok.fungsi penambahan campuran kloroform dengan asam asetat glasial adalah untuk melarutkan minyak karena alkali iodida akan bereaksi sempurna dalam larutan bersuasana asam dan fungsi KI jenuh adalah membebaskan iodin yang ditandai terbentuknya warna kuning pada sampel. Iodin yang bebas dititrasi 119

dengan natrium thiosulfat, selanjutnya ditambahkan indikator amilum sampai terbentuk warna biru, kemudian dititrasi lagi dengan natrium thiosulfat sampai warna biru hilang. Terbentuknya warna biru setelah penambahan amilum, Tabel hasil pengukuran bilangan peroksida dan persentase mengidentifikasikan masih adanya iodin dalam larutan. Warna biru terbentuk, dikarenakan struktur molekul amilum yang berbentuk spiral mengikat molekul iodin (Winarno, 2002). NO Sampel Bilangan Peroksida (meq/kg) Persentase (%) 1 Minyak Bekas 37,11 0 2 Minyak Bekas + Sampel (lama perendaman 1 Jam) 35,16 5,25 3 Minyak Bekas + Sampel (lama perendaman 2 Jam) 4 Minyak Bekas + Sampel (lama perendaman 3 Jam) 5 Minyak Bekas + Sampel (lama perendaman 4 Jam) 30,60 17,54 28,00 24,54 23,11 37,27 Dari hasil diatas bahwa bilangan peroksida dalam perendaman minyak goreng bekas dengan sampel kulit buah pisang kepok dalam waktu yang berurutan dapat menurunkan angka peroksida. Penelitian yang dilakukan Atun dkk, 2007 dalam uji aktivitas antioksidan dalam kulit buah pisang kepok menunjukkan aktifitas antioksidan relatif tinggi. Penambahan antioksidan dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi. Oksigen bebas diudara akan mengoksidasi ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh sehingga akan terbentuk radikal bebas. Radikal bebas ini kemudian akan bereaksi dengan oksigen sehingga akan menghasilkan peroksida aktif. Apabila ditambahkan suatu antioksidan, maka peroksida aktif akan bereaksi dengan antioksidan tersebut. Sehingga pembentukkan radikal bebas dapat dihentikan (Winarti, 2010). 120

KESIMPULAN Kulit buah pisang kepok dapat menurunkan angka peroksida dengan variasi waktu perendaman. DAFTAR PUSTAKA AOAC. 1990. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemistry. Association of Official Analytical Chemistc. Inc. USA. Atun, Sri,. Retno Arianingrum,. Sri Handayani,. Rudyansah,. Mary Garson. 2007. Identifikasi Dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Kimia Dari Ekstrak Metanol Kulit Buah Pisang (Musa paradisiaca Linn.). Indo. J. Chem. 7: 83-87. SNI. 2013. Minyak Goreng. BSN (Badan Standarisasi Nasional). Jakarta Sudarmadji S, Haryono B, Suhardi, 1996, Analisis Bahan Makanan dan Pertanian, ed, 2. Yogyakarta : Liberty Winarno, FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Winarti Sri. 2010. Makanan Fungsional. Graha Ilmu; Yogyakarta. 121