0leh : Bibik Nurudduja,S.Ag,M.H

dokumen-dokumen yang mirip
(Eucheuma cottonii) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur)

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara maritim dengan luas laut seluas 64,85% dari

7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Manfaat... 3

BAB I PENDAHULUAN. besar dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu mereka yang bertempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Soekartawi, dkk 1993:1). (Junianto, 2003:5).

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai nelayan. Masyarakat nelayan memiliki tradisi yang berbeda. setempat sebagai referensi perilaku mereka sehari-hari.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN

BAB I PENDAHULUAN. swadaya masyarakat Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) tersisa 2,2 juta nelayan dari total jumlah penduduk Indonesia.

BAB III DESKRIPSI ISTRI YANG BEKERJA DI LUAR RUMAH DI DESA TANGGUL KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ekonomi yang rendah, dan hal ini sangat bertolak belakang dengan peran

Nurlaili Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

MAKSUD DAN TUJUAN DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PERAN SERTA POKMASWAS DALAM MEMBANTU KEGIATAN PENGAWASAN

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun

BAB I PENDAHULUAN. daya kelautan. Usaha pengembangan eksploitasi perairan selalu dilakukan untuk

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGGUNAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)

BAB I PENDAHULUAN. akses, bersifat privat dan tergantung kepada pihak lain (laki-laki). Perempuan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Definisi perikanan tangkap Permasalahan perikanan tangkap di Indonesia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES. Nomor : 6 Tahun : 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

MELAMPAUI KASUR - SUMUR - DAPUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

LATAR BELAKANG KRISIS EKONOMI PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN KASUS PEMBUNUHAN KEKERASAN PADA ANAK KASUS PENJUALAN BAYI KOMUNIKASI SUAMI DAN ISTRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. masih memandang mereka sebagai subordinat laki-laki. Salah satu bentuk

I PENDAHULUAN. dengan mengelola sumber daya perikanan. Sebagai suatu masyarakat yang tinggal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PERIKANAN DI DESA TANJUNG PASIR

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemiskinan, banyaknya jumlah anak dalam keluarga dan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PERAN GENDER DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN

KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) PADA REMAJA DI DAERAH ABRASI

BAB I PENDAHULUAN. Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi,

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi. Namun zaman modern bahkan katanya sudah posmodern masih menyisahkan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SUBSIDI KEPADA NELAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERIZINAN USAHA PERIKANAN

SURVEI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DEFINISI & KLASIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN, PEMBUDI DAYA IKAN, DAN PETAMBAK GARAM

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Bagaimana kondisi cuaca di pantai? Cuaca di pantai sangat dingin di siang hari. Cuaca di pantai mendung di malam hari.

2017/04/10 07:20 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan SELAMAT HARI NELAYAN NASIONAL KE-57

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

FERTILITAS MASYARAKAT NELAYAN DI DESA BANJARKEMUNING KABUPATEN SIDOARJO. Singgih Susilo 1.

MAKALAH PENYULUHAN PERIKANAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PELARANGAN ALAT TANGKAP CANTRANG DI JUWANA, PATI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV. Karakteristik Pekerjaan di Indonesia dan Latar Belakang Demografi Narasumber

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

A R T I K E L DAMPAK MODERNISASI ALAT TANGKAP IKAN TERHADAP SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DI DESA GEMPOLSEWU KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ARTIKEL DAMPAK MODERNISASI ALAT TANGKAP IKAN TERHADAP SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DI DESA GEMPOLSEWU KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN ARAHAN UMUM MKP

BAB 2 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN DAN INFORMASI MENGENAI MASYARAKAT PESISIR DI PPP CILAUTEUREUN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dunia atau bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERIZINAN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN, PEMBUDI DAYA IKAN, DAN PETAMBAK GARAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

Transkripsi:

0leh : Bibik Nurudduja,S.Ag,M.H

Bibik nurudduja Tinggal di Desa Kunir RT 01 RW 06 Kecamatan Dempet Kabupaten Demak Jawa Tengah Alumni fak.syariah IAIN Walisongo Semarang & Magister Ilmu Hukum konsentrasi Hukum Kelautan UNDIP Semarang Presidium Nasional Kelompok Kepentingan Perempuan Nelayan Koalisi Perempuan Indonesia

Laporan terbaru FAO (2012) menempatkan Indonesia sebagai produsen perikanan tangkap kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok Di sektor perikanan budidaya, Indonesia berada di posisi ke-4 setelah Tiongkok, Vietnam dan India (Temu Akbar Nelayan Indonesia 2015, http://www.kiara.or.id/temu-akbar-nelayan-indonesia-2015/ pada hari rabu, 16 September 2015 jam.07.19 Wib )

Di Indonesia, jumlah nelayan tangkap mencapai 2,2 juta jiwa (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012).

Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. (Pasal 1 butir 10, UU No 9 tahun 1985) ( pasal 1 no.10 UU no.31/2004 dan uu no.45 tahun 2009

Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.

Data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah nelayan miskin di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 7,87 juta orang atau 25,14 persen dari total penduduk miskin nasional yang mencapai 31,02 juta orang. (Terpuruknya Nelayan di Negeri Maritim diakses dari http://www.antarajatim.com/lihat/berita/107767/terpuruknyanelayan-di-negeri-maritim pada tanggal 16 September 2015 jam 07.40 WIB )

Berdasarkan data Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan. Sedikitnya 56 juta orang terlibat dalam aktivitas perikanan. Aktivitas ini mulai dari penangkapan, pengolahan, sampai dengan pemasaran hasil tangkapan. Dari jumlah itu, 70 persen atau sekitar 39 juta orang adalah perempuan nelayan. (Nasib Perempuan Nelayan Diakses dari http://www.kiara.or.id/nasib-perempuannelayan/ pada tanggal 16 September 2015 jam 07.52 WIB)

Kehidupan perempuan nelayan di Morodemak kab.demak Pekerjaan mencari ikan di laut dilakukan oleh laki-laki Memperbaiki jaring dan perahu jika rusak Pra penangkapan ikan : membeli solar dan menyiapkan perbekalan, mencari hutang untuk perbekalan dilakukan perempuan Pasca penagkapan : menjual, mengolah dan mengawetkan ikan dilakukan perempuan Mengerjakan pekerjaan domestik : memasak, mencuci, membersihkan rumah, menjaga anak-anak,

Perempuan nelayan di morodemak bekerja dari jam 02.00 pagi dinihari dan berakhir pada malam jam 21.00

Pemiskinan Perempuan Nelayan Konstruksi Gender Kebijakan Pemerintah Praktek tata niaga ikan Kerusakan alam/ lingkungan

Pembedaan peran laki-laki dan perempuan Laki-laki Anak laki-laki dibebaskan bermain keluar rumah bahkan kadang mencuri kambing untuk pesta dengan kawan-kawannya pun dimaklumi Laki-laki adalah pemimpin rumah tangga Perempuan Anak perempuan dianggap tambeng / nakal jika sering bermain keluar rumah Perempuan yang dipimpin Jika perempuan suaminya meninggal, maka keluarga anaknya atau adiknya akan memasukkan perempuan tersebut ke dalam KKnya. Bahkan ada juga yang menjual rumahnya untuk diberikan pada keluarga terdekat yang ada laki-lakinya. (contoh kasus Nyi Kah) Baru setelah ada program Raskin masingmasing membuat KK untuk kepentingan mendapatkan Raskin

Lanjutan... Laki-laki Suami bebas mengambil keputusan Remaja laki-laki segera diajari bekerja di laut bekerja di laut Bekerja sesuai tanggal kerja / petengan Perempuan Istri harus patuh pada suami bahkan pada saat suami melakukan kekerasan terhadap istri (contoh kasus hidayah ) Remaja perempuan segera dinikahkan untuk mengurangi beban ekonomi keluarga Membantu suami bekerja mulai dari membeli solar, menyiapkan perbekalan, mencari hutang, menjual hasil tangkapan, mengolah, mengawetkan dan mengerjakan semua pekerjaan rumah Pekerjaan domestik tidak pernah libur

Contoh kisah Nyi Kah (samaran) Suami nyi kah meninggal. Seperti adat di sana, adik nyi kah kemudian memasukkan ke dalam Kknya. Karena merasa tidak punya penghasilan nyi kah menjual rumah dan tanahnya untuk diberikan adik laki-lakinya yang rencananya nyi kah akan selamanya menupang hidup pada adiknya. Pada suatu hari nyi kah dan adiknya bertengkar dan nyi kah diusir dari rumah adiknya Karena tidak punya tempat tinggal ada seorang juragan yang mau menampung nyi kah. Nyi kah dan juragan itu membuat perjanjian lisan yang isinya nyi kah boleh menumpang hidup pada juragan dengan membantu pekerjaan di rumah juragan itu sehari-hari. Seperti mencuci, memasak, mengirim pakanan untuk para kuli. Tidak ada perjanjian tentang upah. Sementara si juragan akan menanggung semua biaya kematian jika nyi kah nanti meninggal. Setelah 3 tahun ikut si juragan, keponakannya yang ayahnya mengusir nyi kah meminta nyi kah kembali untuk diminta membantu menjaga anak-anak karena keponakannya mempunyai empat orang anak. Nyi kah kembali untuk dipekerjakan tanpa upah Nyi kah kembali pada adik dan keponakannya, sementara kerjanya yang telah 3 tahun bersama juragan tidak dibayar

Kasus Hidayah Hidayah sedang menjemur ikan. Suami datang entah dapat asutan darimana ia kemudian menampar dan memukul hidayah hingga hiudngnya berdarah dan pingsan. Kasus ini dilaporkan ke polsek dan lama kasusnya tidak segera jalan. Masyarakat dan keluarga mencemooh hidayah karena dianggap perempuan tidak tahu diri karena malaporkan suami. Masyarakat juga berpikir suami hidayah tidak akan masuk penjara setelah mendapatkan pendampingan dari LBH kasus ini berjalan dan suami hidayah dipenjara tahun 2010. Sejak saat itu masyarakat morodemak tahu bahwa suami tidak boleh semena-mena pada istri karena bisa dipenjara Sekarang keempat anak hidayah semuanya ikut ibunya. Hidayah meninggalkan rumahnya bersama keempat anaknya

Kebijakan pemerintah Karena definisi nelayan dipahami laki-laki, perempuan nelayan tidak ditemukenali data-data dan persoalannya oleh publik dan tidak bisa sulit mengakses program pemerintah yang diperuntukkan nelayan keberadaan nelayan perempuan, tidak diakui oleh negara. Karena sebagian besar perempuan nelayan tidak melakukan penangkapan ikan, melainkan melakukan pekerjaan pengolahan hasil laut, budi daya ikan dan rumput laut serta pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan perikanan dan kelautan

Dalam KTPnya perempuan nelayan disebut ibu rumah tangga atau wiraswasta Meskipun ibu solekah bekerja sebagai jurumudi kapalnya, perempuan nelayan belum mendapatkan pengakuan yang memadai

Kebijakan larangan alat tangkap yang merusak lingkungan yang tidak dijalankan sejak tahun 1980 (waktu itu keputusan mentri pertanian nomor 503/ Kpts/7/1980 ) Baru peraturan mentri perikanan dan kelautan nomor 2 tahun 2015 Tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (trawls) dan Pukat Tarik (seine nets) Yang belum dieksekusi hingga sekarang

Tahun 1990 Bakul boleh melakukan lelang tanpa uang cash Bakul menjadi terbiasa ikut lelang tanpa uang Para bakul seret / bendahara kapal / istri para jurumudi harus mencari hutang agar para jurag/ ABK bisa membawa pulang uang untuk makan anak istri Praktek rentenir manjadi subur Uang hasil melaut banyak terpotong untk para rentenir Lelang menjadi jarang dilakukan dan para bakul terbuasa menghutang hasil penangkapan. Nelayan semakin miskin dan rentenir semakin kaya Praktek tata niaga ikan

Kerusakan alam Alat tangkap destruktif Pencemaran dari hulu dan di laut Reklamasi pantai Pengrusakan mangrove

Penambangan pasir laut Cuaca ekstrem Kerusakan alam

Perempuan nelayan sebagai warga negara Pasal 27 UUD 1945 1. Tiap tiap warga negara bersamaan kedudukannya di muka hukum dan pemerintahan dan wajib menjungjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya 2. 2tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

Organisasi nelayan perempuan Cara untuk mendapatkan informasi, berkomunikasi, mengakses dan mengontrol program pemerintah

Maturnuwun...