Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain

dokumen-dokumen yang mirip
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Suhu dan Kalor

Fisika Dasar I (FI-321)

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

Fisika Dasar 13:11:24

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

Heat and the Second Law of Thermodynamics

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

Termometri dan Kalorimetri

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

9/17/ KALOR 1

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

FISIKA TERMAL Bagian I

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd

12/3/2013 FISIKA THERMAL I

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR DAN KALOR REAKSI

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi

A. HUKUM I THERMODINAMIKA

Konsep Dasar Pendinginan

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor

Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama.

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

KALOR. hogasaragih.wordpress.com

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

KALOR. system yang lain; ini merupakan dasar kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif pertukaran kalor.

BIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB 2 ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

Perbandingan skala temperatur =================================== Celcius Reamur Fahrenheit ===================================

BAB II LANDASAN TEORI

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi

SUHU DAN PANAS. Apakah itu hari musim panas?atau musim dingin malam beku. Tubuh perlu disimpan dengan suhu yang konstan.

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

BAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan

BAB II LANDASAN TEORI

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam

TEMPERATUR. dihubungkan oleh

Fluida Dan Kalor. ρ = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi P t = tekanan total P o = tekanan udara luar

Teknik Lingkungan S1 TERMODINAMIKA LINGKUNGAN

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

Panas dan Hukum Termodinamika I

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

I. Hukum Kedua Termodinamika

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

ENERGI TERMAL. benda padat, sehingga berbentuk padat. Parikel-partikel tersebut bergerak maju dan. Gambar 1.

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

BAB II LANDASAN TEORI

Kalor. Pengertian kalor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x

MODUL MATA PELAJARAN IPA

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Kelima (SUHU UDARA)

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

Efisiensi Mesin Carnot

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

HUKUM I TERMODINAMIKA

Transkripsi:

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 5) Kalor dan Hukum Termodinamika

Kalor

Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain Memungkinkan untuk memperkenalkan konsep temperatur

Skala Temperatur Termometer dapat di kalibrasi dengan menempatkannya dalam kontak termal dengan suhu lingkungan yang dijaga konstan. Lingkungan bisa berupa campuran es dan air dalam kesetimbangan termal Juga bisa digunakan air dan uap dalam kesetimbangan termal

Skala Celsius Suhu dari campuran es dan air ditetapkan pada 0º C Nilai ini adalah titik beku air Suhu campuran air dan uap ditetapkan pada 100º C Nilai ini adalah titik didih air Selang antara titik-titik ini dibagi menjadi 100 bagian

Skala Kelvin Ketika tekanan gas menuju nol, suhunya adalah 273.15º C Suhu ini disebut nol mutlak Titik ini merupakan titik nol dari skala Kelvin 273.15º C = 0 K Untuk mengubah: T C = T K 273.15

Beberapa Suhu Kelvin Beberapa mewakili suhu Kelvin Catatan, skala ini logaritmik Nol mutlak tidak pernah tercapai

Skala Fahrenheit Skala yang banyak digunakan dalam USA Suhu titik beku adalah 32º Suhu titk didih adalah 212º Titiknya dibagi menjadi 180 bagian

Perbandingan Skala Suhu T T C F = T K 273.15 9 = T + 32 C 5 9 T = T F 5 C

Pemuaian Termal Pemuaian termal sebuah benda adalah konsekuensi dari perubahan jarak rata-rata antara atom atau molekul Pada suhu kamar, molekul bervibrasi dengan amplitudo yang kecil Dengan pertambahan suhu, amplitudo pun bertambah Hal ini menyebabkan seluruh bagian benda memuai

Pemuaian Linier (Luas, Volume) Untuk perubahan suhu yang kecil L = α L o t Koefisien pemuaian linier, α,, bergantung pada bahan Dalam dua dimensi (luas pemuaian) A = γ A t, γ = 2α o dan dalam tiga dimensi (volume pemuaian) V = β Vo t untuk zat padat, β = 3α

Contoh Sebuah kabel telepon yang terbuat dari tembaga memiliki panjang 35.0 m pada musim dingin ketika temperaturnya 20.0 C. Berapa pertambahan panjangnya ketika berada dalam musim panas yang temperaturnya 35.0 C? Asumsikan koefisien muai panjang konstan.

Anomali Air Pada saat suhu air meningkat dari 0ºC sampai 4 ºC, air menyusut dan kerapatannya bertambah Diatas 4 ºC, air menunjukan pemuaian yang sesuai dengan peningkatan suhu Kerapatan maksimum dari air adalah 1000 kg/m 3 pada 4 ºC

Pertanyaan Pada musim dingin, permukaan danau membeku, tetapi bagian bawah danau masih berwujud cair, mengapa ini bisa terjadi?, apakah makhluk hidup masih bisa bertahan pada kondisi seperti ini!

Energi dalam Proses Termal

Energi Internal vs. Kalor Energi internal,, U, adalah energi yang diasosiasikan dengan komponen mikroskopik dari sistem Termasuk energi kinetik dan potensial diasosiasikan dengan gerak translasi, rotasi dan vibrasi acak dari atom atau molekul Juga termasuk energi potensial interaksi antar molekul Kalor adalah energi yang ditransfer antara sistem dan lingkungan karena perbedaan suhu antara keduanya Simbol kalor adalah Q

Satuan dari Kalor SI CGS Satuan Joule (J) Kalori (kal) USA & UK BTU (btu) Kalori Sebuah satuan historis, sebelum hubungan antara termodinamika dan mekanika dikenal Satu kalori adalah jumlah energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air dari 14.5 C menjadi 15.5 C. Satu Kalori (kalori makanan) adalah 1000 kal Joule 1 kal = 4,186 J Ini dinamakan Kalor Ekivalen Mekanik BTU (US Customary Unit) BTU singkatan dari British Thermal Unit Satu BTU adalah energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 pon (lb) air dari 63 F menjadi 64 F 1 BTU = 252 kal = 1,054 kj

Kalor Jenis Setiap zat memerlukan sejumlah energi per satuan massa yang berbeda untuk mengubah suhunya sebesar 1 C Berbanding lurus dengan massa (jadi, per satuan massa) Kalor Jenis, c, dari suatu zat adalah ukuran dari jumlah ini c = Q m T SI CGS Satuan Joule/kg C (J/kg C) Kalori/g C (kal/g C )

Catatan: Kalor dan Kalor Jenis Q Q = m c T T adalah suhu akhir dikurangi suhu awal Ketika suhu naik, T dan Q adalah positif maka energi masuk ke sistem Ketika suhu turun, T dan Q adalah negatif maka energi keluar sistem

Konsekuensi dari Perbedaan Kalor Jenis Air memiliki kalor jenis yang lebih tinggi dibandingkan daratan Pada hari yang panas, udara di atas daratan panas lebih cepat Udara panas mengalir ke atas dan udara yang dingin bergerak menuju pantai Apa yang terjadi pada malam hari? Pantai c c Si H 2 O = = 700 J 4186 J kg Air o kg C o C

Pertanyaan Apa yang terjadi pada malam hari? a. sama b. kebalikan c. bukan keduanya Pantai Air Bagaimana menentukan kalor jenis?

Kalorimeter Cara untuk menentukan kalor jenis suatu zat dinamakan Kalorimetri Kalorimeter adalah sebuah wadah yang terbuat dari bahan isolator yang baik yang memungkinkan kesetimbangan termal terjadi antara zat tanpa adanya energi yang hilang ke lingkungan

Kalorimetri Analisis yang dilakukan dengan menggunakan kalorimeter Kekekalan energi diaplikasikan pada sistem tertutup Energi yang keluar dari zat yang lebih panas sama dengan energi yang diserap oleh air Q panas = -Q dingin

Metode Transfer Kalor Diperlukan untuk mengetahui laju energi yang ditransfer Diperlukan untuk mengetahui mekanisme yang bertanggungjawab pada proses transfer Metodenya meliputi Konduksi Konveksi Radiasi

1. Konduksi Proses transfer dapat ditinjau pada skala atom Pertukaran energi antara partikel-partikel mikroskopik akibat tumbukan Partikel yang energinya lebih rendah memperoleh tambahan energi selama proses tumbukan dari partikel yang energinya lebih besar Laju konduksi bergantung pada sifat zat

Contoh konduksi Vibrasi molekul disekitar posisi kesetimbangan Partikel yang lebih dekat dengan api bervibrasi dengan amplitudo yang lebih besar Menumbuk partikel tetangga dan mentransfer energi Akhirnya, energi menjalar ke seluruh batang Konduksi dapat terjadi hanya jika terdapat perbedaan suhu antara dua bagian dari medium pengkonduksi

Konduksi (lanjutan) Pada lempengan memungkinkan energi mengalir dari daerah bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah P = Q t = T ka T L h c Aliran kalor Konduktivitas termal

Konduksi (lanjutan) A adalah luas penampang L = x adalah ketebalan lempengan atau panjang batang P dalam Watt, Q dalam Joule dan t dalam sekon k adalah konduktivitas termal dari material Konduktor yang baik memiliki nilai k yang tinggi dan isulator yang baik memiliki nilai k yang rendah

2. Konveksi Transfer energi akibat pergerakan dari zat Ketika pergerakan dihasilkan dari perbedaan kerapatan, disebut konveksi alami Ketika pergerakan didorong/dipaksa oleh gaya, disebut konveksi terpaksa

Contoh konveksi Pergerakan molekul-molekul air pada suatu wadah yang dipanaskan

Contoh konveksi Udara di atas api dipanaskan dan mengembang Kerapatan udara menurun Massa dari udara memanasi tangan Aplikasi: Radiator Mesin pendingin mobil

Pertanyaan Mengapa udara yang hangat/panas bergerak naik? Mengapa di puncak gunung terasa dingin? Mengapa udara yang mengembang/memuai, terasa dingin?

3. Radiasi Radiasi tidak memerlukan kontak fisik Semua benda meradiasikan energi secara kontinu dalam bentuk gelombang elektromagnetik akibat dari vibrasi termal molekul Laju radiasi diberikan oleh Hukum Stefan

Contoh Radiasi Gelombang elektromagnetik membawa energi dari api ke tangan Tidak ada kontak fisik yang diperlukan

Aplikasi dari Radiasi Pakaian Kain hitam merupakan absorper yang baik Kain putih merupakan reflektor yang baik Termograpi Jumlah energi yang diradiasikan oleh benda dapat diukur menggunakan termograp Suhu Badan Termometer radiasi mengukur intensitas dari radiasi infra merah dari gendang telinga

Pertanyaan Penggunaan sekat fiberglas di dinding luar sebuah gedung dimaksudkan untuk meminimalisasi transfer kalor yang melalui proses. a. konduksi b. radiasi c. konveksi d. penguapan Jawab a

Penghambat Transfer Energi Termos Didisain untuk meminimalisasi transfer energi Ruang antara dinding-dinding di kosongkan untuk mengurangi konduksi dan konveksi Permukaan perak untuk mengurangi radiasi Ukuran leher termos di reduksi

Pemanasan Global Contoh Greenhouse Cahaya tampak diabsorpsi dan diemisikan kembali sebagai radiasi infra merah Arus konveksi dicegah oleh kaca Atmosfer bumi juga merupakan transmiter yang baik bagi cahaya tampak dan absorper yang baik bagi radiasi infra merah

Transisi Fasa ES AIR UAP Tambah panas Tambah panas Tiga jenis keadaan materi (plasma adalah jenis yang lain)

Perubahan Fasa Perubahan fasa terjadi ketika sifat fisis dari zat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain Perubahan fasa diantaranya: Padat ke cair mencair Cair ke gas menguap Perubahan fasa termasuk perubahan energi internal, tapi suhu tidak berubah

Kalor Laten Selama perubahan fasa, jumlah kalor yang dilepaskan adalah Q = m L L adalah kalor laten dari zat Laten artinya tersembunyi Pilih tanda positif jika menambahkan energi pada sistem dan tanda negatif jika energi dipindahkan dari sistem Kalor laten peleburan digunakan untuk pencairan atau pembekuan Kalor laten penguapan digunakan untuk penguapan atau pengembunan

Grafik Perubahan dari Es menjadi Uap

Evaporasi dan Kondensasi Evaporasi adalah perubahan keadaan zat dari wujud cair menjadi wujud gas dimana terjadinya pada permukaan zat cair Evaporasi adalah proses pendinginan Kondensasi adalah kebalikan dari proses evaporasi, yaitu perubahan keadaan zat dari wujud gas menjadi wujud cair Kondensasi adalah proses pemanasan

Pertanyaan Mengapa ketika akan turun hujan udara terasa panas? Mengapa udara panas banyak mengandung uap air?

Termodinamika

Hukum Pertama Termodinamika Berdasarkan Konservasi Energi dalam proses termal, maka: Q W U panas Positif jika energi berpindah ke dalam sistem Usaha Positif jika usaha yang dilakukan oleh sistem pada sekitarnya. Energi dalam Positif jika temperatur naik. Panas masuk Q Positif Usaha keluar U W Positif U = Q W Q = U + W

Hukum Pertama Termodinamika Hubungan antara U, W, dan Q dapat dinyatakan sebagai berikut U = U f U i = Q + (- W) Q = U + W Panas neto yang ditambahkan pada suatu sistem sama dengan perubahan energi dalam sistem ditambah usaha yang dilakukan oleh sistem.

Aplikasi hukum Pertama Termodinamika 1. Sistem Terisolasi Sebuah sistem terisolasi tidak dapat berinteraksi dengan sekitar. Tidak ada perpindahan energi yang terjadi dan tidak ada usaha yang dilakukan. Oleh karena itu energi dalam pada sistem terisolasi menjadi konstan.

Aplikasi Hukum Pertama Termodinamika 2. Proses Siklus Proses siklus adalah suatu proses dimana keadaan awal dan keadaan akhir sama. U f = U i dan Q = -W Jumlah usaha yang dikerjaan oleh gas pada setiap siklus sama dengan luas area di dalam kurva tertutup yang digambarkan pada diagram PV.

3. Proses Isotermal Isotermal berarti temperatur konstan Silinder Dan Gas berada dalam kontak termal dengan sumber energi yang besar. Dengan demikian melalui pemanasan energi akan berpindah ke dalam gas. Ekspansi gas dan menurunan tekanan akan mempertahankan temperatur tetap konstan. Usaha yang dilakukan adalah negatif seiring dengan bertambahnya panas.

4. Proses Adiabatik Pertukaran energi yang diakibatkan oleh panas sama dengan nol. Usaha yang dilakukan sama dengan perubahan energi dalam sistem. Jika suatu proses tidak ada pertukaran panas akan terjadi sangat cepat Di dalam suatu ekspansi adiabatik, usaha yang dilakukan adalah negatif dan energi dalam akan berkurang

5. Proses Isovolum Tidak terjadi perubahan volume, sehingga tidak ada usaha yang bekerja. Pernambahan energi ke dalam sistem menyebabkan energi dalam naik. Dan temperatur akan naik.

Hukum Pertama dan Metabolisme Tubuh Manusia Hukum pertama termodinamika dapat diaplikasikan pada metabolisme tubuh manusia. Energi dalam yang disimpan tubuh manusia diubah bentuknya sesuai dengan kebutuhan organ tubuh kita yaitu untuk melakukan usaha berupa panas. Laju metobolisme ( U / T) adalah berbanding lurus laju pengkonsumsian oksigen terhadap volume. Tingkat laju metabolisme (untuk memelihara dan menjalankan organ/ bagian badan, dll.) adalah sekitar 80 W.

Variasi Laju Metabolisme Fig. T12.1, p. 369 Slide 11

MESIN PANAS Mesin panas adalah suatu alat yang mengkonversi energi internal menjadi bentuk lain yang bermanfaat, seperti elektrik atau daya mekanis. Suatu mesin panas membawa unsur untuk bekerja melalui suatu proses siklus.

Mesin Panas Energi ditransfer dari suatu sumber pada suatu temperatur tinggi ( Q h ) Pekerjaan dilaksanakan oleh mesin/motor tersebut ( W eng ) Energi dibuang ke suatu temperatur yang lebih rendah ( Q c )

Mesin Panas Selama prosesnya berupa siklus, maka U = 0 Energi dalam awal sama dengan energi dalam akhir. maka, Q net = W eng Usaha yang dilakukan oleh mesin kalor sama dengan jumlah energi yang diserap oleh mesin. Usaha adalah saa dengan luas di dala kurva tertutup pada diagram PV.

Efisiensi Termal pada sebuah Mesin Panas Efisiensi termal didefinisikan sebagai rasio antara kerja yang dilakukan oleh mesin terhadap energi yang diserap oleh mesin pada temperatur tinggi. η Weng Qh Qc e = = = 1 Q Q h h Q Q c h e (η) = 1 (efisiensi 100%) hanya jika Q c = 0 Tidak ada energi yang dibuang ke reservoir dingin.

Hukum Kedua Termodinamika Tidak mungkin bagi sebuah mesin panas yang bekerja secara siklis untuk tidak menghasilkan efek lain selain menyerap panas dari suatu tandon dan melakukan sejumlah usaha yang ekivalen. Artinya Q c tidak sama dengan nol Sebagian Q c harus dibuang ke lingkungan. Dengan demikian η tidak sama dengan 100%

Pompa Panas dan Lemari Es Mesin panas dapat bekerja kebalikannya Masukkan energi Energi disadap dari reservoir yang dingin Energi ditransfer ke reservoir yang panas Proses mesin panas ini bekerja sebagai pompa panas. Lemari es merupakan salah satu conth pompa panas Contoh lainnya adalah alat pendingin (AC)

Entropi Variabel keadaan yang berhubungan dengan Hukum kedua termodinamika adalah Entropi. Perubahan entropi dinyatakan dengan S, yaitu panas yang harus ditambahkan pada sistem dalam suatu proses reversibel untuk membawanya dari keadaan awalnya ke keadaan akhirnya Q r dibagi dengan temperatur absolut T pada sistem dalam interval tersebut.

Entropi Secara matematis S Persamaan ini hanya dapat diterapkan pada bagian proses yang reversibel, walaupun pada kenyataannya sistem merupakan irreversibel. Untuk menghitung besarnya entropi untuk proses irreversibel dimodelkan sebagai proses reversibel. Ketika energi diserap, Q berharga positif dan entropi akan naik. Ketika energi dibuang, Q akan berharga negatif dan entropi akan turun. = Q T r

Beberapa Tambahan Mengenai Entropi Hukum kedua Termodinamika dinyatakan dalam entropi: Suatu proses alam brubah dari keadaan seimbang mula-mula ke kedaan seimbang yang lain, berlangsung dalam arah yang menyebabkan entropi alam itu naik Proses yang terjadi secara alamiah disebut proses spontan. Contohnya, besi berkarat, air engalir ke tempat yang lebih rendah, dan benda jatuh ke bawah. Proses yang sebaliknya tidak pernah terjadi. Tidak mungkin air mengalir dari tempat rendah ke tempat yang tinggi. Untuk mengalirkannya memerlukan energi.

Beberapa Tambahan Mengenai Entropi Entropi menyatakan ukuran ketidakteraturan suatu sistem. Misalnya suatu gas dalam sebuah tabung, molekul-molekulnya molekulnya bergerak secara acak, besar dan arah kecepatan molekul tidak beraturan. Makin tidak teratur kecepatan molekul-molekul gas, makin tinggi entropi gas itu. Kalau suatu gas dipanaskan, entropinya naik, dan kalau gas itu didinginkan entropinya turun.