ANALISIS PENGGUNAAN KONFIKS PER-AN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Oleh: RIA SUSANTI A

PENGGUNAAN REDUPLIKASI (KATA ULANG) PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI OKTOBER 2014

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMBI

HEADLINE RIAU PREFIXES IN THE POS ISSUE 10 JUNE TO 30 JUNE 2016

ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

INFLEKSI DALAM BAHASA KULISUSU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

ANALISIS AFIKSASI DALAM ALBUM RAYA LAGU IWAN FALS ARTIKEL E-JOURNAL. Muhammad Riza Saputra NIM

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN

REDUPLIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP N 1 TERAS BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an.

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

BAB 11 KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain ( KBBI,2007:588).

ANALISIS AFIKSASI SUBDIALEK BAHASA MELAYU PULAU LAUT KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

ABREVIASI DALAM MENU MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA SEMARANG: SUATU KAJIAN MORFOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015

Oktorita Kissanti Rahayu

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

ANALISIS PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SMA

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN TEKNIK CLOSE DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

PENGGUNAAN KATA MAJEMUK PADA TEKS BERITA KARYA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

ANALISIS REDUPLIKASI MORFOLOGIS BAHASA MELAYU SUB DIALEK MASYARAKAT SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN KABUPATEN TEMBILAHAN RIAU

ANALISIS AFIKSASI SUB DIALEK MELAYU TEMBELING KAMPUNG GUNTUNG KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN

ANALISIS MORFOLOGIS DALAM NOVEL SARINAH: KEWADJIBAN WANITA DALAM PERDJOANGAN REPUBLIK INDONESIA KARYA Ir. SUKARNO BESERTA IMPLEMENTASINYA DI SMA

ANALISIS AFIKSASI BAHASA MELAYU SUBDIALEK TAMBELAN KABUPATEN BINTAN

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

Diajukan Oleh: KISWADI A

ANALISIS REDUPLIKASI PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO

ANALISIS KELAS KATA PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII C SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA TENTANG KARAKTER TEMAN SEBANGKU

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo

PREFIKS PADA TAJUK SOLOPOS EDISI DESEMBER 2016 SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA. Oleh : Umi Fauziyah NIM. A

ANALISIS REDUPLIKASI PADA TEKS ANEKDOT SURAT KABAR SOLOPOS DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA KELAS X

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Siti Nurlaela, 2015

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA

PENGGUNAAN FRASA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII MTsN RENGEL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MASALAH-MASALAH MORFOLOGIS DALAM PENYUSUNAN KALIMAT SISWA KELAS XSMA WAHIDIYAH KEDIRI

PENGGUNAAN BAHASA DALAM TEKS DESKRIPSI KARYA SISWA KELAS VII.6 SMP NEGERI 25 PADANG

ANALISIS PENGGUNAAN PREFIKS PE-

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

Menurut Abdul Chaer setiap bahasa mempunyai sarana atau alat gramatikal tertentu untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal (Abd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

ANALISIS AFIKSASI DAN PENGHILANGAN BUNYI PADA LIRIK LAGU GEISHA DALAM ALBUM MERAIH BINTANG

ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA

Artikel Publikasi POLA FRASA NOMINA POSESIF DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH TAHUN 2014

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

ANALISIS AFIKSASI BAHASA MELAYU SUB DIALEK MANTANG BESAR KECAMATAN MANTANG KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA

Analisis Pemakaian Afiks pada Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN KATA MUBAZIR TEKS PENGALAMAN PRIBADI KARANGAN SISWA KELAS VII SMP

AFIKSASI BAHASA MELAYU DIALEK NGABANG

Transkripsi:

ANALISIS PENGGUNAAN KONFIKS PER-AN DALAM BERITA OPINI HARIAN KOMPAS SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XII SMK N 1 BANYUDONO Naskah Publikasi Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: ANA MULTI FADHILAH A310120114 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 1

HALAMAN PENGESAHAN i 2

PERNYATAAN ii 3

4 iii

Abstrak Ana Multi Fadhilah/A310120114. ANALISIS PENGGUNAAN KONFIKS PER-AN DALAM BERITA OPINI HARIAN KOMPAS SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XII SMK N 1 BANYUDONO. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Agustus, 2016. Penelitian ini mencakup dua tujuan, yaitu mendeskripsikan penggunaan konfiks per-an dalam berita opini harian Kompas dan mengidentifikasi fungsi konfiks per-an dalam berita opini harian Kompas sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah penggunaan konfiks per-an dalam berita opini harian Kompas sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik analisis data menggunakan metode agih dengan lanjutan teknik ganti dan teknik ubah ujud. Hasil penelitian ini adalah (1) penggunaan konfiks per-an mempunyai tiga macam bentuk, yaitu per-an, pe- -an, dan pel- -an. Penggunaan bentuk peran digunakan pada kata dasar kata kerja dan kata sifat, yang berjumlah 22 data. Penggunaan bentuk pe- -an memiliki dua aturan: a) pe- -an digunakan pada katakata tertentu yang kata kerja berimbuhannya berawalan ber- dalam bentuk beyang berjumlah 3 data,b) pe- -an digunakan kata benda yang menyatakan tempat, wilayah, atau daerah yang berjumlah 1 data. Penggunaan bentuk pel- -an hanya pada kata ajar, yaitu menjadi pelajaran, tidak ada yang lain yang berjumlah 1 data. (2) Fungsi konfiks per-an yang ditemukan dalam penelitian ini adalah peran berfungsi untuk membentuk kata benda dari jenis kata lain yang bukan kata benda. Konfiks per-an dapat dibentuk melalui tiga bentuk dasar yaitu berkategori nomina, berkategori verba, dan berkategori adjektiva. Kata Kunci: harian Kompas, konfiks per-an, pembelajaran bahasa Indonesia. Abstract This research includes two objectivities, namely describe using confix per-an in the daily Kompas news opinion, and identify the function using confix per-an in the news opinion to the students. This research used descriptive qualitative method. This object of the research using confix per-an in the daily Kompas news opinion like as learning material Indonesia language. Technique to accumulation the data used book technique, gathering, and flawed. The technique of analysis data using agih method with the continous technique dressing and technique changing things. The result of this research 1) using confix per-an, has three forms type, that is per-an, pe- -an, pel- -an. Using form per-an in the 15

noun and verb, number of quantity is 22 data. Using form pe- -an has has 2 regulations: a) used pe-an in the certain word which is noun affix prefixed berin the formbe- quantity of 3 data, b) function of confix per-an to find in this research is function per-an to form noun of kind to the other word it is not noun. Confix per-ancan be foundation of 2 form. That is category nominal, category verba and category adjective. Keyword: daily Kompas, confix per-an, learning Indonesian language. 1. PENDAHULUAN Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Tuhan. Dalam berbagai hal manusia mampu melahirkan ide-ide kreatif dengan memanfaatkan akal dan pikiran tersebut secara komprehensif.salah satu di antara kelebihan manusia adalahpenguasaan bahasa. Manusia memanfaatkan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa sendiri dipelajari dengan tujuan sebagai alat komunikasi antarmanusia di dalam kehidupan bermasyarakat. Kridalaksana (dalam Rohmadi, 2012:1) menjelaskan dalam Kamus Linguistik bahwa Linguistik (linguistic) adalah ilmu bahasa. Morfologi merupakan bagian dari linguistik yang mempelajari susunan konstituen kata yang terdiri atas morfem. Morfem itu bergabung menjadi kata menurut kaidah gramatikal tertentu menurut Verhaar (dalam Kadjia, 1998:5). Dengan demikian, morfologi sebagai bagian dari kajian lingusitik yang memiliki keluasan dalam proses pembentukan morfem, kata, dan kombinasi-kombinasinya baik pada kategori morfem bebas maupun terikat.afiksasi atau pengimbuan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Dalam pembentukan kata dengan proses afiksasi, afiksasilah yang menjadi dasar untuk membentuk kata. Dalam hal ini peneliti memiliki gagasan untuk meneliti proses afiksasi konfiks per-an dalam surat kabar harian Kompas khususnya dalam wacana berita opini sebagai materi pembelajaran siswa kelas XII. Oleh karenanya, peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai masalah proses afiksasi konfiks 2 6

per-andalam harian Kompas khususnya dalam wacana berita opini, dengan judul Analisis Penggunaan Konfiks per-an dalam Berita Opini Harian Kompas sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas XII SMK N 1 Banyudono. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana penggunaan konfiks per-an dalam berita opini harian Kompas sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas XII SMK N 1 Banyudono, (2) bagaimana fungsi penggunaan konfiks per-an dalam berita opini harian Kompas sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas XII SMK N 1 Banyudono. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penggunaan konfiks per-an dalam berita opini harian Kompas sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas XII SMK N 1 Banyudono, (2) mengidentifikasi fungsi penggunaan konfiks per-an dalam berita opini harian Kompas sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas XII SMK N 1 Banyudono. Menurut Kridalaksana (dalam Rohmadi, 2012:3) hakikat morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasikombinasinya. Objek morfologi adalah hal-hal yang berhubungan dengan bentuk kata atau stuktur kata dalam bahasa. Oleh karena itu, morfologi menjadi hal penting dalam proses pembentukan kata dan almorf-almorfnya terkait dengan bidang linguistik struktural. Morfologi merupakan satu sistem dari suatu bahasa dalam arti luas sehingga struktur kata yang senantiasa membentuk kalimatkalimat tentu mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan jenis kata atau makna kata yang dikehendaki oleh penutur atau penulisannya. Dengan demikian, morfologi memiliki keleluasaan dalam proses pembentukan morfem, kata, dan kombinasi-kombinasinya baik pada kategori morfem bebas maupun terikat. Menurut Rohmadi (2012:41), afiksasi ialah proses pembubuhan afiks pada suatu bentuk baik berupa tunggal maupun bentuk kompleks untuk membentuk kata-kata baru. Afiks ialah suatu bentuk linguistik yang 3 7

keberadaanya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk-bentuk lain sehingga mampu menimbulkan makna baru (baru) terhadap bentuk-bentuk yang dilekatinya. Afiksasi atau pengimbauan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Dalam pembentukan kata dengan afiksasi, afikslah yang menjadi dasar untuk membentuk kata.afiks adalah bentuk linguistik yang pada suatu kata merupakan unsur langsung dan bukan kata atau pokok kata, yang memiliki kemampuan melekat pada bentuk-bentuk lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru (Putrayasa, 2008:5). Menurut (Chaer, 2011: 279-280), konfiks per-an adalah awalan perdan akhiran an yang diimbuhkan secara sekaligus pada sebuah bentuk dasar. Konfiks per-an mempunyai tiga macam bentuk, yaitu per-an, pe- -an, dan pel- - an. Aturan penggunaanya adalah: (1) per-an digunakan pada: (a) kata dasar kata kerja dan kata sifat, yang kata kerja berimbuhannya berawalan ber-, berimbuhan gabung memper-, berimbuhan gabung memper-kan, atau berimbuhan gabung memper- -i. (b) kata benda dalam arti tentang atau masalah. Umpamanya seperti terdapat pada kata-kata berikut. (2) pe- -an digunakan pada: (a) kata-kata tertentu yang kata kerja berimbuhannya berawalan ber- dalam bentuk be-. (b) kata benda yang menyatakan tempat, wilayah, atau daerah. (3) pel- -an hanya pada kata ajar, yaitu menjadi pelajaran. Tidak ada yang lain. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Banyudono.Secara khusus ditujukan pada siswa kelas XII.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif menurut Bogman dan Taylor dalam Moleong (2007 : 3) prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis tau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah analisis penggunaan konfiks per-an dalam berita opini harian Kompas. Data dalam penelitian ini yaitu adalah wacana berita 48

opini yang mengandung penggunaan konfiks per-an dalam harian Kompas. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah wacana berita opini dalam harian Kompas. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto dalam Rohmadi & Nasucha, 2015:173). Teknik simak atau disebut juga teknik sadap adalah penyadapan sesuatu yang digunakan seseorang atau beberapa informan dalam upaya mendapatkan data, sedangkan teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan peneliti ketika menerapkan metode simak (Mahsun dalam Rohmadi & Nasucha, 2015:173). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik agih dengan lanjutan teknik ganti. Metode agih, alat penentunya justru dari bagian bahasa yang bersangkutan itu sendiri. (Sudaryanto, 2015:18). Keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi teori. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini penulis memaparkan penggunaan dan fungsi konfiks per-an pada berita opini harian Kompas sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas XII SMK N 1 Banyudono. Korpus Data 1 Awalnya, bootlegging hanyalah penyelundupan kecil-kecilan, tetapi dalam perkembangannya bisa juga berarti penyelundupan besar-besaran atau juga perbuatan tak halal yang melanggar batas kewajaran. (Budi Darma. Selasa, 1 Desember 2015. Halaman 6.Inersia Politikus. P7/K4) Kata perbuatan pada data (1) menunjukkan penggunaan morfem per-an dan morfem buat. Dalam kata perbuatan terdapat unsur per-an sebagai konfiks yang melekat pada bentuk dasar buat. Penggunaan morfem per-an berhubungan dengan bentuk kata kerja yang berafiks ber-, atau 59

memper-. Kata perbuatan berhubungan dengan bentuk kata kerja berafiks ber-, dan memper- yaitu menjadi berbuat atau memperbuat. Morfem per-an tidak mempunyai makna jika berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata buat menjadi perbuatan, morfem per-an menjadi memiliki makna menyatakan hal yang dilakukan. Bentuk dasar buat berkategori verba setelah mendapatkan konfiks per-an menjadi perbuatan, berkategori nomina. Kata perbuatan tergolong nomina berkonfiks per-an yang dibentuk dari dasar verba. Jadi, fungsi konfiks per-an pada data di atas membentuk nomina dari bentuk dasar verba. Korpus Data 2 Ekonomi dunia yang lesu, pertumbuhan domestik yang lemah, ekspor yang turun, dan tekanan nilai tukar rupiah, jadi beberapa alasan munculnya pesimisme. (Junanto Herdiawan. Rabu, 2 Desember 2015. Halaman 6.Membalik Arah pesimisme. P1/K2) Kata pertumbuhan pada data (2) menunjukkan penggunaan morfem per-an dan morfem tumbuh. Dalam kata pertumbuhan terdapat unsur per-an sebagai konfiks yang melekat pada bentuk dasar tumbuh. Penggunaan morfem per-an berhubungan dengan bentuk kata kerja yang berafiks beratau memper-kan. Kata pertumbuhan berhubungan dengan bentuk kata kerja berafiks ber- dan memper-kan, yaitu menjadi bertumbuh dan mempertumbuhkan. Morfem per-an tidak mempunyai makna jika berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata tumbuh menjadi pertumbuhan, sehingga morfem per-an menjadi memiliki makna sesuatu yang berkembang. Bentuk dasar tumbuh berkategori verba setelah mendapatkan konfiks per-an, berkategori nomina. 10 6

Kata pertumbuhan tergolong nomina berkonfiks per-an yang dibentuk dari dasar nomina. Jadi, fungsi konfiks per-an pada di atas membentuk nomina dari bentuk dasar verba. Korpus Data 3 Digerakkan sejumlah pelabuhan pantai utara Jawa, Majapahit berhasil menguasai perdagangan regional Nusantara. (Susanto Zuhdi. Senin, 14 Desember. Halaman 7. Budaya Bahari di Negara Maritim. P10/K1) Kata pelabuhan pada data (3) menunjukkan penggunaan morfem pean dan morfem labuh. Dalam kata pelabuhan terdapat unsur pe-an sebagai konfiks yang melekat pada bentuk dasar labuh. Proses terbentuknya unsur tersebut, yakni dari bentuk dasar labuh kemudian melekatkan diri pada konfiks pel- -an menjadi pelabuhan. Morfem pel- -an tidak mempunyai makna jika berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata labuh menjadi pelabuhan sehingga pe-an menjadi memiliki makna tempat berlabuh. Bentuk dasar labuh berkategori adjektiva, setelah mendapatkan bentuk pel- -an berkategori nomina. Kata pelabuhan tergolong nomina berbentuk pel- -an yang dibentuk dari dasar adjektiva. Jadi, fungsi konfiks pe-an pada data di atas membentuk nomina dari bentuk dasar adjektiva. Korpus Data 4 Mulai dari perebutan urusan kewenangan desa antara Kementrian Dalam Negeri dengan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah teringgal, dan Transmigrasi, hingga tak segera disalurkannya dana itu ke desa, padahal sudah dicairkan dari pemerintah pusat ke rekening pemerintah kabupaten/kota. (Antony Lee/Antonius.Selasa, 15 Desember 2015. Halaman 7.Perubahan di Pelosok Negeri. P2/K3) 11 7

Kata perebutan pada data (4) menunjukkan penggunaan morfem pean dan morfem rebut. Dalam kata perebutan terdapat unsur pe-an sebagai konfiks yang melekat pada bentuk dasar rebut. Penggunaan morfem pe-an berhubungan dengan bentuk kata kerja yang berafiks ber- dalam bentuk be-. Kata perebutan berhubungan dengan bentuk kata kerja berafiks ber- dalam bentuk be-, yaitu menjadi berebut. Morfem pe-an tidak mempunyai makna jika berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata rebut menjadi perebutan sehingga pe-an menjadi memiliki makna perbuatan merampas. Bentuk dasar rebut berkategori verba, setelah mendapatkan bentuk pe-an berkategori nomina. Kata perebutan tergolong nomina berbentuk pe-an yang dibentuk dari dasar verba. Jadi, fungsi konfiks pe-an pada data di atas membentuk nomina dari bentuk dasar verba. Korpus Data 5 Pekerjaan yang dijalaninya bertahun-tahun tetap saja tak bisa memenuhi apa yang jadi kebutuhan hidupnya, apalagi sense of identitynya. (Suwandi Sumartias. Selasa, 1 Desember 2015. Halaman 6.Buruh dalam Pusaran Konflik.P12/K2) Kata pekerjaan pada data (5) menunjukkan penggunaan morfem pean dan morfem kerja. Dalam kata pekerjaan terdapat unsur pe-an sebagai konfiks yang melekat pada bentuk dasar kerja. Penggunaan morfem pe-an berhubungan dengan bentuk kata kerja yang berafiks ber- dalam bentuk be-. Kata pekerjaan berhubungan dengan bentuk kata kerja berafiks ber- dalam bentuk be-, yaitu menjadi bekerja. Morfem pe-an tidak mempunyai makna jika berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata kerja menjadi pekerjaan, morfem pe-an menjadi memiliki makna hal melakukan kegiatan. Bentuk dasar kerja 812

berkategori nomina setelah medapatkan konfiks pe-an, tetap berkategori nomina. Kata pekerjaan tergolong nomina berbentuk pe-an yang dibentuk dari dasar nomina. Jadi, fungsi konfiks pe-an pada data di atas membentuk nomina dari bentuk dasar nomina. Korpus Data 6 Konferensi Para Pihak tentang Perubahan Iklim yang dikenal sebagai COP 21 sedang berlangsung pekan ini di Paris, Perancis.(Doddy sukardi. Sabtu, 5 Desember 2015. Halaman 6.Kesepakatan Perubahan Iklim. P1/K1) Kata perubahan pada data (6) menunjukkan penggunaan morfem per-an dan morfem ubah. Dalam kata perubahan terdapat unsur per-an sebagai konfiks yang melekat pada bentuk dasar ubah. Penggunaan morfem pe- -an berhubungan dengan bentuk kata kerja yang berafiks ber- dalam bentuk be-. Kata perubahan berhubungan dengan bentuk kata kerja berafiks be- dalam bentuk be-, yaitu menjadi berubah. Morfem per-an tidak mempunyai makna jika berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata ubah menjadi perubahan, sehingga per-an menjadi memiliki makna kadaan yang berubah. Bentuk dasar ubah berkategori verba setelah mendapatkan bentuk per-an, tetap berkategori nomina. Kata perubahan tergolong nomina berbentuk per-an yang dibentuk dari dasar verba. Jadi, konfiks per-an pada data di atas membentuk nomina dari bentuk dasar verba. Korpus Data 7 Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kasus Freeport. (Junaidi Albab Setiawan. Kamis, 3 Desember 2015. Halaman 6.Freeport dan Pemimpin Kita.P1/K1) 13 9

Kata pelajaran pada data (7) menunjukkan penggunaan morfem pel- -an dan morfem ajar. Dalam kata pelajaran terdapat unsur pel- -an sebagai konfiks yang melekat pada bentuk ajar. Morfem pel- -an tidak mempunyai makna jika berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata ajar, sehingga morfem pel- -an menjadi memiliki makna hal yang dipelajari. Bentuk dasar ajar berkategori nomina setelah medapatkan bentuk pel- -an, tetap berkategori nomina. Kata pelajaran tergolong nomina berbentuk pel- -an yang dibentuk dari dasar nomina. Jadi, fungsi konfiks per-an pada data di atas membentuk nomina dari bentuk dasar nomina. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh tentang konfiks per-an yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Penggunaan konfiks per-an yang ditemukan di dalam penelitian ini mempunyai tiga macam bentuk, yaitu per-an, pe- -an, dan pel- -an. (a) Bentuk per-an digunakan pada kata dasar kata kerja dan kata sifat, yang kata kerja berimbuhannya berawalan ber-, berimbuhan gabung memper-, berimbuhan gabung memper-kan, atau berimbuhan gabung memeper- -i yang berjumlah 22 data. (b) Penggunaan bentuk pe- -an memiliki dua aturan: (1) pe- -an digunakan pada kata-kata tertentu yang kata kerja berimbuhannya berawalan ber- dalam bentuk be-yang berjumlah 3 data, (2) pe- -an digunakan kata benda yang menyatakan tempat, wilayah, atau daerah yang berjumlah 1 data. (c) Penggunaan bentuk pel- -an hanya pada kata ajar, yaitu menjadi pelajaran, tidak ada yang lain yang 1014

berjumlah 1 data. Dari kesuluruhan data konfiks per-an yang diperoleh dalam berita opini harian Kompas sebanyak 27 data. 2. Fungsi konfiks per-an yang ditemukan dalam penelitian ini adalah per-an berfungsi untuk membentuk kata benda dari jenis kata lain yang bukan kata benda. Konfiks per-an dapat dibentuk melalui tiga bentuk dasar yaitu berkategori nomina, berkategori verba, dan berkategori adjektiva. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta. Kadjia, Dahlan, dkk. 1988. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Bungku. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksioanl). Bandung: Refika Aditama. Rohmadi, Muhammad, Yakub Nasucha, dan Agus Budi Wahyudi. 2012. Morfologi: Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press. 15 11