KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh Istiana Dewi PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS LEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. iklim tropis, dengan luas wilayah 56,400 Ha. Batas wilayah utara desa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan motorik pada usia 1-5 tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang ada disekelilingnya. Keterampilan motorik seperti berlari, berjalan,

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN CEDERA DENGAN KEJADIAN CEDERA BALITA DI SERANGAN YOGYAKARTA

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu bagaimana sesuatu dapat terjadi (Potter & Perry, 2009). Anak

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN FIRST AID BOX TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN CEDERA ANAK TODDLER DI RUMAH TANGGA

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENCEGAHAN KECELAKAAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN PADA ANAK TODDLER DI DESA GONILAN KARTASURA SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

CHILD SAFETY DAN PERILAKU ORANGTUA DALAM PENCEGAHAN KECELAKAAN ANAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD USWATUN KHASANAH SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI KELURAHAN KRANGGAN TEMANGGUNG

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI BPS EDI SURYANINGRUM GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

Evi Nur Faidah* Supratman**

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang. perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh MUHAMMAD IRFAN RIZALDY PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN CEDERA PADA BALITA DI DUSUN NGEBEL TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun oleh Istiana Dewi 20120320014 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS LEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN CEDERA PADA BALITA DI DUSUN NGEBEL TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Istiana Dewi¹, Azizah Khoiriyati² ¹Mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY, ²Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY INTISARI Latar Belakang: Masa balita merupakan masa keemasan masa ini menentukan perkembangan anak selanjutnya, di mana pada usia ini anak mulai belajar hal baru yang mungkin dapat membahayakan anak. Pengetahuan tentang tumbuh kembang anak penting untuk mencegah cedera pada anak. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengatahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku orang tua dalam pencegahan cedera pada balita di dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah Orang tua balita di Dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Instrument penelitian ini menggunakan questioner yang di buat sendiri oleh peneliti. Data yang di peroleh dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas orang tua beusia 21-45 sebanyak 37 responden (92.5%), berpendidikan SMA 24 responden (60%), memiliki pekerjaan sebagi ibu rumah tangga 29 responden (72.5%), mendapatkan informasi dari keluarga 26 responden (65%). Mayoritas orang tua memiliki tingkat pengetahuan yang baik 25 responden (62.5), dan memiliki perilaku yang cukup 15 responden (37.5%). Hasil penghitungan di dapatkan hasil korelasinya 0.00 dimana p-value > 0.005. Kesimpulang: Berdasarkan hasil Penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku orang tua dalam pencegahan cedera di dusun Ngebel Kasihan Bantul Yogyakarta. Kata kunci: Balita, pengetahuan, perilaku, pencegahan cedera

CORRELATION BETWEEN THE LEVEL OF KNOWLEDGE AND BEHAVIOR OF PARENTS IN PREVENTING INJURIES IN THE CHILDREN UNDER FIVE YEARS AT NGEBEL VILAGE TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Istiana Dewi¹, Azizah Khoiriyati² ¹Mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY, ²Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY Abstrak Background: The toddler was the golden era of this period determines the further development of the child, where at this age that children begin to learn new things that may be harmful to children. Knowledge of child development is important to prevent injury to the child. Parents' behavior can also affect injury prevention that will be done parents. The purpose of this research is to know the correlation between knowledge and behavior of parents in preventing injuries in children under five in the Ngebel vilage Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Methods: The study was descriptive correlation with cross sectional approach. The subjects of this study are parents toddler in Ngebel vilage Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. This research instrument using a questionnaire that was made by researcher. The data obtained were analyzed using Chi-Square test. Results: The results showed that the majority of parents beusia 21-45 as many as 37 respondents (92.5%), 24 high school-educated respondents (60%), has a job as a housewife 29 respondents (72.5%), getting information from family 26 respondents (65%). The majority of the parents have a good level of knowledge of 25 respondents (62.5), and has a behavior enough 15 respondents (37.5%). The result of the calculation in correlation 0.00 get results where the p- value> 0.005. conclusion: Based on the study results showed that there is a correlation between knowledge and behavior of parents in the prevention of injuries in the Ngebel vilage Kasihan Bantul Yogyakarta. Keywords: toddler, knowledge, behavior, injury prevention

PENDAHULUAN Masa balita merupakan masa keemasan masa ini menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan motorik pada usia 1-5 tahun ini berkembangannya sangat pesat, baik itu motorik halus, motorik kasar, perkembangan sensoris, perkembangan kognitif dan perkembangan lainnya. Perkembangan lokomotor dan rasa ingin tahu yang besar membuat anak beresiko mengalami cedera. Mereka harus diawasi setiap waktu, terutama pada lingkungan yang tidak memperhitungkan keselamatan anak (Potter & Perry, 2010). Menurut WHO (2005) tentang kejadian kecelakaan pada anak didapatkan data bahwa 35 % kematian pada anak di sebabkan karena kendaraan bermotor, 5% karena jatuh, 4% karena kebakaran,13% karena tenggelam, 21% karena cidera tidak di sengaja. Praktik pencegahan cedera diperlukan agar anak dapat menyelesaikan semua tugas perkembangan sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya, yang nantinya dapat mencegah terjadinya penyimpangan pertumbuhan, penyimpangan perkembangan dan penyimpangan mental emosional anak (Depkes RI, 2007). Orang tua yang memiliki pengetahuan tentang pencegahan terhadap bahaya cedera akan bersikap dan melakukan tindakan pencegahan cedera pada toddler (Dewi. R, & indarwati, 2011). Menurut penelitian Kuschithaswati et al (2007) di kota Yogyakarta menyebutkan bahwa faktor lingkungn rumah tangga tempat tinggal anak yang tidak aman merupakan faktor yang paling berperan dalam kejadian cedera pada anak-anak dan kemudian di susul oleh faktor pengawasan orang tua yang masih rendah. Dalam QS. Surat An-Nisaa (4):9 juga menjelaskan agar orang tua menjaga anak-anaknya yang artinya: Dan hendaklah takut kepda Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anakanak yang lemah, mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Hasil survey pendahuluan pada 10 responden hamper semua balita pernah mengalami cidera terjatuh, satu diantaranya pernah terserempet sepeda, tersedak dan terkena api. METOE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Desain penelitian ini dipilih karena peneliti mencoba mencari tahu hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku orang tua terhadap pencegahan cedera balita. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang memiliki anak usia balita di dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta yang memenuhi kriteria sebanyak 4o responden. Pengambilan sampel yang di gunakan pada penelitian ini adalan total sampling. Alat pengumpulan data untuk mengetahui pengetahui pengetahuan dan perilaku orang tua dalam pencegahan cedera pada balita menggunakan kuesioner. Pengambilan data di lakukan dengan cara

door to door, dengan membagikan kuesioner dan langsung diisi oleh responden kemudian di kembalikan lagi ke peneliti. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di dudun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta terhadap orang tua yang memiliki anak usia balita sebanyak 40 responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku orang tua dalam pencegahan cedera pada balita di dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia balita yang di peroleh sanpel sebanyak 40 responden. Adapun karakteristik ibu yang dilihat dari usia, pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi. Table. 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pada Orangtua di Dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Pada bulan Juli 2016 (n=40) No Karakteritik responden 1 Usia < 21 21-45 >45 2 Pendidikan SD SMP SMA 3 Pekerjaan Buruh IRT wiraswasta 4 Sumber Frekuen si (f) 0 37 3 7 9 24 1 29 10 Prosentase (%) 0 92.5 7.5 17.5 22.5 60 2.5 72.5 25 informasi Keluarga Media elektronik Media masa 26 9 5 Sumber: Data Primer (2016) 65 22.5 12.5 Responden dalam penelitian ini adalah orang tua balita di Dusun Ngebel Kasihan Bantul Yogyakarta yang berjumlah 40 responden dan sesuai karakteristik yang telah di tetapkan. Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa karakteristik usia pada orang tua balita lebih dominan usia 21-45 yaitu 37 orang (92.5%). Mayoritas pendidikan orangtua balita yaitu SMA sebanyak 24 orang (60.0%). Mayoritas pekerjaan orang tua balita yaitu ibu rumah tangga sebanyak 29 (72.5). Data karakteristik sumber informasi yang di dapat responden terbanyak dari keluarga yaitu sebanyak 26 orang (65.0%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Orang Tua dalam Pencegahan cedera pada Balita di Dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Tingkat pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%) Baik Cukup Kurang 25 10 5 62.5 25 12.5 Total 40 100 Sumber: Data Primer (2016) Berdasarkan tabel 4.2 dapat di ketahui bahwa gambaran tingkat pengetahuan pada orang tua balita terbanyak pada kategoti baik sebanyak 25 responden (62.5%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Perilaku Orang Tua dalam Pencegahan Cedera Pada Balita di Dusun Ngebel Kasihan Bantul Yogyakarta Perilaku Frekuensi (f) Prosentase (%) Baik Cukup kurang 13 15 12 32.5 37.5 30 Total 40 100 Sumber: Data Primer (2016) Berdasarkan tabel 4.3 di dapatkan bahwa mayoritas orangtua balita memiliki perilaku yang cukup sebanyak 15 responden (37.5%) Tabel 4.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Orang Tua dalam Pencegahan Cedera pada Balita di Dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Tingkat pengeta huan Baik Cukup Perilaku p- baik cukup kurang valu f % f % f % e 13 0 0 32 0 0 11 3 1 27 7 2 1 7 4 2 17 12 kurang Total 13 32 15 37 12 30 Sumber: Data Primer (2016) o.oo Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik mayoritas memiliki perilaku yang baik sebanyak 13 responden (32.5%) dalam memlakukan pencegahan cedera pada balita. Uji statistik untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua variabel di lakukan dengan rumus Chi-Square. Hasil uji statstik menghasilkan p-value 0.00 (<0.05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku orang tau dalam pencegahan cedera pada balita di dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. PEMBAHASAN Tingket Pengetahuan Orang tua dalam pencegahan cedera pada balita di dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Berdasarkan data yang didapakan bahwa responden pada orang tua balita di dusun Ngebel Tamantorto Kasihan Bantul Yogyakarta mayoritas orang tua memiliki pengetahuan yang baik pada tingkat pengetahuan dalam pencegahan cedera pada balita. Tingkat pengetahuan pada orang tua juga dapat di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Dari data karakteristik responden menunjukan sebagian besar (60.0%) orang tua balita berpendidikan SMA. Hal ini didukung oleh Kusbiantoro (2014) dalam pebelitiannya yang berjudul Praktik Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler Ditinjau Dari Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamogan di mana didapatkan hasil bahwa ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan pendidikan orang tua balita dalam pencegahan cedera pada balita. Menurut Notoatmodjo (2007) konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kea rah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok, atau masyarakat. Tingkat pendidikan yang tinggi cenderung mampu menerima dan memahami informasi yang masuk lebih baik, dan bahkan mampu

mengaplikasikannya dengan baik (Purwati, 2014). Dalam penelitian Dewi (2011) di dapatkan hasil bahwa kejadian cedera anak terbanyak dialami oleh ibu dengan tingkat pendidikan rendah, semakin meningkatnya pendidikan ibu, maka ibu akan makin dapat mengidentifikasi resiko cedera pada anak. Berdasarkan teori, hasil penelitian dan penelitian terkait dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara orang tua yang memiliki pendidikan tinggi dengan orang tua yang berpendidikan rendah, orang tua yang memiliki pendidikan yang tinggi, tingkat pengetahuan yang di miliki lebih baik di banting dengan orang tua yang memiliki pendidikan rendah, sehingga penyataan tersebut menunjukan bahwa faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang. Selain pendidikan responden, umur juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Berdasarkan penelitian ini, menunjukan bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 37 responden (92.5%) berada pada usia dewasa awal. Selain pendidikan usia orang tua juga berpengaruh terhadap pengetahuan orang tua untuk melakukan pencegahan cedera pada balita.semakin bertambah usia seseorang maka akan semakin banyak pengalaman yang diperoleh. Hal ini di dukung dengan penelitian yang di lakukan oleh Kusbiantoro (2014) yang mengatakan bahwa pengalaman juga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Pengalaman kurang baik yang pernah di alami oleh seseorang maka akan berusaha untuk melupakan, tetapi jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaan dan akhirnya dapat pula membentuk perilaku positif dalam kehidupannya (Mubarok, W.I. 2007). Selain faktor pendidikan dan usia sumber informasi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan orang tua balita. Sebagian besar responden dalam penelitian mendapatkan informasi dari keluarga. Menurut Mubarok (2007) pengetahuan seseorang juga dapat di pengaruhi oleh informasi yang didapatkan individu itu sendiri. Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan Cedera pada Balita di Dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Pendidikan yang tinggi, mempengaruhi pengetahuan orang tua tentang pencegahan cedera pada balita dengan baik. Berdasar hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian responden berpendidikan SMA sebanyak 24 responden (60.0%). Hal tersebut menujukan bahwa tingkat pendidikan di dusun Ngebel cukup tinggi. Hasil tersebut diukung oleh Widyaningsih (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Perilaku Ibu Dalam Pencegahan Cedera Dengan Kejadian Cedera Balita Di Serangan Yogyakarta yang mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara antara faktor pendidikan dengan perilaku. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka pengetahuan orang tua akan mempengaruhi perilaku orang tua dalam melakukan pencegahan cedera pada balita. Perilaku orang tua dalam pencegahan cedera di pengaruhi oleh, pendidikan umur dan pekerjaan responden (Notoatmodjo 2007). Menurut Atak et al. (2010) dalam penelitiannnya mengatakan bahwa semakin menigkatnya pendidikan orang tua, maka

orang tua lebih dapat mengidentifikasi resiko cedera pada anak. Semakin meningkatnya pendidikan orang tua maka orang tua lebih dapat mengidentifikasi resiko cedera pada balita dan lebih bisa dalam melakukan pencegahan cedera yang mungkin terjadi pada anak. Selain faktor pendidikan, faktor lain seperti umur juga berpengaruh terhadap perilaku kesehatan seseorang. Menurut Harlock (2005) semakin usia bertambah maka semakin banyak pengalaman yang di dapat, sehingga seseorang dapat meningkatkan kesehatan mental dan intelektual sehingga dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam bertindak. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden pada rentang usia dewasa awal yaitu sebanyak 37 responden (92.5%). Menurut Erikson pada rentan usia ini individu mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah melalui cara yang logis dengan memanfaatkan kemampuan belajar dan pengalaman hidup. Sehingga dari hasil analisa tersebut menunjukan bahwa semakin tua umur orang tua semakin banyak pula pengalaman yang telah di dapat, maka akan semakin baik pula dalam melakukan pencegahan cedera pada balita. Hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh maulina (2013) bahwa ada hubungan antara umur ibu dengan perilaku resiko kecekaan balita dalam rumah tangga. Perilaku juga di pengaruhi oleh faktor pekerjaan, dalam penelitian ini mayoritas orang tua balita merupakan ibu rumah tangga yaitu sebanyak 29 responden (72.5%) memiliki perilaku yang baik. Pernyataan tersebut sejalan dengan penelutian yang di lakukan oleh Purwati (2014) yang menunjukan bahwa mayoritas responden adalah ibu rumah tangga dengan perilaku yang baik dan melakukan praktik pencegahan dengan baik. Sebaigai ibu rumah tangga memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengawasi anaknya setiap saat karna pekerjaan rumahpun bias dilakukan bersamaan dengan menjaga anak. Sedangkan orang tua yang bekerja di luar rumah hanya memiliki sedikit waktu untuk mengawasi anaknya. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan Cedera pada Balita di Dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Berdasarkan data terkait hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku orang tua dalam pencegahan cedera di dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik dan perilaku yang baik pula dalam melakukan pencegahan cedera pada balita. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku orang tua dalam pencegahan cedera balita di dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dengan nilai p-value = 0.00. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Widyaningsih (2014) yang menyatakan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku orang tua dalam pencegahan cedera balita. Menurut Vranada (2014) dalam penelitiannya di dapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku orang tua setelah dan sebelum di berikan penyuluhan terkait pencegahan cedera pada balita. Perilaku orang tua di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu oleh pendidikan, umur dan pekerjaan orang tua (Notoatmodjo 2007). Perilaku

orang tua dalam pengendalian cedera dan kecelakaan pada anak dapat di ubah dengan beberapa cara yaitu dengan perubahan dalam produk, modifikasi lingkungan social dan fisik, serta dengan cara memberikan pendidikan, penyuluhan atau bujukan yang di tujukan kepada orang tua Nelson (2000). Menurut Kusbiantoro (2014) cedera pada anak tidak terjadi apabila orang tua memiliki pengetahuan yang baik tentang timbuh kembang anak, pengetahuan tentang tumbuh kembang anak juga perlu diimbangi dengan pemahaman tentang pencegahan terhadap bahaya yang mungkin bias terjadi pada anak. Pencegahan cedera diperlukan agar anak dapat menyelesaikan semua tugas perkembangan sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak, agar dapat mencegah kemungkinan penyimpangan perkembangan dan penyimpangan mental emosional anak (Depkes RI, 2007). Pengetahuan orang tua tentang tumbuh kembang anak pada usia balita penting untuk mengetahui resiko cedera yang mugkin terjadi pada balita sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan balita. Menurut Kuscitawati (2007) menyebutkan bahwa pencegahan cedera yang dapat di lakukan orang tua dengan melakukan pengawasan pada anak. Menurut Atak (2010) dalam penelitiannya di dapatkan bahwa ada hubungan antara penetahuan orang tua tentang bahaya cedera dengan frekuensi kejadian cedera pada anak. Hal tersebut di dukung oleh penelitian Dewi (2014) yang menyebutkan bahwa kejadian cedera pada anak terbanyak di alami oleh orang tua dengan tingkat pendidikan yang rendah, semakin meningkatnya tingkat pendiikan orang tua maka tingkat pengetahuan yang di miliki akan meningkat juga, maka ibu akan lebih bias mengidentifikasi bahaya yang mungkin akan terjadi pada anak. Sehingga peningkatan kualitas pengetahuan orang tua perlu di tingkatkan khususnya tentang bahaya cedera dan pencegahannya. Sumber pengetahuan dapat berasal dari informasi yang di dapatkan oleh seseorang, bentuk pemberian informasi dapat berupa penyuluhan kesehatan tentang bahaya cedera dan pencegahannya (Mubarok, 2007). Sumber informasi juga berpengaruh terhadap pengetahuan orang tua dan perilaku orang tua dalam melakukan pencegahan cedera karena sumber informasi merupakan salah satu fakor yang dapat mempengarusi tingkat pengetahuan orang tua. Menurut Vranda (2014) dalam penelitiannya setelah di berkan penyuluhan tentang pencegahan cedera pada balita tingkat pengetahuan orang tua semakin meningkat, dan terjadi perubahan perilaku yang signifikan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa: 1. Orang tua Balita di Dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta mayoritas berusia 21-45 tahun, berpendidikan SMA, bekerja sebagai ibu rumahtangga dan mendapat informasi melalui keluarga. 2. Orang tua Balita di Dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta mayoritas memiliki pengetahuan yang tinggi dalam pencegahan cedera pada balita. 3. Orang tua Balita di Dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta mayoritas memiliki

perilaku yang baik dalam pencegahan cedera pada balita 4. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku orang tua dalam pencegahan cedera pada balita di dusun Ngebel Tamantirti Kasihan Bantul Yogyakarta dengan nilai p- value 0.00 < 0.05. SARAN Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat di berikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Orang Tua Balita Di Dusun Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian ini dapat di gunakan orang tua untuk bahan pembelajaran agar dapat lebih memahami terkait bahaya cedera yang mungkin terjadi dan pencegahan yang dapat di lakukan orang tua untuk mencegah terjadinya cedera pada anak. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya. Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti slanjutnya untuk melakukan penelitian atau sebagai referensi terkait pencegahan cedera pada anak. DAFTAR PUSTAKA Al- Quran Amal, A., Yani Istadi., Kurnia Wijayanti.(2013). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Pencegahan Keracunan Pada Anak Usia 1-5 Tahun. Studi observasional di kelurahan Karangrejo Semarang. Prosiding Konferensi PPNI Jawa Tengah (112-115). Agus, R., Budiman. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Salemba Medika Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Atak, N.,Karaoglu, L., Korkmaz, Y., Usubutun,S (2010). A Household Survey: Unintentional Injury Frequency And Related Factors Among Children Under Five Year In Malatya. The Turkish Journal of Pediatric Vol,52: 285-293 Azwar, S.(2009). Sikap Manusia, Teori, dan Pengukuranya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dewi,R.,& Indarwati.(2011). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya cedera dan Cara Pencegahannya Dengan Praktik Pencegahan Cerdera pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. GASTER, Vol. 8, No. 2:750-764. Kusbiantoro. D.(2014). Praktik Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler Ditinjau Dari Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera Di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. SURYA. Juni; Vol.02, No.XVIII. Kuschithawati, S., Rahadyan Magetsari., Nawi Ng, (2007). Faktor Risiko Terjadinya Cedera Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Berita Kedokteran Masyarakat.. September.Vol. 23, No. 3.

Margie Peden. Et all (2008). World Report on Child Injury Prevention. World Health Organization, UNICEF. M. Shah, E. Orton, L.J. Tata, C. Gomes a, D. Kendrick (2013). Risk factors for scald injury in children under 5 years of age: A case control study using routinely collected data. ELSEVIER. BURNS. 39: 1474-1478. M. Sopiyudin, D. (2011), Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehata, Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo, (2003), Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Nugratmaja, A (2011), Penatalaksanaan Pencegahan Kecelakaan Anak Usia Prasekolah di Dusun Geblagan Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Karya Tulis Ilmiah. (belum di publikasikan). Nursalam, (2013), Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 3, Jakarta: Salemba Medika. Poter. Perry, (2010). Fundamental Keperawatan Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika. Bab 12, (261 268). Riyanto. A & Budiman (2013), Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan, Jakarta: Medika Salemba. Ratnaningrum. W, (2009), Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Save The Children Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan Kecelakaan Pada Balita: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Naskah Publikasi. Sugiono, (2011). Metode penelitian pendidikan (pendidikan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta. Vranada. A, (2011), Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang Child Safety Terhadap Perilaku Orang Tua Dalam Pemecahan Kecelakaan Anak Usia Toddler di Paud Yasmin Sentolo Kulon Progo Yogyakarta: STIKES Aisiyah Yogyakarta, Skripsi, Naskah Publikasi. Widyaningsih. A, (2014), Hubungan Perilaku Ibu Dalam Pencegahan Cedera Dengan Kejadian Cedera Balita Di Serangan Yogyakarta. STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Skripsi. Naskah publikasi. Wong, D. (2008). Buku ajar keperawatan pedriatik wong, ed.6. Jakarta: EGC Wong, D. (2003). Buku ajar keperawatan pedriatik wong, ed.4. Jakarta: EGC (246-276)