IV. KULTIVASI MIKROBA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGERTIAN ISOLASI MIKROORGANISME

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri tetapi terdapat bersama-sama. Di laboratorium populasi campuran. morfologi, sifat biokimia dan lain sebagainya.

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Teknik Isolasi Bakteri

Teknik Isolasi Bakteri

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Isolasi Mikroorganisme yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim :

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

Teknik Isolasi Mikroorganisme

Oleh Mochamad Nurcholis. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Mikrobiologi Isolasi dan Identifikasi Dasar Mikroba

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

II. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. BAHAN DAN METODE. Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER\

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993).

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

III. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PENUNTUN PRAKTIKUM HIGIENE DAN SANITASI

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun

MATERI DAN METODE. Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

III BAHAN DAN METODE

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

Transkripsi:

IV. KULTIVASI MIKROBA PENDAHULUAN Untuk memperoleh kultur murni hasil isolasi dari berbagai tempat maka dibutuhkan alat, bahan dan metode seperti ilistrasi di bawah ini : Media Umum Diferensial Selektif Cair Semi-padat Padat Agar miring Agar tegak Plat agar (Petri) Peralatan Autoklaf Tabung kultur Cawan Petri Jarum inokulasi/loop Pipet Penangas air Inkubator Kulkas Kultur murni Teknik kultur murni Metoda gores Metoda pengenceran Metoda tuang (pour) Metoda sebar (spread) 4.1 TEKNIK ASEPTIK TUJUAN Mempelajari konsep dan teknik aseptik Di sekitar kehidupan kita nyaris tidak ada tempat atau obyek alamiah, termasuk permukaan tubuh kita maupun pakaian yang kita kenakan yang bebas dari mikroba. Dengan demikian, kegiatan kultivasi mikroba membutuhkan keadaan yang terbebas dari mikroba yang tidak diinginkan. Keadaan dimana kondisi aktivitas pekerjaan yang kita lakukan terbebas dari kehadiran mikroba yang tidak diinginkan, merupakan keadaan aseptik. Untuk memperoleh keadaan aseptik memerlukan pemahaman dan skill yang memadai. Alat-alat : pembakar Bunsen atau spirtus 14

jarum inokulasi cawan petri steril agar nutrisi (NA) tegak 2 tabung 1. Cairkan 2 tabung media NA dalam air panas 2. Cuci tangan dengan sabun antiseptik 3. Keringkan dengan diangin-angin 4. Seka permukaan meja tempat kerja dg alkohol 70% 5. Siapkan alat dan bahan 6. Gunakan masker 7. Semprotkan tangan dengan alkohol 70% secukupnya 8. Nyalakan pembakar bunsen (spiritus) 9. Tuangkan media NA ke dalam 2 cawan Petri steril secara aseptic 10. Sentuhkan permukaan 1 media dengan jari tangan dan 1 lagi biarkan terbuka di udara selama 5 m 11. Tutup cawan Petri lalu inkubasikan pada suhu 35oC 12. Amati pertumbuhan bakteri pada permukaan media setelah 24-48 jam 4.2 ISOLASI MIKROBA TUJUAN Mempelajari cara-cara pengisolasian mikroba dari alam ataupun dari substrat organik tertentu sampai mendapatkan kultur murni Di alam populasi mikroorganisme tidak terpisah menjadi spesies-spesies tersendiri, melainkan hidup secara bersama-sama dalam beraneka jenis. Dalam laboratorium populasi campuran tersebut dapat dipisahkan menjadi kultur murni yang mengandung hanya satu jenis mikroorganisme saja. Teknik pemisahan tersebut dikenal sebagai teknik isolasi yang disertai dengan teknik pemurnian. Pemisahan satu jenis ini gunanya untuk mempermudah pengamatan terhadap sifat-sifat setiap jenis mikroorganisme yang diinginkan. Pada percobaan ini siswa akan diajarkan satu teknik untuk menghasilkan koloni yang terpisah-pisah. Koloni merupakan bentuk hasil pertumbuhan mikroorganisme yang dapat terlihat secara makroskopis pada permukaan medium padat. Masing-masing koloni dapat meerupakan hasil multiplikasi dari satu buah mikroorganisme. Jika telah diperoleh koloni-koloni yang terpisah, maka melalui transfer secara aseptis dapat diisolasi menjadi kultur atau biakan murni satu jenis mikroorganisme. 15

Alat-alat : pembakar Bunsen atau spirtus jarum inokulasi batang gelas bengkok siku-siku (batang L) cawan petri steril agar nutrisi (NA) dan agar kentang dekstrosa tegak air kolam tanah kebun Metode goresan 4 arah (4 way streak method) 1. Siapkan medium NA pada cawan secara aseptik 2. Panaskan jarum inokulasi hingga pijar 3. Sentuhkan ujung jarum Ose ke sampel tanah 4. Goreskan jarum Ose tersebut pada 4 tepi permukaan agar nutrisi pada cawan petri secara aseptis. 5. Gesek goresan yang pertama tadi dengan menggunakan jarum inokulasi yang telah dipijarkan ke arah yang tegak lurus dari goresan sebelumnya. Pijarkan kembali jarum inokulasi. 6. Lakukan goresan yang sama dari hasil goresan yang baru tersebut ke arah tegak lurus yang baru. Ujung jarum tidak boleh lagi menyentuh daerah inokulasi pertama. 7. Dengan cara yang sama, buat goresan keempat sehingga terbentuk 16 garis inokulasi yang semakin sedikit jumlah bakterinya, mengelilingi cawan petri. 8. Inkubasi pada suhu ruang selama 48 jam. 9. Amati pertumbuhan koloni bakteri yang terjadi pada masing-masing daerah inokulasi. Metode sebar (spread plate method) 1. Teteskan 1-2 tetes air kolam ke tengah cawan petri berisi medium agar nutrisi steril secara aseptis. 2. Celupkan batang L ke dalam alkohol 95 % dan bakar sebentar dengan Bunsen atau lampu spirtus. 3. Dinginkan batang L dengan menempelkannya sebentar ke bagian dalam tutup cawan petri, lalu gesek tetesan suspensi bakteri pada permukaan medium ke atas dan ke bawah sambil memutar-mutar petri. 4. Lakukan hingga diperoleh sebaran suspensi yang merata dan kering di seluruh permukaan petri. 5. Inkubasi pada suhu ruang, 35 C dan dalam kulkas. 6. Amati pertumbuhan koloni bakteri pada permukaan media setelah 48 jam 4.3 INOKULASI KULTUR 16

TUJUAN Mempelajari teknik-teknik penginokulasian Inokulasi artinya menumbuhkan mikroba di suatu pada suatu medium. Sumber inokulasi bisa berasal dari biakan murni maupun hasil isolasi kultur campuran dari media padat maupun cair. Mikroorganisme dapat dipindahkan dari medium satu ke medium lainnya dengan cara inokulasi atau subkultur. Teknik ini merupakan teknik dasar dikerjakan secara rutin untuk memelihara dan mempersiapkan pengaktifan simpanan biakan murni. Subkultur perlu dikerjakan secara aseptis dan hati-hati, agar biakan murni tidak tercemar oleh mikroba-mikroba kontaminan yang banyak terdapat di lingkungan sekitar laboratorium, terutama yang berasal dari udara. Alat-alat : - jarum inokulasi (Ose) - spatula - cawan petri steril - pembakar Bunsen atau spirtus - inkubator suhu 35oC - tabung agar nutrisi (NA) dan agar kentang (PDA) miring. - kultur murni bakteri - kultur murni jamur - alkohol 95 % Metode gesek 1. Siapkan kultur murni bakteri dan media NA 2. Ambil kultur murni bakteri menggunakan jarum inokulasi secara aseptik 3. Gesekkan ujung jarum inokulasi secara zigzag ke permukaan agar nutrisi miring membentuk `zigzag` rapat secara aseptis. Arah menggesek dari dasar tabung ke arah luar. 4. Inkubasi di suhu ruang selama 48 jam lalu amati. Metode tanam 1. Siapkan kultur murni jamur dan media PDA. 17

2. Sterilkan ujung spatula dengan mencelupkannya ke dalam alkohol 95% dan membakarnya sebentar untuk membakar sisa alkohol (jangan terlalu lama). 3. Potong sedikit medium bersama miselium yang tumbuh pada permukaannya, menggunakan spatula secara aseptis. 4. Tempatkan potongan miselium itu ke permukaan agar kentang miring pada tabung reaksi. 5. Inkubasi pada suhu ruang selama 3-5 hari lalu amati. 18