BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 2. Variabel bebas : Kepemimpinan transformasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian (Kerlinger, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Penulisan Ilmiah Jurusan Psikologi 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Penelitian ini menghubungkan antara gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan budaya organisasi (Y). B. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : a. Variabel Independen (X) : Gaya kepemimpinan transformasional b. Variabel Dependen (Y) : Budaya organisasi C. Defenisi Operasional 1. Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan memotivasi pengikut agar melakukan sesuatu melebihi harapan yang mungkin demi kebaikan kelompok. Indikator dari gaya kepemimpinan transformasional tersebut adalah: a. Idealized influence, pemimpin dapat menjadi teladan bagi pengikutnya dan mendorong para pengikut untuk berbagi visi dan tujuan bersama dengan memberikan visi yang jelas dan rasa mencapai tujuan yang kuat. 31

32 b. Inspirational motivation, pemimpin mencoba untuk mengekspresikan pentingnya tujuan yang diinginkan dengan sederhana, mengkomunikasikan harapan yang tinggi dan meyakinkan pengikut bahwa pekerjaannya berarti dan menantang. c. Intellectual stimulation, pemimpin yang menantang ide-ide dan nilai-nilai pengikutnya untuk memecahkan masalah. d. Individualised consideration, pemimpin yang memperhatikan dan membina pengikutnya serta memperhatikan pengikutnya dengan memperhatikan pengikut secara individual. 2. Budaya organisasi Budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang diyakini dan dijiwai oleh seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam organisasi tersebut. Adapun indikator budaya organisasi sebagai berikut: a. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko. b. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisi, dan perhatian pada hal-hal detail. c. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.

33 d. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi. e. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada individu-individu. f. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai. g. Stabilitas atau kemantapan. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan. D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian menurut Arikunto (1998) adalah keseluruhan subjek penelitian, studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bengkalis yaitu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan rincian populasi sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah Populasi Jabatan Jumlah Tenaga Pendidik 38 Tenaga Kependidikan 19 Jumlah 57 Sumber: SMA Negeri 4 Bengkalis Tahun 2013

34 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2003). Menurut Arikunto (1998 ) apabila subjeknya atau populasinya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jadi, seluruh populasi di dalam penelitian ini merupakan sampel untuk penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Alat Ukur Untuk memperoleh data yang sesuai dengan variabel yang diteliti, maka dibuat suatu skala psikologis yang dikembangkan dari definisi operasional tentang variabel yang menjadi fokus penelitian, yaitu skala gaya kepemimpinan transformasional, dan skala budaya organisasi. Tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian atau scoring pada skala gaya kepemimpinan transformasional, dan skala budaya organisasi. a. Skala Gaya Kepemimpinan Transformasional Model skala ini disusun dengan model skala Likert yang dimodifikasi dari skala gaya kepemimpinan transformasional oleh Askacita (2012) dengan empat alternatif jawaban. Skala ini disusun berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Bass dan Avolio (1996) yang terdiri dari 20 aitem. Untuk pernyataan dengan nilai 4 (empat) jika jawaban SL (Selalu), nilai 3 (tiga) jika jawaban SR (Sering), nilai 2 (dua) jika jawaban J (Jarang) dan nilai 1 (satu) jika jawaban TP (Tidak Pernah).

35 Tabel 3.2 Blue Print Skala Gaya Kepemimpinan Transformasional Sebelum Try Out No Indikator Pernyataan Jumlah 1 Idealized Influence 2, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 19 8 2 Inspirational Motivation 4, 6, 14, 20 4 3 Intellectual Stimulation 1, 3, 16, 18 4 4 Individualiseed Consideration 8,10, 15, 17 4 Jumlah 20 b. Skala Budaya Organisasi Skala ini disusun dengan model skala likert yang telah dimodifikasi dari skala budaya organisasi oleh Pratiwi (2012) dengan empat alternatif jawaban. Skala ini disusun berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Robbins & Judge (2008) yang terdiri dari 22 aitem. Untuk pernyataan dengan nilai 4 (empat) jika jawaban SL (Selalu), nilai 3 (tiga) jika jawaban SR (Sering), nilai 2 (dua) jika jawaban J (Jarang) dan nilai 1 (satu) jika jawaban TP (Tidak Pernah). Tabel 3.3 Blue Print Skala Budaya Organisasi Sebelum Try Out No Indikator Pernyataan Jumlah 1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. 1, 5, 6, 9, 13 5 2. Perhatian pada hal-hal rinci 10, 12, 17, 22 4 3. Orientasi hasil 2, 11 2 4. Orientasi orang. 8, 18, 21 3 5. Orientasi tim 4, 16, 20 3 6. Keagresifan. 3, 7, 15 3 7. Stabilitas. 14, 19 2 Jumlah 22

36 2. Uji Coba Alat Ukur Sebelum penelitian ini dilaksanakan maka alat ukur yang digunakan perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Alat ukur diuji cobakan pada seluruh pegawai SMK Negeri 1 Bengkalis yang berjumlah 38 orang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas guna mendapatkan aitem-aitem yang layak digunakan sebagai alat ukur. a. Uji Validitas Menurut Azwar (2007), validitas yang berasal dar i kata validity merupakan hal yang berkaitan dengan ketepatan dan kecermatan instrumen ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrument dinyatakan sahih jika instrumen itu mampu mengukur apa yang hendak diukur, serta mampu mengungkap apa yang ini diungkap. Jenis validitas dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengukuran terhadap isi tes dengan analisis rasional atau professional judgment. Validitas isi tidak saja menunjukkan bahwa tes tersebut harus komprehensif isinya, akan tetapi harus pula memuat harga isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur (Azwar, 2007). Hasil uji terhadap 20 aitem dari skala gaya kepemimpinan transformasional menunjukan bahwa terdapat 17 aitem yang valid dan 3 gugur dengan koefisien korelasi berkisar 0,551 0,868. Gambaran umum hasil try out dan aitem untuk penelitian terdapat pada tabel 3.4 dan tabel 3.5.

37 Tabel 3.4 Blue Print Skala Gaya Kepemimpinan Transformasional Hasil Try Out No Indikator Pernyataan Valid Gugur Jumlah 1 Idealized Influence 2, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 19 13 8 2 Inspirational Motivation 4, 6, 14 20 4 3 Intellectual Stimulation 1, 3, 16, 18-4 4 Individualiseed Consideration 8,10, 15, 17 10 4 Jumlah 20 Tabel 3.5 Blue Print Skala Gaya Kepemimpinan Transformasional Penelitian No Indikator Pernyataan Jumlah 1 Idealized Influence 2, 5, 7, 9, 11, 12, 19 7 2 Inspirational Motivation 4, 6, 14 3 3 Intellectual Stimulation 1, 3, 16, 18 4 4 Individualiseed Consideration 8, 15, 17 3 Jumlah 17 Hasil uji terhadap 22 aitem dari skala budaya organisasi menunjukan bahwa terdapat 20 aitem yang valid dan 2 gugur dengan koefisien korelasi berkisar 0,469 0,791. Gambaran umum hasil try out dan aitem untuk penelitian terdapat pada tabel 3.6 dan tabel 3.7. Tabel 3.6 Blue Print Skala Budaya Organisasi Hasil Try Out No Indikator Pernyataan Valid Gugur Jumlah 1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. 1, 5, 6, 9, 13-5 2. Perhatian pada hal-hal rinci 10, 17, 22 12 4 3. Orientasi hasil 2, 11-2 4. Orientasi orang. 8, 18 21 3 5. Orientasi tim 4, 16, 20-3 6. Keagresifan. 3, 7, 15-3 7. Stabilitas. 14, 19-2 Jumlah 22

38 Tabel 3.7 Blue Print Skala Budaya Organisasi Penelitian No Indikator Pernyataan Jumlah 1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. 1, 5, 6, 9, 12 5 2. Perhatian pada hal-hal rinci 10, 16, 20 3 3. Orientasi hasil 2, 11 2 4. Orientasi orang. 8, 17 2 5. Orientasi tim 4, 15, 19 3 6. Keagresifan. 3, 7, 14 3 7. Stabilitas. 13, 18 2 Jumlah 20 b. Uji Reliabilitas Reliabilitas berasal dari kata reliability, pengukuran yang mempunyai reabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliable. Ide pokok dalam konsep reliable adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2007). Analisis statistik menggunakan bantuan program Statistical Product And Service Solution (SPSS) 16.0 for Windows. Didalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh nilai koefisien reliabilitas yang angkanya berada pada rentang 0 1,00. Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka semakin baik pula reliabilitasnya. Sebaliknya, semakin rendah nilai koefisien reliabilitasnya mendekati angka nol, berarti semakin rendah pula reliabilitasnya (Azwar, 2009). Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa skala gaya kepemimpinan transformasional memiliki reliabilitas sebesar 0,966 dan skala budaya organisasi memiliki reliabilitas sebesar 0,943.

39 c. Daya Beda Diskriminasi Aitem Pengujian tingkat kesahihan alat ukur dilakukan uji validitas, yang biasanya digunakan batasan r ix 0,30, artinya semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan interpretasinya yaitu dengan cara mengkonsultasikan antara r hitung dengan r kritis. Sebagai criteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digunakan batasan 0,30. Tetapi, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang tidak diinginkan, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0,25 (Azwar, 2000). Selain itu juga dibantu dengan sistem komputerisasi untuk menganalisis secara statistic tingkat kesahihan alat ukur tersebut. Adapun teknik yang akan digunakan adalah teknik Korelasi Product Moment dari Pearson (dalam Azwar, 2000). Semakin tinggi koefisien korelasi antara skor aitem dengan skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya beda atau validitasnya (Azwar, 2000). 3. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik yaitu product moment Pearson yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel X ( gaya kepemimpinan transformasional) dengan variabel Y ( budaya organisasi), data kemudian akan dianalisa dengan menggunakan teknik analisa korelasi product moment dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.