Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Penyuluhan Tentang Senam Hamil Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Posyandu Terhadap Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Balita Di Kelurahan Pinokalan Kecamatan Ranowulu Kota Bitung

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Kesehatan tentang Antenatal Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Pengaruh Promosi Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuann Dan Sikap Siswa SMP Negeri 08 Bitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (PPIA)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

Modul ke: Psikometri. Analisis Item 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI KADER KESEHATAN PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. feses secara terus menerus lebih dari tiga kali dalam satu hari dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pengaruh Penyuluhan Tentang Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Sectio

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid di Puskesmas Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

GASTER, Vol. 7, No. 2 Agustus 2010 ( )

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen tersebut pre experimental designs (Notoatmodjo, 2010). 01 X 02

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

BAB I LATAR BELAKANG

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS KADER POSYANDU

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 GAMPING NASKAH PUBLIKASI

BAB IV. Kusuma yang terletak di Kasihan Bantul Yogyakarta. Di area posyandu. 2. Gambaran Umum Karakteristik Responden

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI POST NATAL TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI DI DESA KETOYAN KECAMATAN WONOSEGORO BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA BATITA DI KELURAHAN KEPRABON SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah One Group. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasy-Experiment (penelitian

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Veronica Frida Bomboa 1, Meildy.E.Pascoal 2, Freike Lumy 3 1. Puskesmas Tuminting Kecamatan Tuminting Kota Manado 2,3 Politenik Kesehatan Manado <veronica_bomboa@yahoo.co.id> ABSTRAK Latar Belakang: Imunisasi sebagaiai salah satu cara preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberia kekebalan tubuh yang harus diberikan secara menyeluruh. Oleh sebab itu penting adanya mobilisasi masyarakat dalam hal pemberian penyuluhan kesehatan mengenai imunisasi campak agar orang tua memahami benar manfaat imunisasii campak 1. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penyuluhan imunisasi campak terhadap peningkatan pengetahuan n da sikap ibu di Puskesmas Tuminting Kecamatan Tuminting Kota Manado. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yaitu suatuu penelitian yang melakukan kegiatan percobaan untuk mengetahui gejala yang timbul dari perlakuan tertentu. Eksperimen dilakukan tanpa kelompok pembanding. Jumlah sampel 60 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan perlakuan yaitu kepada ibu-ibu yang memiliki anak usia 11-24 bulan menggunakan metode penyuluhan kesehatan. Analisis data dengan menggunakan uji Paired Samples T-Test. Hasil : Menunjukkan tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan kesehatan paling besar pada kategori kurang sebesar 71,7% dan setelah diberikan penyuluhan tingkat pengetahuann responden paling besar ada pada kategori baik sebesar 51,7%. Analisa data menunjukkan signifikansi ( 0,0001 ) lebih kecil dari 0,05 ( α ). Sedangkan sikap sebelum diberikan penyuluhan paling besar ada pada kategori kurang ( 56,7%), dan setelah dberikan penyuluhan sikap responden paling besar ada pada kategori baik sebesar ( 80% ). Analisa data menunjukkan signifikansi ( 0,0001 ) lebih kecil dari 0,05 ( α ). Kata Kunci :Penyuluhan, Imunisasi Campak, Pengetahuan, Sikap PENDAHULUAN Program Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Dengan program ini, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Selain itu dengan telah diperluasnya program imunisasi menjadi program Pengembangan Imunisasi sejak tahun 1977, angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi ( PD3I ) sudah dapat ditekan. (1) Imunisasi sebagai salah satu cara preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus diberikan secara terus menerus, menyeluruh dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan sebuah perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai untuk terjadinya penularan. (2) 45

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Tuminting pada tahun 2012 sasaran bayi sebanyak 995 bayi di wilayah kerja Puskesmas Tuminting dengan target UCI ( Universal Child Immunization ) yaitu cakupan 90 % untuk program imunisasi. Data menujukkan sebanyak 828 bayi ( 83 % ) telah mendapatkan imunisasi campak dan 167 bayi ( 17 % ) yang belum mendapat imunisasi campak. Tahun 2013 sebanyak 760 bayi ( 80 % ) sudah mendapatkan imunisasi campak dan 195 bayi ( 20 % ) belum mendapatkan imunisasi campak oleh karena sudah melewati batas pemberian imunisasi campak, atau pada saat akan diimunisasi bayi menderita sakit, dan ada juga bayi yang orang tuanya masih belum memberi izin untuk diimunisasikan karena menurut mereka pemberian imunisasi hanya akan membuat anak sakit. Bulan Januari- Februari 2014 terdapat 151 bayi, diantaranya yang sudah mendapat imunisasi campak sebanyak 109 bayi ( 72 % ) dan 42 bayi ( 28 % ) belum mendapat imunisasi campak karena bayi dalam keadaan sakit sehingga, ibu takut membawa bayi untuk diimunisasikan, atau sudah melewati waktu pemberian imunisasi campak. Data menunjukkan adanya penurunan cakupan imunisasi campak dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 ini, sedangkan Universal Child Immunization ( UCI ) menargetkan cakupan 90 % untuk imunisasi, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian. METODE Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest dimana pada desain penelitian sudah dilakukan observasi pertama sehingga peneliti dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya perlakuan, tetapi dalam desain ini tidak ada kelompok pembanding. Penellitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 di Puskesmas Tuminting Kecamatan Tuminting Kota Manado. Variabel Bebas dan terikat pada penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap ibu dan penyuluhan imunisasi campak sebagai variabel terikat. Instrument dalam penelitian ini adalah leaflet dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 9-11 bulan yang datang berkunjung dan memeriksakan bayi berjumlah 151 ibu. Sampel penelitian ini berjumlah 60 ibu. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non- random sampling yakni accidental sampling, dimana teknik pengambilan sampel ini berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. (3) HASIL Gambaran Umum Responden Sebagian besar responden berumur 25-30 tahun ( 45% ), tingkat pendidikan sebagian besar lulusan SMA ( 58,3% ), dan pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian besar ibu rumah tangga ( 80% ). Responden berdasarkan Pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan menunjukkan ada perubahan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang 46

Imunisasi Campak. Berdasarkan hasil pre test didapatkan tingkat pengetahuan responden sebagian besar kurang sebanyak 43 orang ( 71,7% ), cukup sebanyak 12 orang ( 20% ), dan baik 5 orang ( 8,3% ). Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan tingkat pengetahuan responden sebagian besar baik 31 orang ( 51,7% ) dan cukup 29 orang ( 48,3 % ). Distribusi Responden berdasatkan Sikap sebelum dan sesudah Penyuluhan menunjukkan ada a perubahan sikap ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang Imunisasi Campak. Berdasarkan hasil pre test didapatkan sikap responden sebagian besar kurang sebanyak 34 orang ( 56,7% ), cukup sebanyak 23 orang ( 38,3% ), dan baik 3 orang ( 5% ). Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan sikap responden sebagian besar baik 48 orang ( 80% ) dan cukup 12 orang ( 20% ). Tabel 1. Rata-rata pengetahuan ibu sebelum dan sesudah penyuluhann Pengetahuan n Mean T Sig Pre Penyuluhan 60 1,33-13,078 0,0001 Post Penyuluhan 60 2,52 Berdasarkan hasil analisis dengan paired sample T-Test diperoleh nilai ratapenyuluhan rata pengetahuan responden pre adalah 1,33 dengan standar deviasi 0,601. Pada pengukuran post test yang dilakukan selang waktu 2 jam setelah penyuluhan didapatkan nilai mean 2,52 dengan standar deviasi 0,504. Nilai hasil uji statistik diperoleh t hitung adalah -13,078 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05. Tabel 2. Rata-rata sikap ibu sebelum dan sesudah penyuluhan di Puskesmas Tuminting Tahun 2014 Sikap n Mean t Sig Pre Penyuluhan 60 1,48-15,673 0,0001 Post Penyuluhan 60 2,80 Berdasarkan hasil analisiss dengan paired sample T-Test diperoleh nilai rata-rata sikap responden pre penyuluhan adalah 1,48 dengan standar deviasi 0,596. Pada pengukuran post test yang dilakukan selang waktu 2 jam setelah penyuluhan didapatkan nilai mean 2,80 dengan standar deviasi 0,403. Nilai hasil uji statistik diperoleh t hitung adalah -15,673 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap responden sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. PEMBAHASAN Penyuluhan kesehatan merupakan suatu proses kegiatan pemberian informasi tentang hidup sehat untuk mengubah perilaku hidup masyarakat. Penyuluhan kesehatan juga merupakan salah satu bentuk intervensi yang mandiri untuk membantu klien baik secara individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya (4) Hal ini sudah dibuktikan oleh peneliti dengan pemberian penyuluhan tentang Imunisasi Campak dan telah membawa hasil padaa peningkatan pengetahuan dan sikap ibu. Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut WHO yang dikutip oleh (5) adalah dengan pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan 47

sehingga menimbulkan kesadaran dan dapat dilakukan denngan pemberian penyuluhan kesehatan. Dimana pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang terdiri dari sejumlah faktor dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuann diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain. Karakteristik responden dalam hal ini ibupendidikan, ibu yang mencakup umur, pekerjaan dapat mempengaruhi proses perubahan perilaku. Umur responden rata- produktif rata masih dalam kategori usia yaitu 25-30 tahun, dimana dalam usia ini masih memungkinkan mereka untuk mampu menangkap informasi yang diberikan dan bisa mengingatnya kembali. Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SMA yaitu sebanyak 35 orang ( 58,3 % ), hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah seseorang akan menerima informasi, dan semakin banyak informasi yang didapat, maka semakin banyak pula pengetahuan yang akan diperoleh. Begitu juga dengan karaketeristik pekerjaan responden yang dominan adalah seorang ibu rumah tangga yaitu sebanyak 48 orang ( 80 % ), ini sangat mendukung dalam ketersediaannya waktu seorang ibu untuk mendengarkan penyuluhan dan membaca leaflet. Penelitian yang dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada ibu-ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhantentang imunisasi campak yaitu sebanyak 60 responden, diperoleh hasil pengetahuan ibu sebelum diberikan penyuluhan sebagian besar berada pada kategori kurang yakni berjumlah 43 orang ( 71,7 % ), kategori cukup sebanyak 12 orang ( 20 % ), dan kategori baik 5 orang ( 8,3 % ). Setelah diberikan penyuluhan tentang imunisasi campak, sebagian besar responden berada pada kategori baik sebanyak 31 orang ( 51,7 % ), kategori cukup sebanyak 29 orang ( 48,3 % ). Sedangkan hasil sikap responden sebelum diberikan penyuluhan tentang imunisasi campak sebagian besar berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 34 orang ( 56,7 % ), kategori cukup sebanyak 23 orang ( 38,3 % ), dan kategori baik 3 orang ( 5 % ). Dan setelah diberikan penyuluhan, sikap responden sebagian besar berada pada kategori baik sebanyak 48 orang ( 80 % ), dan kategori cukup sebanyak 12 orang ( 20 % ). Analisis data menunjukkan bahwa terjadinya perubahan baik pengetahuan maupun sikap dari ibu-ibu sesudah diberikan penyuluhan tentang imunisasi campak dimana terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan sikap responden sesudah diberikan penyuluhan. Berdasarkan hasil penelitiann yang di analisis dengan menggunakan uji Paired Sample T- Test berdasarkan tabel Paired Sample Statistic menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh dari pengetahuan ibu sebelum diberikan penyuluhan 1,33 mengalami peningkatan setelah diberikan penyuluhan menjadi 2,52, hasil uji t didapatkan nilai hitung -13,078 dan p = 0,0001 ( p < 0,05 ). Interpretasi pengujian statistik nilai t hitung 48

-13,078 > t tabel 2,660. Sedangkan nilai yang diperoleh dari sikap ibu sebelum diberikan penyuluhan 1,48 mengalami peningkatan setelah diberikan penyuluhan menjadi 2,80, hasil uji t didapatkan nilai hitung -15,673 dan p = 0,0001 ( p < 0.05 ). Interpretasi pengujian statistik nilai t hitung -15,673 > t tabel 2,660. Sehingga bisa disimpulkan untuk menolak H 0 dan menerima H 1 yaitu ada pengaruh penyuluhan imunisasi campakak terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu di Puskesmas Tuminting Kecamatan Tuminting Kota Manado. Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penyuluhann kesehatan berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap ibu di Puskesmas Tuminting tentang Imunisasi Campak. Peningkatan pengetahuan ternyata seiring juga dengan peningkatan sikap seseorang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang mengemukakan bahwa penyuluhan tentang imunisasi berpengaruh secaraa signifikan terhadap peningkatan sikap ibu mengenai (2) imunisasi menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya mengemukakann bahwa pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan sikap ibu memiliki hubungan yang sanga erat dengan penerapan imunisasi campak denga kejadian campak. (6) Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam pembentukan sikap seseorang yaitu : dari pengalaman seseorang, orang lain yang dianggap penting, lingkungan, institusi pendidikan dan agama. Dan sebagai seorang tenaga kesehatan kita dianggap orang yang dianggap penting termasuk suami dan keluarga yang berperan untuk penerapan hidup sehat. Penyuluhan dalam penelitia ini dilakukan dengan metode ceramah yang merupakan salah satu cara untuk menjelaskan suatu ide, pengertian secara lisan kepada sekelompok pendengar disertai dengan diskusi dan tanya jawab sehingga responden pun memahami apa yang diberikan dan disampaikan. Selain itu uga materi yang diberikan ditampilkan melalui media leaflet yang berisi informasi penting mengenai imunisasii campak disertai juga dengan gambar-gambar menarik sehingga responden dapat dengan mudah menangkap informasi yang diberikan. Melalui penyuluhan dan pembagian leaflet responden lebih antusiass mendengarkan sambil memberi respon yang baik. Hal ini dapat dilihat dari evaluasi yang dilakukan selama 2 jam setelah dilakukan penyuluhan, ternyata hasilnya sangat berpengaruh terhadap jawaban kuesioner. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian penyuluhan kesehatan yang efektif dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap seseorang. KESIMPULAN Ada pengaruh penyuluhan tentang imunisasi campak terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu SARAN Kepada para petugas kesehatan agar supaya lebih aktif lagi untuk memberikan informasi 49

kesehatan yang berhubungan dengan imunisasi campak melalui penyuluhan secara berkala baik di Puskesmass maupun di Posyandu dan bagi ibu-ibu yang memiliki bayi agar tetap menjaga kesehatan bayinya sehingga disaat akan diimunisasikan bayi tidak dalam keadaan sakit dan berada dalam keadaan sehat sehingga tidak ada imunisasi yang lewat untuk diberikan sesuai dengan waktu pemberiannya juga diharapkan untuk lebi memperhatikan jadwal pemberian imunisasi untuk anaknya. DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI. Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas. Jakarta: Depkes RI; 2009 2. Palupi A. Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Sebelum Usia 1 Tahun [Thesis]. Surakarta: Program Pendidikan Pascasarjana Kedokteran Universitas Sebelas Maret; 2011 3. Rinawati, Mulyani. Imunisasi Untuk Anak. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013 4. Fitriani S. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2013. 5. Mochsosro. Peran Ibu dalam Keluarga. http://www.slideshare.net 2012 [cited 7 Maret 2014]; Diakses dari: 6. Salindeho O. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak. [Skripsi]: Pendidikan Diploma IV Jurusan Kebidaan Poltekkes Manado; 2012 50