BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. dan belajar dalam suasana senang serta efektif. strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date.

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB II KAJIAN TEORI. dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan yang dapat

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. method, or series of activities to designed a particular educational goal. Jadi, dengan

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

BAB II KAJIAN TEORI. dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. dasar itu khususnya adalah pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB II KAJIAN TEORI. kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB II KAJIAN TEORI. siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

BAB II KAJIAN TEORI. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-qur an surat Al- alaq ayat 1-5

BAB II KAJIAN TEORI. prilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. 2 Slameto juga merumuskan tentang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk. keterampilan yang mantap. Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur

BAB II KAJIAN TEORI. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus. untuk menimbulkan hasil belajar siswa. 1

BAB II KAJIAN TEORI. sebuah proses yang menyebabkan terjadinya perubahan pada input dari sebuah

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. segala macam pelajaran yang diberikan. Lebih lanjut Abdul Majid menjelaskan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. berprestasi tinggi, sedang, dan rendah, laki-laki dan perempuan, dan berasal

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat memperngaruhi siswa mencapai tujuan

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. siswa dengan topik baru dan di tengah-tengah pelajaran untuk menguji

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB II KAJIAN TEORI. dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan secara bersama-sama. 1

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II TINJAUAN TEORETIS. sebagai a plan method, or series of ectivities designed to echieves a particular

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua ara, megajar dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Tinjauan Hasil Belajar Matematika. a. Pengertian Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti proses, pembuatan, cara mengajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Belajar. Al-qur an Al-Kahfi ayat 84. Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada setiap

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. 1

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pebelajaran Secara Umum

BAB II KAJIAN TEORI. proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 1. menemukan dirinya dalam diri orang lain.

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai

BAB II KAJIAN TEORI. dan mental siswa selama proses pembelajaran. Jika siswa sudah terlibat secara

BAB I PENDAHULUAN. adalah merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan

BAB II KAJIAN TEORI. diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah

BAB I PENDAHULUAN. mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3. kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

BAB II KAJIAN TEORI A. KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. a. Pengertian Hasil belajar Kognitif

BAB I PENDAHULUAN. Sains. Materi pelajaran Sains harus dikuasi dengan baik oleh siswa. Dasar Sains yang baik akan

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran. dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Beberapa Istilah yang hampir sama

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VA Madrasah Ibtidaiyah

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran, ada dua buah konsep

BAB II KERANGKA TEORI. interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial. 1. dalam pembelajaran adalah tujuan pembelajaran. 2 Kemampuan merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran. 1. designed to achieves a particular educational goal.

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran. Bagi murid, penggunaan teknik pembelajaran dapat

Nia Rosmeliati Sihotang Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi ABSTRAK

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

BAB I TERMINOLOGI PEMBELAJARAN DAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA

BAB II LANDASAN TEORI. memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

BAB II KAJIAN TEORI. Oleh karena itu sebelum pengertian hasil belajar dibicarakan ada baiknya

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Problem Based Instruction (PBI)

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar.

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan

OLEH SYAIFUL BAHRI NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1434 H/2013 M

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

Bab I PENDAHULUAN. adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis 1. Strategi Pembelajaran Tantangan Berliku (Curverballs) Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu). Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. 1 Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dilain pihak Dick & Carey menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. 2 Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang instruktur, guru dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (a) strategi pengorganisasian pembelajaran, (b) strategi penyampaian pembelajaran, dan (c) strategi pengelolaan pembelajaran. 3 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah 7 perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan 1 Direktorat Tenaga Kependidikan. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Depdiknas. 2008, h. 3 2 Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2010, h. 125 3 Direktorat Tenaga Kependidikan. Ibid. h. 4

pendidikan tertentu. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (a) strategi pengorganisasian pembelajaran, (b) strategi penyampaian pembelajaran, dan (c) strategi pengelolaan pembelajaran. Strategi tantangan berliku ( Curverballs) merupakan strategi pembelajaran yang dilaksanakan secara diskusi dalam menyampaikan pendapatnya berkaitan dengan materi. 4 Adapun langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut: a. Memilih situasi yang umum yang sedang dipelajari siswa b. Merekrut seorang relawan (siswa) yang ingin memainkan peran situasi khusus c. Pastikan mereka untuk menjelaskan situasi tersebut secara mendetail. d. Sampaikan instruksi kepada peserta lain yang mengarahkan mereka untuk membuat curveballs pada relawan e. Izinkan relawan memecahkan situasi tersebut. f. Berikan tepuk tangan untuk usahanya g. Rekrutlah relawan baru dan berikan mereka tantangan yang berbeda. Berdasarkan penjalasan di atas, aka secara operasional penerapan langkah-langkah penerapan strategi tantangan berliku (Curverballs) dalam penelitian ini adalah: 1) Guru memilih situasi yang umum berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari 2) Guru meminta salah seorang siswa untuk memainkan peran susuai dengan situasi yang telah dipilih 3) Guru meminta siswa untuk menjelaskan siatuasi yang dipilih secara mendetail. 4) Guru meminta siswa untuk membuat curveballs pada relawan 5) Guru meminta siswa yang dipilih sebagai relawan memecahkan situasi tersebut. 4 Silbermen. Loc cit.h. 116

6) Guru meminta siswa yang lain memberikan tepuk tangan untuk usahanya dalam memecahkan masalah 7) Guru memilih siswa yang lain sebagai relewan baru untuk memerankan permasalahan yang berbeda. 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. 5 Senada menurut Bambang Warsita bahwa hasil belajar adalah suatu upaya atau proses perubahan perilaku seorang sebagai akibat interaksi perserta didik dengan berbagai sumber belajar yang ada disekitanya. Salah satu tanda seseorang telah mendapatkan hasil belajar yang baik adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan kognitif (kognitif), keterampilan (spikomotor), dan nilai sikap (afektif). 6 Menurut Agus Suprijono hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Selanjutnya Agus menjelaskan hasil belajar itu berupa : a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambing. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 62 5 Dimyati dan Midjiono. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. 2006, h. 3 6 Bambang Warsita. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. 2008, h.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima objek tertentu. Objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standard perilaku. 7 Selanjunya Tulus Tu u mengemukakan bahwa prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. 8 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si subjek belajar, banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhinya itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dalam diri) si subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar diri) si subjek belajar. Sebagaimana dikemukakan oleh Muhibbin Syah, secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yakni : (1) faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmanai dan rohani siswa, (2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa, (3) faktor pendekatan belajar ( approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. 9 Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan memperngaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersifat conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang 7 Agus Suprijono. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yagyakarta: Pustaka Pelajar. 2009, h. 7-6 8 Tulus Tu,u. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo, 2004, h. 76. 9 Muhibbin Syah. Psikologi Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2007, h. 144

berinteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuany a (faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas belajar. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut di ataslah, muncul siswasiswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under achievers (berprestasi re ndah) atau gagal sama sekali. Dalam hal ini seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka. Noehi Nasution dan kawan-kawan dalam Syaiful Bahri Djamarah memandang belajar itu bukanlah suatu aktivitas yang berdiri sendiri. Mereka berkesimpulan ada unsurunsur lain yang ikut terlibat langsung di dalamnya, yaitu masukan mentah ( raw input) merupakan bahan pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar ( learning teaching process) dengan harapan dapat berubah menjadi keluaran ( out put) dengan kualifikasi tertentu. Di dalam proses belajar itu ikut berpengaruh sejumlah faktor lingkungan,yang merupakan masukan dari lingkungan (environmental input) dan sejumlah faktor, instrumental ( instrumental input) yang dengan sengaja dirancang dan dimanipulasikan guna menunjang tercapainya keluaran yang dikehendaki. 10 Menurut Syah secara garis besar ada 3 faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu: 11 a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)adalah bakat, minat, intelegansi yang belum menjamin diperolehnya hasil belajar dengan baik bila tidak di dukung oleh minat dan motifasi. 141 10 Syaiful Bahri Djamarah. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. 2002, h. 11 Muhibbin Syah. Op. Cit. h. 56

b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa) yaitu keluarga, sekola h dan lingkungan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah dan lain-lain c. Faktor pendekatan yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi berbagai cara, strategi, metode dan media yang digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran, dengan adanya faktor pendekatan ini sehingga siswa dan siswi akan lebih terarah dalam melaksanakan pendidikan. Berdasarkan uraian-uraian di atas, jelaslah bahwa faktor yang mempengaruhi dalam arti menghambat atau mendukung proses belajar, secara garis besar dapat dikelompokkan dalam tiga faktor, yaitu faktor intern (dari dalam diri subjek belajar), faktor ekstern (dari luar diri subjek belajar) dan faktor pendekatan. B. Penelitian Relevan Setelah penulis membaca dan mempelajari beberapa karya ilmiah sebelumnya yaitu: 1. Susanti dengan judul penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe debat aktive dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqh kelas IX di MTs Al- Islam Rumbio, dengan hasil penelitian signifikan kontingensi sebesar 0.000, aartinya strategi pembelajaran kooperatif berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 12 Relevansinya adalah dala proses pembelajaran sama-sama menerapkan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa mengemukakan pendapat dan siswa yang lain memberikan penjelasan. 12 Susanti. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Debat Aktive dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas IX di MTs Al-Islam Rumbio, Pekanbaru: UIN Suska. 2009

2. Ali Muhiba Tanjung dengan judul meningkatkan kemampuan siswa melaksanakan shalat dalam keadaan sakit melalui metode demonstrasi di Kelas VAII MTs Al Mujahidin Gunung Bungsu Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Hasil penelitiannya adalah meningkatnya kemampuan siswa melaksanakan shalat dalam keadaan sakit. 13 Relevansinya adalah dalam prosedur pembelajaran siswa sama-sama berkesempatan untuk memperaktekan materi pelajaran secara langsung. C. Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan merupakan kriteria yang ditetapkan sebagai dasar menentukan apakah tindakan yang dilakukan berhasil atau tidak. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Indikator Kinerja Guru Adapun indikator penilaian yang diharapkan dilaksanakan oleh guru adalah sebagai berikut: a. Guru memilih situasi yang umum berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari b. Guru meminta salah seorang siswa untuk memainkan peran susuai dengan situasi yang telah dipilih c. Guru meminta siswa untuk menjelaskan siatuasi yang dipilih secara mendetail. d. Guru meminta siswa untuk membuat curveballs pada relawan e. Guru meminta siswa yang dipilih sebagai relawan memecahkan situasi tersebut. f. Guru meminta siswa yang lain memberikan tepuk tangan untuk usahanya dalam memecahkan masalah 13 Ali Muhiba Tanjung. Meningkatkan Kemampuan Siswa Melaksanakan Shalat dalam Keadaan Sakit Melalui Metode Demonstrasi di Kelas VII MTs Al Mujahidin Gunung Bungsu Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Pekanbaru: UIN Suska. 2009

g. Guru memilih siswa yang lain sebagai relewan baru untuk memerankan permasalahan yang berbeda. 2. Indikator Aktivitas Siswa Untuk lembaran observasi aktivitas siswa dinilai berdasarkan indikator berikut ini: a. Salah seorang siswa memainkan peran susuai dengan situasi yang telah dipilih guru sementara siswa yang lain memperhatikan b. Siswa menjelaskan siatuasi yang dipilih secara mendetail dan siswa yang lain menengarkan c. Siswa membuat curveballs pada relawan d. Siswa yang dipilih sebagai relawan memecahkan situasi tersebut dan siswa yang lain meperan aktif e. Siswa yang lain memberikan tepuk tangan untuk usaha siswa sebagai relawan dalam memecahkan masalah f. Siswa bersama guru memilih siswa yang lain sebagai relewan baru untuk memerankan permasalahan yang berbeda. 3. Indikator Hasil belajar Penelitian ini dikatakan berhasil jika hasil belajar IPs siswa mencapai minimal 75% dari seluruh siswa mencapai nilai KKM sebesar 70 yang telah ditetapkan. 14 D. Hipotesis Tindakan Kegiatan penelitian ini diawali dengan membuat suatu hipotesis penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang dibuat, maka hipotesis yang dimaksud adalah: Melalui penggunaan strategi tantangan berliku (Curverballs) dapat meningkatkan hasil belajar siswa 14 Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya., 2008, h. 257

pada mata pelajaran IPS di kelas VA Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2013/2014