BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

2. Keadaan Fisik Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 1 PRAMBANAN

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut :

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Visi dan Misi SMA N 1 Klaten

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

1) Identitas Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. d. Ruang UKS b. Ruang Tata Usaha. e. Ruang BK c. Ruang Kepala Sekolah. f. Tempat ibadah

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

A. ANALISIS SITUASI 1. Profil SMK Muda Patria Kalasan

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 2 TEMPEL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Baik tulis, dan jam dinding. Meja, kursi, almari, buku, televisi, dan etalase piala.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI SMA NEGERI 2 WONOSARI, GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah

IM KKN-PPL SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah

a. Mendapat inovasi dalam kegiatan kependidikan. b. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola kependidikan.

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

5. Karyawan Jumlah karyawan yang ada di SMK PI Ambarrukmo sebanyak 5 orang.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) Lokasi SMA Negeri 5 Purworejo Jl. Magelang Km. 8 Loano, Purworejo

A. Analisis Situasi SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK SLEMAN berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota, SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Analisis situasi Analisis situasi sangatlah dibutuhkan dalam setiap kegiatan. Analisis situasi ini diperlukan untuk mendapatkan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

OBSERVASI KONDISI SEKOLAH SMK N 1 PAJANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ).

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. TABEL I KONDISI FISIK SD N TERBAHSARI No. Jenis Ruang Jumlah Fasilitas / sarana Kondisi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) Lokasi SMA Negeri 5 Purworejo Jl. Magelang Km. 8 Loano, Purworejo

No Fasilitas Jumlah 1. Ruang Kelas Ruang Guru 1 3. Ruang Kepala Sekolah 1

BAB I PENDAHULUAN. Meja, kursi, almari, papan tulis, dan jam dinding. 1 Ruang Kelas 6. Baik. Meja, kursi, almari, dan. Ruang. Baik. PapanTulis.

PPL UNY 2014 SMP N 1 PRAMBANAN KLATEN Page 1

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI. 1. Kondisi Fisik Sekolah

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI SMP NEGERI 4 WONOSARI, GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMP NEGERI 2 WATES Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon Progo

A. ANALISIS SITUASI 1. Profil SMP Negeri 3 Klaten 2. Kondisi Fisik Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

Kemudiantujuandari PPL itusendiriadalahdiantaranyasebagaiberikut:

No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan 1. Kelas 17 Ruang Kelas X, XI, XII

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. KONDISI SEKOLAH DASAR NEGERI JLABAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Visi Misi 1. Observasi Kondisi Fisik dan Non Fisik a. Kondisi Fisik Sekolah

3. Penyusunan perangkat pembelajaran meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun bahan ajar serta membuat media pembelajaran.

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PIYUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi Secara umum situasi di SMK N 3 Wonosari dapat dideskripsikan sebagai berikut :

A. Analisis Situasi 1. Profil Sekolah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut:

d. Masjid dan Tempat Ibadah

A. Analisis Situasi ( Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 MEKANISME PENGAJARAN MIKRO

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ( Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II PEMBAHASAN A. PERSIAPAN 1. Mengikuti mata kuliah pengajaran mikro 2. Sosialisasi dan Koordinasi 3. Observasi

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran dalam pelaksanaan PPL adalah masyarakat sekolah seperti kepala sekolah, guru, karyawan maupun siswi-siswi yang berada di sekolah yang bersangkutan. PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan ketrampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan memecahkan masalah. A. Analisis Situasi Sebelum mahasiswa melaksanakan PPL, mahasiswa yang tergabung dalam satu tim telah melakukan kegiatan sosialisasi antara lain pra-ppl melalui mata perkuliahan micro teaching dan kemudian terbagi lagi dalam tim yang berbeda dalam pelaksanaan PPL di sekolah. Kegiatan observasi dilakukan di sekolah tempat dimana mahasiswa akan melaksanakan PPL yaitu di SMAN 1 Klaten yang bertujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas pembelajaran di sekolah termasuk situasi dan kondisi sekolah. Observasi yang dilakukan merupakan upaya untuk menggali potensi dan kendala yang ada sebagai acuan untuk merumuskan program maupun model pembelajaran seperti penggunaan media yang sesuai dengan situasi dan kondisi, serta model pembelajaran yang disesuaikan dengan perilaku dan budaya siswa siswi SMAN 1. Dengan melihat banyaknya jumlah sekolah yang ada di propinsi Jawa Tengah, SMAN 1 merupakan salah satu sekolah menengah negeri yang ada di kabupaten Klaten. Observasi lingkungan sekolah merupakan langkah awal dalam pelaksanaan PPL, Observasi dilaksanakan pada bulan Maret 2014. Kegiatan observasi lingkungan sekolah dimaksudkan agar mahasiswa PPL mempunyai gambaran yang jelas mengenai situasi dan kondisi baik yang menyangkut keadaan fisik maupun nonfisik, norma dan kegiatan yang ada di SMAN 1. Diharapkan dengan adanya kegiatan observasi ini, mahasiswa dapat lebih mengenal SMAN 1, yang selanjutnya dapat memperlancar dan mempermudah pelaksanaan PPL. Adapun Hasil-hasil yang diperoleh melalui kegiatan observasi adalah sebagai berikut:

1. Visi dan Misi SMAN 1 Visi SMAN 1 : Peningkatan prestasi, kedisiplinan, berakhlak mulia, maju dalam keseimbangan. Misi SMAN 1 : a. Memberikan kemampuan bagi lulusan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau masuk dalam kehidupan bermasyarakat. b. Menyiapkan lulusan menjadi warga negara terpelajar pada masa yang akan datang. c. Menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang memahami dan menginternalisasi perangkat, gagasan dan nilai-nilai masyarakat. 2. Struktur Organisasi SMAN 1 Organisasi sekolah dilihat dari hubungan dalam organisasi pendidikan secara luas hakekatnya merupakan suatu unit pelaksanaan teknis, dikatakan demikian, karena sekolah merupakan organ dari organisasi pendidikan dan secara langsung dalam proses pendidikan. Di sekolah interaksi belajar mengajar antar guru dengan murid merupakan inti dari proses pendidikan. Untuk memperlancar dan mendapatkan hasil yang maksimal dari interaksi tersebut, maka dibutuhkan penataan administrasi yang efektif dan efisien. Dan untuk mencapai administrasi yang baik dan benar sangatlah dibutuhkan suatu organisasi pengelola. Oleh karena itu, perlu dibentuk organisasi sekolah yang merupakan unsur penunjang proses belajar mengajar dan memperlancar kegiatan sekolah. Berdasarkan kepentingan tersebut maka diperlukan struktur organisasi dan divisualisasikan dari organisasi yang bersangkutan. Berikut ini adalah struktur organisasi SMAN 1. Sekolah yang cukup luas ini, didukung oleh tenaga pengajar dan sejumlah karyawan. Dengan rincian dan jabatannya masing-masing sebagai berikut : a. Kepala Sekolah Kepala sekolah SMAN 1 dijabat oleh Purwanti, S. Pd., M.Pd. yang mempunyai tugas antara lain : 1) Sebagai administrator yang bertanggung jawab pada pelaksanaan kurikulum, ketatausahaan, administrasi, personalia pemerintah, dan pelaksana instruksi dari pemerintah. 2) Sebagai pemimpin usaha sekolah agar dapat berjalan dengan baik.

3) Sebagai supervisor yang memberikan pengawasan dan bimbingan kepada guru, karyawan dan siswa agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan lancar. b. Wakil Kepala Sekolah Memiliki peran penting sebagai perpanjangan tangan dari kepala sekolah untuk mengurusi berbagai bidang yang telah dibagi berdasarkan musyawarah dan mufakat. c. Guru dan Karyawan Guru-guru SMAN 1 memiliki potensi yang baik dan sangat berdedikasi di bidangnnya masing-masing. Dari segi kedisiplinan dan kerapian guru-guru SMAN 1 cukup memadai dan secara umum memiliki potensi yang cukup baik sesuai dengan bidangnya. d. Siswa Potensi dan minat belajar siswa SMAN 1 cukup baik. Sebagian siswa memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya. Selain itu, bakat siswa juga mulai terlihat seiring dengan pengelompokan yang sesuai minat bakat seperti : kesenian atau paduan suara. 3. Hasil Observasi Sekolah a. Kondisi Fisik Sekolah Secara umum, SMAN 1 memiliki gedung sekolah permanen. Di dalam gedung itulah terdapat berbagai fasilitas yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Fasilitas yang dimiliki SMAN 1 dapat dikatakan cukup baik dan dapat dikatakan layak untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Adapun fasilitas atau sarana dan prasarana yang terdapat di SMAN 1 adalah sebagai berikut : 1) Ruang Kelas Banyaknya ruang kelas yang digunakan untuk KBM di SMAN 1 sebanyak 21 kelas, jumlah tersebut terbagi menjadi kelas X MIA (3 kelas), X IIS (3 kelas), XI MIA (4 kelas), XI IIS (3 kelas), XII IPA (3 kelas), dan XII IPS (4 kelas) 2) Ruang Perpustakaan Ruang perpustakan yang terletak dekat dengan mushola SMAN 1. Perpustakaan SMAN 1 memiliki koleksi buku dari berbagai bidang disiplin ilmu. Selain itu terdapat satu buah TV, dan beberapa peralatan lain yang mendukung. Minat siswa dalam mengunjungi perpustakaan untuk meminjam buku ataupun untuk membaca buku di perpustakaan cukup antusias.

3) Laboratorium IPA Lab Biologi dan Fisika masih dijadikan satu dan dilengkapi dengan alat peraga dan alat eksperimen yang cukup mendukung dan memadai. 4) Laboratorium Komputer Laboratorium komputer dilengkap dengan beberapa perangkat komputer dan dilengkapi dengan jaringan internet. 5) Ruang Tata Usaha Ruang tata usaha dilengkapi dengan kasir untuk mempermudah proses administrasi sekolah. 6) Ruang BK Bimbingan Konseling mempunyai peranan besar untuk selalu memantau dan mengontrol perilaku siswa agar tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan di sekolah. Baik bidang akademik, non akademik, sikap dan kepribadian, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. 7) Ruang UKS Ruang UKS terdiri dari dua ruangan untuk putra dan putri dilengkapi dengan satu tempat tidur beserta perlengkapan kotak obat-obatan (P3K). Siswa selalu memanfaatkan fasilitas yang dimiliki sekolah khususnya apabila sedang sakit. 8) Ruang Kepala Sekolah Ruang ini merupakan ruang yang digunakan sebagai ruang kerja bagi kepala sekolah. Di ruangan ini juga dijadikan sebagai tempat untuk menerima tamu dari luar sekolah. 9) Ruang guru Ruang ini merupakan ruang yang digunakan oleh para guru. Di ruangan ini memuat sejumlah meja dan kursi yang digunakan para guru untuk bekerja. Ruangan ini juga dilengkapi dengan meja untuk piket KBM. 10) Mushola Mushola sekolah ini sangat membantu siswa dalam proses belajar Agama Islam maupun pelaksanaan ibadah sholat dan kajian agama Islam. Mushola SMAN 1 dilengkapi dengan peralatan ibadah dan Al-Qur an yang sehari-hari dimanfaatkan oleh siswa yang beragama Islam. Fasilitas yang ada yaitu Al- Quran, Mukena, Sajadah, Sarung dan tempat wudhu. 11) Kantin Kantin tersebut berada di dalam lingkungan sekolah, di kelola oleh perseorangan. Di kantin tersebut tersedia berbagai ragam

makanan dan juga minuman. Siswa selalu mempergunakan fasilitas kantin untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum selama jam istirahat. 12) Parkir Demi menjaga ketertiban dan keamanan di sekolah, maka pihak sekolah menyediakan tempat khusus untuk parkir, yaitu parkir khusus untuk guru dan parkir sepeda untuk siswa. Keberadaan tempat parkir tersebut sudah mendukung terhadap kelancaran proses belajar serta ketertiban pemanfaatan tenpat. 13) Lapangan SMAN 1 memiliki satu lapangan upacara. Lapangan upacara berada di dalam kompleks sekolah. Untuk kegiatan olah raga bagi siswa dilaksanakan di lapangan upacara tersebut, berada di tengah lingkungan sekolah. 14) Ruang Penunjang Ruang penunjang untuk menunjang kelangsungan pembelajaran, antara lain: ruang OSIS, koperasi siswa, kamar mandi guru dan kamar mandi siswa yang semua dalam kondisi cukup baik. b. Kondisi Non Fisik Sekolah Kondisi non fisik sekolah meliputi beberapa hal sebagai berikut : 1) Potensi Siswa Potensi dan minat belajar siswa SMAN 1 cukup baik. Sebagian siswa memanfaatkan waktu belajar dengan sebaikbaiknya. Selain itu, bakat siswa juga mulai terlihat seiring dengan pengelompokan yang sesuai minat bakat seperti : kesenian atau paduan suara. 2) Potensi Guru Guru-guru SMAN 1 memiliki potensi yang baik dan sangat berdedikasi di bidangnnya masing-masing. Dari segi kedisiplinan dan kerapian guru-guru SMAN 1 cukup memadai dan secara umum memiliki potensi yang cukup baik sesuai dengan bidangnya. 3) Ekstrakurikuler Ada berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMAN 1. Berdasarkan hasil analisis situasi dari observasi yang telah dilaksanakan, maka kelompok PPL SMAN 1 berusaha untuk memberikan stimulus awal untuk mengoptimalkan potensi dan mengembangkan fasilitas di SMAN 1 yang diwujudkan dalam berbagai program yang telah direncanakan. Mengingat kontribusi yang diberikan oleh

mahasiswa PPL bersifat sementara, maka diperlukan bantuan dan dukungan dari pihak sekolah untuk menindaklanjuti program yang direncanakan. 4) Bimbingan dan Konseling Bimbingan konseling diadakan di sekolah dalam bidang kesiswaan dan urusan sekolah. B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL Berdasarkan kegiatan observasi yang telah dilakukan oleh TIM PPL UNY 2014 di SMAN 1, maka tindakan selanjutnya yang harus dilakukan adalah mendata, memecahkan masalah dan merealisasikannya ke dalam bentuk program yang akan dilaksanakan selama masa PPL berlangsung dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Tujuan PPL Universitas Negeri Yogyakarta yang telah ditetapkan 2. Kondisi dan kebutuhan serta kebermanfaatan bagi SMAN 1 3. Kebutuhan siswa serta sarana dan prasarana yang mendukung 4. Kemampuan dan ketrampilan mahasiswa PPL 5. Pertimbangan dan kesesuaian kesepakatan dengan pihak sekolah 6. Waktu, biaya dan tenaga yang mendukung. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka disusunlah program kerja khusus ( individual) dan rancangan kerja Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan pendampingan guru yang telah ditunjuk oleh pihak sekolah. 1. Rancangan Program PPL Individu Kegiatan PPL UNY 2013 dilaksanakan kurang lebih selama 2,5 bulan terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai 17 September 2013. Kegiatan PPL ini meliputi praktik mengajar secara mandiri. Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak di kampus sampai dengan sekolah sebagai tempat praktik. Kegiatan di seklah dimulai sejak penyerahan dan dilanjutkan observasi. Secara garis besar rencana PPL ini meliputi: a. Persiapan di Kampus 1) Pengajaran Mikro Pelaksanaan mikro dilaksanakan di semester 6 dengan tujuan untuk memberi bekal awal dalam pelaksanaan PPL. Dalam kegiatan mikro ini mahasiswa di bagi dalam kegiatan kecil yaitu sejumlah 10 orang atau lebih setiap kelompoknya. Pada pengajaran ini mahasiswa melakukan praktik mengajar di depan teman-teman dan dosen. Pengajaran mikro meliputi: a) Membuka pelajaran b) Praktik mengajar

c) Praktik menggunakan metode dan media pembelajaran d) Teknik bertanya e) Teknik penguasaan dan pengelolaan kelas f) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran 2) Observasi Sekolah Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap berbagai karakteristik komponen pendidikan, mencakup norma yang berlaku di sekolah di tempat PPL. Observasi dilakukan antara bulan Februari- Maret, sebelum penerjunan PPL. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut: a) Observasi proses belajar mengajar Observasi proses belajar mengajar. Observasi ini bertujuan agar mahasiswa praktik dapat melihat atau mengamati sendiri secara nyata bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru. Sehingga pada saat akan mengajar sudah memiliki gambaran mengenai cara mengajar yang baik. b) Observasi fisik Observasi fisik ini dilaksanakan bagi tiap-tiap peserta PPL. Kegiatan ini bertujuan agar praktikan mengetahui sarana dan prasarana, situasi dan kondisi pendukung proses belajar mengajar di sekolah sebagai tempat praktik. b. Kegiatan PPL Setelah melakukan beberapa observasi, adapun jadwal pelaksanaan kegiatan PPL UNY 2014: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PPL UNY 2014 No Nama Kegiatan Waktu 1 Penerjunan mahasiswa ke sekolah Pelaksanaan Tempat 1 Juli 2014 SMAN 1 2 Observasi pra PPL 2-16 Maret 2014 SMAN 1 3 Pembekalan PPL 19-22 Juni 2013 SMAN 1 4 Pelaksanaan PPL 22 Juli - 16 September 2014 5 Praktik Mengajar (PPL) 22 Juli 16 September 2014 SMAN 1 SMAN 1

6 Penyelesaian Laporan/Ujian 2-16 September 2014 7 Penarikan Mahasiswa PPL 17 September 2014 SMAN 1 SMAN 1 1) Kegiatan utama Kegiatan utama, meliputi: a) Praktik mengajar terbimbing Dalam praktik mengajar terbimbing mahasiswa dengan bimbingan dari guru pembimbing untuk mengetahui beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran, antara lain meliputi: (1). Program tahunan (2). Program semester (3). Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sebelum melaksanakan pengajaran mata pelajaran Bahasa Inggris terlebih dahulu praktikan menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang berisi, materi, metode, dan skenario pembelajaran sebagai acuan dalam pengajaran. b) Praktik mengajar mandiri Praktik mengajar mandiri, mahasiswa melaksanakan bidang studi secara penuh dengan diawasi oleh guru pembimbing. Kegiatan praktik mengajar meliputi: (1). Membuka pelajaran (2). Salam pembuka (3). Apersepsi (4). Kegiatan inti pembelajaran (5). Penutup (6). Umpan balik dari guru pembimbing setelah mengajar 2) Kegiatan insidental Kegiatan insidental ini yaitu mengisi jam kosong. 3) Penyusunan laporan Kegiatan penyusunan laporan dimulai setelah praktikan mengajar mandiri selesai. Laporan ini secara umum berfungsi sebagai bukti untuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program PPL. 4) Evaluasi Evaluasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan yang dimiliki mahasiswa dan kekurangannya ketika pelaksanaan PPL. Evaluasi dilakukan untuk guru pembimbing sekolah dan DPL. Pembimbing menilai keseharian praktikan, cara mengajar, perangkat pembelajaran, dan metode pembelajaran.

5) Penyusunan laporan Kegiatan penyusunan laporan merupakan tugas akhir dari kegiatan PPL yang berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban mahasiswa atas pelaksanaan PPL. 6) Penarikan PPL Kegiatan penarikan PPL dilakuakn tanggal 17 September 2014 yang sekaligus menandai berakhirnya kegiatan PPL di SMAN 1.