BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Tahun Ajaran sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian Tahap berikutnya dalam penelitian setelah pada bab sebelumnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan tentang metode penelitian, definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN 1. XI AK Program Bimbingan Pranikah Untuk Meningkat Pemahaman Kehidupan Pernikahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

Efektivitas Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Pattimura Ambon

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Pondok Pesantren Putri Assa adah yang terletak di jalan Kebon Melati No.2 Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Pondok pesantren Assa adah ini mempunyai santri yang memiliki latar belakang ekonomi, sosial dan budaya yang relatif heterogen. Populasi dalam penelitian ini merupakan santri baru Pondok Pesantren Putri Assa adah Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: 1. Santri kelas VII merupakan santri yang baru memasuki pesantren sehingga perlu banyak menyesuaikan diri dengan lingkungan pesantren 2. Santri kelas VII memiliki rentang usia 11-13 tahun yang termasuk kategori usia remaja. Pada masa ini, remaja akan mengalami banyak transisi, transisi tersebut mencakup transisi fisik, psikis, sosial, dan emosional, sehingga memerlukan penyesuaian diri. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel acak, yaitu teknik penentuan sampel dengan mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama (Arikunto, 2006:112). Pengambilan sampel didasarkan pada pendapat Surahmad yang menyatakan bahwa Apabila populasinya kurang dari 1000 orang, maka pengambilan sampel sekurangkurangnya 50% dari seluruh populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 100, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi (Riduan, 2008:65). Jumlah populasi dalam penelitian sebanyak 150.

40 Merujuk pada pendapat Surahmad (Riduan, 2008 : 65) maka penentuan jumlah sampel dirumuskan: S = 15% x (50% - 15%) Keterangan: S : Jumlah sampel yang diambil n : Jumlah anggota populasi dari rumus tersebut dapat ditetapkan S =15% x (35%) S = 15% 0.94 x (35%) = 15% + 32% = 47% Jumlah sampel yang diambil adalah 47% dari jumlah populasi. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 47% x 150 = 70 B. Desain Dan Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan masalah sebagaimana adanya yang terjadi pada saat penelitian berlangsung dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, menafsirkan dan menyimpulkan data hasil penelitian. Sudjana (Riduan, 2008:207) menjelaskan bahwa metode penelitian deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang terjadi pada masa sekarang. Metode

41 deskriptif dapat mendeskripsikan satu variabel atau lebih dari variabel penelitian. Hasil dan kesimpulan dari penelitian deskriptif pada umumnya hanya mendeskripsikan konsep dan variabel yang diteliti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil penelitian secara nyata dalam bentuk data numerikal atau angka sehingga memudahkan proses analisis dan penafsirannya. C. Definisi Operasional Variabel Terdapat dua variabel utama dari tema penelitian yaitu program bimbingan pribadi-sosial dan penyesuaian diri santri. Definisi operasioanal variabel diuraikan sebagai berikut. 1. Program Bimbingan Pribadi-Sosial Program bimbingan merupakan merupakan suatu keutuhan yang mencakup berbagai dimensi yang terkait dan dilaksanakan secara terpadu, kerja sama antara personal bimbingan dan personal sekolah lainnya, keluarga, serta masyarakat (Nurihsan, 2009: 41). Winkel dan Hastuti (2012: 91) mengartikan program bimbingan sebagai rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, dan terorganisasi selama periode itu, misalnya dalam satu semester atau satu tahun ajaran. Program bimbingan di lembaga pendidikan tertentu harus sesuai dengan program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan. Pelaksanaan program bimbingan hendaknya dikelola oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan, dapat bekerja sama dan menggunakan sumber-sumber yang relevan yang berada di dalam maupun di luar lembaga penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang dimaksud dengan program bimbingan dan konseling adalah serangkaian rencana kegiatan layanan yang disusun secara sistematis berdasarkan pada analisis

42 kebutuhan, dan secara keseluruhan bertujuan untuk menunjang pencapaian tujuan, visi dan misi sekolah. Adapun program bimbingan dan konseling pribadi sosial difasilitasi melalui aktivitas pemilihan kemampuan, sikap dan pengetahuan yang membantu siswa memahami dan menghargai diri dan orang lain. Struktur pengembangan program berbasis tugas-tugas perkembangan sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa adalah sebagai berikut: a. Rasional b. Visi dan misi c. Deskripsi kebutuhan d. Tujuan e. Komponen program f. Rencana operasional (action plan) g. Pengembangan tema/topik h. Pengembangan satuan pelayanan i. Evaluasi (Depdiknas, 2008: 220) 2. Penyesuaian Diri Schneiders (1964 : 21) mengemukakan penyesuaian diri dapat diartikan sebagai proses individu dalam merespon sesuatu, baik yang bersifat behavior maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam diri, tegangan emosional, frustrasi dan konflik, dan memelihara keharmonisan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan norma masyarakat.

43 Dalam Kamus Psikologi (Chaplin) mengartikan adjustment (penyesuaian diri) sebagai 1) variasi dalam kegiatan organisme untuk mengatasi suatu hambatan dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan. 2) menegakkan hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial. Kedua pengertian tersebut mengandung makna bahwa proses penyesuaian diri pada individu merupakan proses pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah melalui perilaku yang diubahubah sehingga mencapai kepuasan terhadap lingkungan sosialnya. Secara operasional yang dimaksud dengan penyesuaian diri adalah proses menyelaraskan diri dengan norma dan tuntutan lingkungan agar dapat berhasil memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan menghadapi persoalan diantaranya; mampu mengontrol diri, terhindar dari mekanisme-mekanisme pertahanan psikologis, terhindar dari perasaan frustrasi, memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, mampu belajar untuk mengembangkan kualitas diri, mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu serta bersikap objektif dan realistik untuk merespon (kebutuhan dan masalah) secara matang, efisien, puas, dan sehat (wholesome). Diukur melalui respon jawaban santri terhadap pernyataanpernyataan yang menggambarkan tujuh aspek penyesuaian diri berikut: a. Absence of excessive emotionality (terhindar dari ekspresi emosi yang berlebihan-lebihan, merugikan, atau tidak mampu mengontrol diri). b. Absence of psychological mechanisme (terhindar dari mekanismemekanisme psikologis, seperti rasionalisasi, agresi, kompensasi dan sebagainya) c. Absence of the sense of personal frustration (terhindar dari perasaan frustrasi atau perasaan kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhannya) d. Rational deliberation and self-direction (memiliki pertimbangan rasional, yaitu mampu memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang matang dan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil).

44 e. Ability to learn (mampu belajar,mampu mengembangkan dirinya, khususnya yang berkaitan dengan upaya memenuhi kebutuhan atau mengatasi masalah) f. Utilization of past experience (mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu, bercermin ke masa lalu baik yang terkait dengan keberhasilan maupun kegagalan untuk mengembangkan kualitas hidup yang lebih baik). g. Realistic, objective attitude (bersikap objektif dan realistik, mampu menerima kenyataan yang dihadapi secara wajar, mampu menghindari, merespon situasi atau masalah secara rasional, tidak didasari oleh prasangka buruk). (Schneiders, 1964: 289) D. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah berupa angket penyesuaian diri yang dikembangkan oleh Noviliana Latifah (2012). Angket tersebut memiliki indeks reliabilitas 0,84 dengan tingkat kepercayaan 95% artinya tingkat korelasi atau derajat keterandalan sangat tinggi, yang menunjukkan bahwa instrumen yang dibuat tidak perlu direvisi. 2. Jenis Skala Jenis skala pengungkap data penelitian ini dengan model Likert yang terdiri dari beberapa pernyataan positif dan pernyataan negatif dengan empat pilihan jawaban. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh peneliti dengan cara mengajukan beberapa pernyataan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban atau respon dalam skala ukur yang telah disediakan (Sugiyono, 2012 : 146). 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

45 Kisi-kisi instrumen untuk mengungkap penyesuaian diri dikembangkan dari definisi operasioanal variabel penelitian yang di dalamnya terkandung aspekaspek dan indikator untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk pernyataan skala. Penyebaran butir pernyataan tentang penyesuaian diri santri dijabarkan ke dalam kisi-kisi sebagai berikut. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penyesuaian Diri Aspek Mampu mengontrol emosi yang berlebihan Mampu mengatasi mekanisme psikologis Mampu mengatasi frustrasi Memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional Indikator No.Item (+) (-) a. Dapat mengontrol emosi 1, 2, 3, 5 4, 6 6 b. Mengungkapkan emosi secara wajar 9, 11 7, 8, 10 5 a. Tidak mencari-cari alasan 13 12, 14, 15 4 b. Bertanggung jawab 16, 17, 18, terhadap masalah yang 19 dihadapi 4 Terhindar dari kekecewaan yang mendalam 21, 22, 23 20, 24 5 a. Mampu menemukan solusi untuk masalah 25 26, 27, 28 4 yang dihadapi b. Mampu mengarahkan diri sesuai dengan 29, 30 31 3 keputusan yang diambil

46 Memiliki kemampuan untuk belajar Mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu Bersikap objektif dan realistik a. Memiliki sikap positif terhadap sekolah 32, 33, 34 35 4 b. Memiliki motivasi untuk meningkatkan prestasi 36, 37, 39 38 4 belajar a. Dapat mengambil hikmah dari setiap 43 40, 41, 42 4 kejadian b. Memiliki sikap optimis terhadap masa depan 44, 45, 46 47, 48 5 Mengetahui kekuatan dan menerima keterbatasan diri 49, 52 50, 51 4 4. Pedoman Skoring Instrumen penyesuaian diri dibuat dalam bentuk pernyataan-pernyataan beserta kemungkinan jawaban. Item pernyataan tentang penyesuaian diri siswa dibuat dalam alternatif respons pernyataan subjek skala 4 (empat) yaitu : a) Sangat Sesuai (SS); b) Sesuai (S); c) Tidak Sesuai (TS); d) Sangat Tidak Sesuai (STS). Secara sederhana tiap opsi alternatif respons mengandung arti dan nilai skor seperti beriku: Tebel 3.2 Pola Skor Opsi Alternatif Respons

47 Alternatif Jawaban Skor Jawaban Posif Negatif Sangat Sesuai (SS) 4 1 Sesuai (S) 3 2 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4 E. Uji Coba Alat Ukur 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006 : 168). r xy ( )( ) * ( ) +* ( ) + K e t e r a n g a n : r xy : k o e f i s i e n k o r e l a s i a n t a r a s k o r i t e m d a n s k o r t o t a l Σ X : J u m l a h s k o r b u t i r Σ Y Σ Σ : J u m l a h s k o r t o t a l : J u m l a h k u a d r a t b u t i r : J u m l a h k u a d r a t t o t a l Σ X Y : J u m l a h p e r k a l i a n s k o r i t e m d e n g a n s k o r t o t a l N : J u m l a h r e s p o n d e n

48 S e l a n j u t n y a d i h i t u n g d e n g a n u j i - t, d e n g a n r u m u s : t = Keterangan: t r n : Nilai t hitung yang dicari : Koefisien korelasi hasil r-hitung : Jumlah responden Selanjutnya membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel dengan tingkat kesalahan 5% atau taraf signifikansi 95%. Kaidah keputusan : Jika t-hitung > t-tabel berarti valid Jika t-hitung < t-tabel berarti tidak valid Pengujian instrumen dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data terhadap populasi atau yang disebut built-in. Pengujian validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian adalah seluruh item yang terdapat dalam angket penyesuaian diri. Pengolahan data dalam penelitian dilakukan dengan bantuan microsoft Office Excel 2007 terhadap 50 item pernyataan. Dari 50 butir item instrumen diperoleh item pernyataan yang tidak valid. Hasil uji validitas setiap item dalam instrumen kemampuan penyesuaian diri siswa secara rinci tertera dalam tabel berikut.

49 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Penyesuaian Diri Siswa Kesimpulan No. Item Jumlah Memadai 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50. 50 2. Uji Reliabilitas Selain harus memenuhi kriteria valid, instrumen penelitianpun harus reliabel. Pengujian reliabilitas instrument dimaksudkan untuk melihat konsistensi internal instrumen yang digunakan atau ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur yang memiliki reliabilitas baik juka memiliki kesamaan data dalam waktu yang berbeda sehingga dapat digunakan berkali-kali. Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan klasifikasi rentang koefisien reliabilitas sebagai berikut. Tabel 3.4 Penafsiran Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1, 000 Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Arikunto (2006: 247)

50 Berdasarkan hasil perhitungan instrumen penyesuaian diri santri diperoleh reliabilitas 0.91 yang artinya bahwa derajat keterandalan instrumen yang digunakan sangat tinggi artinya instrumen ini mampu menghasilkan skor-skor pada item dengan konsisten serta layak untuk digunakan dalam penelitian sebagai alat pengumpul data. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dipilih dalam pengumpulan data adalah melalui tes dengan menggunakan angket sebagai instrumen penelitian. Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Pada penelitian ini angket yang digunakan dalam mengukur penyesuaian diri siswa berbentuk skala sikap Likert. Skala yang dipergunakan merupakan teknik pengumpul data yang bersifat mengukur, karena diperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka. Skala sikap ini berisi sejumlah pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Pernyataannya berupa pertanyaan tertutup dengan alternatif jawaban yang telah disediakan sehingga responden dapat langsung menjawabnya. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah disediakan sebagai alternatif jawaban. G. Analisis Data Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah mengolah dan menganalis data sebagai acuan dalam menyususn program bimbingan dan konseling pribadi-sosial. Kategori tingkat penyesuaian diri santri dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori tinggi, kategori sedang dan kategori rendah. Rumus yang digunakan untuk pembagian kategori tingkat penyesuaian diri santri adalah sebagai berikut:

51 a. Mencari mean, dengan menggunakan rumus Keterangan M : Mean N : Jumlah total X : Banyaknya nomor pada variabel x b. Menghitung standar deviasi dengan menggunakan rumus Keterangan SD : Standar deviasi X : Skor X N : Jumlah responden c. Menentukan batas kelompok menggunakan skor ideal, dapat dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu keterampilan penyesuaian diri santri yang tinggi, keterampilan penyesuaian diri santri yang sedang, dan keterampilan penyesuaian diri santri yang rendah. Tabel 3.5 Tabel Interval Kategori Interval (M+0,5 SD) > X (M-0,5 SD) > X < (M+0,5 SD) Kategori Tinggi Sedang

52 X < (M-0,5 SD) Rendah Berdasarkan analisis data, maka didapatkan 3 kategori kualifikasi keterampilan penyesuaian diri santri Pondok Pesantren Assa adah sebagai berikut: Tabel 3.6 Kualifikasi Keterampilan Penyesuaian Diri Santri Assa adah Skor Kualifikasi Interpretasi 165 Tinggi Santri Assa adah pada kategori tinggi telah mencapai keterampilan penyesuaian diri yang optimal. Artinya santri mampu mengontrol diri, terhindar dari mekanisme-mekanisme pertahanan psikologis, terhindar dari perasaan frustrasi, memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, mampu belajar untuk mengembangkan kualitas diri, mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu serta bersikap objektif dan realistik untuk merespon (kebutuhan dan masalah) secara matang, efisien, puas, dan sehat (wholesome). 118 164 Sedang Santri Assa adah pada kategori sedang, tengah menuju pada penguasaan keterampilan penyesuaian diri yang tinggi. Artinya santri pada kualifikasi sedang masih memerlukan bimbingan dari guru BK, atau belum menunjukkan perilaku dengan cara-cara yang dapat diterima lingkungan sosialnya dilihat dari aspek mampu mengontrol diri, terhindar dari

53 mekanisme-mekanisme pertahanan psikologis, terhindar dari perasaan frustrasi, memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, mampu belajar untuk mengembangkan kualitas diri, mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu serta bersikap objektif dan realistik untuk merespon (kebutuhan dan masalah) secara matang, efisien, puas, dan sehat (wholesome). 117 Rendah Santri Assa adah pada kualifikasi rendah menunjukkan santri memiliki keinginan untuk dapat menyesuaikan diri, namun belum teraktualkan baik dari aspek perilaku mampu mengontrol diri, terhindar dari mekanisme-mekanisme pertahanan psikologis, terhindar dari perasaan frustrasi, memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, mampu belajar untuk mengembangkan kualitas diri, mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu serta bersikap objektif dan realistik untuk merespon (kebutuhan dan masalah) secara matang, efisien, puas, dan sehat (wholesome). Keterampilan penyesuaian dirinya belum sesuai dengan yang diharapkan. H. Langkah-Langkah Penelitian Prosedur yang ditempuh dalam penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan, dengan deskripsi sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan penelitian

54 a. Membuat proposal penelitian dan mengkonsultasikannya kepada dosen mata kuliah metode riset dan disahkan dengan persetujuan dari dewan skripsi dan dosen pembimbing skripsi serta ketua jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. b. Pengurusan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada tingkat fakultas, yang telah disahkan oleh dosen pembimbing pilihan dan ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. c. Mengajukan permohonan izin penelitian dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Surat izin penelitian yang telah disahkan kemudian disampaikan kepada pengasuh Pondok Pesantren Assa adah Babakan Ciwaringin Cirebon. d. Meminta izin kepada peneliti sebelumnya untuk dapat menggunakan instrumen penyesuaian diri dan meminta pertimbangan dosen pembimbing. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Menyebarkan instrumen penyesuaian diri pada santri kelas VII Pesantren Assa adah b. Melakukan pengolahan dan menganalisis data mengenai tingkat penyesuaian diri santri. c. Membuat rancangan program bimbingan pribadi-sosial untuk mengembangkan penyesuaian diri santri. d. Judgment program bimbingan pribadi-sosial untuk mengembangkan penyesuaian diri santri kepada dua dosen yaitu kepada Ibu Dr. Hj. Nani. M. Sugandhi, M.Pd dan Ibu Dra. SA. Lily Nurillah, M.Pd. 3. Hasil dan Laporan Pada tahap akhir penulisan skripsi membuat kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian serta mengkonsultasikan draf skripsi dan sidang kepada dosen pembimbing.

55