Wawasan Nusantara KELOMPOK 1 CIVIC EDUCATION

dokumen-dokumen yang mirip
KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA : GEOPOLITIK-GEOSTRATEGI. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: 11Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAHAN TAYANG MODUL 5

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

Modul ke: GEOPOLITIK. 10Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

A. Pengertian Geopolitik B. Latar Belakang Wawasan Nusantara C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Geopolitik. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

ALUR PIKIR: KEHIDUPAN NASIONAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL TERKAIT DENGAN PENETAPAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN. Oleh : Ida Kurnia*

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 10FEB GEOPOLITIK. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

WAWASAN NUSANTARA KULIAH PPKN KE-9

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

H.M.Umar Djani Martasuta

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Geopolitik

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL DAN POLITIK STRATEGI NASIONAL. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Wawasan Nusantara dan Otonomi Daerah

PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN. OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi

Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA

Pendalaman Materi 4. Pendidikan Kewarganegaraan SD kelas 5

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia. Selly Rahmawati, M.Pd.

Kewarganegaraan. Geopolitik MODUL PERKULIAHAN IX. Fakultas Program studi Tatap Muka Kode MK Disusun oleh 10

GEOPOLITIK Program Studi Manajemen

PLEASE BE PATIENT!!!

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GEOPOLITIK Fakultas Teknik

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Wawasan Nusantara LANJUTAN. MATERI MINGGU LALU

BAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

MODUL 5 PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA. Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Akuntansi

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 06FEB HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

Modul ke: 09TEKNIK GEOPOLITIK. Nanang Ruhyat. Fakultas. Program Studi Teknik Mesin

ASTAGATRA. Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG POLITIK, HUKUM, SOSIAL BUDAYA, DAN PERTAHANAN KEAMANAN. Nurohma, S.IP, M.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

Wawasan Nusantara sebagai Arah Pembangunan Nasional

Modul ke: Geopolitik. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar)

WAWASAN NUSANTARA. H.M.Umar Djani Martasuta

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

KEWARGAN EGARAAN WAWASAN N USAN TARA

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

Modul ke: KEWARGANEGARAAN. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro

Modul ke: GEOSTRATEGI. 11Fakultas Teknik. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

Sejarah Peraturan Perikanan. Indonesia

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI ARAH DALAM MEMPERKUAT KETAHANAN NASIONAL NEGARA INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

WAWASAN NUSANTARA. drs.h.m.umar djani martasuta,m.pd

PENDIDIKAN PANCASILA. Supentri, S.Pd

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VII/MPR/2001 TENTANG VISI INDONESIA MASA DEPAN

Kata Pengantar. Penulis

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN. Modul ke: 02TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

PEMBUKAAN UUD 1945 (Kuliah-8) 1

B. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

BAB II LANDASAN PEMBANGUNAN HUKUM TAHUN

Administrasi bagi Pembangunan: Pembangunan di Berbagai Bidang

BERBAGAI ANCAMAN TEHADAP KEUTUHAN NKRI (6 X 40 Menit)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANCASILA HAK ASASI MANUSIA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

LETAK ADMINISTRATIB LAMONGAN

Pendidikan Kewarganegaraan (Bagian Kedua) Ruang Hidup dan Wilayah NKRI

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Melihat kenyataan ini, maka tidaklah mengherankan jika Indonesia

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Wilayah Negara Dalam Hukum Internasional

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1996 TENTANG PERAIRAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Wawasan Nusantara KELOMPOK 1 CIVIC EDUCATION

Pengertian Sedangkan wawasan mengandung arti: cara pandang. Namun dimaksudkan adalah cara pandang sec. pikiran (cara melihat, meanalisis dan memahami sesuatu masalah).

Pengertian Secara etimologi : Perkataan wawasan Nusantara berasal dari dua suku kata, yakni Wawasan (berasal dari bahasa Jawa) dari akar kata wawas yang berarti : pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi (Inggris : vision).

Nusantara berasal dari kata : nusa yang artinya negara kepulauan (archipelago state), suatu kesatuan wilayah laut yang ditaburi oleh gugusan pulau-pulau antara yang artinya pembatas. Dengan demikian, Nusantara dapat diartikan dengan suatu negara kepulauan yg terletak (dibatasi) antara/oleh dua benua besar, yakni benua Asia dan Australia dan dua samudera, yakni s. Hindia dan Pasifik.

Apa konsekuensi dari letak wilayah RI pada posisi silang dunia? Konsekuensi logisnya adalah menyebabkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang heterogen (majemuk), baik secara agama, suku, bahasa, budaya daerah, dll. Karena itu, kemajemukan (pluralisme) bangsa Indonesia haruslah dipandang sebagai suatu realita alamiah yang merupakan anugrah Allah SWT yang perlu disyukuri dan dihadapi dengan sikap yang bijak dan benar

Secara terminologi Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai ideologi nasionalnya yaitu pancasila dan UUD 1945, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat ditengah- tengah lingkungannya yang menjiwai tindak kebijaksanaandalam mencapai tujuan perjuangan bangsa (Modul UT, 1985:3)

Hakekat Wawasan Nusantara Berkaitan dengan upaya bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya sebagaimana yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 Cita-cita nasional Indonesia (alinea 2 pembukaan UUD 1945), yaitu mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,berdaulat, adil dan makmur. Tujuan nasional (alinea ke 4 Pemb. UUD 1945), yakni Melindungi segenap bangsa dan seluruh tmpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadi adilan sosial.

Faktor-faktor yang berpengaruh: Setidaknya ada 3 faktor penting yang dapat mempengaruhi upaya bangsa Indonesia mewujudkan udkan cita- cita dan tujuan nasionalnya : a.faktor geografis negara :luas wilayah RI 8,5 jt km2, terdiri atas ribuan pulau dan dikelilingi oleh lautan dan benua- benua (faktor ini berpotensi jadi modal tapi dapat pula menjadi ancaman),

b. faktor manusia : penduduknya 2352 jt terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang adat istiadat/agamanya berbeda-beda, c. faktor lingkungan : wilayah Indonesia dikelilingi oleh lautan (perairan yang luas) yang dapat menjadi titik rawan terutama ditinjau dari aspek sosial budaya dan hankam.

Sehubungan dengan kondisi sebagaimana digambarkan di atas, maka bangsa Indonesia harus memiliki suatu wawasan yang tegas disebut dengan Wawasan Nusantara yang dapat dijadikan sebagai landasan dan pedoman dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan masionalnya. Berdasarkan uraian dapat ditegaskan bahwa pada dasarnya Wawasan Nusantara merupakan perwujudan dari Pancasila yang mengandung arti suatu kesatuan yang bulat dan utuh dan faham keseimbangan.

Tujuan Wawasan Nusantara : Dapat dibedakan sbb: A.Ke dalam : untuk mewujudkan kesatuan dan keutuhan (integrasi) dalam semua aspek kehidu dupan bangsa dan negara, baik itu dalam aspek alamiah begitu juga dalam Aspek sosial. Aspek alamiah mencakup(tri gatra): 1)Gatra (aspek) geografis (posisi wilayah) 2)gatra keadaan dan kekayaan alam 3)gatra keadaan dan kemampuan penduduk

Aspek sosial, yang mencakup (panca gatra): 1) Gatra ideologi 2) Gatra politik 3) Gatra ekonomi 4) Gatra sosial budaya, dan 5) Gatra hankam. B. Tujuan keluar : turut serta mewujudkan kebahagiaan, ketertiban dan perdamaian bagi seluruh umat t manusia.

Wawasan Nusantara dalam Peraturan Per-Undangundangan RI Jiwa dan semangat (spirit) Wawasan Nusantara sesungguhnya telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu kala (Sumpah Palapa, Bersatu teguh, Bercerai runtuh ). Tentu saja saat itu belum dirumuskan dan belum dimuat dalam peraturan per-undang-undangan RI.

Sejak kapan konsep Wawasan Nusantara mulai dirumuskan? Konsep Wawasan Nusantara mulai dirumuskan dan dimuat dalam peraturan perundang-undangan RI sejak tahun 1973, yakni dengan dimuatnya dalam GBHN saat itu. Dalam TAP MPR No. IV/MPR/1978, yo o TAP MPR No. II/MPR/1983, yo TAP MPR No, II/MPR 1988, yo TAP MPR No. No. II/MPR No. 1993, yo TAP MPR No. II/MPR 1998 ditegaskan bahwa Wawasan dalam mencapai tujuan pembangunan nasional adalah Wawasan Nusantara.

Wawasan dlm pembangunan nasional adalah Wawasan Nusantara, yang mencakup sbb : 1.Perwujudan Kepulauan Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, dalam arti : menginginkan terwujudnya integrasi (kesatuan/keadilan) politik. 2.Perwujudan Kepulauan Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, dalam arti : menginginkan terwujudnya integrasi (kesatuan/keadilan) ekonomi.

3. Perwujudan Kepulauan wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya, dalam arti :menginginkan terwujudnya kesatuan integrasi (kesatuan/keadilan) di bidang sosbud. 4. Perwujudan Kepuluan Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan hankam, dalam arti : menginginkan terwujudnya integrasi di bidang hankam. Dengan dimuatnya rumusan Wawasan Nusantara dalam GBHN, maka berati sejak 1973 tersebut, konsep rumusan dan subtansi Wawasan Nusantara telah menjadi bagian dari hukum positif di Indonesia yang mengikat baik pemerintah begitu juga segenap rakyat Indonesia.

2. Dasar pemikiran historis dan yuridis formal Historis dan yuridis formal: berarti dasar pemikiran dilihat dari sejarah (historis) dan peraturan perundang-undangan (yuridis formal) yang pernah berlaku di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka 17-8-1945, ternyata UUD-1945 tidak secara tegas mengatur tentang batas wilyayah RI sebagaimana yang diharuskan oleh Hukum Internasional (Konvensi Montevideo, 1933). Karena itu, berdasarkan ketentuan pasal aturan peralihan, di Indonesia otomatis berlaku peraturan yang telah ada sebelumnya, yakni Ordonansi Belanda tahun 1939 yang menegaskan bahwa batas wilayah Hindia Belanda adalah 3 mil (laut) dari pantai diukur waktu pasang surut.

Dasar Pemikiran historis... Penggunaan aturan kolonial tsb jelas sangat merugikan kepentingan nas. Indonesia, karena menyebabkan wil.ri antara satu pulau dgn pulau lain dibatasi oleh laut bebas, krn Ordonansi 1939 menganut azas pulau demi pulau Krn itu, Tgl. 13 Desember 1957 Pem. RI mengeluarkan peratutan pemerintah yg dikenal dgn Deklarasi Djuanda 1957yg menerapkan asas Nusantara.

Deklarasi Djuanda Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa batas wil. RI adalah 12 mil (laut) dari garis dasar yg menghubungkan titik- titik ujung terluar dari pulau-pulau Indonesia terluar (pulau yg terletak paling pinggir). Berdasarkan aturan ini, maka laut bebas diantara pulau-pulau sbg akibat dari pengguinaan Ordonansi 1939 dgn sendirinya batal.

Landas Kontinen Tahun 1969, Pem. RI mengeluarkan pengumuman ttg. Landas Kontinen Indonesia yg isinya al. Menegaskan bahwa dasar laut dan tanah di bawahnya di luar perairan RI sp dgn kedalaman 200 meter adalah hak milik ekslusif negara RI. Tuntutan melalui pengumuman ttg. Landas Kontinen ini di samping merupakan pelaksanaan dari pasal. 31 ayat (3) UUD-1945 juga merupakan respon thd. perkembangan kemajuan tekonologi saat itu, terutama teknologi eksplorasi minyak lepas pantai.

ZEE Selanjutnya tahun 1980, pemerintah RI kembali mengeluarkan peraturan tentang batas wilayah RI yang dikenal dengan Peraturan tentang Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia ZEEI yang isinya menegaskan bahwa: wilayah laut selebar 200 mil dari garis garis dasar merupakan hak milik Indonesia ekslusif (khusus) secara ekonomi. Berdasarkan aturan ZEE ini, maka luas wilayah laut Indonesia terutama ke arah laut bebas bertambah secara signifikan.

3.Dasar Pemikiran Kepentingan Nasional Kepentingan nasional diartikan dengan: nilai- nilai (material dan inmaterial) yang dipandang berharga (terbaik) oleh suatu bangsa dan karena itu mereka ingin mempertahankannya. Bagi bangsa Indonesia sesuai dengan kondisi masyarakatnya yang sangat heterogen, maka kepentingan nasionalnya yang paling utama adalah mempertahankan kelangsungan hidup (survival) NKRI. Kepentingan nasional lainnya yang sifatnya relatif dinamis adalah menjaga kesinambungan pelaksanaan pembangunan nasional dalam pengertian yang seluas-luasnya.

Implementasi Wawasan Nusantara Sebagai cara pandang dan visi nasional bangsa Indonesia, maka Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, acuan dan tuntunan bagi setiap individu bangsa dan pemerintah Indonesia terutama dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang serta dalam menjaga NKRI. Secara ringkas, implementasi Wawasan Nusantara adalah bagaimana setiap gerak pembangunan di Indonesia harus selalu berorientasi pada kepentingan rakyat dan pada upaya integrasi wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh yang pelaksanaannya per bidang dapat dijelaskan sbb :

Dalam bidang politik, berorientasi pada upaya menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis yang perwujdannya nampak dalam wujud pemerimtahan yang kuat dan legitimet sebagai penjelmaan dari kedaulatan rakyat Dalam bidang ekonomi, diorientasikan pada upaya menciptakan integrasi ekonomi nasional yang perwujudannya nampak pada terjaminnya pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata.

Dalam bidang sosial budaya, diorientasikan pada upaya membangun sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaabn sebagai kenyataan hidup sekaligus kurnia Allah SWT yang pada gilirannya akan tercipta suasana kehidupan bangsa yang harmonis, rukun dan bersatu dalam keberagaman yang dinamis. Dalam bidang hankam, diorientasikan pada upaya menumbuhkembangkan kesada daran cinta tanah air dan bangsa, yang pada gilirannya akan membentuk sikap bela negara pada setiap bangsa Indonesia dalam arti yang seluas- luasnya.