2015 PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pula pembelajaran bahasa-bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga

BAB I PENDAHULUAN. informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang dapat diperoleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini,

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum sekolah keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. siswa yang lebih berhasil dalam belajar bila programnya memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Taofik, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Fanovita Mulyani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Modul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

MEMBACA INTENSIF. Menentukan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kondisi masing-masing yang berbeda. Pada kondisi nyata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. rangka memeroleh ilmu pengetahuan, informasi, serta memeroleh hiburan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

PENERAPAN PENDEKATAN DLTA ( DIRECTED LISTENING THINKING ACTIVITY)

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi kepada orang lain. Dalam proses berbicara seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi yaitu bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (80-87)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia dilahirkan menjadi makluk sempurna yang memiliki akal fikiran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, oleh karena itu pendidikan perlu dikaji secara baik. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

Penerapan Methode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Pembelajaran Membaca di SMA Negeri 8 Malang

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. Hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maulida Zahara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan berisi pengantar atau bab untuk mengawali pembahasan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun hal-hal yang akan dibahas pada bab pendahuluan ini, yaitu: A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran mengenai keterampilan-keterampilan khusus dalam berbahasa. Keterampilan yang dimaksud terdiri dari empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakakan oleh Zulela (2012, hlm. 5) bahwa, Pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SD/MI mencakup empat komponen keterampilan berbahasa dan bersastra, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Ini sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan saat ini. Dari pendapat diatas, jelas bahwa pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari empat keterampilan berbahasa yang saling berkaitan dalam proses pembelajaran. Sehingga setiap orang yang mempelajari bahasa Indonesia haruslah memiliki keterampilan-keterampilan berbahasa secara bertahap sesuai dengan jenjang pendidikannya. Keempat keterampilan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Keterampilan menyimak atau mendengarkan adalah proses menerima atau memahami informasi yang disampaikan melalui suara yang bertujuan untuk melatih kepekaan indera pendengar. Keterampilan selanjutnya yaitu keterampilan berbicara yaitu keterampilan yang bertujuan untuk melatih anak menyampaikan pikiran secara lisan. Menurut Tarigan dalam Resmini, N. (2007), hlm. 50 menyatakan bahwa: Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau katakata yang mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Selanjutnya yaitu keterampilan membaca yaitu keterampilan dalam mendapatkan informasi secara tulisan yaitu dengan membaca simbol-simbol huruf atau kata-kata yang telah dituliskan. Dan keterampilan yang terakhir yaitu keterampilan menulis, yaitu suatu

2 keterampilan mengungkapkan perasaan, mengungkapkan ide-ide melalui simbol-simbol atau kata-kata yang dituliskan. Dalam latar belakang ini akan difokuskan pada keterampilan membaca. Keterampilan membaca merupakan kegiatan berinteraksi dengan bahasa yang dikodekan dalam bentuk cetakan (huruf-huruf) (Tarigan dalam Resmini, N. dkk. (2007), hlm. 74). Menurut Akhaidah (dalam Resmini, N. dkk, (2007). hlm. 76) Tujuan membaca ialah untuk mendapatkan informasi, meningkatkan citra diri, melepaskan diri dari kenyataan, membaca untuk tujuan rekreatif, dan mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman estetis. Membaca memiliki beberapa jenis, yaitu membaca pemahaman, membaca memindai (scanning dan skimming), membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca dalam hati. Dari beberapa jenis keterampilan membaca diatas, akan difokuskan pada keterampilan membaca memindai. Keterampilan membaca memindai (scanning dan skimming) adalah membaca dengan waktu yang ditentukan untuk mendapatkan informasi dalam waktu yang cepat dengan cara menyapu halaman demi halaman. Setiap keterampilan tidak terpisahkan dari masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa. Seperti halnya masalah dalam keterampilan membaca secara komprehensif yang dihadapi siswa secara umum adalah rendahnya kemampuan memahami bacaan. Hal tersebut dikarenakan kesulitan-kesulitan siswa dalam: menguasai kosakata, menafsirkan buah pikiran, menangkap ide pokok, menangkap perincian isi bacaan, menangkap urutan peristiwa, menangkap maksud pengarang, menilai dan adalah siswa mampu menyerap pesan, gagasan, dan pendapat dari orang lain dari berbagai sumber, siswa mampu mencari sumber, mengumpulkan, dan menyaring informasi dari bacaan Depdiknas (dalam Aini, N, 2009, hlm. 504). Mengomentari bacaan secara kritis, berdasarkan kondisi yang terjadi di lapangan, kegiatan membaca siswa hanya menekankan kepada membaca tanpa memahami dan membaca dengan lambat sehingga informasi yang didapat dari bacaan memerlukan waktu yang lama. Ini dapat dikatakan siswa sulit untuk membaca cepat dan mendapatkan informasi lebih cepat dari bacaan yang disediakan. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Mikulecky dan Jeffries (dalam Rahim dalam Resmini, N, 2007, hlm. 81) menyatakan bahwa,

3 Membaca memindai penting untuk meningkatkan kemampuan membaca. Hal ini dikarenakan dengan teknik membaca memindai akan memudahkan siswa untuk memperoleh informasi secara cepat. Berdasarkan hasil observasi, kesulitan yang dialami siswa kelas VA di salah ssatu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung dalam keterampilan membaca memindai yaitu siswa belum memahami maksud atau proses membaca memindai itu sendiri, siswa mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan secara cepat dan kesulitan menyimpan informasi dari bacaan dalam jangka waktu lama. Berdasarkan masalah diatas, dari hasil observasi berupa pengamatan dan wawancara kepada guru kelas VA di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung, peneliti berkesimpulan bahwa proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yaitu dengan metode ceramah dan penugasan. Sehingga pembelajaran bahasa Indonesia pada materi membaca memindai masih belum mampu melakukan membaca secara cepat. Hal ini berakibat terhadap keterampilan membaca khusunya keterampilan membaca memindai yang rendah. Dengan demikian, metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca memindai yaitu dengan penerapan metode PQ4R (Preview Question Read Reflect Recite Review). Sebagaimana yang diungkapkan pula oleh Thomas dan Robinson (Arends dalam Trianto, 2007, hlm. 147) bahwa strategi yang peling dikenal untuk membantu siswa dalam memahami dan mengingat materi yang mereka baca dalam waktu lama yaitu dengan metode PQ4R. Untuk melaksanakan metode ini, maka hal utama yang dilakukan yaitu dengan menyiapkan sebuah wacana sederhana berupa wacana non ilmiah, wacana ilmiah, dan wacana berita untuk melihat hasil peningkatan. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil sebuah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul PENERAPAN METODE PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW (PQ4R) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka rumusan secara umum masalah penelitian ini adalah mengetahui Bagaimanakah penerapan metode PQ4R

4 (preview question read reflect recite review) untuk meningkatkan keterampilan membaca memindai siswa sekolah dasar?. Kemudian, untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut, maka secara khusus dibuat pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut; 1. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan metode PQ4R (Preview Question Read Reflect Recite Review) untuk membaca memindai dalam menemukan informasi secara cepat di kelas V Sekolah Dasar? 2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca memindai dengan menggunakan metode PQ4R (Preview Question Read Reflect Recite Review) di kelas V Sekolah Dasar? C. Tujuan Penelitian Tujuan secara umum dalam penelitian ini, yaitu untuk dapat mendeskripsikan penerapan metode PQ4R (preview question read reflect recite review) untuk meningkatkan keterampilan membaca memindai siswa sekolah dasar. Sedangkan tujuan secara khusus dalam penelitian ini, yaitu: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan penerapan metode PQ4R (Preview Question Read Reflect Recite Review) untuk membaca memindai sehingga mempermudah menemukan informasi dari sebuah wacana di kelas V Sekolah Dasar; 2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar membaca memindai untuk mempermudah menemukan infomasi dari sebuah wacana dengan menggunakan metode PQ4R (Preview Question Read Reflect Recite Review) di kelas V Sekolah Dasar. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat atau kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis proposal ini diharapkan dapat memberikan teori langkah baru mengenai metode PQ4R (Preview Question Read Reflect Recite Review) untuk membaca memindai. Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat terhadap proses pembelajaran selanjutnya. Secara praktis proposal ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya :

5 1. Bagi peneliti Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat dijadikan sebagai wahana pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang metode pembelajaran PQ4R (Preview Question Read Reflect Recite Review) untuk meningkatkan kemampuan membaca memindai anak dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk memperbaiki kualitas dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. 2. Bagi Siswa a. Memudahkan dalam kegiatan membaca memindai dalam menemukan informasi secara cepat. b. Meningkatkan keterampilan membaca. c. Membiasakan siswa untuk belajar lebih aktif dalam membaca memindai. d. Membiasakan siswa untuk belajar lebih cepat dalam memahami suatu informasi. e. Meningkatkan daya ingat siswa. f. Membiasakan siswa berfikir kritis dalam membuat pertanyaan prediksi. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat dijadikan masukan kebijakan dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. a. Meningkatkan kualitas pembelajaran lebih bermakna terutama pada pembelajaran bahasa Indonesia pada materi membaca memindai.. b. Memberikan masukan agar proses belajar mengajar lebih terstruktur dan lebih efektif serta efisien.

6