Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Model Snowball Throwing Di Kelas VI SDN 08 V Koto Kampung Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

Oleh : Vira Ismis Kairat

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKN dengan Model NHT di SD Kartika 1-11 Padang. Asnul Rahman & Mansyur Lubis PGSD FIP UNP Padang

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Penggunaan Media Gambar PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING DI SD NEGERI 05 SURAU GADANG SITEBA PADANG

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL. Oleh AGUSMAWATI NPM

Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

Penggunaan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TAI DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

BAB I PENDAHULUAN. dari bangsa itu sendiri. Hal itu sesuai dengan ketentuan umum Undang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PEMBELAJARAN BERNYANYI LAGU WAJIB NASIONAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SEKOLAH DASAR. Mansurdin 1), Mayurni Ofanida 2 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA DI SDN 31 KUMPULAN BANANG KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV/B SDN 10 PARIT BATU, KABUPATEN PASAMAN

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU TEMA TEMPAT TINGGALKU KELAS IV SDN 14 MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIK. Oleh: Daslina Evayanti

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI DI SDN 30 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN BELAJAR IPS SISWA KELAS VI

Oleh: Riski Amelia. Abstract :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DI KELAS V SDN 07 GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Isra Fitriani. Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGANN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI SDN 16 TARUKO LINTAU BUO

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

e-jurnal Inovasi Pembelajaran SD Volume 1, Tahun 2016

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI BERMAIN JAWABAN DI SDN 28 KARANG PAUH KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI I PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI MELALUI MODEL KOOPERATIF SNOWBALL THROWING

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR. Oleh

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

Transkripsi:

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Model Snowball Throwing Di Kelas VI SDN 08 V Koto Kampung Dalam Sahri Tilawati & Nasrul PGSD FIP UNP Padang Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. Hal ini terjadi karena guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan belum memanfaatkan potensi siswa dalam menyampaikan materi serta siswa kurang bekerja sama dalam pembelajaran.penelitian ini menggunakan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Hasil penelitian pada penilaian RPP 79% menjadi 96%, pada penilaian aspek guru dari 79% menjadi 95%, dan penilaian dari aspek siswa dari 72% menjadi 93%. Rata- rata hasil belajar siswa dari 66 menjadi 81. Disimpulkan bahwa model Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Pembelajaran IPS di kelas VI SDN 08 V Koto Kampung Dalam. Kata Kunci : Hasil belajar, Model Snowball Throwing. Abstract This research was initiated by the students low learning achievement in Social Science. The teacher who had not yet used various learning model and made use of the students potential in delivering the learning materials, and the students who were not able to work in groups during the learning process were assumed as the causes of this problem. To conduct this research, both qualitative and quantitative approaches were applied. The results of the research indicated that from the first cycle to the second one, the score of the Lesson Plan improved from 79% to 96%, the teacher s aspect improved from 79% to 93%, and the students aspect improved from 72% to 93%. In addition, the students learning achievement improved from 66 to 81. Thus, it was cocluded that the use of Snowball Throwing model could improve the students learning achievement in Social Science in the sixth grade of SDN 08 V Koto Kampung Dalam. Pendahuluan Pendidikan Indonesia pada dasarnya memiliki tujuan yang mulia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan menerapkan mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD).Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

Pendidikan IPS mempunyai peranan untuk membantu siswa menjadi anggota masyarakat yang berguna dan efektif, membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir (intelektual), keterampilan akademis, serta tanggap dan peka terhadap kemajuan IPTEK dan mampu memanfaatkannya. Menurut Ishak,dkk (2008:126) Materi IPS di SD merupakan ilmu pengetahuan sosial yang dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan dari aspek cabang-cabang ilmuilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Melalui mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD), siswa diharapkan memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar IPS, yang bertujuan membina sikap mental positif siswa dalam memecahkan masalah serta persoalan hidup. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS menurut Depdiknas (2008:162) adalah melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara yang cinta damai. Dengan mata pelajaran IPS siswa dipersiapkan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global yang selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, pembelajaran IPS perlu dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan yang dinamis. Untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran IPS tersebut, maka pembelajaran IPS yang idealnya adalah guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menarik dan tidak membosankan, mampu memilih model pembelajaran yang sesuai, membuat perencanaan yang lebih matang sehingga proses pembelajaran menjadi lebih kondusif agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman dan menyenangkan serta mampu berkerja sama dengan temannya dan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Berdasarkan pengalaman peneliti di kelas VI SDN 08 V Koto Kampung Dalam rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS terjadi karena: 1) Guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan terfokus pada buku paket sehingga pembelajaran hanya terpusat pada guru (teacher center), 2) Guru belum memberikan kesempatan pada potensi siswa untuk menyampaikan materi pada siswa lainnya, 3) Guru kurang mengajak siswa bekerja sama, saling bantu membantu dalam memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran IPS. 4) Guru belum menggunakan model pembelajaran yang menarik dan bervariasi sehingga pembelajaran menjadi monoton dan membosankan bagi siswa. Sehingga hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS menjadi rendah. Berdasarkan dari beberapa fakta tersebut, untuk mengatasi masalah diatas maka diperlukan sebuah model pembelajaran yang mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dan menarik bagi siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu alternatifnya yaitu dengan menyampaikan materi pembelajaran IPS dalam bentuk permainan sehingga siswa merasa nyaman dan senang dalam menerima materi pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menggunakan teknik permainan adalah pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing. Menurut Hamzah & Nurdin ( 2011: 125), model pembelajaran Snowball Throwing adalah : cara penyajian bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru lalu masing-masing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas

pertanyaan) kemudian dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Berdasarkan uraian diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan Model Snowball Throwing di kelas VI SDN 08 V Koto Kampung Dalam. Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menceritakan proses pembelajaran dengan menggunakan kalimat- kalimat yang bersifat alami dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam pembelajaran.menurut Kunandar (2008:128) Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berisi informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa yang berkaitan dengan kognitif, afektif dan psikomotor dalam pembelajaran. Dan pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang menghasilkan data berupa angkaangka diolah secara statistik. Menurut Suharsimi (1998:33) Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang diolah secara statistik yang menghasilkan data berupa angkaangka. Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan sebuah informasi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar ( 2008: 46) Penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam situasi pendidikan untuk memperbaiki rasionalisme dan keadilan tentang : a) praktik- praktik kependidikan mereka, b) pemahaman mereka tentang praktik- praktik tersebut, c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 08 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman pada semester I tahun ajaran 2014/ 2015 dengan 3 x pertemuan, setiap pertemuan berlansung selama 3 x 35 menit. Dengan jumlah siswa 16 orang siswa, 11 orang laki- laki dan 5 orang perempuan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembaran observasi dan lembaran soal. Dan analisis data kuantitatif yang digunakan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus menurut Ngalim Ngalim (2004 :102) yaitu: NP = R X 100% SM Keterangan NP = Nilai persentase yang akan dicari SM = Nilai maksimal R = Jumlah skor yang diperoleh 100 = Bilangan tetap Keterangan Nilai : 86% - 100% = Sangat baik 76% - 85% = Baik 60% - 75% = Cukup X < 59% = Kurang Hasil Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang dikemukakan, maka hasil penelitian disampaikan sesuai dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan. Hasil penelitian diuraikan secara runtun mulai dari siklus I pertemuan I, siklus I pertemuan II, dan siklus I pertemuan I.

Pada tahap perencanaan peneliti membuat persiapan untuk pelaksanaan tindakan disetiap pertemuannya. Persiapan tersebut disusun dan diwujudkan dalam bentuk RPP. RPP disusun berdasarkan analisis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPS kelas V semester I tahun ajaran 2014/2015 dengan SK 1. Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara negara di Asia Tenggara, serta benua benua. Dan KD 1.3 Mengidentifikasi Benua benua. SK dan KD tersbut dianalisis sehingga menghasilkan indikator yang disesuaikan dengan langkah-langkah dengan Model Snowball Throwing. Dari indicator dihasilkan tujuan pembelajaran. selanjutanya peneliti mencari sumber-sumber yang mendukung materi pelajaran, materi pelajaran yang dilaksanakan adalah Benua benua. Perencanaan pembelajaran Untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan peneliti selaku praktisi menggunakan model Snowball Throwing dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan model Snowball Throwing peneliti wujudkan dalam bentuk RPP. Tahap-tahap kegiatan pembelajaran dalam RPP ini peneliti bagi menjadi tiga tahap, yaitu (1) kegiatan awal, (2) kegiatan inti, (3) kegiatan akhir. Ketiga tahap ini tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya. Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan alat/media yaitu : peta dunia, gambar gambar bangunan terkenal dari masing- masing Benua dan LKS. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembaran pengamatan dari aspek guru dan siswa, lembaran penilaian aspek kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Hasil pengamatan yang didapat setiap siklus ini kemudian didiskusikan dengan 2 orang observer untuk merencanakan tindakan yang harus dilakukan pada tahap berikutnya. Pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran IPS dilaksanakan dengan rancangan yang telah dibuat. Proses pembelajaran dilaksanakan 2 siklus, dimana siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan 1 kali pertemuan, setiap pertemuan dilaksanakan dalam waktu 3 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan materi Benua Asia dengan langkah- langkah model Snowball Throwing menurut Zainal (2013:27) terdiri atas 8 langkah yaitu: (1)Guru menyampaikan materi yang disajikan (2) Guru membentuk kelompok- kelompok dan memanggil masing masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan materi (3) Masing masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.(4)kemudian masing masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.(5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lainnya selama lebih kurang 15 menit (6 ) Setelah siswa dapat satu bola /satu pertanyaan, siswa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.(7) Evaluasi, dan (8) Penutup. Hasil pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran, pengamatan dilakukan oleh 2 orang observer, dimana observer I mengamati RPP yang dibuat oleh

peneliti dan semua kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran sedangkan observer II mengamati semua aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk melakukan pengamatan tersebut, peneliti menyediakan dan memberikan lembaran observasi kepada 2 orang observer sebelum pembelajaran dilaksanakan. a. Hasil pengamatan RPP Berdasarkan pengamatan terhadap penilaian RPP pada siklus I pertemuan I diperoleh hasil dengan persentase 75 % dengan kualifikasi cukup. Sedangkan pada siklus I pertemuan II diperoleh hasil dengan persentase 82 % dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II diperoleh hasil dengan persentase 96 % dengan kualifikasi sangat baik. b. Hasil pengamatan dari aspek guru Berdasarkan pengamatan terhadap aspek guru pada siklus I pertemuan I diperoleh hasil 75 % dengan kualifikasi cukup, siklus I pertemuan II diperoleh hasil 83 % dengan kualifikasi baik, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 95 % dengan kualifikasi sangat baik. c. Hasil pengamatan dari aspek siswa. Berdasarkan pengamatan terhadap aspek siswa pada siklus I pertemuan I diperoleh hasil 65 % dengan kualifikasi cukup, dan pada siklus I pertemuan II diperoleh hasil 78 % dengan kualifikasi baik, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 92 % dengan kualifikasi sangat baik. d. Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa yang diamati adalah ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Penilaian aspek kognitif diperoleh dari hasil evaluasi siswa di akhir pembelajaran. bentuk soal penilaian kognitif berupa soal esay yang terdiri dari 5 butir soal, penilaian aspek afektif diperoleh dari sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung berupa memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung, keseriusan mengikuti pembelajaran, dan keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan teman atau guru, serta aspek psikomotor siswa dinilai dari cara pengisian LKS. Pada siklus I pertemuan I untuk aspek kognitif diperoleh rata-rata 58, aspek afektif diperoleh rata-rata 57, dan pada aspek psikomotor diperoleh rata-rata 68. Siklus I pertemuan II aspek kognitif diperoleh rata-rata 68, aspek afektif diperoleh rata-rata 71, dan aspek psikomotor diperoleh rata-rata 73. Hasil ini mengalami peningkatan pada siklus II, dimana aspek kognitif diperoleh rata-rata 80, aspek afektif diperoleh rata-rata 81, dan aspek psikomotor diperoleh rata-rata 83. Rekapitulasi ini ditinjau dari ketiga aspek yang menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan Model Snowball Throwing. Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan 2 observer pada setiap akhir proses pembelajaran. Refleksi mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan hasil belajar. Hasil refleksi siklus I pertemuan I dan II untuk perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar siswa masih mengalami kekurangan. Jika dilihat dari hasil belajar siswa untuk siklus I pertemuan I taraf keberhasilnnya berada pada kualifikasi cukup, dimana siswa yang mencapai ketuntasan 1 orang sedangkan 15 orang siswa belum tuntas. Ratarata keberhasilannya 61 dengan persentase keberhasilan 6 %. Dengan kriteria belum tuntas.

Berdasarkan hasil refleksi untuk siklus I pertemuan II maka peneliti dan observer mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran IPS dengan materi Benua- Benua perlu dilanjutakan pada siklus berikutnya. Hal ini terlihat dari aspek kogitif, afektif, dan psikomotor yang diperoleh masing-masing siswa. Dimana hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I nilainya masih dibawah KKM yakni 66 dengan kriteria belum tuntas yaitu dari 16 orang siswa hanya 2 orang siswa yang tuntas dengan persentase 12,5 %, dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 16 orang siswa, hanya 2 orang siswa yang belum tuntas dengan persentase 87,5 %. Guru harus mengadakan perubahan-perubahan kearah yang lebih baik pada siklus II dengan mempertahankan tindakan-tindakan yang baik selama siklus I. Hasil refleksi siklus II untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dari aspek guru, aspek siswa, dan hasil belajara siswa secara umum sudah terlaksana dengan baik. Jika dilihat dari hasil belajar siswa taraf keberhasilannya sudah pada kategori amat baik, dimana pada siklus II ini siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 14 orang, sedangkan 2 orang lagi belum tuntas. Rata-rata keberhasilnya adalah 81 dengan kualifikasi sangat baik, persentase keberhasilannya 87,5 % dengan kriteria ketuntasanya. Berdasarkan hasil refleksi siklus II maka peneliti dan kedua observer mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran IPS tentang Benua benua secara umum sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kognitif, afektif, dan psikomotor yang diperoleh masing-masing siswa. Dimana hasil balajar yang diperoleh siswa pada siklus II sudah mencapai target yang diharapkan. Rata-rata yang diperoleh siswa adalah 81 dengan kualifikasi sangat baik dengan ketuntasan kelas 87,5 %. Hasil ini sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu 75% dari jumlah siswa. Pembahasan Siklus I Perencanaan pembelajaran Dari hasil penelitian yang peneliti laksanakan pada pembelajaran IPS dengan model Snowball Throwing di kelas V SDN 08 Kampung dalam. Guru membuat rancangan pembelajaran dalam bemtuk RPP dengan 7 langkah yitu : (1) kejelasan perumusan tujuan pembelajaran, (2) pemilihan materi ajar, (3) pengorganisasian materi ajar, (4) pemilihan sumber atau materi pembelajaran, (5) kejelasan proses pembelajaran, (6) model pmbelajaran, (7) kelengkapan isntrumen. Berdasarkan hasil pengamatan RPP pada siklus I pertemuan I diperoleh hasil dengan prsentase 75 % dengan kategori cukup, pada siklus I pertemuan II diperoleh hasil 82 % dengan kategori baik. Pelaksanaan pembelajaran Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dari aspek guru siklus I pertemuan I diperoleh hasil dengan persentase 75 % dengan kualifikasi cukup, sedangkan pada siklus I pertemuan II diperoleh hasil dengan persentase 83 % dengan kualifikasi baik. Sedangkan pada aspek siswa siklus I pertemuan I diperoleh hasil 65 % dengan kualifikasi cukup, sedangkan pada siklus I pertemuan II diperoleh hasil dengan persentase 78 % dengan kualifikasi baik. Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa diperoleh dari aspek konitif, afektif, dan psikomotor siswa. Pada siklus I pertemuan I dari aspek kognitif diperoleh rata-rata 58, aspek afektif

diperoleh rata-rata 57, dan pada aspek psikomotor diperoleh rata-rata 61. Sedangkan pada siklus I pertemuan II dari aspek kognitif diperoleh rata-rata 68, aspek afektif memperoleh rata-rata 71 dan aspek psikomotor diperoleh rata-rata 73. Siklus II Perencanaan pembelajaran Perencanaan pembelajaran pada siklus II tidak jauh berbeda dengan peencanaan pembelajaran siklus I. perencanaan pembelajaran pada siklus II mencapai keberhasilan dengan kategori sangat baik. Berdasarkan pengamatan aspek RPP diperoleh rata-rata 96 % dengan kategori amat baik. Pelaksanaan pembelajaran Hasil analisis pelaksanaan pembelajaran aspek guru pada siklus II diperoleh hasil 95 % dengan kualifikasi amat baik, sedangkan pada aspek siswa diperoleh hasil persentase 93 % dengan kualifikasi sangat baik. Berdasarkan data yang sudah dipaparkan pembelajaran IPS dengan model Snowball Throwing dari aspek guru dan siswa sudah terlaksana dengan baik, dan peneliti sudah berhasil melaksanakan pembelajaran IPS dengan model Snowball Throwing di kelas VI SDN 08 Kampung dalam. Hasil belajar siswa Pada siklus II ini hasil belajar siswa pada aspek kognitif memperoleh rata-rata 80 dengan kualifikasi amat baik, pada aspek afektif diperoleh rata-rata 81 dan pada aspek psikomotor diperoleh rata-rata 83 dengan ketuntasan kelas 87,5 %. Berdasarkan hasil pengamatan siklus II yang diperoleh, maka hasilnya sudah mencapai target yang diinginkan dan peneliti sudah berhasil dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan model Snowball Throwing di kelas VI SDN 08 V Koto Kampung dalam. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan paparan hasil penelitian serta pembahasan maka peneliti menarik kesimpulan, yaitu: RPP dibagi dalam tiga tahap pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal dilaksanakan dengan melakukan apperspsi, kegiatan inti direncanakan dengan menggunakan langkah-langkah model Snowball Throwing yang sudah ditetapkan, serta kegiatan akhir dilaksanakan dengan penyimpulan pelajaran dan pemberian evaluasi pada siswa. RPP siklus I pertemuan I diperoleh hasil 75 siklus I pertemuan II diperoleh hasil 82 % dengan rata rata penilaian RPP Siklus I adalah 79 % dan pada siklus II diperoleh hasil 96 %. Pelaksanaan pembelajaran aspek guru siklus I pertemuan I diperoleh hasil 75%, aspek siswa 65 %, pada siklus I pertemuan II aspek guru diperoleh hasil 83% aspek siswa diperoleh hasil 78%. Pada siklus II meningkat, dari aspek guru 95%, aspek siswa 93%. Dengan demikian model Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dari hasil belajar yang diperoleh siswa dari aspek kognitif siklus I pertemuan I diperoleh rata-rata 58 dengan kategori kurang, afektif diperoleh hasil 57 dengan kualifikasi kurang, aspek psikomotor diperoleh rata-rata 68 dengan kualifikasi cukup, pada siklus I pertemuan II dari aspek kognitif diperoleh rata-rata 68 dengan kualifikasi cukup, aspek afektif diperoleh rata-rata 71 dengan kualifikasi cukup, aspek psikomotor diperoleh rata-rata 73 dengan kualifikasi cukup, sedangkan pada siklus II aspek kognitif diperoleh rata-rata 80 dengan kualifikasi baik, aspek afektif diperoleh rata-rata 81

dengan kualifikasi baik, aspek psikomotor diperoleh rata-rata 83 dengan kualifikasi baik. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan, peneliti mengajukan beberapa saran : (1) diharapkan guru hendaknya dapat membuat rancangan pembelajaran dengan model Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS agar pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa, (2) diharapkan agar guru dapat melaksanakan pembelajaran IPS dengan model Snowball Throwing disesuaikan dengan langkah yang sudah ditentukan, (3) diharapkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model Snowball Throwing dapat meningkat. Daftar Rujukan Depdiknas.2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar. Jakarta : Departemen pendidikan Nasional. Hamzah B Uno dan Nurdin Mohamad. 2011.Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik (PAILKEM ). Jakarta : Bumi Aksara. Kunandar. 2008. Langkah mudah Penelitian Tidakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT. Grafindo Persada. Ngalim Purwanto. 2004. Prinsip prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Zainal Aqib. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual ( Inovatif ). Bandung : Yrama Widya