b. Hasil tangkapan berdasarkan komposisi Lokasi

dokumen-dokumen yang mirip
3. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Pembuatan Media Bakteri (SWC dan TCBS).

Gambar 4. Peta lokasi pengambilan ikan contoh

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta daerah penangkapan ikan kuniran di perairan Selat Sunda Sumber: Peta Hidro Oseanografi (2004)

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta lokasi penangkapan ikan kembung perempuan (R. brachysoma)

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian

3. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

Lampiran 1. Ilustrasi ligasi antara GP25 dan pt-easy

BAB III METODE PENELITIAN

Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas

Gambar 3 Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500

3. METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

Lampiran 1 Analisis probit uji LC50-96 jam minyak sereh. Pengamatan Jumlah Respon

LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

Lampiran 1. Tata letak wadah percobaan dan media pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) PIPA INLET P1U2 P7U3 P8U2 P5U3 P9U3 P5U2 P1U3

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Vili Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin

Lampiran 1 Diagram alir pembuatan sediaan (preparat) histopatologi organ usus halus mencit percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.

II. METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum Histotehnik. Oleh: Lucia Aktalina. Jum at, 14 September WIB

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2013 di Sungai

II. METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, selama 8 minggu.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengambilan Sampel

Lampiran 1. Sebaran frekuensi panjang ikan kuniran (Upeneus sulphureus) betina yang dianalisis dengan menggunakan metode NORMSEP (Normal Separation)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hewan coba berupa tikus putih betina galur Sprague dawley.

Lampiran A. Data Pengamatan Berat Testis Mencit

Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

III. METODOLOGI. Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2013 di

II. METODE PENELITIAN

Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris in vivo pada tikus putih wistar (Ratus Norvegicus)jantan dengan. rancangan post test only control group design.

3. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Pemberian Kepel.

3. METODE PENELITIAN

Lampiran A. Dokumentasi Gambar Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit

Skema Alur ekstraksi buah lerak (Sapindus rarak DC) Buah lerak 940 gram dicuci, keluarkan bijinya, daging buah dipotong kecil (±3mm).

PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari April hingga September

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Jenis Data Data Primer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun pegagan (Centella asiatica

METODE DASAR MIKROTEKNIK DAN PEWARNAAN HISTOLOGI

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan

BAB II. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

LAMPIRAN 56

57 Lampiran 1. Sebaran hasil tangkap berdasarkan selang ukuran panjang cangkang Nilai maksimum = 46,60 Nilai minimum = 21,30 Kisaran = 25,30 Jumlah kelas = 1+3,32 log (N) = 1+ 3,32 log(246) 8,9379 9 a. Hasil tangkapan berdasarkan waktu pengamatan Lokasi SK BKB BKA Bondet Mundut April Mei Juni April Mei Juni 21,30-24,12 21,295 24,125 0 3 0 2 0 24,13-26,95 24,125 26,955 0 4 0 2 0 26,96-29,78 26,955 29,785 1 11 1 7 1 29,79-32,61 29,785 32,615 6 42 3 7 4 32,62-35,44 32,615 35,445 10 25 4 30 2 35,45-38,27 35,445 38,275 22 23 3 5 2 38,28-41,10 38,275 41,105 6 8 1 5 0 41,11-43,93 41,105 43,935 1 2 0 1 0 43,94-46,76 43,935 46,765 0 2 0 0 0 Total 46 120 12 59 9 b. Hasil tangkapan berdasarkan komposisi Lokasi Bondet Mundu SK BKB BKA Jantan betina Jantan betina A pri l M ei Ju ni 21,30-24,12 21,295 24,125 0 1 0 0 2 0 1 0 1 0 24,13-26,95 24,125 26,955 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 26,96-29,78 26,955 29,785 1 9 1 0 3 0 5 0 2 1 29,79-32,61 29,785 32,615 1 23 0 5 18 3 4 1 3 3 32,62-35,44 32,615 35,445 6 15 2 4 10 2 13 1 17 1 35,45-38,27 35,445 38,275 13 11 2 9 12 2 3 0 2 2 38,28-41,10 38,275 41,105 1 3 0 5 5 0 3 0 2 0 41,11-43,93 41,105 43,935 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 43,94-46,76 43,935 46,765 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 A pri l M ei Ju ni Ap ril M ei Ju ni A pri l TOTAL 22 65 5 24 55 7 30 2 29 7 M ei Ju ni

58 Lampiran 2. Nilai parameter pertumbuhan kerang darah a. Perairan Bondet L = 47,70 mm K = 0,51 per tahun Log (-t 0 ) = 0,3922-0,2752 (Log L )-1,0380 (Log K) Log (-t 0 ) = 0,3922-0,2752 (Log 47,70) 1,0380 (Log 0,51) (t 0 ) = 0,281 tahun

59 Lampiran 2. (lanjutan) b. Perairan Mundu L = 49,05 mm K = 2,30 per tahun Log (-t 0 ) = 0,3922-0,2752 (Log L )-1,0380 (Log K) Log (-t 0 ) = 0,3922-0,2752 (Log 49,05) 1,0380 (Log 2,30) (t 0 ) = 0,0584 tahun

60 Lampiran 3. Perhitungan pendugaan mortalitas total (Z), alami (M), penangkapan (F), dan laju eksploitasi (E) a. Perairan Bondet L = 47,70 mm K = 0,51 per tahun to = 0,281 tahun fi SB SA xi t(l1) t t(l1/l2)/2=x ln(f/dt)=y 3 21,295 24,125 22,71 0,8778 0,2223 0,9858 2,6024 4 24,125 26,955 25,54 1,1001 0,2507 1,2214 2,7696 13 26,955 29,785 28,37 1,3508 0,2876 1,4893 3,8112 51 29,785 32,615 31,2 1,6384 0,3371 1,7997 5,0191 39 32,615 35,445 34,03 1,9755 0,4074 2,1686 4,5616 48 35,445 38,275 36,86 2,3829 0,5148 2,6235 4,5351 15 38,275 41,105 39,69 2,8977 0,7001 3,2167 3,0646 3 41,105 43,935 42,52 3,5978 1,0991 4,0714 1,0041 2 43,935 46,765 45,35 4,6970-4,6970 5,6212 z 1,9859 M 0,7154 F 1,2705 E 0,6398 b. Perairan Mundu L = 49,05 mm K = 2,30 per tahun to = 0,058 tahun fi SB SA xi t(l1) t t(l1/l2)/2=x ln(f/dt)=y 2 21,295 24,125 22,71 0,1892 0,0468 0,2119 3,7559 2 24,125 26,955 25,54 0,2359 0,0524 0,2613 3,6420 8 26,955 29,785 28,37 0,2883 0,0596 0,3171 4,8997 11 29,785 32,615 31,2 0,3479 0,0691 0,3811 5,0704 32 32,615 35,445 34,03 0,4170 0,0822 0,4561 5,9648 7 35,445 38,275 36,86 0,4992 0,1014 0,5469 4,2346 5 38,275 41,105 39,69 0,6006 0,1325 0,6618 3,6308 1 41,105 43,935 42,52 0,7330 0,1915 0,8183 1,6531 0 43,935 46,765 45,35 0,9245-0,9245 1,0653 z 9,6945 M 1,9169 F 7,7776 E 0,8023

61 Lampiran 4. Uji Chi-square rasio kelamin kerang darah A. Perairan Bondet H 0 : J = B ( 1:1) H 1 : J B ( tidak : ) a. Keseluruhan JK Frekuensi (oi) Frekuensi harapan (ei) Jantan 92 89 Betina 86 89 Total 178 X 2 hitung X 2 hitung = ( + ) =0,2022 X 2 tabel = X 2 v=(2-1) = 3,841 Kesimpulan : X 2 hitung < X 2 tabel maka gagal tolak H 0 (rasio kelamin secara keseluruhan dalam kondisi seimbang) b. Berdasarkan waktu pengamatan JK Frekuensi (oi) Frekuensi Total Jantan Betina harapan (ei) April 22 24 46 23 Mei 65 55 120 60 Juni 5 7 12 6 X 2 hitung = X 2 hitung = + + = 1,254 X 2 tabel = X 2 v=(3-1)(2-1) = 5,099 Kesimpulan : X 2 hitung < X 2 tabel maka gagal tolak H 0 (rasio kelamin berdasarkan waktu pengamatan sama)

62 Lampiran 4. (Lanjutan) B. Perairan Mundu H 0 : J = B ( 1:1) H 1 : J B ( tidak : ) a. Keseluruhan JK Frekuensi (oi) Frekuensi harapan (ei) Jantan 32 34 Betina 36 34 Total 68 X 2 hitung X 2 hitung = ( + ) = 0,235 X 2 tabel = X 2 v=(2-1) = 3,841 Kesimpulan : X 2 hitung < X 2 tabel maka gagal tolak H 0 (rasio kelamin secara keseluruhan dalam kondisi seimbang) b. Berdasarkan waktu pengamatan JK Jantan Frekuensi (oi) Betina Total Frekuensi harapan (ei) April 30 29 59 29,5 Juni 2 7 9 4,5 X 2 hitung = + = 2,795 X 2 tabel = X 2 v=(2-1) = 3,841 Kesimpulan : X 2 hitung < X 2 tabel maka gagal tolak H 0 (rasio kelamin berdasarkan waktu pengamatan sama)

63 Lampiran 5. Sebaran frekuensi TKG kerang darah di Perairan Bondet a. Berdasarkan waktu pengamatan TKG 12-Apr-10 24-Mei-10 13-Jun-10 JANTAN BETINA JANTAN BETINA JANTAN BETINA I 0 5 5 4 1 1 II 4 6 20 24 1 0 III 11 10 28 18 1 4 IV 7 3 12 9 2 2 TKG(%) 12-Apr-10 24-Mei-10 13-Jun-10 JANTAN BETINA JANTAN BETINA JANTAN BETINA I 0,00 20,83 7,69 7,27 20,00 14,29 II 18,18 25,00 30,77 43,64 20,00 0,00 III 50,00 41,67 43,08 32,73 20,00 57,14 IV 31,82 12,50 18,46 16,36 40,00 28,57 b. Berdasarkan selang kelas panjang cangkang Betina SK fi fi TKG1 fi TKG2 fi TKG3 fi TKG4 21,30-24,12 2 1 1 0 0 24,13-26,95 2 1 1 0 0 26,96-29,78 3 0 3 0 0 29,79-32,61 26 4 12 7 3 32,62-35,44 16 2 2 10 2 35,45-38,27 23 2 4 10 7 38,28-41,10 10 0 4 3 3 41,11-43,93 2 0 0 0 2 43,94-46,76 2 0 2 0 0 Total 86 10 29 30 17 SK %TKG 1 %TKG II %TKG III %TKG IV TOTAL 21,30-24,12 50,0 50,00 0,00 0,00 100,00 24,13-26,95 50,00 50,00 0,00 0,00 100,00 26,96-29,78 0,00 100,00 0,00 0,00 100,00 29,79-32,61 15,38 46,15 26,92 11,54 100,00 32,62-35,44 12,50 12,50 62,50 12,50 100,00 35,45-38,27 8,70 17,39 43,48 30,43 100,00 38,28-41,10 0,00 40,00 30,00 30,00 100,00 41,11-43,93 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 43,94-46,76 0,00 100,00 0,00 0,00 100,00

64 Lampiran 5. (lanjutan) Jantan SK fi fi TKG1 fi TKG2 fi TKG3 fi TKG4 21,30-24,12 1 1 0 0 0 24,13-26,95 2 1 1 0 0 26,96-29,78 10 1 8 0 1 29,79-32,61 25 0 9 15 1 32,62-35,44 23 1 3 14 5 35,45-38,27 25 2 3 12 8 38,28-41,10 5 0 1 0 4 41,11-43,93 1 0 0 0 1 43,94-46,76 0 0 0 0 0 Total 92 6 25 41 20 SK %TKG 1 %TKG II %TKG III %TKG IV TOTAL 21,30-24,12 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00 24,13-26,95 50,00 50,00 0,00 0,00 100,00 26,96-29,78 10,00 80,00 0,00 10,00 100,00 29,79-32,61 0,00 36,00 60,00 4,00 100,00 32,62-35,44 4,35 13,04 60,87 21,74 100,00 35,45-38,27 8,00 12,00 48,00 32,00 100,00 38,28-41,10 0,00 20,00 0,00 80,00 100,00 41,11-43,93 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 43,94-46,76 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

65 Lampiran 6. Sebaran frekuensi TKG kerang darah di Perairan Mundu a. Berdasarkan waktu pengamatan TKG 12-Apr-10 24-Mei-10 13-Jun-10 JANTAN BETINA JANTAN BETINA JANTAN BETINA I 2 4 0 0 1 0 II 5 6 0 0 0 1 III 16 11 0 0 0 3 IV 7 8 0 0 1 3 TKG (%) 12-Apr-10 24-Mei-10 13-Jun-10 JANTAN BETINA JANTAN BETINA JANTAN BETINA I 6,67 13,79 0,00 0,00 50,00 0,00 II 16,67 20,69 0,00 0,00 0,00 14,29 III 53,33 37,93 0,00 0,00 0,00 42,86 IV 23,33 27,59 0,00 0,00 50,00 42,86 b. Berdasarkan selang kelas panjang cangkang Betina SK fi fi TKG1 fi TKG2 fi TKG3 fi TKG4 21,30-24,12 1 0 0 0 1 24,13-26,95 2 0 1 0 1 26,96-29,78 3 0 2 0 1 29,79-32,61 6 1 2 1 2 32,62-35,44 18 5 2 10 1 35,45-38,27 4 0 0 2 2 38,28-41,10 2 0 0 0 2 41,11-43,93 0 0 0 0 0 43,94-46,76 0 0 0 0 0 Total 36 6 7 13 10 SK %TKG 1 %TKG II %TKG III %TKG IV TOTAL 21,30-24,12 0,0 0,0 0,00 100,00 100,0 24,13-26,95 0,0 50,0 0,00 50,00 100,0 26,96-29,78 0,0 66,7 0,00 33,33 100,0 29,79-32,61 16,7 33,3 16,67 33,33 100,0 32,62-35,44 27,8 11,1 55,56 5,56 100,0 35,45-38,27 0,0 0,0 50,00 50,00 100,0 38,28-41,10 0,0 0,0 0,00 100,00 100,0 41,11-43,93 0,0 0,0 0,00 0,00 100,0 43,94-46,76 0,0 0,0 0,00 0,00 100,0

66 Lampiran 6. (lanjutan) Jantan SK fi fi TKG1 fi TKG2 fi TKG3 fi TKG4 21,30-24,12 1 0 0 1 0 24,13-26,95 0 0 0 0 0 26,96-29,78 5 0 3 1 1 29,79-32,61 5 1 1 2 1 32,62-35,44 14 1 1 10 2 35,45-38,27 3 0 0 3 0 38,28-41,10 3 0 0 0 3 41,11-43,93 1 0 0 0 1 43,94-46,76 0 0 0 0 0 Total 32 2 5 17 8 SK %TKG 1 %TKG II %TKG III %TKG IV TOTAL 21,30-24,12 0,0 0,0 100,0 0,0 100,0 24,13-26,95 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 26,96-29,78 0,0 60,0 20,0 20,0 100,0 29,79-32,61 20,0 20,0 40,0 20,0 100,0 32,62-35,44 7,1 7,1 71,4 14,3 100,0 35,45-38,27 0,0 0,0 100,0 0,0 100,0 38,28-41,10 0,0 0,0 0,0 100,0 100,0 41,11-43,93 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 43,94-46,76 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0

67 Lampiran 7. Pendugaan ukuran pertama matang gonad di perairan Bondet a. Betina Selang panjang Nilai tengah log Nt Jumlah ikan Jumlah ikan matang Nb/Ni 1-Pi x(i+1)-xi Pi*Qi Ni-1 (Pi*Qi)/Ni-1 (mm) (Nt) (xi) (Ni) (Nb) (Pi) (Qi) 21,50-24,87 23,07 1,36295 2 0 0,0000 1,0000 0,05543 0,0000 1 0,0000 24,88-28,25 26,21 1,41838 2 0 0,0000 1,0000 0,04915 0,0000 1 0,0000 28,26-31,63 29,35 1,46753 18 1 0,0556 0,9444 0,04415 0,0525 17 0,0031 31,64-35,01 32,49 1,51168 20 4 0,2000 0,8000 0,04007 0,1600 19 0,0084 35,02-38,39 35,63 1,55175 29 5 0,1724 0,8276 0,03668 0,1427 28 0,0051 38,40-41,77 38,77 1,58844 11 5 0,4545 0,5455 0,03383 0,2479 10 0,0248 41,78-45,15 41,91 1,62227 3 2 0,6667 0,3333 0,03138 0,2222 2 0,1111 45,16-48,53 45,05 1,65365 1 0 0,0000 1,0000 0,00000 0,0000 0 0,0000 TOTAL 1,5492 6,4508 0,2907 0,1525 RATA-RATA 0,0363 0,0191 M = xk+[(x/2)-(x )] = 1,6537 +[( 0,0363/2) (0,0363*1,5492)] = 1,6155 Panjang kerang pertama kali matang gonad = antilog (1,6155 ± 1,96 *0,1525 = 38,69 43,99 Kesimpulan : kerang darah betina diduga pertama kali matang gonad pada ukuran panjang cangkang 38,69 43,99 mm

68 Lampiran 7. (lanjutan) b. Jantan Selang Kelas Nilai Jumlah Jumlah ikan log Nt Nb/Ni 1-Pi tengah ikan matang x(i+1)-xi Pi*Qi Ni-1 (Pi*Qi)/Ni-1 (mm) (Nt) (xi) (Ni) (Nb) (Pi) (Qi) 21,30-24,08 22,69 1,35583 1 0 0,0000 1,0000 0,05036 0,0000 0 0,0000 24,09-26,87 25,48 1,40620 2 0 0,0000 1,0000 0,04513 0,0000 1 0,0000 26,88-29,66 28,27 1,45133 10 1 0,1000 0,9000 0,04088 0,0900 9 0,0100 29,67-32,45 31,06 1,49220 18 5 0,2778 0,7222 0,03736 0,2006 17 0,0118 32,46-35,24 33,85 1,52956 26 1 0,0385 0,9615 0,03440 0,0370 25 0,0015 35,25-38,03 36,64 1,56396 29 8 0,2759 0,7241 0,03187 0,1998 28 0,0071 38,04-40,82 39,43 1,59583 5 4 0,8000 0,2000 0,02969 0,1600 4 0,0400 40,83-43,61 42,22 1,62552 1 1 1,0000 0,0000 0,00000 0,0000 0 0,0000 TOTAL 2,4921 5,5079 0,2697 0,0704 RATA-RATA 0,0337 0,0088 M = xk+[(x/2)-(x )] = 1,6255 +[( 0,0337/2) (0,0337*2,4921)] = 1,5583 Panjang kerang pertama kali matang gonad = antilog (1,5583 ± 1,96 *0,0704 = 34,7400 37,6614 Kesimpulan : kerang darah jantan diduga pertama kali matang gonad pada ukuran panjang cangkang 34,7400 37,6614 mm

69 Lampiran 8. Pendugaan ukuran pertama matang gonad di perairan Mundu a. Betina Selang kelas Nilai tengah log Nt Jumlah ikan Jumlah ikan matang Nb/Ni 1-Pi x(i+1)-xi Pi*Qi Ni-1 (Pi*Qi)/Ni-1 (mm) (Nt) (xi) (Ni) (Nb) (Pi) (Qi) 22,30-25,03 23,67 1,37411 1 1 1,0000 0,0000 0,04758 0,0000 0 0,0000 25,04-27,77 26,41 1,42169 2 2 1,0000 0,0000 0,04288 0,0000 1 0,0000 27,78-30,51 29,15 1,46456 3 0 0,0000 1,0000 0,03902 0,0000 2 0,0000 30,52-33,25 31,89 1,50359 6 3 0,5000 0,5000 0,03580 0,2500 5 0,0500 33,26-35,99 34,63 1,53939 16 0 0,0000 1,0000 0,03308 0,0000 15 0,0000 36,00-38,73 37,37 1,57246 5 2 0,4000 0,6000 0,03073 0,2400 4 0,0600 38,74-41,47 40,11 1,60320 3 2 0,6667 0,3333 0,00000 0,2222 2 0,1111 TOTAL 36 3,5667 3,4333 0,2291 0,2211 RATA-RATA 0,0327 0,0316 M = xk+[(x/2)-(x )] = 1,6032 +[( 0,0327/2) (0,0327*3,5667)] = 1,5028 Panjang kerang pertama kali matang gonad = antilog (1,5028 ± 1,96 *0,2211 = 29,69 34,12 Kesimpulan : kerang darah jantan diduga pertama kali matang gonad pada ukuran panjang cangkang 29,69 34,12 mm

70 Lampiran 8. (lanjutan) b. Jantan Selang Nilai Jumlah Jumlah ikan log Nt Nb/Ni 1-Pi Kelas tengah ikan matang x(i+1)-xi Pi*Qi Ni-1 (Pi*Qi)/Ni-1 (mm) (Nt) (xi) (Ni) (Nb) (Pi) (Qi) 22,80-25,86 24,33 1,38614 5 0 0,0000 1,0000 0,05161 0,0000 4 0,0000 25,87-28,93 27,40 1,43775 6 2 0,3333 0,6667 0,04612 0,2222 5 0,0444 28,94-32,00 30,47 1,48387 13 2 0,1538 0,8462 0,04169 0,1302 12 0,0108 32,01-35,07 33,54 1,52556 4 0 0,0000 1,0000 0,03804 0,0000 3 0,0000 35,08-38,14 36,61 1,56360 3 3 1,0000 0,0000 0,03497 0,0000 2 0,0000 38,15-41,21 39,68 1,59857 1 1 1,0000 0,0000 0,00000 0,0000 0 0,0000 TOTAL 2,4872 3,5128 0,2124 0,0553 RATA-RATA 0,0354 0,0092 M = xk+[(x/2)-(x )] = 1,59857 +[( 0,0354/2) (0,0354*2,4872)] = 1,5282 Panjang kerang pertama kali matang gonad = antilog (1,5028 ± 1,96 *0,0553 = 32,50 35, 04 Kesimpulan : kerang darah jantan diduga pertama kali matang gonad pada ukuran panjang cangkang 32,50 35,04 mm

71 Lampiran 9. Proses pembuatan preparat histologis gonad kerang darah Fiksasi Gonad difiksasidengan larutan Bouin selama 24 jam, setelah itu dipindahkan ke alkohol 70% selama 24 jam Dehidrasi 1 Gonad direndam dengan alkohol 70% (24 jam), alkohol 80% (2 jam), alkohol 90% (2 jam), alkohol 95% (2 jam), alkohol 100% (12 jam) Clearing 1 (Penjernihan) Gonad direndam dalam alkohol 100% + Xylol (1:1) selama 30 menit, kemudian direndam dalam Xylol I, Xylol II, Xylol III masing-masing 30 menit Embedding (Infiltrasi) Gonad direndam dalam paraffin-xylol (1:1) selama 45 menit dalam oven dengan suhu 65 0-75 0 C, selanjutnya direndam dalam paraffin 1, parafin II, paraffin III selama masing-masing 45 menit yang dipanaskan dalam oven suhu 65 0-75 0 C dan kemudian jaringan dicetak dalam cetakan selama 12 jam (proses blocking) Pemotongan Spesimen dipotong sebesar 4-6 µ dengan mikrotom, diapungkan dalam air suam kuku dan diletakan di atas hot plate 40 0 C sampai agak kering Defarafinasi Preparat direndam berturut-turut dalam Xylol I dan Xylol II masing-masing selama 5 menit Dehidrasi 2 Preparat direndam berturut-turut dalam alkohol 100% I, alkohol 100% II, alkohol 95%, alkohol 90%, alkohol 80%, alkohol 75%, alkohol 71%, alkohol 50% masingmasing 3 menit, setelah itu preparat dibersihakn dengan akuades sampai putih

72 Lampiran 9. (lanjutan) Pewarnaan Preparat direndam dalam larutan Haematoxylin selama 5-7 menit, selanjutnya direndam dengan larutan eosin selama 3 menit dan cuci dengan air mengalir Dehidrasi III Preparat direndam berturut-turut dalam alkohol 50%, alkohol 70%, alkohol 80%, alkohol 85%, alkohol 90%, alkohol 95%, alkohol 100% I, alkohol 100% II masingmasing selama 2 menit Clearing II Preparat direndam berturut-turut dalam Xylol I, Xylol II, Xylol III masing-masing selama 2 menit Mounting Jaringan diletakan dengan gelas penutup dan zat perekat

73 Lampiran 10. Penampakan preparat histologis gonad kerang (Sahin et al 2006) Betina 1.a 1.b 1.c 1.d Keterangan: 1.a : perkembangan dinding folikel dan oosit terbentuk (TKG 1) 1.b : diameter folikel meningkat dan oosit mengisi folikel dengan jumlah relatif banyak (TKG II) 1.c : folikel terisi oosit yang berkembang menjadi ootid dan diameter telur terlihat lebih besar (TKG III) 1.d : folikel mulai kehilangan struktur tipikalnya (TKG IV)

74 Lampiran 10. (lanjutan) Jantan 2.a 2.b 2.c 2.d Keterangan : 2.a : pembentukan folikel dalam jaringan penghubung dan tahap pembawaan spermatogonium pada folikel (TKG I) 2.b : pengurangan jaringan penghubung dan terdapat spermatosit primer (TKG II) 2.c : spermatosit sekunder yang berukuran lebih besar (TKG III) 2.d : spermatosit sekunder berkembang menjadi sepermatozoa (TKG IV)

75 Lampiran 11. Alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian a. Alat yang digunakan Pengambilan Contoh Perahu Alat tangkap garok Parameter kualitas Air Thermometer Air Raksa Tongkat/ stik Secchi disk Stopwatch GPS Kertas indikator ph Refraktometer Floating Drodge

76 Lampiran 11. (lanjutan) Analisis Reprodiksi Coolbox Alat beda Kaliper ketelitian 0.001 mm Timbangan digital Ketelitian 0.0001 gram Mikroskop Kamera digital b. Bahan yang di gunakan Kerang Darah (A. granosa) Alkohol 70% Larutan Bouin

Lampiran 12. Kegiatan selama penelitian kerang darah (Anadara granosa) diperairan Bondet dan Mundu 77