BAB I PENDAHULUAN. hasilnya menjadi hak milik pribadi yang di hormati dan dilindungi karena terkait

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bawahannya. Pengelolaan aktivitas setiap organisasi harus benar-benar tepat. manusia terutama yang memiliki etos kerja yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan memberikan keredit serta jasa-jasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karyawannya. Pengelolaan semua aktivitas setiap organisasi harus benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya yaitu sebagai pengelola sistem yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

PELAKSANAAN PELAYANAN E-BANKING DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH PADA PT. BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH PEKANBARU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan.

SISTEM KOORDINASI KOPERASI KAMPAR MITRA MANDIRI (KKMM) DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA NASABAH MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

SISTEM PELAYANAN PADA PELANGGAN RESTAURANT BATAGOR IHSAN CABANG SUKAJADI DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki disiplin dan kinerja yang tinggi sehingga diperlukan pula peran yang besar

TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PASIEN KELAS III SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul ANALISIS HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. itu ada dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT (Habluminallah) dan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

STRATEGI MARKETING DAN PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA USAHA MARTABAK BANGKA DI KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. EZYLOAD NUSANTARA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

PENGARUH SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN DAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WANGSA JATRA LESTARI PAJANG SUKOHARJO SKRIPSI

FUNGSI INTERMEDIASI RUMAH ZAKAT CABANG PEKANBARU DALAM DISTRIBUSI BEASISWA CERIA BAGI ANAK JUARA MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

PERANAN PEMBIAYAAN PRODUKTIF PADA PT. BANK RIAU KEPRI SYARIAH CABANG PEMBANTU DURI DALAM MENINGKATKAN

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI

STRATEGI NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN DITINJAU MENURUT PRESPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERGADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BENGAWAN SOLO DI SURAKARTA

BAB III VISI, MISI DAN NILAI

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang makin meningkat terbuka yang tidak mengenal batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dimana pertumbuhan ekonomi, kemakrnuran dan ketentraman

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu:

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan sendirinya antara satu sama yang lainnya saling membutuhkan dan

PELAKSANAAN PASTI PAS! SPBU PADA KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP PELANGGAN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari imbalan atau balas jasa yang diberikan perusahaan/organisasi

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

bekerja yang dimiliki seseorang atau golongan atau suatu bangsa (Tasmara 1995). Sinamo (2002) menata tiga elemen tesis Schumacher menjadi etos kerja,

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

HADIAH TETHADAP NASABAH DI BADAN USAHA MILIK DESA MAKMUR SEJAHTERA MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

PELAKSANAAN SISTEM MUSAQAH DALAM PENGELOLAAN PERKEBUNAN SAWIT DI DESA SUNGAI PUTIH KECAMATAN TAPUNG DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bisnis merupakan kegiatan yang tak pernah lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah peletak dasar pelaksana sistem

BAB I PENDAHULUAN. tersebut kadang-kadang disebut majikan atau pemberi kerja 1.

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perusahaan di dalam menggelolah usaha diharapkan mampu

STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK PADA PENJUALAN BAKSO MALANG BUNG HADI CABANG PANAM PEKANBARU DI TINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

SEWA MENYEWA LAHAN PINGGIR SUNGAI UNTUK PERTAMBANGAN EMAS DAN DAMPAKNYA DITINJAU MENURUT PERSPEKTIF FIQIH MUAMALAH

( Studi kasus di Bank BRI Syariah dan Bank Mandiri Syariah )

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Lengkap dan

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang. organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia perlu dijelaskan tidak dengan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan mampu bersaing di ranah perjuangan ini. yang siap dan bisa menghadapi tantangan di segala aspek baik aspek

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB II TELAAH PUSTAKA. seorang manajer mengaku sebagai seorang yang profesional maka ia harus

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Dalam islam, kerja produktif bukan saja dianjurkan, tetapi dijadikan sebagai kewajiban religius, oleh karena itu, kerja adalah milik setiap orang, dan hasilnya menjadi hak milik pribadi yang di hormati dan dilindungi karena terkait dengan kebutuhan, kepentingan, atau kemaslahatan secara umum. 1 Tentunya bekerja secara profesional merupakan suatu keharusan agar dapat menciptakan kualitas kerja yang maksimal. Dalam menunjang proses pelayanan kepada masyarakat sangat diperlukan profesionalisme kerja pegawai. Profesionalisme berasal dari kata profesi yang dapat diartiakan sebagai pekerjaan yang memerlukan keterampilan atau keahlian tertentu.bekerja dengan mempergunakan keterampilan atau keahlian khusus itu disebut bekerja secara profesional.dengan demikian profesi tidak dapat dikerjakan oleh semua orang, tetapi hanya dapat dilaksanakan oleh orang-orang yang benarbenar dipersiapkan untuk menguasai keahlian yang relevan dengan persyaratan untuk dapat melaksanakan pekerjaan tersebut secara efesien, efektif dan produktif. Profesional artinya ahli dalam bidangnya, sedangkan profesionalisme mencerminkan sikap seseorang terhadap profesinya dan ada nya pertanggung 1 Muh, Said, Pengantar Ekonomi Islam, ( Pekanbaru: Suska Press, 2008 ), h, 61

2 jawaban atas profesinya. 2 Jadi profesionalisme adalah sikap seseorang terhadap pekerjaannya atau profesi, kesungguhan hati untuk mendalami, menerapkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang di embannya. Di dalam bekerja seseorang di anjurkan untuk bekerja secara profesional dan terampil agar dapat menghasilkan kualitas kerja yang baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Sifat profesionalisme ini di gambarkan dalam al-qur an surah al-isra ayat 84 yang berbunyi sebagai berikut: Artinya: katakanlah: masing-masing bekerja menurut bentuknya (bakatnya) tuhanmu lebihmengetahui orang yang mendapat jalan yang terlebih baik 3 ( QS. Al-Isra : 84 ) Pada ayat diatas, dikemukakan bahwa setiap orang beramal dan berbuat sesuai dengan kemampuan.artinya, seseorang harus bekerja dengan penuh ketekunan dengan mencurahkan seluruh keahliannya. Jika seseorang bekerja sesuai dengan kemampuannya, maka akan menghasilkan pekerjaan yang optimal. 2 Oerip Oetomo, Mengatasi Krisis Manusia di perusahaan, ( Jakarta: Grasindo, 2000 ), h, 264 3 Mahmud Junus. Terjemahan al-qur an Al-Karim, ( Bandung: PT Al-Ma arif, 1983 ), Cet. ke-vii. h. 262.

3 Islam sebagai agama yang mempunyai sistem nilai mengajarkan berbagai tuntunan bagi kehidupan dan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Sebab nilai-nilai agama yang sudah mengkristal dalam jiwa itu menjadi kesadaran dasar dan mewarnai seluruh aspek jiwa manusia itu, baik motivasi, emosi, sistem pemikiran, sikap serta minatnya. Jadi, semua prilaku manusia itu merupakan refleksi dari kesadaran dasarnya itu. Di sisi lain pembinaan para karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai asset utama perusahaan. Proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga keterampilan para karyawan dapat di pelihara, bahkan dapat ditingkatkan. Dalam hal ini loyalitas karyawan yang kompeten harus di perhatikan. Karyawan yang memiliki sikap perjuangan, pengabdian, disiplin, dan kemempuan profesional sangat mungkin mempunyai profesional dapat diartikan sebagai sebuah pandangan untuk berfikir, kerja keras, bekerja dengan sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh dedikasi demi untuk keberhasilan pekerjaannya. 4 Islam menganggap Profesionalisme kerja itu sebagai ibadah segala usaha dilakukan oleh pekerja yaitu senantiasa selaras dengan isyarat dengan etos kerja. Islam tidak hanya melahirkan manusia yang seimbang dari segenap aspek kehidupan.islam tidak hanya melahirkan manusia yang seimbang dari segenap aspek kehidupan.islam tidak hnya melehirkan dari sudut pandang pengetahuan agama saja tetapi juga ingin melehirkan kesuksesan dalam kehidupan dunia akhirat. Ada empat etos kerja menrut islam yang apabila diterapkan maka akan 4 Hamid, Membangun Profesional Muhamadiyah ( Yogyakarta : LPTP Muhammadiyah dan UAD PRESS, 2003). H. 40.

4 menghasilkan kinerja yang baik yaitu kerja adalah ibadah, kerja adalah rahmat, kerja adalah amanah, kerja adalah kehormatan. Oleh sebab itu dasar-dasar nilai islam tentang kerja keras, rajin, disiplin, jujur, optimis, kreatif, inovatif, serta berorientasi ke masa depan yang lebih baik (Dunia dan Akhirat) akan senantiasa mewarnai sikap seorang muslim. 5 Orang-orang profesional adalah orang-orang yang diandalkan dan dipercaya karena mereka ahli, terampil, punya ilmu pengetahuan, bertanggung jawab, tekun, penuh disiplin, dan serius dalam menjalankan tugas pekerjaannya.semua itu membuat istilah profesional identik dengan kemampuan, ilmu atau pendidikan dan kemandirian. Bentuk atau bidang dalam profesionalisme dalam mengamalkan prestasinya menjalankan tiga asas pokok, yaitu: 1. Terdapatnya suatu pengetahuan dasar yang dapat dipelajari secara seksama, dan terdapatnya sikap pada seseorang yang menguasai pula suatu teknis yang dapat dipakai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 2. Keberhasilan yang dicapai oleh profesi, ukuran standarnya adalah bagaimana kita menyelesaikan pelayanan cepat kepada masyarakat dan bukan apa yang dapat di capai seseorang bagi kehidupan pribadinya. 128-129. 5 Munzir Hitami dkk, Islam Kerja Keras, ( Pekanbaru : Suska Press, 2005 ), Cet. ke-1, h.

5 3. Dikembangkan suatu sistem pengawasan atas usaha dan kegiatan praktis para profesionalisme dalam mengamalkan pengetahuan dan hasil pendidikannya. 6 Profesionalisme pertama-tama adalah soal sikap.dan ada beberapa hal yang dapat dianggap mewakili sikap profesionalisme yaitu, keterampilan tinggi, pemberian jasa yang berorientasi pada kepentingan umum, pengawasan yang ketat atas perilaku kerja dan suatu sistem balas jasa yang merupakan lambang prestasi kerja. 7 Profesionalisme kerja sangat mempengaruhi terhadap kualitas kerja seseorang agar dapat memberikan suatu manfaat terhadap masyarakat. Profesionalisme kerja sangat dibutuhkan dalam organisasi. Di perlukan sumber daya yang professional, akan menciptakan kemampuan yang baik dan komitmen dari orang-orang bekerja dalam organisasi tersebut sekaligus dapat membina citra organisasi. 8 Karyawan yang dikelola secara professional akan menjadi motor penggerak bagi suatu kegiatan usaha, profesionalisme aparatur dengan internalisasi nilai-nilai diatas diperlukan sebagai upaya menanggapi keadaan lingkungan yang sulit diterka sebelumnya perkembangan teknologi yang pesat, Kemampuan pegawai dapat dilihat dari pendidikan dan juga latihan kerja yang pernah diikuti oleh pegawai tersebut. 9 6 David H Meister, Profesionalisme sejati. ( Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 1998 ), h. 56 7 Andreas Harefa, Membangkitkan Etos Profesionalisme. ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h.137 8 Budi Rajab, Profesionalisme Dalam Peralihan Peradaban. ( Jakarta: Gramedia Pustraka Utama, 2002 ), h. 38 9 Kasmir,Kewirausahaan. ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006 ), h.141

6 Profesioanalisme sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan seseorang yang tercermin melalui perilakunya sehari hari dalam suatu organisasi, Tingkat kemampuan pegawai yang tinggi akan lebih cepat mengarah pada pencapaian tujuan organisasi yang telah direncanakan sebelumnya Karyawan dalam sebuah perusahaan, memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan kontribusi terhadap maju dan mundurnya sebuah perusahaan.oleh karena itu, seorang karyawan dituntut untuk memiliki profesionalisme kerja, sehingga memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaannya. Masalah Profesionalisme kerja ini menjadi salah satu bahan pembicaraan yang ramai dan serius di masyarakat kita.pembicaraan tersebut kerap kali disertai oleh rasa keprihatinan, jika bangsa kita tidak dapat menumbuhkan kualitas kerja yang baik. Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan yang berupaya untuk meningkatkan Profesionalisme kerja pegawainya, hal ini di maksudakan untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pasien sehingga nantinya diharapkan bisa memperoleh kualitas pelayanan yang bermutu. Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragirihilir dalam meningkatkan Pofesionalisme Pegawai adalah dengan memberikan

7 pengarahan, pelatihan dan motivasi tentang tata cara yang berhubungan dengan tugasnya. Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragirihilir melaksanakan tugas sesuai dengan bidang yang dilaksanakannya dan dari observasi sementara menunjukkan diantara tugas yang di jalankannya ada yang sudah menjalankan tugasnya dengan sempurna dan ada juga sebagian yang kurang memiliki semangat kerja, diantaranya : sering telat, sering meninggalkan jam kerja serta kurang maksimal dalam memberikan pelayanan terhadap pasien. Melihat permasalahan diatas penulis merasa tertarik untuk menelitinya lebih lanjut tentang Profesionalisme kerja pegawai pada Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir dari sudut pandang ekonomi islam. Persoalan ini dingkat dengan mengambil judul. Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai pada Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir.

8 A. Rumusan Masalah Berdasarkan uraianyang telah dikemukakan diatas maka pokok masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana Profesionalisme Kerja Pegawai pada Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir? 2. Bagaiman Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Pada Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir? B. Batasan Masalah Agar pembahasan judul penelitian ini terarah, maka penulis membatasinya hanya pada masalah bagaimana Pandangan ekonomi islam terhadap profesionalisme kerja pegawai pada Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir. C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui Bagaimana Profesionalisme Kerja Pegawai pada Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir? b. Untuk mengetahui Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap Profesionalisme?

9 2. Manfaat Penelitian a. Dengan penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi penulis sendiri dalam menerapkan disiplin ilmu yang di terima selama di bangku kuliah. b. Dapat dijadikan pedoman bagi pihak yang berkepentingan apabila bermaksud melakukan penelitian dalam bidang yang sama. c. Sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana Ekonomi Islam di Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA Riau. D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian dalam Penelitian ini adalah Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri hilir dan alasan mengapa peneliti melakukan penelitian di tempat ini karena peneliti mengharapkan adanya perbaikan secara berkesinambungan yang berkaitan dengan masalah profesionalisme kerja pegawai dan menurut penulis dengan melakukan penelitian di tempat ini seyogyanya sudah cukup untuk mewakili tempat penelitian yang lain. 2. Subjek dan Objek Penelitian a. Sebagai subjek dalam Penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri hilir dengan jumlah pegawai 27 orang.

10 b. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Profesionalisme kerja Pegawai Pada Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragirihilir dengan jumlah pegawai 27 orang. 3. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini bersifat lapangan ( field reseach).sumber data dalam penelitian ini dapat di kelompokan ke dalam dua kelompok, Yaitu : a. Data primer, yaitu data yang di kumpulkan sendiri oleh penulis secara langsung melalui objek yang dituju atau diteliti. Adapun data primer ini diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada pegawai. b. Data sekunder, yaitu data yang tidak berhubungan dengan responden yang diteliti dan merupakan data pendukung bagi penelitian yang dilakukan. Data ini juga diperoleh dari hasil wawancara kepada pimpinan. Data ini juga diperoleh dari dokumentasi perusahaan dan dari perpustakaan dengan cara memperhatikan dan mengkaji kitab-kitab yang ada kaitannya dengan permasalahan ini. 4. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri hilir sebanyak 27 orang pegawai. Sedangkan sampel yang diambil peneliti sebesar 100% yaitu

11 sebanyak 27 orang pegawai, dengan menggunakan metode Total Sampling. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data dalam melakukan penelitian maka penulis mengumpulkan data dengan cara : a. Observasi Penulis langsung terjun ke lapangan untuk melihat dan memperhatikan serta mengumpulkan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. b. Wawancara Penulis mengajukan pertanyataan secara langsung kepeda responden, dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual ataupun kelompok. c. Angket Membuat sejumlah pertanyaan tertulis yang di ajukan kepada responden untuk mendapatkan data-data tentang permasalahan yang diteliti. 6. Analisa Data Untuk memperoleh data yang dikumpulkan di lapangan, maka cara yang penulis pergunakan adalah dengan menggunakan metode deskriftif

12 analitis. Setelah data dikumpulkan lalu ditabulasikan selanjutnya dikaitkan dengan kerangka teori relevan lalu ditarik kesimpulan. 7. Metode penulisan Setelah data diperoleh,maka data tersebut akan penulis bahas dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut: a. Deskriptif, yaitu mengumpulkan data, kemudian menyusun, menjelaskan dan menganalisanya. b. Induktif, yaitu menggambarkan kaidah khusus yang ada kaitannya dengan masalah yang penulis teliti, dianalisa kemudian diambil kesimpulan secara umum. c. Deduktif, yaitu menggambarakan kaidah umum yang ada kaitannya dengan masalah yang penulis teliti, dianalisa kemudian diambil kesimpulan secara khusus. E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pemahaman dan pengertian dari penulisan penelitian ini,penulis akan membagi kedalam lima bab sebgai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah,batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

13 BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan tentang gambaran umum perusahaan, visi dan misi serta tujuannya, profil pegawai, serta program kerja perusahaan. BAB III : TELAAH PUSTAKA Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori yang meliputi, pengertian Profesionalisme dan Profesionalisme dalam islam. BAB IV :PANDANGAN EKONOMI ISLAM TERHADAP PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI PADA PUSKESMAS BENTENG KECAMATAN SUNGAI BATANGKABUPATEN INDRAGIRIHILIR Dalam bab ini Penulis akan menganalisa Profesionalismekerja Pegawaipada Puskesmas Benteng serta Pandangan Islam terhadap Profesionalisme pegawai pada Puskesmas Benteng Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragirihilir. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.