PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM AEROBIK LOW IMPACT DENGAN JOGGING TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Latihan Aerobic Class dan Body Language terhadap Penurunan Persentase Lemak Tubuh

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN CONDONGCATUR

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Oleh: Hartini ABSTRACT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan penelitian ini yaitu fat loss programme dapat memberikan

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Senam aerobik banyak diminati oleh masyarakat sebagai alternatif

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

Abstrak. Kata kunci: Kebugaran jasmani, sepakbola gawang bergerak, permainan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERESETUJUAN SIDANG SKRIPSI. ii HALAMAN PENGESAHAN. iii ABSTRAK iv

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

Journal of Sport Sciences and Fitness

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

FREKUENSI LATIHAN 3 KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH

PENGARUH LATIHAN TREADMILL TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA OVERWEIGHT MAHASISWA IKOR

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING DAN STOPING

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT BODY-WEIGTH TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH MAHASISWA BATAK KARO DI KOTA YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KESEGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN SIRKUIT DI SMAN 12 PADANG

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

ABSTRAK ABSTRACT. Kata kunci : Senam aerobik, persentase lemak subkutan.

Yuliasih 1 Junaidi 2, Yasep Setiakarnawijaya 2. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta, Kampus B, Jakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

PENGARUH PENDEKATAN BERLATIH INDIVIDU DAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS SEPAK TAKRAW. PADA SISWA PUTRA KELAS VIII MTs N TERAS

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Desember 2015

Journal of Physical Education and Sport

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

ABSTRACT

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

Oleh: Hartini ABSTRACT. Keywords: Training Aerobic Gymnastics High Impact, Training Aerobic Gymnastics Low Impact, Motor Ability, Body Fat Percentage.

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai derajad Magister Psikologi

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

PERBANDINGAN EFEK KERJA SENAM DIABETES DAN JALAN CEPAT SELAMA 45 MENIT TERHADAP PENURUNAN KADAR LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA

(Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bolavoli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang) TESIS

SURVEI MOTIVASI TERHADAP SENAM AEROBIK DI KLUB SENAM SE-KOTA PONTIANAK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME

Tri Sutrisna 1 Yasep Setiakarnawijaya 2, Mansur Jauhari 2

TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTS KELAS VIII

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS WANITA

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN JOGING DAN JALAN CEPAT TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI. Sugeng Purwanto

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA DASAR DI SMK N 4 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSAT KEBUGARAN MERAPI VIEW GYM PERUMAHAN PESONA MERAPI SLEMAN YOGYAKARTA

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

PENGARUH AKTIVITAS FISIK SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI LINGKUNGAN KELURAHAN TONJA

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KELOMPOK

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

PERBANDINGAN LATIHAN JOGING DAN LOMPAT TALI TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT PADA ATLET KLUB BOLA VOLI TARUNA BEKASI

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL

Penerapan Modifikasi Permainan Dalam Pembelajaran Dribbling Terhadap Keterampilan Motorik

BEDA PENGARUH SENAM AEROBIC HIGH IMPACT DAN BODY LANGUAGE TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Transkripsi:

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM AEROBIK LOW IMPACT DENGAN JOGGING TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH MUHAMMAD ARIEF SETIAWAN muhammad.arief.setiawan.80@gmail.com Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang Jl. H. S. Ronggowaluyo Telukjambe Timur Karawang, Jawa Barat Diterima: Desember 2016; Disetujui: Januari 2017; Diterbitkan: Maret 2017 ABSTRACT This study aims to compare which training approach which is more influential between Low Impact Aerobic Exercise and Jogging, to decrease body fat percentage. The method used was experimental. The sampling technique was purposive random sampling of 60 people from 116 student population of Sport Science Study Program FIK UNJ. Data analysis technique used to calculate is t test. The results of the initial data analysis are as follows: 1) discovered that the average initial tests body fat percentage low impact aerobics for 16 683% and discovered that the average final test body fat percentage low impact aerobics is 14 210%. 2) discovered that the average initial test data jogging body fat percentage of 15 023%, and discovered that the average body fat of final test jogging is 12,253%. There is a difference between the average percentage inbaseline body fat percentage gymnastics of low impact aerobics and average baseline body fat percentage jogging for 1.66%, while the average data is the ultimate test body fat percentage gymnastics of low impact aerobics and average test data end of jogging fat percentage is1,957%. Statistical techniques t test obtained t count = 1.901 <t table = 2.01. Based on statistical hypothesis, it turned out that t observed = 1.901 <t table = 2.01, thus Ho is accepted. The means that there is no significant difference between groups of low impact aerobics with jogging to decrease body fat in Student Sport Science Studies program FIK UNJ. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pendekatan latihan mana yang lebih berpengaruh antara Senam Aerobik Low Impact dan Jogging terhadap penurunan persentase lemak tubuh. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive random sampling sebanyak 60 orang dari 116 populasi mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan FIK UNJ. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan mengitung uji t. Hasil analisis data awal adalah sebagai berikut: 1) diketahui rata-rata tes awal persentase lemak tubuh senam aerobik low impact sebesar 16.683% dan diketahui rata-rata test akhir persentase lemak tubuh senam aerobik low impact sebesar 14.210%. 2) diketahui rata-rata data tes awal persentase lemak tubuh jogging sebesar 15.023% dan diketahui rata-rata tes akhir persentase lemak tubuh jogging sebesar 12.253%. Terdapat selisih antara rata-rata data awal persentase lemak tubuh senam aerobik low impact dan rata-rata data awal persentase lemak tubuh jogging sebesar 1.66%, sedangkan untuk rata-rata data tes akhir persentase lemak tubuh senam aerobik low impact dan rata-rata data tes akhir persentase lemak jogging sebesar 1.957%. Dengan teknik statistik uji t didapat t hitung = 1,901 < t tabel = 2,01. Berdasarkan hipotesis statistik ternyata t hitung = 1,901 < t tabel = 2,01, dengan demikian Ho diterima. Berarti tidak ada perbedaan yang signifikan atau perbedaan yang bermakna antara group senam aerobik low impact dengan jogging terhadap penurunan lemak tubuh pada Mahasiswa program Studi Ilmu Keolahragaan FIK UNJ. Kata Kunci : Senam Aerobik Low Impact, Jogging, Persentase Lemak Tubuh 64

PENDAHULUAN Senam aerobik yang sedang mewadah di kalangan masyarakat menjadi salah satu latihan yang digunakan untuk dapat meningkatkan kesegaran jasmani, menurunkan berat badan dan memelihara/menjaga kesehatan. Senam aerobik mempunyai program-program latihan yang intensitasnya disesuaikan dengan kemampuan fisik para pesertanya, dan selanjutnya dikelompokkan dalam tiga tingkatan, yaitu senam aerobik hentakan ringan (low impact), senam aerobik hentakan keras (high impact) dan senam aerobik yang terdiri dari hentakan ringan dan hentakan keras (mix impact). Jogging dan senam aerobik adalah suatu kegiatan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani, yang dilakukan dengan tujuan agar tubuh menjadi sehat. Diantara berbagai jenis olahraga yang ada, jogging merupakan salah satu olahraga yang mudah dan murah. Namun manfaatnya tidak kalah besar, selain itu dapat dilakukan oleh segala lapisan masyarakat dimana saja dan kapan saja. Olahraga merupakan keperluan dalam kehidupan kita, apalagi bagi yang ingin menurunkan berat badannya demi kesehatan, namun disaat sekarang ini banyak orang melakukan kegiatan olahraga seperti dipusat kebugaran dan tempat olahraga lainnya dilakukan secara berkelompok. Olahraga secara berkelompok hasilnya kurang maksimal, karena setiap individu dosisnya sama, sedangkan lainnya halnya dengan olahraga individual, karena olahraga individual dosis latihannya yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi fisik dan kebugaran bagi orang yang melakukan kegiatan olahraga tersebut. Olahraga merupakan suatu keharusan dalam menurunkan berat badan dengan jalan diet saja, kurang baik bagi kesehatan kita, karena 20-50 % dari turunnya berat badan berasal dari hilangnya jaringan otot. Berarti bukan jaringan lemak saja yang hilang, dan kehilangan jaringan otot merupakan ancaman bagi hidup kita bila berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Dewasa ini orang sudah mulai menyadari bahwa lemak yang berlebihan didalam badannya, selain mengurangi keindahan, juga dapat menggangu kesehatan. Untuk mencegah terjadi lemak yang berlebihan, pengaturan makanan memang baik, tetapi tambahlah dengan latihan-latihan olahraga. Hubungan yang erat antara latihan-latihan olahraga sangat penting artinya dalam penurunkan kadar lemak seseorang (berat badan). METODOLOGI Metode yang digunakan adalah eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive random sampling sebanyak 60 orang dari 116 populasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan FIK UNJ. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan mengitung uji t. 65

HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase Lemak Tubuh Grup Senam Aerobik Low Impact Hasil data awal yang diperoleh dari senam aerobik low impact dengan rentang nilai 9,2 sampai dengan 28,8 diperoleh rata-rata sebesar 16,683. Untuk standar deviasi senam aerobik low Iimpact sebesar 4,852 dan standar error meannya sebesar 0,901. Tabel 1. Distribusi Frekeunsi Data Awal Grup Senam Aerobik Low Impact Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 9 12 6 20.00% 13 16 11 36.67% 17 20 8 26.67% 21 24 3 10.00% 25 28 1 3.33% 29 32 1 3.33% Hasil data akhir yang diperoleh dari senam aerobik low impact dengan rentang nilai 8,1 sampai dengan 23,2 diperoleh rata-rata sebesar 14,21. Untuk standar deviasi senam arobik low impact sebesar 4,007 dan standar error meannya sebesar 0,744. Tabel 2. Distribusi Frekeunsi Data Akhir Grup Senam Aerobik Low Impact Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 8 10 8 26.67% 11 13 6 20.00% 14 16 10 33.33% 17 20 3 10.00% 21 22 1 3.33% 23 25 2 6.67% Persentase Lemak Tubuh Grup Jogging Hasil data awal yang diperoleh dari jogging dengan rentang nilai 9,2 sampai dengan 27,6 diperoleh rata-rata sebesar 14,923. Untuk standar deviasi jogging sebesar 4,667 dan standar error sebesar 4,112. Tabel 3. Distribusi Frekeunsi Data Awal Grup Jogging Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 9 11 8 26.67% 12 14 7 23.33% 16 17 7 23.33% 66

18 20 5 16.67% 21 23 2 6.67% 24 26 1 3.33% Hasil data akhir yang diperoleh dari jogging dengan rentang nilai 8,1 sampai dengan 21,1 diperoleh rata-rata sebesar 12,253. Untuk standar deviasi Jogging sebesar 3,830 dan standar error sebesar 0,711. Tabel 4. Distribusi Frekeunsi Data Awal Grup Jogging Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 8,10 10,20 14 46.67 10,30 12,40 5 16.67 12,50 14,60 2 6.67 14,70 16,80 5 16.67 16,90 19,00 2 6.67 19,10 21,20 2 6.67 Perbandingan Data Awal dan Data Akhir Persentase Lemak Tubuh Grup Senam Aerobik Low Impact 35 30 25 20 Data Awal Data Akhir 15 10 5 0 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 Grafik 5. Diagram Garis Data Awal dan Data Akhir Persentase Lemak Tubuh Grup Senam Aerobik Low Impact. Tabel 5. Rata-rata Persentase Lemak Tubuh Senam Aerobik Low Impact Sebelum Sesudah 16.7 % 14.2% 67

Grup Jogging 30 25 20 15 Data Awal Data Akhir 10 5 0 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 Grafik 6. Diagram Garis Data Awal dan Data Akhir Persentase Lemak Tubuh Grup Jogging Tabel 6. Rata-rata Persentase Lemak Tubuh Jogging Sebelum sesudah 15 % 12.3 % Rata-Rata Denyut Nadi Senam Aerobik Low Impact dan Jogging Sesuai dengan Waktu. Tabel 7. Rata-Rata Denyut Nadi Latihan Awal 10 20 30 Senam Aerobik Low Impact 78 113 142 160 Jogging 78 130 150 152 Pengujian Hipotesis Pengujian teknik statistik uji t didapat t hitung = 1,950 < t tabel = 2,01. Ternyata t hitung = 1,950 < t tabel = 2,01, dengan demikian Ho diterima. Berarti tidak ada perbedaan antara data tes awal group senam dengan jogging sebelum dilakukan perlakuan (treatment). Diketahui rata-rata data akhir senam aerobik sebesar 14,210% dan jogging sebesar 12,253%. Terdapat selisih antara keduanya sebesar 1,957%. Dengan teknik statistik uji t didapat t hitung = 1,901 < t tabel = 2,01. Ternyata t hitung = 1,901 < t tabel = 2,01, dengan demikian Ho diterima. Berarti tidak ada perbedaan yang signifikan atau perbedaan yang bermakna antara group senam aerobik low impact dengan jogging terhadap pembakaran lemak tubuh pada Mahasiswa program Studi Ilmu Keolahragaan FIK UNJ. 68

PEMBAHASAN. Pada penelitian ini ternyata penurunan lemak tubuh pada senam aerobik low impact lebih besar dari jogging, hal ini kemungkinan disebabkan pada senam aerobik low impact intensitasnya tetap sesuai irama musik, sedang Jogging intensitasnya sesuai dengan kemampuan peserta, (lihat tabel denyut nadi 10, 20, 30 menit pada jogging dan senam aerobik low impact). Dimana pada menit ke-30 denyut nadi rata-rata mencapai 152x/menit untuk jogging sedang untuk Senam aerobik low impact mencapai 160x/menit. Sesuai dengan teori olahraga yang benar harus mencapai zone training selama waktu 30 menit, walau secara perhitungan statistik tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap penurunan persentase lemak tubuh pada jogging maupun senam aerobik low impact. Pada penelitian ini untuk rata-rata umur peserta 19 tahun sesuai dengan zone training yaitu 220-umur (72% - 87% )untuk latihan aerobik maka didapat rata-rata denyut nadi yaitu 145 175 x/menit. Berarti baik latihan senam aerobik low impact dan latihan jogging pada menit 10 denyut nadinya belum memasuki zone training, baik latihan senam aerobik low impact pada menit 10 didapat rata-rata denyut nadi sebesar 113x/menit dan latihan jogging pada denyut nadi 10 didapat rata-rata sebesar 130x/menit. Akan tetapi pada menit 20 latihan senam aerobik low impact denyut nadi beleum mencapai denyut nadi zone training, namun pada menit ke 30 senam aerobik low impact rata-rata telah mencapai denyut nadi zone training dan latihan jogging rata-rata denyut nadi ke 20 dan 30 telah memasuki denyut nadi zone training. Jadi untuk mendapatkan efek latihan aerobik khususnya penurunan lemak tubuh baik denyut nadi 10, 20 dan 30 menit harus memasuki denyut nadi zone training. Jadi untuk mendapatkan penurunan lemak dibutuhkan latihan yang intensitasnya sesuai dengan denyut nadi zone training (220-umur x 72%- 87%), durasi 30-40 menit dan frekuensinya minimal 3x/minggu. Jadi intinya untuk latihan senam aerobik low impact dan latihan jogging harus dilakukan secara individual, baik durasi, dan intensitasnya harus meningkat (progresive). Sesuai dengan definisi latihan aerobik yaitu latihan yang melibatkan group otot-otot besar, dinamis, individual dan progresif. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam penurunan persentase lemak tubuh. SIMPULAN Baik senam aerobik low impact dan jogging dapat menurunkan kadar persentase lemak tubuh. Akan tetapi dalam penelitian ini tidak ada perbedaan yang signifikan atau tidak ada perbedaan yang bermakna antara senam aerobik low impact dan jogging. Dari latihan senam aerobik low impact dan latihan jogging zone training tidak mencapai waktu selama 30 menit, disebabkan rata-rata denyut nadi dimenit 10 baik latihan senam aerobik dan latihan jogging tidak mencapai denyut nadi zone training, sedangkam rata-rata yang memasuki denyut nadi zone training untuk senam aerobik low impact hanya pada menit ke 30 saja, dan untuk jogging yang memasuki denyut nadi zone training pada waktu ke 20 dan 30 menit. (lihat lampiran 12). Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penurunan lemak tubuh baiknya antara menit 10,20 dan menit 30 denyut nadi harus mencapai 69

denyut nadi zone training baik untuk senam aerobik low impact dan jogging. Rata-rata denyut nadi pada menit 20 dan 30 pada senam aerobik low impact meningkat secara bertahap sedangkan untuk jogging pada menit 20 ke menit 30 cenderung menurun atau stabil karena timbul rasa lelah yang menyebabkan intensitasnya berkurang. Pada penelitian ini hasil penurunan persentase lemak tubuh kurang memuaskan yang dikarenakan intensitas dan waktunya (durasi) kurang. Hasil akhir pengukuran penurunan persentase lemak tubuh kurang signifikan kemungkinan disebabkan kesalahan dalam penarikan sampel dan rata-rata input dan outputnya sama (kalori defisitnya sama). DAFTAR RUJUKAN Sudijono, A. 2000. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada. Lynne, B. 2001. Bugar Dengan Senam Aerobik. Terjemahan Anna Agustina. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jonathan, K., dan Kathleen, L. K. 1992. Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: Percetakan Advent Indonesia. Sharkey, B J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Johan, S, dan Tel, S. 1987. Jogging. Terjemahan Soeparmo. Jakarta: PT. Rosda Jayaputra. Sujarwo. 2002. Efektifitas Latihan Senam Aerobik Low Impact dan Latihan Senam Kesegaran Jasmani 2000 terhadap Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswi SDIT Darul Abidin Jabar. Jakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ. Sumosardjono, S. 1989. Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: PT Raja Granfindo. Moehji, S. 1992. Ilmu Gizi. Jakarta: PT Bhrata Niaga Media. Sunita, A. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Untung, S. 2001. Pengaruh Latihan Jogging Terhadap Kesegaran Jasmani pada Siswa SLTP 08 Jakarta Pusat. Jakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ. Pate, R., dan McClenaghan. 1993. Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan. Terjemahan Kasiyo. Semarang: IKIP Semarang Press. 70