BAB II PEMBAHASAN MATERI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

Gambar Konstruksi belt conveyor Komponen utama Belt Conveyor Adapun komponen-komponen utama dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar berikut :

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE KAPASITAS 10 TON BENTANGAN 25 METER

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB III ANALISA PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kelompok 6. Pesawat Kerja. Belt Conveyor. Ahmad Fikri Muhamad Nashrulloh

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB III PERANCANGAN BELT CONVEYOR

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

BAB III. Metode Rancang Bangun

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

PERENCANAAN BELT CONVEYOR DENGAN KAPASITAS 30 TON PERJAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

HASIL DAN PEMBAHASAN

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TIORI

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis


BAB II LANDASAN TEORI

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

Perhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB I PENDAHULUAN

TRANSMISI RANTAI ROL

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PROFIL POROS PENGGERAK TERHADAP GERAKAN SABUK DALAM SUATU SISTEM BAN BERJALAN. Ishak Nandika G., Adri Maldi S.

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

BAB II TEORI ELEVATOR

BAB II LANDASAN TEORI

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan atau pembongkaran muatan dan sebagainya. Muatan yang dipindahkan dalam jumlah yang besarnya dan terbatas. Pemilihan pemindah bahan yang tepat pada tiap-tiap kegiatan diatas, akan meningkatkan effisiensi proses, sehingga dapat mencapai tujuan yang maksimal terutama ditinjau dari segi ekonomi dan waktu. Mesin pemindah bahan dalam operasinya dapat diklasifikasikan atas : 1. Pesawat pengangkat Pesawat pengangkat dimaksud untuk keperluan mengangkat dan memindahkan muatan dari suatu tempat ke tempat lain dengan jangkauan yang relatif terbatasa. Contoh : Pesawat pengangkat : elevator, crane, excalator. 2. Pesawat pengangkut Pesawat pengangkat dapat memindahkan muatan secara berkesinambungan tanpa berhenti dan juga dapat mengangkut dalam jarak yang relatif jauh. Contoh : Konveyor dan lori-lori pengangkut. 2.2 Klasifikasi Pesawat Pengangkut Pengelompokan jenis pesawat pengangkut secara khusus sulit dilakukan karena terlalu banyak jenis pesawat pengangkut yang tersedia, masing-masing pesawat pengangkut mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri seperti prinsip kerjanya, keunggulan rancangannya, komponen-komponen pendukungnya, arah pengangkutannya, jenis material yang diangkat.

Untuk mengelompokkan pesawat pengangkut dapat berdasarkan prinsip kerja, jenis material, dan daya penggerak, antara lain: 1. Berdasarkan prinsip kerjanya, pesawat pengangkut dapat dibagi menjadi pesawat yang dapat bekerja secara bersinambungan dan pesawat yang dapat bekerja secara priodik. 2. Berdasarkan jenis material yang diangkut, pesawat pengangkut dapat dibagi menjadi pesawat material tumpukan (bulk load), pesawat pengangkut material berbentuk satuan (unit load), atau pesawat pengangkut campuran material tumpukan dan material satuan. 3. Berdasarkan daya penggerak yang digunakan pesawat pengangkut dapat dibedakan atas: peralatan mekanik, peralatan pneumatik, dan peralatan hidraulik. 2.3 Spesifikasi Konveyor Sabuk Konveyor sabuk merupakan alat transportasi material secara mekanis yang memiliki arah lintasan horizontal, miring atau kombinasi dari keduanya yang terdiri dari sabuk yang bertumpu pada beberapa roller dan pulley sebagai penggerak 2.3.1 Kecepatan dan Kapasitas konveyor sabuk Kecepatan dan kapasitas konveyor sabuk tergantung dari jenis material yang dipindahkan serta dimensi sabuk yang dipergunakan. Bahanbahan yang tidak mudah rusak dan memiliki berat jenis yang cukup besar dapat diang,kut dengan kecepatan tinggi. Untuk kapasitas pengangkutan tertentu dapat dipilih kecepatan dan lebar sabuk yang tepat. Semakin lebar sabuk, semakin besar kapasitasnya. Pada perencanaan konveyor, biasanya dipilih kecepatan rendah dengan lebar sabuk yang lebih besar, mengingat factor dinamis yang timbul pada kecepatan tinggi yang mengakibatkan impact dan gaya inersia terhadap muatan yang dapat merusak bahan. 2.3.2 Kemiringan konveyor sabuk

Konveyor sabuk dapat dipergunakan untuk membawa muatan dalam arah horizontal dan miring (arah mendaki maupun menurun). Besarnya sudut tanjakan maksimum tergantung dari sifat bahan yang diangkut. Semakin besar gesek yang terjadi antara sabuk dengan muatan, semakin tinggi sudut tanjakan maksimumnya 2.4 Dasar Pemilihan Pesawat Pengangkut Pada dasarnya pemilihan tipe suatu pesawat pengangkut memerlukan pengetahuan khusus dari rancangan dan disesuaikan dengan kemampuan serta operasinya. Ada beberapa pertimbangan yang mendasari dalam pemilihan pesawat pengangkut, antara lain: 1. Karakteristik pemakaian Hal ini menyangkut jenis dan ukuran material,sifat material serta kondisi medan atau ruang kerja alat. 2. Proses Produksi. Menyangkut kapasitas perjam dari unit, kontinuitas pemindahan, metode penumpikan material dan lamanya alat beroperasi. 3. Prinsip-prinsip ekonomi. Meliputi ongkos pembuatan, pemeliharaan, pemasangan, biaya operasi dan juga biaya penyusutan dari harga awal alat tersebut. 4. Pesawat pengangkut dengan alat pembawa (with pulling member) seperti: belt conveyor, apron conveyor, bucket conveyor, escalator. 2.5 Konveyor Ada beberapa jenis konveyor yang menurut konstruksinya dibedakan menjadi dua golongan utama, yaitu: 2.5.1 Konveyor yang menggunakan pulley Yang termasuk jenis ini antara lain : a. Konveyor sabuk

1. Muatan berupa material curah maupun unit load 2. Daya penggerak relative kecil 3. Kapasitas angkut cukup besar 4. Biaya operasi dan perawatan murah 5. Konstruksi sederhana 6. Relatif aman terhadap breakdown 7. Selama operasi tidak terlalu bising b. Escalator 1. Biasanya dipergunakan untuk memindahkan manusia, sehingga tidak dapat dipergunakan untuk material curah 2. Biaya pembuatan dan operasi cukup besar 3. Kapasitas angkut relative kecil c. Overhead Konveyor 1. Beban berupa unit muatan 2. Biaya pembuatan dan perawatan mahal 3. Kapasitas pengangkutan tertentu 2.5.2 Konveyor tanpa menggunakan pulley Yang termasuk jenis ini adalah: a. Screw Conveyor 1. Hanya dipergunakan untuk beban curah 2. Biaya pembuatan dan perawatan mahal 3. Kapasitas pengangkutan tertentu 4. Konstruksinya rumit b. Oscilating conveyor 1. Dipergunakan untuk keperluan khusus 2. Kapasitas angkut relative kecil 3. Biaya perawatan dan pembuatan besar 4. Konstruksinya rumit c. Roller Conveyor

1. Dipergunakan untuk unit beban 2. Kapasitas angkut relative kecil 3. Untuk muatan jenis tertentu kurang aman 2.6 Spesifikasi Konveyor sabuk Konveyor sabuk merupakan alat transportasi material secara mekanis yang memiliki arah lintasan horizontal, miring atau kombinasi dari keduanya yang terdiri dari sabuk yang bertumpu pada beberapa roller dan pulley sebagai penggerak 2.6.1 Kecepatan dan Kapasitas Konveyor sabuk Kecepatan dan kapasitas konveyor sabuk tergantung dari jenis material yang dipindahkan serta dimensi sabuk yang dipergunakan. Bahanbahan yang tidak mudah rusak dan memiliki berat jenis yang cukup besar dapat diang,kut dengan kecepatan tinggi. Untuk kapasitas pengangkutan tertentu dapat dipilih kecepatan dan lebar sabuk yang tepat. Semakin lebar sabuk, semakin besar kapasitasnya. Pada perencanaan konveyor, biasanya dipilih kecepatan rendah dengan lebar sabuk yang lebih besar, mengingat factor dinamis yang timbul pada kecepatan tinggi yang mengakibatkan impact dan gaya inersia terhadap muatan yang dapat merusak bahan 2.6.2 Kemiringan Konveyor Sabuk Konveyor sabuk dapat dipergunakan untuk membawa muatan dalam arah horizontal dan miring (arah mendaki maupun menurun). Besarnya sudut tanjakan maksimum tergantung dari sifat bahan yang diangkut. Semakin besar gesek yang terjadi antara sabuk dengan muatan, tinggi sudut tanjakan maksimumnya semakin 2.6.3 Jenis-jenis Konveyor Sabuk Konveyor sabuk dapat dicirikan dengan adanya sabuk atau kawat baja yang berputar melingkari pulley penggerak dan mendukung beberapa roll yang ditumpu oleh suatu struktur. Pengelompokan konveyor sabuk dapat

dilakukan dari beberapa segi yaitu, arah lintasan, jumlah pulley penggerak, jenis sabuk dan lain-lain 2.6.3.1 Cara Memindahkan Beban Ditinjau dari caranya mengangkut muatan, konveyor sabuk dibagi atas dua kelompok, yaitu kontinu dan terputus-putus. a. Pengangkutan beban secara kontinu Untuk memindahkan muatan yang berupa material curah dapat dilakukan secara kontinu, dengan kapasitas dan kecepatan yang tetap. Sehingga distribusi muatan pada elemen pengangkut terbagi secara merata b. Beban dipindahkan secara terputus-putus Untuk mengangkut beban yang berupa unit muatan seperti, balok, peti kemas dan sebagainya, biasanya dilakukan secara terputus-putus. Sehingga distribusi muatan pada elemen-elemen pengangkut tidak merata. 2.6.3.2 Jenis Sabuk Sabuk untuk konveyor yang dipergunakan sebagai penumpu benda, dapat dibuat dari bahan tekstil (textile belt), atau logam (metal belt). Kawat baja yang dianyam dengan bentuk dan ukuran tertentu dapat dipergunakan sebagai sabuk (steel wire belt). Konveyor tipe ini dipergunakan untuk keperluan khusus dengan kondisi operasi yang tertentu. Konveyor sabuk yang paling banyak dipergunakan saat ini adalah yang memiliki sabuk yang terdiri dari beberapa lapisan katun dan karet. Permukaan sabuk yang terbuat dari karet berfungsi untuk melindungi keausan dan memberikan gesekan yang cukup antara sabuk dengan pulley dan roll, sehingga belt dapat digerakkan. Jumlah lapisan katun tergantung dari lebar sabuk dan kapasitas muatan. Semakin panjang lintasan konveyor sabuk dan semakin besar kapasitasnya. Jumlah lapisan katun yang dipergunakan semakin banyak. 2.6.3.3 Komponen Penarik sabuk

Apabila diinginkan konveyor yang memiliki kecepatan pengangkutan yang tinggi dan harga sabuk yang murah, dapat dirancang dengan menggunakan jenis penarik belt khusus. Ditinjau dari komponen penarik beban, konveyor sabuk dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Chain- konveyor Jenis ini menggunakan rantai untuk menarik beban Gambar 2.1 Chaim-konveyor sabuk b. Rope- Konveyor Untuk memindahkan beban dipergunakan tali yang memutar sabuk. yang berada diatas sabuk, Gambar 2.2 Rope- Konveyor sabuk 2.6.4 Kelebihan dan Kekurangan Konveyor Sabuk Dibandingkan dengan pesawat pengangkut lainnya. Konveyor sabuk mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh konveyor sabuk antara lain: - Aliran pengangkutan beban kontinu

- Kapasitas angkutnya besar - Daya penggerak yang dipergunakan relative kecil - Biaya perawatan dan operasi murah - Konstruksinya sederhana - Relatif aman terhadap break down - Tidak menimbulkan polusi Sedangkan kelemahan yang dimilikinya adalah: - Diperlukan modal awal yang besar untuk membangun instalasinya - Jarak pengangkutan terbatas - Beban tidak dapat diturunkan pada sembarang tempat, tanpa bantuan alat khusus - Memerlukan perawatan yang kontinu - Memiliki lintasan yang tetap 2.6.5 Sabuk Sabuk merupakan elemen terpenting pada system konveyor sabuk. Secara umum sabuk terdiri dari tiga bagian utama yaitu, lapisan atas (top cover), kakas (carcass) dan lapisan bawah (botton cover). Lapisan sabuk berfungsi untuk melindungi kakas dari keausan dan kerusakan selama operasi. Kakas berfungsi untuk meneruskan tegangan pada sabuk saat start dan selama memindahkan muatan. Selain itu, kakas juga dapat menyerap gaya impact beban akibat kecepatan sabuk sehingga tetap stabil. Sabuk yang baik harus memiliki kekuatan yang tinggi, ringan, higroskopis yang tinggi, fleksibel serta tahan lama. Ditinjau dari persyaratan ini, maka sabuk yang terdiri dari beberapa lapisan katun dan karet merupakan jenis yang terbaik.

Gambar 2.3 Penampang sabuk yang terdiri dari top cover -1, carcase -2, dan bottom cover-3 Cover sabuk dibuat dari bahan karet, campuran karet atau bahan elastomer. Tebal lapisan berhubungan dengan beban pada permukaan atas sabuk yang langsung lebih besar dari lapisan bawahnya. Sesuai dengan fungsi utamanya, yakni sebagai pelindung kakas, cover harus memiliki ketahanan terhadap keausan, kelembaban serta member kekakuan agar sabuk dapat menahan maksimum antara dua roller idler tanpa terjadinya lendutan yang terlalu besar. Kakas merupakan elemen penegang konveyor sabuk. Elemen kakas yang baik harus tahan terhadap impact, mampu mendukung muatan serta tahan lama. Kebanyakan kakas dibuat dari beberapa lapis bahan yang ditenun. Ada beberapa tipe tenunan yang umum dijumpai dalam pembuatan kakas, yaitu Plain weawe, solid woven weawe, straight- warp weave dan woven cord weave. Sabuk yang dipergunakan pada konveyor sabuk sangatlah panjang. Sehingga adanya sambungan tidak dapat dihindari. Ada berbagai cara penyambungan sabuk, tetapi yang paling baik untuk konveyor sabuk adalah seperti pada gambar 2.6

Gambar 2.4 Cara penyambung sabuk yang benar Dengan memperluas bidang tekan, maka gaya yang mampu ditahan semakin besar. Kekuatan sabuk pada bagian sambungan seperti gambar diatas berkisar antara 80% sampai 85 % dari kekuatan sabuk keseluruhan 2.6.6 Pulley Pulley dipergunakan untuk menumpu sabuk pada ujung-ujung konveyor. Pada ujung dimana penggerak diterapkan dipergunakan pulley penggerak, dan pada ujung terminal lainnya ditempatkan idler pulley. Ada berbagai macam tipe pulley, tetapi pada dasarnya konstruksi dari pulley tersebut sama saja kecuali ukurannya yaitu terdiri dari pulley tersebut sama saja kecuali ukurannya yaitu terdiri dari silinder baja atau besi cor yang ditumpu pada poros dan bantalan. Gambar 2.5 Pulley Untuk perencanaan konveyor sabuk dengan kondisi operasi tertentu sebaiknya dipilih tipe pulley yang tepat. Selain pulley penggerak dan idler pulley, kadang-kadang juga dipergunakan pulley yanjg diberi pemberat untuk mengencangkan sabuk.

Untuk memperluas bidang gesek antara pulley penggerak dengan sabuk dapat juga dipergunakan sabuk pulley. 2.6.7 Idler Roll Roller idler merupakan elemen pendukung sabuk selama proses pengangkutan beban berlangsung. Idler roll biasanya berbentuk silinder yang terbuat dari besi cor, yang berputar pada bantalan bush. Jumlahnya dapat satu, tiga sampai lima buah roller Lebar roller idler ditentukan berdasarkan lebar sabuk yang dipergunakan. Ukuran dan diameternya ditentukan berdasarkan kecepatan dan beban muatan yang diterima. Semakin lebar sabuk yang dipergunakan, semakin panjang pula roller idler, dan semakin tinggi kecepatannya semakin besar diameter roll Pada dasarnya terdapat dua macam bentuk susunan dari roller idler, yaitu bentuk flat yang terdiri dari hanya sebuah roller saja, dan troughed roller yang dapat terdiri dari tiga atau lima buah roller. Gambar 2.6 Susunan roller idler a. Troughed roller idler b. Flat roller idler Sudut kemiringan maksimum troughed roller dapat mencapai 45 0 terhadap horizontal. Akan tetapi untuk mencegah tekukan sabuk yang terlalu tajam umumnya dibatasi berkisar antara 20 0 sampai 35 0

Jarak antara roller yang satu terhadap lainnya tergantung dari muatan yang diangkut dan kekuatan sabuk. Karena tidak menumpu beban, maka jarak return roller dua kali dari jarak roller bagian atas yang langsung berhubungan dengan beban. 2.6.8 Sistem Penggerak Sumber penggerak yang dipergunakan sebagai penggerak pada umumnya terdiri dari motor listrik induksi yang di transmisikan ke pulley penggerak melalui suatu susunan roda gigi reduksi. Poros motor listrik dihubungkan dengan sistem transmisi roda gigi melalui kopling fleksibel. Selanjutnya daya dari sistem transmisi roda gigi reduksi diteruskan ke pulley dengan menggunakan kopling tetap. Sistem penggerak yang ideal untuk konveyor sabuk adalah drum motor. Pada alat ini motor listrik dan sistem roda gigi reduksi ditempatkan pada bagian dalam drum yang berfungsi sebagai pulley penggerak. Drum motor biasanya memiliki sistem transmisi roda gigi plametary. Keunggulan dari sistem ini adalah ringan dan kompak. Akan tetapi desainnya rumit dan memerlukan pengerjaan yang teliti. Disamping itu pada kondisi pengoperasian dingin atau panas yang terus menerus prestasi drum motor kurang baik (menurun). Pada kondisi operasi tertentu dapat direncanakan sistem penggerak yang memungkinkan konveyor sabuk untuk bergerak bolak-balik, atau dapat juga dipergunakan sebuah motor penggerak untuk menggerakkan dua buah konveyor sabuk dengan arah gerak yang berlawanan.

Gambar 2.7 Sistim Transmisi bergerak Agar sabuk dapat berputar, maka koefisien gesek antara pulley dan sabuk harus cukup besar. Hal ini dapat dilakukan dengan melapisi pulley dengan semacam karet. Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan memperbesar sudut lingkup sabuk pada pulley penggerak sehingga bidang gesek menjadi lebih besar. Metode ini biasanya dilakukan dengan menggunakan pulley majemuk atau jockey pulley (snub pulley). Usaha ini terutama dilakukan pada daerah yang berdebu atau daerah beriklim dingin, dimana kemungkinan terjadi slip cukup besar. Adapun cara pengaturan sistem pulley majemuk maupun jockey pulley dapat dilihat pada gambar berikut. Gamabr 2.8 a. Jockey pulley b. pulley majemu

2.6.9 Pengencangan Sabuk Untuk mencegah lendutan yang berlebihan dan menyesuaikan tegangan yang diperlukan, serta mereduksi regangan yang terjadi dengan tujuan utama agar sabuk dapat terus diputar oleh pulley diperlukan alat bantu yang disebut take up. Pengencangan pulley dapat dilakukan dengan menarik pulley menjauhi terminalnya dengan peralatan mekanis seperti, pegas, ulir atau dengan menggunakan pemberat yang dihubungkan dengan tali yang berputar pada katrol. Cara lain yang umum dilakukan dengan melilitkan pulley yang dibebani dengan pemberat Gambar 2.9 Berbagai cara pengencangan sabuk 2.6.10 Frame Rangka penumpu berfungsi untuk tumpuan dari seluruh komponen sabuk konveyor serta mengarahkan aliran muatannya. Batang memanjang Batang tegak Gambar 2.10 Penampang rangka penumpu

Rangka ini terdiri dari batang profil tegak, memanjang dan melintang yang disambung satu satu sama lainnya dengan menggunakan las atau keling. Untuk menumpu roller idler biasanya dipergunakan semacam tumpuan yang terbuat dari besi cor dengan bentuk profil L yang dipasangkan pada rangka penumpu dengan menggunakan mur dan baut. Tinggi dari frame pada umumnya 400 sampai 500 mm dengan jarak spasi antara batang penumpu berkisar 2 sampai 3,5 meter atau disesuaikan dengan kebutuhan. 2.6.11 Pembersih Sabuk Untuk menjaga agar sabuk tetap bersih terbebas dari debu atau sisasisa muatan, dipergunakan alat pembersih sabuk. Ada berbagai macam tipe pembersih sabuk yang penggunaannya disesuaikan dengan kondisi operasi. Untuk material yang kering dapat dipergunakan penyapu yang berbentuk plat yang dilapisi dengan karet. Sedangkan untuk bahan-bahan yang basah, biasanya dipergunakan sikat dari serat kapron yang berputar atau dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi pada bagian-bagian yang sulit dibersihkan