BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH A. STRUKTUR ORGANISASI Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari Kepala Sekretariat Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Bidang Mutasi Kepegawaian Sub Bidang Mutasi Jabatan Sub Bidang Mutasi Umum Bidang Pengembangan Karir Sub Bidang Data Informasi Kepegawaian Sub Bidang Perencanaan dan Formasi Pegawai Bidang Administrasi dan Pembinaan Pegawai Sub Bidang Administrasi Umum Pegawai Sub Bidang Pembinaan Pegawai Bidang Pendidikan dan Pelatihan Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Non Penjenjangan Struktur Organisasi (terlampir) 6
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI RENCANA STRATEGIS Sebagaimana peraturan Bupati Wonogiri Nomor 75 Tahun 2008, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : TUGAS POKOK Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang Kepegawaian Daerah. FUNGSI : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang kepegawaian daerah; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kepegawaian daerah; 3. Pembinaan, fasilitasi, dan pelaksanaan tugas di bidang mutasi kepegawaian, pengembangan karier, administrasi dan pembinaan pegawai, serta pendidikan dan pelatihan; 4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kepegawaian daerah; 5. Pelaksanaan kesekratariatan badan; 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. C. SUMBER DAYA PENDUKUNG Sumber daya yang ada ini meliputi sumber daya aparatur (jumlah pegawai yang ada di BKD) maupun sumber daya yang berupa sarana danprasarana. Berikut susunan Kepegawaian dapat ditunjukkan sebagai berikut : 1. Susunan Kepegawaian menurut pangkat golongan ruang NO GOLONGAN RUANG A B C D JLM 1 IV 4 2 1 0 7 2 III 13 10 5 5 33 3 II 3 6 5 1 15 4 I 0 0 1 0 1 7
2. Susunan Kepegawaian menurut tingkat pendidikan formal NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH 1 PASCA SARJANA (S2) 14 2 SARJANA (S1) 24 3 DIPLOMA III (D-III) 6 4 SLTA 9 5 SLTP 1 6 SD 2 3. Susunan Kepegawaian menurut usia NO TINGKAT USIA (tahun) JUMLAH 1 < 20 0 2 20-25 5 3 26 30 10 4 31 35 8 5 36 40 10 6 40 45 9 7 45 50 8 8 > 51 6 4. Susunan Kepegawaian menurut status pegawai NO STATUS KEPEGAWAIAN JUMLAH 1 CPNS 6 2 PNS 50 3 HONORER 0 8
5. Susunan Kepegawaian jabatan NO JABATAN RENCANA STRATEGIS ESELON IIB IIIA IIIB IVA JUMLAH 1 STRUKTURAL 1 1 4 11 17 2 FUNGSIONAL 0 0 0 0 0 3 FUNGSIONAL UMUM 0 0 0 0 39 JUMLAH 1 1 4 11 56 Sumber daya yang berupa sebagai berikut: a. Gedung - Luas Tanah : ± 1300 M2 - Status Tanah : Milik pemerintah NO NAMA STATUS TAHUN BANGUNAN BANGUNAN DIGBANGUN Sarana dan Prasarana Kantor dapat disajikan BENTUK BANGUNAN KET 1. Gedung Milik Pemda - Permanen Kondisi baik b. Barana Kantor NO NAMA SARANA TAHUN PEROLEHAN JUMLAH KET 1 Mobil Dinas Kepala 2003 1 Kondisi baik 2 Mobil Operasional 1999 1 Kondisi baik 3 Meja 1995-2010 67 Kondisi baik 4 Kursi 1995-2010 67 Kondisi baik 5 Almari 2001-2010 19 Kondisi baik 6 Almari SJDI 2004-2010 5 Kondisi baik 7 Rak File/bufet 2001-2010 30 Kondisi baik 8 Filing Cabinet 1990-2010 28 Kondisi baik 9 Komputer PC 2001-2010 26 Kondisi baik 10 Laptop 2005-2010 12 Kondisi baik 11 LCD Proyektor 2004-2010 4 Kondisi baik 12 Printer 2001-2010 25 Kondisi baik 9
13 TV 2004 7 Kondisi baik 14 Conference System 2005 1 Kondisi baik 15 AC 2005-2009 33 Kondisi baik 16 Scaner 2007 2 Kondisi baik 17 Telepon 2000 7 Kondisi baik 18 Mesin Faxcimile 2005 1 Kondisi baik 19 OHP 2001-2006 3 Kondisi baik 20 Resograph 2007 1 Kondisi baik D. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS 1. INTERNAL a. Kekuatan 1) Eksistensi lembaga pengelola sumber daya aparatur di daerah (UU nomor 43 Tahun 1999 beserta peraturan pelaksananya, Keppres No 59 Tahun 1999; 2) Pelimpahan kewenangan pengelolaan aparatur dari Pusat ke Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004; 3) Tersedianya sistem dan prosedur kerja yang baku dalam pengelolaan sumber daya aparatur; 4) Tersedianya pengelola sumber daya aparatur yang memadai ; 5) Tersedianya sumber daya aparatur yang dikelola; 6) Tersedianya uraian tugas yang jelas pada masing masing fungsi; 7) Hasil-hasil pengelolaan sumber daya aparatur yang selama ini telah dilaksanakan. b. Kelemahan 1) Belum tersedianya analisa Jabatan sebagai dasar perencanaan Manajemen SDM; 2) Belum optimalnya pemberdayaan alumni diklat pada asing masing unit kerja; 3) Kurangnya pemahaman proses manajemen pengembangan SDM diindikasikan masih lemahnya koordinasi; 10
4) Belum tersedianya sarana dan prasarana SIMPEG yang memadai sebagai pendukung pengelolaan SDM aparatur; 5) Kurang tersedianya sarana dan prasarana diklat yang memadai; 6) Masih terdapatnya pelanggaran disiplin PNS; 2. EKSTERNAL a. Peluang 1) Keputusan. MENPAN Nomor Kep/23.2/M.PAN/2/2004 tanggal 16 Februari 2004 tentang Penataan Pegawai Negeri Sipil; 2) Keputusan Kepala BKN No 46 A tentang Standar kompetensi Jabatan Struktural dan No 46 B tentang Evaluasi Jabatan; 3) Surat Gubernur tentang tes potensi untuk pejabat struktural; 4) Tuntutan tentang Standar pelayanan minimal (SPM) dalam Pelayanan Kepegawaian; 5) Kebijakan kepegawaian secara nasional yang mensyaratkan diklat sebagai bagian sistem pembinaan pegawai; 6) Banyaknya lembaga pendidikan dan pelatihan lokal maupun nasional yang bisa diajak kerjasama diindikasikan dengan Kerjasama penyelenggaraan Diklat dengan sistem pola kemitraan; 7) Kerjasama dalam proses pelayanan kepegawaian (pensiun, askes, dll); 8) Banyaknya tawaran peningkatan SDM (diklat fungsional, beasiswa, pendidikan formal); 9) Makin banyaknya lembaga pengawasan formal dan non formal. b. Ancaman 1) Situasi kondisi politik nasional dan lokal (dalam komitmen pengembangan SDM Aparatur); 2) Komitmen pengembangan dan peningkatan kualitas SDM berupa anggaran belum sesuai (dibawah standar) dengan kektentuan SE. MENDAGRI. Dengan diindikasikan terbatasnya kwantitas pengiriman dan penyelenggaraan Diklat Teknis / Fungsional; 11
3) Adanya Peraturan Perundang-undangan yang kurang mendukung terhadap pelaksanaan Diklat di Daerah; 4) Belum pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap aparatur; 5) Semakin kritisnya pola pikir masyarakat; 6) Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur di daerah lain; 7) Globalisasi (transparansi, akuntabel pengelolaan SDM). 12