Prosiding Manajemen ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN:

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan Bank Umum Syariah yang lahir melalui proses spin off. Metode

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data-data sekunder yaitu data-data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia)

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB III. Metode Penellitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang

Hani Maulida Khoirunnisa 1, Rodhiyah 2, Saryadi 3

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Oleh: ASRI WIYATI B

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

Yuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Nganjuk, Jawa Timur ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB V PENUTUP. dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

SUATU STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE CAMEL DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

STUDI KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN METODE CAMEL PADA PT. BANK MANDIRI Tbk. dan PT. BANK CENTRAL ASIA Tbk.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Rasio Efisiensi (BOPO) Terhadap Profitabilita

BAB V PENUTUP. maka dilihat pada Tabel 5.1 dapat disimpulkan sebagai berikut: Tabel 5.1 HASIL SIGNIFIKANSI ANTAR VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BPR BALI HARTA SANTOSA DAN BPR MERTHA SEDANA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pembangunan ekonomi yang memiliki peranan sangat

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

ANALISIS KINERJA KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SETELAH ARSITEKTUR PERBANKKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada

ANALISIS KINERJA PERBANDINGAN BANK DEVISA BUMN DAN BANK DEVISA SWASTA PADA TAHUN ABSTRACT

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO KEUANGAN DAN PERBANDINGANNYA DALAM SATU INDUSTRI BANK UMUM SYARIAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

Transkripsi:

Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga, Roa, Bopo, dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Sebelum dan Sesudah Pembelian Satelit The Comparison Analysis of Third Party Funds, Roa, Bopo, dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Before and After The Satellite Purchase 1 Alia Ramadhina 1 Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: aliaramadhina@yahoo.com Abstract.PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk is trying to improve the quality of its network by purchasing a satellite. Services satellite communications network is a tool to accommodate the entire unit service banking operations in Indonesia. This study aimed to analyze the comparison of third party funds, Return on Assets, Operating Costs and Loan to Deposit Ratio before and after the purchase of a satellite in PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. The data used in this study is the Monthly Report is published and the data obtained from the Official site of the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) and the official site of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. The method used in this research is descriptive and comparative analysis. Testing the hypothesis in the form of test-t and Wilcoxon. The significance level used in this study is 10%. The results of this study indicate that the Third Party Funds and Operational Costs experience the difference after the purchase of a satellite, while Return on Assets and Loan to Deposit Ratio do not experience any difference after the purchase of a satellite in PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Keywords : Satellite in PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., comparison of third party funds (DPK), Return on Assets(ROA), Operating Costs (BOPO) and Loan to Deposit Ratio (LDR) Abstrak. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas jaringannya dengan melakukan pembelian satelit. Layanan jaringan komunikasi satelit merupakan alat untuk mengakomodasi layanan operasional perbankan seluruh unit di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan dana pihak ketiga, Return On Assets, Biaya Operasional, dan Loan to Deposit Ratio sebelum dan sesudah pembelian satelit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Bulanan yang dipublikasi dan diperoleh dari data Web Resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Web resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan komparatif. Uji hipotesis berupa Uji-T dan Uji Wilcoxon. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 10%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga dan Biaya Opersional mengalami perbedaan sesudah pembelian satelit, sedangkan Return on Assets dan Loan to Deposit Ratio tidak mengalami perbedaan setelah pembelian satelit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kata kunci :Satelit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, Dana Pihak Ketiga, Return On Assets (ROA), Biaya Operasional (BOOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). A. Pendahuluan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk merupakan satunya-satunya bank di dunia yang memiliki satelit sendiri yang diberi nama BRIsat. Dengan adanya satelit ini diharapkan dapat memberikan pelayanan hingga ke pulau-pulau kecil di seluruh tanah air dan mampu menjangkau kawasan Asia Tenggara. Sehingga, dengan satelit ini dapat membantu mempermudah menjangkau unbanked people yang berasal dari masyarakat in the bottom of pyramid dan juga berasal dari daerah terpencil untuk memperkenalkan, menggunakan, atau mendapatkan layanan Bank PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Pada periode 2012-2014 untuk memberikan layanan kepada masyarakat, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk memakan biaya komunikasi yang terus meningkat. 122

Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga, Roa, Bopo, dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia... 123 Tabel 1. Biaya Komunikasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk TAHUN BIAYA KOMUNIKASI 2012 107.615 2013 117.015 2014 160.890 2015 161.319 Sumber : Laporan Keuangan Publikasi Perusahaan Dalam pembelian satelit, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dibebani biaya operasional yang tidak sedikit, namun untuk investasi jangka panjang pengadaan satelit ini dapat mengurangi biaya komunikasi. Berkaitan dengan hal tersebut perlu di analisis kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Dilihat dari karakteristik program BRIsat, maka pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan melalui rasio keuangan atau financial ratio, dimana rasio keuangan sangat penting gunanya melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. (Irham Fahmi, 2012:44) Pada penelitian ini, mengukur kinerja keuangan diproksikan dengan menghitung dan menganalisis dana pihak ketiga, dan menggunakan rasio return on asset (ROA), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan Deposit Ratio (LDR). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah ada perbedaan dana pihak ketiga, ROA, BOPO, dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk sebelum dan sesudah adanya pembelian satelit? Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokok-pokok sbb. 1. Mengetahui perkembangan dana pihak ketiga, ROA, BOPO, dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk sebelum melakukan pembelian satelit. 2. Mengetahui perkembangan dana pihak ketiga, ROA, BOPO, dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk sesudah melakukan pembelian satelit. 3. Menganalisis perbedaan dana pihak ketiga, ROA, BOPO, dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk sebelum dan sesudah melakukan pembelian satelit. B. Landasan Teori Menurut kasmir (2012:12) bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Sumber dana merupakan hal terpenting bagi bank untuk dapat meningkatkan jumlah kredit yang akan dilempar ke masyarakat. Semakin banyak dana yang dimiliki oleh bank, maka akan semakin besar peluang bank untuk menjalankan fungsinya. Dana-dana yang dimaksud meliputi dana yang bersumber dari bank itu sendiri, dana yang bersumber dari lembaga lainnya, dan dana yang bersumber dari masyarakat. (Kasmir, 2012) Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak atau Earning Before Tax (EBT) terhadap total asset. Dengan mengetahui ROA, maka kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula Manajemen, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

124 Alia Ramadhina, et al. tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. (Dendawijaya, 2009). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: x 100% Menurut POJK No. 6/ POJK 03/ 2016 pasal 21 ayat 2 pencapaian tingkat efisiensi bank antara lain diukur melalui rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). BOPO merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. (Veithzal Rivai, 2012:482). Semakin kecil angka rasio BOPO, maka kondisi bermasalah di bank semakin kecil. Jika kondisi bermasalah di bank semakin kecil maka kemungkinan kondisi bank semakin baik. Kondisi bank yang semakin baik akan menyebabkan kinerja perusahaan juga mengalami peningkatan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: x100% Menurut Kasmir (2012:319) Loan Deposit Ratio (LDR) merupakan ratio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. LDR merupakan perbandingan antara jumlah pinjaman dengan simpanan masyarakat. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tingkat likuiditas bank ianggap sehat LDR-nya antara 85%-110%. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank dan dapat dirumuskan sebagai berikut : x100% C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berikut adalah hasil penelitian mengenai perbedaan dana pihak ketiga, ROA, BOPO, dan LDR sebelum dan sesudah pembelian satelit. Dilakukan pengujian hipotesis pada empat rasio keuangan, Pengujian paired sample t-test dilakukan untuk menganalisis data yang berdistribusi normal, pengujian menggunakan wilcoxon untuk data yang tidak berdistribusi normal. Data diolah dengan menggunakan SPSS dan tingkat signifikansi (α)=0,10 atau 10%. Tabel 2. Hasil Uji Paired Sample T-Test DPK dan BOPO PT. Bank Rakyat Indonesia Sebelum dan Sesudah Pembelian Satelit No Kinerja Keuangan Nilai t Sig (2- tailed) Kesimpulan 1 DPK -35,76 0,000 Ho = ditolak 2 BOPO -1,88 0,071 Ho = ditolak *signifikan pada α=10% Volume 3, No.1, Tahun 2017

Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga, Roa, Bopo, dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia... 125 Tabel 3. Hasil Uji Wilcoxon ROA dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia Sebelum dan Sesudah Pembelian Satelit No Kinerja Keuangan Nilai Z Sig (2- tailed) Kesimpulan 1 ROA 1,009 0,313 Ho = diterima 2 LDR -0,096 0,923 Ho = diterima *signifikan pada α=10% Hasil pengujian pada dana pihak ketiga menunjukan bahwa tingkat signifikansi (p-value) < 0,10 yaitu 0,000 < 0,10. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain bahwa dana pihak ketiga PT. Bank Rakyat Indonesia sebelum dan sesudah pembelian satelit berbeda signifikan. Hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan PT. Bank Rakyat Indonesia dalam mengelola DPK atau dana yang berasal dari masyarakat luas lebih baik. Nilai t negative menunjukan rata-rata pertumbuhan DPK setelah pembelian satelit lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan DPK sebelum pembelian satelit. Artinya, kemampuan bank dalam mengelola DPK atau dana yang berasal dari masyarakat luas lebih baik. Hal ini dikarenakan terdapat tingkat kepercayaan yang tinggi pada bank. Hasil pengujian pada variabel efisiensi biaya operasional yang dihitung dengan BOPO menunjukan bahwa tingkat signifikansi (p-value) < 0,10 yaitu 0,071 < 0,10. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain bahwa efisiensi biaya operasional yang dihitung dengan BOPO pada PT. Bank Rakyat Indonesia sebelum dan sesudah pembelian satelit berbeda signifikan. Nilai t-hitung negatif menunjukkan rata-rata BOPO setelah pembelian satelit lebih besar dibandingkan rata-rata BOPO sebelum pembelian satelit. Hal ini disebabkan adanya penambahan pada biaya operasional PT. Bank Rakyat Indonesia karena. Melalui pembelian satelit PT. Bank Rakyat Indonesia mengeluarkan biaya pembelian satelit dan masih mengeuarkan biaya penyewaan satelit sehingga menambah biaya operasional yang menyebabkan rasio BOPO meningkat. Hasil pengujian pada variabel ROA menunjukan bahwa asymp. Sig (p-value) > 0,10 yaitu 0,313 > 0,10. Dengan demikian, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain bahwa ROA tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return on asset PT. Bank Rakyat Indonesia sebelum dan sesudah pembelian satelit. Nilai Z-hitung positif menunjukkan rata-rata ROA setelah pembelian satelit lebih kecil dibandingkan rata-rata ROA sebelum pembelian satelit. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar tingkat keuntungan bank tersebut. Dalam penelitian ini ROA justru mengalami penurunan sesudah pembelian satelit, sehingga dapat dikatakan keuntungan atau profitabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia menurun. Hal ini mungkin saja terjadi karena menambahnya biaya operasional dalam investasi jangka panjang perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari rasio ROA yang mengalami penurunan pada peeriode awal tahun, nilai ROA cenderung menurun. Berdasarkan hasil pengujian diatas, terlihat bahwa nilai asymp. Sig variabel LDR sebesar 0,923 > 0,10. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bawa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terapat perbedaan yang signifikan pada variabel LDR sebelum dan sesudah pembelian satelit pada Bank Rakyat Indonesia. Nilai Z-hitung negatif menunjukkan rata-rata LDR setelah pembelian satelit lebih besar dibandingkan rata-rata LDR sebelum pembelian satelit. Semakin besar LDR memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk Manajemen, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

126 Alia Ramadhina, et al. membiayai kredit menjadi semakin besar. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis perbandingan dana pihak ketiga, ROA, BOPO, dan LDR sebelum dan sesudah pembelian satelit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk maka pada bagian akhir penelitian ini penulis akan menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum pembelian satelit dana pihak ketiga mempunyai nilai yang lebih rendah dengan rata-rata dana pihak ketiga sebesar 411046000. Nilai rata-rata Return on Asset (ROA) sebelum pembelian satelit sebesar 2,27%. Efisiensi Biaya operasional yang diukur dengan rasio BOPO sebelum pembelian satelit mempunyai nilai dengan rata-rata sebesar 66,59%. Likuiditas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang dihitung dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio ( LDR) sebelum pembelian satelit mempunyai nilai dengan ratarata sebesar 87,13%. 2. Sesudah pembelian satelit dana pihak ketiga mempunyai nilai yang lebih besar dengan rata-rata dana pihak ketiga sebesar 577414195. Nilai rata-rata Return on Assets (ROA) sesudah pembelian satelit mempunyai nilai yang relatif rendah dibandingkan dengan sebelum pembelian satelit. Nilai rata-rata ROA sesudah pembelian satelit yaitu sebesar 2,12%. Efisiensi Biaya Operasional (BOPO) sesudah pembelian satelit memiliki nilai yang lebih besar, dengan rata-rata BOPO sebesar 68,91%. Likuiditas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang dihitung dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio ( LDR) sesudah pembelian satelit mempunyai nilai yang lebih besar dengan rata-rata sebesar 87,28%. 3. Hasil pengujian dana pihak ketiga menunjukan Sig. (p-value) < 0,10 yaitu 0,000 < 0,10. Maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu pertumbuhan dana pihak ketiga PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk sesudah pembelian satelit berbeda signifikan dibandingkan sebelum pembelian satelit. Dana pihak ketiga sesudah pembelian satelit menunjukan kenaikan sebesar 40,47%. 4. Rasio Return on Asset (ROA) menunjukan tingkat signifikansi (p-value) > 0,10 yaitu 0,313 > 0,10. Dengan demikian, maka Ho diterima dan Ha ditolak. ROA sesudah pembelian satelit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk tidak berbeda signifikan dibandingkan sebelum pembelian satelit. Nilai ROA sesudah pembelian satelit turun sebesar 0,66%. Kondisi ini menunjukan bahwa total aktiva yang dipergunakan untuk kegiatan operasi perbankan belum mampu memberikan laba yang optimal bagi bank. 5. Efisiensi Biaya Operasional (BOPO) menunjukan bahwa tingkat signifikansi (pvalue) < 0,10 yaitu 0,071 < 0,10. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu efisiensi biaya operasional yang dihitung dengan BOPO setelah pembelian satelit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk berbeda signifikan dibandingkan sebelum pembelian satelit. Nilai BOPO sesudah pembelian satelit naik sebesar 0,34%. Karena kenaikan BOPO lebih kecil daripada kenaikan dana pihak ketiga, maka dapat disimpulkan bahwa pembelian satelit adalah program yang cukup efisien. 6. Likuiditas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang dihitung dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio ( LDR) menunjukan bahwa tingkat signifikansi (p-value) > 0,10 yaitu sebesar 0,923 > 0,10. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bawa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terapat perbedaan yang signifikan pada variabel LDR sebelum dan sesudah pembelian Volume 3, No.1, Tahun 2017

Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga, Roa, Bopo, dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia... 127 E. Saran satelit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Nilai LDR sesudah pembelian satelit mengalami kenaikan sebesar 0,017%. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini penulis hanya menguji perbandingan dana pihak ketiga, ROA, BOPO, dan LDR sebelum dan sesudah pembelian satelit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Bagi peneliti selanjutnya bisa menambahkan variabel lain yang mungkin akan berhubungan dengan kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk setelah peluncuran satelit (BRIsat). 2. Untuk pihak bank, sebaiknya lebih mengoptimalkan dana yang berhasil dihimpun agar dana tersebut menjadi dana yang produktif sehingga dapat meningkatkan dana bank. Karena jumlah dana pihak ketiga yang diterima oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk mengalami kenaikan yang cukup besar. Daftar Pustaka Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : Alfabeta. Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Laporan Publikasi: Jakarta. POJK No. 6/ POJK 03/ 2016, Tentang Kegiatan Usaha Dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank Rivai, Veithzal. 2012. Commercial Bank Management. Jakarta : Rajawali Pers.Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, Tentang Perhitungan Rasio Keuangan. Manajemen, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017