Kualitas hidup lansia dengan gangguan pendengaran

dokumen-dokumen yang mirip
BISING VALENSIA PUTRA UTARA. Universitas Sumatera Utara

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

POLA GANGGUAN PENDENGARAN DI POLIKLINIK TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHER (THT-KL) RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH BERDASARKAN AUDIOMETRI

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Hubungan ambang dengar dengan nilai hearing handicap berdasarkan hearing handicap inventory for the elderly-screening (HHIE-S)

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Memasuki

BAB I PENDAHULUAN. lansia, menyebabkan gangguan pendengaran. Jenis ketulian yang terjadi pada

TINGKAT KEPUASAN LANSIA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PANTI ABDI DHARMA ASIH BINJAI TAHUN 2010 OLEH: MOHD ZAWAWI BIN MD HAMZAH

HUBUNGAN JENIS OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran terganggu, aktivitas manusia akan terhambat pula. Accident

BAB I PENDAHULUAN. Populasi orang berusia lanjut di dunia saat ini mengalami pertumbuhan yang

PENGARUH PERUBAHAN KETINGGIAN TERHADAP NILAI AMBANG PENDENGARAN PADA PERJALANAN WISATA DARI GIANYAR MENUJU KINTAMANI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tahap dewasa merupakan tahap tubuh mencapai titik perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan pada berbagai bidang terutama dibidang. (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendengaran yang bersifat progresif lambat ini terbanyak pada usia 70 80

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti. diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) manusia. Indonesia. Hampir setiap tahunnya negara Indonesia selalu menempati

ANGKA KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk berusia 60

TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2013

teeth in an arch. Method:

PERBEDAAN PENGLIHATAN STEREOSKOPIS PADA PENDERITA MIOPIA RINGAN, SEDANG, DAN BERAT LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

Fungsi keluarga, dukungan sosial dan kualitas hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Leber Hereditary Optic Neuropathy (LHON) merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap

GAMBARAN SISTEM SENSORI PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP TAHUN 2016

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

KUALITAS HIDUP PENDERITA MELASMA PADA IBU-IBU PENGUNJUNG POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) DI KELURAHAN TANJUNG REJO KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PREVALENSI APENDISITIS AKUT PADA ANAK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA SEMESTER ENAM ANGKATAN

KARYA TULIS ILMIAH. Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU. Semester I VII Tentang Pola Nutrisi Seimbang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkala, enyahkan asap rokok, rajin senam osteoporosis, diet sehat dan seimbang,

ABSTRAK. Pembimbing I : July Ivone,dr., M.K.K., MPd.Ked. Pembimbing II: Drs. Pinandojo Djojosoewarno,dr.,AIF.

BAB I PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RSUP H. ADAM MALIK TAHUN Oleh : SUJITHA MUNAIDY

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari semakin meningkatnya jumlah penduduk lansia (lanjut usia)

PENGARUH PAPARAN BISING TERHADAP AMBANG PENDENGARAN SISWA SMK NEGERI 2 MANADO JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON

BAB I PENDAHULUAN. membedakan menjadi dua macam usia, yaitu usia kronologis dan usia

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci: Penyakit periodontal, Gingivitis, Kualitas Hidup, OHIP-14

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses perubahan biologis secara terus- menerus, dan terjadi. suatu kemunduran atau penurunan (Suardiman, 2011)

PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASIEN GERIATRI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG YANG MENDAPAT PERAWATAN GIGI DAN TIDAK MENDAPAT PERAWATAN GIGI

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya (Padila, 2013). Pada tahun 2012, UHH penduduk dunia rata rata

HUBUNGAN KECANDUAN ONLINE GAME DENGAN INDEKS PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2012


HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN MUSIK DISKOTIK DAN MASA KERJA DENGAN FUNGSI PENDENGARAN KARYAWAN DISKOTIK DI PONTIANAK TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan memperbaiki. diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur serta fungsi

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PSTW BUDHI LUHUR YOGYAKARTA

KAITAN FAKTOR KESEPIAN DAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI BHAKTI LUHUR NURSING HOME SKRIPSI

Kata Kunci : Hubungan, Pendidikan, Tingkat Pengetahuan, Obat CTM.

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dapat dihindari oleh setiap orang. Sekarang ini banyak orang yang bertahan dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

GAMBARAN SPIRITUAL LANSIA YANG MENDERITA PENYAKIT KRONIS DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANSIA DAN ANAK BALITA WILAYAH BINJAI DAN MEDAN

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.

HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK SINDROM DOWN LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ADAPTASI DIRI PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA MENGENAI SENAM LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI PERTIWI KOTA BANDUNG

MANAJEMEN. dengan KETERGANTUNGAN TOTAL

BAB I PENDAHULUAN. baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain halnya jika menghadapi. sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka di dalam

TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) TERHADAP KESEHATAN MATA DI KOTA MEDAN. Oleh KUHAPRIYA SELVARAJAH NIM :

QUALITY OF LIFE PADA PENDERITA LEBER HEREDITARY OPTIC NEUROPATHY (LHON) JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PERUMNAS II KECAMATAN PONTIANAK BARAT

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mulus sehingga tidak menimbulkan ketidakmampuan atau dapat terjadi sangat nyata

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kelompok usia lain dan diperkirakan pada tahun 2015 populasi lanjut usia di

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN RUTINITAS IBADAH SHALAT WAJIB TERHADAP DEMENSIA PADA LANJUT USIA BERDASARKAN MINI MENTAL STATE EXAMINATION

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA ASKES SOSIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.PIRNGADI MEDAN T E S I S.

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

PREVALENSI GANGGUAN PENDENGARAN PADA SISWA SMA SWASTA RAKSANA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penduduk dunia diperkirakan berjumlah sekitar 7 milyar,

HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2012) memprediksi, akan terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya angka kesakitan (morbidity) Usia Lanjut. Frailty. dalam managemen pasien geriatri. Frailty merupakan suatu

PERBEDAAN WAKTU TRANSPORTASI MUKOSILIAR HIDUNG PADA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS SETELAH DILAKUKAN BEDAH SINUS ENDOSKOPIK FUNGSIONAL DENGAN ADJUVAN

KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan secara terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA DALAM MENGHADAPI KEMATIAN DI DESA TRIBUANA BANJARNEGARA TAHUN 2017

PENGETAHUAN DOKTER MUDA (Co-Ass) TENTANG PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK RADIOLOGI FOTO TORAKS DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2010

ABSTRAK. Billy Lesmana, 2009; Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr, M.Kes Pembimbing II : Fanny Rahardja, dr, M.Si

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lansia yang berhenti bekerja, umumnya menderita post power. syndrome, kehilangan kepercayaan diri karena berkurangnya peran

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah

DAFTAR ISI. JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

MAKNA HIDUP WANITA LANSIA TANPA ANAK YANG TINGGAL DI PANTI WERDHA SKRIPSI. OLEH : Tjhaij Siufong NRP:

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Panti Sosial Tresna Werdha ILOMATA Kota Gorontalo adalah Unit

Transkripsi:

Laporan Penelitian Kualitas hidup lansia dengan gangguan pendengaran Riskiana Djamin Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar - Indonesia ABSTRAK Latar belakang: Gangguan pendengaran merupakan kondisi kesehatan yang paling umum pada orang lanjut usia (lansia) yang sangat berpengaruh pada fungsi psikis dan sosial. Oleh karena itu sangat penting mengetahui kualitas hidup lansia akibat gangguan fungsi pendengarannya. Tujuan: Menilai kualitas hidup lansia dengan gangguan pendengaran. Metode: Dilakukan pemeriksaan pendengaran dan penilaian kualitas hidup dengan menggunakan kuisioner HHIE (hearing handicap inventory for the elderly) pada 61 orang lansia di panti jompo Tresna Werdha, Gowa. Hasil: Pada lansia dengan gangguan pendengaran yang tidak mengalami gangguan kualitas hidup sebanyak 9 orang (14,75%), gangguan derajat ringan sampai menengah sebanyak 30 orang (49,2%) dan gangguan berat sebanyak 9 orang (14,75%). Penilaian analisis statistik mendapatkan nilai p<0,05 yang menunjukkan bahwa gangguan pendengaran bermakna dalam mempengaruhi kualitas hidup lansia. Kesimpulan: Gangguan pendengaran berpengaruh secara bermakna pada kualitas hidup lansia. Kata kunci: lansia, kualitas hidup, gangguan pendengaran, hearing handicap inventory for the elderly ABSTRACT Background: Hearing impairment is the most common health condition happened in elderly that can affect the psychical and social functions. Therefore it s important to find out the quality of life in elderly with hearing impairment. Purpose: To determine quality of life in elderly with hearing problems. Methods: Sixty one elderly persons in Tresna Werdha Home for the Elderly, Gowa were undergone hearing examination and quality of life examination using hearing handicap inventory for the elderly. Results: In elderly with hearing impairment, 9 people (14.75%) had no handicap, 30 people (49.2%) had mild to moderate handicap, and 9 people (14.75%) had severe handicap. Statistical analysis 1

method found p<0.05 which showed that hearing impairment affected the elderly quality of life. Conclusion: Hearing impairment significantly affects quality of life in elderly. Key words: elderly, quality of life, hearing impairment, hearing handicap inventory for the elderly Alamat korespondensi: Riskiana Djamin, Bagian Ilmu Kesehatan THT Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar. E-mail: orlunhas@indosat.net.id PENDAHULUAN Penduduk lanjut usia (lansia) merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup. Batasan lansia menurut WHO meliputi: lanjut usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua antara 75 sampai 90 tahun dan lanjut usia sangat tua di atas 90 tahun. 1,2 Pada tahun 1980 penduduk lanjut usia di Indonesia berjumlah 7,7 juta jiwa atau 5,2 persen dari seluruh jumlah penduduk. Pada tahun 1990 jumlah penduduk lanjut usia meningkat menjadi 11,3 juta orang atau 8,9 persen. Jumlah ini meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta jiwa pada tahun 2000 atau 7,2 persen dari seluruh penduduk. Dan diperkirakan pada tahun 2020 akan menjadi 29 juta orang atau 11,4 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk lanjut usia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu. 1,2 Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan, antara lain: perubahan penampilan pada bagian wajah, tangan dan kulit, perubahan bagian dalam tubuh seperti sistem saraf, isi perut, perubahan pancaindra. Perubahan juga terjadi pada fungsi motorik di antaranya berkurangnya kekuatan, kecepatan dan keterampilan. Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang akhirnya akan berpengaruh juga pada aktivitas ekonomi dan sosial mereka. 2 Gangguan pendengaran adalah salah satu masalah kesehatan yang umum dijumpai pada lansia. 2

Hilangnya pendengaran dapat menyebabkan terjadinya isolasi sosial, depresi dan menarik diri dari aktivitas hidup. Gangguan pendengaran individu meliputi tuli, kehilangan pendengaran berat ataupun kehilangan pendengaran parsial yang semuanya dapat menyebabkan sulitnya berkomunikasi, walaupun beberapa fungsi pendengaran masih baik. Beberapa orang dengan gangguan pendengaran dapat mengalami keterbatasan dalam kebebasannya dan menderita penurunan kualitas hidup. Walaupun gangguan pendengaran tidak mengancam hidup secara tidak langsung, namun kondisi tersebut dapat membatasi aktivitas fisik dan menyebabkan gangguan kualitas hidup yang berat. 3-5 Penapisan gangguan pendengaran sebaiknya disertakan dalam pemeriksaan kesehatan para lansia. Metode penapisan yang dapat dilakukan sangat beragam dalam hal strategi, teknik, aplikasi dan keefektifannya. Pemeriksaan baku emas untuk gangguan pendengaran adalah audiogram nada murni. 6 Pada tahun 1982 Ventry dan Weinstein 7 memperkenalkan 25 kriteria dari HHIE yang dirancang untuk menilai gangguan psikososial yang dialami oleh lansia berkaitan dengan gangguan pendengaran dan dapat berfungsi juga sebagai tambahan pemeriksaan audiometri nada murni dalam evaluasi efektifitas alat bantu dengar. Versi pendek dengan 10 kriteria dari HHIE telah diperkenalkan pada tahun 1986 sebagai instrumen penapisan untuk menilai gangguan pendengaran dan dapat mengukur kualitas hidup lansia. Reliabilitas dan validitas HHIE telah diakui dalam menilai kualitas hidup lansia. 6 Penelitian ini dilakukan karena penulis ingin mengetahui sebarapa besar pengaruh gangguan pendengaran dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita lansia. METODE Penelitian ini adalah penelitian potong lintang dengan mengambil sampel pada semua lansia diperiksa di panti jompo Tresna Werdha, Gowa. Subjek penelitian sebanyak 61 orang dan dilakukan pencatatan karakteristik lansia, data klinik meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik THT, pemeriksaan audiometri nada murni, selanjutnya mengisi kuesioner HHIE. Kriteria HHIE terdiri dari 5 kriteria masalah 3

sosial-fungsional dan 5 kriteria masalah emosional yang berkaitan dengan pendengarannya. Jawaban tidak diberi nilai 0, kadangkadang diberi nilai 2 dan ya diberi nilai 4. Dengan interpretasi sebagai berikut: nilai total 0-8 tidak ada gangguan, 10-24 gangguan ringansedang dan 26-40 gangguan berat. Data diolah dengan menggunakan analisis statistik yang sesuai. HASIL Dari tabel 1 tampak bahwa lansia pada kelompok pendengaran normal yang tidak mengalami gangguan kualitas hidup sebanyak 11 orang (18%), serta tidak ditemukan lansia yang mengalami gangguan kualitas hidup ringan sampai sedang dan berat. Pada kelompok gangguan pendengaran, lansia yang tidak mengalami gangguan kualitas hidup 9 orang (14,75%), gangguan kualitas hidup ringan sampai sedang 30 orang (49,2%) dan gangguan kualitas hidup berat 9 orang (14,75%). Lansia dengan ketulian mengalami gangguan kualitas hidup berat sebanyak 2 orang (3,3%). Dengan analisis statistik didapatkan nilai p<0,05 yang menunjukkan bahwa gangguan pendengaran dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia secara bermakna Tabel 1. Tabel hubungan antara HHIE DISKUSI dengan fungsi pendengaran Normal Gangguan pendengaran pada lansia umumnya terjadi karena adanya proses degenerasi telinga dalam, sehingga menyebabkan perubahan struktur koklea dan N VIII. Pada koklea perubahan nyata adalah terjadinya atrofi dan degenerasi sel-sel rambut penunjang pada organ corti. Proses atrofi disertai dengan perubahan vaskular juga terjadi pada stria vaskularis. Selain itu, terdapat pula perubahan berupa berkurangnya jumlah dan ukuran sel-sel ganglion dan saraf. Hal yang sama terjadi pada mielin akson saraf. 8 Gangguan Pendengaran Ketulian Total Baik 11 9 0 20 Ringan sampai sedang 0 30 0 30 Berat 0 9 2 11 Total 11 48 2 61 Dari studi pada binatang, ketulian akibat faktor usia dapat diperlambat dengan antioksidan, metabolit mitokondria, pengurangan asupan energi, faktor-faktor 4

neurotropik, faktor anti-apoptitik dan stimulasi auditori volume rendah. 8 Dengan mengetahui kualitas hidup, lansia bisa melakukan upayaupaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya seperti dengan pemasangan ABD (alat bantu dengar). Kemajuan teknologi ABD saat ini memungkinkan pengguna mendapatkan amplifikasi yang tepat. 8 Data pada penelitian ini menunjukkan tingginya gangguan pendengaran yang dialami lansia mempengaruhi kualitas hidupnya. Dengan demikian perlu upaya-upaya untuk mengurangi angka kesakitan (morbiditas) dengan melakukan usaha-usaha penanggulangan secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Disimpulkan pada penelitian ini bahwa gangguan pendengaran berpengaruh secara bermakna terhadap kualitas hidup lansia, sehingga diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Dengan demikian di masa mendatang, lansia yang mengalami gangguan pendengaran diharapkan semakin berkurang dan kualitas hidup lansia semakin meningkat. 1. Suhartini R. Penduduk lanjut usia. Tesis. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga; 2006. h. 1-2. 2. Ismayadi. Proses menua (aging proses). Tesis. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2004. h. 1-11. 3. Binstock R. Hearing impairment and elderly people. Washington: BC Decker; 2008. p. 35-42. 4. Wu HY. Screening for hearing impairment in a Cohort of elderly patients attending a hospital geriatric medicine service in Singapore. Med J 2004; 45(2):79-85. 5. Wiley LT. Self-reported hearing handicap and audiometric measures in older adults. J Am Acad Audio 2000; 11:67-75. 6. Gates AG. Screening for handicapping hearing loss in the elderly. J Fam Pract 2003; 53(1):56-62. 7. Ventry I, Weinstein B. Hearing handicap inventory in the elderly. Screening questionnaire. Identification of elderly people with hearing problems. Asha 1983; 25:37-42. 8. Staecker. Geriatric otolaryngology. Division of otolaryngology. Baltimore: University of Maryland School of Medicine; 2004. DAFTAR PUSTAKA 5