BAB IV GAMBARAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
Tinjauan Ketimpangan Ekonomi di Negeri-Negeri Islam

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN


PENGENTASAN KEMISKINAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG

PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

I. PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan pada era 1950-an hanya berfokus pada bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk (Todaro, 2012:15). Pada awalnya, pembangunan

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

Data Pokok Pembangunan 2014 PEMBANGUNAN MANUSIA

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA(IPM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

2017, No Perdagangan Indonesia menerima permohonan perpanjangan Tindakan Pengamanan, maka Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia melakukan pe

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembangunan. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN. Selama awal perkembangan literatur pembagunan, kesuksesan

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

Posisi Human Development Indeks. (HDI) Indonesia (United Nations Development Program (UNDP) tahun 2008)

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) SEKADAU TAHUN 2014

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG

HUMAN DEVELOPMENT INDEX

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada indikator sosial maupun ekonomi menuju kearah yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang

BAB V KESIMPULAN. internasional, sebagai aktor dalam hubungan internasional, dalam hal pembentukan

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembangunan manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pada tahun 1990 UNDP (United Nations Development Programme) dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (United Nations Development Programme) sejak tahun 1996 dalam seri laporan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

KORUPSI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Tika Widiastuti NPM: Ekonomi dan Keuangan Syariah. Abstrak

Beberapa prinsip dasar dalam penyusunan Indeks Pembanguan Manusia Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 yaitu:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. provinsi NTB mencapai ,15 km 2.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

STIE DEWANTARA Lembaga Keuangan Internasional

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PAPUA TAHUN 2016

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010

PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Apriliyah S. Napitupulu, Pengaruh Indikator Komposit Indeks

I. PENDAHULUAN. belum bisa diwujudkan dalam setiap rezim pemerintahan. Isu pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

THE EFFECTS OF HEALTH AND EDUCATION EXPENDITURE, TOTAL POPULATION ON HDI IN THE OIC MEMBER COUNTRIES CASE STUDY OF SUB-SAHARAN AFRICAN REGION

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2013

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

BAB I PENDAHULUAN. yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana. pergaulan yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

Kalender Doa Proyek Hana Agustus 2014 Berdoa Bagi Korban Sunat Pada Bayi Wanita Atau Fistula

BAB I PENDAHULUAN Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

MENTERI KEUANGANN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN TENTANG. Tindakan. Perdagangan. dan Tindakan. b. bahwaa. barang. yang.

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KESENJANGAN UPAH GENDER

HISTORY OF AFRICA. By: Umi Hartati, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. GBHN, bahwa penduduk merupakan modal dasar pembangunan yang potensial. kualitas sumber daya manusia yang baik pula.

Series Data Umum Kota Semarang Data Umum Kota Semarang Tahun

PENDAHULUAN. hidup yang layak dibutuhkan pendidikan. Pendidikan dan kesehatan secara. dan merupakan jantung dari pembangunan. Negara-negara berkembang

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) BANTEN TAHUN 2015

2017, No Nation Asia Pacific Economic Cooperation Environmental Goods; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, h

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi bagi suatu negara. Demi meningkatkan kelanjutan ekonomi suatu

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2/PMK.010/2018 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MMI HOLDINGS LIMITED INTERNATIONAL

MENTERI KEUANGAN, REPUBUK INDONESIA SALINAN

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD

PERTEMUAN I DEVELOPING COUNTRY: KONSEP & KONTROVERSI

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 58/PMK.Oll/2011

BAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Kemiskinan menurut PBB didefenisikan sebagai kondisi di mana

PENGARUH PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG. Ghulam Maulana Hilal

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM A. OKI dan Kawasan Afrika sub-sahara Sumber : www.sesric.org (Economic Cooperation and Development Review, 2014) Gambar 4.1 Peta Negara Anggota OKI Organisasi Kerjasama Islam (OKI) merupakan organisasi yang terbentuk ketika para pemimpin negara Islam dan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam mengikuti konferensi di Negara Maroko, tepatnya di kota Rabat. Konferensi tersebut berlangsung selama empat hari yaitu sejak tanggal 22 sampai 25 September 1969, dalam konferensi yang berlangsung di kota Rabat tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan antara 76

77 lain, (1) seluruh negara yang tergabung dalam OKI menegaskan atas keyakinannya terhadap agama Islam; (2) Menghormati Piagam PBB; dan (3) Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Latar belakang terbentuknya OKI didasari oleh rasa prihatin para pemimpin negara Islam dan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam di seluruh dunia. Respon atas berbagai permasalahan yang dihadapai oleh umat Islam di seluruh dunia tersebut mendorong dibentuknya OKI yang memiliki tujuantujuan penting antara lain, (1) Meningkatkan rasa solidaritas diantara negaranegara yang tergabung dalam OKI; (2) Mendorong kerjasama yang lebih baik antar negara anggota OKI; serta (3) Melindungi tempat-tempat suci Islam di seluruh dunia. Dalam awal pembentukannya OKI hanya fokus terhadap permasalahan politik saja. Namun seiring perjalanannya OKI kini menjadi organisasi yang mewadahi kerjasama di berbagai bidang yaitu, politik, ekonomi, sosial, budaya dan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini OKI beranggotakan 57 negara Islam atau negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dan yang berasal dari kawasan Afrika sub-sahara berjumlah 21 negara. Namun dalam penelitian ini dikarenakan ada beberapa data yang tidak tersedia untuk negara OKI kawasan Afrika sub-sahara, maka peneliti hanya melakukan penelitian di 19 negara OKI kawasan Afrika sub-sahara.

78 Berikut daftar negara-negara anggota OKI kawasan Afrika sub-sahara yang menjadi obyek penelitian : 1) Cameroon 2) Mauritania 3) Comoros 4) Togo 5) Uganda 6) Benin 7) Sudan 8) Djibouti 9) Senegal 11) Gambia 12) Guinea-Bissau 13) Mali 14) Mozambique 15) Guinea 16) Sierra Leone 17) Burkina Faso 18) Chad 19) Niger 10) Pantai Gading B. Indeks Pembangunan Manusia di Kawasan Afrika sub-sahara Pembangunan manusia menurut United Nations Development Programme (UNDP) adalah memperluas pilihan bagi manusia, yang dapat dilihat dari usaha kearah perluasan pilihan, dan sebagai taraf yang dicapai dalam upaya tersebut. Pembangunan manusia juga dapat diartikan sebagai pembangunan kemampuan manusia dengan jalan peningkatan kesehatan, pengetahuan, serta keterampilan sekaligus sebagai pemanfaatan kemampuan mereka. Berikut merupakan nilai Indeks Pembangunan Manusia kawasan Afrika Sub-Sahara dapat dilihat pada Tabel 4.1 :

79 Tabel 4.1 Indeks Pembangunan Manusia, 2010-2014 Region Nilai IPM (%) 2010 2011 2012 2013 2014 Arab States 67,6 67,9 68,4 68,6 68,6 East Asia and the Pacific Europe and Central Asia 68,6 69,3 70,2 70,7 71,0 73,1 73,9 74,3 74,6 74,8 Latin America and the Caribbean 73,4 73,8 74,3 74,5 74,8 South Asia 58,6 59,6 59,9 60,3 60,7 Sub-Saharan African 49,9 50,5 51,0 51,4 51,8 Sumber : Human Development Report, 2011-2015 Berdasarkan pada Tabel 4.1, menunjukkan bahwa di tahun 2010-2014 nilai indeks pembangunan manusia untuk kawasan Afrika sub-sahara tercatat sebagai kawasan yang memiliki indeks pembangunan manusia terendah dibanding dengan indeks pembangunan manusia di kawasan lainnya. C. Kesehatan di Kawasan Afrika sub-sahara Angka Harapan Hidup merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Angka harapan hidup dihitung menggunakan pendekatan tak langsung (indirect estimation). Dua

80 jenis data yang digunakan dalam penghitungan Angka harapan hidup yaitu Anak Lahir Hidup serta Anak Masih Hidup. Semua negara telah menyepakati mengenai besarnya nilai maksimum dan nilai minimum untuk masing-masing komponen ini. Usia 85 tahun dan 25 tahun merupakan angka tertinggi dan terendah sebagai batas atas dan batas bawah pada penghitungan indeks di komponen angka harapan hidup yang angka tersebut berdasarkan standar dari United Nations Development Programme (UNDP). Berikut merupakan Angka Harapan Hidup untuk kawasan Afrika sub-sahara dapat dilihat pada Tabel 4.2: Tabel 4.2 Angka Harapan Hidup, 2010-2014 Region AHH (tahun) 2010 2011 2012 2013 2014 Arab States 69,1 70,5 71 70.2 70.6 East Asia and the Pacific 72,6 72,4 72.7 74 74 Europe and Central Asia 69,5 71,3 71.5 71.3 72.3 Latin America and the Caribbean 74,0 74,4 74,7 74.9 75 South Asia 65,1 65,9 66,2 67.2 68.4 Sub-Saharan African 52,7 54,4 54,9 56.8 58.5 Sumber :Human Development Report, 2011-2015

81 Berdasarkan pada Tabel 4.2, menunjukkan bahwa di tahun 2010-2014 nilai angka harapan hidup untuk kawasan Afrika sub-sahara tercatat sebagai kawasan yang memiliki angka harapan hidup terendah dibanding dengan angka harapan hidup di kawasan lainnya. D. Pendidikan di Kawasan Afrika sub-sahara Dalam mengukur dimensi pendidikan penduduk menggunakan dua indikator, yaitu rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf. Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Sesuai kesepakatan beberapa negara digunakan dua batasan untuk menghitung indeks pendidikan. Batas maksimum untuk angka melek huruf adalah 100 sedangkan batas minimum 0 (nol). Hal ini menggambarkan kondisi 100 persen atau semua masyarakat mampu membaca dan menulis, dan nilai nol mencerminkan kondisi sebaliknya. Sementara batas maksimum untuk rata-rata lama sekolah adalah 15 tahun dan batas minimum sebesar 0 tahun. Batas maksimum 15 tahun mengindikasikan tingkat pendidikan maksimum setara lulus Sekolah Menengah Atas. Berikut merupakan angka lama sekolah dan rata-rata lama sekolah untuk kawasan Afrika sub-sahara dapat dilihat pada Tabel 4.3 :

82 Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan, 2010-2014 Region Arab States East Asia and the Pacific Europe and Central Asia Latin America and the Caribbean Angka Rata-Rata Lama Sekolah Lama Sekolah (tahun) (tahun) 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 10,8 10,7 10.6 11.8 12 5,7 5,8 6 6.3 6.4 11,5 11,6 11.8 12.5 12.7 7,2 7,2 7.2 7.4 7.5 13,6 13,6 13.7 13.5 13.6 9,2 9,3 10.4 9.6 10 13,7 13,7 13.7 13.7 14 7,8 7,8 7.8 7.9 8.2 South Asia 10,0 10,1 10.2 11.1 11.2 4,6 4,6 4.7 4.7 5.5 Sub- Saharan African 9,0 9,1 9.3 9.6 9.6 4,5 4,6 4,7 4.7 5.2 Sumber : Human Development Report, 2011-2015 Berdasarkan pada Tabel 4.3, menunjukan bahwa Angka Lama Sekolah untuk kawasan Afrika sub-sahara ditahun 2010-2014 merupakan kawasan yang memiliki Angka Lama Sekolah terendah dibanding dengan kawasan lainnya. Selain itu untuk rata-rata lama sekolah di kawasan Afrika sub-sahara juga menjadi yang terendah dibanding kawasan lainnya, dan selanjutnya akan ditampilkan data angka melek huruf untuk kawasan Afrika sub-sahara dapat dilihat pada Tabel 4.4 :

83 Tabel 4.4 Angka Melek Huruf, 2010-2014 Region Dewasa (% usia 15 tahun keatas) 2010 2011 2012 2013 2014 Arab States 72,1 72,9 74.5 77.0 78,0 East Asia and the Pacific 93,2 93,5 93.8 94.4 94.5 Europe and Central Asia 97,5 98,0 98.1 97.7 98.0 Latin America and the Caribbean 91,1 91,0 91.3 91.5 92.3 South Asia 62,4 62,8 62.8 62.9 62.5 Sub-Saharan African 62,4 61,6 63.0 58.9 58.4 Sumber : Human Development Report, 2011-2015 Berdasarkan pada Tabel 4.4, menunjukan bahwa Angka Melek Huruf untuk kawasan Afrika sub-sahara selama rentang waktu dari tahun 2010-2014 pada kategori dewasa diatas 15 tahun adalah dapat dikatakan menjadi kawasan yang memiliki angka melek huruf terendah begitu juga untuk kawasan South Asia. Kedua kawasan ini memiliki angka capaian yang hampir sama dengan kisaran 58,4% - 63% yang tergolong jauh dibawah kawasan lainnya yang memiliki angka melek huruf diatas 70%.

84 E. Jumlah Penduduk di Kawasan Afrika sub-sahara Penduduk merupakan sejumlah manusia yang menempati suatu daerah tertentu pada waktu tertentu. Jumlah penduduk biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan (income percapita) negara tersebut, yang secara kasar mencerminkan kemajuan perekonomian negara tersebut (Subri, 2003 dalam Rosyetti, 2009). Berikut merupakan jumlah penduduk di kawasan Afrika sub- Sahara dari tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 4.5 : Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Tahun Jumlah Penduduk (juta jiwa) 2010 808,8 2011 877,6 2012 852,5 2013 888,2 2014 911,9 Sumber : Human Development Report, 2011-2015 Berdasarkan pada Tabel 4.5, ditunjukkan mengenai jumlah penduduk di kawasan Afrika sub-sahara, yang dimana ditahun 2010 jumlah penduduk di kawasan Afrika sub-sahara tercatat sebanyak 808,8 juta jiwa, selanjutnya naik ditahun 2011 menjadi sebanyak 877,6 juta jiwa, ditahun 2012 mengalami penurunan menjadi sebanyak 852,5 juta jiwa, dan di dua tahun berikutnya terus mengalami peningkatan jumlah penduduk yaitu sebanyak 888,2 juta jiwa ditahun 2013 dan ditahun 2014 sebanyak 911,9 juta jiwa.