BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini perekonomian di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi juga. baik yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan fungsi dan tujuan PT. Jasaraharja Putera sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri asuransi di Indonesia telah lama ada namun belum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. bukan komersial. Potensi pengembangan industri asuransi di Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB 1 PENDAHULUAN. antara perusahaan perusahaan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian bisa

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Selama melaksanakan kerja praktek di PT Asuransi Jasaraharja Putera,

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kita perlu memahami tentang asuransi. Kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Risiko seperti ini akan selalu ada dan rentan terjadi pada setiap orang, baik

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Huruf a Angka 1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan. menggunakan metode accrual basis dimana sumber utama dari

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 74 /PMK.010/2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PERTANGGUNGAN ASURANSI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi diwaktu yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi masalah-masalah

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak kejadian dalam hidup yang tidak dapat diduga. Bahkan hal

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

Asuransi sepeda memberikan ganti rugi atas kerusakan sepeda. yang disebabkan oleh : tabrakan, benturan, jatuh, tergelincir dari

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi

PENETAPAN TARIF PREMI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik perusahaan tersebut bergerak dalam bidang jasa maupun produksi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sudah disepakati kepada tertanggung apabila risiko tersebut benar-benar terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saat ini, jasa perasuransian semakin diperlukan baik oleh perorangan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Persaingan dunia yang semakin ketat dan perekonomian dunia yang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN EARLY WARNING SYSTEM PADA PT. ASURANSI CENTRAL ASIA CABANG PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KEDUDUKAN UNDERWRITER DALAM MENILAI DAN MENYELEKSI CALON TERTANGGUNG DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. BUMI PUTERA Oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan seperti mengakibatkan para manajer perusahaan berusaha. meningkatkan keuntungan dengan berbagai cara, dan hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada perkembangan era globalisasi saat ini, kondisi perekonomian di

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang barang maupun jasa. Ditengah ketatnya persaingan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance.

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dari investasinya tersebut. Investasi yang akan dilakukan oleh investor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB I PENDAHULUAN. tersebut biasanya bisa terjadi kapan saja dan bahkan tidak bisa diduga-duga

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

RINGKASAN INFORMASI INHEALTH CREDIT LIFE*) Inhealth Credit Life (Asuransi Jiwa Berjangka). PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia.

properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. megancam perekonomian negara-negara berkembang, termasuk industri asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupan mempunyai bermacam-macam kebutuhan. dalam hidupnya. Kebutuhan itu berfungsi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang terjadi pada era

WIDIYARTI B

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

I. PENDAHULUAN. dari penjualan polis atau penerimaan premi dapat ditanamkan sebagai investasi yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini perekonomian di Indonesia berkembang secara cepat, karena banyaknya investor-investor asing yang datang dengan menanam sahamnya di Indonesia dan tidak banyak juga perusahaaan besar dan kecil bersaing untuk memperebutkan pasar Indonesia dengan berlomba-lomba mengadu strategi dengan memberikan pelayanan yang extra yang bertujuan mencapai keberhasilan dan keuntungan yang besar bagi perusahaan, juga tidak sedikit pula perusahaan yang menjual produknya dengan harga di bawah standar pasar agar perusahaan dapat terus berjalan juga tidak sedikit pula perusahaan bangkrut yang tidak siap dengan resiko persaingan bebas saat ini. Saat ini perusahaan di Indonesia meminimalisirkan resikonya dengan menjaminkan perusahaanya untuk diasuransikan agar dapat menghadapi resiko yang tidak terduga, asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap resiko yang dihadapi perusahaan maupun yang dihadapi perorangan. Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan menjadi penting peranannya karena dari kegiatan perlindungan resiko, perusahaan asuransi menghimpun dana masyarakat dari penerimaan premi. Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan dana investasi dalam jumlah memadai, 1

2 pelaksanaanya harus berdasarkan pada kemampuan sendiri, untuk itu diperlukan usaha pengerahan dana masyarakat. Peranan asuransi dalam perkembangan pembangunan ekonomi semakin meningkat dan semakin terasa kebutuhanya di masyarakat dan perusahaan. Perusahaan yang menjaminkan resikonya terhadap asuransi bermaksud agar dalam menjalankan kegiatan perusahaan lebih maksimal dan terfokus dalam berorientasi untuk mendapat untung yang sebesar-besarnya. Asuransi sendiri mempunyai syarat khusus untuk menghimpun dana premi dari perusahaan maupun perorangan dengan proses underwriting yang ketat dengan berusaha menghindari seleksi resiko yang bisa menimbulkan kesulitan perusahaan asuransi dengan penolakan resiko yang tidak diinginkan maka underwriter harus menjamin adanya volume resiko yang memadai di dalam tiap-tiap kelompok pertanggungan. Underwriting merupakan proses penyelesaian dan pengelompokan risiko yang akan ditanggung karena salah satu elemen operasional perusahaan asuransi. Underwriting harus dapat memaksimalkan premi melalui penerimaan distribusi resiko yang diperkirakan akan mendatangkan laba atau untung, tanpa underwriter yang efisien perusahaan asuransi tidak akan mampu bersaing. Dalam prakteknya untuk menarik nasabah harus ada proporsi yang sama mengenai resiko yang baik dan resiko yang kurang menguntungkan dalam kelompok yang diasuransikan sesuai dengan informasi data statistik yang diperoleh.

3 Underwriter sendiri ialah menyeleksi polis-polis dari agen dan marketing karena tidak sedikit pula yang tidak dapat diproses dikarenakan resikonya terlalu tinggi bagi asuransi. Agen atau dalam istilah lain adalah underwriter lapangan yang memberikan nasabah kepada asuransi dengan mendapatkan imbalan berupa komisi asuransi dari setiap nasabah yang sudah melalui proses underwriting yang akan menjadi nasabah asuransi, tidak sedikit pula nasabah dari agen tidak dapat diproses dikarenakan resiko yang ditaggung asuransi terlalu berat atau adanya resiko tinggi. Marketing mempunyai peranan penting dalam asuransi dengan kata lain marketing adalah ujung tombaknya asuransi dalam mencari dan menghimpun dana premi asuransi. Dalam proses underwriting yang efektif underwriter harus mengumpulkan sebanyak mungkin data informasi tentang pokok-pokok asuransi dalam batas-batas waktu dan biaya memperoleh data tambahan. Desk underwriter mengolah exposure yang telah diusulkan oleh agen. Underwriter dapat menerima calon nasabah sepanjang memenuhi persyaratan underwriting yang ditetapkan perusahaan. Apabila suatu resiko ditolak, hal ini disebabkan underwriter merasa bahwa hazard yang berhubungan dengan resiko terlalu tinggi sehingga tarif juga akan tinggi. Semakin selektifnya proses underwriting maka akan semakin sedikit pula resiko yang akan dihadapi perusahaan asuransi sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar dari premi polis yang dicetak. Laba bagi perusahaan pada hakekatnya adalah cerminan dari keberhasilan tujuan perusahaan itu sendiri. Perencaanaan laba merupakan suatu proses

4 perencanaan keuangan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan perencanaan ini manajer keuangan dapat menentukan aktivitas perusahaan untuk mencapai target laba yang ditentukan. PT Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung bergerak di bidang otomotif dengan pembiayaan dari premi kendaraan yang diasuransikan, dalam asuransi ini manfaatnya yaitu dapat meng-cover semua proses yang terjadi terhadap nasabah, khususnya terhadap sepeda motor roda dua jenis yang di asuransikan Total Loss Only (TLO). Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko, yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak (tertanggung) kepada pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan finansial (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi tertanggung. Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin dideritanya. Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung tidak hanya menerima nasabah yang akan mengasuransikan kendaraannya dari agen, marketing maupun perorangan tapi asuransi bermitra dengan leasing-leasing yang telah menjadi rekan bisnis dengan PT Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung dengan proses selektif oleh underwriting. Bagi mereka yang tidak ingin berurusan dengan segala macam permasalahan yang timbul akibat dari kecelakaan lalu lintas bahkan tindak kejahatan sekalipun, dapat mempercayakan urusan ini kepada perusahaan

5 asuransi, dan perusahaan asuransi dengan senang hati akan mengurusi semuanya sampai tuntas, PT Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung mempunyai semboyan UNTUNG ADA SIMAS. PT Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung dalam tahun ini laba yang dihasilkan menurun dan laba belum mencapai target yang diinginkan atau diharapkan oleh perusahaan. jika dibandingkan dengan tahun sebelumsebelumnya, berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu di tahun 2014 yang mendapat keuntungan sangat besar dari pembuatan polis-polis asuransi terutama pada polis kendaraan bermotor baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua. Dalam hal ini kurang aktifnya marketing yang menjalin kerjasama dengan leasing-leasing maupun dealer-dealer yang sudah menjadi rekan bisnis Asuransi Sinar Mas, sehingga laba yang naik turun bagi perusahaan sangat terasa karenakan kurangnya kedekatan marketing terhadap calon nasabah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa laba pada PT. Asuransi Sinar Mas Cabang Bnadung mengalami penurunan, hal ini terlihat dari permasalahan sebagai berikut: 1. Laba Bersih : Laba setelah dikurangi pajak atau yang disebut dengan laba bersih PT. Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung mengalami penurunan sekitar 3,4 %. Laba yang dihasilkan tahun 2016 ini belum mencapai target perusahaan sama seperti tahun 2015 dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya

6 dimana perusahaan bisa mencapai targetnya dan mendapatkan untung yang lebih besar. No Tabel 1.1 Laba Bersih PT. Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung Tahun Target Laba Perusahaan 1. 2014 7,5 Miliar 2. 2015 7,5 Miliar 3. 2016 7,3 Miliar Sumber: PT. Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung, 2016 Realisasi 7,58 Miliar 6,9 Miliar 4,5 Miliar 2. Hasil Aktivitas Usaha : Perusahaan PT. Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung mendapatkan hasil dari aktivitas usahanya, namun hasil dari aktivitas usaha tersebut belum bisa mencapai target yang diharapkan atau diinginkan oleh perusahaan. Masalah tersebut diduga disebabkan oleh: 1. Persyaratan Aplikasi Petugas underwriting seringkali mengabaikan salah satu syarat yang harus dilengkapi pemohon seperti slip gaji yang seharusnya asli dan ditandatangani dan dicap oleh bagian keuangan tetapi hanya data penghasilan tanpa di tandatangan dan dicap perusahaan sehingga diragukan kebenerannya.

7 2. Ketegasan dalam Otorisasi Seringkali karena target penjualan belum tercapai tim otorisasi kadang mengabaikan ketidak lengkapan dan ketidak logisan data namun cukup dengan percaya pada tampilan calon nasabah dan penjelasan yang menyakinkan dari sales dan tim otorisasi underwriting. Oleh sebab itu, hasil penelitian akan dituangkan melalui skripsi yang berjudul Pengaruh Proses Underwriting Terhadap Laba Perusahaan PT. Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut : a. Bagaimana proses underwriting pada PT Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung? b. Bagaimana kondisi laba PT Auransi Sinar Mas Cabang Bandung? c. Berapa besar pengaruh underwriting terhadap laba PT Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung? d. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam proses underwriting di PT Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung? e. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

8 1.2.2 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, peneliti kemudian merumuskan perumusan masalah sebagai berikut, Terdapat pengaruh proses underwriting terhadap laba perusahaan PT. Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana proses underwriting pada PT Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung. b. Untuk mengetahui bagaimana kondisi laba PT Asuransi Sinar Mas Canag Bandung. c. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh underwriting terhadap laba PT Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung. d. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam proses underwriting di PT Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung. e. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. 1.3.2 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian secara umum adalah sebagai berikut : a. Kegunaan teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian ilmu yang berguna bagi pengembangan Ilmu Administrasi Bisnis, khususnya keuangan

9 mengenai pengaruh proses underwritingterhadap laba perusahaan PT. Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung. b. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak berkepentingan antara lain bagi : 1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat memperdalam wawasan dan pengetahuan dalam bidang keuangan, selain itu dapat memperoleh informasi dan gambaran maupun masukan terhadap peneliti mengenai proses underwriting dan laba perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat referensi dan masukan yang berguna agar dapat memberikan pertimbangan bagi para underwriting agar tidak salah mengambil langkah. 3. Bagi Pembaca Penelitian ini dapat dijadikansebagai informasi agar orang dapat lebih mengetahui tentang proses underwriting pada asuransi kendaraan bermotor, khusunya Asuransi Sinar Mas Cabang Bandung. 1.4 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.4.1 Kerangka Pemikiran a. Definisi underwriter Underwriting menurut Herman Darmawi (2006 : 31-34) merupakan proses penyelesaian dan pengelompokan risiko yang akan ditanggung.

10 Underwriting menurut asuransi kerugian adalah proses seleksi untuk menetapkan jenis penawaran resiko yang harus di terima. Underwriting menjelaskan proses penyelesaian dan mengelompokan berbegai resiko yang akan ditanggung yang bertujuan memaksimalkan laba melalui penerimaan distribusi risiko yang diperhitungkan menghasilkan laba. Underwriting sendiri Herman Darmawi (2006 : 31-34) adalah penilaian dan penggolongan tingkat resiko yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok calon peserta dalam pengajuan asuransi juga pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak resiko tersebut. B. Proses Underwriting Untuk melakukan proses underwriting yang efektif, underwriter harus mengumpulkan data sebanyak mungkin informasi tentang pokokpokok asuransi dalam batas-batas waktu dan biaya memperoleh data tambahan. Underwriting sendiri menurut Herman Darmawi (2006 : 31-34) meliputi beberapa tahapan diantaranya : 1. Menerima aplikasi 2. Analisa kelengkapan data 3. Input 4. Seleksi resiko 5. Otorisasi seleksi resiko 6. Verifikasi 7. Percetakan polis dan kwitansi C. Definisi Laba Pengertian laba menurut Suwardjono (2008 : 464) laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini

11 berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya total yang melekat kegiatan produksi dana penyerahan barang atau jasa). Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam memperoleh pendapatan laba, perusahaan harus mempunyai perencanaan laba dan konsep-konsep nya agar dalam mencapai suatu keuntungan, dengan perencanaan dan konsep memungkinkan suatu perusahaan mendapatkan keunttungan yang besar. D. Pengklasifikasian Laba Laba yang didapat oleh perusahaan berbeda-beda sesuai dengan urutan dan jenisnya. Untuk memudahkan manajemen dalam menentukan laba apakah yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Laba yang akan dicapai tersebut digolongkan terlebih dahulu, dikaitkan dengan penetapan pengukuran laba menurut Supriyono (2002 :178) adalah sebagai berikut: a) Laba kotor atas penjualan Merupakan selisih dari penjualan bersih dan harga pokok penjualan. Laba ini dinamakan laba kotor hasil penjualan bersih belum dikurangi dengan beban operasi lainnya untuk periode tertentu. b) Laba bersih operasi perusahaan Yaitu laba kotor dikurangi dengan sejumlah biaya penjualan, biaya administrasi dan umum. c) Laba bersih sebelum potongan pajak Merupakan pendapatan peusahaan secara keseluruhan sebelum potongan pajak perseroan, yaitu perolehan apabila laba operasi

12 dikurangi atau ditambah dengan selisish pendapatan dan biaya lainlainnya. d) Laba sesudah potongan pajak Yaitu laba bersih setelah ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dengan pajak perseroan. E. Keterkaitan underwriting dengan laba Meningkatnya laba bersih akan menyebabkan tingkat pengambilan investasi (ROI) yang didanai oleh premi (pendapatan underwriting) bisa dikelola secara optimal, sehingga bila laba bersih meningkat maka tingkat pengembalian investasi meningkat. Menurut Satria Sulastria (2004:35) menyatakan bahwa: Rincian hasil underwriting merupakan laporan penunjang ikhtisar laba rugi. Komponen hasil underwriting adalah pendapatan premi, beban klaim, dan komisi. Lebih lanjut dikatakan bahwa hasil undewriting merupakan hasil yang didapat dari aktivitas utama perusahaan asuransi kerugian atas penjualan asuransi, yang diperoleh dari selisih pendapatan underwriting (premi) dan beban underwriting (beban klaim dan komisi). Berdasarkan teori tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh proses atau komponen hasil underwriting terhadap laba perusahaan. 1.4.2 Hipotesis Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diuraikan, mengarah hipotesis sebagai berikut : Adanya pengaruh proses underwriting terhadap laba perusahaan Asuransi PT. Sinar Mas Cabang Bandung.

13 1.5 Lokasi dan Lamanya Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian Perusahaan PT. Asuransi Sinar Mas beralamat di jalan Abdul Rivai No.2 Bandung Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Bandung Sari, Kota Bandung. Jawa Barat, 40171 1.5.2 Lamanya Penelitian Penelitian dilakukan selama 6 bulan, terhitung bulan September 2017 sampai bulan Februari 2017.