KESESUAIAN POLA CELANA SISTEM CHARMANT PADA WANITA DEWASA DENGAN BENTUK PANGGUL S. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

dokumen-dokumen yang mirip
PENYESUAIAN POLA DASAR SISTEM DANCKAERTS PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK

KESESUAIAN POLA DASAR LUCIA MORS DE CASTRO PADA BENTUK TUBUH WANITA IDEAL RIRI AGUSTI

ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN GAUN BERUKURAN L YANG DIBUAT MENGGUNAKAN POLA MEYNEKE DAN POLA SO-EN

PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN CELANA PANJANG WANITA YANG MENGGUNAKAN POLA SISTEM SOEKARNO DAN SISTEM PRAKTIS DENGAN UKURAN S, M, L

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI SISWI KELAS X TATA BUSANA TENTANG KOMPETENSI MEMBUAT POLA TEKNIK KONSTRUKSI DI SMKN 3 SUNGAI PENUH JULITA HARMAIDA

ANALISIS HASIL JAHITAN PANTALON DENGAN TEKNIK KONSTRUKSI POLA DI ATAS KAIN PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK DI TANJUNG TAILOR MEDAN

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

MODUL DRAPING PERSIAPAN PEMBUATAN POLA DRAPING. Disusun oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 74-78

KONSTRUKSI POLA BUSANA (BU 231)

PEMILIHAN KONSTRUKSI POLA CULOTTE PADA BAHAN KATUN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

Kata Kunci: Keterampilan, Menjahit, Nilai, Konstruksi Busana

LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA. Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TINGKAT KESULITAN PEMBUATAN GAUN PAS BADAN

100 SOAL TES PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

SEMINAR NASIONAL IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA MAHASISWA JURUSAN PKK FT UNM

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI MENJAHIT DI JURUSAN DESAIN KRIA TEKSTIL (DKT) SMK NEGERI 4 PARIAMAN LENI MARTIN

MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 46-52

Teknik Draping KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. masa depan bangsa terletak sepenuhnya ditangan anak didik dengan. kemampuannya mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi.

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 67-73

MODIFIKASI POLA PADA TEKNIK PEMBUATAN BUSANA WANITA PAS BADAN

ANALISIS POLA DASAR ROK DAN PANTALON WANITA SERTA CARA MEMPERBAIKI POLA Oleh : As-as Setiawati

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan halhal

Anneke Endang K Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

MEMILIH POLA BUSANA TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

Lampiran 1 Perangkat Pembelajaran

ABSTRAK. Keywords: Songket, Limasan, cutting, ready-to-wear. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

ANALISIS PERBEDAAN FITTING FACTOR ANTARA POLA SONNY DAN POLA PRAKTIS PADA JAS WANITA

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

Mega Citra Tiarasiwi Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok

PANDUAN MENJAHIT MODEL-012

Fashion and Fashion Education Journal

ANALISIS PATTERN MAKING KEBAYA SISTEM CHUNG HWA UNTUK TUBUH BAGIAN ATAS BESAR. Rosita Carolina dan Mei Indah Jayanti *) ABSTRACT

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL...

PENGGUNAAN BAHAN TAFFETA DAN KATUN UNTUK ROK LNGKARAN MIFTAHURRAHMI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

PEMBUATAN APLIKASI POLA DASAR PAKAIAN WANITA METODE SO-EN

PERBANDINGAN HASIL JADI VEST DENGAN KERAH SETALI ANTARA JENIS KETEBALAN LINING TAFFETA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48

PENGARUH UKURAN PANJANG LAJUR TERHADAP HASIL JADI RUFFLE

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

APLIKASI POLA DASAR PAKAIAN SISTEM CHARMANT dan DANKAERTZ PADA BERBAGAI BENTUK TUBUH WANITA

PENGARUH PANJANG FLOUNCE TERHADAP HASIL JADI CIRCLE FLOUNCE SKIRT ASYMMETRIC DENGAN MENGGUNAKAN HORSEHAIR

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KONSTRUKSI POLA BUSANA DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

ABSTRAK. Keywords: origami, lipatan, struktural, tegas, modern. Universitas Kristen Maranatha

UPAYA PENINGKTAN KUALITAS LULUSAN SMK BIDANG BUSANA

PENGETAHUAN TENTANG KOSMETIKA PERAWATAN KULIT WAJAH DAN RIASAN PADA MAHASISWI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ANALISIS MODEL BUSANA

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN KONSTRUKSI POLA BUSANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA. Disususn oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP

HAMBATAN-HAMBATAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA (PATTERN MAKING) DENGAN TEKNIK KONSTRUKSI DI SMK NEGERI 1 IV ANGKEK KAB.

PANDUAN MENJAHIT MODEL-004

Analisis Pola Celana Sistem Soekarno dan Sistem Joseph dalam Pembuatan Pola Busana Pria

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input

MODUL V. 1. Mata Kuliah : BU 461*) Adibusana 2. Pertemuan ke : 9 dan Pokok Materi : Busana Eksklusif Model Pas Badan

PERBEDAAN HASIL KETEPATAN UKURAN BLUS LURIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN TEKNIK RELAXING DAN TOLERANSI UKURAN

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

PEMETAAN BORDIR PADA BUSANA WANITA DITINJAU DARI DESAIN, TEKNIK DAN TERAPAN BORDIR PADA UKM BORDIR DI SIDOARJO

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBUATAN POLA DASAR BUSANA WANITA

PENGARUH PERBEDAAN JENIS BAHAN TEKSTIL LACE DAN BELEDU TERHADAP HASIL FITTING KEBAYA MENGGUNAKAN POLA SISTEM DRESSMAKING

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET TAILORING. 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita

MEMBUAT POLA DASAR SISTEM DRAPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUAT ROK DRAPERY MELALUI PELATIHAN PADA SISWA KELAS XII SMK YPM 2 TAMAN SIDOARJO

ANALISIS PEMBUATAN BUSTIER SISTEM CHUNG HWA UNTUK BUSANA KEBAYA. Armaini Rambe, Program Studi Tata Busana Jurusan PKK FT Unimed

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

ABSTRAK. Kata-kata kunci: strong, feminim, bold. i Universitas Kristen Maranatha

Ebook 1. Dewasa (Model 1)

Fashion And Fashion Education

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABI KONSTRUKSI POLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA ALG DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA BEBE ANAK DI SMK BINA PATRIA BANGSA KLATEN

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

ABSTRAK. Kata kunci koleksi Line Burn : Minimalis, feminin, modern, komtemporer dan ready to wear. Universitas Kristen Maranatha

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH JUMLAH LAPIS HEAD SLEEVE TERHADAP HASIL JADI CRATER SLEEVE PADA BLUS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

MENJAHIT CELANA OLEH: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

HASIL JADI PEMBUATAN HIASAN VINTAGE FLAT ROSE PADA TAS MELALUI PELATIHAN IBU-IBU PKK DI WILAYAH RT.23 RW.06 CANGKRING SIDOKARE SIDOARJO

Transkripsi:

ABSTRAK Permasalahan pada pola celana sistem Charmant yang disesuaikan pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S terdapat pada 1) Lingkar pinggang, 2) Garis pinggang depan, 3) Garis pinggang belakang, 4) Lingkar duduk, 5) Garis sisi panggul, dan 6) Tinggi pesak. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat 1) Kekurangan/ kelemahan pada pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S; 2) Cara memperbaiki kekurangan pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S; 3) Kesesuaian pada pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S. Jenis penelitian ini adalah penelitian terapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Objek penelitian yaitu pola celana system Charmant yang di fitting 3 kali pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S yang berusia 22 tahun, dengan panelis 5 orang dosen yang ahli dalam pembuatan pola. Teknik pengumpulan data penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan instrumen penelitian yang disusun berdasarkan format penilaian berupa skala Gutman, sedangkan teknik analisa data yang digunakan yaitu analisis deskriptif persentase, metode ini digunakan untuk menentukan persentase tertinggi dalam penilaian kesesuaian pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S. Hasil penelitian menyatakan terdapat kekurangan pada pola celana sistem Charmant pada lingkar pinggang longgar 1,5 cm, garis pinggang depan naik 1,5 dari batas tengah muka, garis pinggang belakang naik 1 cm dari batas tengah belakang, lingkar duduk sempit 1,5 cm, garis sisi panggul maju ke depan 1,5 cm, dan tinggi pesak panjang 1 cm. Kekurangan diperbaiki dengan teknik fitting sehingga pada pola celana sistem Charmant tersebut terdapat kesesuaian dengan wanita dewasa dengan bentuk panggul S. ABSTRACT Problems on the pattern Charmant system tailored pants in adult women with pelvic shape S contained in 1) Waist circumference, 2) front waist line, 3) rear waist line, 4) Ring sit, 5) Line sides of the pelvis, and 6) High pesak. The purpose of this study is to look at 1) Lack / weakness in pants pattern Charmant system in adult women with pelvic shape S; 2) How to correct deficiencies pants pattern Charmant system adult women with pelvic shape S; 3) Suitability of the pattern pants Charmant system adult women with pelvic shape S. This research is applied research. The method used in this research is descriptive method. The object of research is the pattern pants Charmant system that is in fitting 3 times in adult women with pelvic S shape 22-year-old, with panelists 5 lecturers who are experts in pattern making. The research data collection techniques obtained by spreading the research instrument which is based on such assessment formatting Gutman scale, while data analysis technique used is descriptive analysis of percentages, this method is used to determine the highest percentage in the conformity assessment systems pants patterns in adult women Charmant Indonesia with form pelvic S. The results stated there were deficiencies in the system pants pattern Charmant on loose waist circumference of 1.5 cm, the front waist line rose 1.5 out of bounds down the middle, rear waist line up 1 cm from the middle of the rear boundary, cramped sitting circumference of 1.5 cm, line side of the pelvis forward 1.5 cm, and a length of 1 cm high pesak. Deficiencies remedied by fitting techniques so that the pattern pants Charmant system are included conformity with adult women with pelvic shape S. 1

KESESUAIAN POLA CELANA SISTEM CHARMANT PADA WANITA DEWASA DENGAN BENTUK PANGGUL S Dahlia 1, Wildati Zahri 2, Yasnidawati 3 Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT Universitas Negeri Padang Email : ieyacute20@yahoo.com ABSTRACT Problems on the pattern Charmant system tailored pants in adult women with pelvic shape S contained in 1) Waist circumference, 2) front waist line, 3) rear waist line, 4) Ring sit, 5) Line sides of the pelvis, and 6) High pesak. The purpose of this study is to look at 1) Lack / weakness in pants pattern Charmant system in adult women Indonesia with pelvic shape S; 2) How to correct deficiencies pants pattern Charmant system in Indonesian adult women with pelvic shape S; 3) Suitability of the pattern pants Charmant system in Indonesian adult women with pelvic shape S. This research is applied research. The method used in this research is descriptive method. The object of research is the pattern pants Charmant system that is in fitting 3 times in adult women with pelvic S shape 22-year-old, with panelists 5 lecturers who are experts in pattern making. The research data collection techniques obtained by spreading the research instrument which is based on such assessment formatting Gutman scale, while data analysis technique used is descriptive analysis of percentages, this method is used to determine the highest percentage in the conformity assessment systems pants patterns in adult women Charmant Indonesia with form pelvic S. results stated there are flaws in the system pants pattern Charmant on loose waist circumference of 1.5 cm, the front waist line rose 1.5 out of bounds down the middle, rear waist line up 1 cm from the middle of the rear boundary, cramped seating ring 1, 5 cm, the line side of the pelvis forward 1.5 cm, and a length of 1 cm high pesak. Deficiencies remedied by fitting techniques so that the pattern pants Charmant system are included conformity with adult women with pelvic shape S. Kata kunci: Kesesuaian Pola Celana Sistem Charmant Pada Wanita Dewasa Dengan Bentuk Panggul S. 1 Artikel ini disarikan dari skripsi dengan Judul Kesesuaian Pola Celana Sistem Charmant Pada Wanita Dewasa dengan Bentuk Panggul S dengan pembimbing I Dra. Wildati Zahri M.Pd dan pembimbing II Dra. Yasnidawati, M.Pd 1 Mahasiswa Penulis Skrispi Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Padang 2

A. Pendahuluan Peranan busana pada saat ini telah berkembang pesat, busana bukan hanya sekedar menutupi tubuh atau aurat dan melindungi tubuh dari cuaca, namun kini fungsi busana sudah sangat luas sekali. Busana dipakai selain untuk mempercantik diri, juga dapat menimbulkan perasaan yang menyenangkan dan percaya diri bagi si pemakai. Salah satu bagian dari busana tersebut adalah celana panjang. Menurut Djati Pratiwi (2001: 70), celana adalah busana bagian bawah mulai dari pinggang ke bawah sampai mata kaki dan mempunyai pipa untuk memasukkan kaki. Celana panjang merupakan salah satu pasangan blus atau jaket. Celana pada umumnya sudah dipakai oleh semua jenis kalangan, salah satunya adalah wanita dewasa. Menurut Monks (2001: 291) wanita dewasa adalah wanita yang bila ia sudah menginjak usia 21 tahun( meski belum menikah ataupun sudah menikah) dan sudah mempunyai tanggung jawab terhadap perbuatan- perbuatannya. Pada saat sekarang ini wanita lebih cenderung memakai celana panjang dengan berbagai macam model. Hal yang sangat berpengaruh dan harus diperhatikan dalam proses pembuatan celana adalah mulai dari pengambilan ukuran, membuat pola, menjahit sampai penyelesaian. Sehingga didapat hasil celana yang baik dan nyaman dipakai. Hasil celana yang baik juga dipengaruhi oleh kebenaran pola itu sendiri. Menurut Porrie (2011: 2) pola dalam bidang jahit menjahit dimaksudkan suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian. Ada dua teknik pola dalam pembuatan busana yaitu 3

pola standar dan pola konstruksi. Menurut Porrie (2011:2) pola konstruksi yaitu pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan si pemakai, diukur dengan pita ukur, yang diperhitungkan secara matematika dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka, belakang, lengan, rok dan sebagainya. Untuk pengambilan ukuran yang dibutuhkan bermacam-macam sesuai dengan pola konstruksi masing-masing. Dalam pembuatan pola konstruksi terutama pola celana diperlukan proses pengambilan ukuran. Untuk pengambilan ukuran yang tepat perlu diketahui dan dipahami terlebih dahulu berbagai macam bentuk panggul wanita dewasa itu sendiri. Menurut Helen Joseph-Amstrong ( 2004: 40) Bentuk panggul wanita dewasa dapat dibedakan menjadi 5 yaitu: 1) I- Shape: Flat buttocks, flat tummy, 2) R- Shape: Flat and low buttocks, large tummy, well-rounded thighs, 3). S- Shape: Large buttocks, flat tummy and large thighs, 4) Oval- Shape: High-protruding tummy and low-protruding buttocks, dan 5) O- Shape: Abdomen and buttocks protrusion at same level. Bentuk panggul dalam penelitian ini yaitu bentuk panggul S pada wanita dewasa yang mana bentuk panggul S ini adalah bentuk panggul wanita dewasa yang bentuk panggul besar, sedangkan pada bagian perut datar dan paha agak sedikit besar. Yang mana model berusia 22 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 160 cm. Setelah mengetahui bentuk- bentuk panggul wanita dewasa, adapun hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah sistem pola dasar yang akan digunakan. Salah satunya adalah pola celana sistem Charmant. Pada pola 4

celana sistem Charmant, jumlah ukuran yang digunakan hanya 6 ukuran, diantaranya adalah; lingkar pinggang, lingkar duduk, tinggi pesak, lingkar kaki celana, panjang sisi luar dan tinggi pinggul. Dilihat dari bentuk pola celana system Charmant ini, tidak memakai kupnat belakang dan kupnat depan, dan dilihat pada lingkar pesak bagian depan dengan lingkar pesak bagian belakang selisih jaraknya sama, sedangkan pada pola celana system lain, jarak antara lingkar pesak depan dengan belakang jauh lebih besar lingkar pesak belakang dari pada lingkar pesak depan. Dan jika dilihat dari bentuk pola celana system Charmant ini, apabila sudah dijahitkan menjadi sebuah celana, maka nantinya apabila dipakai, celana akan terlihat sempit dikarenakan bermasalah pada lingkar pesaknya, yang mana seharusnya lingkar pesak belakang haruslah lebih besar dari lingkar pesak depan. Sedangkan pada pola celana system Charmant ini, lingkar pesak pada celana pada bagian depan jaraknya sama dengan bagian belakang. Dan juga ukuran besar kaki celana diambil dari ukuran lingkar keliling telapak kaki. Untuk mendapatkan pola yang tepat dan bagus, terlebih dahulu dilakukan pengepasan atau fitting. Fitting menurut Wancik (1996: 31) bahwa fitting adalah mencoba pakaian untuk mengetahui apakah pakaian sudah betul ukuran dan modelnya ketika dipakai. Sedangkan Moeliono (1995: 206) mengatakan penyesuaian adalah penyeimbangan atau penyelarasan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa bagaimana penyesuaian, kecocokkan atau keseimbangan suatu pakaian terhadap bentuk tubuh seseorang. 5

Dalam memperbaiki pola terlebih dahulu harus memahami tanda-tanda pola. Menurut Soekarno (2002: 10) tanda-tanda pola dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 1. = Garis tepi pola bagian depan 2. = Garis tepi pola bagian belakang 3. = Garis bantu pada pola 4. = Garis lipatan kain 5. = Arah serat/ arah tenunan 6. //////////////////// = Mengecilkan pola 7. xxxxxxxxxxx = Membesarkan pola 8. TM = Tengah muka 9. TB = Tengah belakang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kelemahan, cara memperbaiki, dan kesesuaian pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S. B. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini, maka penelitian ini termasuk penelitian terapan. Menurut Nawawi & Martini (1996: 25) penelitian terapan dilakukan untuk mengungkapkan keadaan yang sebenarnya (apa adanya) dari objek yang diselidiki agar mengungkapkan kekurangan dan kelemahannya, yang akan menjadi dasar dalam menyusun langkah-langkah terbaik dan penyempurnaanya. Objek penelitian yang digunakan adalah pola celana sistem Charmant yang dipaskan 3 kali pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S yang berusia 20-29 tahun. Defenisi operasional variabel penelitian adalah Kesesuaian Pola Celana Sistem Charmant Pada Wanita Dewasa dengan Bentuk Panggul S. Kesesuaian pola celana sistem Charmant adalah kecocokan pola dasar sistem Charmant pada wanita dewasa Indonesia dengan 6

bentuk panggul S. Dengan indikator 1) pinggang celana, 2) panggul celana, dan 3) kaki celana. Prosedur penelitian ini ada 4 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, penyelesaian, dan penilaian. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi menggunakan format penilaian/ blanko penilaian. Sugiyono (2012:162) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada panelis untuk dijawabnya.. Instrumen penelitian ini menggunakan skala Guttman (Sugiyono, 2008: 137) dengan kriteria nilai sebagai berikut: - Pas / tepat dinilai 1 - Tidak pas / tidak tepat dinilai 0 Dalam penelitian ini data yang terkumpul diolah dengan menggunakan analisis deskriptif persentase yang dikemukakan oleh Sudjana (1983: 63) yaitu P = F x 100 N 7

C. Hasil dan Pembahasan Adapun hasil pembuatan uji coba penelitian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : No. Aspek yang dinilai Hasil pengamatan fitting I Hasil pengamatan fitting II Hasil pengamatan fitting III 1. Lingkar pinggang Longgar 1,5 cm. Longgar 1 cm. Pas sesuai dengan ukuran yang sebenarnya. 2. Garis pinggang depan Naik 1,5 cm dari batas tengah muka pinggang. Naik 1 cm dari batas tengah muka pinggang, garis pinggang kurang melengkung,kurang mengikuti pinggang. Tepat pada batas pinggang depan dan lengkungan garis pinggang sudah tepat pada pinggang. 3. Garis pinggang belakang Naik 1 cm dari batas tengah belakang pinggang. Naik 0,5 cm dari batas tengah belakang pinggang. Tepat pada batas pinggang belakang. 4. Lingkar duduk Sempit 1,5 cm dari ukuran yang sebenarnya. Longgar 0,5 cm dari ukuran yang sebenarnya Pas sesuai dengan ukuran yang sebenarnya. 5. Garis sisi panggul Garis sisi maju ke depan 1,5 cm. Garis sisi maju ke depan 1 cm. Garis sisi tepat pada sisi panggul. 6. Tinggi pesak Tinggi pesak panjang 1 cm Tinggi pesak pas Tinggi pesak pas 7. Lingkar kaki celana Pas sesuai ukuran lingkar kaki celana. Besar 1 cm Pas sesuai dengan lingkar kaki celana. 8. Panjang celana Pas sesuai dengan ukuran panjang celana. Pas sesuai dengan ukuran panjang celana. Pas sesuai dengan ukuran panjang celana. 8

Dilihat dari tabel deskripsi penilaian kelemahan pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S diatas, dapat dilihat bahwa pola celana sistem Charmant mempunyai kelemahan-kelemahan pada pola sehingga hampir semua item penilaian tidak sesuai dengan wanita dengan bentuk panggul S. 1. Kelemahan pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa bentuk panggul S pada fitting I, II, dan III, sebagai berikut : Pada pinggang celana, hasil pengamatan fitting I didapat hasil lingkar pinggang longgar 1,5 cm, dan dilakukan perbaikan, setelah dilakukan perbaikan pada fitting II lingkar pinggang masih longgar 1 cm. Kemudian dilakukan kembali perbaikan pola dan pada pengamatan pada fitting III lingkar pinggang sudah sesuai dengan ukuran yang sebenarnya. Pada hasil pengamatan fitting I pada garis pinggang depan, didapat hasil garis pinggang depan naik 1,5 cm dari batas tengah muka, setelah itu dilakukan perbaikan pola dan dilanjutkan dengan fitting II yang didapat hasilnya adalah garis pinggang depan masih naik 1 cm dari batas tengah muka pinggang, garis pinggang kurang melengkung dan kurang mengikuti pinggang. Kemudian dilakukan kembali perbaikan pola dan pada fitting III didapat hasil garis pinggang depan tepat pada batas pinggang depan dan lengkungan garis pinggang sudah tepat pada pinggang. Hasil pengamatan fitting I pada garis pinggang belakang didapat hasil garis pinggang naik 1 cm dari batas tengah belakang pinggang. 9

Setelah itu dilakukan perbaikan pola yang mana pada fitting II, garis pinggang belakang masih naik 0,5 cm dari batas tengah belakang pinggang. Kemudian kembali dilakukan perbaikan pola, dan pada fitting III garis pinggang belakang sudah tepat pada batas pinggang belakang. Pada Panggul celana, hasil pengamatan lingkar duduk pada fitting I, lingkar duduk sempit 1,5 cm dari ukuran yang sebenarnya. Setelah itu dilakukan perbaikan pola, yang mana pada fitting II didapat hasil lingkar duduk masih sedikit longgar 0,5 cm dari ukuran yang sebenarnya. Dilakukan perbaikan pola kembali dan pada fitting III lingkar duduk pas sesuai dengan ukuran yang sebenarnya. Garis sisi panggul pada fitting I adalah garis sisi maju ke depan 1,5 cm. Kemudian dilakukan perbaikan dan pada fitting II didapat garis sisi panggul masih maju 1 cm. Dilakukan perbaikan pola kembali dan pada pengamatan pada fitting III garis sisi sudah tepat pada sisi panggul. Tinggi pesak fitting I, tinggi pesak panjang 1 cm. Kemudian dilakukan perbaikan pola, pada fitting II tinggi pesak sudah pas. Dan tidak perlu adanya perbaikan pola lagi. Pada kaki celana, Hasil pengamatan lingkar kaki celana pada fitting I, lingkar kaki celana sudah pas sesuai dengan ukuran kaki celana. Pada fitting II tenyata terlihat lingkar kaki celana agak besar 1 cm. Maka pada fitting II dilakukan perbaikan pola. Dan setelah dilakukan fitting III lingkar kaki celana sudah pas sesuai dengan 10

lingkar kaki celana. Hasil pengamatan panjang celana pada fitting I,II,III menunjukkan panjang celana sudah pas sesuai dengan ukuran panjang celana. 2. Cara memperbaiki kelemahan pola celana sistem Charmant Fitting I pada pinggang celana, lingkar pinggang longgar sebanyak 1,5 cm dan pemasangan ban pinggang kurang membentuk pinggang, maka perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengurangi lingkar pinggang sebanyak 1 cm dan memasang ban pinggang agak sedikit dilengkungkan menurut bentuk lekuk pinggang. Garis pinggang depan naik 1,5 cm dari batas tengah muka, cara memperbaikinya adalah menurunkan garis pinggang pada tengah muka pola sebanyak 1,5 cm. Garis pinggang belakang naik 1 cm dari batas tengah belakang pinggang, memperbaikinya dengan cara menurunkan garis pinggang belakang sebanyak 1 cm. Pada panggul celana, lingkar duduk sempit 1,5 cm, dan mengakibatkan garis sisi panggul tertarik ke arah belakang, tengah muka celana berkerut. Cara memperbaikinya adalah menambah 1,5 cm pada pola pada bagian panggul celana. Garis sisi panggul maju 1,5 cm ke arah depan. Cara memperbaikinya adalah dengan cara menambah sisi pola sebanyak 1,5 cm dan mengurangi sisi pola bagian belakang sebanyak 1,5 cm. Tinggi pesak tidak pas, panjang 1 cm. Cara memperbaikinya adalah mengurangi ukuran tinggi pesak sebanyak 1 cm. 11

Fitting II pada pinggang celana, lingkar pinggang longgar 1 cm. Cara yang dilakukan untuk memperbaiki pola adalah dengan cara mengurangi lingkar pinggang 1 cm. Garis pinggang depan masih naik 1 cm dari batas tengah muka pinggang, dan terlihat garis pinggang kurang melengkung, kurang mengikuti pinggang. Cara untuk memperbaikinya adalah menurunkan garis pinggang depan pada tengah muka sebanyak 1 cm, dan garis pinggang depan sedikit dilengkungkan menggunakan rol panggul dari batas tengah muka ke sisi. Garis pinggang belakang naik 0,5 cm dari batas tengah belakang pinggang. Memperbaikinya dengan cara menurunkan garis pinggang belakang sebanyak 0,5 cm. Pada panggul celana, lingkar duduk longgar 0,5 cm, sehingga bagian panggul celana terlihat sedikit mengembang/ bersayap. Cara memperbaikinya mengurangi ukuran panggul yang terlihat mengembang dan sedikit bersayap tadi sebanyak 0,5 cm. Garis sisi panggul masih maju 1 cm ke arah depan. Cara memperbaikinya adalah menambah sisi pola depan sebanyak 1 cm dan mengurangi sisi pola bagian belakang sebanyak 1 cm. Pada kaki celana, lingkar kaki celana besar 1 cm dari ukuran telapak kaki celana. Lingkar kaki celana melebihi ukuran telapak kaki celana. Cara memperbaikinya adalah mengurangi sisi lingkar kaki celana sebanyak 2 cm. 12

3. Kesesuaian pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S. Kesesuaian pola celana sistem Charmant terdapat pada fitting III. Karena disetiap fitting yang dilakukan ada beberapa perbaikan pola, yang mana perbaikan pola bertujuan untuk mendapatkan pola yang bagus dan sesuaia dengan bentuk panggul si pemakai. D. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kekurangan/ kelemahan pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S, diantaranya : Pada fitting I, Pinggang celana, yaitu lingkar pinggang longgar 1,5 cm, garis pinggang depan naik 1,5 cm dari batas tengah muka pinggang, garis pinggang belakang naik 1 cm dari batas tengah belakang pinggang. Panggul celana, yaitu lingkar duduk sempit 1,5 cm, garis sisi panggul maju ke depan 1,5 cm, tinggi pesak panjang 1 cm. Pada fitting II, pinggang celana, yaitu lingkar pinggang longgar 1 cm, garis pinggang depan naik 1 cm dari batas tengah muka pinggang, garis pinggang belakang naik 0,5 cm dari batas tengah belakang pinggang. Panggul celana, yaitu lingkar duduk sempit 1,5 cm dari ukuran yang sebenarnya, garis sisi panggul maju ke depan 1 cm. Kaki celana, yaitu lingkar kaki celana besar 1 cm. Cara memperbaiki pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S, diantaranya : Fitting I, Pada 13

pinggang celana, lingkar pinggang, perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengurangi lingkar pinggang sebanyak 1 cm dan memasang ban pinggang agak sedikit dilengkungkan menurut bentuk lekuk pinggang. Garis pinggang depan, cara memperbaikinya adalah menurunkan garis pinggang pada tengah muka pola sebanyak 1,5 cm. Garis pinggang belakang, memperbaikinya dengan cara menurunkan garis pinggang belakang sebanyak 1 cm. Pada panggul celana, Lingkar duduk, cara memperbaikinya adalah menambah 1,5 cm pada pola pada bagian panggul celana. Garis sisi panggul, cara memperbaikinya adalah dengan cara menambah sisi pola sebanyak 1,5 cm dan mengurangi sisi pola bagian belakang sebanyak 1,5 cm. Tinggi pesak, cara memperbaikinya adalah mengurangi ukuran tinggi pesak sebanyak 1 cm. Fitting II, pada pinggang celana, lingkar pinggang, cara yang dilakukan untuk memperbaiki pola adalah mengurangi lingkar pinggang 1 cm. Garis pinggang depan, cara untuk memperbaikinya adalah menurunkan garis pinggang depan pada tengah muka sebanyak 1 cm, dan garis pinggang depan sedikit dilengkungkan menggunakan rol panggul dari batas tengah muka ke sisi. Garis pinggang belakang, memperbaikinya dengan cara menurunkan garis pinggang belakang sebanyak 0,5 cm. Pada panggul celana, lingkar duduk, cara memperbaikinya mengurangi ukuran panggul yang terlihat mengembang dan sedikit bersayap tadi sebanyak 0,5 cm. Garis sisi 14

panggul, cara memperbaikinya adalah menambah sisi pola depan sebanyak 1 cm dan mengurangi sisi pola bagian belakang sebanyak 1 cm. Pada kaki celana, lingkar kaki celana, cara memperbaikinya adalah mengurangi sisi lingkar kaki celana sebanyak 2 cm. Pada fitting III sudah terdapat kesesuaian pola celana sistem Charmant terhadap wanita dewasa dengan bentuk panggul S. Maka hal-hal diatas dapat dilihat bahwa pola celana sistem Charmant dapat digunakan oleh wanita dewasa dengan bentuk panggul S dengan syarat memperhatikan hal-hal yang harus diperbaiki dalam proses pembuatan pola celana sistem Charmant. 2. Saran Melalui penelitian ini, akhirnya penulis dapat memberikan saran kepada mahasiswa/i, hendaknya diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pola celana sistem Charmant dengan bentuk panggul lainnya, staf mengajar keahlian Tata Busana, menambah pengetahuan mengenai pembuatan pola celana sistem Charmant pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S, terutama pada mata kuliah konstruksi pola, dan bagi masyarakat dan industri yang membuat pakaian, pola celana sistem Charmant yang telah diteliti dapat digunakan untuk membuat celana terutama pada wanita dewasa dengan bentuk panggul S. Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing I Dra. Wildati Zahri M.Pd dan pembimbing II Dra. Yasnidawati, M.Pd 15

DAFTAR PUSTAKA Charmant, 1990. Pola Dasar Pakaian Anak-Anak dan Wanita. Jakarta : Dian Rakyat Djati Pratiwi dkk,2001. Pola Dasar Dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta : Kanisius. Enna, Tamimi. (1982). Terampil Memantas Diri Dan Menjahit. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.\ Helen Joseph. Patternmaking For Fashion Design, fifth edition. Haswita, Syafri. (1999). Konstruksi Pola Busana Wanita. Padang: DIP Universitas Negeri Padang. Nawawi,Hadari & Martini, Mimi. (1996) Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Porrie, Mulyawan. (1990). Konstruksi Pola Wanita. Jakarta: Gunung Mulia. Poespo, Goet. 2000. Teknik Menggambar Mode Busana. Yogyakarta. Kanisius -------- (2003). Analisa Pecah Model Busana Wanita. Jakarta: Gunung Mulia. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 16