BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang penting bagi pembiayaan nasional. yaitu mulai berlakunya sistem pemungutan pajak self assessment system sejak

BAB I PENDAHULUAN. Belanja Negara. Salah satu yang termasuk dalam APBN adalah pajak.

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki. Salah satu sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak bersifat dinamik, sifat ini dibuktikan dari pajak selalu mengikuti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. mungkin hidup tanpa adanya masyarakat. Negara adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. integrated series of personnel policies to support organization strategy?". Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 16 Tahun 2009 perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya. Dari berbagai alasan pengenaan pajak, kebijakan pajak di Indonesia akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mengumpulkan dana untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sebagai Negara yang berkembang, sebenarnya Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat dominan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. seoptimal mungkin melalui perluasan sumber penerimaan negara non migas, guna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemerintah di Indonesia selalu berusaha untuk mengelola dan menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang perpajakan untuk tujuan. akan terlaksana dan target penerimaan pajak akan tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Karyawan merupakan satu-satunya aset yang tidak dapat digandakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah),

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia maupun negara lainnya dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan rakyat. Jika dilihat dari segi ekonomi, Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. Kasus korupsi seperti kasus Gayus Tambunan, Dhana Widyatmika, dan yang baru-baru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Indonesia adalah Negara yang sedang giat-giatnya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun diubah/disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan. Pembangunan tersebut untuk mensejahterakan rakyat indonesia

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa kekayaan alam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan sumber penerimaan eksternal misalnya pinjaman luar negeri. Arum

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Sebagai mahluk hidup dan juga sosial manusia memerlukan fasilitas-fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. telah disempurnakan terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1, pajak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya.untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang ikut mendorong pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi ketergantungan Negara kita terhadap hutang luar negeri. Sektor pajak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Negara pada dasarnya adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan

BAB I PENDAHULUAN. dan efektif, serta berkesinambungan. Kebijakan fiskal yang tertuang dalam APBN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki kondisi yang ada, maka pajak adalah salah satu potensi penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. paling populer bagi negara. Hal ini terjadi akibat pengaruh pergeseran penerimaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai aset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya mengganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembiayaan pemerintah dan pembangunan sangatlah penting. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya Indonesia tidak bisa memanfaatkan berbagai potensi itu. Bisa dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh perusahaan tersebut. Karena alasan inilah setiap perusahaan selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. dimaklumi karena pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan. Self assessment system merupakan suatu sistem pemungutan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang dapat dilihat dari APBN tahun 2014 yakni pajak

BAB I PENDAHULUAN. terhadap masalah pembiayaan pembangunan. perpajakan yang memberikan jaminan kepastian hukum dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang berada dalam masa pembangunan, Indonesia

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia termasuk negara berkembang yang memiliki Penghasilan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan komponen penting dalam perekonomian Indonesia. Pajak. penerimaan negara terbesar adalah pajak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia selalu giat

PENDAHULUAN. yang cukup besar. Salah satu cara memenuhi pembiayaan tersebut berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan dari usahanya dan selalu berupaya untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dibutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejak diadakannya reformasi perpajakan tahun 1983, sebagaimana telah diubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. terutama melalui pembayaran pajak, digunakan oleh pemerintah untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur sumber penerimaan dan pengeluaran negara. Rencana keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sektor pajak perlu diimplementasikan secara maksimal untuk menjalankan roda

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Penerimaan pajak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional diperoleh dari pendapatan sektor pajak. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara. Pajak memiliki peran yang sangat vital dalam sebuah negara,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah salah satu wujud kemandirian bangsa dalam pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan dari aparat perpajakan sendiri. perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN. besamya pajak yang terutang, membayar, dan melaporkannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan self assessment system dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Bisa dikatakan, hampir semua sektor-sektor yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan negara yang berasal dari iuran masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang tentunya akan terus-menerus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi baik yang melayani kepentingan publik seperti organisasi pemerintah maupun organisasi swasta, menginginkan adanya sebuah pencapaian yang maksisimal yang terkait dengan peningkatan hasil kerja demi tercapainya tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi salah satu elemen penting yang harus diperhatikan yaitu sumber daya manusia. Hal ini karena sumber daya manusia yang melaksanakan dan mengatur serta menjalankan kegiatan organisasi tersebut. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, membawa perubahan dalam kehidupan manusia serta sumber daya manusia pun di tuntut untuk lebih berkualitas. Sumber daya manusia saat ini memiliki peranan sangat penting dalam berbagai sektor. Begitu pentingnya peranan sumber daya manusia menuntut organisasi untuk memperhatikan secara serius dan menyeluruh. Perubahan-perubahan itu mengakibatkan berbagai tuntutan yang lebih tinggi terhadap setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerja. Adanya perkembangan dan perubahan tersebut, mengakibatkan karyawan harus merubah pola dan sistem kerjanya sesuai dengan tuntutan yang ada saat ini. Sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi perusahaan, maka diperlukan suatu usaha untuk mengolah secara professional agar terwujud suatu keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan keinginan dan kemmpuan organisasi perusahaan. Selain itu, sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan perlu pula diperlakukan secara manusiawi sehingga dapat bekerja secara efektif, efisien dan produktif. Bagi KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih, mengelola karyawan yang berjumlah puluhan bukan perkara mudah, jika dilihat dari karakteristik individu, perspektif budaya yang berbeda satu sama lain. Sehingga dibutuhkan keinginan dan keterampilan yang kuat untuk mencetak karyawan yang mampu menghasilkan kinerja yang optimal bagi perusahaan. Kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan memberikan contoh yang baik dari seorang pemimpin, 1

2 memotivasi karyawan dan selalu memperhatikan karyawan dalam bekerja terutama yang mengalami perilaku yang kurang biasa. Manajemen sumber daya manusia di definisikan sebagai a managerial perspective which argues the need to establish an integrated series of personnel policies to support organization strategy (Beardwell and Claydon, 2007:5). Sumber daya manusia mempunyai beberapa tujuan organisasi yaitu untuk mencapai apa yang menjadi tujuan perusahaan dan untuk mencapai tujuan pribadi karyawan (Simamora, 2006:12). Dalam hal ini, manajemen sumber daya manusia harus dapat diintegrasikan dengan tujuan-tujuan perusahaan. Keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan akan sangat ditentukan oleh kemampuan dalam mengolah serta mendayagunakan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Walaupun sebuah perusahaan telah menggunakan teknologi yang sangat canggih pada peralatan kerjanya, serta penerapan metodemetode yang baik dalam pekerjaan semuanya tidak akan akan banyak membantu dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dalam memaksimalkan sumber daya manusia yang dimiliki. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara. Pajak yang terutang adalah pajak, atau dalam bagian tahun pajak sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang perpajakan. Tahun pajak adalah jangka waktu 1 tahun pajak. Penerimaan pajak merupakan sumber pendapatan negara yang semakin lama semakin penting. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar. Oleh karena itu, untuk membiayai seluruh kepentingan umum tersebut, salah satu yang dibutuhkan dan yang terpenting adalah peran aktif dari masyarakat untuk memberikan iuran kepada negara dalam bentuk pajak sehingga segala keperluan pembangunan dapat dibiayai. Salah satu kendala yang dapat menghambat ke efektifan pengumpulan pajak adalah kepatuhan wajib pajak. Kepatuhan pajak merupakan persoalan yang sejak dulu ada di perpajakan.

3 Di dalam negeri rasio kepatuhan wajib pajak dalam pelaksanaan pemenuhan kewajiban perpajakannya dari tahun ke tahun masih menunjukkan presentase yang menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan yang berarti. Hal ini di dasarkan pada perbandingan jumlah wajib pajak yang memenuhi syarat patuh di Indonesia sangat sedikit jika dibandigkan dengan total jumlah wajib pajak yang terdaftar. Salah satu bidang perpajakan adalah pemenuhan kewajiban pembayaran pajak beserta pelaporanny melalui SPT. Kewajiban pembayaran dan pelaporan adalah perwujudan dari sistem self assessment dimana wajib pajak diberi kepercayaan dalam menghitung, membayar dan melaporkan pajak yang terutang, sedangkan karyawan pajak hanya melakukan pengawasan, memberikan pelayanan dan pembinaan kepada wajib pajak. Saat ini karyawan sering di hadapkan dengan berbagai masalah dalam perusahaan sehingga sangat mungkin untuk terkena stres. Stres kerja muncul saat karyawan tidak mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan-tuntutan pekerjaan, serta ketidakjelasan apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaan, kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas, tidak ada dukungan fasilitas untuk menjalankan pekerjaan, serta tugas-tugas yang saling bertentangan. Hal-hal tersebut merupakan contoh pemicu stres kerja. Siagian (2007) menyatakan bahwa stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang. Sedangkan menurut Mangkunegara (2008), stres kerja merupakan perasaan tertekan yang dialami oleh karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini terlihat dari emosi yang tidak stabil, perasaan tidak senang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan. Berdasarkan pengertian stres kerja menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah perasaan dimana karyawan merasa tertekan karena berbagai faktor seperti tuntutan kerja yang terlalu tinggi, faktor psikologis, masalah finansial, konflik yang terjadi pada karyawan, penyimpangan yang terjadi ditempat kerja ataupun perilaku karyawan lain yang mengganggu dan menyababkan ketidaknyamanan dalam bekerja.

4 Di dalam KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih stress kerja merupakan suatu masalah penting dalam proses pencapaian kerja, kualitas kinerja dan tingkat kehadiran. Dengan ini diperlukan suatu strategi yang mampu menciptakan sebuah program sumber daya yang baik dan efektif. Selain stres, indikasi lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah beban kerja, beban kerja mempengaruhi kinerja karyawan karena banyaknya tugas yang di berikan dan tuntutan kerja yang mengharuskan karyawan untuk bekerja maksimal. Beban kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja. Beban kerja yang berat dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman dan menjadi tidak betah dalam bekerja. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan beban kerja untuk karyawan. Perhitungan beban kerja dapat dilihat dari 3 aspek, yakni fisik, mental dan penggunaan waktu. Aspek fisik meliputi beban kerja berdasarkan kriteria-kriteria fisik manusia. Aspek mental merupakan perhitungan beban kerja dengan mempertimbangkan aspek mental (psikologis). Sedangkan aspek pemanfaatan waktu lebih mempertimbangkan pada aspek pengunaan waktu untuk bekerja (Adipradana, 2008). Tidak hanya stres kerja dan beban kerja saja yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih, motivasi kerja juga mempengaruhi karena dengan adanya dorongan dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam pencapaian tujuan organisasi. Semakin besar motivasi yang di berikan kepada karyawan maka kinerja karyawan pun akan semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi kerja akan memberikan peningkatan yang sangat berarti bagi peningkatan kinerja karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Kinerja karyawan merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara menyeluruh selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas di bandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti: standart hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja dalam organisasi merupakan salah suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu lembaga organisasi, baik lembaga pemerintah maupun dari lembaga swasta.

5 Tabel 1.1 Laporan Kinerja Karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih Laporan Kinerja Karyawan Periode 2012-2014 Tahun Persentase 2012 98,50% 2013 96,43% 2014 94,60% Sumber: KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih Berdasarkan tabel diatas persentase kinerja karyawan selama 3 tahun terakhir di KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih dapat disimpulan bahwa dengan jumlah karyawan 72 orang. Pada tahun 2012 persentase yang dihasilkan berjumlah 98,50%, tahun 2013 persentase yang dihasilkan berjumlah 96,43%, dan pada tahun 2015 persentase yang dihasilkan berjumlah 94,60%. Secara keseluruhan selama periode tersebut KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih mengalami penurunan kinerja karyawan dengan pencapaian target yang tidak sesuai dengan KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih. Oleh sebab itu yang menjadikan kendala banyak dari karyawan seperti banyaknya beban kerja yang di tanggung setiap karyawan, deadline tugas yang terlalu menuntut dan kurangnya motivasi sehingga hasil yang dihasilkan karyawan mengakibatkan penurunan kinerja selama 3 tahun terakhir. Sehingga berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja dan Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih.

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang disampaikan diatas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1). Bagaimanakah pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih? 2). Bagaimanakah pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka putih? 3). Bagaimanakah pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih? 4). Bagaimanakah pengaruh secara simultan stres kerja, beban kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih? 1.3 Tujuan Penelitian Mengacu pada judul penelitian dan latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan beberapa masalah. Rumusan masalah tersebut dapat di utarakan dalam beberapa pernyataan, yaitu: 1). Menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih? 2). Mengalisis pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih? 3). Mengalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih? 4). Mengnalisis pengaruh secara stres kerja, beban kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih?

7 1.4 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang berjudul Analisis pengaruh stres kerja, beban kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka putih ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, diantaranya: 1. Manfaat bagi Perusahaan Dapat dijadikan referensi dan masukan kepada perusahaan agar dapat mengetahui faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja karyawan di KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih. Memberikan gambaran kepada department untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara analisis pengaruh stres kerja, beban kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih di masa kini dan masa yang akan datang. Sebagai sumber pertimbangan untuk membuat kebijakan pada periode selanjutnya. 2. Manfaat bagi Penulis Memberikan tambahan pengetahuan serta informasi di dalam manajemen sumber daya manusia di department tersebut. Menambah wawasan mengenai cara untuk menganalisis pengaruh stres kerja, beban kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Memberikan gambaran tentang dunia kerja agar dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah di dapatkan selama kuliah. 3. Manfaat bagi Pembaca Memberikan informasikan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutkan dari hasil Analisis pengaruh stres kerja, beban kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih sehingga departemen dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa kini dan masa mendatang.

8 1.5 Metode Penelitian Metodologi pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Penelitian Lapangan Untuk melihat kenyataan yang sebenarnya dari masalah yang ada, diperlukan penelitian untuk memperoleh data primer secara langsung. Pada metode ini penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu: a. Pengamatan Melakukan pengamatan secara langsung ke KPP yang menjadi objek penelitian untuk memperoleh informasi dan data yang akurat. b. Dokumentasi Melakukan pengumpulan data berupa dokumen maupun catatan-catatan lainnya yang terkait dengan penelitian. c. Wawancara Melakukan tanya-jawab kepada pihak-pihak terkait untuk mengumpulkan informasi dari pegawai KPP seksi umum yang berhubungan dengan penelitian. 2. Penelitian Kepustakaan Dalam melaksanakan studi kepustakaan, dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dalam menunjang data primer yang telah didapat dari penelitian lapangan. Dalam melakukan studi kepustakaan ini, penulis mengumpulkan data dengan membaca literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 1.6 Sistematika Penulisan Berikut diuraikan sistematika penulisan penelitian ini untuk memberikan gambaran singkat mengenai isi dari penelitian ini yang akan memudahkan pembaca untuk memahaminya secara garis besar.

9 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisikan uraian mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, tujuan dan manfaat yang ingin dicapai, serta sistematika penulisan skripsi yang diharapkan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai skripsi ini. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi penjelasan mengenai teori-teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Teori diambil dari kepustakaan yang berhubungan dengan analisis pengaruh stres kerja, beban kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada KPP Pratama Jakarta Cempaka Putih. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini penulis membahas tentang metode yang digunakan dalam penelitian sehingga memudahkan pembaca untuk memahami gambaran umum penelitian. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang sejarah berdirinya KPP, gambaran umum KPP, struktur oganisasi, dan tugas masing-masing bagiannya. Bab ini membahas tentang masalah yang menjadi topic skripsi yang disusun oleh penulis dan diolah dengan menggunakan SPSS. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini dan terdapat saran-saran yang berguna bagi penulis yang akan melakukan penelitian selanjutnya mengenai topik yang terkait.

10