BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data tersebut penulis lakukan di tempat penelitian yaitu di bagian produksi PT. XYZ. dengan alamat Jalan Raya Serang Cikande, Kawasan Industri Cikande- Serang, Provinsi Banten. Waktu yang dibutuhkan oleh penulis dalam melakukan penelitian mulai dari bulan September sampai dengan bulan Desember 2015. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dari persiapan pada saat dinyatakan hipotesis penelitian sampai dengan proses pembuatan laporan penelitian selesai. Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian dasar, jika dilihat dari sifat eksplorasi ilmu. Penelitian dasar ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu dimana penulis mencoba mencari jawaban baru atas masalah manajemen yang terjadi dalam organisasi, masyarakat atau perusahaan. Berdasarkan eksplanasi ilmu, penelitian ini termasuk dalam desain penelitian kausal, yaitu mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat antar variabel atau pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya. Pengaruh yang akan 53
diketahui adalah variabel X1 (kompensasi), X2 (budaya organisasi), X3 (motivasi kerja), merupakan variabel independen yang mempengaruhi Y2 (kepuasan kerja) merupakan variabel dependen. 3.3 Variabel dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2010:58). Menurut Sugiyono yang dikutip dari Hatch dan Farhady, secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagain atribut seseorang, atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Berdasarkan kajian pustaka dan perumusan hipotesis, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah motivasi kerja, kompensasi dan budaya organisasi. 54
2. Variabel Dependen Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah kepuasan kerja. 3.3.2 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh setiap variabel dan indikator-indikatornya guna dijadikan petunjuk dalam melakukan penelitian. Petunjuk bagaimana suatu variabel di ukur dapat membantu peneliti untuk mengetahui valid atau tidaknya pengukuran tersebut. Berikut adalah operasionalisasi variabel dalam penelitian ini: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Kompensasi Sesuatu yang diterima secara langsung para karyawan sebagai balas jasa dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya dalam perusahaan * Upah dan gaji * Insentif * Tunjangan * Fasilitas Ordinal 55
Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Budaya organisasi Perekat sosial yang mengikat anggota organisasi bersama-sama, dimana karyawan terlibat, dapat beradaptassi dan konsisten dalam pelaksanaan misi perusahaan * Keterlibatan * Konsistensi * Adaptasi * Misi Ordinal Motivasi Serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu atau karyawan untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu atau karyawan * Upah * Promosi * Keamanan kerja * Tempat Kerja yang baik * Penerimaan oleh kelompok * Perlakuan yang wajar * Pengakuan atas Interpretasi Ordinal Kepuasan kerja Tingkat perasaan karyawan baik secara positif atau negatif terhadap aspek-aspek dalam pekerjaannya. * Isi pekerjaan * Supervisi * Organisasi dan manajemen * Kesempatan untuk maju * Gaji * Rekan kerja * Kondisi pekerjaan Ordinal 56
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115). Penelitian ini menggunakan populasi karyawan bagian produksi PT. XYZ dengan jumlah 531 karyawan. 3.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:116). Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan metode proportionate stratified random sampling. Probability sampling adalah tehnik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan proportionate stratified random sampling adalah metode pengambilan anggota sampel dimana populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. (Sugiyono, 2010:118). Penelitian ini menggunakan tehnik analisis SEM (Structural Equation Modelling), menurut Ferdinand (2014:173) analisis SEM membutuhkan sampel yang baik sekitar antara 100-200 sampel. Berdasarkan syarat sampel yang dibutuhkan dalam analisis SEM, maka peneliti menggunakan 200 sampel. 57
3.5 Tehnik Pengumpulan Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2010:193). Sumber data diperoleh dari sampel sebanyak 200 karyawan PT. XYZ dengan menjawab kuisioner yang dibagikan. Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2010:199). Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada dalam kuisioner dengan alternatif jawaban yang sudah ditentukan. Pengumpulan data dengan kuesioner ini cukup efisien apabila peneliti sudah mengetahui variabel-variabel yang akan diukur dan respon dari responden sesuai yang diharapkan. Seluruh variabel menggunakan skala likert yang dimodifikasi dimana responden memilih empat jawaban yang tersedia. Modifikasi dengan menghilangkan jawaban di tengah karena alasan : 1. Ragu-ragu mempunyai makna ganda, dimana tidak bisa dikatakan setuju, atau dikatakan tidak setuju 2. Responden akan mengarah ke netral atau ragu-ragu jika responden tidak yakin akan jawabannnya atau mengambil opsi ini karena tidak mengerti atau tidak terlibat langsung dengan pertanyaan yang diajukan 3. Untuk menghindari jawaban aman dari responden, dan untuk menghindari fokus responden ke jawaban ini karena posisinya yang berada di tengah 4. Banyaknya pilihan ragu-ragu atau netral akan membuang banyak data riset. 58
5. Jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS), untuk mengetahui jawaban dari responden mengarah ke setuju atau mengarah ke tidak setuju Kuesioner dianalisis dengan memberikan nilai dari hasil kuesioner dengan bobot nilai sebagai berikut : Tabel 3.2 Instrumen Skala Lingkert yang Sudah Dimodifikasi Jawaban Skor Sangat Setuju (SS) 4 Setuju (S) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 3.6 Metode Analisis Metode analisis adalah alat yang digunakan untuk menguji serta menganalisis hipotesis yang dikemukakan. Guna membantu penelitian maka digunakan metode analisis SEM, yaitu salah satu jenis analisis multivariat (multivariate analysis) dalam ilmu sosial. Analisis multivariat merupakan aplikasi metode statistika untuk menganalisis beberapa variabel penelitian secara simultan atau serempak (Sholihin & Ratmono,2013:2). Menurut Smith dan Langfield-Smith, Hair dkk, dalam Solihin dan Ratmono (2013;3-4) kelebihan utama dari penggunaan SEM adalah: (a). SEM mampu menguji model penelitian yang kompleks secara simultan. (b). SEM mampu menganalisis variabel yang tidak dapat diukur langsung (unobserved variables) dan memperhitungkan kesalahan pengukurannya 59
3.6.1 Struktural Equation Modelling Partial Least Square (SEM-PLS) Penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) sebagai alat analisis. PLS merupakan salah satu metode untuk melaksanakan Struktural Equation Modelling (SEM), dengan jumlah sampel yang tidak besar dan dapat digunakan pada semua skala data. PLS selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya atau untuk pengujian proposisi. PLS juga dapat digunakan untuk pemodelan struktural dengan indikator bersifat konstruk reflektif dan konstruk formatif. Konstruk reflektif membutuhkan pengujian validitas dan reliabilitas konstruk, sedangkan konstruk formatif pengukuran dilakukan hanya dengan melihat signifikansi wightnya. Oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan konstruk reflektif dan digunakan tiga cara pengukuran yaitu confergent validity, discriminant validity, composite reliability (Yamin,2009:222) 3.6.2 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) Convergent validity merupakan tingkatan sejauh mana hasil pengukuran suatu konsep menunjukkan korelasi positif dengan hasil pengukuran konsep lain yang secara teoritis harus berkorelasi positif (Bambang & Lina,2005:103-104) Validitas konvergen merupakan bagian dari measurement model yang dalam SEM PLS biasanya disebut sebagai outer model. 60
Terdapat dua kriteria untuk menilai apakah outer model memenuhi syarat validitas konvergen untuk konstruk reflektif yaitu: (1) loading harus di atas 0,70 dan (2) nilai p signifikan yaitu p < 0,05. Dengan syarat tersebut, pengukuran variabel yang diteliti dianggap telah memenuhi syarat validitas konvergen. Discriminant validity merupakan tingkatan sejauh mana hasil pengukuran suatu konsep mampu membedakan diri dengan hasil pengukuran konsep lain secara teoritis memang harus berbeda (Bambang & Lina;2005;104). Validitas diskriminan juga merupakan bagian dari outer model. Syarat untuk memenuhi syarat validitas diskriminan ini adalah hasil dalam view combined loading and cross-loadings menunjukkan bahwa loading ke variabel lain (cross-loading) bernilai lebih rendah daripada loading ke variabel tersebut. Composite Reliability dilakukan dengan melihat view latent variable coefficients. Dari output ini, maka kriteria dilihat dari dua hal yaitu composite reliability dan cronbach s alpha yang nilainya masing-masing harus > 0,70. Apabila suatu variabel telah memenuhi dua kriteria tersebut maka dapat dikatakan bahwa variabel reliable. 3.6.3 Evaluasi Model Struktural (Inner Model) Evaluasi model struktural (inner model) meliputi uji kecocokan model (model fit), path coefficient, dan R 2. Uji kecocokan model harus dilakukan sebelum menguji signifikansi path coefficient dan R 2. Uji model fit ini digunakan untuk mengetahui apakah suatu model memiliki kecocokan dengan data. Pada uji kecocokan model terdapat 3 indeks pengujian, yaitu average path coefficient 61
(APC), average R-squared (ARS) dan average varians factor (AVIF) dengan kriteria APC dan ARS diterima dengan syarat p-value < 0,05 dan AVIF lebih kecil dari 5. 3.7 Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk menjelaskan arah hubungan antara variabel independen dan variabel dipendennya. Pengujian ini dilakukan dengan cara analisis jalur (path analysis) atas model yang telah dibuat. Program WarpPLS 3.0 dapat secara simultan menguji model struktural yang kompleks, sehingga dapat diketahui hasil analisis jalur dalam satu analisis regresi. Hasil korelasi antar variabel diukur dengan melihat path coefficients dan tingkat signifikansinya yang kemudian dibandingkan dengan hipotesis penelitian. Suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak secara statistik dapat dihitung melalui tingkat signifikansinya. Tingkat signifikansi biasanya ditentukan sebanyak 10%, 5%, dan 1%. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5%. Apabila tingkat signifikansi yang dipilih 5% maka tingkat signifikansi atau tingkat kepercayaan 0,05 untuk menolak suatu hipotesis.dalam penelitian ini ada kemungkinan mengambil keputusan yang salah sebesar 5%. Berikut ini yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yaitu; p-value 0,05, maka Ho diterima p-value < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima 62