RK Jiwa minimal: 6. Diagnosa psikiatrik saat masuk 7. Riwayat psikiatrik 8. Catatan penilaian yang lengkap,termasuk keluhan pasien, komentar pasien

dokumen-dokumen yang mirip
HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES

LTC DAN REHABILATION C

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP TOTAL ATAU SEMENTARA

INDIKATOR KETERANGA ELEMEN PENCAPAIAN

A. Kriteria Discharge Planning Pemulangan pasien dari Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri dilakukan kepada :

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

a) Mengenal Analisis Kualitatif b) Mengetahui komponen Analisis Kualitatif c) Mengenal perbedaan analisis kuantitatif dan kualitatif

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG 2013 DAFTAR ISI

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

FORMULIR KLAIM MEGA MEDICAL PLUS

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

FORMULIR KLAIM RAWAT INAP

UU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN. Law & Regulation MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM 11/22/12 REKAM MEDIS PARAGRAF 3. Pasal 46

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen kualitas. Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

Komunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

POKJA KUALIFIKASI dan PENDIDIKAN STAFF (KPS)

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. baik dari pihak penyedia jasa pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor tersebut

FORMULIR KLAIM MEGA MEDICAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISI RM PERTEMUAN III LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN DAN D-IV MIK, FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, jumlah. korban meninggal , luka berat yang menderita luka ringan

BAB I PENDAHULUAN. intelektual serta gangguan fungsi fisiologis lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena

JENIS DOKUMENTASI MR 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

Fungsi dan Tata Kelola RM dalam Pelayanan Kesehatan. Radita Ikapratiwi Fetty Siti N Tiara Melodi M

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

Panduan Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP )

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ditetapkan Tanggal Terbit

BAB 1 PENDAHULUAN. program Jamsostek disamping program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyelenggarakan rekam medis. 2. mengandung isian yang lengkap tentang identitas pasien, kepastian

No. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013. Tanggal terbit : 12 Februari 2013

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. dengan membuka sayatan.berdasarkan data yang diperoleh dari World Health

Perlindungan Asuransi yang Memenuhi Kebutuhan Anda dan Keluarga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT JIWA JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA PADA KEMENTERIAN KESEHATAN KELAS II

Ringkasan Informasi Produk

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

FORMULIR KLAIM. Asuransi Kesehatan. BAGIAN I : PERNYATAAN PEMEGANG POLIS dan/atau TERTANGGUNG DATA PEMEGANG POLIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Penderita gangguan skizifrenia di seluruh dunia ada 24 juta jiwa dengan angka

DETEKSI DAN MANAJEMEN PENYAKIT SISTEMIK PADA PASIEN GIGI-MULUT DENGAN KOMPROMIS MEDIS. Harum Sasanti FKG-UI, Departemen Ilmu Penyakit Mulut

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

Integrated Care for Better Health Integrasi Layanan untuk Kesehatan Yang Lebih Baik

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB II PELAYANAN BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Discharge planning merupakan salah satu elemen penting dalam

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM EXTRA CARE

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ringkasan Informasi Produk

SUMMARY TIME ORIENTED RECORD (STOR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

PELATIHAN AUDIT PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS SECARA KUALITATIF

BAB I PENDAHULUAN. suksesnya sistem kesehatan adalah pelaksanaan pelayanan kefarmasian (Hermawati, kepada pasien yang membutuhkan (Menkes RI, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di

Travel Student Assist

Transkripsi:

SUBPOKOK KE 15

RK Jiwa minimal: 1. Data identifikasi 2. Sumber rujukan 3. Alasan dirujuk 4. Status hukum pasien 5. Surat persetujuan yang diperlukan saat masuk,pengobatan, evaluasi dan sesudah perawatan 6. Diagnosa psikiatrik saat masuk 7. Riwayat psikiatrik 8. Catatan penilaian yang lengkap,termasuk keluhan pasien, komentar pasien

9. Riwayat penyakit, laporan pemeriksaan fisik dan seluruh obat-obat yang diberikan. 10. Diagnosa tambahan ( provisional diagnoses) berdasarkan penilaian yang ada termasuk penyakit yang dideritanya. 11. Catatan rencana pengobatan individual 12. Catatan dari pengobatan yang telah dilakukan, seluruh evaluasi dan pemeriksaan 13. Catatan perkembangan dari multidisiplin ilmu yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran yang telah digariskan dalam rencana pengo

Catatan yang penting yang berkaitan dengan tindakan pengobatan khusus yang dilakukan Rencana pengobatan yang telah diperbaiki sesuai dengan hasil penilaian yang telah diuraikan dalam catatan perkembangan Catatan konferensi kasus dari multi disiplin ilmu dan catatan konsultasi termasuk: tanggal, rekomendasi yang dibuat dan tindakan yang diambil Informasi tentang kejasian yqang tidak biasa seperti: komplikasi pengobatan, kecelakaan dan cedera, penyakit, kematian dari pasien, prosedur yang menyebabkan pasien menderita sakit yang tidak biasa Surat menyurat yang berkaitan dengan pasien termasuk surat-surat dan pembicaraan via telepon yang berkaitan dengan pengobatan pasien Ringkasan keluar Rencana follow up dan dokumentasi implementasinya Individual aftercare / post treatment plan

a. Intake b. Assessment of Patient c. Treatment Planning (Rencana pengobatan) d. Frequency of Documentation

1. Peraturan dan prosedur masuk / pendaftaram 2. Prosedur penerimaan dari rujukan 3. Informasi medis dan data statistik 4. Prosedur rujukan pasien jika pasien tidak dapat diterima.

1. Physical Assessment 2. Emotional and Behaviour A. 3. Social A. 4. Recreational A 5. Legal A. 6. Vocational A. 7. Nutritional A. 8. Other As.

Pasien harus diikut sertakan, juga keluarga / orang lain yang berkaitan. Keterangan ini perlu dicatat dalam RKJ. Tujuan dan sasaran: ada tujuan khusus yang harus dicapai berdasarkan dari penilaian awal dan ada sasaran khusus yang berkaitan dengan tujuan termasuk tanggal pencapaian tujuan. Harus dicatat dan dapat diukur perkembangannya saat penilaian. Tujuan dan sasaran harus dapat diukur: Memastikan bahwa setiap pasien mempunyai rencana pengobatan sendiri Menginginkan tindakan khusus dengan menempatkan di ruang khusus untuk pengamatan. Mengkomunikasikan tujuan yang sama yang diharapkan kepada semua staf yang menangani pasien

Mampu menjalankan pengobatan pasien, dengan personil yang berkualitas untuk menentukan pengobatan dapat dilaksanakan. Treatment modalities: Rencana pengobatan harus dapat menjelaskan pelayanan, aktifitas, dan rencana program untuk pasien Harus ditangani khusus oleh anggota tim dalam melaksanakan rencanan pengobatan. Harus mempunyai jadwal khusus.

Inpatient, Residential, and Partial Day Program Preliminary Treatment Plan: saat masuk Initial Treatment Plan : < 72 jam sesudah masuk Master Treatment Plan : harus ada bila pasien dirawat > 10 hari dan pasien dirawat oleh sebuah tim ahli. Review Treatment Plan Saat transfer/ discharge Bila ada perubahan yang besar dari kondisi pasien Saat perumusan Initial Plan dan penentuan lama pengobatan. Setiap 3 bulan bagi P.rawat inap. Program Keterlambatan/ Cacat Mental termasuk dalam Residential Program.

1. Initial treatment: saat pertama datang. 2. Bila kunjungan > 10 X harus ada Master Plan 3. Review Master Plan 4. Setiap 10 X kunjungan P.rawat jalan / setiap 3 bulan tergantung yang mana lebih dahulu.

Bagian dari rencana pengobatan ( treatment plan) Hal baru dari perencanaan harus dicatat dalam CP termasuk: Catatan pelaksanaan treatment plan Pengobatan yang diberikan Reaksi pasien mengenai pengobatan yang diberikan Revisi dan update treatment plan CP dipakai untuk mereview perkembangan pasien.

1. Isolasi Pasien baik diasingkan maupun dikendalikan (Seclusion and Restraint) 2. Bedah syaraf (Psycho Surgery) 3. Terapi kejut listrik /ECT ( Electro Convulsive Therapy) 4. Terapi lain seperti Terapi Tradisional dan Program Perubahan Perilaku ( Behavior Modifikasi) Penggunaan prosedur tersebut di atas perlu ada dasar penggunaanya dan indikasi klinis yang telah ditinjau oleh kepala dari staf pelaksana dan jelas ditulis dalam RKJ.

1. Indikasi yang mendukung tindakan ini dicatat. Tidak boleh > dari 24 jam. Pada keadan darurat petugas harus berada ditempat tersebut. 2. Harus ada catatannya maksimum 1 jam sesudah dilakukan. Petunjuk dokter diperlukan bila pelaksanaan dilanjutkan. 3. Pencatatan setiap 15 menit untuk melihat perkembangan dan mencegah pasien dari keinginan bunuh diri, terluka dan hal lain. 4. Pengasingan (Seclusion) dilakukan untuk mencegah gangguan yang serius dari lingkungan tempat terapi (bukan berupa hukuman). Prosedur ini dilakukan sebelum pengurungan ( restraint). 5. Bila dilakukan > 24 jam harus dilaporkan kepada kepala staf pelaksana untuk tindakan selanjutnya.

DILAKUKAN UNTUK MEMBERI RANGSANGAN RASA SAKIT KEPADA PASIEN. PENTING INFORM CONSENT ADA DALAM RKJ TERAPI TRADISIONAL DIBERIKAN UNTUK MENI LAI KEMAMPUAN PASIEN, TERHADAP FUNGSI KEAMANAN, RESPON TERHADAP AKTIFITAS SEHARI-HARI, MEMBANTU PENGOBATAN PASIEN, MEMBANTU RASA KEBEBASAN / MENENTUKAN NASIB SENDIRI. MEMBANTU MEMPERBAIKI HUBUNGAN DENGAN KELUARGA PASIEN, TERAPI INI JUGA DICATAT DI RKJ HAL INI MENCEGAH PASIEN KELUAR SEBELUM WAKTUNYA DAN UNTUK PENGOBATAN LANJUTAN PASIEN. BEHAVIOR MODIFICATION PROGRAM: BIASA DILAKUKAN TERAPI UNTUK GOLONGAN REMAJA DENGAN MENILAI TINGKAH LAKU DAN PERKEMBANGANNYA. JUGA DICATAT DALAM RKJ.

1. Hasil Initial Assessment dan diagnosa 2. Temuan yang penting 3. Urutan dan perkembangan setiap masalah 4. Pengobatan yang diberikan 5. Final Assessment 6. Observasi umum 7. Kondisi pasien saat masuk, pengobatan, dan keluar. 8. Rekomendasi untuk pengobatan selanjutnya sesudah perawatan. 9. Diagnosa akhir