BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Jual Beli Akad Istishna Pada Produk SEMBAKO

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANKAN SYARIAH TRANSAKSI SALAM AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB III KELEMBAGAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan sesuai laporan keputusan RAT berganti nama menjadi KOPSYAH

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD IJARAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NOMOR 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB 1V ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN IDUL FITRI DI KJKS SUBAH BATANG. A. Pelaksanaan Strategi Pemasaran Simpanan Idul Fitri di KJKS Mitra

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Kebijakan BMT Citra Keuangan Syariah Cabang Pekalongan Dalam. Upaya Menyelesaikan Pembiayaan Bermasalah.

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pemberian Bonus Pada Produk Simpanan Mitra Sahabat

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo).

BAB I PENDAHULUAN. yang bernama baitul maal wat tamwil (BMT). 1 BMT merupakan usaha. Dalam opersionalnya BMT (baitul maal wat tamwil) memilki 2 fungsi

BAB IV ANALISIS PROSEDUR MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA JAMINAN PADA GADAI EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKALONGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PT. WOM FINANCE SYARIAH WELERI. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah di PT. Wahana

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Simpanan Qurban di BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PERBANDINGAN ANTARA PRODUK SIDIK AMAL DAN SIMWAPRES DI BMT YA UMMI MAS 1. Kekurangan dan Kelebihan dari Produk Tabungan Pendidikan Sidik Amal

diinginkan nasabah kepada pihak lainnya seperti kepada supplier yang Baitul māl wa tamwīl (BMT) Amanah Ummah cabang Sukoharjo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

AKUNTANSI ISTISHNA. Materi: 9. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

2008, No c. bahwa potensi sumber pembiayaan pembangunan nasional yang menggunakan instrumen keuangan berbasis syariah yang memiliki peluang besa

AKAD PEMBIAYAAN JUAL-BELI PPUM Investasi DAN PENGAKUAN HUTANG Nomor : AKAD/005/7104/PPUM-INV/03-17/03-20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti

BAB IV MEKANISME AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN PRODUK MULIA DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEKALONGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2015 TENTANG AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

PENGGABUNGAN AKAD AL-ISTISHNA DENGAN AL-WAKALAH BERPOTENSI MENIMBULKAN RIBA TERSELUBUNG. Oleh Drs. Herman Supriyadi

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DENDA PADA PEMBIAYAAN BERMASALAH MENURUT FATWA DSN-MUI NO 17/DSN MUI/IX/2000 DI KJKS MADANI KOTA PEKALONGAN

MURA<BAH{AH BERMASALAH DI BPRS BAKTI MAKMUR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudarabah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS JUAL BELI

BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk Simpanan SAHARA di BMT El Amanah Kendal 1. Mekanisme Pembukan Rekening Simpanan SAHARA

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

BAB IV ANALISA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OBLIGASI TANPA BUNGA (ZERO COUPON BOND) DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS. Ny.Indah yang beralamat di JL. Beruang Raya No. 102 Kecamatan. Gayamsari Semarang Timur ingin membeli sepeda motor Supra X 125 yang

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DI KOSPIN JASA SYARIAH DIPANDANG FATWA DSN NOMOR: 26/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN EMAS.

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mudharabah di PT BPRS Puduarta Insani maka dapat diambil kesimpulan

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUD}A<RABAH BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG TUBAN

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

Akuntansi Istishna' ED PSAK 104 (Revisi 2006) Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED

KONTRAK PERJANJIAN PT IKHLAS BERKAH MANDIRI DENGAN AGEN PROPERTI INDEPENDENCE. Bismillahhirrahmannirrohim

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT. BPR Syariah Karya Mugi

BAB IV PENENTUAN SEGMEN PASAR PADA PRODUK SIMPANAN TABUNGAN HARI RAYA (SITARA) DI KSPPS MINNA LANA PEKALONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Jual Beli Akad Istishna Pada Produk SEMBAKO Berdasarkan kebutuhan masyarakat dalam menyediakan sembako saat Lebaran, serta menambah keragaman produk maka BMT An-Najah membuat produk yang diberi nama SEMBAKO. SEMBAKO adalah sebuah produk yang unik, yang memungkinkan setiap orang dapat membeli paket sembako dari BMT An-Najah. Produk SEMBAKO tersebut dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat dalam pembelian sembako dengan mudah. Terutama bagi calon nasabah yang tidak mau repot dalam mempersiapkan kebutuhan sembako persediaan Lebaran. 1 Produk SEMBAKO ini menggunakan akad istishna. Berikut alur jual beli akad istishna pada produk SEMBAKO. Gambar 3.4 2 Nasabah SEMBAKO Biro Swalayan 2 3 4 1 BMT An-Najah 1 Berdasarkan wawancara dengan Bapak Hariadi Prihatmanto selaku Manager Bisnis di BMT An-Najah Wiradesa pada Tanggal 11 September 2014 pukul 08.00 WIB. 2 Ibid. 59

60 Keterangan : 1. Nasabah SEMBAKO mendaftar menjadi anggota kepada pihak BMT An-Najah dengan pembayaran dimuka maupun diangsur selama 40 minggu 2. Kemudian pihak BMT An-Najah melakukan kerjasama dengan agen sembako Biro Swalayan untuk menyediakan barang sembako 3. Setelah jatuh tempo penyerahan barang sembako, maka pihak Biro Swalayan akan menyerahkan sembako kepada pihak BMT An-Najah 4. Dan setelah sembako tersebut sudah berada di BMT An-Najah, sembako akan diserahkan kepada nasabah SEMBAKO setelah mereka melunasi setorannya. Dari skema diatas terlihat bahwa, jual beli istishna pada produk SEMBAKO di BMT An-Najah menggunakan istishna paralel. Karena dalam pengadaan barang sembako untuk nasabahnya pihak BMT belum bisa menyediakan barang sendiri, jadi pihak BMT bekerjasama dengan Biro Swalayan untuk menyediakan barang tersebut. Dalam kontrak pertama pihak BMT bertanggungjawab kepada nasabah atas kesalahan, kelalaian atau pelanggaran yang sekiranya berasal dari pihak Biro

61 Swalayan. Jadi pihak biro swalayan tidak mempunyai hubungan hukum secara langsung dengan nasabah SEMBAKO. 3 Berikut ketentuan pelaksanaan akad istishna pada produk SEMBAKO di BMT An-Najah serta analisis penulis: 4 1) Ketentuan umum a) Simpanan sembako menggunakan akad istishna dimana penyimpan telah memesan sejumlah barang yang ditawarkan BMT An-Najah. Menurut BMT An-Najah disebut simpanan karena anggota SEMBAKO mengumpulkan uang sebesar Rp. 10.000 per minggu selama 8 bulan. b) Jumlah, jenis, dan harga barang yang ditawarkan akan dilampirkan dalam akad. Berdasarkan pengamatan penulis pihak BMT hanya memberitahu jenis dan harganya tanpa melampirkan jumlah per item sembako dalam akad seperti yang tertera di brosur SEMBAKO. c) Simpanan sembako diperuntukan untuk perorangan. d) Jika terjadi perbedaan saldo maka yang akan digunakan adalah catatan pada BMT An-Najah. Bedasarkan informasi dari BMT An-Najah untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan dari pihak anggota SEMBAKO. e) Akad dapat dibatalkan secara sepihak oleh BMT An-Najah bila tidak aktif selama 6 kali setoran. Sedang dananya akan di berikan 3 Berdasarkan wawancara dengan Bapak Hariadi Prihatmanto selaku Manager Bisnis di BMT An-Najah Wiradesa pada Tanggal 11 September 2014 pukul 08.00 WIB. 4 Dari Modul BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan.

62 pada saat pembagian barang dengan dipotong biaya administrasi. Menurut bapak Prihatmanto praktisi BMT An-Najah walaupun tertulis ketentuan seperti itu sering diabaikan, karena dalam praktiknya anggota SEMBAKO yang tidak menyetor lebih dari 6 kali setoran akan tetapi dikemudian hari bisa menutup sebelum jatuh tempo pembayaran, masih bisa untuk ikut sebagai anggota. 5 2) Penyetoran pembagian barang a) Jumlah setoran sebesar Rp.10.000 perminggu selama 40 minggu. Walaupun tertulis setoran Rp.10.000 perminggu namun banyak anggota yang tidak rutin dalam pengumpulan uang seminggu sekali. b) Setoran dilakukan pada hari jumat pada jam kerja. Pada praktinya tidak selalu hari jumat tergantung anggota pada saat mempunyai uang. c) Pembagian barang dilakukan pada tanggal 20-25 Ramadhan dengan membawa bukti pelunasan sembako An-Najah. Praktiknya sesuai dengan peraturan karena memang diperuntukan persediaan Lebaran. Dalam mekanisme jual beli produk SEMBAKO, pihak BMT melakukan promosi ke berbagai kalangan masyarakat khususnya yang berada di kabupaten Pekalongan dan sekitarnya, karena mengingat lokasi 5 Berdasarkan wawancara dengan Bapak Hariadi Prihatmanto selaku Manager Bisnis di BMT An-Najah Wiradesa pada Tanggal 11 September 2014 pukul 08.00 WIB.

63 BMT An-Najah yang berada di kabupaten Pekalongan. Promosi hanya berlangsung selama 2 bulan setelah hari raya Idul Fitri. Setelah terkumpul nasabah selama 2 bulan masa promosi, pendaftaran untuk menjadi nasabah produk SEMBAKO ditutup. 6 Salah satu cara promosi produk SEMBAKO di BMT An-Najah yakni mendatangi nasabah secara langsung dipasar Wiradesa Pekalongan seperti kunjungan ke Ibu Toya dan Paeroh dipasar Wiroto Wiradesa Pekalongan. Selain dipasar pihak BMT juga melakukan promosi secara door to door ke rumah nasabah. 7 Adanya promosi yang dilakukan oleh pihak BMT tersebut, BMT mendapatkan nasabah cukup banyak. Hal tersebut terbukti dengan jumlah nasabah SEMBAKO yang semakin tahun semakin banyak, seperti tahun 2015 ini mencapai 2356 orang. 6 Berdasarkan wawancara di BMT An-Najah dengan Bapak Hariadi Prihatmanto selaku manager Bisnis pada tanggal 1 September 2014,pukul 08.00 WIB. 7 Ibid.

64 Berikut jumlah nasabah SEMBAKO dari tahun 2008 sampai 2015. Tabel 3.1 8 No Tahun Jumlah Nasabah Jumlah setoran 1 2008 463 5.000 2 2009 789 6.000 3 2010 905 6.000 4 2011 1100 7.000 5 2012 1930 7.000 6 2013 2016 8.000 7 2014 2173 8.000 8 2015 2356 10.000 Sumber : Data nasabah SEMBAKO per tahun dari BMT An-Najah Produk SEMBAKO yang masih berjalan pada tahun 2015 ini adalah simpanan dalam bentuk setoran tunai sebesarrp. 400.000. Dimana setoran tersebut harus dibayar oleh nasabah dengan cara mengangsur sebesar Rp.10.000 per minggu yang disetor selama 40 minggu.simpanan tersebut nantinya akan ditukarkan dengan paket sembako,dimana sembako` tersebut akan diserahkan 1 minggu sebelum lebaran ketika nasabah telah melunasi setorannya selama 40 minggu. 8 Berdasarkan catatan dari BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan melalui Ibu Eka Yuningsih Saputri selaku Kabag. Pemasaran pada Tanggal 24 April 2015 pukul 10.00 WIB.

65 Jika ada nasabah atau anggota SEMBAKO yang memberikan sejumlah uang secara tunai sebesar Rp. 400.000 diawal tanpa mengangsur, BMT An-Najah juga siap untuk menerimanya. 9 Simpanan SEMBAKO tidak boleh diambil kapanpun dalam bentuk tunai karena simpanan tersebut memang telah dikhususkan untuk ditukarkan dengan sembako. Sembako tersebut baru boleh diambil ketika sudah 8 bulan atau 40 minggu ketika nasabah sudah melunasi setoran sesuai kesepakatan.berikut proses pembukaan dan penutupan rekening. 1. Proses Pembukaan Rekening 10 Cara pembukaan rekening sebagai nasabah SEMBAKO di BMT An- Najah yaitu : a) Mengisi formulir pendaftaran SEMBAKO dan pedaftaran anggota (jika belum menjadi anggota di BMT An-Najah) b) Menyerahkan fotocopy identitas diri (KTP/SIM) yang masih berlaku atau masih sah c) Menyerahkan setoran awal sebesar Rp. 10.000 2. Proses Penutupan Rekening 11 Cara penutupan rekening sebagai nasabah SEMBAKO di BMT An- Najah yaitu : a) Rekening hanya bisa ditutup setelah akhir periode (8 bulan atau 40 minggu) 9 Berdasarkan wawancara di BMT An-Najah dengan Bapak Hariadi Prihatmanto selaku manager Bisnis pada tanggal 1 September 2014,pukul 08.00 WIB. 10 Ibid. 11 Ibid.

66 b) Jika anggota atau nasabah tidak menyetor selama 6 kali berturutturut maka secara otomatis keikutsertaan nasabah dalam produk SEMBAKO akan terdelete. Dan uang yang sudah masuk ke rekening An-Najah akan diserahkan pada akhir periode (8 bulan atau 40 minggu) serta potong biaya administrasi. B. Penerapan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.06/DSN- MUI/IV/2000Tentang Jual Beli Akad Istishna Pada Produk SEMBAKO Di BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan. Jual beli sembako memang sudah biasa dilakukan oleh setiap orang dalam keseharian. Apalagi menjelang hari-hari spesial, seperti menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran. Sehubungan hal tersebut, ada produk simpanan yang ditawarkan di BMT An-Najah, yaitu SEMBAKO yang menggunakan akad Istishna. Akad Istishna menurut Bapak Prihatmanto salah satu manager BMT An-Najah adalah akad jual beli dengan cara pemesanan, dimana pihak BMT sebagai penjual menyediakan barang pesanan untuk nasabah dan pembayaran bisa dilakukan diawal maupun secara mengangsur dan setelah lunas baru barang pesanan bisa diambil. 12 Penerapan produk SEMBAKO di BMT An-Najah yakni BMT sebagai penjual telah menyiapkan 1 paket sembako yang berisi beberapa jenis barang yang nantinya akan diserahkan kepada anggota SEMBAKO yang telah mendaftar dan melunasi pembayarannya. Dalam hal pengadaan 12 Berdasarkan Wawancara dengan Bapak Hariadi Prihatmanto selaku Manager Bisnis di BMT An-Najah pada Tanggal 11 September 2014 Pukul 08.00 WIB.

67 sembako, pihak BMT bekerjasama dengan Biro Swalayan. Dua bulan sebelum penyerahan sembako kepada nasabah,pihak BMT melakukan pemesanan kepada Biro Swalayan mengenai sembako tersebut. 13 Mengingat BMT belum bisa untuk menyediakan sembako sendiri. Para anggota SEMBAKO tidak bisa memilih sembako yang diinginkan sesuai selera, hanya terpaku pada barang yang telah disiapkan oleh pihak BMT yang telah dibungkus dalam 1 paket. Maka semua anggota SEMBAKO akan mendapat barang dengan jenis, jumlah, ukuran dan harga yang sama. Karena menurut pihak BMT jika setiap anggota SEMBAKO diberikan hak memilih sembako sesuai selera maka bisa berbeda jenis, ukuran bahkan beragam merk produk yang diinginkan. Hal tersebut tentunya akan memberatkan pihak BMT karena jumlah anggota SEMBAKO yang mencapai lebih dari 2.000 orang. Nasabah SEMBAKO memang mencapai ribuan orang, namun ada ratusan nasabah yang gugur menjadi anggota SEMBAKO pada tahun ini. Berikut daftar jumlah nasabah yang tidak melanjutkan sampai akhir: Tabel 4.1 14 Tahun Nasabah awal Nasabah yang gugur 2008 549 86 13 Berdasarkan wawancara dengan Ibu Eka Yuningsih Saputri selaku Kabag.Pemasaran di BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan pada Tanggal 20 Mei 2015 Pukul 16.00 WIB. 14 Berdasarkan catatan BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan melalui Ibu Eka Yuningsih Saputri selaku Kabag.Pemasaran Tanggal 22 April 2015 pukul 10.00 WIB.

68 2009 904 115 2010 1028 123 2011 1263 163 2012 2048 118 2013 2288 272 2014 2323 150 2015 2609 253 Sumber : Data nasabah SEMBAKO per tahun dari BMT An-Najah Berdasarkan tabel diatas, nasabah yang gugur disebabkan karena ketidakmampuan nasabah dalam membayar setoran selama seminggu sekali. Bahkan nasabah belum melunasi pembayarannya selama 6 kali setoran. Sehingga secara otomatis akad dibatalkan secara sepihak oleh BMT An-Najah. Hal tersebut dikarenakan mayoritas nasabah adalah golongan menengah kebawah yang terkadang sulit untuk membayar setoran. 15 Produk SEMBAKO pada BMT An-Najah ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam pembelian sembako lebih awal menjelang Lebaran. Penerapan produk SEMBAKO pada BMT An-Najah mengacu pada peraturan Fatwa Dewan Syariah Nasional NO.06/DSN-MUI/IV/2000 akan tetapi pihak BMT mengkombinasikannya dengan peraturan baku yang dibuat sendiri oleh pihak BMT An-Najah. 15 Berdasarkan wawancara di BMT An-Najah dengan ibu Eka Yuningsih Saputri,SE selaku Kabag. pemasaran ARDAKO pada tanggal 22 April, pukul 10.00 WIB.

69 Sebagai lembaga keuangan mikro yang berbasis syariah tentunya BMT An-Najah menerapkan prinsip-prinsip syariah Islam sesuai perintah dan larangan syariah. Sehingga dalam operasionalnya BMT di awasi oleh DPS yang melakukan pengawasan terhadap ketaatan BMT pada prinsip syariah. Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha BMT agar sesuai dengan ketentuan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN. DSN memiliki kewenangan untuk menetapkan fatwa tentang produk dan jasa dalam kegiatan usaha BMT yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Berikut penerapan jual beli sembako akad istishna pada produk SEMBAKO di BMT An-Najah Wiradesamenurut Fatwa Dewan Syariah Nasional NO.06/DSN-MUI/IV/2000. Pertama : Mengenai Ketentuan Pembayaran 1) Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang atau manfaat.di BMT An-Najah alat bayar yang digunakan dalam produk SEMBAKO yaitu uang. Pada tahun 2008 sebesar Rp. 200.000, tahun 2009-2010 sebesar Rp. 240.000, tahun 2011-2012 sebesar Rp. 280.000, tahun 2013-2014 sebesar Rp. 380.000 dan tahun 2015 ini sebesar Rp. 400.000/anggota untuk 1 paket sembako tersebut. 16 2) Pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan. Berdasarkan penelitian pembayaran sembako menurut peraturan dan kesepakatan di BMT An- 16 Berdasarkan catatan BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan melalui Ibu Eka Yuningsih Saputri selaku Kabag.Pemasaran Tanggal 22 April 2015 pukul 10.00 WIB.

70 Najah yaitu dilakukan secara angsuran selama 40 minggu dari mulai pendaftaran. Pada tahun 2008 sebesar Rp.5000/minggu, tahun 2009-2010 sebesar Rp.6000/minggu, tahun 2011-2012 sebesar Rp.7000/minggu, tahun 2013-2014 sebesar Rp.8000/minggu dan hingga 2015 ini sebesar Rp.10.000/minggu. Pembayaran dapat dibayar secara tunai diawal akad sebesar pembayaran perminggu dikalikan 40 minggu. 17 3) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang. Di BMT An-Najah produk SEMBAKO pembayaran tidak dengan pembebasan hutang yang terkait. Selama ini belum pernah dilakukan pembayaran dalam bentuk pembebasan hutang terhadap akad tersebut. Kedua : Ketentuan Mengenai Barang 1) Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang. Dalam produk SEMBAKO ciri-cirinya berupa sembako untuk memenuhi kebutuhan. Hal tersebut dapat diakui sebagai hutang karena berupa sembako yang pembayaranya diangsur diawal dan barang akan diserakan setelah setoran lunas sesuai kesepakatan.berikut daftar sembako yang diserahkan kepada nasabah SEMBAKO: 17 Berdasarkan wawancara di BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan dengan Ibu Eka Yuningsih Saputri selaku Kabag.Pemasaran Tanggal 20 April 2015 pukul 16.00 WIB.

71 Tabel 4.2 18 Tahun Daftar Barang 2008 Beras, Bimoli, Kecap, Mie Telor, Teh, Sirup, Roti Kaleng, Gula, Daging/Uang, Emping, Sarung. 2009 Beras, Bimoli, Kecap, Mie Telor, Teh, Sirup, Roti kaleng, gula, daging/uang,emping, kue kering, souvenir 2010 Beras, Bimoli, Kecap, Mie Telor, Teh, Sirup, Roti kaleng, gula, daging/uang, kerupuk udang, souvenir 2011 Beras, Bimoli, Kecap, Mie Telor, Teh, Sirup, Roti kaleng, gula, daging/uang,emping, kue kering, souvenir. 2012 Beras, Bimoli, Kecap, Mie Telor, Teh, Sirup, Roti kaleng, gula, daging/uang, kerupuk udang, kue kering, souvenir 2013 Beras, Bimoli, Kecap, Mie Telor, Teh, Sirup, Roti kaleng, gula, daging/uang, kerupuk udang, susu kaleng, permen, kue kering, souvenir 2014 Beras, Bimoli, Kecap, Mie Telor, Teh, Sirup, Roti kaleng, gula, daging/uang, kerupuk udang, kue kering, souvenir 2015 Beras, Bimoli, Kecap, Mie Telor, Teh, Sirup, Roti kaleng, gula, daging/uang, kerupuk udang,susu kaleng, permen,souvenir Sumber : Data dari BMT An-Najah mengenai daftar sembako yang ditawarkan per tahun 18 Berdasarkan catatan BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan melalui Ibu Eka Yuningsih Saputri selaku Kabag.Pemasaran Tanggal 24 April 2015 pukul 10.00 WIB.

72 Karena menurut pihak BMT, sembako yang didapat akan disesuaikan dengan harga jenis barangnya, seperti tabel diatas. Jika pada saat pembelian terjadi kenaikan harga maka akan disesuaikan, bila masih tersisa uang akan dibelikan sesuatu yang sekiranya mencukupi atau dikembalikan dalam bentuk uang. 2) Harus dapat dijelaskan spesifikasinya. Berdasarkan informasi dari anggota SEMBAKO, sebagian dari mereka tidak mengetahui barang yang nantinya akan didapat. Mereka sekedar mengetahuinya berupa sembako. Pihak BMT hanya memberikan daftar checklist barang yang didapat pada saat penyerahan sembako. 19 Namun berdasarkan pengamatan peneliti, mayoritas anggota sebetulnya sudah diberitahu pihak BMT sembako yang akan didapat dan telah tertera di brosur, hanya jumlah serta merk sembako tersebut belum tercantum. Hal itu dikarenakan harga sembako pada saat menjelang lebaran tidak menentu, agar menghindari kesalahpahaman ketika penyerahan sembako, maka pihak BMT tidak mencantumkan ataupun memberi kepastian mengenai jumlah dan merknya. 3) Penyerahanya dilakukan kemudian. Di BMT An-Najah barang pesanan tersebut akan diserahkan, ketika anggota sudah melunasi pembayaran. Kemudian barang dapat diambil mejelang hari lebaran yaitu pada tanggal 20-25 Ramadhan menurut perjanjian awal. Jika diserahkan mepet menjelang lebaran pihak BMT takut kualahan dalam melayani 19 Ibid.

73 ribuan nasabah SEMBAKO, karena mengingat banyak produk yang harus diselesaikan dengan nasabah selain produk SEMBAKO. 20 4) Waktu dan tempat peyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Sembako akan diserahkan mejelang hari lebaran yaitu pada tanggal 20-25 Ramadhan, menurut wawancara tempat penyerahan barang sembako bisa diambil di kantor BMT An-Najah atau bisa diantar langsung ke rumah anggota. Jadi nasabah diberikan keleluasaan dalam memilih pengambilan barang pesanan yang berupa sembako tanpa ada biaya tambahan jika barang tersebut diantar langsung ke rumah anggota. 21 5) Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya. Selama ini belum ada anggota yang menjual sembako tersebut sebelum didapat. Karena menurut anggota SEMBAKO sembako yang nantinya didapat untuk persediaan lebaran sendiri. 6) Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakatan. Apabila ada anggota yang mau menukarkan barang sembako yang telah didapat padahal barang tersebut sudah sesuai dengan daftar checklist sembako, maka pihak BMT tidak akan melayani. Pihak BMT hanya akan melayani nasabah yang barang pesanannya memang kurang sesuai dengan daftar checklist. 20 Berdasarkan peraturan dari BMT An-Najah Wiradesa yang tertera di buku catatan nasabah. Berdasarkan wawancara di BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan dengan Ibu Eka Yuningsih Saputri selaku Kabag.Pemasaran Tanggal 22 April 2015 pukul 10.00 WIB.

74 Hal tersebut pernah dialami oleh beberapa anggota pada saat penyerahan sembako. Pada saat itu sembako yang anggota terima jumlahnya kurang sesuai dengan daftar checklist yaitu tidak ada roti atau syrup yang seharusnya ada. 7) Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai dengan kesepakatan, pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau membatalkan akad.dari hasil wawancara menurut bapak Prihatmanto belum ada nasabah yang pernah membatalkan akad, hanya karena barang tidak sesuai dengan kesepakatan. Karena dalam penyerahan barang pesanan apabila tidak sesuai, pihak BMT langsung menggantinya dengan barang yang sesuai. Ketiga :Ketentuan Lain 1) Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan kesepakatan, hukumnya mengikat.pada prakteknya sudah sesuai kesepakatan yaitu barang berupa sembako yang telah ditentukan dalam 1 paket. Sehingga nasabah yang telah mendaftar tidak boleh membatalkan akad tanpa ada suatu alasan yang masuk akal. Jika nasabah membatalkan akad atau tidak melunasi hingga akhir maka dikenakan denda administrasi. 22 2) Semua ketentuan dalam jual beli salam yang tidak disebutkan di atas berlaku pula pada jual beli istishna.jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi 22 Berdasarkan keterangan di buku setoran nasabah ARDAKO.

75 Syari ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.selama ini belum ada perselisihan mengenai produk SEMBAKO yang penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari ah. karena masalah yang terjadi masih bisa diselesaikan secara baik-baik dan bisa teratasi. 23 Berdasarkan peraturan diatas, ada beberapa masalah yang pernah dihadapi oleh pihak BMT, Berikut permasalahannya: 1) Setelah sembako diterima oleh anggota, beberapa anggota kurang menyukai beberapa jenis sembako yang diberikan. Seperti roti, syrup, kecap, krupuk kerena rasa dan merknya yang kurang sesuai. 24 Karena memang dari awal anggota SEMBAKO hanya mengetahui jenis sembako yang akan didapat. Berdasarkan pengamatan penulis dilapangan, alasan BMT tidak memberitahu sembako yang diberikan karena nasabah SEMBAKO mayoritas sudah mengetahui sembako yang akan didapat. Sebab nasabah SEMBAKO telah menjadi nasabah selama 2 tahun, 4 tahun bahkan sejak diadakannya produk SEMBAKO tersebut. 25 2) Ketika penyerahan barang sembako. Ada beberapa nasabah yang komplain karena barang sembako yang diterima kurang sesuai dengan checklist daftar sembako yang diberikan. Hal tersebut terjadi kerena 23 Berdasarkan wawancara di BMT An-Najah dengan Bapak Hariadi Prihatmanto selaku Manager Bisnis pada tanggal 11 September 2014, pukul 08.00 WIB. 24 Berdasarkan wawancara di Pasar Wiroto dengan beberapa nasabah ARDAKO Ibu Toya, Sumiyati, dan paeroh. Pada tanggal 22 April 2015, pukul 11.00 WIB. 25 Berdasarkan wawancara dengan nasabah ARDAKO Ibu Paeroh di Pasar Wiroto Wiradesa Pekalongan Tanggal 22 April Pukul 11.00 WIB.

76 pihak BMT kurang memperhatikan barang pesanan, kerena jumlah nasabah yang begitu banyak dan karyawan yang kurang teliti untuk mengecek kembali barang yang didapat dari Biro Swalayan. Ketika nasabah komplain mengenai hal tersebut, maka pihak BMT pun langsung menangani dengan mengganti atau menambah sembako tersebut agar sesuai dengan checklist yang diberikan. Sejak terjadinya permasalahan tersebut, sekarang pihak BMT lebih mengatisipasinya dengan beberapa hal sebagai berikut: 1) Untuk masalah mengenai kurangnya kesesuaian antara barang pesanan dengan barang yang diserahkan, pihak BMT langsung menanganinya dengan cara menukarkan barang tersebut ke Biro Swalayan dan menggantinya agar sesuai dengan daftar checklist yang diberikan kemudian langsung memberikan kepada nasabah. 26 2) Dan mengenai kurang sesuainya beberapa jenis sembako yang diberikan itu adalah selera masing-masing anggota menurut pihak BMT. Karena pihak BMT memberikan jenis sembako tersebut telah disesuaikan dengan bugget dana yang diterima. Tahun 2015 ini BMT akan memberikan pelayanan bagi anggota yang komplain mengenai beberapa jenis sembako agar sesuai dengan permintaan anggota. misalnya roti bermerk Kong Guan, sirup Fress bukan ABC. 26 Berdasarkan Wawancara dengan Bapak Hariadi Prihatmanto selaku Manager Bisnis di BMT An-Najah pada Tanggal 11 September 2014 Pukul 08.00 WIB.

77 Berikut checklist kesesuaian antara peraturan produk SEMBAKO yang dibuat oleh BMT An-Najah dengan fatwa DSN No.06/DSN- MUI/IV/2000 Tentang jual beli akad Istishna. Tabel 4.3 No Syarat dan Ketentuan jual beli istishna Sesuai Tidak menurut fatwa DSN No.06/DSN- Sesuai MUI/IV/2000. 1 Alat bayar harus diketahui jumlah dan V - bentuknya, baik berupa uang, barang atau manfaat. 2 Pembayaran dilakukan sesuai V - kesepakatan. 3 Pembayaran tidak boleh dalam bentuk V - pembebasan hutang. 4 Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui V - sebagai hutang. 5 Harus dapat dijelaskan spesifikasinya. - V 6 Waktu dan tempat peyerahan barang V - harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan. 7 Pembeli tidak boleh menjual barang V -

78 sebelum menerimanya. 8 Tidak boleh menukar barang, kecuali V - dengan barang sejenis sesuai kesepakatan 9 Dalam hal terdapat cacat atau barang V - tidak sesuai dengan kesepakatan, pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau membatalkan akad. 10 Dalam hal pesanan sudah dikerjakan V - sesuai dengan kesepakatan, hukumnya mengikat. 11 Semua ketentuan dalam jual beli salam V - yang tidak disebutkan di atas berlaku pula pada jual beli istishna. 12 Jika salah satu pihak tidak menunaikan V - kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui badan arbitrasi syari ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

79 Berdasarkan checklist diatas dapat dilihat bahwa syarat ketentuan Fatwa DSN No.06/DSN-MUI/IV/2000 Tentang jual beli akad Istishna pada penerapan SEMBAKO di BMT An-Najah ada yang tidak dijalankan sesuai dengan peraturan, yakni ketentuan mengenai barang harus dijelaskan spesifikasinya. Hal tersebut dibuktikan adanya brosur yang dibuat oleh pihak BMT mengenai produk SEMBAKO hanya menjelaskan jenis dan harga sembako yang akan diterima tanpa jumlah serta merk yang jelas. Karena menurut pihak BMT belum bisa memberikan kepastian, agar tidak terjadi kesalahpahaman ketika penyerahan sembako kurang sesuai dengan jumlah maupun merk sembako yang ditawarkan diawal akad. 27 Karena harga sembako menjelang lebaran menurut pihak BMT tidak menentu. Harga sembako akan mempengaruhi jumlah dan merk yang akan dibeli, BMT harus menyesuaikan uang anggota SEMBAKO seperti tahun 2015 ini yakni sebesar Rp.400.000. Dalam jual beli sembako ini, pihak BMT membelanjakan uang anggota sebesar Rp.400.000 semuanya tanpa menyisikan uangnya untuk BMT. Jadi BMT tidak mengambil margin dari jual beli sembako tersebut. Namun margin yang didapat BMT yakni dengan memutarkan uang tersebut sebelum dibelanjakan untuk pembiayaan dan bagi hasilnya yang di dapat BMT untuk membiayai operasional seperti sewa gudang penempatan sembako sebelum dibagi ke 27 Berdasarkan wawancara di BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan dengan Bapak Ir.Ahamad Musa selaku Dewan Pengawas Syariah, Tanggal 10 Agustus 2015 pukul 10.00 WIB.

80 nasabah, biaya tranpotasi, biaya packing, gaji karyawan dan lain sebagainya. 28 Setiap keuntungan yang diperoleh pihak BMT, akan dibagikan pula kepada anggota SEMBAKO sebagai hibah atau bonus. Bonus yang diberikan BMT pada tahun 2015 ini sebesar 1,25% atau Rp.5.000 setiap anggota SEMBAKO dari total simpanan RP.400.000 tersebut. Uang tersebut tidak diberikan secara tunai namun dalam bentuk 1 sovenir berupa mangkuk senilai Rp.5.000. 29 28 Ibid. 29 Berdasarkan wawancara dengan Ibu Eka Yuningsih Saputri selaku Kabag.Pemasaran di BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan pada Tanggal 20 Mei 2015 Pukul 16.00 WIB.