DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)

dokumen-dokumen yang mirip
REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

REDESAIN SHELTER BUS TRANS JOGJA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI DAN AKSESIBILITAS

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

Prevalensi Kenyamanan dan Kemandirian di Kamar Mandi pada Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Denpasar

BAB I PENDAHULUAN I-1

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

DESIGN OF PHYSICAL TRAIN PUSH IN ACCORDANCE ANTHROPOMETRY CHILDREN SELLER FOR COBEK CHILDREN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN DESAIN ALAT TANAM BIJI JAGUNG DENGAN METODE ANTROPOMETRI GUNA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PADA PEKERJA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR SUDUT TANGAN DAN KAKI MANUSIA. (Studi Kasus Laboratorium Teknik Industri-UMS)

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. (Sumber:

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

RANCANGAN TEMPAT WUDHU DUDUK ERGONOMIS

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

Khusus Penyandang Cacat Tubuh di Bantul BAB III PERANCANGAN. Gambar yang terdapat dalam perancangan ini meliputi :

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

Solichul H.A. BAKRI UNIBA

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN Purwokerto, 20 Desember2014

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi

BAB I PENDAHULUAN. daerah jawa tengah keberadaan bus sudah banyak digunakan para masyarakat

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

Performa (2013) Vol. 12, No.1: 9-18

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN KURSI RODA DAN LAY OUT KAMAR MANDI UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA PERAWAT PANTI WREDHA SEMARANG

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

III. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah

ANALISIS ASPEK ERGONOMI SORTASI AKHIR PADA PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DI PT. J. A. WATTIE PERKEBUNAN DURJO JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI) Bambang Suhardi 1, Brian Pujo Utomo 2, Taufiq Rochman 3 1,2,3 Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta 57126 Telp. 0271-6322110 Email: bambangsuhardi_ugm@yahoo.co.id ABSTRAKS Kamar mandi merupakan salah satu fasilitas yang disediakan bagi penghuni Panti Wredha Dharma Bakti. Berdasarkan pengamatan dan wawancara kepada orang lanjut usia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti, menunjukkan bahwa kamar mandi yang ada kondisinya sangat beresiko bagi para orang lanjut usia. Untuk itu perlu dilakukan desain ulang terhadap kamar mandi, sehingga bisa meminimalkan resiko terhadap pengguna.tahapan perancangan kamar mandi sebagai berikut: identifikasi suara konsumen, perumusan tujuan perancangan, pembangkitan kriteria, penentuan data antropometri, perhitungan persentile, dan perancangan kamar mandi (2D dan 3D). Hasil rancangan kamar mandi untuk orang lanjut usia diperlukan penambahan tempat duduk mandi, kloset duduk, shower, hand rail, dan perancanganz fasilitas lainnya yang disesuaikan dengan antropometri orang lanjut usia. Kata kunci: antropometri, kamar mandi, orang lanjut usia PENDAHULUAN Setiap manusia pasti akan mengalami proses penuaan yang berarti bertambah pula usia atau umur seseorang. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 menyatakan bahwa seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas disebut dengan golongan lanjut usia (lansia). Lansia yang berusia lebih dari 70 tahun atau lansia dengan usia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan termasuk kategori lansia resiko tinggi. Proses penuaan ini diiringi dengan penurunan fungsi dan struktur tubuh serta rentan terhadap masalah kesehatan. Konsekuensi dari proses penuaan adalah timbulnya masalah fisik, mental, maupun sosial. Nugroho (1995) menyatakan bahwa lansia cenderung mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi karena secara alamiah kemampuan fisiologis organ lansia telah mengalami penurunan fungsi seperti gerakan otot yang semakin kaku, stabilitas gerakan tangan yang gemetaran, kontrol keseimbangan semakin labil dan berbagai penurunan fungsi organ lainnya. Tarwaka (2004) menyatakan keterbatasan fisik lansia tersebut nantinya akan berpengaruh pada penggunaan sarana ataupun fasilitas yang mendukung lansia dalam melakukan aktivitas sehari- hari. Panti Wredha Dharma Bakti merupakan salah satu unit pelayanan yang dimiliki Pemerintah Kota Surakarta. Panti wredha ini berfungsi untuk menampung, merawat, dan membina para lansia yang terlantar maupun lansia yang dititipkan oleh keluarganya. Kamar mandi merupakan salah satu fasilitas di panti wredha. Kamar mandi ini digunakan para lansia untuk melakukan aktivitas mandi, buang air kecil, dan buang air besar. Jumlah kamar mandi di panti wredha sebanyak 5 buah. Pemakaian kamar mandi tidak dibedakan untuk pria maupun wanita. Para lansia secara bergantian memanfaatkan 5 buah kamar mandi tersebut. Intensitas pemakaian kamar mandi dalam sehari semalam tergolong tinggi, mengingat pemakai kamar mandi sebanyak 95 orang lansia. Kroemer (1994) menyatakan bahwa sebuah rumah tinggal yang dihuni lansia perlu penyesuaian dan perancangan ulang kamar mandinya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kemampuan gerak motorik lansia telah banyak menurun karena penurunan kapasitas sensor motoriknya. Tarwaka dkk (2004) menyatakan kamar mandi merupakan wilayah paling berbahaya dalam suatu rumah tinggal, maka tempat tersebut perlu mendapat perhatian khusus melalui sentuhan rancang bangun yang ergonomis. Kondisi kamar mandi saat ini tidak sesuai untuk lansia. Hal ini terlihat dari lantai kamar mandi yang licin, tidak ada pegangan untuk menopang dan menuntun lansia saat menggunakan kamar mandi, tidak ada gantungan handuk/baju, dan masih menggunakan kloset jongkok. Kondisi kamar mandi saat ini ditunjukkan pada Gambar 1.1. Hasil pengamatan awal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan pada 18 lansia penghuni panti wredha. Hasil wawancara menunjukkan bahwa 18 orang lansia menyatakan kondisi kamar mandi saat ini menghambat aktivitas lansia di kamar mandi. Sebanyak 14 orang mengeluh tidak ada alat bantu menopang badan saat mandi. Hal ini menyebabkan kelelahan. Keluhan terkait pemakaian kloset jongkok dinyatakan oleh 12 orang. Sebanyak 12 orang mengalami

kesulitan ketika membuka pintu kamar mandi. Kesulitan mengambil air dari bak mandi pada saat buang air besar/air kecil dinyatakan oleh 10 orang lansia. Hal ini disebabkan bak mandi yang terlalu tinggi. Berikut ini kondisi kamar mandi yang ada di Panti Wredha Dharma Bakti. Gambar 1.1 Aktivitas Lansia di Kamar Mandi Dengan mempertimbangkan kondisi kamar mandi saat ini dan berdasarkan hasil wawancara kepada lansia penghuni panti wredha, maka perlu dilakukan perancangan ulang kamar mandi. Dengan TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menghasilkan desain kamar mandi untuk orang lanjut usia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini adalah memberikan kontribusi desain kamar mandi untuk orang lanjut usia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti. REVIEW PENELITIAN Suhardi dan Sudadi (2013) melakukan perancangan tempat tidur periksa untuk lansia. Tahapan perancangan menggunakan tahapan Ulrich. Data antropometri yang diukur berasal dari lansia penghuni panti wredha dan tenaga kesehatan yang bertugas di panti wredha. Suhardi dkk (2013) melakukan perancangan tempat wudhu untuk orang lanjut usia. Data antropometri yang diukur berasal dari lansia penghuni panti. Metode perancangan tempat wudhu dibagi menjadi dua tahapan yaitu: 1) tahap penentuan solusi perancangan berdasarkan keluhan dan keinginan lansia; 2) tahap penjelasan rancangan Suhardi dkk (2013) melakukan redesain shelter bus Transjogja. Redesain shelter bus menggunakan pendekatan antropometri dan aksesibilitas. Data antropometri yang diukur berasal dari kaum difabel yang menggunakan kursi roda dan orang normal. METODOLOGI Untuk menghasilkan desain kamar mandi untuk orang lanjut usia, tahapan yang dilakukan sebagai berikut: 1) identifikasi suara konsumen (orang lanjut usia), 2) perumusan tujuan perancangan, 3) pembangkitan kriteria, 4) penentuan data antropometri, 5) perhitungan persentile, dan 6) perancangan kamar mandi (2D dan 3D). HASIL Hasil wawancara yang dilakukan kepada 18 orang lanjut usia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti sebagai berikut: Tabel 1.1 Identifikasi Keluhan dan Keinginan Orang Lanjut Usia Keluhan Keinginan % Solusi Tidak tahan lama berdiri saat mandi Perlu tempat duduk 77,78 Perlu tambahan tempat duduk untuk menopang tubuh lansia ketika melakukan aktivitas mandi Sulit saat akan masuk kamar mandi Pintu mudah dibuka/tutup 66,67 Desain pintu yang memuahkan lansia untuk mengoperasikannya Perlu pegangan rambat /hand rail 66,67 Perlu tambahan hand rail untuk memudahkan lansia beraktivitas di kamar mandi Sulit menggunakan kloset Perlu kloset duduk 66,67 Kloset jongkok diganti dengan kloset duduk jongkok Sulit melakukan Perlu selang pembersih 55,56 Penambahan selang pembersih pembilasan saat buang air besar/kecil Kamar mandi gelap Lampu terang 55,56 Perlu penggantian lampu sesuai standar

Tabel 1.1 Lanjutan Keluhan Keinginan % Solusi Sulit ambil air dari bak Kran shower 44,44 Perlu penggantian bak mandi dengan shower Fasilitas kamar mandi kurang Perlu rak tempat peralatan mandi dan gantungan baju 27,78 Penambahan rak tempat peralatan dan gantungan baju Setelah mengetahui solusi atas keluhan dan keinginan orang lanjut usia sebagai konsep mentah dalam melakukan perancangan kamar mandi, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan perancangan ulang yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui penjelasan tentang tujuan dari perancangan secara sistematis. Gambar 1.2 Diagram Tujuan Perancangan

Perumusan tujuan perancangan akan menghasilkan kriteria atau persyaratan yang diperlukan oleh tiap komponen kamar mandi untuk mencapai tujuan tersebut. Kriteria dibangkitkan oleh peneliti atau engineer sebagai dasar dalam melakukan perancangan ulang. Kriteria-kriteria yang diperlukan sebagai berikut: Tempat Duduk Pintu Gambar 1.3 Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Komponen Tempat Duduk Hand Rail Gambar 1.4 Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Komponen Pintu Kamar Mandi Kloset Duduk Gambar 1.5 Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Komponen Hand Rail Gambar 1.6 Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Kloset Duduk

Selang Pembersih Shower Gambar 1.7 Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Selang Pembersih Perlu dilakukan penggantian bak mandi dengan shower agar lebih mempermudah lansia dan aman pada saat mandi karena tidak harus mengambil air dari bak yang Rak Rekomendasi Solusi Tujuan Kriteria terlalu tinggi Mengurangi kelelahan pada lansia karena tidak harus meraih gayung dan kemudian mengambil air dari bak. Gambar 1.8 Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Shower Aman untuk digunakan Sesuai dengan antropometri lansia Dapat digunakan secara mandiri Mudah digunakan Gantungan Handuk dan Baju Gambar 1.9 Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Rak Gambar 1.9 Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Gantungan Handuk dan Baju Langkah selanjutnya adalah menentukan antropometri orang lanjut usia dan perhitungan persentile. Data antropometri yang diperlukan untuk merancang kamar mandi dan fasilitas yang ada di dalamnya sebagai berikut: Tabel 1.2 Data Antropometri dan Penggunaannya No Komponen yang Dirancang Dimensi yang Diperlukan Data Antropometri yang Sesuai 1 Tempat duduk mandi Panjang tempat duduk Jarak pantat plopiteal Lebar tempat duduk Lebar pinggul Tinggi tempat duduk Tinggi plopiteal

Tabel 1.2 Lanjutan No Komponen yang Dirancang Dimensi yang Diperlukan Data Antropometri yang Sesuai 2 Pintu Lebar Pintu Lebar bahu Tinggi Pintu Tinggi badan Tinggi handle atau pegangan pintu Tinggi knuckle Panjang handle atau pegangan pintu Lebar jari ke-2,3,4,5 Diameter handle atau pegangan pintu Diameter lingkar genggam 3 Gantungan Baju dan Handuk Tinggi Gantungan Baju dan Handuk Tinggi bahu berdiri 4 Tempat Peralatan Mandi Tinggi Tempat Peralatan Mandi Tinggi knuckle 5 Selang Pembersih Tinggi selang pembersih Tinggi siku duduk 6 Lampu Tinggi stop kontak Tinggi bahu berdiri 7 Hand Rail Tinggi Hand Rail Tinggi knuckle Diameter Hand Rail Diameter lingkar genggam Jarak Hand Rail dengan dinding Panjang telapak tangan 8 Kloset Duduk Panjang Kloset duduk Jarak pantat plopiteal Lebar Kloset duduk Lebar pinggul Tinggi Kloset duduk Tinggi plopiteal 9 Shower Tinggi Shower Tinggi siku duduk Panjang handle atau pegangan shower Lebar jari ke-2,3,4,5 10 Jarak tempat duduk dengan tempat peralatan mandi Jangkauan tangan ke depan 11 Jarak tempat duduk dengan Shower Jangkauan tangan ke depan 12 Selisih lebar siku ke siku Jarak tempat duduk dengan handrail dengan lebar pinggul Data antropometri dan persentile orang lanjut usia sebagai berikut: Tabel 1.3 Data Antropometri dan Persentile No Data Diukur P5 (cm) P50 (cm) P95 (cm) 1 Tinggi siku duduk 19,51 27,61 36,71 2 Tinggi plopiteal 36,66 41,49 46,32 3 Jarak pantat plopiteal 39,79 43,76 47,73 4 Lebar bahu 33,19 36,86 40,53 5 Lebar pinggul 28,66 33,20 37,74 6 Tinggi knuckle (siku berdiri) 86,52 95,84 105,16 7 Jangkauan tangan ke depan 64,32 70,01 75,70 8 Panjang telapak tangan 14,44 16,62 18,80 9 Diameter lingkar genggam 2,63 3,46 4,29 10 Lebar jari ke-2,3,4,5 6,55 7,55 8,55 11 Tinggi bahu berdiri 120,83 126,48 132,13 12 Lebar siku ke siku 36,22 45,00 53,78 13 Tinggi badan 132,79 149,35 165,91 Tahap selanjutnya adalah membuat gambar rancangan dalam bentuk 2D dan 3D. Berikut ini gambar rancangan dalam bentuk 2D dan 3D. Gambar 1.10 Hasil Rancangan Tampak Samping dan Depan (2D)

Gambar 1.11 Hasil Rancangan Tampak Atas (2D) Keterangan: a) Hand rail, b) Saklar, c) Pintu masuk, d) Gantungan baju dan handuk, e) Tempat peralatan mandi sementara, f) Tempat peralatan mandi utama, g) Tempat duduk mandi, h) Shower, i) Selang pembersih, j) Kloset duduk Spesifikasi kamar mandi hasil rancangan ditunjukkan pada Tabel 1.4 berikut ini. Tabel 1.4 Dimensi Kamar Mandi (cm) Komponen Dimensi Tempat Duduk - Tinggi tempat duduk - Panjang tempat duduk - Lebar tempat duduk 37 40 38 Pintu - Tinggi handle pintu 87 Hand rail - Diameter - Tinggi - Jarak dari dinding ke hand rail - Jarak hand rail ke tempat duduk 3,5 87 19 9 Dimensi kloset duduk menyesuaikan dengan produk di pasaran Tinggi selang pembersih 57 Tinggi saklar 121 Shower - Tinggi kran shower dari lantai - Jarak kran shower ke tempat duduk Rak tempat peralatan mandi - Tinggi rak sementara - Tinggi rak utama 57 65 87 57 Tinggi tempat handuk dan baju dari lantai 121

Gambar 1.12 Hasil Rancangan Tampak Depan dan Samping (3D) Gambar 1.13 Hasil Rancangan Tampak Atas (3D) PEMBAHASAN Berikut ini perbandingan aktivitas pemakaian kamar mandi kondisi awal dibandingkan dengan ilustrasi pemakaian kamar mandi hasil rancangan. Dari hasil perancangan ulang dapat diketahui ilustrasi aktivitas lansia dalam menggunakan kamar mandi. Perbandingan aktivitas lansia menuju ke kamar mandi dan melakukan aktivitas di kamar mandi ditunjukkan pada Tabel 1.4. Secara keseluruhan kamar mandi hasil rancangan lebih memudahkan aktivitas lansia di kamar mandi. Selain itu kamar mandi hasil rancangan sudah mengakomodasi keinginan dari para lansia. Tabel 1.4 Perbandingan Aktivitas Lansia di Kamar Mandi Awal dan Kamar Mandi Rancangan Aktivitas Lansia di Kamar Mandi Kondisi Awal Ilustrasi Aktivitas Lansia di Kamar Mandi Rancangan Lansia berjalan menuju kamar mandi Lansia masuk kamar mandi dengan merambat pada hand rail

Lansia memakai bak mandi untuk meletakkan peralatan mandi Lansia meletakkan peralatan mandi di rak peralatan Lansia menaruh handuk dan baju pada paku yang letaknya terlalu tinggi Lansia menaruh handuk dan baju pada gantungan baju dan handuk yang ditempatkan sesuai jangkauan lansia Lansia memakai peralatan mandi yang diletakkan pada bak mandi sehingga tempat peralatan mandi dapat saja jatuh ke bak. Lansia memakai peralatan mandi pada rak yang ditempatkan sesuai dengan jangkauan lansia saat duduk Lansia melakukan aktivitas mandi sambil berdiri lalu menggunakan bak mandi dan gayung untuk membilas saat mandi. Lansia melakukan aktivitas mandi sambil duduk dan menggunakan shower untuk membilas. Shower diletakkan sesuai dengan jangkauan lansia.

Lansia menggunakan kloset jongkok yang rawan terhadap terjadinya terpeleset atau jatuh. Posisi jongkok menyulitkan lansia yang mengalami penurunan keseimbangan dan kekuatan fisik. Lansia menggunakan kloset duduk sehingga lebih aman dan nyaman karena tubuh ditumpu oleh pantat, bukan oleh kaki sehingga lebih stabil dan dapat meminimalisir terjadinya kelelahan. Lansia mengambil air pada bak dengan posisi menyilang untuk membilas saat buang air besar. Posisi ini sangat berbahaya jika dilakukan secara repetitif. Lansia membilas dengan flusher yang diletakkan sesuai dengan jangkauan lansia saat melakukan proses pembilasan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mendesain kamar mandi yang aman dan nyaman bagi lansia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta, dibutuhkan kesesuaian data antropometri lansia dengan rancangan. Hal ini dikarenakan data antropometri manusia dewasa akan mengalami perubahan saat mencapai fase lansia. Selain itu penurunan kemampuan fisik dan mental pada lansia juga menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam perancangan ulang. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah merancang kamar mandi untuk lansia yang menggunakan alat bantu berjalan berupa tongkat atau alat bantu lainnya dan juga lansia yang menggunakan kursi roda. PUSTAKA Cross, N. 1994. Engineering Design Methods Strategies for Product Design, Edisi 2, John Wiley and Sons Ltd., United Kingdom. Nugroho,W. 1995. Perawatan Lanjut Usia. Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta. Suhardi, Bambang., Sudadi., 2013, Perancangan Tempat Tidur Periksa Untuk Orang Lanjut Usia, Prosiding Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri 2013, Teknik Industri Universitas Brawijaya, malang Suhardi, Bambang., Laksono, Pringgo W., Saktiwan, Panca., 2013, Perancangan Tempat Wudhu Untuk Orang Lanjut Usia (Lansia), Prosiding National Conference On Applied Ergonomics, Laboratorium Ergonomika Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM, Yogyakarta Suhardi, Bambang., Laksono, Pringgo W., Minarto, Yoseph Tri., 2013, Redesain Shelter Bus Trans Jogja Dengan Pendekatan Anthropometri dan Aksesibilitas, Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 12, No.2, Desember 2013, Jurusan Teknik Industri UMS, Surakarta Tarwaka, Solichul Bakri, Lilik Sudiajeng. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktifitas. Surakarta: Uniba Press Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya.