LATAR BELAKANG. Ideal: Realita:

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2005

INSTRUMENTAL INPUTS 1. Curriculum 2. Facilitator (capacity & integrity) 3. Audiovisual Aids 4. Facilities

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya keterampilan intelektual, sosial, dan personal. Menurut

Kepemimpinan: MENGENALI POTENSI DIRI

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

MODEL KURIKULUM MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MASALAH & TANTANGAN. 6. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK.

BAB VI PENUTUP Praktek Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Matauli Pandan mampu membangun interaksi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maimunah, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

Deskriptif Asumsi dasar Pengertian belajar Tujuan belajar Kritik. Teori Belajar. Preskriptif Pengaruh teori belajar Terapan Model-model PBM

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah La Moma, 2014

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika

BAB I PENDAHULUAN. Berikut tabel nilai ulangan terakhir siswa dengan KKM = 80. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Ekonomi Siswa Kelas X Sos 1

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DASAR KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Global artinya seluas dunia (world wide), sedangkan prosesnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari aspek kehidupan manapun, kebutuhan akan kreativitas sangatlah

interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2005: 461).

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan kehidupan manusia yang merupakan bagian dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam pendidikan di sekolah,

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kompetensi dalam bidangnya, yang akan tetap bisa berperan dalam

I. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan senantiasa membutuhkan usaha ke arah

2015 PENGARUH METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting. Karena

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang, rumusan masalah,

I. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) kita mempunyai keunggulan dan mampu bersaing di bidang

Pertemuan 1. PENGERTIAN KREATIF dan KREATIFITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akademik (Intelligence Quotient atau sering disebut IQ ) mulai dari bangku

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penegasan istilah. mempunyai peran yang sangat penting, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS.

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem pendidikan nasional

KURIKULUM 2013 MEMBANGUN KESEJAHTERAAN BERBASIS PERADABAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan sekolah-sekolah

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Kartikawati,2013

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada hakekatnya adalah produk,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam penerapan matematika. Namun, sampai saat ini masih banyak

I. PENDAHULUAN. ataupun tidaknya suatu pendidikan pada bangsa tersebut. Oleh karena itu, saat ini

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya manusia yang bermutu. lagi dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia bangsa

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Sayangnya penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wilda Akmalia Fithriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembangnya bangsa dan negara indonesia sepanjang zaman. menyiratkan bahwa dalam pembelajaran matematika proses Working

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi tantangan perkembangan IPTEK dalam era. melibatkan motivasi, komitmen organisasi, kepuasan pelanggan, saling

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

Oleh Herminarto Sofyan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. batin, cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Problematika yang muncul dibidang pendidikan kejuruan adalah sulitnya

2014 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMK

S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh : MEGA ANDRIATI A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

بسمااللهالرحمنالرحیم

LATAR BELAKANG Ideal: Era informasi mensyaratkan kegiatan pendidikan tak sebatas pengembangan aspek intelektual, tetapi juga emosional dan spiritual. Realita: Pendidikan masih sebagai sarana stratifikasi sosial. Transfer of knowledge atau The dead knowledge. Belum maksimal dalam pengembangan SDM greatness.

1.Manusia pebelajar dan menghayati nilai indigenous. 2.Mengembangkan diri dan berorientasi ke depan. 3.Taat nilai moral dan keagamaan. 4.Menghargai nilai-nilai sosial 5.Berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. 6.Berkepribadian baik. 7.Berpikir global. 8.Fulfillment, passionate execution, dan significant contribution.

KECERDASAN HOLISTIK INTELEKTUAL PRIBADI UTUH

REALITA, KITA DI MANA? IQ = Kemampuan intelektual; analisa, logika, dan rasio Contoh : 3 x 3 = 9 EQ = Kemampuan mendengar suara hati sebagai sumber informasi Contoh : disiplin, komitmen, dan apresiasi SQ = Kemampuan memberi makna puncak spiritual (the ultimate meaning) Contoh : spiritualisasi profesi

KONTRIBUSI KECERDASAN TERHADAP KESUKSESAN SESEORANG 1. IQ berkontribusi sebanyak 20% terhadap keberhasilan hidup; 2. EQ berkontribusi sebanyak 80% untuk keberhasilan hidup (Daniel Goleman).

KECERDASAN INTELEKTUAL Ketrampilan berpikir secara logis, sistematis, kritis, kreatif, dan pemecahan masalah

BERPIKIR KRITIS Ketetapan akurat (accuracy) untuk menentukan apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan keputusan terhadap suatu pernyataan, dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya (Moore & Parker).

BERPIKIR KREATIF Pengertian Kreativitas berorientasi pada 4 dimensi (Rhode,1961), yaitu; Person; Karakteristik orang kreatif Process; Proses berpikir yang termanifestasi dalam kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility) dan keaslian (originality) Press; Kreativitas adalah kualitas produk yang dihasilkan apakah itu termasuk kreatif/ tidak berdasarkan penilaian pihak yang layak/berkompeten (Amabile, 1983) Product; Kreativitas adalah sesuatu yang baru (Baron, 1976) Berpikir kreatif termasuk dalam proses kreativitas.

KARAKTERISTIK BERPIKIR KREATIF 1. Lancar; menghasilkan gagasan-gagasan secara produktif. 2. Fleksibel; menggunakan pendekatan yang bervariasi dalam memandang sesuatu. 3. Orijinal; Menghasilkan gagasan yang asli hasil pemikirannya sendiri. 4. Terampil; melakukan diferensiasi dan integrasi, sebagai manifestasi dari cara berpikir yang divergen dan konvergen.

Masyarakat Global Sisdiknas Kompetensi Peserta Evaluasi Materi Lulusan Pembelajaran

Peserta Kreativitas Ketrampilan interaksi sosial Motivasi Percaya diri Spiritual Afektif

Kompetensi Kemampuan nyata (terukur dan teramati) yang dapat dipakai bekal hidup sebagai hasil belajar

Materi Pengetahuan, kecakapan, dan nilai-nilai (domain kompetensi)

Pembelajaran Pilar belajar; learn to know, learn to do, learn to live together, dan learn to be Tak sebatas know how, tetapi juga know why Model-model pembelajaran; pembelajaran kecerdasan ganda, pembelajaran kecerdasan emosional, pembelajaran kreatif-inovatif, pembelajaran konstruktivism, dan pembelajaran kooperatif

Evaluasi Evaluasi kinerja, berkesinambungan, integratif, dan komprehensif

Keluaran Lulusan yang sesuai dengan kualifikasi SDM era informasi (greatness-keagungan, kehebatan): 1. Manusia pebelajar dan menghayati nilai indigenous. 2. Mengembangkan diri dan berorientasi ke depan. 3. Taat nilai moral dan keagamaan. 4. Menghargai nilai-nilai sosial 5. Berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. 6. Berkepribadian baik. 7. Berpikir global. 8. Fulfillment, passionate execution, dan significant contribution.

Belajar : Optimalisasi potensi peserta didik PBM : Pengalaman Ilmu Pengetahuan Prasyarat: Kenali potensi peserta didik

1. Menentukan kompetensi dan sub kompetensi 2. Menentukan materi pelajaran 3. Mengidentifikasi entry behavior peserta didik 4. Mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan peserta didik mempelajarinya secara aktif (mengalami) 5. Mendesain wahana (lingkungan, media, fasilitas, dsb) yang akan digunakan peserta didik untuk belajar

6. Membimbing peserta didik belajar secara aktif 7. Membimbing peserta didik memahami hakikat makna dari pengalaman belajar mereka 8. Membimbing peserta didik membuat konseptualisasi pengalaman tersebut 9. Membimbing peserta didik sampai mereka mampu mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi yang baru 10. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran